Anda di halaman 1dari 8

Perencanaan Pembangunan

Disusun oleh :
Faustina Mega Widyarini

071211132002

Fransiska Tanuwijaya

071211132014

Zahra Wanisa

071211132016

Herfina Tedjo Warsito


Dilah Puspa Sari

071211132025
071211132026

S1 Ilmu Administrasi Negara


Departemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Airlangga
Surabaya
2015

Resume Undang Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


(Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004)

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan


yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya

yang tersedia
Perencanaan Pembangunan

Nasional

mencakup

penyelenggaraan

perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua


bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia. Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga
dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan

pembangunan

untuk

menghasilkan

rencana-rencana

pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang


dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat

Pusat dan Daerah


Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen

perencanaan untuk periode 20 tahun


Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), adalah dokumen

perencanaan untuk periode lima tahun


Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kementerian/Lembaga

(Renstra-KL), adalah dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga untuk

periode lima tahun


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat

Daerah untuk periode lima tahun


Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), adalah dokumen perencanaan Nasional untuk periode

satu tahun
Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk
periode satu tahun

Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, yang disebut


Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL), adalah dokumen

perencanaan Kementrian/Lembaga untuk periode satu tahun\


Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi


Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif

untuk mewujudkan visi dan misi


Kebijakan adalah arah/tindakan

Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan


Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang

diambil

oleh

Pemerintah

yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai


sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan

masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah


Program Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah
sekumpulan rencana kerja suatu Kementerian/Lembaga atau Satuan Kerja

Perangkat Daerah
Program Lintas Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah
adalah sekumpulan rencana kerja beberapa Kementerian /Lembaga atau

beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah


Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat
Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana

pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.


Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib pemerintah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal
ASAS

DAN

TUJUAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN.

Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsipprinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.

Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,


menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan Asas
Umum Penyelenggaraan Negara.
Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi:
a. penyusunan rencana
b. penetapan rencana
c. pengendalian pelaksanaan rencana
d. evaluasi pelaksanaan rencana
Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan:
a. rencana pembangunan jangka panjang
b. rencana pembangunan jangka menengah
c. rencana pembangunan tahunan
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan
Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah
pembangunan Nasional.
RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan
lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka
ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RKP

merupakan

penjabaran

dari

RPJM

Nasional,

memuat

prioritas

pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran


perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program
Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu
pada RPJP Nasional.
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP,
memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,
rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif.
Renja-KL disusun dengan berpedoman pada Renstra-KL dan mengacu pada
prioritas pembangunan Nasional dan pagu indikatif, serta memuat kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu
kepada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.

Tugas Review Jurnal Gender Planning in the Third World:Meeting Practical


and Strategic Gender Needs (Strategic gender needs, page 1803) (team 7)
Kebutuhan Strategis Gender
Kebutuhan strategis gender merupakan kebutuhan yang diformulasikan
dari adanya analisis rendahnya posisi perempuan atas laki-laki. Strategis gender

berasal dari kepentingan strategis gender yang diidentifikasi untuk sebuah


alternatif, yaitu adanya kedudukan wanita yang lebih setara dengan laki-laki baik
dari segi struktur dan sifat hubungan antara pria dan wanita. Kebutuhan strategis
gender diidentifikasi untuk menangani subordinasi yang terjadi pada perempuan
tergantung pada konteks budaya dan sosial politik tertentu.
Kebutuhan strategis gender seperti yang diidentifikasi oleh Molyneux
diantaranya adalah:
-

Penghapusan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin misalnya,


perempuan dapat menjadi pemimpin (contoh: Bu Risma sebagai walikota
Surabaya), laki laki dapat memasak (contoh: chef pria di sebuah
restoran), seorang perempuan yang menjadi satpam / polisi, seorang laki-

laki yang menjadi hairstylist di sebuah salon, dan lain sebagainya.


Pengurangan beban pekerjaan rumah dan mengurus anak misalnya
suami dan istri melakukan kerjasama dalam mengurus rumah tangga dan
anak. Jika istrinya bekerja, maka suami yang akan membantu dalam
mengurus rumah tangga dan anak. Sebaliknya, jika suami bekerja, maka
istri yang akan mengurus rumah tangga dan anak. Suami dan istri samasama memiliki peran, fungsi, dan tanggungjawab dalam mengurus rumah

tangga dan anak.


Adanya penghapusan aturan diskriminatif, seperti: hak kepemilikan tanah
dan properti serta akses terhadap kredit. Misalnya: seorang istri (wanita)
memiliki hak kepemilikan tanah, seorang ibu rumah tangga (wanita)

memiliki hak untuk mengajukan dan mendapatkan kredit di bank.


Kebebasan dalam menentukan jumlah anak
Adanya kekuasaan untuk melawan kekerasan dan kontrol berlebih yang
dilakukan oleh pria misalnya melalui peraturan yang mengatur tentang
KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).
Kebutuhan strategis gender sering diidentifikasi sebagai feminist. Secara

historis dapat diketahui bahwa kekuatan untuk menghadapi permasalahan


ketidaksetaraan gender dan partisipasi perempuan hanya bisa diwujudkan oleh
kebijakan ataupun peraturan yang bersifat bottom-up dalam suatu organisasi.

Disamping beberapa contoh tersebut, intervensi negara tidak dapat menghilangkan


faktor-faktor ketidaksetaraan gender dalam masyarakat secara penuh dan telah
gagal untuk memenuhi kesetaraan gender bagi kaum feminist.

Anda mungkin juga menyukai