Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS ILMU BEDAH

ABSES PEDIS DAN GANGREN DIABETIKUM

Disusun oleh:
Oliviane Kurnia Saftika
012116482
Pembimbing:
dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD KOTA SEMARANG
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Nama

: Oliviane Kurnia Saftika

NIM

: 01.211.6482

Fakultas

: Kedokteran Umum

Universitas

: Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Bidang Pendidikan

: Ilmu Bedah

Pembimbing

: dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal

November 2015

Pembimbing,

dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med

LAPORAN KASUS

I.

II.

IDENTITAS PASIEN
- Nama
- Umur
- No. CM
- Pekerjaan
- Alamat
- Pendidikan Terakhir
- Penjamin

: Tn. Wahyudi
: 35 tahun
: 210489
: Swasta
: Jolotundo II Gayamsari Semarang
: SMA
: BPJS PBI

ANAMNESA
Diambil dari anamnesis pada tanggal 3 November 2015 pukul 17.10 WIB
di bangsal Prabu Kresna dan status rekam medik.
A. Keluhan Utama
Nyeri pada kaki kanan hingga ke lutut kanan sejak empat hari
sebelum masuk rumah sakit.
B. Keluhan Tambahan
Kaki terasa panas, bengkak, serta sulit untuk digerakkan bahkan tidak
bisa berjalan. Sejak satu hari setelah masuk rumah sakit, kaki kanan
mengeluarkan cairan berwarna putih kental. Pasien merasa pusing,
mual, badan terasa panas dan menggigil.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Onset
Tn. W datang ke Poli Bedah Umum RSUD Kota Semarang,
pada tanggal 2 November 2015 dengan keluhan nyeri pada

kaki kanan sejak empat hari yang lalu.


Kualitas
Nyeri yang dirasakan adalah panas dan terasa sulit untuk

melakukan aktivitas.
Kuantitas
Nyeri yang dialami berlangsung terus menerus bahkan jika

pasien sudah beristirahat.


Faktor memperberat

Nyeri timbul saat kaki kanan digunakan untuk bergerak

ataupun berjalan.
Faktor memperingan
Tidak ada, karena nyeri yang dirasakan tidak pernah mereda.
Gejala penyerta
Kaki terasa panas, bengkak, serta sulit untuk digerakkan
bahkan tidak bisa berjalan. Sejak satu hari setelah masuk
rumah sakit, kaki kanan mengeluarkan cairan berwarna putih
kental serta darah. Pasien merasa pusing, mual, badan terasa

panas dan menggigil.


Kronologis
Pasien datang ke Poli Bedah Umum RSUD Kota Semarang
pada tanggal 2 November 2015 dengan keluhan nyeri pada
kaki kanan hingga ke lutut kanan sejak empat hari yang lalu.
Nyeri yang dirasakan adalah nyeri panas serta tidak bisa
digunakan untuk aktivitas, berlangsung setiap hari, dan nyeri
tersebut tidak akan mereda walaupun pasien sudah
beristirahat. Kaki kanan pasien membengkak hingga ke mata
kaki, sementara sejak masuk rumah sakit, kaki kanan pasien
mengeluarkan cairan berwarna putih kental serta darah.
Keluhan pusing, mual, badan terasa panas dan menggigil.,

dirasakan sejak empat hari yang lalu.


D. Riwayat Penyakit Dahulu
R. Diabetes
: ada
R. Asma
: disangkal
R. Jantung
: disangkal
R. Hipertensi
: disangkal
R. Alergi
: disangkal
R. Sakit Kemih
: disangkal

Pasien sebelumnya pernah menderita penyakit seperti ini,


awalnya karena jatuh dari motor dan luka setelah jatuh tersebut
tidak kunjung sembuh akibat penyakit diabetes yang dimiliki,
namun telah dilakukan tindakan debridement pada bulan April
2015. Setelah itu, pasien rajin kontrol, namun sudah tidak kontrol
lagi sejak bulan Juni 2015 hingga November 2015, karena

mengaku kakinya sudah dalam kondisi baik.


E. Riwayat Penyakit Keluarga
R. Diabetes
: ada, ayah pasien menderita diabetes.
R. Asma
: disangkal
R. Jantung
: disangkal
R. Hipertensi
: disangkal
R. Alergi
: disangkal
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
F. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien saat ini bekerja sebagai pekerja bengkel dan berobat dengan
menggunakan jaminan BPJS PBI.
III.

PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS GENERALIS

Kesadaran

: Compos Mentis

Keadaan Umum

: Tampak sakit sedang

Tanda Vital

Tekanan darah

: 130/90 mmHg

Nadi

: 82 kali/menit

Suhu

: 37,8 C

Pernapasan : 18 kali/menit

Berat Badan

: 62 kg

Tinggi Badan

: 161 cm

Kepala

: Normocephali, rambut hitam


Mata : Conjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/-,
Mata cekung -/-. Injeksi konjungtiva -/-, Kornea
jernih, Pupil bulat isokor, Reflek cahaya +/+,
edema palpebra -/-.
Hidung

: Simetris, Sekret (-), Deviasi septum

(-)
Mulut : Sianosis (-), ginggivitis (-)
Telinga

: Normotia, Sekret (-)

Tenggorokan : Arkus faring simetris, Tonsil T1-T1


Leher : KGB tidak teraba, trachea di tengah,
kelenjar tiroid tidak membesar.

Thorax

Dada Bagian Belakang


Inspeksi

: Bentuk dada bagian belakang normal


Bentuk skapula simetris.
Tidak ditemukan bekas luka ataupun benjolan.
Retraksi sela iga (-), sela iga melebar (-).

Palpasi

: Perbandingan gerakan nafas dan vocal fremitus


kanan kiri sama kuat.

Perkusi

: Pada dada bagian belakang terdengar bunyi


sonor.

Auskultasi

:
Kiri

: Terdengar bunyi vesikuler, rhonki -/-,

wheezing -/ Kanan: Terdengar bunyi vesikuler, rhonki -/-,


wheezing -/Dada Bagian Depan
Inspeksi

: Kulit sama dengan warna kulit sekitar.


Tidak tampak deviasi trachea.
Pernapasan terlihat normal.
Tidak tampak retraksi suprasternal.

Palpasi

: Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah


bening

(supraklavikula,

submandibula,

cervical, dan aksila).


Perbandingan gerakan nafas dan vocal fremitus
kanan kiri sama kuat.
Perkusi

: Pada dada bagian depan terdengar bunyi sonor.

Auskultasi
Kiri :

Terdengar bunyi vesikuler, rhonki -/-,

wheezing -/ Kanan
: Terdengar bunyi vesikuler, rhonki
-/-,
wheezing -/-

Cor
Inspeksi

: Tidak terlihat pulsasi iktus cordis.

Palpasi

: Iktus cordis tidak teraba.

Perkusi

Batas atas jantung berada di ICS 2 linea sternalis dextra.


Batas pinggang jantung berada di ICS 2 linea parasternalis sinistra.
Batas bawah jantung kanan berada di ICS 4 linea sternalis dextra.
Batas bawah jantung kiri berada di ICS 5 linea midclavicularis
sinistra.

Auskultasi

: Bunyi jantung I dan II terdengar reguler, murmur(-),


gallop(-)

Abdomen :
Inspeksi

: Perut buncit, warna kulit sama dengan sekitar, striae (-),


venektasi vena (-), smiling umbilicus (-).

Auskultasi

: Bising usus (+) normal.

Perkusi

Didapatkan bunyi timpani.


Ukuran hepar: 8 cm (kanan), 4 cm (kiri).
Pekak sisi (-), pekak alih (-).
Shifting dullness (-)
Palpasi

: Pada perabaan didapatkan perabaan supel, nyeri tekan (-),


tepi hepar teraba dengan palpasi bimanual, lien tidak
teraba.

Ekstremitas
o Pada kedua ekstremitas atas normal, tidak pucat, tidak tampak edema.

o Pada kedua ekstremitas bawah tidak simetris, pada kaki kanan lebih besar
daripada kaki kiri, swelling kaki kanan tampak lebih berat daripada kaki
kiri, flapping tremor (-), eritema (+) pada kaki kanan.
o Nyeri tekan pada kaki kanan bawah.
o A. dorsalis pedis masih teraba pada kedua ekstremitas bawah.

B. STATUS LOKALIS
Terdapat nyeri pada kaki kanan hingga ke lutut kanan.
Inspeksi :
o Terlihat adanya bentuk dan ukuran yang berbeda antara kaki kanan
dan kaki kiri.
o Warna merah pada kaki kanan, bengkak (+), tampak cairan
berwarna putih kental dan darah merembes dari perban.
o Ketika kaki digerakkan, hanya ada gerakan yang terbatas, namun
lutut masih dapat ditekuk normal.
Palpasi :
o Teraba suhu yang berbeda antara regio kruris kanan dan regio pedis
kanan. Nyeri tekan (+). Tidak muncul cairan berwarna putih kental
ataupun darah ketika ditekan.
o Ukuran ulkus 5 cm x 3 cm pada dorsum pedis, serta 2 cm x 3
cm pada plantar pedis.

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi 02/11/2015
Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Hemoglobin

12.1

13.2 17.3

Hematokrit

36.10

40 52

Jumlah leukosit

33.7

3.8 10.6

Jumlah trombosit

220

150 400

Kimia Klinik 02/11/2015


Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

GDS

158

70 115

Ureum

67.9

8.0 20.0

Creatinin

1.0

0.6 1.1

SGOT
SGPT
Natrium
Kalium
Calsium

12
7
122
4.50
1.19

< 50
< 50
135 147
3.5 5.0
1.12 1.32

Pemeriksaan Imuno-serologi 02/11/2015


Pemeriksaan
HbsAg
X Foto Thorax

Hasil
Negatif

Nilai rujukan
Negatif

Kesan:
Cor: Normal.
Pulmo: Tak tampak kelainan.
V.

RESUME
Telah diperiksa seorang pria, usia 35 tahun dengan keluhan nyeri pada
kaki kanan hingga ke lutut kanan sejak empat sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri yang dirasakan adalah nyeri panas serta tidak bisa digunakan untuk
aktivitas, berlangsung setiap hari, dan nyeri tersebut tidak akan mereda
walaupun pasien sudah beristirahat. Kaki kanan pasien membengkak hingga
ke mata kaki, sementara sejak masuk rumah sakit, kaki kanan pasien
mengeluarkan cairan berwarna putih kental serta darah. Keluhan pusing,
mual, badan terasa panas dan menggigil., dirasakan sejak empat hari yang
lalu.

Terdapat riwayat penyakit diabetes dan asien sebelumnya pernah


menderita penyakit seperti ini, awalnya karena jatuh dari motor dan luka
setelah jatuh tersebut tidak kunjung sembuh akibat penyakit diabetes yang
dimiliki, namun telah dilakukan tindakan debridement pada bulan April
2015. Setelah itu, pasien rajin kontrol, namun sudah tidak kontrol lagi sejak
bulan Juni 2015 hingga November 2015, karena mengaku kakinya sudah
dalam kondisi baik.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan nyeri pada kaki kanan hingga ke
lutut kanan. Pada inspeksi terlihat adanya bentuk dan ukuran yang berbeda
antara kaki kanan dan kaki kiri. Warna merah pada kaki kanan, bengkak (+),
tampak cairan berwarna putih kental dan darah merembes dari perban.
Ketika kaki digerakkan, hanya ada gerakan yang terbatas, namun lutut
masih dapat ditekuk normal.
Pada palpasi, teraba suhu yang berbeda antara regio kruris kanan dan
regio pedis kanan. Nyeri tekan (+). Tidak muncul cairan berwarna putih
kental ataupun darah ketika ditekan. Ukuran ulkus 5 cm x 3 cm pada
dorsum pedis, serta 2 cm x 3 cm pada plantar pedis.
Pada pemeriksaan laboratorium pada tanggal 2 November 2015,
didapatkan leukositosis dengan jumlah leukosit 33.700. Gula Darah
Sewaktu 158, meningkat daripada normal, namun masih dibawah 200.
Ureum sebesar 67.9, meningkat. Terdapat elektrolit imbalance, berupa
Natrium 122.

VI.

DIAGNOSIS
- Abses pedis dextra.

VII.

Gangren diabetikum.

TATALAKSANA
a. Pre operasi
Pro debridement pedis dextra
Infus futrolit/aminofluid 30 tpm
Inj. Ampicillin sulbactam 1500 mg/8 jam
Inj. Metronidazol 500 mg/8 jam
Inj. Tramadol 3 x 1 ampul
PCT 3 x 500 mg
b. Post operasi
Inj. Ampicillin sulbactam 1500 mg/8 jam
Inj. Metronidazol 500 mg/8 jam
Inj. Tramadol 3 x 1 ampul
Inj. Dexketoprofen 50 mg setiap 8 jam
Inj. Ranitidin 1 ampul/8 jam

VIII. KOMPLIKASI
o Osteomyelitis
o Gangren diabetikum seluruh kaki
IX.
-

PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad Functionam
Ad Sanam

: Dubia
: Dubia
: Dubia

Anda mungkin juga menyukai