Anda di halaman 1dari 3

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA

: Tn. Y

RUANG

: L1AB

UMUR

: 50 th

NO.REGISTRASI: 733356

No

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasional

1.

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
berhubungan
dengan intake
yang kurang.

Jangka pendek :dalam 1x24


jam diharapkan intake makan
dapat lebih baik

1. Motivasi pasien untuk makan makanan sesuai


diit yang dianjurkan dan suplemen makanan.

1. Motivasi sangat penting bagi penderita anoreksia


dan gangguan gastrointestinal.

Jangka panjang :

2. Tawarkan makanan dengan porsi sedikit tapi


sering.

2. Makanan dengan porsi kecil dan sering lebih


ditolerir oleh penderita anoreksia.

Dalam 3x24 jam kebutuhan


nutrisi dapat terpenuhi

3. Hidangkan makanan yang menimbulkan


selera dan menarik dalam penyajiannya.

3. Meningkatkan selera makan

Kriteia Hasil :

4. Pelihara hygiene oral sebelum makan.

4. Mengurangi cita rasa yang tidak enak dan


merangsang selera makan.

- BB dapat meningkat

5. Berikan obat yang diresepkan


untuk mengatasi mual, muntah, diare atau
konstipasi.

5. Mengurangi gejala gastrointestinal dan perasaan


tidak enak pada perut yang dapat mengurangi selera
makan dan keinginan terhadap makanan.

6. Motivasi peningkatan asupan cairan dan


latihan jika pasien melaporkan konstipasi.

6. Meningkatkan pola defekasi yang normal dan


mengurangi rasa tidak enak serta distensi pada
abdomen.

- gangguan kebutuhan nutrisi


dapat teratasi
-

7. Amati gejala yang membuktikan adanya


perdarahan gastrointestinal.

2.

Gangguan

Jangka Pendek:

1.Monitor intake dan output cairan. Ukur

7. Mendeteksi komplikasi gastrointestinal yang


serius.

1.Menentukan fungsi ginjal dan kebutuhan cairan

keseimbangan
volume cairan
lebih dari
kebutuhan
normal tubuh
berhubungan
dengan
terganggunya
mekanisme
pengaturan
(penurunan
plasma
protein).

Dalam 1x24 jam terjadi


Pengurangan kadar cairan
(asites) pada pasien.

kehilangan cairan melalui gastrointestinal dan


perkirakan kehilangan tak kasat mata, contoh;
keringat, dll.
2.Monitor edema dan asites.

dan penurunan resiko kelebihan cairan bertambah.


2.Mengurangi retensi cairan dan peningkatan tekanan
hidrostatik kapiler.
3.Mengikuti diet rendah natrium dan pembatasan
cairan

Jangka Panjang:

3.Batasi asupan natrium dan cairan

Dalam 3x24 jam Pasien dalam


status hidrasi yang adekuat,
volume cairankembali dalam
keadaan seimbang.

4. Ukur dan catat lingkar perut setiap hari.

Kriteria Hasil:

6.Monitor BB tiaphari, dengan alat,


waktu dan pakaian yang sama. jika

-Output urin sesuai dengan


berat badan.

memungkinkan.

6.Memantau BB pasien untuk melihat bertambahnya


volume cairan dalam tubuh atau tidak.

Rehidrasi cairanpada tubuhpa


sien.

7. kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian


obat

7. berfungsi untuk mengurangi cairan dalam tubuh

-Elektrolit dalam batas


normal.

Furosemid 40 mg/24j/oral

5. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang


pembatasan cairan dan diet

4.Memantau perubahan pada pembentukan asites


dan penumpukan cairan.
5.Peningkatan pemahaman sehingga
dapat meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga
dalam program perawatan.

-Terjadinya keseimbangan
cairan dan elektrolit.
-Output dan input dapat
kembali normal.
3.

Nyeri
berhubungan
dengan spasme
otot abdomen

Jangka pendek :dalam 1x24


jam diharapkan nyeri dapat
berkurang
Jangka panjang :

1. Hitung dan tentukan skala nyeri


2.Kaji dan catat nyeri dan karakteristiknya :
lokasi, kualitas, frekuensi dan durasi
3.Berikan kompres hangat pada abdomen yang

1. Dapat mengetahui tingkat keparahan nyeri yang


dirasakan pasien.
2. Dapat memberikan implementasi keperawatan
yang tepat pada pasien.

Dalam 3x24 jam diharapkan


nyeri sudah tidak dirasakan
Kriteria Hasil:
-nyeri pada pasien berkurang

4.

Gangguan
Integritas kulit
berhubungan
dengan
peningkatan
kadar bilirubin
dalam darah
akibat
peradangan .

sakit
4.Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
5.Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
terapi analgesic

3. Supaya pasien dapat rileks dan rasa nyeri dapat


berkurang
4. Agar pasien dapat mengalihkan pikirannya dari
rasa nyeri ke hal-hal lain.

-nyeri pada pasien tidak


dirasakan lagi.

Neurodex 1 tab/12j/oral

5. Dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan


pasien

Jangka Pendek:

1.Kaji warna urin dan warna kulit pasien.

1.Mengetahui perkembangan kadar bilirubin pasien.

Dalam 2x24 jam, mampu


mengurangi kadar bilirubin
pasien.

2.Observasi dan catat derajat ikterus pada kulit


dan sklera.

2.Memberikan dasar untuk deteksi perubahan dan


evaluasi intervensi.

3. kolaborasi dengan tim medis

3.Memberikan terapi obat untuk mengembalikan


kondisi pasien.

Jangka Panjang:
Dalam 7x24 jam diupayakan
mampu menormalkan kadar
bilirubin dalam tubuh pasien.
Kriteria Hasil:
-Integritas kulit dan sistem
perkemihan pasien dapat
normal kembali.
-Warna dari kulit dan urin
pasien kembali ke keadaan
normal.

Anda mungkin juga menyukai