Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Gizi Kerja
Oleh:
Kelompok 5
Rahfita Ferdinah
1112101000041
1112101000065
Muh. Tsabit A.
1112101000068
1112101000085
K3 2012
Jumlah kalsium pada tubuh terdapat hanya 1,5-2% dari berat badan orang dewasa
(Wirakusumah, 2003). Namun, kebutuhan kalsium per hari untuk tubuh berkisar
antara 700-1300 mg/hari (Barlaman, 2012).
Kebutuhan kalsium untuk tubuh dapat diperoleh dari susu dan produk olahannya,
ikan sarden, sayur bayam, sayur brokoli, kacang-kacangan, seperti kacang hijau,
kacang tanah, kacang merah, oncom, tahu, jali, wijen, serealia, seperti beras giling,
nasi, ketan, beras merah, gaplek, jagung, beras katul, singkong, mie kering, tepung
beras, tepung jagung, dan tepung terigu (Tandra, 2009). Penyerapan kalsium di usus
dari susu sebesar 32% dan kalsium dari sayuran hingga 64% (Tandra, 2009).
Sumber kalsium dari 100 ikan sarden setara dengan 370 mg kalsium, dari segelas
susu setara dengan 290 mg kalsium, segenggam bayam rebus setara dengan 30 mg
kalsium, brokoli setara dengan 43 mg kalsium, segenggam kacang-kacangan setara
dengan 62 mg kalsium, satu sendok makan biji wijen setara dengan 176 mg kalsium
(Pitakasari, 2013).
Makanan kaya akan lemak dianjurkan untuk tidak dikonsumsi bersamaan dengan
makanan yang kaya akan kalsium, karena dapat menghambat penyerapan kalsium.
Selain itu, konsumsi suplemen Fe atau zat besi pun tidak dianjurkan bersamaan
dengan konsumsi kalsium karena akan menghambat penyerapan kedua zat terebut
(Tandra, 2009).
d. Kelebihan dan Kekurangan
Dalam Almatsier (2010), kelebihan dan kekurangan kalsium dapat menyebabkan
sebagai berikut.
Kelebihan:
1) Gangguan ginjal
2) Konstipasi atau susah buang air besar
3) Gangguan absorpsi mineral lain
Kekurangan:
1)
2)
3)
4)
5)
Struktur tulang yang tidak sempurna, kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh
Osteoporosis
Riketsia pada anak-anak
Osteomalasia pada orang dewasa
Tetani atau kejang
memori yang menyebabkan sulit untuk konsentrasi dan ingatan yang lemah, kejang
otot yang sering menyebabkan beberapa bagian tubuh seperti kesemutan, dan
halusinasi berlebihan sehingga sering terlihat seperti gejala penyakit mental
(Endarwati, 2015). Hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya produktivitas dan
hasil kerja yang tidak sempurna.
2. MAGNESIUM
a. Fungsi
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam
cairan interseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun.
Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam
ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu pernapasan. Magnesium
terlibat dalam berbagai proses metabolisme.
Kurang lebih 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam
tulang dan gigi,26% di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya
serta cairan tubuh. Konsentrasi magnesium rata-rata di dalam plasma sebanyak 0,751,0 mmoI/I (1,5-2,1 mEq/I). Konsentrasi ini dipertahankan tubuh pada nilai yang
konstan pada orang sehat. Megnesium di dalam tulang lebih banyak merupakan
cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dari tubuh membutuhkan.
Magnesium memegang peranan penting dalam lebih dari tiga ratus jenis sistem
enzim di dalam tubuh. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak
sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik termasuk reaksi-reaksi yang yang
berkaitan dengan metabolisme energi,karbohidrat,lipida,protein,dan asam nukleat
serta dalam sintesis,degradasi,dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini
terjadi dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraselular magnesium berperan dalam transmisi
saraf,kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium
berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang konstraksi otot,sedangkan
magnesium mengendorkan otot. Kalsium mendorong penggumpalan darah sedangkan
magnesium
mencegah.
Kalsium
menyebabkan
ketegangan
saraf,sedangkan
AKM* (mg)
30
55
60
95
120
Pria :
10-12 th
13- 15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
65-80 th
80 th
150
200
250
350
350
350
350
350
Golongan umur
Wanita :
10-12th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
65-80 th
80 th
AKM* (mg)
155
200
220
310
320
320
320
320
Hamil :
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
+40
+40
+40
Menyusui :
6 bln pertama
6 bln kedua
+0
+0
bagi enzim-enzim, seperti lipase dan ATP-ase. Fosfor memegang peranan penting
sebagai komponen DNA dan RNA, fosforilasi protein-protein untuk pengaturan jalurjalur metabolik. Kalsium dan fosfor serum pada kadar tertentu penting untuk
mineralisasi tulang secara normal .
b. Metabolisme
Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik anakanak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D yang
dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau menghambat penyerapan.
Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam
sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D dilepaskan dari kilomikron dan masuk
ke saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D diikat oleh suatu protein
pentrasport, yaitu vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin. Melalui saluran
darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom/mitokondria
hati vitamin D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol (calcidiol, atau 25hidroksi-kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 / 25(OH)D) dengan bantuan enzim 25D3-hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasi menuju
ginjal.
Sumber
Fortifikas
i
Sumber
Salmon liar segar (100 gr)
Salmon segar biakan (100 gr)
Salmon kaleng (100 gr)
Sarden kaleng (100 gr)
Makerel kaleng (100 gr)
Tuna kaleng (100 gr)
Minyak ikan Cod (1 sdt)
Jamur shitake segar (100 gr)
Jamur shitake dijemur kering (100
gr)
Kuning telur
Paparan sinar UVB (0,5 MED*)
Mentega fortifikasi
Susu fortifikasi
Jus jeruk fortifikasi
Yogurt fortifikasi
Susu formula bayi
Margarin fortifikasi
Keju fortifikasi
Sereal sarapan fortifikasi
Konten Vitamin D
600-1000 IU vitamin D
100-250 IU vitamin D3 atau D2
300-600 IU vitamin D3
300 IU vitamin D3
250 IU vitamin D3
230 IU vitamin D3
400-1000 IU vitamin D3
100 IU vitamin D2
1600 IU vitamin D2
20 IU vitamin D3 atau D2
3000 IU vitamin D3
50 IU/100 gr, biasanya vitamin D3
100 IU/225 gr, biasanya vitamin
D3
100 IU/225 gr vitamin D3
100 IU/225 gr, biasanya vitamin
D3
100 IU/225 gr vitamin D3
430 IU/100 gr, biasanya vitamin
D3
100 IU/100 gr, biasanya vitamin
D3
100
IU/penyajian,
biasanya
vitamin D3
*sekitar 0,5 MED (minimal erythermal dose) radiasi UVB akan diserap kulit
lengan dan kaki setelah 5-10 menit paparan sinar matahari langsung (tergantung lama
paparan sehari, musim, garis lintang, dan sensitivitas kulit).
d. Kelebihan dan Kekurangan
Dalam Almatsier (2010), kelebihan dan kekurangan vitamin D dapat menyebabkan
sebagai berikut.
Kelebihan:
1) Keracunan, gejalanya yaitu kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh
seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lainnya.
2) Hiperkalsemia, tanda-tanda yang khas yaitu lemah, sakit kepala, kurang nafsu
makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental, dan pengeluaran urin berlebihan.
3) Pada bayi, dapat menunjukkan adanya gangguan saluran cerna, rapuh tulang,
ganggua pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.
Kekurangan:
1) Riketsia pada anak-anak
2) Osteomalasia pada orang dewasa, tulang melemah dan berubah bentuk, patah, sakit
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
REFERENSI
Adnamazida, Rizqi. 2013. 5 Fungsi Utama Kalsium, Selain Menyehatkan Tulang. Jakarta:
Merdeka.com. Dikutip dari http://www.merdeka.com/sehat/5-fungsi-utama-kalsiumselain-menyehatkan-tulang.html.
Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Angka Kecukupan Gizi (AKG). (2012).
Barlaman, Wasik. 2012. Penuhi Kebutuhan Kalsium Anda. Jakarta: Kompasiana. Dikutip dari
http://www.kompasiana.com/pikiranwasik/penuhi-kebutuhan-kalsium-hariananda_550dd8ff813311862cbc5fa7.
Briawan, Dodik, Dkk. 2014. Status Vitamin D pada Pekerja Wanita Pabrik Tekstil di Kota
Bogor. Temu Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) XV November 2014.
Endarwati.
2015.
Bahaya
Kekurangan
Kalsium
Bagi
Tubuh.
Dikutip
dari
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/bahaya-kekurangan-kalsium.
Pitakasari, Ajeng Ritzki. 2013. Sumber Kalsium Berharga yang Tak Pernah Anda Kira.
Jakarta: Republika. Dikutip dari http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/infosehat/13/12/09/mxjayd-sumber-kalsium-berharga-yang-tak-pernah-anda-kira.
Prawira, Aditya Eka. 2013. Wanita Jangan Sampai Kekurangan Kalsium Ya, Bahaya!. Dikutip
dari http://health.liputan6.com/read/723613/wanita-jangan-sampai-kekurangan-kalsiumya-bahayaTandra, Hans. 2009. Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Osteoporosis:
Mengenal, Mengatasi, Dan Mencegah Tulang Keropos. Jakarta: Kompas Gramedia
Pustaka Utama.
Wirakusumah, Emma S. 2003. Mencegah Osteoporosis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yosephin, Betty, dkk. 2014. Peranan Ultraviolet B Sinar Matahari terhadap Status Vitamin D
dan Tekanan Darah pada wanita Usia Subur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.
8 no. 6. Hal. 256-260.
Zhan, Ran dan Naughton, Declan P. 2010. Vitamin D in health and disesase: Current
Perspectives. Nutrition Journal 9:65.
.