TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi
Adalah suatu neoplasma jinak dari sel trofoblas, yang
disertai
kegagalan
pembentukan
plasenta
atau
fetus,
meninggal
tapi
vili
yang
membesar
dan
bervariasi
mengeluarkan
gonadrotropin
dan
edema
hormon,
yakni
(HCG)
dalam
jumlah
stroma
Human
yang
vilus
dan
chorionic
lebih
besar
2.2.
Epidemiologi
Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika,
hingga
kali,
Berkowitz
melaporkan
dengan
menunjukkan
pasangan
bahwa
yang
kelainan
berbeda
pada
oosit
2.3.
Patofisiologi
Ada beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan
Menurut
Reynolds,
kematian
mudigah
itu
Klasifikasi
Mola hidatidosa memiliki berbagai macam klasifikasi,
tidak
kondisi
androgenesis.
Pada
mola
Pada
mola
hidatidosa
sempurna/komplet
parsial
timbul
bila
parsial
yang
berkomplikasi
menjadi
choriocarcinoma.
pula
didapatkan.
Niemann
(2006)
kehamilan
kelangsungan
hidup
ganda.
janin
normal
Tingkat
tersebut
mola
ganda
ini
memiliki
resiko
secara
abnormal
dan
tidak
dapat
bertahan hidup.
Kariotipe
Patologi
Embrio fetus
Amnion
Edema Vili
Proliferasi
Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa
Sempurna
46XX atau 46XY
Parsial
69XXX atau 69XXY
Tidak ada
Tidak ada
Difus
Ringan hingga
Kadang
Kadang
Fokal
Fokal, ringan hingga
6
tropoblas
Presentasi
Klinis
Diagnosis
Ukuran fetus
Kista lutein
Komplikasi
Resiko
berat
sedang
Kehamilan mola
> usia kehamilan
25-30%
Bervariasi
15-20%
Missed abortion
< usia kehamilan
Jarang
Jarang
1-5%
keganasan
Tabel perbandingan antara mola hidatidosa sempurna dan parsial
2.5.
Gejala Klinis
Gejala mola
tidak
begitu
berbeda
dibandingkan
uterusnya
jaringannya
lebih
belum
kecil
atau
sama
dikeluarkan.
besar
Dalam
walau
hal
ini
2008).
Gambaran
klinis
sebagian
besar
ultrasonografi
vagina
dan
HCG
serum
didalam
uterus
sehingga
menyebabkan
tepat,
namun
biasanya
sudah
terlambat
pengeluaran
gelembung
disertai
dengan
anemia
defisiensi
besi
Pembesaran
ini
disebabkan
karena
cepat.
pertumbuhan
Pada
uterus
sekitar
jauh
lebih
separuh
cepat
kasus,
dari
usia
uterus
jika
pemeriksaan
bimanual.
hanya
Dan
menggunakan
walaupun
uterus
pasti.
Beberapa
faktor
diketahui
predisposisi
telah
hidatidosa
menimbulkan
dan
dugaan
kehamilan
bahwa
ganda
faktor
ini
hormon
gravidarum
dapat
menimbulkan
ketidakseimbangan
elektrolit
apabila
tidak
keton meningkat.
Hipertensi
Kadang kala, early onset preeclampsia muncul
bersamaan
dengan
mola
yang
besar.
Karena
ini
meningkatkan
perhatian
terhadap
dengan
dengan
mola
sempurna
pada
Tanda janin
Pada mola
hidatidosa
sempurna
tidak
akan
jantung
janin
(DJJ),
tidak
didapatkan
Diagnosis
Penegakan diagnosis mola hidatidosa dilakukan secara
sistematis melalui:
1. Anamnesis
Pada saat anamnesis perlu ditanyakan keluhan
utama yang biasanya didapatkan perdarahan, rasa
mual/muntah berlebih. Harus ditanyakan pula data
kehamilan sekarang maupun terdahulu, serta faktor
resiko yang mengarah pada diagnosis.
2. Pemeriksaan fisik
10
a. Tanda vital
Pengukuran tanda vital terutama tekanan
darah untuk mengetahui apakah didapatkan
hipertensi yang mengarah pada preeklamsia
mola hidatidosa.
b. Inspeksi
Diperiksa apakah
didapatkan
mola
face
merasakan
bagian-bagian
janin,
pada
didapatkan
kasus
perdarahan
mola
profus
sering
yang
Yang
PPT/APTT
iii. Pemeriksaan fungsi liver.
diperiksa
yaitu
Yang diperiksa
yaitu SGOT/SGPT
iv. Pemeriksaan fungsi ginjal. Yang diperiksa
yaitu BUN/SK
v. Pemeriksaan
kehamilan
kadar
mola
tiroksin.
Pada
secara
klinis
11
plasma
kadang
menunjukkan
peningkatan.
b. Radiologis
i. USG. Pada pemeriksaan USG didapatkan
gambaran snow storm appearance atau
snow flake pattern
c. Sonde
Pemeriksaan sonde tidak rutin dilakukan dan
umumnya hanya dilakukan sebagai tindakan
awal sebelum prosedur kuret. Jika pada sonde
tidak didapatkan tahanan janin, maka akan
menguatkan diagnosis mola hidatidosa
d. Histopatologi
Jaringan yang didapatkan dari hasil evakuasi
dikirimkan dan diperiksa di departemen ilmu
patologi anatomi
i. Pada
mola
hidatidosa
sempurna,
adanya
serta
janin,
pembuluh
kadang
dan
juga
darah
janin
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari mola hidatidosa yaitu:
1. Gemelli/hamil kembar
Pada kehamilan kembar, sering didapatkan
adanya peningkatan HCG dan ukuran uterus lebih
besar dibandingkan perkiraan usia kehamilan.
2. Abortus
Yang membedakan dengan kehamilan
mola
12
diagnosis
choriocarcinoma
kerja
tiroid,
tapi
tidak
selalu
terjadi
memberikan
yang
nyata
dengan
gejala
gejala
Tata Laksana
Prinsip tata laksana mola hidatidosa secara umum yaitu:
1. Perbaikan KU (kondisi umum)
Maksudnya adalah menangani komplikasi yang
disebabkan karena mola hidatidosa. Pada pasien
dengan syok atau anemia dapat diberikan rehidrasi
cairan dan transfusi darah, sedangkan penanganan
pre eklampsia dan eklampsia sama dengan kehamilan
biasa.
13
mola
dapat
dilakukan
anak.
Tindakan
yang
lebih
sering
kuret
adalah
kemungkinan
perdarahan
tinggi
histerektomi
yang
atau
menolak
kasus
untuk
mola
dilakukan
dengan
hasil
dari
golongan
metrothrexate
atau
actinomycin D.
4. Pemeriksaan lanjutan
Sesudah evakuasi, dilakukan pengawasan baik
secara klinis, laboratorium, maupun radiologi. Hal ini
perlu
dilakukan
mengingat
mola
adanya
kemungkinan
keganasan
setelah
hidatidosa.
Lama
pengawasan
14
apakah
karena
kehamilan
atau
proses
keganasan
o Pasien diperbolehkan hamil setelah hasil HCG
selama 6 bulan menunjukkan hasil normal
o Kehamilan selanjutnya harus tetap dilakukan
pemantauan ketat, karena selalu ada resiko
hamil mola berulang
2.9.
Prognosis
Kematian pada
mola
hidatidosa
dapat
disebabkan
15