b. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai
sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.
Proses pengelolaan ini memerlukan teknologi. Berbicara mengenai teknologi
memang tidak harus selalu berkaitan dengan komputer, namun komputer sendiri
merupakan salah satu bentuk teknologi. Dengan kata lain, alat tulis dan mesin
ketik pun dapat dimasukkan sebagai salah satu teknologi yang digunakan selain
komputer dan jaringan komputer. Pada proses pengolahan data, untuk dapat
menghasilkan informasi juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik,
dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan
pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca,
pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana cara pengguna tersebut
menikmati sajian informasi dan melalui media apa informasi tersebut disajikan (I
Putu Agus Eka Pratama, 2013:9).
c. Sistem Informasi
1) Pengertian Sistem Informasi
Berdasarkan penjelasan mengenai sistem dan informasi yang telah
dijelaskan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan
gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup
perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktrur, dan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling
berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan,
kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem
yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh
pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks.
Bukan hanya komputer saja yang bekerja (beserta software dan hardware di
dalamnya), namun juga manusia (dengan brainware yang dimiliki). Manusia
(pengguna/aktor) dalam hal ini menggunakan seluruh ide, pemikiran, perhitungan,
untuk dituangkan ke dalam sistem informasi yang digunakan (I Putu Agus Eka
Pratama, 2013:10).
Sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponenkomponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan
satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja,
yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin
dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem informasi bersangkutan.
Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi
mencakup tujuh poin (I Putu Agus Eka Pratama, 2013:11).
Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masingmasing:
a) Input (Masukan)
10
Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi
sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi
untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima
dalam bentuk data.
b) Output (Keluaran)
Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa
informasi. Komponen output berfungsi menyajikan hasil akhir ke pengguna
sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan
data yang telah diinputkan sebelumnya.
c) Software (Perangkat Lunak)
Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak
yang digunakan di dalam sistem informasi. Komponen perangkat lunak ini
melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data, dan
lain-lain.
d) Hardware (Perangkat Keras)
Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras
komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di
komputer server maupun di komputer client.
e) Database (Basis Data)
11
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data
diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).
12
13
14
b) Pengembalian
Petugas di bagian pengembalian harus tegas dan teliti, sebab sering
terjadi pelanggaran. Misalnya keterlambatan pengembalian, penyobekkan
halaman, terdapat coretan, pemalsuan tanggal kembali, dan lain-lain.
c) Penagihan
Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas
kewajaran (misalkan aturan peminjaman satu minggu, tapi sudah dua minggu
ataupun lebih belum dikembalikan) perlu diadakan penagihan.
d) Sanksi
Sanksi yang diberikan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik
agar mereka menyadari bahwa buku tersebut juga dibutuhkan orang lain.
Berat ringan sanksi tergantung jenis pelanggarannya.
e) Cara pelayanan peminjaman
Dalam cara pelayanan peminjaman buku, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
(1) Pendaftaran anggota: pendaftaran anggota ini perlu dilakukan agar
perpustakaan mempunyai data siapa saja yang memanfaatkan
perpustakaan
(2) Cara peminjaman dan pengembalian
Cara Peminjaman:
a) Pada waktu meminjam buku, kartu anggota perpustakaan harus
dibawa.
b) Setiap anggota berhak meminjam maksimal 2 buku.
c) 1 (satu) kali peminjaman selama 7 hari.
15
Keterlambatan pengembalian
Untuk melancarkan jalannya perpustakaan, peminjaman yang
terlambat mengembalikan buku dikenakan sanksi sesuai kesepakatan.
IFLA (Internasional Federation of Library Association) mengelompokkan
16
17
Fitri Nurhati (2015) mengemukakan bahwa ada tiga pilar pokok sebuah
perpustakaan yang baik yaitu koleksi, sumber daya manusia (pustakawan) dan
pelayanan yang memadai. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sekilas sebagai
berikut:
a) Koleksi
Koleksi perpustakaan meliputi:
1. Buku, yang dibedakan lagi atas: buku teks, buku penunjang/pengayaan,
buku fiksi (novel, puisi, drama, cergam, komik) dan buku populer.
2. Koleksi Referensi, yang sebenarnya juga berbentuk buku tetapi
memiliki kekhasan dalam isi dan penyajian. Termasuk dalam koleksi
referensi adalah: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku
tahunan, katalog, bibliografi.
3. Sumber Geografi, yang bisa berbentuk atlas, peta, globe.
4. Terbitan Berkala/Serial, yang biasanya berbentuk: surat kabar/koran,
majalah, tabloid, jurnal.
5. Bahan Mikro, yang merupakan alih media dari buku ke dalam bentuk
mikro seperti mikro film dan carik mikro.
6. Bahan Pandang Dengar (Audio Visual), berupa video, kaset, piringan
hitam, CD, VCD, Slide, Film.
b) Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Sumber daya manusia di perpustakaan adalah komponen terpenting
dalam menentukan berhasil tidaknya penyelenggaraan pelayanan perpustakaan.
Unsur sumber daya manusia ini adalah perpaduan segenap komponen yang
terjalin secara baik antara pustakawan, tenaga teknis lainnya seperti tenaga
administrasi, tenaga operator komputer dan lain sebagainya yang diperlukan
bagi penyelenggaraan pelayanan perpustakaan. Memang unsur-unsur profesi di
18
atas selayaknya ada, tetapi pada umumnya hanya terdapat pada perpustakaan
yang terbilang sudah besar. Pada perpustakaan kecil hal ini belumlah
sepenuhnya terlaksana. Karena sering kali perpustakaan kecil hanya memiliki
pegawai secara keseluruhan tidak lebih dari sepuluh orang.
Hal terpenting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
perpustakaan adalah dengan pengangkatan (penerimaan) pegawai yang
diupayakan minimal berpendidikan Diploma III Ilmu Perpustakaan. Tetapi
lebih baik lagi bila penerimaan itu juga ada diantaranya S1 ataupun S2 Ilmu
Perpustakaan. Jumlah pegawai dalam hal ini dapat diatur sesuai dengan
komposisi yang dibutuhkan. Sehingga penyelenggaraan pelayanan
perpustakaan dapat berjalan dengan baik.
c) Pelayanan
Pelayanan pada perpustakaan bertujuan agar bahan pustaka yang telah
dimiliki perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh
pemustaka.
19
4. Layanan pengembangan teknologi dan informasi (TI), meliputi kegiatankegiatan: pengelolaan hardware dan pengelolaan software.
Semua jenis layanan tersebut haruslah merupakan layanan yang cepat,
tepat (menggunakan teknologi informasi dan sistem otomasi layanan),
didukung dengan sikap pustakawan atau petugas perpustakaan yang bersahabat
(ramah, santun, menghargai hak pemustaka) sehingga akan makin melengkapi
profil sebuah perpustakaan yang baik.
Selain tiga pilar utama di atas, perpustakaan yang baik harus
ditunjang oleh pilar pendukung, yaitu sarana dan prasarana perpustakaan yang
memadai meliputi:
a. Gedung yang memenuhi syarat lokasi strategis karena sebagai
jantungnya sekolah, syarat keamanan, syarat keluasan dan tata ruang.
b. Pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup untuk keamanan,
keawetan koleksi dan kenyamanan pemustaka.
c. Tata ruang dan akses antar ruang yang terkoneksi dengan mudah
sehingga layanan-layanan yang diberikan lebih optimal. Setidaknya
perpustakaan sekolah memiliki ruang-ruang penyimpanan koleksi buku,
referensi, terbitan berkala yang mudah dijangkau dan nyaman, ruang
baca, ruang kerja kepala dan/atau petugas perpustakaan, ruang internet,
dan gudang
d. Rak buku, rak majalah, lemari buku, lemari katalog dan papan pajang
yang cukup dan mudah diakses pemustaka.
e. Mebelair (meja sirkulasi, meja kerja, meja/rak atlas, meja-kursi baca)
yang cukup dan nyaman bagi petugas dan pemustaka.
f. Alat pendingin ruang seperti AC atau kipas angin terutama di ruang
baca dan ruang kerja petugas.
g. Perangkat komputer kerja administrasi dan otomasi sirkulasi.
20
h. Perangkat komputer terkoneksi internet untuk layanan internet, elibrary atau digital library.
i. Alat kebersihan/sanitasi ruangan.
d) Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi perpustakaan merupakan sistem informasi yang
digunakan untuk membantu pustakawan (petugas perpustakaan/librarian) untuk
mengelola data perpustakaan menjadi informasi secara digital. Data-data
perpustakaan mencakup antara lain data buku dan koleksi perpustakaan, data
anggota perpustakaan, data peminjaman buku, data pengembalian buku, dan lainlain. Dengan adanya sistem informasi perpustakaan, petugas perpustakaan dapat
dengan mudah mengelola data perpustakaan dan memberikan pelayanan yang
lebih baik (I Putu Agus Eka Pratama, 2013:309).
Sebuah sistem Informasi untuk otomasi perpustakaan terdapat
beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan dan mendukung satu dengan
lainnya. Komponen-komponen tersebut harus dapat dipenuhi untuk membangun
sebuah sistem informasi perpustakaan. Menurut Supriyanto (2008) dalam
Megaria Purba (2013), komponen-komponen tersebut adalah:
a) Pengguna (users), pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem
informasi untuk otomasi perpustakaan. Dalam pembangunan sistem
perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan
para penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai
operator atau teknisi, dan para anggota perpustakaan.
21
22
23
24
Berdasarkan beberapa aplikasi perpustakaan tersebut, tentu saja masingmasing aplikasi mempunyai kelebihan ataupun kekurangan, baik itu dari segi
tampilan, fitur-fiturnya, maupun dari segi pelayanannya. Salah satu aplikasi yang
mempunyai kekurangan dari segi penyediaan fitur dan pelayanannya yaitu
SIMPUS Versi 1.0. Pada aplikasi perpustakaannya tersebut, belum memiliki fitur
yang berfungsi untuk mengedit data anggota, mencetak laporan pengunjung
perpustakaan, ketentuan perpustakaan (lama peminjaman buku, lama
perpanjangan peminjaman buku, serta denda keterlambatan) tidak dapat diubah
pada sistem, dan tidak adanya fitur yang memberikan kemudahan bagi anggota
perpustakaan untuk mengecek ketersediaan buku di perpustakaan dan data
peminjaman per anggota karena sistem tersebut hanya dapat diakses oleh satu
level pengguna saja yaitu admin. Sistem tersebut juga memiliki tampilan antar
muka (interface) yang kurang menarik.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang dimiliki SIMPUS Versi 1.0,
maka penulis ingin mengembangkan sistem tersebut untuk diimplementasikan di
SMPN 24 Makassar.
2. Internet
Menurut Imadewira (2009), internet adalah rangkaian atau jaringan
sejumlah komputer yang saling berhubungan. Internet berasal dari
kata interconnected networking. Internet merupakan jaringan global yang
menghubungkan suatu jaringan (network) dengan jaringan lainnya di seluruh
dunia. Media yang menghubungkan bisa berupa kabel, kanal satelit maupun
frekuensi radio. Jaringan internet bekerja berdasarkan suatu protokol (aturan).
25
26
27
Basis Data yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan
dan dapat diberikan user dan dikenali/diproses oleh DBMS untuk melakukan
suatu aksi tertentu. Contoh-contoh bahasa basis data adalah SQL, dBase, QUEL
dan sebagainya. SQL merupakan bahasa basis data yang paling popular saat ini.
Sebuah bahasa basis data dapat dipilah ke dalam 2 bentuk yaitu:
1) Data Definition Language (DDL) merupakan struktur basis data yang
menggambarkan skema basis data secara keseluruhan dan didesain dengan
bahasa khusus. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru,
membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel,
dan sebagainya.
2) Data Manipulation Language (DML) merupakan bentuk bahasa basis data
yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu
basis data. DML merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai
untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh Model Data.
Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data
kepada user (pengguna). Jadi, sistem menyembunyikan informasi tentang
bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara
efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data
yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa
mengetahui kompleksitas strukturnya.
Keuntungan DBMS (Abdul Kadir, 2003) yaitu:
1) Kepraktisan. Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang
sangat banyak untuk menyimpan data dan informasi, sedangkan DBMS
28
29
30
Gambar 2.1
Daur Hidup Pengembangan Perangkat Lunak
(Roger Pressman, 2010)
Berikut metode-metode pengembangan perangkat lunak (model proses
pengembangan perangkat lunak) yaitu metode sekuensial linier, prototype, RAD,
Fourth Generation Techniques (4GT) dan spiral. Salah satu model pengembangan
perangkat lunak yang digunakan yaitu model prototyping.
31
Membangun,
memperbaiki market
Mendengarkan pelanggan
Uji pelanggan-mengendalikan market
Gambar 2.2
Model Prototype (Roger Pressman, 2010)
Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan
prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum
dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan output-nya,
sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi
sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil.
Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari:
a. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan
yang sudah diketahui.
b. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat
prototype.
32
33
34
Gambar 2.3
Komponen DFD Menurut Yourdan dan DeMarco
Menurut Gene dan Serson dalam Nuri Andhika (2014), komponenkomponen DFD disimbolkan sebagai berikut:
35
Gambar 2.4
Komponen DFD Menurut Gene dan Serson
(a) Komponen Terminator/Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem
yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas
luar (external entity). Terdapat dua jenis terminator:
(1) Terminator Sumber (source): merupakan terminator yang menjadi sumber.
(2) Terminator Tujuan (sink): merupakan terminator yang menjadi tujuan
data/informasi sistem.
Gambar 2.5
Komponen Terminator/Entitas Luar
(b) Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan
proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Ada empat kemungkinan
yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output:
36
Gambar 2.6
Komponen proses input dan output
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang proses yaitu:
(1) Proses harus memiliki input dan output.
(2) Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau
proses melalui alur data.
(3) Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional
sistem digambarkan dengan komponen proses.
Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah:
Proses 1
Proses 2
Gambar 2.7
Contoh proses yang salah
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah:
(1) Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang
hitam (lihat proses 1).
(2) Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.
Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan
output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2).
37
(a)
(b)
Gambar 2.8
Implementasi data store
(d) Komponen Data Flow/Alur Data
Data flow/alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan
arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk
menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem
ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat
oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir,
38
Gambar 2.9
Konsep paket data
(2) Konsep Alur Data Menyebar (diverging data flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang
berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket
data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke
tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki
39
Gambar 2.10
Konsep alur data menyebar
(3) Konsep Alur Data Mengumpul (converging data flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama
menuju ke tujuan yang sama.
Gambar 2.11
Konsep alur data mengumpul
(4) Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud
kalimat ini adalah:
(a) Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data
store dan/atau terminator (lihat gambar 2.12 (a)).
(b) Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator
40
Gambar 2.12
Konsep sumber atau tujuan alur data
(3) Syarat-Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk
menghindari pembentukan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau
tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembuatan DFD dapat menolong
profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk
dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah:
(a) Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
(b) Pemberian nomor pada komponen proses
(c) Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
(d) Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
(e) Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
b) Bagan Alir (flow chart)
Bagan alir (flow chart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)
41
di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk
alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. (Itong Muhazrin, 2014)
Pedoman untuk menggambarkannya:
(1) Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu
halaman.
(2) Kegiatannya harus ditunjukkan dengan jelas.
(3) Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan.
(4) Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili
suatu pekerjaan.
(5) Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar.
(6) Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas
oleh simbol penghubung.
(7) Digunakan simbol-simbol yang standar.
Ada lima macam bagan alir:
1.
secara keseluruhan dari sistem dan menjelaskan urut-urutan dari prosedurprosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan di
sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. Bagan alir digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang
tampak sebagai berikut:
Tabel 2.1
Simbol-simbol Bagan Alir Sistem atau Dokumen (Flowchart)
Dokumen I/O
Menunjukkan dokumen input dan output baik
untuk proses manual, mekanik atau komputer
42
Kegiatan manual
Menunjukkan kegiatan atau pekerjaan manual.
Proses Komputer
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer.
Operasi luar
Menunjukkan operasi yang dilakukan di luar
proses operasi komputer.
Berbagai Dokumen
Digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis
dokumen yang digabungkan dalam satu paket.
Arus Data
Menunjukkan arus dari proses.
Penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang
masih sama atau ke halaman lain.
Mulai & akhir
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir
dari suatu proses.
Catatan akuntansi
Digunakan untuk menunjukkan catatan
akuntansi dari suatu proses.
Sumber: (Itong Muhazrin:2014)
2.
43
Tabel 2.2
Simbol-Simbol Bagan Alir Program
Simbol Input/Output
Digunakan untuk mewakili data input/output.
Simbol Proses
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
Simbol garis alir (flow lines symbol)
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.
44
banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analisis
sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Tabel 2.3
Simbol-Simbol Bagan Alir Proses
Menunjukkan suatu operasi
(operation)
45
Menunjukkan suatu
pemindahan (mevement)
Menunjukkan suatu simpanan
(storage)
Menunjukkan suatu inspeksi
(inspection)
Menunjukkan suatu penundaan
Delay
Sumber: (Itong Muhazrin:2014)
Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan
yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan
yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu
kegiatan.
database.
Lebih lanjut Brady dan Loonam (2010), menjelaskan bahwa teknik entity
relational, gambaran dunia nyata diistilahkan dalam objek dan relasinya yang
digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data. Dalam teknik
entity relational menggunakan entity dan atribut. Entity adalah objek yang
mempunyai eksistensi dan terdefinisi dengan baik. Himpunan entity yang sejenis
disebut entity sel untuk model dari entity relational digambarkan dengan simbol
empat persegi panjang. Relationship set merupakan hubungan yang terjadi antara
entity set digambarkan dengan simbol layang-layang.
Dalam entity relationship, relasi yang bisa terjadi antara dua file adalah
sebagai berikut:
1.
satu.
2. One to many relationship dua file. Hubungan antara file pertama dengan
file kedua adalah satu banding banyak.
3. Many to many relationship dua file. Hubungan antara file pertama dengan
file kedua adalah banyak ke banyak.
Tabel 2.4
Simbol-simbol yang digunakan dalam ER-D (Entity Relational Diagram)
Entitas berisikan data yang diperoleh dari media
lembar Kerja.
Kondisi digunakan untuk menggambarkan sejauh
Mana ketergantungan antar entitas.
Elips digunakan untuk menggambarkan suatu
47
Tabel 2.5
Use Case Diagram
NO
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN
Menspesifikasikan himpuan
peran yang pengguna mainkan
Actor
Dependency
48
Generalization
Include
Extend
Association
System
Use Case
Collaboration
10
Note
49
50
tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL
sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang
telah ada sebelumnya. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah konsep
pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis.
Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara
kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang
dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional
maupun operasi basis data non-transaksional. Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja
dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya (Asri
Lailatul Hasanah, 2014).
Menurut Meilan Anastasia (2013:23), MySQL memiliki beberapa
keistimewaan, antara lain:
1) Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan
masih banyak lagi.
2) Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi
GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3) Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
51
52
13) Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
PostgreSQL ataupun Oracle.
c. XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP merupakan tool
yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan
menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi
web server, Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan
menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi.
XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL
instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk
tersebut. Program XAMPP banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan
pengguna komputer di bidang pemrograman web. XAMPP merupakan software
gratis. XAMPP dapat dijalankan di sistem operasi Windows 2000/XP/Vista/7 dan
sistem operasi lain (Indra Adi, 2013).
d. Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk
mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.
Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool
yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam
mendesain web.
53
B. KERANGKA PIKIR
Pengelolaan perpustakaan di SMP Negeri 24 Makassar saat ini masih
secara manual. Dengan kondisi tersebut, menimbulkan banyak masalah
diantaranya yaitu: kesalahan dalam pencatatan yang mengakibatkan
ketidakakuratan data, penyajian informasi pelayanan perpustakaan yang kurang
memuaskan yang kurang cepat, tepat dan efisiensi. Berdasarkan masalah tersebut,
maka solusi pemecahan masalahnya yaitu mengubah sistem manual tersebut
menjadi sistem komputerisasi. Dengan pengembangan sistem informasi
perpustakaan berbasis web di SMP Negeri 24 Makassar, maka dampaknya akan
mampu memberikan efektifitas dan efisiensi kerja dalam penyajian informasi,
serta meningkatkan pelayanan perputakaan dan mengurangi tingkat kesalahan
pencatatan dari proses manual ke komputerisasi.
Langkah awal yang dilakukan untuk pengembangan sistem ini yaitu
melakukan sebuah perencanaan terlebih dahulu, artinya sebelum mengembangkan
sebuah sistem yang akan dibuat, sebaiknya merencanakan dengan matang tentang
bagaimana sistem yang akan dibuat nantinya. Proses perencanaan tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai alat bantu pengembangan sistem seperti DFD (data
54
flow diagram), Bagan Alir (flow chart), ERD (entity relationship diagram), Use
Case Diagram dan Flowchart System. Setelah membuat sebuah perencanaan
tersebut, langkah selanjutnya yaitu menganalisis pengembangan sistem yang telah
kita buat sebelumnya. Pada tahap ini yaitu memahami dan mengoreksi kembali
tentang rancangan sistem. Penulis memastikan bahwa rancangan tersebut sudah
layak untuk dikembangkan pada tahap berikutnya yaitu mendesain sistem dengan
menggunakan sistem perangkat lunak (software). Setelah mendesain sistem,
langkah selanjutnya yaitu validasi sistem. Tahapan ini mengecek kebenaran
terhadap desain sistem yang telah dibuat, apakah desain tersebut tidak terdapat
kesalahan antara program yang dibuat dengan tampilan (output) yang dihasilkan.
Jika masih ada kesalahan, maka kembali ke tahap mendesain sistem. Sebaliknya,
jika tidak ada kesalahan maka tahap selanjutnya yaitu uji coba produk. Tahapan
uji coba produk ini, melibatkan semua yang akan terlibat pada pengguna sistem
informasi perpustakaan ini, yaitu admin (petugas perpustakaan) dan user
(pengguna layanan perpustakaan). Admin dan user mengetes semua item yang ada
pada sistem tersebut. Apabila tampilan (output) yang dihasilkan sudah sesuai yang
diharapkan, maka sistem tersebut sudah siap untuk diimplementasikan atau
digunakan.
Berdasarkan beberapa tahap yang telah dilakukan, mulai dari proses
perencanaan, menganalisis, mendesain, validasi sistem, uji coba produk, dan
implementasi, maka terciptalah sebuah produk yaitu Sistem Informasi
Perpustakaan Berbasis Web Pada SMP Negeri 24 Makassar.
55
Gambar 2.13
Bagan Kerangka Pikir
56