Nutrisi Anak
Nutrisi Anak
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk
hidup untuk menerima bahan bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas
dalam tubuhnya sendiri. Bahan bahan tersebut dikenal dengan istilah
nutrient (unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral) (Mary E. Back, 2000).
Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan yang banyak diperlukan
oleh tubuh untuk metabolisme, yaitu : air (H2O), protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral (FKUI (Edisi 1), 1985).
Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan
berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda beda
dan anak mempunyai karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan
atau zat gizi tersebut. Oleh karena itu, untuk menentukan makanan yang tepat
pad anak, tentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien, kemudian tentukan
jenis bahan makanan yang dapat dipilih untuk diolah sesuai dengan menu
yang diinginkan, tentukan juga jadwal pemberian makanan dan perhatikan
porsi yang dihabiskannya (Yupi Supartini, 2004).
B. TUJUAN NUTRISI
Dalam melaksanakan pemberian makanan yang sebaik baiknya
kepada bayi dan anak, bertujuan sebagai berikut :
1. Memberikan nutrient yang cukup untuk kebutuhan dalam :
Memelihara kesehatan dan memulihkannya bila sakit.
Melaksanakan berbagai jenis aktivitas.
Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.
2. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan
menentukan makanan yang diperlukan (FKUI (Edisi 1), 1985).
kepuasaan
karena
terpenuhinya
kebutuhan
dasar
dan
No.
Usia
3 hari
80 100
10 hari
125 150
3 bulan
140 160
6 bulan
130 155
9 bulan
125 145
1 tahun
120 135
(Yupi Supartini, 2004)
Sekitan 65% dari bobot tubuh adalah air. Air ini merupakan unsur
paling penting diantara semua nutrient dan terdapat baik dalam makanan
padat maupun dalam minuman. Sejumlah kecil air dihasilkan oleh
metabolisme. Air merupakan media tempat semua proses metabolisme
berlangsung. Kehilangan air terjadi melalui udara pernafasan disamping
itu lewat keringat, urine dan feses. Manusia dapat hidup berminggu
minggu tanpa makanan, namun tanpa air hidupnya hanya beberapa hari
saja (Mery E. Beck, 2000).
2. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial.
Tedapat dua jenis protein, yaitu :
1) Protein hewani : yang didapat dari daging hewan.
2) Protein nabati : yang didapat dari tumbuh tumbuhan.
Nilai gizi protein hewani lebih besar dari pada protein nabati dan lebih
mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan
protein hewani dan protein nabati sangat dianjurkan dalam pemenuhan
protein yang seimbang (Yupi Supartini, 2004).
Fungsi protein merupakan konstituen penting bagi semua jaringan
tubuh, yaitu :
a. Protein
menggantikan
protei
yang
hilang
selama
proses
energi
bagi
aktivitas
jaringan
dan
guna
duodenum
mengakibatkan
penghambatan
peristaltis
Usia
Berat badan
(kg)
Permukaan
Cal/kg
tubuh (m )
(kg)
Neonatus
2,5 4
0,2 0,23
50
1mgg 6bln
38
0,23 0,35
60 70
6 bln 12 bln
8 12
0,35 0,45
50 60
12 bln 24 bln
10 15
0,45 0,55
45- 50
2 thn 5 thn
15 20
0,6 0,7
45
6 thn 10 thn
20 35
0,7 1,1
40 45
11 thn 15 thn
30 60
1,5 1,7
25 40
Dewasa
70
1,75
15 20
5. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang
berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow, D.R dan
Reeding, B.A, 1988). Vitamin terbagi dalam dua bagian besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak :
1) Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C yang tidak
disimpan dalam tubuh, melainkan harus dikonsumsi melalui makanan
tertentu., vitamin B mencakup vitamin B1, B2 dan B12. Berikut ini
adalah fungsi fungsi dari vitamin tersebut :
B1 : atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat
dalam pembentukan energi (sebagai koenzim). Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang
nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf.
B2 : atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam
amino, dan asam lemak yaitu sebagai koenzim dari flavin enzim.
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh merasa lelah
sehingga kurang aktif dalam bekerjaserta dapat mengurangi
ketajaman penglihatan.
B12 : kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia
2) Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
Berikut ini peranan penting vitamin A,D, E, dan K dalam tubuh :
A : untuk pertumbuhan, penglihatan, reproduksi, dan pemilihan
sel epitel
D : untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor,
pembentukan tulang dan gigi.
E : untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan
dalam fetilisasi manusia.
susu formula, kecuali pada beberapa kasus tertentu ketika anak tidak bias
mendapatkan ASI, seperti ibu dengan komplikasi postnatal, wanita hamil,
menderita penyaki menular dan sedang dalam terapi steroid atau morfin.
(Yupi Supartini, 2004)
Berikut ini adalah pemberian nutrisi sesuai umur pada bayi dari
lahir sampai12 bulan ( Menurut : FKUI, 1985 ):
a. Bayi baru lahir sampai umur 4 bulan
Bayi mulai disusukan sedini mungkin, langsung setelah lahir.
Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on
demand). Hindarkanlah pemberian makanan tambahan seperti madu,
air, larutan glukosa dan makanan prelakteal lainnya. Jika setelah
disusukan kemidian ternyata bayi menjadi kebiruan dan sesak nafas,
perlu difikirkan terhadap kemungkinan adanya kelainan seperti
obstruksi atau fistula esophagus.
Selanjutnya bayi dapat diberikan buahbuahan (pisang) atau
biscuit sejak usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai
lembik (bubur susu) pada usia 3 4 bulan, sesuai keperluan bayi
masing masing. Bayi akan lapar dan menangis terus bila ASI kurang
dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi yang tidak
memuaskan.
Untuk mengatasi pertumbuhan, bayi perlu ditimbang secara
berkala, yaitu bila mungkin dilakukan stiap hari pada munggu pertama,
selanjutnya setiap minggu sampai akhir bulan pertama, kemudian
setiap 2 minggu dalam bulan kedua dan ketiga dan seterusnya setiap
bulan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan
padat, yaitu makanan lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat
dari tepung (beras, jagung atau havermouth), susu dan gula.
Waktu yang untuk memberikan makanan lumat dapat dipilih
yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa
kira kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa apa. Dengan
10
: 68 kalori
Protein
: 1,4 gram
Lemak
: 3,7 gram
Karbohidrat
: 7,2 gram
Zat kapur
: 30 gram
11
Fosfor
: 20 gram
Vitamin A
: 60 gram
Tiamin
: 30 gram
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
12
2) Susu formula
Walaupun ASI adalah makanan utama pada bayi teritama usia
0 6 bulan, susu formula dapat dianjurkan untuk diberikan pada bayi
di atas 6 bulan. Ada 4 klasifikasi susu formula, yaitu :
a) Starting formula. Formula ini diberikan pada 6 bulan pertama
usia bayi sampai dengan usia 1 tahun tahun sebagai pelengkap
jenis makanan lain.
b) Formula adaptasi. Formula ini diberikan dengan kompssosisi
mendekati ASI sebagai adaptasi.
c) Formula lanjutan. Formula ini diberikan setelah bayi berusia di
atas 6 bulan sebagai makanan tambahan.
d) Medical formula (formula khusus). Formula ini khusus diberikan
untuk bayi dengan kondisi khusus, seperti bayi premature, bayi
dengan kelainan metabolik kongenital atau bayi dengan
intoleransi terhadap formula biasa.
(YupiSupartini, 2004)
3) Makanan Pendamping ASI
Saat mulai diberikan MP ASI tersebut harus disesuaikan
dengan maturitas saluran pencernaan bayi dan kebutuhannya.
Sebaiknya MP ASI mulai diberikan pada umur 4 6 bulan. Pada
bulan pertama sebaiknya bayi hanya mendapat ASI (Exclusive Breast
Feeding = ASI ekslusif). Hal ini erat dengan 4 6 bulan, abyi sudah
mampu malakukan koordinasi mengisap, menelan, dan siap mengisap
makanan yang cair saja. Disamping itu ASI masih mencukupi
kebutuhan bayi asampai 4 6 bulan pertasma kehidupan.
Alasan pemberian MP ASI dimulai sejak pada umur 4 6
bulan (menurut : Soetjiningsih, 2002), adalah :
a. Kebutuhan energi bayi untuk pertumbuhan dan aktivitas dan
aktivitas makin beratambah, sedangkan produiksi ASI relative
tetap. Sehingga diperlukan tambahan makanan selain ASI yang
13
sudah
bisa
menutup
mulutnya
dengan
rapat
dan
ke
dalam
mulutnya,
maka
lidah
bayi
dapat
14
15
16
17
18
19
sedangkan untuk aktivitas fisik, anak laki laki memerlukan 60 kkal per
kg BB dan anak perempuan 50 kkal per kg BB.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia remaja adalah sebagai
berikut :
1) Besarnya pengaruh kelompok atau geng akan mempengaruhi pola
kebiasaan makan anak.
2) Anak sering kali tidak sempat makan di rumah karena banyak
aktivitas di luar rumah baik di sekolah, kelompok, klub olahraga,
maupun kegiatan kelompok lainnya.
3) Kareana perubahan aktivitas yang lebih banyak memakan waktu di
luar ruamah, biasanya anak lebih menyukai makanan ringan.
4) Anak memasuki fase pubertas sehingga mereka mulai memperhatian
bentuk badannya. Pada beberapa anak perempuan, hal ini akan
mempengaruhi pola makannya yang diatur dan dibatasi karena takut
kegemukan.
Sebaliknya,
stress
yang
dialami
dapat
juga
20
21
dan
22
23
Mempertahankan sirkulasi
24
25
toksin
dan
alergen.
Tergantung
dari
tingkat
26
27
lingkungannya.
Kebutuhan
meningkat
pada
keadaan
seperti:
Berat badan
600-800 801-1000 1001-1500
1501-2000
Radiant warmer
120
90
75
65
Incubator
90
75
65
55
Lain-lain
70
55
50
45
28
Kristalin hidrolisat
Asam amino campuran
Kalori
sekitar 75
Glukosa
10-15g
Lemak
0,5-3,0g
3-4 mEq
Kalium
2-4 mEq
Kalsium
1-4 mEq
Magnesium
0,25 mEq
Fosfor
1,36 mEq
Zinc
Copper
Vitamin: Multivitamin
Volume
150-300 mEq
20-40 ug
1-3 ml/hari
150 ml
29
Sumber Nitrogen:
protein
2,5-3,0 g
Kristalin hidrosat
Asam amino campuran
Kalori
115-125
Glukosa
20--30 g
Lemak
0,5--3,0 g
3--4 mEq
Kalium
2--4 mEq
Kalsium
1--4 mEq
Magnesium
0,25 mEq
Fosfor
1,36 mmol
Zinc
150--300 mEq
Copper
20--40 ug
Vitamin: Multivitamin
1--3 ml/hari
Volume
120 ml
30
dihindari
dengan
pemberian
glukosa
dosis
yang
tepat.
31
Hipertensi paru
Pneumothoraks
Efusi pleure atau pericardial (ekstravasari cairan)
Aritmia jantung
Trombosis mural (cardial)
Infus intraokardial
Kulit terkelupas
Perdarahan
Flokulasi, prepitasi nutrien
Infeksi
Sepsis staphylococcus
Sepsis Candida
Malassezia furfur
Diphteroids
Sepsis gram negatif
Phlebitis lokal
Kontaminasi cairan
Endokarditis
Elektrolit/mineral
Hiponatremia
Hipernatremia
Hipokalemia
Hipofospatemia
Defisiensi trace mineral (Zn, Cu, Mg, Fe)
Komplikasi Metabolik
Hipoglikemia
Hiperglikemia
Hiperaminocidemia
Azotemia
Defiseiensi asam lemak esensial
Asidosis metabolik
Hipertrigliseridemia
Hiperphospholipedemia
32
Komplikasi Sistemik
Kolestasis (disfungsi hepar)
Infiltrasi lemak (liver, monosit, paru, intrapilid)
Perubahan fungsi miokard (penurunan PO4)
Atropi mukosa usus
Disfungsi platelet (intrapilid)
Hemolisis? (intrapilid)
Diuresis osmotik (glucose)
Ricketsia
Koma isosmolar (protein)
Hipoksia (intrapilid)
Toksisitas Aluminium
(Markum AH, 1991)
Pemberian Larutan Nutrisi Parenteral
Larutan yang diberikan dengan resep dokter dapat dialirkan lewat
2 3 perangat infus yang dihubungkan dengan beberapa botol infus, yang
berisikan anrata lain : larutan asam amino, elektrolit, dekstrosa dan larutan
lipid secara sekaligus. Namun, cara pemberian yang sekaligus ini
menyulitkan pengelolaan dan pemantauannya.
Metode yang jauh lebih praktis adalah dengan menggunakan
sebuah kantong berukuran 3 liter yang berisikan campuran semua larutan
nutrisi diatas. Kantong ini setiap hari harus dibuat dalam keadaan steril. Isi
kantong lalu diinfuskan melalui selang infus selama 24 jam. Selanjutnya
system tersebut dipermudah dengan penggunaan sebuah pompa volumetrik
untuk menginfuskan larutan dengan jumlah yang terukur dan tetap untuk
tiap tiap jam. Lihat gambar 2
Untuk pemasanga set infuse vena sentralis dilakukan dengan
dibuat kanula pada vena subklavia. Satu satunya perbedaan adalah
pemasangan selang infuse yang dilewatkan dalam terowongan pada kulit
untuk kemudian keluar dari dinding toraks. Dengan menggunakan metone
33
ini, tempat keluar infuse akan terpisah dengan tempat masuknya kedalam
vena sehingga mengurangi resiko infeksi, lihat gambar 1.
Sterilisasi pada pemasangan set infus sentral untuk nutrisi
parenteral harus terjamin dengan perawatannya yang baik dan seksama.
Tempat keluarnya selang infus harus dibersihkan dan diganti kasanya
setiap 2 5 hari, sedangkan semua selang intravena yang ada di luar tubuh
pasien sebaiknya diganti setiap hari.
34
35
36