Anda di halaman 1dari 49

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR


A. LANDASAN TEORI
1. Konsep Dasar Sistem Informasi Perpustakaan
a. Pengertian Sistem
Sistem merupakan sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling
terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah
sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut
mencakup software, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling
berkaitan satu sama lain. Software mencakup semua perangkat lunak yang
dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi
sistem operasi, aplikasi, dan driver. Sistem operasi, aplikasi, driver, saling bekerja
sama agar komputer dapat berjalan dengan baik. Hardware mencakup semua
perangkat keras (motherboard, processor, VGA, dan lainnya) yang disatukan
menjadi sebuah komputer. Dalam konteks yang luas, bukan hanya sebuah
komputer, namun sebuah jaringan komputer. Brainware mencakup kemampuan
otak manusia, yang mencakup ide, pemikiran, analisis, di dalam menciptakan dan
menggabungkan hardware dan software. Penggabungan software dan hardware
dengan bantuan brainware inilah (melalui sejumlah prosedur) yang dapat
menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna (I Putu Agus Eka
Pratama, 2013:7).

b. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai
sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
Proses pengelolaan ini memerlukan teknologi. Berbicara mengenai teknologi
memang tidak harus selalu berkaitan dengan komputer, namun komputer sendiri
merupakan salah satu bentuk teknologi. Dengan kata lain, alat tulis dan mesin
ketik pun dapat dimasukkan sebagai salah satu teknologi yang digunakan selain
komputer dan jaringan komputer. Pada proses pengolahan data, untuk dapat
menghasilkan informasi juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik,
dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan
pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca,
pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana cara pengguna tersebut
menikmati sajian informasi dan melalui media apa informasi tersebut disajikan (I
Putu Agus Eka Pratama, 2013:9).

c. Sistem Informasi
1) Pengertian Sistem Informasi
Berdasarkan penjelasan mengenai sistem dan informasi yang telah
dijelaskan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan
gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup
perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktrur, dan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling
berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan,
kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem
yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh
pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks.
Bukan hanya komputer saja yang bekerja (beserta software dan hardware di
dalamnya), namun juga manusia (dengan brainware yang dimiliki). Manusia
(pengguna/aktor) dalam hal ini menggunakan seluruh ide, pemikiran, perhitungan,
untuk dituangkan ke dalam sistem informasi yang digunakan (I Putu Agus Eka
Pratama, 2013:10).
Sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponenkomponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan
satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja,
yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin
dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem informasi bersangkutan.
Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi
mencakup tujuh poin (I Putu Agus Eka Pratama, 2013:11).
Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masingmasing:
a) Input (Masukan)

10

Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi
sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi
untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima
dalam bentuk data.
b) Output (Keluaran)
Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa
informasi. Komponen output berfungsi menyajikan hasil akhir ke pengguna
sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan
data yang telah diinputkan sebelumnya.
c) Software (Perangkat Lunak)
Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak
yang digunakan di dalam sistem informasi. Komponen perangkat lunak ini
melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data, dan
lain-lain.
d) Hardware (Perangkat Keras)
Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras
komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di
komputer server maupun di komputer client.
e) Database (Basis Data)

11

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data
diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).

f) Kontrol dan Prosedur


Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam
gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem
informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal
ini komputer server). Komponen prosedur ini berkaitan dengan komponen kontrol
dalam hal pencegahan terhadap kemungkinan ancaman dan gangguan yang terjadi
pada sistem informasi, yang berpengaruh terhadap layanan yang diberikan,
informasi yang disajikan, dan tingkat kepuasan pengguna.
g) Teknologi dan Jaringan Komputer
Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan
prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan
baik. Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem
informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan
(wired) maupun tanpa kabel (wireless).

12

d. Sistem Informasi Perpustakaan


1) Pengertian Perpustakaan
Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli
perpustakaan:
a) Menurut Sutarno (2003) dalam Agustina (2012), perpustakaan adalah
suatu ruangan bagian dari gedung/bangunan atau gedung itu sendiri yang
berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa
sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan untuk pembaca.
b) Menurut C. Larasati Milburga (1991) dalam Agustina (2012),
perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan
koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu
untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai
sumber informasi.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan adalah suatu gedung dimana terdapat suatu unit kerja yang bertugas
mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan mengelola pemanfaatan bahan
pustaka, dengan mempergunakan sistem tertentu untuk dipergunakan oleh
pemakai perpustakaan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Rice Kurniawati (2013), menjelaskan bahwa pada umumnya
perpustakaan memiliki fungsi yaitu:
a) Fungsi penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena
tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.

13

b) Fungsi informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi


untuk masyarakat.
c) Fungsi pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana
untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
d) Fungsi rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan
membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti:
novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
e) Fungsi kultural, perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan
mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas,
seperti: pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan
sebagainya.
Menurut Suharyoto (2014:63), menjelaskan bahwa untuk membantu
penyelenggaraan perpustakaan yang efektif, maka perlu diadakan administrasi
perpustakaan. Administrasi perpustakaan adalah semua bentuk pencatatan yang
berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan, meliputi peminjaman dan
pengembalian buku.
Tugas-tugas administrasi perpustakaan adalah:
a) Mengatur pinjaman
Ada dua cara peminjaman yang bisa dipilih, yaitu cara terbuka dan
cara tertutup:
(1) Cara terbuka adalah peminjam memilih sendiri buku yang akan
dipinjam, kemudian baru diserahkan kepada petugas untuk dicatat.
(2) Cara tertutup adalah cara peminjaman yang tidak memperbolehkan
calon peminjam memilih dan mengambil sendiri buku yang akan
dipinjam.

14

b) Pengembalian
Petugas di bagian pengembalian harus tegas dan teliti, sebab sering
terjadi pelanggaran. Misalnya keterlambatan pengembalian, penyobekkan
halaman, terdapat coretan, pemalsuan tanggal kembali, dan lain-lain.

c) Penagihan
Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas
kewajaran (misalkan aturan peminjaman satu minggu, tapi sudah dua minggu
ataupun lebih belum dikembalikan) perlu diadakan penagihan.
d) Sanksi
Sanksi yang diberikan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik
agar mereka menyadari bahwa buku tersebut juga dibutuhkan orang lain.
Berat ringan sanksi tergantung jenis pelanggarannya.
e) Cara pelayanan peminjaman
Dalam cara pelayanan peminjaman buku, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
(1) Pendaftaran anggota: pendaftaran anggota ini perlu dilakukan agar
perpustakaan mempunyai data siapa saja yang memanfaatkan
perpustakaan
(2) Cara peminjaman dan pengembalian
Cara Peminjaman:
a) Pada waktu meminjam buku, kartu anggota perpustakaan harus
dibawa.
b) Setiap anggota berhak meminjam maksimal 2 buku.
c) 1 (satu) kali peminjaman selama 7 hari.

15

d) 1 (satu) hari sebelum jatuh tempo peminjam, bisa diperpanjang 1


kali masa pinjam.
e) Melebihi batas waktu peminjaman dikenakan sanksi.
f) Kerusakan/kehilangan buku menjadi resiko peminjam.
g) Kartu hanya berlaku untuk pemegang hak selama 1 tahun.
Cara pengembalian:
a) Anggota masuk ke ruangan perpustakaan membawa buku yang
akan dikembalikan.
b) Petugas mengambil kartu peminjaman terus meneliti buku yang
akan dikembalikan.
c) Bilamana ada halaman yang kurang/rusak siswa disuruh
memfoto copy, seperti buku yang dipinjam.
(3) Lama peminjaman
Buku-buku dapat dipinjamkan dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya perpustakaan membatasi peminjaman buku selama satu atau dua
minggu, dan setelah itu bisa diperpanjang.
(4)

Keterlambatan pengembalian
Untuk melancarkan jalannya perpustakaan, peminjaman yang
terlambat mengembalikan buku dikenakan sanksi sesuai kesepakatan.
IFLA (Internasional Federation of Library Association) mengelompokkan

jenis-jenis perpustakaan sebagai berikut (Rice Kurniawati, 2013):


a) Perpustakaan Nasional (national library). Perpustakaan Nasional adalah
perpustakaan yang didirikan di ibukota negara dan merupakan
perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di negara
tersebut.

16

b) Perpustakaan Umum (public library). Perpustakaan umum merupakan


perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan
menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum tanpa memandang
latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain
sebagainya.
c) Perpustakaan Perguruan Tinggi (university library). Perpustakaan
perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan untuk
mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan
mendaya gunakan bahan pustakanya untuk menunjang
pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
d) Perpustakaan Sekolah (school library). Perpustakaan sekolah yaitu
perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur
dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang usaha pendidikan
dan pengajaran di sekolah.
e) Perpustakaan Khusus (special library). Perpustakaan khusus adalah
perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor atau instansi yang
tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan kantor atau instansi
dimana perpustakaan itu berada.
f) Perpustakaan Wilayah. Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota
Propinsi, bertugas mengumpulkan serta melestarikan semua penerbitan
daerah yang bersangkutan.
g) Perpustakaan Keliling. Perpustakaan keliling adalah merupakan jenis
perpustakaan yang dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat
ke tempat yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai.

17

Fitri Nurhati (2015) mengemukakan bahwa ada tiga pilar pokok sebuah
perpustakaan yang baik yaitu koleksi, sumber daya manusia (pustakawan) dan
pelayanan yang memadai. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sekilas sebagai
berikut:
a) Koleksi
Koleksi perpustakaan meliputi:
1. Buku, yang dibedakan lagi atas: buku teks, buku penunjang/pengayaan,
buku fiksi (novel, puisi, drama, cergam, komik) dan buku populer.
2. Koleksi Referensi, yang sebenarnya juga berbentuk buku tetapi
memiliki kekhasan dalam isi dan penyajian. Termasuk dalam koleksi
referensi adalah: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku
tahunan, katalog, bibliografi.
3. Sumber Geografi, yang bisa berbentuk atlas, peta, globe.
4. Terbitan Berkala/Serial, yang biasanya berbentuk: surat kabar/koran,
majalah, tabloid, jurnal.
5. Bahan Mikro, yang merupakan alih media dari buku ke dalam bentuk
mikro seperti mikro film dan carik mikro.
6. Bahan Pandang Dengar (Audio Visual), berupa video, kaset, piringan
hitam, CD, VCD, Slide, Film.
b) Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Sumber daya manusia di perpustakaan adalah komponen terpenting
dalam menentukan berhasil tidaknya penyelenggaraan pelayanan perpustakaan.
Unsur sumber daya manusia ini adalah perpaduan segenap komponen yang
terjalin secara baik antara pustakawan, tenaga teknis lainnya seperti tenaga
administrasi, tenaga operator komputer dan lain sebagainya yang diperlukan
bagi penyelenggaraan pelayanan perpustakaan. Memang unsur-unsur profesi di

18

atas selayaknya ada, tetapi pada umumnya hanya terdapat pada perpustakaan
yang terbilang sudah besar. Pada perpustakaan kecil hal ini belumlah
sepenuhnya terlaksana. Karena sering kali perpustakaan kecil hanya memiliki
pegawai secara keseluruhan tidak lebih dari sepuluh orang.
Hal terpenting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
perpustakaan adalah dengan pengangkatan (penerimaan) pegawai yang
diupayakan minimal berpendidikan Diploma III Ilmu Perpustakaan. Tetapi
lebih baik lagi bila penerimaan itu juga ada diantaranya S1 ataupun S2 Ilmu
Perpustakaan. Jumlah pegawai dalam hal ini dapat diatur sesuai dengan
komposisi yang dibutuhkan. Sehingga penyelenggaraan pelayanan
perpustakaan dapat berjalan dengan baik.
c) Pelayanan
Pelayanan pada perpustakaan bertujuan agar bahan pustaka yang telah
dimiliki perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh
pemustaka.

Adapun jenis kegiatan layanan perpustakaan sekolah, yaitu:


1. Layanan teknis, meliputi kegiatan-kegiatan: seleksi, pengadaan dan
inventarisasi bahan pustaka, klasifikasi, deskripsi katalog dan perawatan
bahan pustaka.
2. Layanan pemakai, meliputi kegiatan-kegiatan: administrasi keanggotaan,
layanan sirkulasi, layanan referensi dan informasi, layanan baca.
3. Layanan khusus, meliputi kegiatan-kegiatan: layanan E-library, layanan
pendidikan pemakai, layanan penerbitan dan statistik.

19

4. Layanan pengembangan teknologi dan informasi (TI), meliputi kegiatankegiatan: pengelolaan hardware dan pengelolaan software.
Semua jenis layanan tersebut haruslah merupakan layanan yang cepat,
tepat (menggunakan teknologi informasi dan sistem otomasi layanan),
didukung dengan sikap pustakawan atau petugas perpustakaan yang bersahabat
(ramah, santun, menghargai hak pemustaka) sehingga akan makin melengkapi
profil sebuah perpustakaan yang baik.
Selain tiga pilar utama di atas, perpustakaan yang baik harus
ditunjang oleh pilar pendukung, yaitu sarana dan prasarana perpustakaan yang
memadai meliputi:
a. Gedung yang memenuhi syarat lokasi strategis karena sebagai
jantungnya sekolah, syarat keamanan, syarat keluasan dan tata ruang.
b. Pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup untuk keamanan,
keawetan koleksi dan kenyamanan pemustaka.
c. Tata ruang dan akses antar ruang yang terkoneksi dengan mudah
sehingga layanan-layanan yang diberikan lebih optimal. Setidaknya
perpustakaan sekolah memiliki ruang-ruang penyimpanan koleksi buku,
referensi, terbitan berkala yang mudah dijangkau dan nyaman, ruang
baca, ruang kerja kepala dan/atau petugas perpustakaan, ruang internet,
dan gudang
d. Rak buku, rak majalah, lemari buku, lemari katalog dan papan pajang
yang cukup dan mudah diakses pemustaka.
e. Mebelair (meja sirkulasi, meja kerja, meja/rak atlas, meja-kursi baca)
yang cukup dan nyaman bagi petugas dan pemustaka.
f. Alat pendingin ruang seperti AC atau kipas angin terutama di ruang
baca dan ruang kerja petugas.
g. Perangkat komputer kerja administrasi dan otomasi sirkulasi.

20

h. Perangkat komputer terkoneksi internet untuk layanan internet, elibrary atau digital library.
i. Alat kebersihan/sanitasi ruangan.
d) Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi perpustakaan merupakan sistem informasi yang
digunakan untuk membantu pustakawan (petugas perpustakaan/librarian) untuk
mengelola data perpustakaan menjadi informasi secara digital. Data-data
perpustakaan mencakup antara lain data buku dan koleksi perpustakaan, data
anggota perpustakaan, data peminjaman buku, data pengembalian buku, dan lainlain. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan, petugas perpustakaan dapat
dengan mudah mengelola data perpustakaan dan memberikan pelayanan yang
lebih baik (I Putu Agus Eka Pratama, 2013:309).
Sebuah sistem Informasi untuk otomasi perpustakaan terdapat
beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan dan mendukung satu dengan
lainnya. Komponen-komponen tersebut harus dapat dipenuhi untuk membangun
sebuah sistem informasi perpustakaan. Menurut Supriyanto (2008) dalam
Megaria Purba (2013), komponen-komponen tersebut adalah:
a) Pengguna (users), pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem
informasi untuk otomasi perpustakaan. Dalam pembangunan sistem
perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan
para penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai
operator atau teknisi, dan para anggota perpustakaan.

21

b) Perangkat keras (hardware), perangkat keras merupakan mesin komputer


yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat
dan tepat serta diperlukan program untuk menjalankannya.
c) Perangkat lunak (software), perangkat lunak digunakan untuk
menggambarkan instruksi-instruksi yang mengoperasikan perangkat keras
untuk melakukan tugas sesuai dengan perintah.
d) Jaringan (network), jaringan adalah sebuah jaringan yang menghubungkan
komputer induk (server) dengan komputer yang lain dan dengan alatalat penunjang sistem otomasi yang lain dalam sebuah sistem yang
terintegrasi.
e) Data, data merupakan bahan baku informasi. Data dapat berupa alfabet,
angka, maupun simbol khusus.
f) Panduan operasional/manual, panduan operasional/manual merupakan
penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu
perangkat keras atau perangkat lunak.
Fasilitas-fasilitas yang ada dalam sistem infromasi perpustakaan:
a) Modul data induk anggota, menyediakan fasilitas untuk menambah,
mengedit dan menghapus data anggota perpustakaan.
b) Modul data induk buku , fasilitas untuk menambah, mengedit dan
menghapus data buku-buku perpustakaan.
c) Modul data induk inventaris buku, digunakan untuk memasukkan data
inventaris buku (fisik), seperti nomor inventaris, tanggal inventaris dan
asal buku.
d) Modul transaksi, merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan
pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman.
e) Modul pencatatan buku hilang/rusak, pendataan buku yang hilang/rusak
serta biaya penggantiannya.

22

f) Konfigurasi, konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman


buku, lama peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan
buku, dll.
g) Cetak laporan, laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain:
- Laporan anggota berdasar jurusan
- Laporan anggota berdasar tanggal mendaftar
- Laporan buku berdasar jurusan
- Laporan inventaris buku
- Laporan peminjaman per periode
- Laporan peminjaman berdasar NIS siswa
- Laporan pengembalian per periode
- Laporan buku yang belum dikembalikan
- Laporan denda per periode
- Laporan buku hilang/rusak, dll.
h) Setup user, setting administrator dan user beserta hak akses terhadap
sistem.
Berikut beberapa contoh aplikasi atau software perpustakaan, antara lain:
a) Fedora (flexible extensible digital object repository architecture)
Fedora adalah sebuah layanan terpusat yang menyediakan
penyimpanan objek digital yang sekaligus terintegrasi dengan keamanan,
metadata, semantik ataupun kolaborasi yang sangat dibutuhkan di era Web 2.0
saat ini. Fedora Commons merupakan aplikasi berbasis opensource dibawah
lisensi mozilla public license.
b) Eprints
EPrints adalah perangkat lunak opensource yang dikembangkan oleh
School of Electronics and Computer Science, University of Southampton,
England United Kingdom. Aplikasi ini berbasis web yang digunakan untuk

23

membangun sebuah repository, karena itu membutuhkan aplikasi pendukung


utama seperti Apache, MySQL, Perl dan mod_perl.
c) GDL (ganesha digital library)
GDL merupakan aplikasi perpustakaan digital berbasis web yang
dikembangkan oleh Knowledge Management Research Group (KMRG)
Institut Teknologi Bandung. GDL merupakan program opensource dengan
lisensi GPL. Aplikasi ini bisa dijalankan pada sistem operasi windows dan
semua distro linux, sedangkan aplikasi pendukungnya adalah APACHE
sebagai web server, PHP sebagai software aplikasi pemrograman, dan MySQl
sebagai database-nya.
d) Greenstone
Greenstone merupakan software yang dikembangkan melalui proyek
pengembangan perpustakaan Digital New Zealand (New Zealand Digital
Library Project) dibawah koordinasi Ian H. Witten dari University of Waikato
New Zealand tahun 2004. Greenstone Digital Library Software (GDLS) juga
merupakan suatu software bersifat free opensource yang dapat digunakan
untuk pengembangan layanan perpustakaan digital.
e) SIMPUS Versi 1.0
SIMPUS Versi 1.0 merupakan aplikasi perpustakaan digital berbasis
web yang dikembangkan oleh Muhammad Akhwan. Aplikasi pendukung
sistem ini adalah XAMPP sebagai web server, PHP sebagai software aplikasi
pemrograman, dan MySQl sebagai database-nya.

24

Berdasarkan beberapa aplikasi perpustakaan tersebut, tentu saja masingmasing aplikasi mempunyai kelebihan ataupun kekurangan, baik itu dari segi
tampilan, fitur-fiturnya, maupun dari segi pelayanannya. Salah satu aplikasi yang
mempunyai kekurangan dari segi penyediaan fitur dan pelayanannya yaitu
SIMPUS Versi 1.0. Pada aplikasi perpustakaannya tersebut, belum memiliki fitur
yang berfungsi untuk mengedit data anggota, mencetak laporan pengunjung
perpustakaan, ketentuan perpustakaan (lama peminjaman buku, lama
perpanjangan peminjaman buku, serta denda keterlambatan) tidak dapat diubah
pada sistem, dan tidak adanya fitur yang memberikan kemudahan bagi anggota
perpustakaan untuk mengecek ketersediaan buku di perpustakaan dan data
peminjaman per anggota karena sistem tersebut hanya dapat diakses oleh satu
level pengguna saja yaitu admin. Sistem tersebut juga memiliki tampilan antar
muka (interface) yang kurang menarik.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang dimiliki SIMPUS Versi 1.0,
maka penulis ingin mengembangkan sistem tersebut untuk diimplementasikan di
SMPN 24 Makassar.

2. Internet
Menurut Imadewira (2009), internet adalah rangkaian atau jaringan
sejumlah komputer yang saling berhubungan. Internet berasal dari
kata interconnected networking. Internet merupakan jaringan global yang
menghubungkan suatu jaringan (network) dengan jaringan lainnya di seluruh
dunia. Media yang menghubungkan bisa berupa kabel, kanal satelit maupun
frekuensi radio. Jaringan internet bekerja berdasarkan suatu protokol (aturan).
25

TCP/IP (transmission control protocol/internet protocol) adalah protokol standar


yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan di dalam internet
sehingga data dapat dikirim dari satu komputer ke komputer lainnya. Setiap
komputer diberikan suatu nomor unik yang disebut dengan alamat IP.
Beberapa hal yang berhubungan dengan internet adalah:
a. WWW (world wide web) atau lebih sering dikenal sebagai web adalah
suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink
(tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang
melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet). (YM
Kusuma Ardhana, 2012:3-5).
b. HTTP (hyper text transfer protocol) adalah protokol yang menentukan
aturan yang perlu diikuti oleh web browser dan web server. HTTP
merupakan protokol standar yang digunakan dalam mengakses dokumen
HTML.
c. URL (uniform resource locator) adalah suatu sarana untuk menentukan
informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan sebagai suatu
alamat. URL terdiri dari: protokol yang digunakan oleh suatu browser
untuk mengambil informasi, nama komputer (server) dimana informasi
tersebut berada, jalur atau path serta nama file dari suatu informasi.

3. Database dan DBMS


a. Pengertian Database
Menurut Fathansyah (2012:2), basis data (database) dapat didefinisikan
dalam sejumlah sudut pandang seperti:

26

a) Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang


diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
b) Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c) Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.

b. Database Management System (DBMS)


Menurut Hindro Hindrianto (2012), database management system
(DBMS) merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk
memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan
kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa
fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, dapat
menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan
integriti data yang didefinisikan oleh DBA (database administrator), menangani
kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem
maupun disk, dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien.
Menurut Fathansyah (2012:18), DBMS merupakan perantara bagi pemakai
dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi antara pemakai dengan basis data
tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus. Bahasa itu disebut sebagai Bahasa

27

Basis Data yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan
dan dapat diberikan user dan dikenali/diproses oleh DBMS untuk melakukan
suatu aksi tertentu. Contoh-contoh bahasa basis data adalah SQL, dBase, QUEL
dan sebagainya. SQL merupakan bahasa basis data yang paling popular saat ini.
Sebuah bahasa basis data dapat dipilah ke dalam 2 bentuk yaitu:
1) Data Definition Language (DDL) merupakan struktur basis data yang
menggambarkan skema basis data secara keseluruhan dan didesain dengan
bahasa khusus. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru,
membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel,
dan sebagainya.
2) Data Manipulation Language (DML) merupakan bentuk bahasa basis data
yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu
basis data. DML merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai
untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh Model Data.
Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data
kepada user (pengguna). Jadi, sistem menyembunyikan informasi tentang
bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara
efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data
yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa
mengetahui kompleksitas strukturnya.
Keuntungan DBMS (Abdul Kadir, 2003) yaitu:
1) Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang
sangat banyak untuk menyimpan data dan informasi, sedangkan DBMS

28

menggunakan sistem penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi


pada informasi (memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar).
2) Kecepatan. Mesin (komputer) memiliki akselerasi yang lebih cepat daripada
manusia dalam mengambil dan mengunah data.
3) Mengurangi kejenuhan. Sistem yang berbasis kertas memerlukan waktu yang
sangat lama dalam pemrosesannya, apalagi semuanya menggunakan
tangan/tenaga manusia, sehingga akan menimbulkan kejemuan/kejenuhan.
DBMS bekerja lebih praktis dan efisien sehingga tingkat kejenuhan operator
akan berkurang.
4) Kekinian. Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir (up to
date) dan akurat setiap saat.
4. Pengembangan Sistem
1) Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses dimana kebutuhan
pemakai diterjemahkan menjadi produk perangkat lunak. Proses ini mencakup
aktivitas penerjamahan kebutuhan pemakai menjadi kebutuhan perangkat lunak,
transformasi kebutuhan perangkat lunak menjadi desain, penerapan desain
menjadi kode program, uji coba kode program, dan instalasi serta pemeriksaan
kebenaran perangkat lunak untuk operasional. (Roger S. Pressman, 2010)
Lebih lanjut Roger S.Pressman (2010) mengemukakan bahwa secara
umum proses pengembangan perangkat lunak mengikuti tahap-tahap:
a. Menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perangkat lunak dalam satu
rentang waktu tertentu.
b. Mendefinisikan bagaimana perangkat lunak dibuat, mencakup arsitektur
perangkat lunaknya, antarmuka internal, algoritma, dan sebagainya.
c. Penerapan (penulisan program) dan pengujian unit-unit program.
d. Integrasi dan pengujian modul-modul program.

29

e. Validasi perangkat lunak secara keseluruhan (pengujian sistem).


Atribut perangkat lunak seharusnya memberikan pengguna kebutuhan
fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat dirawat dan berguna. (Lan
Sommerville, 2003). Perangkat lunak mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Maintanability (dapat dirawat), perangkat lunak harus dapat memenuhi
perubahan kebutuhan.
b. Dependability, perangkat lunak harus dapat dipercaya.
c. Efisiensi, perangkat lunak harus efisien dalam penggunaan resource.
d. Usability, perangkat lunak harus dapat digunakan sesuai dengan yang
direncanakan.
Pengembangan perangkat lunak dipandu dengan sebuah pemodelan yang
disebut Daur Hidup Perangkat Lunak (Software Development Life Cycle). Tahaptahap pemetaan model proses kedalam aktifitas pengembangan yang fundamental
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.

Requirement Analysis and Definition


System and Software Design
Implementation and System Testing
Integration and System Testing
Operation and Maintenance

30

Gambar 2.1
Daur Hidup Pengembangan Perangkat Lunak
(Roger Pressman, 2010)
Berikut metode-metode pengembangan perangkat lunak (model proses
pengembangan perangkat lunak) yaitu metode sekuensial linier, prototype, RAD,
Fourth Generation Techniques (4GT) dan spiral. Salah satu model pengembangan
perangkat lunak yang digunakan yaitu model prototyping.

31

Membangun,
memperbaiki market

Mendengarkan pelanggan
Uji pelanggan-mengendalikan market

Gambar 2.2
Model Prototype (Roger Pressman, 2010)
Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan
prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum
dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan output-nya,
sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi
sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil.
Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari:
a. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan
yang sudah diketahui.
b. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat
prototype.

32

c. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan


penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat.
Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja
dibangun, pengembang harus menggunakan fragmen-fragmen program yang ada
atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contoh: window manager, dsb) yang
memungkinkan program yang bekerja agar dimunculkan secara cepat.
Kelebihan model prototyping (Janner Simarmata, 2010):
a. Menghemat waktu pengembangan
b. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pengguna
c. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pengguna.
d. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
e. User dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem.
Kekurangan model prototyping:
a. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
b. Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
c. Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype,
tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa
memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
d. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan
menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak
efisien.
Pengembangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem,
mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa

33

sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem


tersebut. Menurut Kristanto (2008) dalam Santika (2014), pengembangan sistem
adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian pengembangan untuk elemenelemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan
program komputer untuk sistem yang baru.
Tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai
maksud atau tujuan utama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem
(user), dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan
bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.
2) Alat Bantu Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi dibutuhkan beberapa alat bantu
pengembangan sistem agar analisa dan hasil yang ingin dicapai dapat mencapai
sebuah hasil yang maksimal. Adapun alat bantu pengembangan sistem yaitu: DFD
(data flow diagram), Bagan Alir (flow chart), ERD (entity relationship diagram),
dan Use Case Diagram. Berikut penjabaran keempat alat bantu pengembangan
sistem tersebut:
a) DFD (Data Flow Diagram)
1. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pengembangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan
oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

34

Data Flow Diagram (DFD) terdapat 3 level, yaitu:


1.

Diagram Konteks (level 0)


merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup proses.


2.
Diagram Zero (level 1) merupakan
diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail serta
3.

menggambarkan proses utama dari DFD.


Diagram Detail (primitif) merupakan
penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero. Diagram yang
paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

2. Komponen Data Flow Diagram (DFD)


Menurut Yourdan dan DeMarco dalam Nuri Andhika (2014), komponenkomponen DFD disimbolkan sebagai berikut:

Gambar 2.3
Komponen DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
Menurut Gene dan Serson dalam Nuri Andhika (2014), komponenkomponen DFD disimbolkan sebagai berikut:

35

Gambar 2.4
Komponen DFD Menurut Gene dan Serson
(a) Komponen Terminator/Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem
yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas
luar (external entity). Terdapat dua jenis terminator:
(1) Terminator Sumber (source): merupakan terminator yang menjadi sumber.
(2) Terminator Tujuan (sink): merupakan terminator yang menjadi tujuan
data/informasi sistem.

Gambar 2.5
Komponen Terminator/Entitas Luar
(b) Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan
proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Ada empat kemungkinan
yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output:

1 input & 1 output

1 input & banyak output

36

Gambar 2.6
Komponen proses input dan output
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang proses yaitu:
(1) Proses harus memiliki input dan output.
(2) Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau
proses melalui alur data.
(3) Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional
sistem digambarkan dengan komponen proses.
Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah:

Proses 1

Proses 2

Gambar 2.7
Contoh proses yang salah
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah:
(1) Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang
hitam (lihat proses 1).
(2) Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.
Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan
output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2).

(c) Komponen Data Store

37

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data


dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Suatu data
store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan
komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu
proses mempunyai pengertian sebagai berikut:
(1) Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau
pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian
dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data
untuk suatu proses (lihat gambar 2.8 (a)).
(2) Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti
menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau
lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat
gambar 2.8 (b)).

(a)

(b)

Gambar 2.8
Implementasi data store
(d) Komponen Data Flow/Alur Data
Data flow/alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan
arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk
menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem
ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat
oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir,
38

bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer.


Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan
dengan komputer.
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data,
yaitu:
(1) Konsep Paket Data (packets of data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama
menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap
sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai
satu paket.

Gambar 2.9
Konsep paket data
(2) Konsep Alur Data Menyebar (diverging data flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang
berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket
data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke
tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki

39

nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.

Gambar 2.10
Konsep alur data menyebar
(3) Konsep Alur Data Mengumpul (converging data flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama
menuju ke tujuan yang sama.

Gambar 2.11
Konsep alur data mengumpul
(4) Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud
kalimat ini adalah:
(a) Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data
store dan/atau terminator (lihat gambar 2.12 (a)).
(b) Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator

40

dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 2.12 (b)).


(c) Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu
proses (lihat gambar 2.12 (c)).

Gambar 2.12
Konsep sumber atau tujuan alur data
(3) Syarat-Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk
menghindari pembentukan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau
tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembuatan DFD dapat menolong
profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk
dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah:
(a) Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
(b) Pemberian nomor pada komponen proses
(c) Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
(d) Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
(e) Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
b) Bagan Alir (flow chart)
Bagan alir (flow chart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)

41

di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk
alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. (Itong Muhazrin, 2014)
Pedoman untuk menggambarkannya:
(1) Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu
halaman.
(2) Kegiatannya harus ditunjukkan dengan jelas.
(3) Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan.
(4) Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili
suatu pekerjaan.
(5) Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar.
(6) Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas
oleh simbol penghubung.
(7) Digunakan simbol-simbol yang standar.
Ada lima macam bagan alir:
1.

Bagan Alir Sistem


Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari sistem dan menjelaskan urut-urutan dari prosedurprosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan di
sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. Bagan alir digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang
tampak sebagai berikut:
Tabel 2.1
Simbol-simbol Bagan Alir Sistem atau Dokumen (Flowchart)
Dokumen I/O
Menunjukkan dokumen input dan output baik
untuk proses manual, mekanik atau komputer

42

Kegiatan manual
Menunjukkan kegiatan atau pekerjaan manual.
Proses Komputer
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer.
Operasi luar
Menunjukkan operasi yang dilakukan di luar
proses operasi komputer.
Berbagai Dokumen
Digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis
dokumen yang digabungkan dalam satu paket.
Arus Data
Menunjukkan arus dari proses.
Penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang
masih sama atau ke halaman lain.
Mulai & akhir
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir
dari suatu proses.
Catatan akuntansi
Digunakan untuk menunjukkan catatan
akuntansi dari suatu proses.
Sumber: (Itong Muhazrin:2014)
2.

Bagan Alir Dokumen


Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir

43

yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya.


3.

Bagan Alir Skematik


Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang

mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di


dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan
simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer
dan peralatan lainnya yang digunakan.
4.

Bagan Alir Program


Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir


program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat
dengan menggunakan simbol-simbol pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2
Simbol-Simbol Bagan Alir Program
Simbol Input/Output
Digunakan untuk mewakili data input/output.
Simbol Proses
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
Simbol garis alir (flow lines symbol)
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.

44

Simbol penghubung (connector symbol)


Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan
alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di
halaman lainnya.
Simbol keputusan (decision symbol)
Digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam
program
Simbol proses terdefinisi (predefined process
symbol)
Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang
rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
Simbol persiapan (preparation symbol)
Digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran.
Simbol titik terminal (terminal point symbol)
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari
suatu proses.
Sumber: (Itong Muhazrin:2014)
5.

Bagan Alir Proses


Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang

banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analisis
sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Tabel 2.3
Simbol-Simbol Bagan Alir Proses
Menunjukkan suatu operasi
(operation)

45

Menunjukkan suatu
pemindahan (mevement)
Menunjukkan suatu simpanan
(storage)
Menunjukkan suatu inspeksi
(inspection)
Menunjukkan suatu penundaan
Delay
Sumber: (Itong Muhazrin:2014)
Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan
yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan
yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu
kegiatan.

c) ERD (Entity Relationship Diagram)


ERD (entity relationship diagram) merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar
data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa
notasi dan simbol.
Menurut Brady dan Loonam (2010) dalam Oktavianti (2014), entity
relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi dalam tahap analisis
persyaratan proyek pengembangan sistem. Sementara teknik diagram atau alat
peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem
informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung
merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk
46

database.
Lebih lanjut Brady dan Loonam (2010), menjelaskan bahwa teknik entity
relational, gambaran dunia nyata diistilahkan dalam objek dan relasinya yang
digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data. Dalam teknik
entity relational menggunakan entity dan atribut. Entity adalah objek yang
mempunyai eksistensi dan terdefinisi dengan baik. Himpunan entity yang sejenis
disebut entity sel untuk model dari entity relational digambarkan dengan simbol
empat persegi panjang. Relationship set merupakan hubungan yang terjadi antara
entity set digambarkan dengan simbol layang-layang.
Dalam entity relationship, relasi yang bisa terjadi antara dua file adalah
sebagai berikut:
1.

One to one relationship dua


file. Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding

satu.
2. One to many relationship dua file. Hubungan antara file pertama dengan
file kedua adalah satu banding banyak.
3. Many to many relationship dua file. Hubungan antara file pertama dengan
file kedua adalah banyak ke banyak.
Tabel 2.4
Simbol-simbol yang digunakan dalam ER-D (Entity Relational Diagram)
Entitas berisikan data yang diperoleh dari media
lembar Kerja.
Kondisi digunakan untuk menggambarkan sejauh
Mana ketergantungan antar entitas.
Elips digunakan untuk menggambarkan suatu

47

atribut atau field name.


Line digunakan untuk menggambarkan antar
simbol
Sumber: (Intan Oktavianti:2014)
d) Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi
dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. (Gata, 2013:4)

Tabel 2.5
Use Case Diagram
NO

GAMBAR

NAMA

KETERANGAN
Menspesifikasikan himpuan
peran yang pengguna mainkan

Actor

ketika berinteraksi dengan use


case.
Hubungan dimana perubahan
yang terjadi pada suatu elemen
mandiri (independent) akan

Dependency

mempengaruhi elemen yang


bergantung padanya elemen
yang tidak mandiri
(independent).

48

Hubungan dimana objek anak


(descendent) berbagi perilaku
3

Generalization

dan struktur data dari objek yang


ada di atasnya objek induk
(ancestor).

Menspesifikasikan bahwa use

Include

case sumber secara eksplisit.


Menspesifikasikan bahwa use

case target memperluas perilaku

Extend

dari use case sumber pada suatu


titik yang diberikan.
Apa yang menghubungkan

Association

antara objek satu dengan objek


lainnya.
Menspesifikasikan paket yang

System

menampilkan sistem secara


terbatas.
Deskripsi dari urutan aksi-aksi

yang ditampilkan sistem yang

Use Case

menghasilkan suatu hasil yang


terukur bagi suatu actor
Interaksi aturan-aturan dan
elemen lain yang bekerja sama

Collaboration

untuk menyediakan prilaku yang


lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Elemen fisik yang eksis saat

10

aplikasi dijalankan dan

Note

mencerminkan suatu sumber


daya komputasi

Sumber: (Gata, 2013:4)

49

5. Pengenalan PHP, MySQL, Xampp dan Dreamweaver


a. PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis
web. PHP merupakan bahasa program yang digunakan untuk membuat aplikasi
berbasis web (website, blog, atau aplikasi web). PHP termasuk bahasa program
yang hanya bisa berjalan di sisi server, atau sering disebut side server language.
Jadi, program yang dibuat dengan kode PHP tidak bisa berjalan kecuali dijalankan
pada server web, tanpa adanya server web yang terus berjalan dia tidak akan bisa
dijalankan (Bunafit Nugroho, 2013:153).
Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain:
1) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2) Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif
mudah.
3) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4) Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
5) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
b. MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat
secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak

50

tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL
sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang
telah ada sebelumnya. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah konsep
pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis.
Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara
kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang
dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional
maupun operasi basis data non-transaksional. Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja
dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya (Asri
Lailatul Hasanah, 2014).
Menurut Meilan Anastasia (2013:23), MySQL memiliki beberapa
keistimewaan, antara lain:
1) Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan
masih banyak lagi.
2) Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi
GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3) Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

51

4) Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan


dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses
lebih banyak SQL per satuan waktu.
5) Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti
signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan
lain-lain.
6) Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7) Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
8) Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data
dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta
dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat
ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9) Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
(NT).
10) Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11) Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(application programming interface).
12) Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)
yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap
peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

52

13) Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
PostgreSQL ataupun Oracle.
c. XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP merupakan tool
yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan
menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi
web server, Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan
menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi.
XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL
instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk
tersebut. Program XAMPP banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan
pengguna komputer di bidang pemrograman web. XAMPP merupakan software
gratis. XAMPP dapat dijalankan di sistem operasi Windows 2000/XP/Vista/7 dan
sistem operasi lain (Indra Adi, 2013).
d. Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk
mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.
Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool
yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam
mendesain web.

53

Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang


memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga
dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link,
kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web (Indra
Setya, 2012).

B. KERANGKA PIKIR
Pengelolaan perpustakaan di SMP Negeri 24 Makassar saat ini masih
secara manual. Dengan kondisi tersebut, menimbulkan banyak masalah
diantaranya yaitu: kesalahan dalam pencatatan yang mengakibatkan
ketidakakuratan data, penyajian informasi pelayanan perpustakaan yang kurang
memuaskan yang kurang cepat, tepat dan efisiensi. Berdasarkan masalah tersebut,
maka solusi pemecahan masalahnya yaitu mengubah sistem manual tersebut
menjadi sistem komputerisasi. Dengan pengembangan sistem informasi
perpustakaan berbasis web di SMP Negeri 24 Makassar, maka dampaknya akan
mampu memberikan efektifitas dan efisiensi kerja dalam penyajian informasi,
serta meningkatkan pelayanan perputakaan dan mengurangi tingkat kesalahan
pencatatan dari proses manual ke komputerisasi.
Langkah awal yang dilakukan untuk pengembangan sistem ini yaitu
melakukan sebuah perencanaan terlebih dahulu, artinya sebelum mengembangkan
sebuah sistem yang akan dibuat, sebaiknya merencanakan dengan matang tentang
bagaimana sistem yang akan dibuat nantinya. Proses perencanaan tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai alat bantu pengembangan sistem seperti DFD (data

54

flow diagram), Bagan Alir (flow chart), ERD (entity relationship diagram), Use
Case Diagram dan Flowchart System. Setelah membuat sebuah perencanaan
tersebut, langkah selanjutnya yaitu menganalisis pengembangan sistem yang telah
kita buat sebelumnya. Pada tahap ini yaitu memahami dan mengoreksi kembali
tentang rancangan sistem. Penulis memastikan bahwa rancangan tersebut sudah
layak untuk dikembangkan pada tahap berikutnya yaitu mendesain sistem dengan
menggunakan sistem perangkat lunak (software). Setelah mendesain sistem,
langkah selanjutnya yaitu validasi sistem. Tahapan ini mengecek kebenaran
terhadap desain sistem yang telah dibuat, apakah desain tersebut tidak terdapat
kesalahan antara program yang dibuat dengan tampilan (output) yang dihasilkan.
Jika masih ada kesalahan, maka kembali ke tahap mendesain sistem. Sebaliknya,
jika tidak ada kesalahan maka tahap selanjutnya yaitu uji coba produk. Tahapan
uji coba produk ini, melibatkan semua yang akan terlibat pada pengguna sistem
informasi perpustakaan ini, yaitu admin (petugas perpustakaan) dan user
(pengguna layanan perpustakaan). Admin dan user mengetes semua item yang ada
pada sistem tersebut. Apabila tampilan (output) yang dihasilkan sudah sesuai yang
diharapkan, maka sistem tersebut sudah siap untuk diimplementasikan atau
digunakan.
Berdasarkan beberapa tahap yang telah dilakukan, mulai dari proses
perencanaan, menganalisis, mendesain, validasi sistem, uji coba produk, dan
implementasi, maka terciptalah sebuah produk yaitu Sistem Informasi
Perpustakaan Berbasis Web Pada SMP Negeri 24 Makassar.

55

Gambar 2.13
Bagan Kerangka Pikir

56

Anda mungkin juga menyukai