DYAH GUPITA
1102010084
Pembimbing :
Kol (Purn) dr.Tri Damijatno Sp.THT
Letkol Ckm dr.Rakhmat Haryanto, M.Kes, Sp.THT-KL
Mayor CKM dr. M. Andi Fathurakhman, Sp.THT-KL
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. A. C
Jenis Kelamin
: Pria
Usia
: 55 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Konstruksi
Pendidikan
:-
Alamat
: Jakarta
II. ANAMNESA
Keluhan Utama
Kurang pendengaran pada telinga kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS. M. Ridwan Meuraksa dengan keluhan Telinga kanan
kurang mendengar, yang dirasakan sejak 9 hari yang lalu. Gejala ini dirasakan
hilang timbul dan terasa seperti penuh pada telinga. Tidak ada keluhan pada
telinga kiri pasien.
Pasien juga mengeluhkan adanya telinga berdengung pada telinga kanan.
Keluhan tersebut juga dirasakan hilang timbul. Beberapa minggu sebelumnya
pasien mengalami nyeri saat menelan di tenggorokan, namun saat ini sudah
membaik. Pasien juga mengatakan bahwa, ia sering mengalami keluhan nyeri
Riwayat Kebiasaan
1. Pasien suka minum minuman dingin/es, makan gorengan, dan makanan
pedas.
2. Pasien merokok setengah bungkus sehari
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: Sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu tubuh : 37o C
STATUS GENERALIS
Kepala
: Normocephal
Mata
-
Konjungtiva
Sklera
Pupil
Leher ( submandibula)
Thorax
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Cor
Pulmo
Inspeksi
Auskultasi
Palasi
Perkusi
: Simetris datar
: Bising usus (+) N
: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
: Timpani pada lapang abdomen
Edema
Sianosis
:
:
Refleks fisiologis
Refleks patologis
:
:
+/+
-/-
Abdomen
Ekstremitas
-
Neurologis
-
Genitalia
: Tidak diperiksa
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIAN
PREAURIKULER
KANAN
-
KIRI
-
Radang
Tumor
Trauma
Radang
Tumor
RETROAURIKULE
Trauma
Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
Kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
Warna
Putih perak
Putih perak
Intak
+ pukul 5
+ pukul 7
Retraksi
Sekret
AURIKULER
CAE
MEMB. TIMPANI
KELAINAN
Kongenital
Refleks Cahaya
Gambar
Membran timpani
intak
CAVUM TIMPANI
TES PENDENGARAN
TES RINNE
TES WEBER
TES SWABACH
KANAN
intak
Tidak dapat dinilai
KIRI
Tidak dilakukan
KANAN
Membran timpani tidak
KIRI
Membran timpani tertarik ke
PERASAT VALSAVA
bergerak
Telinga masih terasa tertutup
medial
Telinga terasa terbuka
B. HIDUNG
PEMERIKSAAN
KEADAAN LUAR
KANAN
Normal
Normal
KIRI
Normal
Normal
RHINOSKOPI
Sekret
ANTERIOR
Krusta
Konka Inferior
Septum deviasi
Polip tumor
Pasase udara
(+)
(+)
septum
Mukosa
ditengah
Konka inferior
Konka media
RHINOSKOPI
Mukosa
POSTERIOR
Sekret
Choana
Tidak dilakukan
Fossa Rossenmuller
Massa/tumor
Os.tuba eustachius
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Granula
Perlengketan
Gambar
KETERANGAN
Normal
Normal
Normal
Normal, ditengah
Normal , simetris + / +
Normal
T2 T1
Melebar +/+
+/+
+/+
-/-
FARING
-
Mukosa
Granula
Post nasal drip
Normal
-
LARING
-
Epiglotis
Kartilago arytenoid
Plika aryepiglotika
Plika vestibularis
Plika vikalis
Rima glotis
Trakea
Tidak diperiksa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Keterangan:
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Kartilago aryepiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
Berada ditengah
(Tidak diperiksa)
D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN
KETERANGAN
MAXILLOFACIAL
-
Bentuk
Parese N. Cranialis
Simetris
-
E. LEHER
BAGIAN
KETERANGAN
LEHER
-
Bentuk
Massa
KGB normal
Trakea di Tengah
Telinga :
1. Gangguan pendengaran pada telinga kanan
2. Telinga terasa penuh
9
Tenggorokan :
1. Riwayat nyeri menelan beberapa minggu yang lalu, namun saat ini sudah
membaik
Status Lokalis Tenggorokan (Cavum Oris dan Orofaring) dan PF menggunakan
Spatel lidah didapatkan :
Tonsil didapatkan :
- Besar T2-T1
- Kripta melebar +/+
- Detritus +/+
- Granula +/+
Pemeriksaan penunjang belum dilakukan.
PERMASALAHAN
Anamnesis
Telinga :
Telinga kanan pendengaran
Menggunakan
otoskop
didapatkan
telinga kanan.
Pemeriksaan fisik
Tenggorokan :
Nyeri menelan beberapa
minggu yang lalu dan sudah
retraksi
didapatkan :
1. Perasat Toynbee
pada
membran
Menggunakan
spatel
lidah
didapatkan :
1. Tonsil didapatkan :
- Besar T2-T1
10
DIAGNOSIS KERJA
1. Tonsilitis Kronik
2. Oklusi Tuba Eustachius
DIAGNOSIS BANDING
Telinga :
1. Otitis Media Efusi : peradangan pada telinga tengah, dengan akumulasi cairan di
telinga tengah, tidak ada perforasi membrane timpani, tanpa tanda-tanda infeksi.
2. Otitis Media Akut stadium 1
3. Masa Nasofaring
Neoplasma jinak
Neoplasma ganas
Tenggorokan :
1. Tonsilitis Kronik Baterial
2. Tonsilitis Kronik Non-bakteria
Oklusi Tuba :
o Antibiotik adekuat (amoxycilin (80-100mg/kgBB/hari per oral).
11
1. Tonsilitis Kronik
Tonsilektomi :
Indikasi absolut
a)
Pembesaran tonsil yang menyebabkan sumbatan jalan napas atas,disfagia
berat,gangguan tidur, atau terdapat komplikasi kardiopulmonal
b)
abses peritonsiler yang tidak respon terhadap pengobatan medik dan drainase, kecuali
jika dilakukan fase akut.
c)
d)
2. Indikasi relatif
a)
Terjadi 3 kali atau lebih infeksi tonsil pertahun, meskipun tidak diberikan pengobatan
medik yang adekuat
b)
Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak ada respon terhadap pengobatan medik
c)
Tonsilitis kronik atau berulang pada pembawa streptokokus yang tidak membaik
dengan pemberian antibiotik kuman resisten terhadap -laktamase.
MONITOR
o Subjektif :
o Memantau keluhan-keluhan seperti
telinga
berdengung.
Menanyakan
gangguan pendengaran,
apakah
keluhan
tersebut
EDUKASI
12
KOMPLIKASI
Komplikasi Tonsilitis Kronik :
- Daerah sekitar :
o Obstruksi Saluran Nafas Atas (OSNA) : Akibat tonsil yang melebar
dan mengakibatkan gangguan pernafasan.
o Otitis Media Akut secara perkontnuitatum
o Abses peritonsil : Apabila tidak segera dilakukan tonsilectomy
o Abses retrofaring
Secara limfogen/hematogen :
o
o
o
o
o
o
o
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
QUO AD FUNCTIONAM
: ad bonam
: ad bonam
13