Anda di halaman 1dari 26

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

A. Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk suatu kegiatan untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi adalah hasil pengolahan data

yang memiliki manfaat atau belum memiliki arti guna.

Data adalah fakta-fakta, perkiraan, atau pendapat yang tidak atau

belum memiliki arti guna. Prosedur adalah urutan dari prosedur-prosedur

yang bekerja melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen

untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Sistem Informasi adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan / bekerja sama untuk melakukan suatu kegiatan guna

menyelesaikan suatu masalah yang memiliki manfaat atau nilai guna bagi

orang yang membutuhkannya.

10
11

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16) mengemukakan bahwa

“Sistem informasi (information sistem) merupakan kombinasi teratur dari

orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan

sumber daya data yang mengumpulkan, dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi”.

Sistem informasi adalah kesatuan sistem terdiri atas orang, hardware,

software, jaringan komunikasi, sumber daya data yang mengumpulkan,

mengolah dan menyebarkan informasi dalam sebuah perusahaan. (Indrayani,

2009:11).

Menurut Maimunah dkk (2012:10) menjelaskan bahwa “Informasi

adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi

penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

Menurut Sutabri (2012:38) mengemukakan bahwa :


Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi yaitu kesatuan sistem yang bertujuan untuk menghasilkan

informasi dan sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan,

pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan

sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan

didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.


12

2. Karakteristik Sistem Informasi

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu , yaitu:

a. Komponen (componens)

Terdiri dari sejumlah yang saling berinteraksi, dan bekerja sama

membentuk satu kesatuan.

b. Batas Sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem

lainnya dengan lingkungan luarnya.

c. Lingukungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara sub sistem, yang

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke

sub sistem lainnya.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa

masukan perawatan dan masukan sinyal.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


13

g. Pengolahan (proses)

Suatu sistem yang merupakan suatu bagian pengolah yang merubah

masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran (objectivitas) atau tujuan (goals)

3. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu :

a. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik. Sistem abstrak

adalah sistem yang tidak bisa dilihat secara fisik atau sistem yang

berisi gagasan atau konsep. Contohnya sistem teologi yang berisi

gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan. Sistem fisik adaalh

sistem yang secara fisik dapat dilihat. Contohnya sistem konputer,

sistem sekolah dan lain-lain.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia

(human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

karena alam. Misalnya sistem tata surya, sistem peredaran darah dalam

tubuh manusia. Sistem buatan adalah sistem yang dibuat oleh manusia.

Misalnya sistem komputer dan sistem mobil.

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu

(probabilistik system). Sistem tertentu adalah sistem yang

operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya sistem komputer.


14

Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang tidak dapat diramal

dengan pasti. Misalnya sistem persediaan dan sistem arisan.

d. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi

atau energi dengan lingkungan atau sistenm yang tidak terpengaruh

oleh lingkungan. Misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang terpengaruh oleh

lingkungannya. Misalnya sistem perusahaan dagang yang terpengaruh

oleh permintaan pasar.

B. Hakikat E-Learning

1. Pengertian E-Learning

Menurut Nugroho (2007:21) menjelaskan bahwa :

E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.


Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer”. Dengan
dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk
dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian
dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet.
Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem
e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan
perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat ini, perusahaan

dapat mengembangkan materi pelatihan atau materi training yang dapat

diakses melalui komputer, notebook maupun smartphone. Perusahaan dapat

membuat materi yang interaktif, menampilkan video pelatihan, membuat

artikel-artikel pembelajaran yang dapat diakses secara online maupun offline.


15

Materi yang disediakan dalam e-learning ini harus disesuaikan dengan

budaya yang ada dalam teknologi saat ini. Teknologi saat ini sudah banyak

diperkaya dengan adanya hyperlink-hyperlink yang memungkinkan

membantu peserta training untuk mendapatkan info terkait yang dia perlukan

secara cepat. Materi training juga dapat dilengkapi dengan simulasi-simulasi

yang memungkinkan peserta training dapat berinteraksi secara lebih baik dan

makin mudah memahami apa yang telah dipelajarinya.

Materi training ini dapat diakses secara online atau boleh disalin ke

komputer atau smartphone tergantung kebijaksanaan perusahaan. Perusahaan

dapat menyediakan materi-materi trainingnya ke dalam video maupun

presentasi yang dapat diakses tanpa menggunakan internet. Tenaga penjualan

sangat memerlukan materi traning mengenai produk knowledge yang akan

dijualnya. Di sini tenaga penjualan dapat belajar sendiri produk knowledge

melalui materi-materi yang telah dipersiapkan perusahaan. Dengan cara ini

maka tenaga penjualan akan lebih menguasai produk knowledge dan

memiliki peluang menghasilkan lebih banyak penjualan.

Tentu saja kita tidak bisa serta merta mengubah training tradisional

menjadi e-learning. Jika hanya sekedar membuat video dari training yang

dilakukan mungkin peserta training harus mengakses materi ini lebih lama

dan tentu saja menjadi tidak efisien. Dalam membuat training dengan e-

learning ini juga perlu sebuah analisa mengenai kebutuhan e-learning, tujuan
16

pembelajaran e-learning dan kemudian menyusun materi yang sesuai dan

efektif untuk tujuan pembelajaran metode e-learning.

Metode e-learning yang dirancang dan disusun dengan baik oleh

perusahaan akan sangat efisien dalam meningkatkan kemampuan karyawan

untuk memiliki knowledge, skill, ability dan behavior yang diperlukan oleh

perusahaan. Pembelajaran e-learning juga menjadikan perusahaan memiliki

standarisasi pembelajaran. Keuntungan lain dari adanya materi e-learning

yang tersusun rapi ini adalah perusahaan memilki dokumentasi pembelajaran

yang baik karena sistematika dan standarisasi yang baik dalam pemberian

training kepada karyawan.

2. Komponen-komponen dalam E-Learning

Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono

(2008:15) adalah:

a. Infrastruktur e-learning

Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-

learning yang dapat berupa Personal Computer (PC), yakni komputer yang

dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yakni, kumpulan dari sejumlah

perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan

lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu,

internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang

diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia dan


17

perlengkapan multimedia alat-alat media yang menggabungkan dua unsur

atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan

animasi secara terintegrasi.

Termasuk di dalamnya peralatan teleconference pertemuan jarak jauh

antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara

geografis apabila kita memberikan layanan synchronous learning yakni

proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang

mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.

b. Sistem dan aplikasi e-learning

Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning

Management Sistem (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang

mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi,

dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa

online, program e-learning, dan konten pelatihan.

c. Konten e-learning

Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-

learning sistem (Learning Management Sistem). Konten dan bahan ajar ini

bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content (konten berbentuk

multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan

kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-


18

based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada

di wikipedia.org, ilmu komputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning

Management Sistem (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh karyawan kapan

pun dan dimana pun.

Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh

dikatakan sama dengan proses training konvensional, yaitu perlu adanya

pengajar (Trainer) yang membimbing karyawan yang menerima bahan

training dan administrator yang mengelola administrasi dan proses training.

3. Filosofis E-learning

Menurut Cisco dalam Suyanto (2005 : 62) ada beberapa filosofis dari e-

learning, yaitu:

1. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,

pendidikan, pelatihan, secara online.

2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya

nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian

terhadap buku text, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer)

sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalosasi.

3. E-learning tidak berarti menggantikan model training konvensional di

dalam ruangan, tetapi memperkuat model training tersebut melalui

pengayaan isi dan pengembangan teknologi.


19

4. Kapasitas karyawan amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan

cara penyampaiannya. Semakin baik keselarasan antar isi dan alat

penyampai dengan gaya kerja, maka akan lebih baik kapasitas

karyawan yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.

C. Konsep Dasar Web

1. Internet

Menurut Lindawati dalam Yuhefizar (2008:1) “Internet adalah rangkaian

hubungan jaringan komputer yang dapat di akses secara umum di seluruh dunia,

yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standar Internet

Protocol (IP)”.

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking)

ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala

Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara

global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet

switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan

Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan

internetworking.

Lebih dalam lagi, internet adalah kumpulan jaringan-jaringan komputer

dunia yang terdiri dari jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan

bisnis, jaringan pemerintah dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan

layanan informasi seperti e-mail, online chat, transfer file, dan saling
20

ketergantungan (linked) antara satu halaman web dengan sumber halaman web

yang lainnya.

2. WWW (World Wide Web)

Menurut Lindawati dalam Yuhefizar (2008:159) mengemukakan bahwa:

“World Wide Web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet,

baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai

kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya

(hypertext) yang dapat di akses melalui sebuah browser”.

3. Web Server

Menurut Lindawati dalam Supardi (2010:2) “Web server merupakan

perangkat lunak yang mengolola (mengatur) permintaan user dari browser dan

hasilnya dikembalikan ke browser. Contoh web server, adalah IIS (Internet

Information Services) produk microsoft corp”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa web server adalah suatu perangkat lunak untuk mengakses

pencarian di internet.

Fungsi utama web server adalah untuk melakukan atau akan transfer

berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan

sedemikian rupa. halaman web yang diminta terdiri dari berkas teks, video,

gambar, file dan banyak lagi. pemanfaatan web server berfungsi untuk
21

mentransfer seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web termasuk

yang di dalam berupa teks, video, gambar atau banyak lagi. Beberapa Jenis web

server di antanya adalah: Apache Web Server / The HTTP Web Server, Apache

Tomcat, Microsoft windows Server 2008 IIS (Internet Information Services),

Lighttpd, Zeus Web Server, Sun Java Sistem Web Server

D. Unified Modelling Languange (UML)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2009:6), menyatakan bahwa:

Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau


perangkat lunak yang berpradigma berorientasi objek, pemodelan
(modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan
permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga
lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan

yang berorientasi objek dan menjadi standar dalam visualisasi, merancang, dan

mendokumentasi sistem perangkat lunak untuk penyederhanaan permasalahan-

permasalahan yang kompleks.

2. Jenis Diagram UML

Menurut Widodo dkk (2011:10) mendefinisikan bahwa:


Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis
diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram
yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan
diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.
22

Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan

sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

a. Diagram Kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,

antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini

umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat

statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

b. Diagram Paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan

bagian dari diagram komponen.

c. Diagram Usecase(Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-

aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting

untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang

dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d. Diagram Interaksi atau Urutan (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada

pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4

yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta

mengirim pesan.
23

f. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada

sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

g. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status

yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya

dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-

fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

h. Diagram Komponen (Component Diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta

kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah

ada sebelumnya.

i. Diagram Deployment (Deployment Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi

dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen

yang di dalamnya.

Kesembilan diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan dalam

pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML

dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow

diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


24

E. Entity Relationship Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:53) “ERD adalah bentuk paling

awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan

OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang

pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

Komponen-komponen yang terdapat pada entity relationship diagram

sebagai berikut:

a. Entity adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dimana

informasi yang berkaitan dengan nya dikumpulkan.

b. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendekripsikan karakteristik

(property) dari entitas tersebut. Atribut adalah karakteristik dari entity atau

relationship yang menyediakan detail tentang atau relationship tersebut.

c. Relationship menunjukkan adanya hubungan yang terjadi antara satu atau

lebih entity.

Di dalarn entity relationshipdiagram terdapat kardinalitas atau derajat

relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan

entitas pada himpunan entitas yang lain. Jenis kardinalitas atau derajat relasi pada

entity relationship diagram adalah sebagai berikut:


25

a. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada himpuuan entitas B, dan begitu juga

sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas A berhubungan paling banyak satu entitas pada

himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga

sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A.


26

F. Bahasa Pemograman

1. Hypertext Preproccesor (PHP)

Menurut Anhar dalam Wijayanti (2014:32) mendefinisikan, “PHP

singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-

side yang bersifat open source.”

PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada

pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang

digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti

halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.

Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang

terbaru (up to date). Semua script dieksekusi pada server dimana

scripttersebut dijalankan.

2. HyperText Markup Language (HTML)

Menurut Oktavian (2010:13), “HTML adalah suatu bahasa yang

dikendalikan oleh web browseruntuk menanpilkan informasi dengan lebih

menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

Menurut Simarmata (2010:52) menjelaskan bahwa :


HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web.
Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized
Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi
dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam
dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan
mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan
penggunaanya menjadi jelas.
27

Menurut Arief (2011:23) mengemukakan bahwa:


“HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu
format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang
berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page.
Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web
browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk

menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan

informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah

yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai

dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai

perintah-perintahnya.

3. MySQL

Menurut Nugroho (2009:10), ”MySQL adalah suatu sistem manajemen

basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management Sistem)

yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.

Sedangkan menurut Wahana Komputer (2010:111), ”MySQL

merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan

banyak digunakan khalayak diseluruh dunia.”


28

Menurut Wahana Komputer (2010:7), MySQL memiliki beberapa

kelebihan dan keuntungan dibanding database lain, diantanya adalah:

a. Banyak ahli berpendapat MySQL merupakan server tercepat.

b. MySQL merupakan sistem manajemen database yang Open Source (kode

sumbernya terbuka), yaitu software ini bersifat free atau bebas digunakan

oleh perseorangan atau instansi tanpa harus membeli atau membayar kepada

pembuatnya.

c. MySQL mempunyai performa yang tinggi tapi simple.

d. MySQL dapat diakses melalui protocol ODBC (Open Database

Connectivity) buatan Microsoft. Ini menyebabkan MySQL dapat diakses oleh

banyak software.

e. Semua klien dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus

menunggu yang lain mengakses database.

f. Database MySQL dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hal

akses tertentu.

g. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas

besar, sampai berukuran Gigabyte.

h. MySQL dapat berjalan di berbagai macam operating sistem

Linux, Windows, Solaris, dan lain-lain.


29

G. Basis Data

1. Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181) menjelaskan bahwa “Database adalah

sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal,

sebuah database flat dan sebuah database relasional.Database relasional lebih

disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Raharjo (2011:3) mengemukakan bahwa “Database adalah

kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data

tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146) menjelaskan bahwa

“Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses

dan memperoses data yang disimpan dalam sebuahdatabase komputer,

diperlukan sebuah sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang

mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa

menghasilkan sebuah format data yang baru.


30

2. Jenis Tools Database yang digunakan

a. XAMPP

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket

perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP,

sehingga tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server

Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan

mengkonfigurasinya secara otomatis. Fungsinya adalah sebagai server yang

berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server,

MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X

(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini

tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas, merupakan web

server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web

yang dinamis.

b. MySQL

Menurut Kadir (2009:2), “MySQL adalah sebuah software open source

yang digunakan untuk membuat sebuah database.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang

digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.


31

c. PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi dimana orang-orang dapat

mengontrol data merekan dan isi web mereka untuk ditampilkan dalam sebuah

website yang mereka buat.PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi web yang

ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sebagaimana aplikasi-

aplikasi lain untuk lingkungan web (aplikasi yang dibuka menggunakan

peramban atau browser), phpMyAdmin juga mengandung unsur

HTML/XHTML, CSS, dan juga kode JavaScript. Aplikasi web ini ditujukan

untuk memudahkan pengelolaan basis data MySQL dengan penyajian

tampilan web (user interface) yang lengkap .

PhpMyAdmin merupakan aplikasi web yang bersifat open souce

(sumber terbuka) sejak pertama kali dibuat dan dikembangkan. Dengan

dukungan dari banyak developer dan translator, aplikasi web phpMyAdmin

mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan ketersediaan banyak

pilihan bahasa.

H. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Pressman (2010:39) menjelaskan bahwa “model waterfall

adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun

software”. Fase-fase dalam model waterfall menurut Pressman (2010:39),

dijelaskan sebagai berikut :


32

Sumber : Pressman (2010:39)

Gambar II.1.

Konsep Waterfall Model

1. Communication

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak, dan

tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan

customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di

jurnal, artikel, maupun dari internet.

2. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis

requirement) tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau

bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam

pembuatan software, termasuk rencana yang dilakukan.


33

3. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan software yang diperkirakan sebelum coding dibuat. Proses ini

berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi

interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan

dokumen yang disebut software requirement.

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean

merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh

komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh

user. Tahapan ini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu

software, artinya penggunaan komputer dimaksimalkan dalam tahapan ini.

Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang

telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap

sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Tahapan ini dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem.

Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah

jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus

dilakukan pemeliharaan secara berkala.


34

2.2 Penelitian Terkait

Menurut Islamiyah dan Lilis Widayanti (2016:02) menjelaskan bahwa


E-learning merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang
diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah E-
learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah
transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan
tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet.

Penerapan E-learning dalam pendidikan memerlukan sumber daya yang

mumpuni, khususnya sumber daya manusia sehingga pelaksanaan E-learning

memerlukan literasi komputer bagi pendidik dan peserta didik. Literasi

komputer merupakan istilah yang sering digunakan untuk menerangkan

pengetahuan dasar yang perlu diketahui orang awam mengenai komputer.

Konsep literasi komputer lebih berkaitan dengan segi praktis penggunaan

komputer, bukan perancangan dan pengembangan komputer itu sendiri.

Menurut Wirawan (2014:04) menjelaskan bahwa “E-Learning merupakan

aplikasi teknologi informasi dalam pembelajaran yang teknologi utamanya

adalah teknologi komputer, multimedia dan teknologi komunikasi modern

yang lain. E-Learning terdiri dari dua macam, perangkat lunak komputer dan

aplikasi berbasis web”.

Sistem E-Learning berbasis web, secara mendasar memiliki struktur yang

multi-layer. Sistem tersebut disusun oleh direktori utama dalam web server,

termasuk sub-direktori direktori virtual, dan sejumlah besar dokumen dan

basis data yang merupakan sumber dari E- Learning. Arsitektur tersebut

memiliki tujuan utama untuk mendapatkan arsitektur aplikasi yang fleksibel


35

dan dapat menerapkan pendekatan berorientasi service untuk integrasi

komponennya. Penggambaran arsitektur tersebut adalah berdasarkan Domain-

specific Software Architecture (DSA) dan Software Product Line (SPL).

Arsitektur E-Learning dibagi menjadi 4 tingkat yaitu application layer,

product-line layer, application framework layer dan component library layer.

Application layer merupakan kelompok sistem perangkat lunak e-learning

yang dibangun melalui product line yang berbeda. Product-line layer

bertanggungjawab untuk memberikan solusi domain E-learning. Application

framework layer merupakan sekumpulan framework umum. Component

library layer merupakan dasar dari arsitektur yang berisi pustaka untuk

pengaturan sumber daya pembelajaran, pengaturan kerjasama dan komponen-

komponen yang umum.

Berdasarkan 2 jurnal diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa

dengan pemanfaatan Teknologi Informasi melalui E-learning menjadi sebuah

solusi untuk meningkatkan fungsi pembelajaran yang efektif, serta dapat

meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai di sebuah perusahaan. E-learning juga sebagai aplikasi

teknologi informasi dalam pembelajaran yang teknologi utamanya adalah

teknologi computer, multimedia dan teknologi komunikasi modern yang lain.

Anda mungkin juga menyukai