Mengolah Data SRTM PDF
Mengolah Data SRTM PDF
NET
http://www.gistutorial.net
Author :
Beni Raharjo
beni.raharjo@gmail.com
GISTutorial.NET - 1
1.
Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) adalah suatu projet pememetaan topography
menggnakan Radar yang menghasilkan suatu Digital Elevation Model (DEM SRTM) yang hampir
mencakup seluruh permukaan bumi dengan latitud maksimal sekitar sekitar 60 LU/LS. Misi ini
dilakukan selama 11 hari pada bulan Februari 2000. Meskipun sudah cukup lama, data tersebut masih
cukup relevan untuk digunakan pada daerah-daerah yang topografinya relative konstan.
Data DEM SRTM ini bisa didownload secara gratis dari berbagai repositories. Data DEM SRTM
adalah berupa data raster grid dengan resolusi spasial 1 arc second (~30 m) untuk United State, dan 3
arc second (~90 m) untuk selain United State. Oleh karena itu, untuk wilayah Indonesia, kita hanya
bisa mengakses data dengan ukuran pixel 90m.
Selain DEM SRTM, terdapat juga DEM yang gratis seperti ASTER GDEM dengan resolusi 30m.
Namun, karena ASTER GDEM belum mencakup areal yang global dan masih terdapat pengisian data
menggunakan DEM lain (termasuk DEM SRTM), maka DEM SRTM tetap masih sangat relevan
untuk digunakan dalam berbagai analisa.
GISTutorial.NET - 2
2.
Terdapat beberapa tipe data SRTM yang bisa didownload. Perbedaan antar tipe data adalah dalam hal
versi pengolahan dan ukuran mosaik. Sampai saat tulisan ini dibuat, sudah terdapat banyak versi
SRTM. Yang terakhir adalah SRTM versi 4.1. Tidak ada perbedaan data awal antar versi SRTM,
yang membedakan adalah pengolahannya semisal pengisian NoData, penggabungan dengan data
bathymetry, dan sebagainya.
Download DEM SRTM dapat dilakukan lewat beberapa repositories. Silakan googling dengan
keywords download srtm atau sejenisnya. Khusus wilayah Indonesia, GISTutorial.NET sudah
menyediakan link download DEM SRTM versi 4 yang sudah dioleh dan dimosaik oleh CGIAR
dengan ukuran lembar 5 derajat dengan format ASCII. Silakan kunjungi link berikut
http://www.gistutorial.net/download-srtm
GISTutorial.NET - 3
3.
Data SRTM hampir bisa dibuka dengan menggunakan seluruh perangkat lunak GIS. Beberapa format
yang biasanya digunakan adalah HGT, ASCII, dan TIFF. Baca terlebih dahulu informasi mengenai
data tersebut yang biasanya ada di file README.TXT atau semacamnya
Berikut adalah screenshot data hasil download dalam format ASCII terkompresi.
Gambar 2. File data DEM SRTM hasil download dalam format ASCII terkompresi
Untuk membuka format ASCII terkompresi dengan perangkat lunak ArcGIS 10, yang perlu dilakukan
hanyalah mengekstrak file terkompresi tersebut dan kemudian ditambahkan ke ArcMap. Format
ASCII (.ASC) sudah langsung dikenali oleh ArcGIS. Berikut adalah contoh tampilan data SRTM
srtm_58_14.ASC.
GISTutorial.NET - 4
Beberapa tahapan penting yang (mungkin) harus dilakukan sebelum DEM SRTM dianalisa adalah
Proyeksikan DEM SRTM ke proyeksi dengan satuan meter misalnya UTM atau TM-3
Clip DEM SRTM hanya pada Area of Interest saja.
GISTutorial.NET - 5
a.
b.
c.
d.
Bagi pengguna ArcGIS 9.x mungkin perlu membuka jendela ArcCatalog untuk melakukan
mendefinisikan sistem proyeksi karena secara standar tidak ada jendela ArcCatalog on-the-fly di
ArcMap.
e.
f.
g.
h.
i.
GISTutorial.NET - 6
3.2. Set Sistem Koordinate Data Frame menjadi SUTM 48
a. Double Click pada layer
GISTutorial.NET - 7
b. Buat kotak dengan toolbar drawing. Kotak dibuat asal saja yang penting tidak lebih kecil
dari AOI (Catatan: Untuk Clip yang lebih persis bisa dilakukan konversi terlebih dahulu
dari fitur ke drawing, atau clip langsung data raster dengan fitur. Cara tersebut tidak
termasuk scoope tutorial ini)
c. Pastikan kotak dalam status terpilih
GISTutorial.NET - 8
d. Klik kanan pada layer DEM SRTM > Data > Export Data
e. Set Extent ke Selected Graphics (Clipping); agar data yang diekspor hanya pada AOI saja
f. Set Spatial Reference ke Data Frame (Current); agar data yang diekspor langsung dalam
SUTM 48, sesuai dengan data frame (Langkah 3.2)
g. Ukuran Cell dan lain-lain sebaiknya dibiarkan saja
h. Set Location; yaitu folder (sebaiknya) kosong tempat dimana DEM SRTM akan disimpan
i. Set Format, misalnya GRID
j. Pengaturan lain silakan dimodifikasi jika tahu dan perlu
k. Klik Save; Jika ada dialog pertanyaan pilih YES saja.
Output yang diharapkan dari tahapan ini adalah diperolehnya DEM SRTM yang sudah diproyeksikan
ke SUTM 48 dan sudah di clip sesuai AOI yang diinginkan.
GISTutorial.NET - 9
4.
GISTutorial.NET - 10
c. Tentukan Output raster; nama raster output. Disarankan untuk menyimpan data-data
sementara di folder temporary (TMP, atau TEMP)
d. Output Measurement; tentukan apakah kelerengan dalam satuan derajat atau persen.
Dalam contoh pilih persen
e. Z factor biarkan 1 (tidak ada exagerasi vertikal)
f. Klik OK untuk menjalankan tool
g. Berikut adalah contoh hasil perhitungan slope (persen)
GISTutorial.NET - 11
b. Tentukan input raster; dalam hal ini data slope hasil tahapan 4.1
c. Edit tabel reclassifify. Pada gambar di atas, kita akan mengkelaskan data slope
kedalam 5 kelas yang berkisar antara 0 8, 8 15, 15 25, 25 40, dan 40 up.
Angka 133.46347 bisa diisi apa saja (misalkan 1000), asalkan memiliki nilai lebih
besar daripada slope maksimal. Pada contoh, nilai maksimal tersebut dijadikan batas
atas kelas. Batas atas suatu kelas harus sama dengan batas bawah kelas di atasnya.
Jadi, jangan membuat kelas seperti ini 0 8, 9 15, dan seterusnya.
d. Ingat baik-baik, kalau perlu ditulis, NEW VALUES pada setiap kelas. Misalnya
angka 1 berarti 0 -8, angka 2 berarti 8 15, dan seterusnya.
e. Klik OK untuk menjalankan klasifikasi
f. Berikut hasil klasifikasi kelerengan
GISTutorial.NET - 12
GISTutorial.NET - 13
i. Cari dengan pasti berapa ukuran 1 pixel dalam GRID kelas lereng (slope_cls) dengan
cara Double-Click pada layer slope_clip > tab Source
GISTutorial.NET - 14
j. Dari gambar di atas terlihat bahwa 1 pixel (1 sel) berukuran 92,726734852 sehingga
satu pixel memiliki luas 0.859824735631311 ha. Jangan terlalu pusing dengan
jumlah angka di belakang koma, lakukan pembulatan jika perlu atau biarkan MS
Excel menangani data ini.
k. Klik OK untuk keluar dari dialog Layer Properties.
l. Klik kanan pada data slope_clip > Open Attribute Tabel
m. Lakukan sedikit perhitungan dengan MS Excel dengan mengalikan jumlah pixel pada
kelas tertentu dengan ukuran pixel tersebut di atas.
GISTutorial.NET - 15
5.
Menghitung kelas ketinggian memiliki tahapan yang sama seperti pada Membuat Kelas
Lereng dengan ArcMap. Perbedaanya jika pada penghitungan kelas lereng, data DEM SRTM
dikonversi dulu ke dalam lereng (slope), sedangkan dalam penghitungan kelas ketinggian,
data DEM SRTM langsung diklasifikasikan, diclip, dan dihitung luasnya.
Silakan mencoba membuat kelas ketinggian sendiri misalnya dengan kelas 500 750, 750 1000, 1000 1250, 1250 1500, 1500 1750, 1750 2000, dan 2000 up
Berikut hasil contoh klasifikasi kelas ketinggian dengan ArcMap
GISTutorial.NET - 16
6.
Interpolasi Kontur
Interpolasi kontur dari data DEM SRTM bisa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Siapkan data DEM SRTM (srtm_58_14)
b. Cari tool Contour pada ArcToolbox
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
GISTutorial.NET - 17
GISTutorial.NET - 18
c.
d.
e.
f.
g.
Berikut perbandingan garis kontur yang belum di haluskan dan yang sudah dihaluskan
Sebelum dihaluskan
sesudah dihaluskan
GISTutorial.NET - 19
7.
Menampilkan DEM SRTM dalam 3D pada ArcGIS dilakukan dengan ArcScene. Dalam
anlisa, sangat jarang sekali DEM ditampilkan dalam 3D. Tampilan 3D biasanya digunakan
untuk display atau analisa visual saja.
GISTutorial.NET - 20
GISTutorial.NET - 21
Drape image dan data vektor ke DEM SRTM dilakukan saat ingin menampilkan image dan
vektor dalam 3D.
GISTutorial.NET - 22
GISTutorial.NET - 23
Berikut hasil draping Citra Landsat dan Batas Das (polyline) terhadap data DEM SRTM
GISTutorial.NET - 24
Penutup
DEM SRTM adalah data sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Tutorial ini hanya
mengupas sedikti contoh penggunaan DEM SRTM. Masih banyak lagi operasional yang sering
dilakukan dalam memanfaatkan DEM SRTM seperti membuat profile, membuat 3D semu di
ArcMap, analisa hidrologi dan sebagainya.
Khusus analisa hidrologi dengan menggunakan data DEM SRTM akan dibahas pada tutorial terpisah.
Selesai