Dampak Sedimentasi Tehadap Asl Terumbu Karang
Dampak Sedimentasi Tehadap Asl Terumbu Karang
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sedimentologi Laut )
Oleh :
Rani Handayani
230210100058
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman
hayati yang sangat banyak. Salah satunya adalah keanekaragaman hayati
terumbu karang. Terumbu karang
ini dalam
proses perkembangannya
memerlukan perairan yang jernih, suhu perairan yang hangat, sirkulasi air yang
lancar dan terhindar dari proses sedimentasi. Namun saat ini kondisi terumbu
karang yang ada di indonesia telah mengalami berbagai macam kerusakan, baik
oleh manusia maupun faktor alam. Salah satunya adalah karena adanya proses
sedimentasi. sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang
ditransport oleh media air, es, angin, atau gletser. Sedimentasi dapat merusak
ekosistem terumbu karang
pengaruh yang negatif bagi terumbu karang karena karang tidak dapat bertahan
dengan adanya sedimen yang berat, juga karena sedimen menutupi dan
menyumbat struktur pemberian makanannya sehingga banyak terumbu karang
yang rusak bahkan mati.
Pendahuluan
Terumbu karang (coral reefs) adalah suatu ekosistem di laut tropis yang
dibangun oleh biota laut penghasil kapur khususnya jenis-jenis karang batu dan
algae berkapur. Karang bisa dijumpai di seluruh dunia namun hanya di daerah
tropis terumbu karang bisa berkembang. Ekosistem terumbu karang memiliki
berbagai fungsi baik secara ekologis maupun ekonomis yang bermacam-macam.
Fungsi ekologis tersebut adalah tempat hidup bagi berbagai biota laut tropis
lainnya, penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemilahan
biota perairan, tempat bermain, dan asuhan bagi berbagai biota. Di samping
fungsi ekologis, terumbu karang juga menghasilkan berbagai produk yang
mempunyai nilai ekonomi penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang
karang, alga, teripang, dan kerang mutiara.
karang
berbagai proses tertentu. Sedimen ini dibentuk dari material yang berasal dari
hasil pembongkaran batu-batuan, cangkang molluska, serta sisa dari rangkarangka organisme laut. Sedimen laut juga dapat berasal dari udara, air, dan
daratan. Namun sebagian besar material berasal dari sedimen asl darat yang
dibawa oleh aliran sungai.
Partikel-partikel yang ada di laut dapat berasal dari detritus yang
terangkut oleh sungai, benda atmosfer, aktifitas biologi, reaksi kimia, dan
pengadukan dari sedimen dasar laut. Sedimen laut yang paling menonjol berasal
dari batuan klastik, yang biasa di bawa oleh alran sungai masuk ke dalam laut.
Apabila di dalam sedimen yang dominan adalah material organik seperti pada
daerah terumbu, maka sedimen yang berasaldari biogenik akan melimpah.
Sedimen klastik tertahan untuk masuk ke dalam laut, karena digoyanggoyangkan oleh gelombang secara terus-menerus, maka mengakibatkan
pemisahan pecahan-pecahan klastik. Partikel-partikel berukuran kasar akan
diendapkan dekat pantai, sedangkan partikel yang berukuran lebih halus akan
masuk ke perairan yang relatif dalam. Adanya arus lokal seperti arus turbidit,
sewaktu-waktu dapat mempercepat gerakan partikel kasar dan halus ini masuk
ke perairan yang relatif lebih dalam.
Terumbu karang merupakan tumbuhan yang memiliki banyak kegunaan
dan kelebihan, namun terumbu karang merupakan ekosistem yang rapuh dan
mudah rusak akibat tekanan dari sedimen baik secara langsung atau tidak
langsung. Tekanan sedimentasi pada ekosisitem terumbu karang dapat
menyebabkan kematian terumbu karang, karena kebanyakan karang hernatifik
tidak dapat bertahan dengan adanya sedimen yang berat, yang menutupi dan
menyumbat struktur pemberian makanannya.
Proses sedimentasi dapat menyebabkan pengaruh yang negatif terhadap
terumbu karang. Memalui mekanisme shading dan smoothing sedimen dapat
menyebabkan
pertumbuhan
karang
terhambat
bahkan
mati.
Efek
dari
energi
utama
karang
diperoleh
dari
zooxanthellae
selain
dari
pemangsaan zooplankton.
Jenis-jenis karang tertentu dapat beradaptasi terhadap kondisi sedimen di
sekitarnya sampai pada kisaran tertentu. Karang yang memiliki ukuran polip yang
lebih besar akan lebih bisa bertaha pada kondisi perairan yang keruh daripada
karang dengan ukuran polip yang kecil. Bentuk adaptasi lain dari terumbu karang
terhadap sedimentasi adalah melalui adaptasi morfologi, yaitu dengan memiliki
bentuk pertumbuhan tertentu.
Pengaruh sedimentasi terhadap pertumbuhan karang dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung yaitu jika ukuran
sedimennya itu cukup besar sedimen yang terdeposit akan menutupi permukaan
polip. Sedangakan pengaruh tidak langsung adalah melalui penetrasi cahaya
dan banyaknya energi yang di keluarkan oleh binatang karang untuk menghalau
sedimen tersebut, yang mengakibatkan menurunnya laju pertumbuhan terumbu
karang.
Apabila jumlah sedimen cukup tinggi dan melebihi kemampuan batas
polip karang untuk beradaptasi, maka akan terjadi kematian dan penurunan
penutupan terumbu karang pada daerah tersebut. Di sisi lain apabila sedimen
mengandung sejumlah besar bahan organik maka akan tejadi invasi oleh alga.
Pertumbuhan karang, seperti di Pantai Bandengan, Jepara, Jawa
Tengah, lambat pada musim hujan karena banyaknya sedimen. Sebaliknya
cepat pada musim kemarau. Sebagai contoh, pertumbuhan acropora aspera
hanya sekitar 1-2 mm/bulan pada musim hujan, sedangkan pada musim
kemarau mencapai > 10 mm/bulan. Demikian pula pada keanekaragaman dan
tutupan karang hidup (living coral cover) pertumbuhannya cenderung rendah
pada perairan yang sedimentasinya tinggi. Perairan karang di Puerto Rico yang
sedimentasinya tinggi (antara 3,0-15 mg/cm2/hari), keanekaragaman dan tutupan
karang hidupnya yang relativ rendah.
Sedimentasi ini bisa disebabkan karena penggundulan hutan, praktek
pertanian yang buruk, penambangan di bawah laut (timah, bauksit, granit) dan
pengaruh tekanan
sedimentasi tidak sesuai lagi dengan lingkungan yang cocok bagi alga
Zooxanthellae yang hidup pada karang, sehingga alga Zooxanthellae akan
meninggalkan karang, sehingga terjadi pemutihan pada karang. Bila kondisi
perairan tidak sesuai dengan kebutuhannya maka alga tersebut akan mencari
habitat perairan yang cocok baginya, sehingga pemasukan oksigen bagi karang
akan terhenti, Sementara hampir 30-90% energi terumbu karang berasal dari
Zooxanthellae. Yang pada akhirnya terumbu karang akan mati.
Masa pemulihan terumbu karang yang rusak oleh sedimentasi tak dapat
diprediksi, karena kerusakan akibat sedimentasi telah mengubah tipe substrat
yang sebelumnya pasir dan batuan karang menjadi lumpur berdebu yang halus
dan gampang melayang oleh arus. Substrat ini menutup karang yang akhirnya
mati dan ditumbuhi makroalga. Pemulihan karang akan sulit terjadi karena laju
pertumbuhan alga jauh lebih cepat daripada laju pertumbuhan karang.
Daftar Pustaka
Anonim.
2010.
Pengaruh
sedimentasi
terhadap
terumbu
karang.
2012.
TERUMBU
KARANG
TERHADAP
SEDIMENTASI.
http://regional.kompas.com/read/2012/01/24/03003492/Terumbu.Karang.
Pariaman.Terhadang.Sedimentasi. Diakses hari senin tanggal 20 maret
2012 pukul 19.00 WIB
Anonim. 2009. Terumbu karang. http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang.
Diakses hari selasa tanggal 21 matre 2012 pukul 17.25 WIB