Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOTERAPI

Definisi: farmakoterapi adalah terapi menggunakan obat berdasarkan jenis penyakit


penderita.
Ilmu yang terkait:
Farmakologi mempelajari farmakokinetik dan farmakodinamik obat dalam tubuh
Anatomi fisiologi dan patofisiologi
Interaksi obat
Mikrobiologi, parasitologi, virologi
Konsep Farmakoterapi
Penggunaan obat secara rasional:
Dapat memilih obat secara rasional berdasarkan jenis dan tanda-tanda penyakit, kondisi

khusus penderita, obat yang bersamaan digunakan (interaksi obat)


Dapat memberikan informasi obat

Mekanisme terjadinya
penyakit/penyebab penyakit

Memilih obat, OB, OBT,


DOWA
Pasien

Informasi obat

Perawat

Apoteker
Dokter

Kondisi khusus yang perlu diperhatikan dalam pengobatan


Bayi, anak-anak
Geriatri
Kehamilan
Menyusui
Gagal organ (hati, ginjal)
Penyakit lain yang bersamaan
Penggunaan Obat yg Rasional
Pengertian rasional menurut WHO
Sesuai dengan keperluan klinik
Dosis sesuai dengan kebutuhan pasien
Diberikan dalam jangka yang sesuai
Dengan biaya termurah bagi pasien & komunitasnya
Penggunaan obat yg rasional (POR)

Pemilihan & penggunaan obat yang efektiitasnya terjamin & aman serta harga yg
terjangkau
Laporan penyebab penghentian pengobatan pada penderita yang membutuhkan pengobatan
menahun (asma, DM, penyakit kardiovaskular)
merasa sudah sembuh (14,8%)
mengalami efek samping obat (7,1%)
menurunkan dosis karena merasa lebih baik (20,4%)
mengalami kelebihan dosis yang menimbulkan dampak yg serius (5,6%)
menambah (membeli sendiri) dengan obat-obat herbal/tradisional (19,9%)
Laporan beberapa akibat dari ketidakpatuhan pasien
75% penderita lanjut usia harus dirawat di IGD
70-80% penderita hipertensi tidak dapat mengendalikan tekanan darahnya
12% penderita harus dirwat kembali di rumah sakit
Resiko atas ketidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat
1. kegagalan terapi
2. meningkatkan biaya perawatan
3. memerlukan perawatan tambahan
4. resiko terhadap toksisitas obat
5. berjangkitnya kembali penyakit

PATIENT CARE
memerlukan integrasi pengetahuan dan keahlian

pengetahuan
penyakit

pengetahuan
teknologi farmasi

Pengetahuan
terapi obat

Patient Care

Pengetahuan non
terapi obat

Pengetahuan interpretasi
uji ... & diagnostik

keterampilan
informasi &
konsultasi obat

keterampilan
memonitor pasien

Keterampilan penentuan
DRP & penyelesaiannya

Farmakoterapi Pediatri
Definisi Usia Anak
Pre term: sebelum 37 minggu kehamilan
Full term: 37-42 minggu kehamilan
Bayi baru lahir (neonatus): 0-1 bulan
bayi: 1 bulan-1 tahun
anak-anak: 1-12 tahun
remaja: 12-16 tahun
Perubahan farmakokinetik
Absorpsi
laju absorpsi berkorelasi dengan usia. Absorpsi lebih lambat pada neonatus & bayi
dibandingkan anak-anak & dewasa
bayi yang lebih tua & anak-anak, jumlah & laju absorpsi sebanding dengan dewasa
absorpsi sediaan oral dipengaruhi oleh waktu pengosongan lambung, waktu transit
di lambung & usus yang kesemuanya berbeda pada neonatus maupun bayi
waktu pengosongan lambung adalah menyamai orang dewasa pada bayi usia 6
bulan
Perbedaan absorpsi obat pada berbagai usia
bayi > dewasa
- penisilin, ampisilin, eritromisin
bayi = dewasa
- fenilbutazon, diazepam, digoksin, kotrimoksazol, sulfonamid, teofilin
bayi < dewasa
- fenitoin, parasetamol, rifampisin, kloramfenikol, karbamazepin
Distribusi obat
neonatus & bayi mempunyai kadar air total dalam tubuh lebih besar daripada anak-anak

& dewasa
obat yang larut air diberikan dengan dosis yang lebih besar pada neonatus daripada anak

yang lebih tua


ikatan protein berkurang pada bayi karena rendahnya kadar albumin & globulin

metabolisme
sistem enzimatik belum sempura
misal, kloramfenikol pada bayi dapat terjadi akumulasi karena enzim glukoronidase

belum lengkap
ukuran ... dibandingkan berat badan total pada anak lebih besar 50% dibandingkan
orang dewasa sehingga terdapat peningkatan laju metabolisme pada bayi yang lebih tua

& anak
misal dosis teofilin pada anak usia 1-9 tahun (24 mg/kg/hari) lebih besar daripada anak

usia 9-12 tahun (20 mg/kg/hari) & dewasa (13 mg/kg/hari)


ekskresi
laju filtrasi glomerulus (GFR) pada neonatus lebih rendah daripada dewasa
kemampuan mengeliminasi obat belum sempurna sehingga diperlukan penurunan dosis
GFR sebanding dengan orang dewasa pada usia 1 tahun
misal waktu paruh (T1/2) fenitoin pada bayi usia 2 hari = 80 jam, 3-14 hari = 15 jam,
14-15 hari = 6 jam
T1/2 ampisilin pada bayi (0-7 hari): 4 jam, pada orang dewasa: 1-1,5 jam
masalah pediatri yang berhubungan dengan obat
pemilihan sediaan & cara pemberian
perhitungan dosis & interval
penggunaan antibiotik
interaksi obat-makanan
total parenteral nutrition
pemilihan bentuk sediaan tergantung pada:
- usia anak
- rute pemberian
- ketersediaan bentuk sediaan
- terapi yang sedang berjalan
- keadaan penyakit
perhitungan dosis anak
- yang paling mendekati yaitu berdasarkan luas permukaan tubuh
- pertimbangkan indeks terapi obat
- cek dosis pada buku dosis khusus anak
dalam konteks biomedis, kriteria penggunaan obat rasional:
- tepat diagnosis
- tepat indikasi
- tepat pemilihan obat (khasiat, keamanan, mutu, & biaya)
- tepat dosis, cara & lama pemberian
- tepat peracikan & pemberian informasi
langkah penerapan pengobatan yg rasional
WHO action programme on essential drugs (1994) menetapkan langkah POR:
- menentukan masalah pasien

menetapkan tujuan pengobatan


memeriksa kerasionalan penggunaan obat yg dipilih serta meneliti efektivitas &

keamanannya
- membuat resep memulai pengobatan
- memberi informasi hal-hal yang perlu diwaspadai
- melakukan monitoring
Nierenberg & Melman (2000) merekomendasikan enam langkah dalam praktik
farmakoterapi yang rasional, yakni:
- menentukan diagnosis dengan tepat
- memahami patofisiologis penyakit dan peluang untuk intervensi obat
- memahami farmakologi obat yang dapat digunakan sebagai pilihan farmakoterapi
terhadap penyakit tersebut
- seleksi obat dan dosis yang paling optimal untuk pasien yang paling spesifik
- seleksi efikasi dan toksisitas yang perlu dipantau
- kembangkan dan jaga hubungan dengan pasien dalam proses pengobatan
upaya implementasi pengobatan rasional
beberapa cara untuk meningkatkan POR:
upaya regulasi oleh pemerintah (Dep. Kes.)
upaya pendidikan
- pengajaran POR dalam kurikulum fakultas kedokteran
- pendidikan dan pelatihan bagi petugas pelayanan kesehatan
upaya manajerial
- pembentukan Komisi Farmasi & Terapi (KFT)

DOKTER

PENGGUNAAN OBAT
YANG RASIONAL
KEPATUHAN PASIEN
............
KUALITAS HIDUP MENINGKAT

Laporan ketidakpatuhan pasien


- Stewart & Cluff, 29-59% penderita
- Blackwell, 25-50% penderita
- Davis, 30-35% penderita
- Stimson, 19-72% penderita
- Stewart & Caranasos; Peck & King, 4-35% penderita
- McKenney & Harison, 10,5% penderita dirawat

APOTEKER

- Blackbourn & Galvin a & b, 24% penderita dirawat


peresepan obat pada pediatri
apakah obat ini diperlukan oleh anak-anak
- perhatikan risk-benefitnya
- diagnosis yg akurat
apakah ini obat yang terbaik? apakah sudah yang paling aman?
berapa lama pengobatan diberikan?
apakah instruksinya sudah benar?
- untuk meningkatkan kepatuhan
apakah ada interaksi obat?
Farmakoterapi Geriatri
Alasan meningkatnya resiko ADR pada pasien usia lanjut (geriatri)
meningkatnya prevalensi penyakit kronik
polifarmasi
perubahan respon obat
peresepan yang tidak rasional
pasien yang tidak patuh
gangguan penglihatan, pendengaran & memori
Perubahan farmakokinetik
absorpsi
- laju absorpsi menurun tapi jumlah yang diabsorpsi tidak berubah
distribusi
- obat-obat yg larut lemak meningkatkan volume distribusi & T1/2
- obat yang larut air menurunkan volume distribusi
- level albumin menurun dengan meningkatnya usia sehingga obat yang terikat kuat

dengan protein plasma adalah menurun


metabolisme
- terjad penurunan aliran darah ke hati
- terjadi penurunan fungsi enzim hati
- metabolisme di hati dapat menurun tapi sangat bervariasi, tergantung banyak faktor
-

(contoh, status nutrisi, genetik, status penyakit, merokok, dll)


terjadi penurunan laju klirens obat 20-40% contoh diazepam, fenitoin, teofilin,

verapamil, propanolol, l-dopa, warfarin


ekskresi
- usia 40-90 tahun: 50% nya terjadi penurunan fungsi ginjal
- fungsi ginjal juga dapat berkurang oleh obat-obat seperti NSAID, ACE inhibitor
- gagal ginjal mempunyai efek klinis yang nyata terhadap eliminasi obat jika > 60%
dosis dibersihkan oleh ginjal, seperti dogoxin, glibenklamid, metformin,

aminoglikosida
- gagal ginjal juga penting untuk obat dengan indeks terapi sempit
Perubahan farmakodinamik

perubahan homeostasis
- gangguan sirkulasi: postural hipotensi
- gangguan keseimbangan & pertahanan tubuh berpeluang untuk jatuh
- kontrol gula darah: usia lanjut cenderung hipoglikemia
perubahan reseptor/sensitivitas jaringan CNS lebih rentan, disebabkan:
- atropi otak & hilangnya aktivitas sel
- reduksi aliran darah ke otak
- ADR benzodiazepin & antikolinergik terjadi pada dosis kecil pada usia lanjut

daripada pasien muda


Peningkatan sensitivitas efek obat di CNS
- sedasi, confusion, gangguan tingkah laku, kesalahan diagnosa sebagai psikosis
Penurunan kadar noradrenalin & dopamine di otak
- terjadi sedasi, bingung, gejala2 parkinson
Peningkatan sensitivitas terhadap warfarin
- diperlukan dosis yang lebih kecil 30-40%
hilangnya saraf kolinergik: hilangnya memori, gangguan kognitif
Prinsip terapi obat pada geriatri
hindari obat yg tak diperlukan/ hindarkan polifarmasi
mengobati penyebab bukan sekedar gejala
seleksi obat, dosis & durasi
ketahui riwayat pengobatan
monitor terapi obat
penyakit medis yang bersamaan
pemilihan obat dengan bentuk sediaan yang tepat
tujuan terapi untuk memperpanjang masa harapan hidup/kualitas hidup
Contoh obat yang bermasalah pada geriatri
opioid: menyebabkan gangguan kognitif
digoksin, ACE inhibitor: reeduksi ekskresi
warfarin: peningkatan sensitivitas
levodopa: reduksi sensitivitas
benzodiazepin aksi panjang: reduksi metabolisme
AINS: peningkatan toksisitas terhadap lambung
beta bloker: reduksi ekskresi ginjal
kortikosteroid: gangguan kognitif, peningkatan toksisitas terhadap lambung
beberapa sefalosporin: reduksi ekskresi ginjal
diuretik tiazid: tidak efektif pada gangguan ginjal
sulfonilurea: reduksi eliminasi

Anda mungkin juga menyukai