PENDAHULUAN
DASAR TEORI
1.
Well Completion
efek setiap lapisan produktif maka harus dilakukan pemilihan cara komplesi yang
tepat serta ukuran peralatan yang sesuai untuk setiap sumur.
Jenis jenis well completion dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.
Formation Completion
Formation completion dapat dilakukan secara open atau secara cased hole
completion yang diperforasi. Untuk menanggulangi masalah terproduksikanya
pasir sehubungan dengan kondisi formasi dapat digunakan screen liner, gravel
packing atau sand consolidation completion.
1.
Open-hole completion
Cased-hole completion
Tubing Completion
Tubing completion secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis yang
didasarkan jumlah production string yang digunakan dalam satu sumur. Jenisjenis tersebut adalah : Single completion, Commingle completion dan Multiple
completion.
1.
Single completion
Commingle completion
Metode ini dilakukan untuk sumur yang memiliki lebih dari satu lapisan atau
zone produktif diproduksikan melalui satu production string. Jenis jenis
commingle completion antara lain :
a.
b.
c.
d.
3.
Multiple completion
Merupakan metoda yang digunakan untuk sumur yang memiliki lebih dari satu
zona atau lapisan produktif, dimana tiap-tiap zona produktif diproduksikan
sendiri-sendiri secara terpisah sesuai dengan produktivitas serta jarak masingmasing zona, sehingga dapat memaksimalkan perolehan minyak. Jenis jenis
multiple completion antara lain :
a.
b.
c.
Wellhead Completion
Single Completion
Master valve
Wing valve
Choke
Flow-line valve
2.
Multiple Completion
Pada perencanaan tubing head untuk multiple completion agak berbeda dalam
pemilihan ukuran mangkuk tubing headnya (tubing head bowl), dimana harus
disesuaikan dengan ukuran dan jumlah tubing yang digunakan untuk dual
completion, dengan dual completion tubing hanger.
b.
PEMBAHASAN
Untuk reservoir yang terdapat WOC dan GOC metode yang dapat digunakan
adalah metode perforated casing completion, karena metode ini dapat
mengontrol ikut terproduksinya air atau gas, yaitu dengan mengatur interval dan
posisi perforasi. Disamping itu perforasi juga memberikan efek samping yang
menguntungkan yaitu efek penembusan pelubangan ke dalam perforasi
produktif.
Perencanaan Formation Completion
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam Perforated Casing Completion adalah :
1.
Yang dimaksud dengan density perforasi adalah jumlah lubang perforasi per
satuan panjang (ft). Untuk mencegah terjadinya coning, faktor utama yang harus
dibatasi adalah laju produksi water awal dari sumur tersebut akan
membandingkan laju produksi dari sumur yang diperforasi (Qp) terhadap
produktivitas sumur bila dikomplesi secara terbuka (Qo).
3.
Pengaruh dari diameter lubang perforasi akan berpengaruh pada harga kc/ku
(permeabilitas crush zone/permeabilitas formasi) terhadap produktivity ratio.
4.
Laju aliran dari formasi ke dalam sumur pada perforated casing completion,
dipengaruhi oleh kerusakan (damage) dan lubang perforasi. Dalam hal ini
keduanya dapat dikatakan sebagai skin yang sama secara kuantitatif dapat
berharga positif atau negatif. Untuk selanjutnya masing-masing dinyatakan
sebagai skin damage (Sd) dan skin perforasi (Sp).
5.
Perencanaan Wellhead
Perencanaan ukuran well head dipilih agar bagian dalamnya dapat memberikan
lubang yang terbuka luas agar peralatan yang diturunkan ke bawah permukaan
tidak merusak tubing head. Dalam perencanaan ukuran atau kekuatan dari
casing head yang dipergunakan adalah bergantung dari ukuran casing yang
dipakai dan harus mempunyai tekanan kerja minimal sama dengan tekanan
formasinya.
Dalam perencanaan dan kekuatan tubing head bergantung dari ukuran casing
yang digunakan harus mempunyai tekanan kerja yang mampu menahan tekanan
aliran fluida formasi.
2.
Perencanaan Christmast-Tree
peralatan kepala sumur, biasanya dipasang pula tubing pada tubing di dasar
sumur (subsurface choke).
Tujuan utama pemasangan choke adalah untuk mengatur laju produksi yang
sesuai dengan perencanaan. Pemilihan choke di lapangan minyak dilakukan
sedemikian rupa hingga bagian tekanan down stream di dalam flow line tidak
berdampak jelek terhadap tekanan kepala sumur dan kelakuan produksi sumur.
Disamping perencanaan ukuran choke yang digunakan, maka masalah penting
lainnya dalam choke performance adalah adanya masalah penurunan tekanan
atau pressure drop yang terjadi di choke. Hal ini perlu diperhatikan karena
menyangkut masalah aliran fluida yang akan menuju ke separator. Untuk
menentukan besarnya penurunan tekanan melalui choke (surface choke),
dilakukan dengan analisa nodal, dimana surface choke ini merupakan nodee
(titik) solusinya.
D.
KESIMPULAN
1.
Untuk reservoir yang terdapat WOC dan GOC metode yang dapat
digunakan adalah metode perforated casing completion, karena metode ini
dapat mengontrol ikut terproduksinya air atau gas
2.
:
Hal hal yang perlu direncanakan pada perforated casing completion, yaitu
3.
Dasar dari perencanaan tubing completion adalah vertical flow
performance, karena menjadi dasar utama dalam penentuan ukuran tubing dan
analisa kehilangan tekanan pada tubing.
4.
Merencanakan well head completion dengan memilih well head yang
sesuai dengan rentang tekanan dan menentukan diameter choke yang
dibutuhkan disamping pula pemilihan chrismast-tree yang akan digunakan.