Sistem Monoklin

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga
sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus
terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga
sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang
paling panjang dan sumbu b paling pendek.
Axial ratio (perbandingan sumbu) a b c
Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 .

(Gambar 2.43 kerangka proyeksi orthogonal monoklin)

(Gambar 2.44 Proyeksi orthogonal sisitem kristal monoklin)

(Gambar 2.45 pemotongan simetris kristal monoklin)

Memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang.
Sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu
a+ memiliki nilai 45 terhadap sumbu b.
Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas:
1. Sfenoid Sfenoid
Kelas : ke-4
Simetri : 2
Elemen Simetri : 1 sumbu putar
2. Doma
Kelas : ke-3
Simetri : m
Elemen Simetri : 1 bidang simetri
3. Prisma
Kelas : ke-5
Simetri : 2/m
Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang berpotongan
tegak lurus

Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite,
malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992) dan augit.

Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite,
malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992) dan augit.
Contoh Mineral Sistem kristal Monoklinik, yaitu :
1. Gypsum

.
(Gambar 2.47 Gypsum hydrous kalsium sulfat,CaSO4 2H20

2. BIOTITE

(Gambar 2.48 BIOTITE K(Mg,Fe)3(Si3Al)O10(OH,F)20)

DAFTAR PUSTAKA
Danisworo C. Ir., 1980, Mineralogi (Buku Petunjuk Praktikum), Fakultas
Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta.
Rumidi s, 2014, Geologi Umum, Yogyakarta, gadjah mada university
press, 308
Bonewitz R.L, 2008, Rocks and Minerlas, Singapura, tien Wah Press, 355