Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BIOKIMIA VETERINER II

STUDI KASUS
DIABETES PADA KUCING

OLEH :
Anisa Fadlilah F.
Rina Rahmawati
Dina Amalia I.
Puspita Dwi L.
Shilvia Mukhti
Nur Hamni
Alifatul F.M
Mela Damayanti

125130101111008
125130101111009
125130101111010
125130101111011
125130101111012
125130101111013
125130107111004
125130107111008

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

1. Menurut gejala-gejala yang dialami kucing tersebut mengidap penyakit diabetes tipe
2. Karena kadar glukosa dalam darah kucing mencapai 380mg/dl, yang seharusnya
adalah 200-280 mg/dl. Serta kucing tersebut baru berusia 1 tahun yaitu dalam usia
yang masih muda. Diabetes mellitus adalah sebuah penyakit yang berhubungan
dengan kadar insulin di dalam darah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai
etiologinya. Seperti diketahui bahwa insulin berhubungan erat dengan proses
metabolisme dalam tubuh. Mengenai hal itu akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.
Insulin adalah hormon yang dibentuk di -cell pancreas. Fungsi insulin terutama
adalah dalam pengaturan glukosa dalam tubuh yaitu menurunkan kadar glukosa
darah, dengan meningkatkan glukosa ke dalam jaringan. Sedangkan fungsi lainnya
adalah meningkatkan katabolisme protein dan lemak, menghambat pembentukan
glukosa dari asam amino dan lemak di daerah perifer dengan menstimulasi
pembentukan asam amino otot dan penyimpanan lemak di sel adiposa. Hormon yang
juga berpengaruh dalam pengaturan glukosa, yaitu untuk menaikkan kadar glukosa
darah, adalah hormon glukagon yang diproduksi oleh -cell pankreas. Hormon ini
memiliki fungsi yang berkebalikan dengan insulin, yakni meningkatkan konversi
glikogen menjadi glukosa, meningkatkan pembentukan glukosa atau prekursor
glukosa dari asam amino dan lemak (prekorsor glukosa dari lemak yaitu asam lemak
dan gliserol).
2. Metabolisme glukosa juga disebut dengan metabolisme karbohidrat. Metabolisme ini
dipengaruhi oleh insulin dan glukagon yang bekerja bergantian. Jika kadar glukosa
dalam darah menurun maka glukagon bekerja, dan sebaliknya jika kadar glukosa
dalam darah meningkat maka insulin bekerja. Terdapat beberapa jalur metabolisme
karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis,
glikogenolisis serta glukoneogenesis.

Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:


1. Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis (dipecah)
menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini
3.

dihasilkan energi berupa ATP.


Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap

ini dihasilkan energi berupa ATP.


4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak
dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen).
Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika
kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi
menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen
dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan
oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber
energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan
glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus
diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk
memperoleh energi.
Pada kucing yang menderita diabetes melitus terdapat enzim Glutamat Decarboxylase
(GAD) merupakan suatu enzim yang termasuk dalam kelompok liase dan bekerja
aktif dalam pemecahn ikatan C-C, C-O, C-N dan penhhilangan gugus karboksilat .
terdapatnya antibodi terhadap enzim GAD pada serum penderita diabetes melitus
merupakan salah satu maker untuk mendeteksi adanya kerusakan sel sel beta pankreas
secara autoimun. Keberadaa GAD pada mamalia seperti kucing dapat diketahui
dengan cara isolasi dan puntikasi. Metode yang dapatdigunakan untuk mengisolasi
dan memurnikan (puntikasi) enzim GAD sebagai protein yang ada pada mamalia

seperti kucing adalah dialisis, kromatografi filtrasi gel dan elektroforesis, yang dapat
dilanjutkan dengan metode imunobloting untuk mengetahui sifat protein yang lebih
spesifik.
3. Tipe 2 (NDDM) disebabkan kurang sensitifnya jaringan terhadap insulin, karena
obesitas, hormon diabetogenik seperti glukocorticoid, cortisol, tiroksin (T4),
glukagon, hormon pertumbuhan, progesteron, dan epinephrine. Selain itu, kenaikan
obesitas pada kucing yang disebabkan oleh diet yang buruk dan kurangnya olahraga,
meningkatkan kesempatan kucing menjadi diabetes. Protein nabati, bukan hewani,
tingkat karbohidrat terlalu tinggi untuk kucing, yang mengarah ke penambahan berat
badan, dan kadar air terlalu rendah.
4. Kegagalan kemampuan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin, yang akan semakin
memperberat derajat kehilangan air. Pada keadaan normal ginjal berfungsi
mengeliminasi glukosa di atas ambang batas tertentu. Namun demikian, penurunan
volume intravaskular atau penyakit ginjal yang telah ada sebelumnya akan
menurunkan laju filtrasi glomerular, menyebabkan kadar glukosa meningkat.
Hilangnya air yang lebih banyak dibanding natrium menyebabkan keadaan
hiperosmolar. Insulin yang ada tidak cukup untuk menurunkan kadar glukosa darah,
terutama jika terdapat resistensi insulin. Ketersediaan insulin yang cukup untuk
menghambat ketogenesis namun tidak cukup untuk mencegah hiperglikemia, dan
resistensi hati terhadap glukagon. Tidak tercukupinya kebutuhan insulin menyebabkan
timbulnya hiperglikemia. Penurunan pemakaian glukosa oleh jaringan perifer
termasuk oleh sel otot dan sel lemak, ketidakmampuan menyimpan glukosa sebagai
glikogen pada otot dan hati, dan stimulasi glukagon pada sel hati untuk
glukoneogenesis mengakibatkan semakin naiknya kadar glukosa darah. Pada keadaan
dimana insulin tidak mencukupi, maka besamya kenaikan kadar glukosa darah juga
tergantung dari status hidrasi dan masukan karbohidrat oral. Frekuensi pemberian

insulin yang tidak tepat karena hyperthyroidismus pada kucing dapat menyebabkan
gagal atau kurangnya absorbsi insulin karena kerusakan ginjal, hepar dan jantung
serta adanya antibodi anti insulin pada kasus pheochromocytoma dan radang kronis
(terutama pancreatitis). Sebab resistensi insulin atau ketidakefektifan insulin pada
jaringan kucing insulin inaktif karena pemberian obat-obatan diabetogenik, insulin
dilarutkan karena hyperadrenocorticismus, pemberian di waktu yang tidak tepat saat
diestrus pada anjing, dan dosis yang tidak tepat karena infeksi terutama pada cavum
oris dan saluran urine.
5. Hal yang dapat kami lakukan sebagai calon dokter hewan adalah sebelum
memberikan suntikan insulin kucing, anda harus selalu pastikan anda memiliki
sesuatu untuk makan dulu. Jika tidak diberi makan, dan langsung memberikan injeksi
kucing akan mengalami shock hipoglikemik. Hal ini juga dapat terjadi oleh kelebihan
insulin juga. Setelah diberikan suntikan insulin, anda harus selalu menjaga
pengawasan yang ketat pada dirinya setelah vaksin diberikan. Selain itu, makanan
kucing diabetes sedikit berbeda dari makanan kucing normal sehat dengan kandungan
lemak. Makanan harus rendah lemak atau tidak mengandung lemak. Pankreas
bertanggung jawab untuk produksi enzim yang membantu memecah lemak.
Memberikan hewan peliharaan Anda diet tinggi serat dan karbohidrat yang ideal,
terutama jika mereka kelebihan berat badan.
6. Kesimpulan yang kami dapatkan dari kasus ini adalah anjing tersebut mengalami
diabetes tipe 2 yaitu tipe diabetes yang disebabkan oleh kurang sensifitasnya jaringan
terhadap insulin, dengan ciri-ciri obesitas, kadar gula dalam darah meningkat diatas
normal menjadi 380 mg/dl, kulit yang buruk hingga kulitnya mengalami luka-luka,
serta masalah pernafasan. Kemudian pada pemeriksaan klinis, pada kucing penderita
diabetes akan dihasilkan enzim Glutamat Decarboxylase (GDA), enzim Glutamat
decarboxylase ini merupakan salah satu maker untuk mendeteksi adanya kerusakan

sel sel beta pankreas secara autoimun . Nafas kucing yang tersengal sengal dapat
diakibatkan oleh obesitas atau karena gangguan pernafasan pada kucing tersebut
akibat diabetes. Hal yang dapat kami lakukan sebagai calon dokter hewan adalah
memberikan suntikan insulin pada kucing dan memberikan saran kepada pemilik
kucing untuk mengontrol berat badan kucing dengan tidak memberi kucing tersebut
makanan yang mengandung karbohidrat atau glukosa tinggi.

Anda mungkin juga menyukai