HUMAN

SPERM ANALYSIS
OLEH :
MAMAN SF., S.SI, M.BIOMED

DEPANTEMEN BIOLOGI MOLEKULER

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA

ANALISIS SEMEN
GUNA : MENILAI
ALAT REPRODUKSI
STATUS FERTILITAS
KAPASITAS & KUANTITAS SPERMA
SEBAGAI BENIH
FUNGSI SEKRETORIS

SPERMA
= * AIR MANI
* EYAKULAT
* SEMEN
* SEMINAL

FLUID

2 KOMPONEN UTAMA :
1. PLASMA SPERMA

ASAM

VESIKULA SEMINALIS
PROSTAT
EPIDIDIMIS
KLJR BULBOURETRALIS COWPER
KLJE URETRA LITREE
VAS DEFERENS

2. SPERMATOZOA :

BASA

TUBULI SEMINIFERI TESTIS

ISTILAH :

-- SPERMIA

-- ZOOSPERMIA :

VOLUME

SPERMA / SPERMATOZOA

SYARAT SYARAT :

WHO 1999

ABSTINENSIA SEKSUALIS
CARA PENGELUARAN
TEMPAT PENAMPUNGAN
WAKTU PENYERAHAN
VOLUME YG DITAMPUNG

ABSTINENSIA SEKSUALIS
EYAKULASI ( - )
3 - 5 HARI
< 2 HARI : * VOLUME
* SPERMATOZOA
* MOTILITAS TERGANGGU
* MORFOLOGI NORMAL
* SEL MUDA
> 5 HARI : VOLUME
SPERMATOZOA
RELATIF
MOTILITAS YG BAIK

CARA PENGELUARAN :
MASTURBASI
KOITUS INTERUPTUS
KOITUS KONDOMATUS
REFLUKS PASCA SANGGAMA
MASASE PROSTAT

 MASTURBASI

PALING DIANJURKAN
TANPA BANTUAN BAHAN KIMIA
KENDALA :
* RUANGAN TIDAK MEMADAI
* ALASAN PSIKOLOGIS, AGAMA

 KOITUS INTERUPTUS
KENDALA :
*
*
*
*
*

VOLUME
Bag awal : konsentrasi spermatozoa :
pH
MOTILITAS SPERMA TERGANGGU
SPERMA / mL
BAKTERI, TRIKOMONAS DARI

 KOITUS KONDOMATUS
GUNAKAN KONDOM KHUSUS :
Male Factor Pack
Hygiene

KONDOM KB TIDAK DIANJURKAN

O.K. MENGANDUNG SPERMISIDA

 REFLUKS PASCA
SANGGAMA

TIDAK DIANJURKAN
GUNAKAN CAIRAN FISIOLOGIS
TERJADI PENCAMPURAN ANTARA
* CAIRAN PEMBILAS
* SPERMA
* SEKRET VAGINA

 MASASE PROSTAT
TIDAK DIANJURKAN
HANYA BAIK U/ PEMERIKSAAN
FUNGSI SEKRETORIS
KELENJAR PROSTAT
YG DIDAPAT BUKAN SPERMA TAPI
CAIRAN PROSTAT

TEMPAT PENAMPUNGAN :
BOTOL

GELAS

BERSIH
KERING
MULUT LEBAR

BOTOL BAHAN LAIN :

GANGGUAN MOTILITAS

WAKTU PENYERAHAN :
< 1 JAM
20 - 40 C

VOLUME YANG DITAMPUNG :

TAMPUNG SELURUH EJAKULAT

ANALISA :
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS

MAKROSKOPIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.

KOAGULASI & LIKUIFAKSI

WARNA
BAU
pH
VOLUME
VISKOSITAS

1. KOAGULASI & LIKUIFAKSI :

SEGERA STLH EYAKULASI : KOAGULASI
15 - 20 MENIT KEMUDIAN LIKUIFAKSI
> 30 MNT * POMPA DG JARUM SUNTIK 19
*

KOCOK DG SHAKER

CATAT WAKTUNYA

NORMAL : < 60 MENIT

2. WARNA

LATAR BELAKANG PUTIH

JERNIH
: SPERMA <<
COKLAT / MERAH : HEMOSPERMIA
PUTIH SUSU
: LEUKOSPERMIA
KUNING
: IKTERUS, VIT

NORMAL :

TRANSLUSEN
PUTIH KEABU-ABUAN
KELABU PUCAT

3. BAU
KHAS : BUNGA AKASIA

AMIS
PESING
OBAT

NORMAL : KHAS

4. pH

KERTAS INDIKATOR
pH METER

1 TETES SEMEN RATAKAN DI

ATAS KERTAS INDIKATOR
30 DETIK : BACA
NORMAL : 7,2 - 8.0
< 7,0 : AZOOSPERMIA :
DISGENESIS PADA
VAS DEFEREN, VESIKEL SEMINALIS, EPIDIDIMIS

5. VOLUME

DIUKUR STLH LIKUIFAKSI SEMPURNA

: > 20 EYAKULASI
NORMAL : 2 - 6 mL
< 2.0 mL

: HIPOSPERMIA

> 6.0 mL

: HIPERSPERMIA

TIDAK ADA SEMEN : ASPERMIA

6. VISKOSITAS
SETELAH LIKUIFAKSI SEMPURNA
: > 20 MENIT
PIPET ELIASSON
5 ML SAMPEL
VISKOSITAS

BIARKAN MENGALIR
N
: TETESAN TERPUTUS
: MENGALIR SPT AIR
: SULIT MENGALIR

VISKOSITOMETER HESS

MIKROSKOPIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

MOTILITAS
AGLUTINASI
JUMLAH SPERMA
SEL BUNDAR
VITALITAS = VIABILITAS
MORFOLOGI
PARTIKEL DEBRIS

1. MOTILITAS
HITUNG DALAM
* 5 LPB
* CASA COMPUTER

AIDED SPERM ANALYSIS

200 SPERMATOZOA
KELOMPOKKAN : KATEGORI ( % ) :
a. EXCELLENT CEPAT & MAJU LURUS
b. GOOD
LAMBAT & SULIT MAJU LURUS
c. POOR
TIDAK BERGERAK MAJU
d. NONE
TIDAK BERGERAK
370 C > 25 M / DETIK
200 C

20 M / DETIK

+ = 5 X PANJANG KEPALA

PANJANG EKOR

2. AGLUTINASI
PERLEKATAN ANTAR SPERMA MOTIL :
*
*
*
*

KEPALA KEPALA
LEHER - LEHER
EKOR
- EKOR
CAMPURAN

PSEUDO AGLUTINASI :
ADA BENDA ASING DIANTARANYA : EPITEL, LEUKOSIT

SEBUTKAN JENIS AGLUTINASINYA

NORMAL : AGLUTINASI ( - )

3. JUMLAH SPERMA
HEMOSITOMETER : PIPET

ERI / LEU
KAMAR HITUNG

STLH LIKUIFAKSI SEMPURNA

LAR. PENGENCER
NaHCO3 FORMALIN - GENTIAN VIOLET AQUADEST

PIPET LEU 1 : 10
PIPET ERI 1 : 100
JUTA / mL

1 : 20
1 : 200

NORMAL : 60 - 150 JUTA / mL

4. SEL BUNDAR
TDD :
* SEL MUDA = IMMATURE GERM CELLS
* LEUKOSIT
* SEL EPITEL GEPENG
KAMAR HITUNG
NORMAL : LEU
< 1 JUTA / mL
SEL BUNDAR < 5 JUTA / mL

5. VITALITAS = VIABILITAS
1 TTS SPERMA + 1 TTS EOSIN 1 %
SEDIAAN APUS
HITUNG 200 SPERMA % YG HIDUP
HIDUP
: TIDAK BERWARNA

: MERAH

NORMAL : VITALITAS > 75 % HIDUP

6. MORFOLOGI
SEDIAAN APUS
SPERMA < 20 JUTA / mL PRESIPITAT
FIKSASI - CAT : GIEMSA
WRIGHT
O. STEENO
PAST GREEN
PAPANICOLOU BRYAN / LEISHMAN
MEYERS HEMOTOXYLIN

HITUNG 100 - 200 SPERMA %

BENTUK NORMAL :
KEPALA OVAL 4,0 4,5 X 2,5

LEHER
EKOR

3,5

PJG : LBR 1,5 - 1,75

7-8 X 1

LURUS 45

NORMAL : > 30 %

MACAM MACAM BENTUK :

MACRO OVAL HEAD : BENTUK N

> 3 X 5
MICRO OVAL HEAD :
< 3 X 2,5
TAPERED / LEPTO HEAD : ~ CERUTU >7 X >3
PYRIFORM HEAD
: TTS AIR MATA UKRN N
DUPLICATED / DOUBLE HEAD
AMORPHOUS / TERATE HEAD :
KEPALA TDK TERATUR , EKOR LB KECIL

LEHER ABNORMAL : LB TEBAL ATAU LEKUK

EKOR ABNORMAL
: GANDA, COILED, LEKUK , PATAH
CYTOPLASMIC DROPLET : UKRN SISA
SITOPLASMA YG MELEKAT PD KEPALA / LEHER /
EKOR > KEPALA

BENTUK MERAGUKAN ABNORMAL

7. PARTIKEL DEBRIS
KRISTAL :

FOSFAT

LEMAK
BAKTERI
TRIKOMONAS

URAT SITRAT

SPIROKHAETA
CHLAMYDIA

+ /
+ /

FRUKTOSA :
DUKTUS EYAKULATORIUS
NORMAL : 234 - 260 mg / dL

INTERPRETASI :
1.
2.
3.

-ZOOSPERMIA
NORMO OLIGO EXTREME
OLIGO -

4.

ASTHENO

5.

TERATO -

6.

OLIGOASTHENO-

7.

OLIGOTERATO

8.

ASTHENOTERATO-

9.
POLY
10. A / ASPERMIA
11. NECRO
12. CRYPTO

SPERMA JUTA/mL

MOTIL %

MORF. N %

> 20
< 20

> 50
> 50

> 50
> 50

< 5
> 20
> 20
< 20
< 20
> 20
> 250

> 50
< 50
> 50
< 50
> 50
< 50
> 50

> 50
> 50
< 50
> 50
< 50
< 50
> 50

SEMUA SPERMA TIDAK VIABEL

SPERMA

TERSEMBUNYI