Handrianto Wijaya
NPM :
1406568154
pita bisa menjadi suatu pengukuran yang mencukupi dapat menghasilkan pita-pita
tajam yang sempit. Sebaliknya, integrasi semacam itu dibutuhkan untuk memperoleh
luasnya. Kepekaan detektor berbeda untuk berbagai senyawa-senyawa untuk sel
konduktivitas termal, dan yang sama adalah benar bagi detektor-detektor lain. Jadi
tidak mungkin menghubungkan luas suatu pita elusi dengan jumlah zat terlarut selain
dengan kalibrasi dengan sampel yang telah diketahui. Setelah selesai, kita bisa tulis:
Jumlah zat terlarut = faktor kalibrasi x luas di bawah pita elusi
Sinyal detektor dari gas kromatografi biasa digunakan untuk analisa kuantitaf dan
semi kuantitatif. Analisa kuantitatif dari gas kromatografi berdasarkan perbandingan
tinggi dari puncak analit dengan standard. Untuk menganalisa gas kromatografi secara
kuantitatif terdapat beberapa metode, yaitu:
Contoh:
Diketahui suatu campuran yang mengandung hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene
dianalisis dengan GC dengan data sbb :
Dari 5 L larutan standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene masing-masing
menunjukkan puncak pada 2,4 dan 7,2 menit.
Sebanyak 5 L dari campuran standar berikut dianalisis :
a. 0,1 mL hexachlorobenzene + 1,9 mL pentachlorobenzene
b. 0,2 mL hexachlorobenzene + 1,8 mL pentachlorobenzene
c. 0,3 mL hexachlorobenzene + 1,7 mL pentachlorobenzene
d. 0,4 mL hexachlorobenzene + 1,6 mL pentachlorobenzene
e. 0,5 mL hexachlorobenzene + 1,5 mL pentachlorobenzene
Menghasilkan data tinggi hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene sebagai berikut
berturut-turut : 3,75 ; 7,5 ; 11,25 ; 15 dan 18,75 mm pada persentase volume
hexachlorobenzene masing-masing: 5%,10%,15%,20%,25%.
Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 L
sampel yang tidak diketahui, teramati adanya puncak pada 2,4 menit dengan tinggi
sekitar 9,25 mm. Kemudian dari data-data tersebut dapat dibuat sebuah kurva kalibrasi
standar dengan tinggi puncak hexachlorobenzene sebagai sumbu y dan konsentrasi
hexachlorobenzene dalam sampel standar sebagai sumbu x. Dari grafik, diperoleh
persamaan garis y = 1.333 x. Kemudian kita bisa mengetahui kandungan
hexachlorobenzene dalam sampel air minum dengan memasukkan nilai tinggi puncak
sampel yaitu 9,25 mm pada persamaan tersebut, sehingga didapatkan konsentrasi
(ml/ml) hexachlorobenzene dalam sampel air minum adalah 12.33 %.
20
Tinggi puncak hexachlorobenzene (mm)
10
0
0
5 10 15 20
% hexachlorobenzene
dalam segala hal dan perasaan malu akan hilang. Perasaan ini akan hilang dalam
waktu 4-6 jam. Setelah itu perasaan seorang pengguna akan menjadi sangat lelah dan
tertekan. (Rumus Kimia C11H15NO2 , BM = 193,25 gr/mol)
Morfin (Morphine)
Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah dan merupaka alkaloida
yang terdapat dalam opium berupa serbuk putih. Konsumsi morfin biasanya dilakukan
dengan cara dihisap atau disuntikkan. Karena morfin tergolong dalam jenis depresan,
maka ia bekerja dengan cara menekan susunan syaraf pusat, menyebabkan turunnya
aktifitas neuron, pusing, perubahan perasaan dan kesadaran berkalut. Konsumsi
morfin secara kontinyu memiliki resiko tinggi berujung kematian. (Rumus Kimia
C17H19NO3 , BM = 285,34 gr/mol)
DAFTAR PUSTAKA
Skoog, Douglas A. et al. 1996. Fundamentals of Analytical Chemistry 9th edition. New York:
Saunders College Publishing.
Underwood, A.L. dan R.A. Day, Jr. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Kenkel, John. 2003. Analytical Chemistry for Technicians 3rd edition. United States of
America : CRC Press LLC
Humas BNN. 2013. Informasi Narkoba. [ONLINE]
http://dedihumas.bnn.go.id/archives/section/informasi-narkoba.
November 2015.
Diakses
pada
12