Anda di halaman 1dari 122

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA


PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2005 2007
PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI
KABUPATEN GIANYAR
DI
GIANYAR

PERWAKILAN BPK RI
DI DENPASAR

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
BAB I
RESUME HASIL PEMERIKSAAN
BAB II

HASIL PEMERIKSAAN
A. GAMBARAN UMUM ...
1. Tujuan Pemeriksaan .
2. Sasaran Pemeriksaan
3. Metode Pemeriksaan .
4. Jangka Waktu Ppemeriksaan ...................
5. Uraian Singkat Mengenai Entitas Yang
Diperiksa
6. Sistem Pengendalian Manajemen..
a. Organisasi..
b. Kebijaksanaan
c. Perencanaan
d. Prosedur Kerja
e. Pencatatan..
f. Personalia
g. Pelaporan
h. Pengawasan Intern.
7. Cakupan Pemeriksaan...............

11
11
11
11
11
16
16
18
18
19
21
21
22
25
27
28
28

B. HASIL PEMERIKSAAN...
1. Penilaian atas ketercapaian Key Performance Indikator
(KPI)
2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah
Sanjiwani Kabupaten Gianyar.
a. 49 dan 39 Kegiatan pelayanan kesehatan Tahun
Anggaran 2005 dan 2006 belum memenuhi target
Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan
b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun
Anggaran 2005 dan ALOS, BTO Tahun Anggaran
2006 belum optimal..
c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat
jabatan structural Wakil Direktur tidak sesuai dengan
ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan

d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani


Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak sesuai
ketentuan.
e. Obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa
sebanyak 273 jenis serta 44 unit peralatan kesehatan
yang rusak berat belum dihapuskan..
f. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum
diuji atau dikalibrasi sesuai yang dipersyaratkan

35

35

42

53

55

58

60
63

g. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan


ambulance pada RSUD Sanjiwani belum dimanfaatkan
secara optimal
h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD
Sanjiwani tidak sesuai standar yang ditetapkan
i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani
kepada Askes (Persero) tidak tepat waktu
j. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun
Anggaran
2007
diluar
penetapan
sebesar
Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes
minimal sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD
Sanjiwani .
k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit
Swadana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi
ketentuan
l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obatobatan, listrik dan air tidak sesuai dengan pagu
anggaran
m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar
senilai Rp588.000.000,00 belum efektif
n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun
sebesar Rp99.325.028,60 memboroskan keuangan
RSUD Sanjiwani ..
o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani
sebesar Rp256.529.000,00 tidak sesuai ketentuan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
: BOR, ALOS, BTO, TOI, GDR & NDR
Tahun Anggaran 2005 dan 2006
Lampiran 2 a : Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil
Direktur Penunjang dengan Tunjangan
Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar
Gaji
Lampiran 2 b : Selisih Tambahan Penghasilan (Uang
Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural
Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat
Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan
DASK 2005
Lampiran 3 a : Daftar Obat Kadaluarsa yang belum diusulkan
penghapusannya
Lampiran 3 b : Daftar Obat Kadaluarsa yang sudah diusulkan
penghapusannya
Lampiran 3 c : Daftar Alat Medis yang Rusak Berat pada
RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar
Lampiran 4
: Daftar Alat Kesehatan yang belum dikalibrasi
pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar
Lampiran 5
: Daftar Alat Medis yang Belum dimanfaatkan
pada RSUD Sanjiwani Gianyar

ii

65
68
70

71

75

79

83

88
90

Lampiran 6 a

Lampiran 6 b

Lampiran 6 c

Lampiran 6 d

Lampiran 7 a

Lampiran 7 b

Lampiran 7 c

Lampiran 7 d

Lampiran 7 e

Lampiran 7 f

Lampiran 8 a

Lampiran 8 b

Lampiran 9

Lampiran 10
Lampiran 11

:
:

Lampiran 12

Daftar Perbandingan Alat Keperawatan


dengan Standar Alat Keperawatan dengan
kapasitas 30 orang pasien per ruangan yang
terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD
Sanjiwani Gianyar
Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan
Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas
30 orang pasien per ruangan yang terdapat
pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD
Sanjiwani Gianyar
Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan
Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas
di bawah 30 orang pasien per ruangan yang
terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD
Sanjiwani Gianyar
Daftar Perbandingan Alat Keperawatan
dengan Standar Alat Keperawatan dengan
kapasitas di bawah 30 orang pasien per
ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat
Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar
Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan
Askes Komersial ke KCU/KC PT Askes
(Persero)
Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan
Askeskin ke KCU/KC PT Askes (Persero)
Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan
Sosial ke KCU/KC PT Askes (Persero)
Daftar Pengajuan Klaim Obat Komersial ke
KCU/KC PT Askes (Persero)
Daftar Pengajuan Klaim Obat Askeskin ke
KCU/KC PT Askes (Persero)
Daftar Pengajuan Klaim Obat Sosial ke
KCU/KC PT Askes (Persero)
Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di
luar ketetapan
Rekapan Pengajuan dan Persetujuan Klaim
Obat ke PT. Askes Tahun Anggaran 2005
Daftar Realisasi Penerimaan Fungsional
Swadana Tahun 2005 dan 2006
SiLPA Murni Swadana Tahun 2005 dan 2006
Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk
Dewan Penyantun Tahun 2005, Tahun 2006
dan Tahun 2007
Daftar Pengadaan Bahan Makanan Pasien
Tahun Anggaran 2005 dan 2006

iii

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI


PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR
HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT
TAHUN ANGGARAN 2005 - 2007
PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI
KABUPATEN GIANYAR
DI
GIANYAR
SEMESTER II

TAHUN ANGGARAN 2007

BAB. I RESUME HASIL PEMERIKSAAN


Pemeriksaan Kinerja Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2005 2007 pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar adalah untuk mengetahui dan menilai
apakah upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan; sarana dan prasarana
kesehatan pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan
telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya; dan biaya kegiatan upaya pelayanan
kesehatan tersebut telah dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif.
Metode pemeriksaan yang digunakan mengacu pada Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara, yaitu dilakukan secara uji petik (sampling) dengan analisa prosedur antara lain
mereview sistem yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas
seluruh aktivitas yang diperiksa. Metode tersebut dilanjutkan dengan pengujian substantif yang
dapat meliputi wawancara dengan pejabat-pejabat yang kompeten dan pengujian terhadap
dokumen-dokumen dan bukti-bukti yang ada, seperti: anggaran, laporan keuangan, program,
rencana tahunan, prosedur tetap dan lain-lain.
Kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 - 2007 tercermin dari pencapaian atas
Indikator Kinerja Utama atau Key Performance Indicator (KPI). Hasil pencapaian atas KPI
tersebut dan pengelompokannya ke dalam aspek positif dan aspek negatif dapat diuraikan
sebagai berikut:

A. Pencapaian KPI RSUD Sanjiwani pada Tahun Anggaran 2005 adalah Sedang dengan
skor 70,10 dan Tahun Anggaran 2006 adalah Sedang dengan skor 76,19 dari skor
maksimal 100.
B. Aspek Positif
Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek positif adalah tercapainya KPI atas Standar
Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006
yang antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 berarti
Pelayanan Gawat Darurat sudah sepenuhnya 24 jam;
2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan (Klinik Anak) mencapai skor maksimal 1,38
berarti telah tersedianya Klinik Anak pada RSUD Sanjiwani;
3. Dokter Penanggungjawab pasien Rawat Inap mencapai skor maksimal 1,38 berarti
sudah sepenuhnya dokter tersebut bertanggungjawab terhadap pasien Rawat Inap;
4. Tidak Ada Kejadian Operasi Salah Orang mencapai skor maksimal 1,38 berarti
operasi yang dilakukan kepada pasien selama ini tidak pernah salah orang;
5. Tidak Ada Kesalahan Pemberian Obat mencapai skor maksimal 1,38 berarti obat
yang diberikan kepada pasien selama ini telah sesuai dengan resep.

Berdasarkan hasil positif tersebut, BPK RI merekomendasikan RSUD Sanjiwani


untuk tetap dapat mempertahankan skor maksimal KPI yang sudah dicapai.

C.

Aspek Negatif
Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek negatif adalah belum atau tidak tercapainya
KPI atas Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran
2005 dan 2006 serta terdapat temuan pemeriksaan yang berkaitan dengan kinerja
pelayanan kesehatan RSUD Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan sampai
dengan berakhirnya pemeriksaan 5 November 2007, yaitu:
1. 49 dan 39 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005
dan 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dan Kepala Bagian
Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam
merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
2

b. Kelalaian

Direktur

RSUD

Sanjiwani

Kabupaten

Gianyar

yang

tidak

melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program-program rumah


sakit.
c. Kelalaian Ketua Komite Medik yang tidak melakukan evaluasi internal tentang
standar pelayanan minimal rumah sakit.
Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar
memberikan sanksi kepada:
a. Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani
Gianyar atas kelalaiannya dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan
belum sepenuhnya mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM); dan selanjutnya memerintahkan untuk merencanakan kegiatan pelayanan
kesehatan agar tercapainya SPM;
b. Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan
RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan
selanjutnya memerintahkan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit;
c. Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak
melakukan evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit; dan
selanjutnya memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit secara rutin.

2. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO
Tahun Anggaran 2006 belum optimal
Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak
tersedianya sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.
Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk
memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani mengusulkan penambahan dokter yang
terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi tertentu secara bertahap sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan rumah sakit.

3. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur
tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan
3

Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang


dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa
Direktur RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir
Penunjang, serta Wadir Umum dan Keuangan.
Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar
mengusulkan kepada DPRD Kabupaten Gianyar untuk mereview kebijakan dan
merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006
tidak sesuai ketentuan
Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional
(KKF) yang menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat
analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.
Sehubungan denga hal itu, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar
memberi sanksi kepada Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas
kelalaiannya dalam menempatkan tenaga keperawatan yang tidak berimbang dan
tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan; dan selanjutnya
memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan secara berimbang
sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap kebutuhan
tenaga keperawatan.

5. Obat obatan dan bahan habis pakai kadaluarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit
peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan
Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obatobatan yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada
Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar
memberi sanksi kepada Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang
atas kelalaiannya yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan yang
kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten
Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk segera mengusulkan penghapusan
obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat lainnya
kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.
4

6. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang
dipersyaratkan
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang
memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan sehingga mutu
dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin.
b. Kelalaian Plt. Kepala IPSRS yang tidak membuat daftar peralatan medis yang
sudah harus diklaibrasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar
agar memberi sanksi kepada:
a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang memperhatikan
penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan dan selanjutnya segera
menganggarkan kegiatan pengkalibrasian alat kesehatan sehingga mutu dan fungsi
alat kesehatan tersebut terjamin;
b. Plt. Kepala IPSRS atas kelalaiannya yang tidak membuat daftar peralatan medis
yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya segera membuat daftar peralatan
medis yang sudah harus dikalibrasi.

7. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani
belum dimanfaatkan secara optimal
Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh :
a. Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan
mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada
masyarakat;
b. Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat
Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan
spesifikasi kebutuhan alat kesehatan;
c. Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam
ambulance.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar
agar:
a. Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak
segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk
5

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan selanjutnya di masa akan datang


segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk
pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
b. Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap
dan Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya kurangnya koordinasi dalam
merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan dan
selanjutnya di masa akan datang melakukan koordinasi dalam merencanakan
jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan;
c. Memerintahkan Direktur memberikan

pemahaman kepada

petugas atas

pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.

8. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai Standar yang
ditetapkan
Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan
Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta
kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar
memerintahkan Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan untuk
menganggarkan dan menyediakan peralatan yang memadai sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien rawat inap; serta
memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang tidak
mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan
selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai
kebutuhan pada masing-masing ruangan.

9. Pengajuan Klaim Pembayaran ASKES RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar ke PT.


ASKES (Persero) Tidak Tepat Waktu
Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD
Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap
petugas tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan
dan obat oleh RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar
memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani atas kurangnya pengawasan
6

terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas Askes pada RSUD Sanjiwani
melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat melakukan pengajuan
klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

10. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar
penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar
Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani
Hal ini disebabkan oleh:
a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan
penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli
sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007
sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar;
b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas
selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar
memberikan sanksi kepada:
a. Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan
penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli
sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007
sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya,
memerintahkan untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi
untuk keluarga miskin;
b. Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan
atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya,
memerintahkan pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes
Wajib dan Sosial.

11. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan
Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan
Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam
menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari
penerimaan fungsional kurang berpedoman pada perstandar yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi
7

sanksi kepada

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan

Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya
dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari
penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku. Dan
selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan penggunaan
Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada
standar yang berlaku.

12. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai
dengan pagu anggaran
Permasalahan tersebut disebabkan oleh:
a. Kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan
yang tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja
yang kemungkinan berlebih;
b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran
yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar
hutang obat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati
Gianyar agar:
a. Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum
dan

Keuangan

atas

kelalaiannya

tidak

mengusulkan

anggaran

untuk

mengakomodir realisasi suatu belanja yang kemungkinan berlebih;


b. Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian
Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran
pengeluaran untuk membayar hutang obat

13. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani
senilai Rp588.000.000,00 belum efektif
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum
dan Keuangan RSUD yang kurang dalam melakukan pengawasan atas
pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian.
b. Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian yang kurang optimal
dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS.
8

c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang
tidak sesuai dengan kontrak

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar


agar memberi sanksi kepada:
a. Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan
Keuangan RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas
pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan
selanjutnya, memerintahkan untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian
Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;
b. Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang
optimal

dalam

mengoperasionalkan

Aplikasi

SIMRS

dan

selanjutnya,

memerintahkan untuk mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;


c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang
tidak sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan kontrak.

14. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60


memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani
yang mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar
memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk meninjau kembali kebijakan
pembagian jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun, dan selanjutnya
memerintahkan untuk tidak memberikan jasa pelayanan tersebut kepada Dewan
Penyantun.

15. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.225.000,00 tidak
sesuai ketentuan
Permasalahan tersebut terjadi karena:
a. Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang mendasarkan
pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi,
b. Adanya kebijakan Direktur untuk mengadakan bahan makanan cito karyawan OK
tidak sesuai ketentuan
9

c. Kelalaian Panitia Pemeriksaan Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani dalam


melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan dan adanya unsur kesengajaan
rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian
Pekerjaan (Kontrak)
Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati
Gianyar agar:
a. Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas
kelalaiannya yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan
perkiraan harga dari Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia
Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien
berdasarkan ketentuan yang berlaku;
b. Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK
sesuai ketentuan;
c. Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD
Sanjiwani atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan pemeriksaan
barang/pekerjaan dan selanjutnya, memerintahkan melakukan pemeriksaan
barang/pekerjaan secara cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana
kegiatan atas kelalaiannya tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian
Pekerjaan (Kontrak) dan selanjutnya di masa akan datang melaksanakan
pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).

Untuk lebih jelasnya dipersilakan menelaah hasil pemeriksaan lengkap terlampir dan
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mengharapkan RSUD Sanjiwani Kabupaten
Gianyar dapat menindaklanjuti dan menyampaikan hasilnya dalam waktu satu bulan sejak
laporan ini diterima.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI


KEPALA PERWAKILAN BPK RI
DI DENPASAR

FACHRI ALUSY, SE, M.Si


NIP. 240001220

10

BAB II. HASIL PEMERIKSAAN


A. Gambaran Umum
1. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui dan menilai apakah:
a. Upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan;
b. Sarana dan prasarana kesehatan pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dan telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya;
c. Biaya kegiatan upaya pelayanan kesehatan tersebut telah dilaksanakan secara
ekonomis, efisien dan efektif.

2. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran pemeriksaan diarahkan pada pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan pada RSUD Sanjiwani, yang meliputi kegiatan:
a. Pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dana kegiatan pelaksanaan
pelayanan kesehatan;
b. Penyedia dan pemanfaatan sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan dan obatobatan yang menunjang upaya pelayanan kesehatan masyarakat;
c. Pendapatan dari pelayanan kesehatan dengan Pihak Ketiga;
d. Ketersediaan tenaga medis, paramedis, dan non medis.

3. Metode Pemeriksaan
Pemilihan fokus pemeriksaan dilakukan melalui beberapa pendekatan untuk
masing-masing pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari kegiatan pelayanan rumah sakit.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghitung realisasi hasil dari indikator pelayanan
kesehatan masyarakat pada RSUD Sanjiwani atas empat sasaran pemeriksaan kinerja
dan membandingkannya dengan standar indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, dilakukan evaluasi atas hasil perbandingan tersebut serta dikaitkan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk menilai ekonomis, efektifitas, dan efisiensi pencapaian
tujuan.
Pemilihan dan pengumpulan bukti dilakukan dengan menggunakan teknik
stratified random sampling. Untuk mengumpulkan bukti digunakan teknik pemeriksaan
berupa observasi, inspeksi, konfirmasi, wawancara dan prosedur analitis untuk menguji
dokumen atau bukti.
11

Perhitungan kinerja dilakukan dengan menetapkan dan memberi bobot atas Key
Performance Indicator (KPI) berdasarkan analisa terhadap Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang dilaksanakan oleh RSUD Sanjiwani. KPI yang telah disepakati antara
auditor dan auditee. Masing-masing indikator diuraikan menjadi beberapa variabel dan
masing-masing variabel indikator kinerja tersebut diukur prosentase pencapaiannya.
Untuk menentukan nilai bobot setiap variabel tersebut, auditor dan auditee
terlebih dahulu menganalisa masing-masing variabel, kemudian mengelompokkannya
ke dalam tiga kategori yaitu: Penting (P), Sedang (S) atau Kurang Penting (K).
Pembobotan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Terdapat 113 jenis kegiatan yang masuk dalam KPI dan akan dinilai secara
keseluruhan dengan skor maksimal 100, sehingga jika skor maksimal dibagi jumlah
kegiatan akan mendapatkan angka (100/113) = 0,88 yang diberikan untuk bobot
kategori (S);
b. Bobot (P) didapat dengan cara menaikkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga
menjadi (0,88 + 0,50) = 1,38;
c. Bobot (K) didapat dengan cara menurunkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga
menjadi (0,88 0,50) = 0,38;
d. Jumlah kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (P) harus sama dengan jumlah
kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (S), sehingga bila keduanya dijumlahkan
dan dibagi dua mendapatkan nilai tengah sebesar 0,88.
Secara rinci variabel KPI yang akan diukur untuk menentukan tingkat kinerja
dapat dilihat pada tabel berikut:

12

4. Jangka Waktu Pemeriksaan


Pemeriksaan kinerja dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas Kepala Perwakilan
BPK RI di Denpasar Nomor 137/ST/XIV.5/09/2007 tanggal 03 September 2007,
selama 55 hari dari tanggal 04 September s.d. 05 Nopember 2007. Rentang waktu
pemeriksaan selama 55 hari tersebut termasuk Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah
RSUD Sanjiwani Tahun 2005, 2006, dan 2007 yang laporannya telah diterbitkan secara
terpisah oleh BPK RI dengan nomor laporan xx/xx/2007, tanggal xx Desember 2007.

5. Uraian Singkat Mengenai Entitas yang Diperiksa


a. Data Umum
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009
dinyatakan bahwa arah kebijaksanaan program kesehatan adalah:
1) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan
prilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat;
2) Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas-sektor
berwawasan kesehatan;
3) Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling
dan bidan di desa;
4) Meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
perorangan;
5) Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular
dan penyakit tidak menular;
6) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita;
7) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, sesuai dengan
kebutuhan pembangunan kesehatan;
8) Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
kosmetik;
9) Menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan atau
16

khasiat produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga,


obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan dalam rangka
perlindungan konsumen/masyarakat;
10) Meningkatkan pemanfaatan tanaman obat Indonesia;
11) Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna
mendukung penyelenggaraan sistem kesehatan nasional;
12) Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan

sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program

pembangunan kesehatan.
Gambaran keadaan masyarakat Indonesia dimasa depan atau visi yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan dalam Indonesia Sehat
2010. Untuk dapat mewujudkan Indonesia Sehat 2010, ditetapkan empat misi
pembangunan kesehatan yakni:
1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan;
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau; dan
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia Sehat 2010 di tingkat Provinsi
Bali dijabarkan ke dalam Bali Sehat 2010 dan ditingkat Kabupaten Gianyar
dijabarkan menjadi Gianyar Sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut RSUD
Sanjiwani menetapkan Visi dan Misi dengan uraian sebagai berikut:
Visi adalah menjadikan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagai pusat
rujukan pelayanan kesehatan di Bali Timur dengan standar nasional berlandaskan
Tri Hita Karana. Misi yaitu:
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan prima;
2) Mewujudkan pelayanan kesehatan melalui program unggulan;
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional
4) Mewujudkan sistem pembiayaan rumah sakit;
5) Mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani Gianyar.

b. Tujuan RSUD Sanjiwani


Agar visi dan misi dapat terwujud RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam
17

menetapkan tujuan di bidang kesehatan sebagai berikut:


1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat
Darurat, bedah Sentral dan Penunjang Medis sesuai standar Rumah Sakit kelas
B Non Pendidikan;
2) Meningkatkan kinerja unit Instalasi melalui implikasi inovasi proses;
3) Meningkatkan kinerja ketenagaan rumah sakit memalui komputerisasi Sistem
Informasi Rumah Sakit;
4) Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan;
5) Meningkatkan kepuasan pelanggan rumah sakit.

c. Jumlah Anggaran yang Diperiksa


Uraian

1
Badan Rumah
Sakit Umum

1
2

APBD Kab

Tahun Anggaran 2006

Tahun Anggaran 2007

Anggaran

Realisasi

Sisa

Anggaran

Realisasi

Sisa

Anggaran

Realisasi

Sisa

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

4 (2-3)

7 (5-6)

7 (5-6)

Sanjiwani
APBD
Prop

a. Dana
Dekon
b.
PJPKMM
c. Bantuan
Bencana
Alam
3

Tahun Anggaran 2005

17.018.983.000,00

3.000.000.000,00

264.700.000,00

192.982.000,00

71.718.000,00

16.227.848.530,00

791.134.470,00

25.640.939.842,00

23.961.802.528,00

1.679.137.314,00

25.664.828.106,00

6.945.556.204,00

18.719.271.902,00

2.994.667.220,00

3.497.575.750,00

15.620.400,00

1.084.379.600,00

5.332.780,00

3.500.000.000,00

2.424.250,00

1.100.000.000,00

BLN

Total

20.018.983.000,00

19.222.515.750,00

796.467.250,00

29.140.939.842,00

27.459.378.278,00

1.681.561.564,00

27.029.528.106,00

7.154.158.604,00

19.875.369.502,00

6. Sistem Pengendalian Manajemen


a. Organisasi
Struktur organisasi RSUD Sanjiwani disusun berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Susunan
Organisasi RSUD Sanjiwani terdiri dari:
1) Dewan Penyantun
2) Direktur
3) Kelompok Jabatan Fungsional
4) Wakil Direktur Pelayanan, membawahi:
a) Kepala Instalasi Gawat Darurat
b) Kepala Instalasi Rawat Inap
c) Kepala Instalasi Jalan
18

d) Kepala Instalasi Bedah Sentral


e) Kepala Instalasi Pemasaran Sosial
f) Kepala Instalasi Rawat Khusus
5) Wakil Direktur Penunjang, membawahi:
a) Kepala Instalasi Farmasi
b) Kepala Instalasi Laboratorium
c) Kepala Instalasi Rontgen
d) Kepala Instalasi Gizi
e) Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
f) Kepala Instalasi Pendidikan dan Latihan
6) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:
a) Kepala Bagian Umum
b) Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
c) Kepala Bagian Sistem Informasi Rumah Sakit
d) Kepala Bagian Perbendaharaan
e) Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran
f) Kepala Bagian Akuntansi

Susunan organisasi RSUD Sanjiwani telah dilengkapi uraian tugas pokok dan
fungsi masing-masing unit kerja, namun jika dibandingkan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992, RSUD dengan Kelas B Non
Pendidikan seharusnya paling banyak hanya memiliki dua wadir yaitu Wadis Pelayanan
dan Wadir Umum dan Keuangan, sehinggga terdapat satu Wadir Penunjang yang tidak
sesuai ketentuan.

b. Kebijaksanaan
Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menentukan kebijaksanaan yang ditempuh
oleh RSUD Sanjiwani dalam bidang kesehatan yang tercermin dan tertuang dalam
program-program yang dilaksanakan dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah

Nasional

(RPJMN)

Tahun

2005-2009.

Sejalan

dengan

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 tersebut, RSUD


Sanjiwani telah melaksanakan beberapa program yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari tujuan dan

sasaran bidang kesehatan yang ditetapkan dalam Rencana

Stratejik (Renstra) Pembangunan Kabupaten Gianyar dan Renstra RSUD Sanjiwani


19

Tahun 2001-2005 dan 2007-2011. Dari Renstra tersebut, RSUD Sanjiwani


menjabarkannya ke dalam program yang diselenggarakan yaitu:

T.A.2005
1) Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005;
2) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;
3) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit;
4) Program Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur;
5) Program Biaya Pembelian Alat Medis;
6) Program Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP
Bawah;
7) Program Pengadaan Alat-Alat Kantor.

T.A. 2006
1) Program Intensif Jasa Pelayanan;
2) Program Biaya Bahan Obat-obatan;
3) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;
4) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit;
5) Program Biaya Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen;
6) Program Biaya Billing Sistem;
7) Program Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga;
8) Program Pembelian Meja dan Kursi;

T.A. 2007
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;

Disamping kebijakan-kebijakan tersebut, Direktur RSUD Sanjiwani menempuh


kebijakan seperti tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu
20

belanja yang kemungkinan berlebih atas biaya Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obatobatan, Listrik dan Air, dalam mengalokasikan pembagian Jasa Pelayanan kepada
Dewan Penyantun dan mengadakan bahan makanan cito karyawan OK tidak sesuai
ketentuan.

c. Perencanaan
Dalam menyusun perencanaan anggaran dan kegiatan, RSUD Sanjiwani
mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah dengan mekanisme yang
diuraikan dalam paragraf berikut.
Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani masing-masing
menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dan RASK dimaksud diajukan
kepada Panitia Anggaran untuk di bahas dan sebagai dokumen penyusunan APBD.
Setelah APBD ditetapkan maka Bupati Gianyar mengeluarkan Surat Keputusan tentang
Penetapan Dokumen Anggaran Satuan kerja (DASK) yang merupakan dokumen yang
dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani. Adapun
kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam DASK Tahun Anggaran 2005 pada RSU
Sanjiwani diantaranya kegiatan Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005,
Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien, Program Biaya Bahan Makanan Rumah
Sakit dan Program Biaya Billing Sistem. Namun perencanaan yang dilakukan oleh
RSUD Sanjiwani belum maksimal, terlihat bahwa kurang matangnya perencanaan
dalam menganggarkan kegiatan/program sehingga Biaya Intensif Jasa Pelayanan, Biaya
Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan pagu anggaran serta kurangnya
penganggaran dalam kegiatan kalibrasi bagi alat- alat kesehatan.

d. Prosedur Kerja
Pada umumnya prosedur pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani sudah
mengacu pada berbagai ketentuan yang telah ditetapkan, seperti Keputusan Presiden
Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Instansi Pemerintah, Kepmendagri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta
Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
21

Belanja Daerah, dan peraturan khusus lainnya di bidang kesehatan.


Peraturan khusus di bidang kesehatan tersebut antara lain: Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang

tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib


Dilaksanakan Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1091/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Keputusan Nomor
679/MENKES/SK/V/2005 tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar; Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 470/MENKES/SK/IV/2005 tentang Harga Jual Obat Generik;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2005 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit dan Pedoman Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Miskin (PJPKMM) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2005.
Disamping itu, untuk meningkatkan pelayanan administrasi pasien dengan
cepat, tepat, dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah sakit kepada masyarakat,
RSUD Sanjiwani menggunakan Computerized Billing System (CBS) melalui
kerjasama operasi (KSO) dengan CV. Andika Prima Tech. KSO tersebut dimulai Tahun
2003 dan akan berakhir Tahun 2008 mendatang. CBS tersebut mencakup 42 unit
aplikasi terpasang, namun terdapat 36 aplikasi yang belum dimanfaatkan.

e. Pencatatan
1) Pencatatan pembukuan pada Bagian Keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani telah melaksanakan pencatatan
pembukuan sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah. Buku-buku yang sudah dikerjakan oleh pemegang kas RSUD
Sanjiwani adalah:
T.A. 2005
a) Buku Kas Umum
b) Buku Register SPP dan SPM
22

c) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi


d) Buku Status/Les Pasien Umum
e) Buku Status/Les Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin
(PJPKMM)
T.A. 2006
a) Buku Kas Umum
b) Buku Bank
c) Buku Pajak
d) Buku Register SPP dan SPM
e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi
f) Buku Status/Les Pasien Umum
g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan
T.A. 2007
a) Buku Kas Umum
b) Buku Bank
c) Buku Pajak
d) Buku Register SPP dan SPM
e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi
f) Buku Status/Les Pasien Umum
g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan
Namun pada Tahun Anggaran 2005 pemegang kas RSUD Sanjiwani belum
membuat Buku Bank dan Buku Pajak.

2) Pencatatan pendapatan dan biaya pada Instalasi Pendidikan dan Latihan (Diklat)
RSUD Sanjiwani mempunyai Instalasi Diklat yang dipimpin oleh seorang
Kepala Instalasi Diklat dengan dua orang staf. Laporan Tahunan Instalasi Diklat
untuk

Tahun

2005

hanya

melaporkan

anggaran

belanja

sebesar

Rp41.000.000,000,00, namun tidak melaporkan realisasinya. Sedangkan, Tahun


2006 anggaran dan realisasi belanja masing-masing adalah Rp55.000.000,00 dan
Rp54.974.200,00; untuk Tahun 2007 sampai dengan bulan Juni, anggaran dan
realisasi

belanja

adalah

masing-masing

sebesar

Rp32.000.000,00

dan

Rp29.350.000.000,00.
Instalasi Diklat melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan pihak ke tiga
yaitu lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan kesehatan. Lembaga
23

tersebut meggunakan fasilitas di RSUD Sanjiwani untuk praktik kerja lapangan


mahasiswa. KSO tersebut menghasilkan pendapatan dan pengeluaran biaya yang
dikelola sendiri dan hanya dilaporkan pada Buku Kas Diklat yang dipantau oleh
Direktur dan Wakil Direktur Penunjang per 31 Desember 2005 dan 2006.
Berdasarkan Laporan Tahunan Instalasi Diklat, pendapatan dan biaya untuk Tahun
2005 adalah Rp8.784.750,00 dan Rp7.737.230,00; serta Tahun 2006 adalah
Rp13.505.500,00 dan Rp13.133.040,00. Untuk Tahun 2007 sampai dengan tanggal
10 Oktober 2007 pendapatan dan biaya masing-masing adalah sebesar
Rp22.063.530,00 dan Rp17.706.810,00.
Permasalahan tersebut membuka peluang penyalahgunaan keuangan
yang berasal dari Instalasi Diklat. Pendapatan dan biaya pada Instalasi Diklat
seharusnya dilaporkan, dicatat, dan diakui sebagai pendapatan dan biaya
fungsional RSUD Sanjiwani.

3) Pencatatan persediaan obat-obatan pada Instalasi Farmasi


Instalasi Farmasi mengelola administrasi obat-obatan dengan Kartu Stock
Obat, Buku Pembelian dan Penjualan Obat pada Gudang Besar. Setiap kartu stock
hanya mencatat jumlah awal ditambah pembelian dikurangi pengeluaran untuk satu
jenis obat tanpa menyertakan nilai rupiahnya. Catatan pengeluaran obat juga tidak
merinci berapa jumlah obat yang didistribusikan: ke Gudang Kecil Bahan Habis
Pakai; sebagai Bahan Habis Pakai Langsung; maupun ke Apotek Umum RSUD
Sanjiwani. Masing-masing kartu stock tersebut tidak pernah direkapitulasi ke dalam
Buku Besar Inventaris Obat.
Buku Pembelian dan Penjualan hanya memuat kuantitas dan nilai rupiah
pembelian/pengadaan, serta penjualan obat kepada pasien, namun tidak memuat
catatan kronologis jumlah kebutuhan obat sebenarnya yang harus dibeli. Pengadaan
obat hanya berdasarkan pada kebiasaan atau prediksi jumlah obat yang kira-kira
dibutuhkan, namun tidak berdasarkan pada catatan yang sebenarnya.
Permasalahan tersebut mengakibatkan; tidak dapat dilakukannya
cross-check jumlah obat antara Gudang Besar dengan unit-unit pemakai;
tidak dapat mengetahui kebutuhan obat sebenarnya; dan banyaknya obat
yang kurang dibutuhkan (slow-moving goods) atau kadaluwarsa. Instalasi
Farmasi seharusnya melakukan administrasi persediaan obat secara baik dan
memadai.
24

f. Personalia
RSUD Sanjiwani memiki personil T.A. 2005 sebanyak 363 orang yang terdiri
dari 281 orang PNS dan 225 orang Non PNS, T.A. 2006 sebanyak 525 orang yang
terdiri dari 287 orang PNS dan 238 orang Non PNS dan T.A. 2007 sebanyak 521 orang
yang terdiri dari 373 orang PNS dan 148 orang Non PNS. Formasi pegawai pada T.A.
2005 golongan IV sebanyak 33 orang, golongan III sebanyak 150 orang dan golongan
II sebanyak 98 orang, T.A. 2006 golongan IV sebanyak 30 orang, golongan III
sebanyak 162 orang dan golongan II sebanyak 95 orang dan 2007 golongan IV
sebanyak 34 orang, golongan III sebanyak 169 orang dan golongan II sebanyak 170
orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut:
NO.

KUALIFIKASI TENAGA

I
1
2
3

II
4
5
6
7
8
9
10
11
12
III

TENAGA MEDIS
Dokter Umum
Dokter/Drg. S2
Dokter Spesialis :
a. Anak
b. Kebidanan
c. T.H.T.
d. Penyakit Dalam
e. Anastesi
f. Bedah
g. Mata
h. Jiwa
i. Kulit Kelamin
j. Paru
k. Patologi Klinis
l. Radiologi
m. Saraf
n. Rehabilitasi Medis
o. Kardiologi
p. Dr. Gigi
q. Dr. Gigi Spesialis

STATUS PEGAWAI
2006
PNS
Non
Jml
PNS

PNS

2005
Non
PNS

Jml

5(3+4)

8(6+7)

10

11(9+10)

8
7

9
0

17
7

9
7

9
0

15
7

3
0

4
4
2
3
1
2
1
1
1
1
1
1
2
0
0
2
0

0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

4
4
2
3
2
3
1
1
1
1
1
1
2
0
0
2
0

4
4
1
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
0
0
2
1

0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

18
7
0
4
4
1
3
2
3
1
1
1
1
1
1
2
0
0
2
1

4
4
1
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
0
0
2
1

0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

18
7
0
4
4
2
3
2
3
1
1
1
1
1
1
2
0
0
2
1

PNS

2007
Non
PNS

Jml

JUMLAH
TENAGA PARAMEDIS
PERAWATAN
Sarjana Keperawatan ( S2 )
Sarjana Keperawatan ( SKP )
Ahli Madya Keperawatan ( AKPER )
AKPERNES
Ahli Madya Kebidanan ( AKBID )/D.III
Bidan ( D1 )/P2B
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK),SPR
Penjenang Kesehatan(A/C)
Juru Kesehatan

41

11

52

43

10

53

49

54

0
0
53
3
7
16
59
2
1

0
0
48
1
8
8
24
0
0

0
0
101
4
15
24
83
2
1

0
0
56
3
7
16
62

0
0
48
1
8
8
25

0
0
104
4
15
24
87

0
0
85
3
11
24
87

0
0
12
1
2
0
4

0
0
97
4
13
24
91

JUMLAH

141

89

230

2
1
147

0
0
90

2
1
237

2
1
213

0
0
19

2
1
232

TENAGA PARAMEDIS
NON PERAWATAN

25

NO.

KUALIFIKASI TENAGA

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
IV
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68

Teknik Lingkungan (ST)


Ahli Madya Kesehatan Lingkungan(APK)
Pemb. Penilik Kesehatan ( SPPH )
Asisten Apoteker (SMF,SAA)
Ahli Madya Gizi ( AKZI )
Pembantu Ahli Gizi ( SPAG )
Ahli Madya Penata Rontgen(AKPRO/ATRO)
Pembantu Teknik Gigi (SPTG)
Ahli Madya Kesehatan Gigi ( AKG )
Perawat Gigi ( SPRG )
Ahli Madya Analis Kesehatan(AMAK)
Ahli Madya Ortetik Prostetik
Pembantu Analis Kesehatan (SMAK)
Ahli Madya Fisioterafi
Occupational Therapist
Ortotik Prostetik
Dll
JUMLAH
TENAGA NON MEDIS
Apoteker
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sarjana Kesmas ( S2 )
Sarjana Epidemilogi
Sarjana Entomologi
Sarjana Psikologi
Pasca Sarjana (MBA) dan MM
Sarjana Elektro
Sarjana Biologi
Penata Komputer
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana Sosial
Sarjana Komunikasi
Sarjana Administrasi Perumahsakitan
Sarjana Muda Pencatatan medis
Sarjana Kimia
Sarjana biologi
Sarjana Fisika Medis
Sarjana Jiwa
Sarjana Akun
Sarjana tehnik
Sarjana Akuntansi
Sarjana Administrasi
Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)
Sarjana Muda Teknik Elektro Medis(ATEM)
Sarjana Muda teknik sipil
Sarjana Muda Fisika Kesehatan
Sarjana Muda Stastistik
Sarjana Lainnya / Sederajat
Ahli Madya Statistik
Ahli Madya Lainnya
JUMLAH
DIV Kesejahteraan Sosial
DIII Akuntansi
DIII Keuangan
DIII Sekretaris
DII Sekretaris
DI Manajemen Pemasaran Apotik
DI IMKI

PNS

2005
Non
PNS

Jml

STATUS PEGAWAI
2006
PNS
Non
Jml
PNS

PNS

2007
Non
PNS

Jml

5(3+4)

8(6+7)

10

11(9+10)

2
3
7
8
4
1
3
1
0
5
1
0
8
2
0
0
0
45

0
0
0
1
2
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
6

2
3
7
9
6
1
4
2
0
5
2
0
8
2
0
0
0
51

4
2
7
8
4
1
4
1
0
5
2
0
7
3
0
0
0
48

0
0
0
2
2
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
8

4
2
7
10
6
1
5
2
0
5
3
0
7
4
0
0
0
56

4
2
7
9
6
1
5
2
1
5
3
0
7
3
0
0
0
55

0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
2

4
2
7
10
6
1
5
2
1
5
3
0
7
4
0
0
0
57

2
8
0
0
0
0
2
0
0
0
7
4
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
3
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
2
1
0
2
1
1
1

2
8
0
0
0
2
2
0
0
0
10
5
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30
2
1
0
2
1
1
1

2
8
0
0
0
0
2
0
0
0
8
4
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
27
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
6
2
1
0
2
1
1
1

2
8
0
0
0
1
2
0
0
0
11
5
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0
33
2
1
0
2
1
1
1

2
8
0
0
0
0
2
0
0
0
8
4
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
27
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
2
1
0
2
1
1
1

2
8
0
0
0
1
2
0
0
0
11
4
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
31
2
1
0
2
1
1
1

26

NO.

KUALIFIKASI TENAGA

69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82

DI Komputer
Sekolah Pem. Sosial Atas ( SPSA )
Pekarya Kesehatan
Lulusan STM
Pengatur Statistik
Pekerjaan Sosial medis
SMA
SMEA
SKKA
KPAA
SLTP
Sekolah Pembantu Paramedis ( SPPM )
SD
dll.
JUMLAH
JUMLAH TOTAL

STATUS PEGAWAI
2006
PNS
Non
Jml
PNS

2005
Non
PNS

Jml

5(3+4)

8(6+7)

10

11(9+10)

0
0
9
0
0
0
14
0
0
1
2
1
3
0
30
281

1
0
0
4
0
0
72
1
21
0
0
0
6
0
113
225

1
0
9
4
0
0
86
1
21
1
2
1
9
0
143
363

0
0
10
0
0
0
3
3
0
1
2
1
2
0
22
287

2
0
0
4
0
0
78
6
1
0
20
0
5
0
124
238

2
0
10
4
0
0
81
9
1
1
22
1
7
0
146
525

0
0
10
1
0
0
5
3
0
1
5
1
3
0
29
373

2
0
0
3
0
0
75
6
1
0
17
0
6
0
118
148

2
0
10
4
0
0
80
9
1
1
22
1
9
0
147
521

PNS

PNS

2007
Non
PNS

Jml

Bila dilihat dari jumlah pegawai, RSUD Sanjiwani sudah cukup memadai, hanya
saja masih terdapat permasalahan yaitu belum adanya dokter spesialis khusus dan
penempatan tenaga perawat yang tidak merata antar ruangan.

g. Pelaporan
Laporan pertanggungjawaban keuangan pada RSUD Sanjiwani berdasarkan sumber
dana (APBD, APBN/ Dana Dekonsentrasi dan Dana PJPKMM Bidang Kesehatan) telah
dibuat secara terpisah, dengan uraian sebagai berikut:
1) Dana APBD
Pelaporan untuk dana APBD telah disampaikan kepada Bupati Gianyar c.q. Kepala
Bagian Keuangan Setda Gianyar Sedangkan kemajuan fisik proyek dan keuangan dari
Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja Modal untuk dana yang bersumber
dari APBD Tahun Anggaran 2005 telah dibuat dengan tertib dan telah disampaikan
kepada Bupati c.q. Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar secara rutin.
2) Dana APBN/ Dekonsentrasi
Laporan pertanggungjawaban keuangan yang sumber dananya berasal dari Dana
Dekonsentrasi (APBN) telah disampaikan secara rutin kepada Dinas Kesehatan
Provinsi Bali.
3) Dana PJPKMM Bidang Kesehatan
Laporan pertanggungjawaban keuangan PJPKMM yang dibuat oleh Direktur RSU
Sanjiwani telah disampaikan secara rutin kepada kepala Bagian Program Informasi
Up. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sekretariat Direktorat jenderal Bina
27

Pelayanan Medik, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan pihak-pihak yang terkait.

h. Pengawasan Intern
Pelaksanaan pengawasan intern dilaksanakan oleh atasan langsung (Direktur
RSUD

Sanjiwani)

dan

Aparat

Pengawasan

Intern

Pemerintah

(APIP)

atas

pertanggungjawaban keuangan baik yang dananya bersumber dari APBD maupun Dana
Dekonsentrasi (APBN). Adapun pelaksanaan pengawasan intern tersebut sebagai berikut:
1) Pengawasan oleh atasan langsung
Pemeriksaan kas oleh atasan langsung dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali
yang dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, namun pemeriksaan kas
tersebut dilakukan oleh Direktur RSUD bukan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan sebagai atasan langsung Pemegang Kas.
2) Pengawasan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani
Pada Tahun Anggaran 2006 dan 2007 pemeriksaan atas kegiatan disetiap Instalasi
RSUD Sanjiwani dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani,
adapun pemeriksaan tersebut dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan,
Rawat Inap, Bedah Sentral, Pemasaran Sosial, Rawat Khusus, Farmasi, Radiologi,
Laboratorium Patologi Klinik, Gizi, IPSRS, dan Diklat. Sedangkan untuk Tahun
Anggaran 2005 tidak dilakukan hal tersebut dikarenakan Tim SPI tersebut baru
terbentuk pada tanggal 1 Juni 2005.
3) Pengawasan oleh APIP
a) LHP Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan RI, tanggal 2 April 2007 tentang
Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara pada RSUD Sanjiwani Gianyar Bali Tahun
Anggaran 2006 ditemukan tiga masalah.
b) LHP Bawasda Kabupaten Gianyar Nomor 740.04/40/LHP/Bawasda tanggal 28
Desember 2006 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Sosial Budaya di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar
ditemukan lima masalah.

7. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan Kinerja pada RSUD Sanjiwani dengan mengukur dan menetapkan
pencapaian nilai kinerja atau KPI atas 20 jenis pelayanan hanya dilaksanakan untuk
Tahun Anggaran 2005 dan 2006 agar mendapatkan gambaran kinerja yang utuh. 20 jenis
pelayanan tersebut adalah:
28

a. Gawat Darurat
b. Rawat Jalan
c. Rawat Inap
d. Bedah Sentral
e. Persalinan
f.

Perawatan Intensif

g. Radiologi
h. Laboratorium Patologi Klinik
i.

Rehabilitasi Medik

j.

Farmasi

k. Gizi
l.

Tranfusi Darah

m. Pelayanan GAKIN
n. Rekam Medik
o. Pengolahan Limbah
p. Administrasi dan Manajemen
q. Ambulance/Kereta Jenasah
r.

Pemulasaran Jenasah

s. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


t.

Pelayanan Laundry

Sedangkan, cakupan pemeriksaan untuk memenuhi tujuan dan sasaran


pemeriksaan yang menilai apakah pelayanan kesehatan telah memenuhi prinsip-prinsip
3E (Ekonomi, Efisiensi dan Efektivitas) melingkupi Tahun Anggaran 2005, 2006 dan
sampai dengan berakhirnya pemeriksaan 5 November 2007 seperti:
a. Pengelolaan Intensif Jasa Pelayanan;
b. Pengelolaan Bahan Obat-obatan;
c. Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;
d. Pengadaan Bahan Makanan Rumah Sakit;
e. Pengelolaan Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen;
f. Kegiatan Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur;
g. Pengelolaan Computerized Billing System;
h. Pengadaan Alat Medis;
i. Kegiatan Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP
Bawah;
j. Pengadaan Alat-Alat Kantor;
29

k. Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga.

Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:


a. T.A. 2005
Anggaran RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 Rp20.018.983.000,00 dan telah
direalisasikan sebesar Rp19.222.515.750,00 atau 96,02% dilakukan pemeriksaan
sebesar Rp16.021.650.820,00 atau 83,35%, ditemukan penyimpangan sebesar
Rp3.933.681.135,04 atau 24,55%.
b. T.A. 2006
Anggaran RSUD Sanjiwani Rp29.140.939.842,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp27.459.378.278,00

atau

94,23%

dilakukan

pemeriksaan

sebesar

Rp23.454.540.378,00

atau

85,42%,

ditemukan

penyimpangan

sebesar

Rp4.054.778.030,48 atau 17,29%.


c. T.A. 2007
Anggaran RSUD Sanjiwani Rp27.029.528.106,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp7.154.158.604,00

atau

26,47%

dilakukan

pemeriksaan

sebesar

Rp5.888.021.204,00

atau

82,30%,

ditemukan

penyimpangan

sebesar

Rp317.659.357,16 atau 05,40%.

Daftar Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan (DRHP) Kinerja pada RSUD


Sanjiwani dimuat pada halaman berikut:

30

B. Hasil Pemeriksaan
(halaman ini tidak di print) langsung ke Tabel KPI dg format EXCEL sebanyak 6
halaman. Setelah itu hal terakhir dari file ini HARUS di print
Tabel 2005 1

35

Dengan demikian, nilai capaian atas Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator
Kinerja Utama untuk RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 dapat
disimpulkan dengan predikat Sedang dengan skor 70,10 dari skor maksimal 100 dan Tahun
Anggaran 2006 dengan predikat Sedang dengan skor 76,19 dari skor maksimal 100.

41

2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar
mengungkapkan temuan-temuan sebagai berikut:

a. 49 dan 39 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005


2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peranan penting yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan
dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Untuk mengukur keberhasilan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit, diperlukan
indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja pelayanan kepada masyarakat.
Indikator tersebut secara umum mengacu kepada Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah, yang ditetapkan dalam
Kepmenkes RI Nomor 228/MENKES/SK/2002 tanggal 28 Maret 2002. SPM tersebut
menyebutkan bahwa ada beberapa jenis pelayanan minimal yang wajib dilakukan yaitu:
1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
2) Manajemen Rumah Sakit
a) SDM
b) Keuangan
c) Sarana Prasarana/alat untuk mendukung pelayanan
d) Perencanaan Administrasi
e) Mutu
f) Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit
3) Pelayanan Medik
a) Rawat Jalan
b) Rawat Inap
c) Pelayanan penunjang
Pada Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani telah menyusun target untuk
113 kegiatan SPM sesuai Kepmenkes Tahun 2002 ditambah dengan hasil evaluasi sendiri,
namun belum menghitung tingkat capaian kinerjanya. Hal tersebut disebabkan belum adanya
standar yang baku untuk menghitung tingkat capaian kinerja. Pada Tahun 2007, Direktorat
42

Bina Pelayanan Medik Spesialistik dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI menerbitkan draft standar untuk menghitung capaian indikator
kinerja. Berdasarkan kesepakatan dengan pihak RSUD Sanjiwani, Tim BPK mengacu pada
draft standar tersebut untuk menghitung capaian kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran
2005 dan 2006.
Sebagai perwujudan pelaksanaan kewenangan wajib RSUD Sanjiwani, telah
dialokasikan anggaran dan realisasi belanja sebagai berikut:
Uraian

Tahun Anggaran 2005

1
RSUD Sanjiwani
1
APBD Prop
2
APBD Kab
3
APBN
a. Dana Dekon

Anggaran
(Rp)
2

Realisasi
(Rp)
3

17.018.983.000,00

16.227.848.530,00

791.134.470,00

3.000.000.000,00

2.994.667.220,00

5.315.780,00

20.018.983.000,00

b. PJPKMM
4

c. Hibah
BLN
Total

Tahun Anggaran 2006


Sisa
(Rp)
4 = (2-3)

19.222.515.750,00

Anggaran
(Rp)
5

796.450.250,00

Realisasi
(Rp)
6

Sisa
(Rp)
7 = (5-6)

25.640.939.842,00

23.961.802.528,00

1.679.137.214,00

3.500.000.000,00

3.497.575.750,00

2.424.250,00

29.140.939.842,00

27.459.378.278,00

1.681.561.464,00

Pemeriksaan terhadap hasil pencapaian kinerja pelayanan RSUD Sanjiwani Kabupaten


Gianyar Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal, diketahui
bahwa pelayanan yang dilakukan adalah sebanyak 20 jenis pelayanan kesehatan yang telah
disesuaikan berdasarkan kebutuhan RSUD Sanjiwani, yaitu:
1) Gawat Darurat
2) Rawat Jalan
3) Rawat Inap
4) Bedah Sentral
5) Persalinan
6) Intensif
7) Radiologi
8) Laboratorium Patologi Klinik
9) Rehabilitasi Medik
10) Farmasi
11) Gizi
12) Tranfusi Darah
13) Pelayanan GAKIN
14) Rekam Medik
15) Pengolahan Limbah
43

16) Administrasi dan Manajemen


17) Ambulance/Kereta Jenasah
18) Pemulasaran Jenasah
19) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
20) Pelayanan Laundry

20 kegiatan pelayanan tersebut dijabarkan lagi menjadi 113 kegiatan pelayanan


kesehatan. 113 kegiatan pelayanan kesehatan dalam indikator kinerja pelayanan pada T.A 2005
dan 2006 secara keseluruhan cukup, namun masih terdapat 49 kegiatan TA 2005 dan 39
kegiatan TA 2006 belum memenuhi target SPM, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Anggaran 2005


1) 19 kegiatan pelayanan pada indikator kinerja belum memenuhi target standar pelayanan
dimana angka pencapaiannya di atas 0,00%:
a) Gawat Darurat
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Waktu Tanggap/Kecepatan Pelayanan di Gawat Darurat sebesar 5 menit, sedangkan
pencapaiannya sebesar 6 menit.
b) Rawat Jalan
Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Pemberian Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan


pencapaiannya sebesar 86,67%;

(2)

Target Waktu Tunggu Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya


sebesar 72,41 menit.

c) Rawat Inap
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Pemberian pelayanan Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang
minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,64%;

(2)

Target Kematian pasien lebih besar dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan
pencapaiannya sebesar 2,21%.

d) Persalinan
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Perdarahan sebesar 1%, sedangkan pencapaiannya 7,69%;

(2)

Target Kemampuan menangani BBLR 1500gr - 2500gr sebesar 100%, sedangkan


pencapaiannya sebesar 97,01%.
44

e) Intensif
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:
Target Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp. An, perawat D3 dengan sertifikat perawat
mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%.
f) Radiologi
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:
Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan
pencapaiannya sebesar 98,48%.
g) Laboratorium Patologi Klinik
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Pelaksanaan Ekspertisi oleh dokter SP.PK sebesar 100%, sedangkan


pencapaiannya sebesar 70,00%;

(2)

Target Kepuasan Pelanggan sebesar 80%, sedangkan pencapaiannya sebesar


27,96%.

h) Farmasi
Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Penulisan Resep sesuai Formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar
94,50%.
i) Tranfusi Darah
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Kebutuhan Darah bagi Setiap Transfusi sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya
sebesar 67,00%.
j) Pengolahan Limbah
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
BOD<30mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.
k) Administrasi dan Manajemen
Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebesar 100%, sedangkan


pencapaiannya sebesar 50,00%;

(2)

Target Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan sebesar 100%,


sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

l) Ambulance/Kereta Jenazah
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Waktu Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah sebesar 24 jam, sedangkan


pencapaiannya sebesar 20,88 jam;
45

(2)

Target Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah di rumah


sakit sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 85,00%.

m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar
94,00%.

2) 29 kegiatan pada indikator kinerja tidak dapat diukur standar pelayanannya, sehingga
angka pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau
tidak dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena
tidak memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Gawat Darurat
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang hasil capaiannya 0,00% yaitu:
(1)

Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;

(2)

Kepuasan Pelanggan, dari target 70,00%;

(3)

Kematian Pasien >48 Jam, dari target 2,00%;

(4)

Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 Jam, dari target 100%.

b) Rawat Jalan
Dari 19 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang hasil capaiannya 0,00% yaitu:
Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan, dari target 90,00%.
c) Rawat Inap
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:
(1)

Jam Visite Dokter Spesialis (jam 08.00 14.00), dari target 100%;

(2)

Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,50%;

(3)

Kepuasan Pelanggan, dari target 90,00%

d) Bedah Sentral
Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: Waktu
Tunggu Operasi Efektif, dari target 2 hari.
e) Persalinan
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu
Kepuasan Pasien, dari target 80%.
f) Rehabilitasi Medik
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:
Kepuasan Pasien, dari target 80%.

46

g) Farmasi
Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:
Kepuasan Pelanggan, dari target 80%.
h) Gizi
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:
(1)

Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;

(2)

Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien, dari target 20%;

(3)

Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.

i) Rekam Medik
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:
(1)

Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan, dari target
100%;

(2)

Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;

(3)

Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan, dari target 10
menit;

(4)

Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap, dari target 15
menit.

j) Pengolahan Limbah
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:
(1) 3 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari
RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan hasilnya
dilaporkan secara formal:
(a) COD<80mg/l, dari target 100%;
(b) TSS<30mg/l, dari target 100%;
(c) PH 6-9, dari target 100%
(2) Satu indikator dari Pengelolaan Limbah Padat Infeksius yang belum mencapai
target yaitu: Target Sisa Ampul sebesar 100%. Pencapaiannya sebesar 0,00%
karena tidak sesuai standar yaitu dimanfaatkan oleh pihak ke-3. Permasalahan ini
dijelaskan tersendiri dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah.
k) Administrasi dan Manajemen
Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:
(1)

Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Direksi, dari target 100%;

(2)

Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun, dari target 60%;

l) Pemulasaran Jenazah

47

Dari 1 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu
Kecepatan Pelayanan Pemulasaran Jenazah, dari target 2 jam;
m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:
(1)

Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target 80%;

(2)

Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai
dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.

n) Pelayanan Laundry
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00% yaitu:
(1)

Tidak adanya kejadian linen yang hilang, dari target 100%;

(2)

Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap, dari target 100%.

Tahun Anggaran 2006


1) 16 kegiatan pelayanan pada indikator kinerja belum memenuhi target standar pelayanan
dengan angka pencapaian di atas 0,00 %:
a) Gawat Darurat
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Pemberi Pelayanan Kegawat daruratan yang bersetifikat ATLS, BTLS, ACLS, PPGD
sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 91,67%.
b) Rawat Jalan
Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target Pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan


pencapaiannya sebesar 83,33%;

(2)

Target Waktu Tunggu di Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya


sebesar 71,79 menit.

c ) Rawat Inap
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target pemberian pelayanan Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang
minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,43%;

(2)

Target kematian pasien lebih dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan


pencapaiannya sebesar 1,86% (semakin meningkat capaian kinerjanya maka nilai
kinerjanya menurun);

(3)

Target kepuasan pelanggan sebesar 90%, sedangkan pencapaiannya sebesar


86,50%.

48

d ) Persalinan
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Persalinan melalui seksio Cesaria sebesar 20%, sedangkan pencapaiannya sebesar
22,95%.
e ) Intensif
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Pemberi Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp.an, perawat D3 dengan sertifikasi perawat
mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%.
f ) Radiologi
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:
Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan
pencapaiannya sebesar 98,86%.
g ) Laboratorium Patologi Klinik
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:
Target Pelaksanaan Ekspertisi (dokter SP.PK) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya
sebesar 86,00%.
h ) Farmasi
Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:
Target penulisan resep sesuai formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya
sebesar 93,99%.
i ) Tranfusi Darah
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Kebutuhan Darah bagi Setiap Pelayanan Tranfusi sebesar 100%, sedangkan
pencapaiannya sebesar 79,33%.
j ) Pengolahan Limbah
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:
(1)

Target BOD<30mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

(2)

Target COD<80mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

k ) Administrasi dan Manajemen


Dari 9 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya
sebesar 50,00%.

49

l ) Pelayanan Laundry
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target
Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk ruang rawat inap sebesar 100%, sedangkan
pencapaiannya sebesar 87,10%.

2) 22 kegiatan indikator kinerja tidak dapat diukur standar pelayanannya, sehingga angka
pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau tidak
dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena tidak
memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a ) Gawat Darurat
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:
(1)

Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;

(2)

Waktu tanggap/kecepatan pelayanan di Gawat Darurat, dari target 5 menit;

(3)

Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 jam, dari target 100%.

b ) Rawat Inap
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:
(1)

Jam visite dokter spesialis (jam 08.00- 14.00), dari target 100%;

(2)

Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,5 %.

c ) Bedah Sentral
Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: waktu
tunggu operasi efektif, dari target 2 hari.
d ) Radiologi
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: kejadian
kegagalan pelayanan (foto diulang) dari target 2%.
e ) Rehabilitasi Medik
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu
Kepuasan Pelanggan, dari target 80%.
f ) Gizi
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:
(1)

Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;

(2)

Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien, dari target 20%;

(3)

Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.

f ) Rekam Medik
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:

50

(1)

Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan, dari target
100%;

(2)

Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;

(3)

Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan, dari target 10
menit;

(4)

Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap, dari target 15
menit.

g ) Pengolahan Limbah
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya0,00 % yaitu:
(1) 2 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari
RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan hasilnya
dilaporkan secara formal:
(a) TSS<30mg/l, dari target 100%;
(b) PH 6-9, dari target 100%
(2) Satu indikator dari Pengelolaan Limbah Padat Infeksius yang belum mencapai
target yaitu: Target Sisa Ampul sebesar 100%. Pencapaiannya sebesar 0,00%
karena tidak sesuai standar, yaitu dimanfaatkan oleh pihak ke-3. Permasalahan ini
dijelaskan tersendiri dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah.
h ) Administrasi dan Manajemen
Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00% yaitu:
(1)

Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Direksi, dari target 100%;

(2)

Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun, dari target 60%;

i ) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit dari 3 indikator yang ada terdapat 3
indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:
(1)

Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target sebesar 80%;

(2)

Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat, dari target 100%.

(3)

Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai
dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


1) Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

228/MENKES/SK/III/2002 tentang tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan


Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah pada huruf k Monitoring dan
Evaluasi angka 4 yang menyebutkan bahwa Evaluasi Internal dilakukan oleh Komite
Medik dalam mutu pelayanan Rumah Sakit;
51

2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada angka 4.6 tugas Kepala bagian
Perencanaan dan Anggaran huruf t yang menyebutkan bahwa mengadakan koordinasi
denga Wakil Direktur lainnya, Komite Medis Fungsional, Komite Keperawatan
Fungsional, Instalasi, dan Bagian dalam menyusun pelaksanaan dan evaluasi program.

Hal tersebut mengakibatkan 20 = (19 + 1) dan 17 = (16 +1) kegiatan pelayanan


kesehatan masing-masing T.A. 2005 dan 2006 belum efektif; serta 29 dan 22 kegiatan
pelayanan kesehatan masing-masing T.A. 2005 dan 2006 tidak dapat diketahui nilai capaian
kinerjanya.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


1) Kelalaian Direktur beserta Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani
dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
2) Kelalaian Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan
yang tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan programprogram rumah sakit;
3) Kelalaian Ketua Komite Medik, Kepala Instalasi dan Kepala Bagian yang tidak melakukan
evaluasi dan pelaporan internal tentang SPM.

Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa perencanaan secara umum sudah dibuat,
namun melihat keterbatasan dana operasional sehingga ditetapkan dengan skala prioritas, akan
berdampak adanya penundaan kebutuhan unit. Pelaksanaan pelayanan secara umum di Rumah
Sakit Sanjiwani sudah berdasarkan protap-protap yang ada mengacu kepada standar Depkes
dan kebijakan rumah sakit yang berorientasi pada perkembangan iptek dan tuntutan
pasien/masyarakat, namun diakui belum sepenuhnya mengikuti SPM yang dipersyaratkan.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada:


1) Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Gianyar atas
kelalaiannya

dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya

mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); dan selanjutnya


memerintahkan untuk merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan agar tercapainya SPM;
2) Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan RSUD
Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi
52

pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan


untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program
rumah sakit;
3) Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak melakukan
evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit; dan selanjutnya
memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan tentang standar pelayanan
minimal rumah sakit secara rutin.

b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO
Tahun Anggaran 2006 belum optimal

Tujuan RSUD Sanjiwani secara umum adalah meningkatkan pelayanan administrasi


pasien dengan cepat, tepat dan akurat sebagai sumber informasi rumah sakit terhadap
masyarakat. Disamping itu, RSUD Sanjiwani memiliki Visi menjadikan RSUD Sanjiwani
Gianyar sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan di Bali Timur dengan standar nasional
berlandaskan Tri Hita Karana. Sedangkan Misinya adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan

prima,

mewujudkan

pelayanan

kesehatan

melalui

program

unggulan,

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional, mewujudkan sistem
pembiayaan rumah sakit dan mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani
Gianyar. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, RSUD harus mewujudkan penilaian
tingkat pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersifat kuantitatif.
Beberapa indikator dan parameter yang ditetapkan oleh Dirjen Pelayanan Departemen
Kesehatan RI yang dipergunakan sebagai acuan untuk menilai beberapa indikator rumah
sakit yaitu:
1)

BOR (Bed Occupancy Rate) untuk mengevaluasi pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit;

2)

BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval) dan ALOS (Average Length of Stay)
untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur;

3)

NDR (Net Death Rate) dan GDR (Gross Death Rate) untuk mengetahui mutu
pelayanan/perawatan rumah sakit.

Pemeriksaan terhadap Laporan Bulanan dan Triwulanan Rumah Sakit serta data
kegiatan harian per ruangan diketahui bahwa pencapaian indikator mutu pelayanan RSUD
Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005 atas BOR, ALOS, dan BTO; dan untuk Tahun
53

Anggaran 2006 atas ALOS dan BTO belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator
pada BOR dan ALOS yang berada dibawah standar, namun BTO berada di atas standar untuk
Tahun 2005. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2006, ALOS berada dibawah standar dan
BTO berada diatas standar. Indikator tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut:
Indikator
BOR
ALOS
BTO

Standar
Keterangan
Hasil Hitungan
2005
2006
2005
2006
55,24%
61,16% 60 - 85 % Dibawah Standar Sesuai standar
6-9 hari Dibawah standar Dibawah Standar
3,41 hari 3,47 hari
55,18 kali 57,79 kali 40-50 kali Diatas standar
Diatas standar

Hasil perhitungan Tim BPK berdasarkan data/bukti dapat dilihat dalam lampiran 1.
BOR dibawah standar menunjukkan bahwa kurangnya pemanfaatan tempat tidur;
ALOS dibawah standar menunjukkan bahwa adanya pasien yang tidak mampu dilayani dan
dirujuk kerumah sakit lain; dan BTO di atas standar menunjukkan bahwa frekuensi
pemakaian tempat tidur tinggi, atau dengan kata lain, kurangnya fasilitas tempat tidur.
Konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala
Ruangan diketahui bahwa pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain disebabkan belum adanya
dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis bedah tulang, dokter spesialis jantung, dokter
spesialis bedah saraf, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis rehabilitasi medik serta
tidak tersedianya peralatan medis antara lain berupa: CT-Scan, Hemodialisa, Inkubator yang
kurang memadai pada waktu itu. Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai
indikator dari Tahun 2005 ke Tahun 2006, yaitu masing-masing pada: BOR dari 55,24%
menjadi 61,61%; ALOS dari 3,41 hari menjadi 3,47 hari; dan BTO meningkat dari 55,18 kali
menjadi 57,79 kali.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan
Penyajian Data Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Pusat Data
Kesehatan Jakarta Tahun 2005 pada Bab III tentang Pengolahan data di rumah sakit antara
lain:
1)

Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu tentang Persentase Pemakaian Tempat Tidur dalam
Satu Satuan Waktu Tertentu dengan standar 60 - 85 %;

2)

Average Length Of Stay (ALOS) yaitu tentang Rata - Rata Lama Rawat Seorang
Pasien dengan standar 6-9 hari;

3)

Bed Turn Over (BTO) yaitu tentang Frekwensi Pemakaian Tempat Tidur pada Satu
Periode dengan standar 40 - 50 kali;

4)

Turn Over Interval (TOI) yaitu tentang Rata-Rata Hari Dimana Tempat Tidur Tidak
Ditempati dan Telah Diisi Saat Terisi Berikutnya dengan standar 1 - 3 hari;
54

5)

Gross Death Rate (GDR) yaitu tentang Angka Kematian Umum untuk setiap 1000
penderita keluar dengan standar 4.5%/45 per mil.

6)

Net Rate (NDR) yaitu tentang Angka Kematian Neto/angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dengan standar 2.5 %/25 per mil.

Hal tersebut mengakibatkan penanganan dan pelayanan pasien rawat inap di RSUD
Sanjiwani belum optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak tersedianya
sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa dalam upaya meningkatkan


pelayanan maka dilakukan pengusulan T.A. 2007 terhadap tenaga-tenaga Dokter Spesialis
Bedah Anak, Dokter Spesialis Bedah Tulang, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis
Bedah Saraf, Dokter Spesialis Urologi, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik ke Pemda dan
pengusulan peralatan medis ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Kesehatan.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani


mengusulkan penambahan dokter yang terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi
tertentu secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana
yang diperlukan untuk mendukung kegiatan rumah sakit.

c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur
tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan

RSUD Sanjiwani Gianyar didirikan pada Tahun 1955 dan pada Tahun 1961 menjadi
RSUD

Kelas

D.

Berdasarkan

Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

Nomor

207/Menkes/SK/II/1993 tentang Persetujuan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum


Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar menjadi Kelas C, Gubernur Bali menindaklanjuti
dengan Keputusan Gubernur No. 307 Tahun 1994 tentang Penetapan dan Peningkatan Kelas
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tk.II Gianyar Kelas D menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
Kelas C. Selanjutnya, RSUD Sanjiwani menjadi RSUD Kelas B Non Pendidikan berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 41/Menkes/SK/I/2002 tentang Peningkatan Kelas
RSUD Sanjiwani dari Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan.
55

Pemeriksaan terhadap dokumen yang berkaitan dengan struktur organisasi dan tata
kerja diketahui bahwa RSUD Sanjiwani mempedomani Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten
Gianyar Nomor 6 Tahun 2001, tanggal 5 Januari 2001, tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Perda tersebut dijabarkan
dalam bentuk Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001, tanggal 5 April 2001,
tentang Uraian Tugas pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar.
Susunan Organisasi Struktural RSUD Sanjiwani terdiri dari: Dewan Penyantun,
Direktur, Wakil Direktur (Wadir), Kepala Instalasi dan Kepala Bagian. Sedangkan, susunan
Wadir terdiri dari: Wadir Bidang Pelayanan, Wadir Bidang Penunjang, dan Wadir Bagian
Umum dan Keuangan. Struktur organisasi yang ada dari Tahun 2001 s.d. saat berakhirnya
pemeriksaan merupakan struktur organisasi RSUD Kelas B Pendidikan.
Wadir Bidang Pelayanan membawahi masing-masing enam Kepala Instalasi, yaitu:
Rawat Darurat; Rawat Inap; Rawat Jalan; Bedah Sentral; Pemasaran Sosial; dan Rawat
Khusus. Sedangkan, Wadir Bidang Penunjang membawahi masing-masing enam Kepala
Instalasi, yaitu: Farmasi; Laboratorium; Rontgen; Gizi; Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;
dan Pendidikan dan Latihan. Sementara itu, Wadir Umum dan Keuangan membawahi
masing-masing enam Kepala Bagian, yaitu: Umum; Sumber Daya Manusia; Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit; Pendidikan dan Latihan; Perencanaan dan Anggaran;
serta Perbendaharaan.
Jika dibandingkan dengan peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi dan tata
kerja RSUD, yaitu: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992,
tanggal 12 November 1992, RSUD dengan Kelas B Non Pendidikan seharusnya paling
banyak hanya memiliki dua Wadir, yaitu: Wadir Bidang Pelayanan serta Wadir Bidang
Umum dan Keuangan. Konfirmasi dengan Direktur RSUD diketahui bahwa dua Wadir saja
sudah cukup untuk mengisi jabatan struktural dan manajemen RSUD Sanjiwani sesuai
dengan ketentuan yang berlaku..
Permasalahan ini terkait dengan inefisiensi untuk pembayaran tunjangan struktural
Wadir Penunjang dan tambahan penghasilan berupa uang kesejahteraan antara pejabat
struktural dengan fungsional untuk Golongan IV dari Tahun 2005, 2006 dan s.d. berakhirnya
pemeriksaan, yaitu sebesar Rp32.104.500,00. Rincian perhitungannya dapat dilihat dalam
Lampiran 2a s.d 2b. Melihat hal di atas, walaupun dengan komposisi tiga Wadir, pengelolaan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai tolok ukur kinerja RSUD Sanjiwani untuk Tahun
2005 dan 2006 juga belum dapat dicapai secara optimal, seperti yang telah diungkapkan
dalam Temuan Pemeriksaan tentang SPM.

56

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, Pasal 26: Susunan Organisasi RSU
Kelas B Non Pendidikan terdiri dan Direktur yang dibantu sebanyak-banyaknya 2 (dua)
Wakil Direktur, yaitu: Wakil Direktur Pelayanan serta Wakil Direktur Umum dan
Keuangan;
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan Pasal
12, Ayat (1): RSU Kelas B Non Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut
Direktur Utama dan Ayat (2): Direktur membawahi paling banyak 2 (dua) Direktorat.
Dengan demikian, substansi Permenkes ini identik dengan Kepmenkes pada butir a.
diatas.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan dari Tahun 2005, 2006 dan sampai
dengan berakhirnya pemeriksaan sebesar Rp32.104.500,00.

Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang


dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa Direktur
RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir Penunjang, serta
Wadir Umum dan Keuangan.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa Struktur RSUD Sanjiwani No.
6 Tahun 2001 belum efisien sehingga terjadinya kegemukan pejabat struktural dan
pengelolaan keuangannya belum fleksibel. Untuk itu kami manajemen RSU mengusulkan
supaya struktur RSUD Sanjiwani direvisi terkait RSUD Sanjiwani dijadikan Badan Layanan
Umum sesuai UU No. 23 tahun 2003.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar mengusulkan kepada DPRD Kabupaten


Gianyar untuk mereview kebijakan dan merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001
sesuai ketentuan yang berlaku.

57

d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006
tidak sesuai ketentuan

Untuk mendukung tercapainya mutu pelayanan yang optimal kepada masyarakat,


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani diantaranya membutuhkan tenaga non
medis/keperawatan. Tenaga keperawatan tersebut disediakan berdasarkan jumlah pasien yang
akan dirawat baik rawat jalan maupun rawat inap.
Pemeriksaan terhadap data Evaluasi Pola Kebutuhan Tenaga Perawat RSUD
Sanjiwani dan data Kebutuhan Tenaga Keparawatan masing-masing ruangan T.A. 2005 dan
2006 diketahui bahwa penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran
2005 dan 2006 tidak merata, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
No.

Jenis/katagori

Ruangan

Perhitungan
Berdasarkan
Standar
2005
2006

Jumlah
Tenaga
Tersedia
2005
2006

Selisih

Keterangan

2005

2006

2005

2006

8 (6-4)

9 (7-5)

10

11

Zal SB Sahadewa
Zal A Nakula

14
13

19
15

13
16

15
15

-1
3

-4
0

kurang
berlebih

A
1.

Inap
Pasien Penyakit Dalam

2.

Pasien Bedah

Zal C Bima

15

14

14

-1

3.

Pasien Anak

Zal D Abimayu
Zal Peri

11
11

9
11

15
14

15
15

4
3

4.

Pasien Kebidanan

Zal A Nifas

15

13

Kamar Operasi
RR

Kamar Operasi/OK
Pemulihan pasca operasi

13
1

13
2

27
1

Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat


(IRD)

25

24

kurang
-

berlebih

kurang

6
4

berlebih
berlebih

berlebih
berlebih

berlebih

berlebih

23
1

14
0

10
-1

berlebih
-

berlebih
kurang

19

17

-6

-7

kurang

kurang

Critical Care

Rawat Intensif

14

14

12

berlebih

Kamar Bersalin

Kmr Bersalin Kunti


3
3
Jumlah yang kurang

17

17

14

14

berlebih

berlebih
berlebih
7

13

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah tenaga keperawatan di
RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berlebih, namun di lain pihak masih
terdapat kekurangan tenaga keperawatan pada beberapa ruangan yaitu Zal SB (Sahadewa),
Zal C (Bima), Kamar Operasi (OK) dan Insatalasi Gawat Darurat, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien penyakit dalam di Zal SB (Sahadewa) Tahun
2005 dibutuhkan sebanyak 14 orang, tetapi yang tersedia hanya 13 orang, sehingga
kurang sebanyak 1 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 19 orang, tetapi yang tersedia hanya
15 orang, sehingga kurang sebanyak 4 orang;
58

2) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien bedah Zal C (Bima) Tahun 2006 dibutuhkan
sebanyak 15 orang, tetapi yang tersedia hanya 14 orang, sehingga kurang sebanyak 1
orang;
3) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Kamar Operasi (OK) Tahun 2006 dibutuhkan
sebanyak 2 orang, tetapi yang tersedia hanya 1 orang, sehingga kurang sebanyak 1 orang;
4) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2005
dibutuhkan sebanyak 25 orang, tetapi yang tersedia hanya 19 orang, sehingga kurang
sebanyak 6 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 24 orang, tetapi yang tersedia hanya 17
orang, sehingga kurang sebanyak 7 orang.

Hasil konfirmasi dengan masing-masing kepala ruangan Zal Sahadewa, Bima, IRD dan
RR diketahui bahwa pada ruangan tersebut memang masih terdapat kekurangan tenaga
keperawatan.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:


1) Standar Tenaga Keperawatan di Rumh Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan
keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Tahun 2001
pada Lampiran Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan pada Angka
2 yang menyatakan model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga
keperawatan pada: Rawat Inap, Kamar Operasi dan Kamar Bersalin;
2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD
Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang menyebutkan bahwa Komite Keperawatan
Fungsional mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar asuhan keperawatan,
memantau

pelaksanaannya

melaksanakan

pembinaan

etika

profesi,

mengatur

kewenangan profesi anggota staf keperawatan fungsional, mengembangkan program


pelayanan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.

Penempatan tenaga keperawatan yang tidak merata mengakibatkan kurang optimalnya


pelayanan kesehatan terhadap pasien pada ruangan yang berkenaan.

Hal ini disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) yang
menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat analisa terhadap
kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.

59

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa secara umum temuan BPK RI
dapat diterima, namun dapat dijelaskan bahwa di beberapa unit pelayanan memang ada
kekurangan tenaga, namun di unit lain terlihat jumlah tenaga lebih dari standar, hal ini
muncul karena situasi/kondisi di lapangan sangat dipengaruhi oleh jumlah, jenis/ kategori
pasien yang dirawat serta tingkat ketergantungan. Untuk tahun berikutnya akan membuat
analisa yang lebih tajam terhadap kebutuhan tenaga serta koordinasi dengan bagian SDM.

BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Ketua
Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas kelalaiannya dalam menempatkan tenaga
keperawatan yang tidak berimbang dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga
keperawatan; dan selanjutnya memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan
secara berimbang sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap
kebutuhan tenaga keperawatan.

e. Obat - obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit
peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan

Permasalahan atas obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa dan peralatan
kesehatan yang rusak berat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Obat-obatan Kadaluwarsa
Untuk memenuhi kecukupan pemenuhan obat-obatan dan bahan habis pakai di
gudang farmasi, maka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani mengadakan obatobat dan bahan habis pakai yang terkait dengan tujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Pengadaan obat - obatan dan bahan habis pakai tersebut
selain berasal dari dana APBD juga berasal dari bantuan/hibah dalam bentuk obat yang
diterima baik dari Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar maupun dari
Negara Jepang.
Hasil pemeriksaan fisik Tim BPK RI pada Gudang Obat RSUD Sanjiwani pada
tanggal 15 s.d 16 September 2007 dijumpai bahwa masih terdapat 273 jenis obat - obatan
dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa/telah habis masa berlakunya, namun
masih ditempatkan di gudang obat. Rincian 273 jenis obat-obatan dan bahan habis pakai
dapat dilihat dalam Lampiran 3 a dan 3 b.
Atas hal tersebut, pihak RSUD Sanjiwani baru sebagian mengusulkan penghapusan
dan pemusnahan obat - obatan dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa kepada
60

Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan


barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.

b. Peralatan kesehatan yang rusak berat


Begitu pula halnya dengan peralatan medis maupun non medis, peralatan tersebut
harus dihapuskan jika rusak berat dan tidak dipakai lagi untuk mengurangi beban
administrasi

dan

kemungkinan

disalahgunakan

penggunaannya.

Berdasarkan

pemeriksaan atas Daftar Inventaris Barang dan hasil pemeriksaan fisik secara uji petik
atas peralatan medis pada tanggal 19 September 2007 pada ruang rawat inap dan rawat
jalan serta atas daftar peralatan yang rusak berat di Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit (IPSRS), sebanyak 44 unit peralatan yang rusak berat dan tidak dapat
dipakai lagi masih tersimpan di ruang rawat inap dan rawat jalan serta pada Gudang
IPSRS dan belum dilakukan penghapusan. Atas peralatan medis yang telah rusak tersebut
baru sebagian mengusulkan penghapusan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan
barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.
Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
dijelaskan bahwa usulan penghapusan peralatan medis sudah diajukan tetapi belum
ditindaklanjuti oleh Tim Penghapusan Barang Kabupaten Gianyar. Rincian peralatan
yang rusak berat dapat dilihat dalam Lampiran 3 c.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah pada:
a ) Pasal 41 ayat (2) Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi penghapusan
dari daftar barang milik negara/daerah;
b ) Pasal 44 ayat (1) Penghapusan barang milik negara/daerah dengan tindaklanjut
pemusnahan dilakukan apabila barang milik negara/daerah dimaksud tidak dapat
digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat dipindahtangankan;
c ) Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001
tanggal 1 Pebruari 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Bab VII
perubahan Status Hukum pada pasal 22:
Ayat (1) Setiap Barang yang rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi
(hilang/mati) bagi keperluan dinas dapat dihapuskan dari daftar inventaris;

61

Ayat (2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan
perstandar perundang undangan yang berlaku
Ayat (3) Barang barang yang dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
(2) dan ayat (3) diselesaikan melalui:
a ) Pelelangan/Penjualan;
b ) Sumbangan/Hibah kepada pihak lain;
c ) Pemusnahan.
2) Keputusan Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Nomor:188/602/RSU
tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-Barang Daerah Milik RSUD
Sanjiwani Gianyar dalam:
a) Diktum menimbang menyebutkan bahwa barang-barang daerah milik
Pemerintah Kabupaten di RSUD Sanjiwani Gianyar yang sudah dalam keadaan
rusak berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas perlu
dihapuskan dari Daftar Inventaris Kekayaan Milik RSUD Sanjiwani Pemerintah
Kabupaten Gianyar;
b) Diktum menetapkan bagian kedua menyebutkan bahwa Panitia Penghapusan
Barang sebagaimana dimaksud Diktum Pertama bertugas:
(1) Meneliti administrasi barang yang ada di RSUD Sanjiwani Kabupaten
Gianyar dan pengurusannya;
(2) Meneliti keadaan fisik barang-barang dihubungkan dengan persyaratan
personil;
(3) Melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar hasil
penelitian barang yang akan dihapus.

Akibat dari permasalahan tersebut di atas adalah:


1) Membuka peluang penyalahgunaan obat-obatan dan barang habis pakai yang
kadaluwarsa serta penyalahgunaan peralatan kesehatan yang rusak;
2) Menambah beban administrasi dan beban penyimpanan atas persediaan dan barangbarang yang sudah tidak dimanfaatkan tersebut.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan


Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan
yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah
Kabupaten Gianyar.

62

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa sudah memerintahkan


Wadir Umum dan Keuangan melalui Panitia Penghapusan Barang. Unit RSUD Sanjiwani
sudah membuat permohonan terhadap barang-barang yang dihapus, sebab penghapusan
barang adalah kewenangan dari Pemda yang tentunya melalui SK Bupati.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Wakil Direktur
Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang atas kelalaiannya yang baru sebagian
mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah
rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk
segera mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang
sudah rusak berat lainnya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.

f. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang
dipersyaratkan

Alat Kesehatan merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karenanya ketepatan pengukuran sesuai dengan
fungsi suatu alat kesehatan sangatlah diperlukan, sehingga perlu adanya pengujian/kalibrasi.
Pengujian/kalibrasi merupakan keseluruhan tindakan yang meliputi pemeliharaan fisik dan
pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan standar satuan ukuran yang sesuai. Hal
tersebut bertujuan untuk menentukan kesalahan pengukuran atau melakukan peneraan guna
menentukan kebenaran nilai alat ukur.
Pemeriksaan terhadap Daftar Inventaris Peralatan Kesehatan RSUD Sanjiwani yang
pengadaannya sampai dengan akhir Tahun 2005 diketahui bahwa sebanyak 96 unit peralatan
yang mempunyai nilai ukur perlu dilakukan kalibrasi karena sudah berumur lebih dari satu
tahun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan tanggal 5 November 2007. Sedangkan
peralatan yang pengadaaannya dilaksanakan setelah Tahun 2005 belum berumur lebih dari
satu tahun.
Selanjutnya, pemeriksaan fisik pada tanggal 18 s.d. 19 September 2007 atas peralatan
tersebut di seluruh ruangan pasien/bangsal diketahui bahwa diantara 96 alat tersebut,
sebanyak 86 alat belum dikalibrasi. Sedangkan 10 alat yang ada pada Ruang Radiologi sudah
dikalibrasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pada bulan Juli 2007. Dari 86
alat kesehatan yang belum dikalibrasi tersebut, 35 unit berfungsi dengan baik, 42 unit rusak
ringan dan 9 unit rusak berat. Meskipun mengalami rusak ringan dan rusak berat, alat
63

kesehatan tersebut masih difungsikan. Daftar peralatan kesehatan yang belum dikalibrasi
dapat dilihat dalam Lampiran 4.
Pemeriksaan atas Dokumen Anggaran Satuan Kegiatan (DASK) dan konfrmasi dengan
Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) diketahui bahwa dalam
Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar telah menganggarkan
dana pengkalibrasian masing-masing sebesar Rp10.000.000,00 dan Rp15.000.000,00,
sedangkan pada Tahun 2007 tidak dianggarkan. Namun demikian, dana tesebut tidak
direalisasikan oleh Bagian Keuangan karena tidak mencukupi untuk melakukan
pengkalibrasian alat kesehatan yang ada.

Hal

tersebut

tidak

sesuai

dengan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

363/MENKES/PER/IV/1998 tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat


Kesehatan pada Sarana dan Prasarana Kesehatan dalam:
1) Pasal 2 Ayat (1) disebutkan bahwa Setiap Alat Kesehatan wajib dilakukan pengujian dan
atau kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran kinerja dan keselamatan
pemakaian;
2) Pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan
oleh instansi penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil peneraan alat ukur tersebut tidak dapat
diyakini sehingga akan mempengaruhi diagnosa dokter dan pelayanan terhadap pasien yang
tidak optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh:


1) Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang
memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan tersebut sehingga mutu
dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin;
2) Kelalaian Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang tidak membuat
daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pihak RSUD Sanjiwani setiap
tahun sudah merencanakan namun kalibrasi tidak bisa optimal dilaksanakan mengingat
terbatasnya anggaran sehingga dilakukan berdasarkan prioritas.

64

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada:


a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan atas kelalainnya yang kurang
memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan dan selanjutnya
memerintahkan untuk menganggarkan pengkalibrasian alat kesehatan secara memadai;
b. Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas kelalaiannya yang tidak
membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya
memerintahkan untuk membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.

g. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani
belum dimanfaatkan secara optimal

Proses pengadaan alat-alat kesehatan pada RSUD Sanjiwani diawali oleh pengajuan
usulan rencana kebutuhan peralatan oleh masing-masing ruangan rawat inap dan rawat jalan
kepada Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan. Berdasarkan usulan
tersebut Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan mengajukan
perencanaan kebutuhan alat kesehatan kepada Kepala Bagian Perencanaan. Usulan tersebut
selajutnya dibahas oleh Kepala Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan, Kepala Bagian
Perencanaan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang, Wakil Direktur Umum
dan Keuangan serta Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar untuk mendapat
persetujuan.
Pengadaan alat kesehatan dilaksanakan selain memperhatikan kebutuhan peralatan dari
masing-masing ruang rawat inap dan ruang rawat jalan juga disesuaikan dengan anggaran
yang ada. Sumber dana pengadaan alat-alat kesehatan berasal dari APBN, APBD Kabupaten
Gianyar, APBD Provinsi Bali dan Bantuan Luar Negeri.
Pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 22 September 2007 oleh Tim BPK RI
pada Gudang Material dan Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas
penerimaan dan pemanfaatan alat kesehatan diketahui bahwa terdapat 478 unit alat
kesehatan, diantaranya berupa: Incubator, Blood Warmer, Nebulizer, Autoclave, Ultrasonic
Scaler dan lain-lain belum dimanfaatkan. Alat-alat kesehatan tersebut masih tersimpan dalam
gudang material dan tidak disalurkan sesuai dengan perencanaan. Padahal ke-478 unit
peralatan tersebut sifatnya bukan merupakan persediaan yang harus disimpan, namun harus
segera dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing ruang rawat inap dan
rawat jalan.
65

Dari 478 peralatan kesehatan tersebut, sebanyak 475 unit senilai Rp465.647.727,00
merupakan peralatan yang bersumber dari APBN, APBD dan DHS Provinsi Bali. Sedangkan
3 unit lainnya merupakan bantuan untuk flu burung yang bersumber dari APBN dan diterima
dalam bentuk barang yang tidak diketahui nilai perolehannya. Peralatan untuk flu burung
maupun endoskopi tidak dimanfaatkan karena belum ada ruangan khusus, sedangkan
peralatan bedah tulang tidak dimanfaatkan karena RSUD Sanjiwani belum mempunyai
dokter spesialis bedah tulang. Daftar rincian 481 unit alat yang belum dimanfaatkan tersebut
dapat dilihat dalam Lampiran 5.
Selain itu berdasarkan pemeriksaan fisik atas kendaraan ambulance baik yang diperoleh
dari bantuan Jepang dan DHS Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Tahun 2006 ditemukan
adanya peralatan yang menurut spesifikasi seharusnya berada dalam ambulance Bantuan
DHS, tetapi kenyataannya disimpan dalam ruangan UGD yang berjumlah 6 unit yaitu
sterilizer, warmed lamp, resuscitator, mobile mercurial sphygmomanometer, stethoscope, dan
handheld pulse oximeter system. Sedangkan untuk 1 unit lainnya berupa generator set tidak
ditaruh di ambulance.
Konfirmasi dengan Wadir Umum dan Keuangan dalam hal ini sebagai salah satu
pejabat yang bertanggungjawab dalam menerima bantuan tersebut diketahui bahwa generator
set tidak ditaruh dalam ambulance karena mengalami kerusakan akibat salah penanganan.
Sedangkan, untuk 6 unit peralatan yang lain, petugas UGD menjelaskan bahwa peralatan
tersebut dipakai untuk keperluan di UGD, tetapi apabila sewaktu-waktu diperlukan maka
akan dikembalikan lagi ke dalam ambulance.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tanggal 3
Nopember 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2006 tentang perubahan
keempat atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah: Pasal 3 huruf (b) yang menyatakan bahwa Pengadaan
barang/jasa wajib menerapkan prinsip efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai
dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

Hal tersebut mengakibatkan:


1) Kebutuhan alat-alat kesehatan dari masing-masing ruangan/bangsal pada RSUD
Sanjiwani Gianyar tidak dapat dipenuhi sehingga tidak dapat memberikan pelayanan
66

kesehatan kepada masyarakat secara optimal;


2) Pembelian 475 peralatan kesehatan sebesar Rp465.647.727,00 dan bantuan peralatan
untuk flu burung belum dapat memberikan manfaat secara optimal.
3) Tujuan pemberian bantuan kendaraan ambulance untuk memberikan pelayanan kesehatan
secara optimal tidak dapat tercapai.

Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh:


1) Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan
bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
2) Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap
dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi
kebutuhan alat kesehatan;
3) Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam
ambulance.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa adanya sarana dan prasarana di
gudang merupakan cadangan bila ada kerusakan, koordinasi tetap dilaksanakan dengan RSU
mengingat keterbatasan dana maka pengadaan berdasarkan skala prioritas dan sesuai
kesepakatan. Untuk peralatan dalam ambulance sudah ada tenaga terlatih dalam penggunaan
alat di ambulance.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:


1) Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak segera
memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan
dan selanjutnya memerintahkan untuk memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat
kesehatan untuk pelayanan kesehatan;
2) Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan
Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya yang kurang berkoordinasi dalam
merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan dan selanjutnya
memerintahkan untuk melakukan koordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan
spesifikasi kebutuhan alat kesehatan;
3) Memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk memberikan arahan kepada petugas
atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.

67

h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai standar yang
ditetapkan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan rumah


sakit. Pencapaian atas mutu pelayanan keperawatan yang efisien dan efektif salah satunya
ditentukan oleh penyediaan peralatan keperawatan yang memadai.
Pemeriksaan atas buku inventaris seluruh ruangan rawat inap pada RSUD Sanjiwani
Gianyar diketahui bahwa peralatan kesehatan yang tersedia di ruang rawat inap yang
berkapasitas 30 orang pasien per ruangan baik untuk alat tenun maupun peralatan
keperawatan seperti standar infus, bak instrumen, pispot, urinal, handuk, sprei, sarung bantal
dan lainnya tidak sesuai dengan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan. Begitu pula halnya dengan peralatan kesehatan yang terdapat di ruang rawat
inap dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan juga tidak sesuai dengan standar
peralatan yang ditetapkan RSUD Sanjiwani Gianyar seperti misalnya sprei, handuk, standar
infus, pispot, urinal dan peralatan lainnya.
Konfirmasi dengan Direktur dan Kepala Instalasi Rawat Inap menjelaskan bahwa
peralatan yang terdapat diruang rawat inap tidak sesuai dengan standar karena anggaran yang
membuat tidak mencukupi untuk penyediaan peralatan yang memadai. Padahal di gudang
material masih terdapat sejumlah peralatan kesehatan yang belum dimanfaatkan seperti
urinal, pispot, thermometer, tromol besar, tromol kecil, tensimeter dan sebagainya seperti
yang telah dijelaskan dalam temuan pemeriksaan g, yang seharusnya dapat didistribusikan ke
ruang rawat inap yang membutuhkan. Rincian perbandingan peralatan kesehatan dengan
Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan dapat dilihat pada Lampiran 6 a s.d 6 d.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


1) Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang disusun oleh
oleh Tim Departemen Kesehatan RI pada Lampiran 2 yang menyebutkan:
a) butir 2 yang menyatakan alat keperawatan dan kebidanan diruang rawat inap dengan
kapasitas 30 orang pasien per ruangan
b) butir II untuk alat tenun
2) Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar pada:
a ) Lampiran 1 mengenai Standar Alat Tenun Ruang Rawat Inap RSUD Sanjiwani
Gianyar
b ) Lampiran 2 mengenai Standar Alat Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar

68

3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD
Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada bagian 2.2 yang menyebutkan Kepala Instalasi Rawat
Inap mempunyai tugas:
a) Mempersiapkan dan menyediakan pelayanan dan tempatnya pada Instalasi Rawat
Inap untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan prima
b) Menyusun rencana kebutuhan dana, tenaga, sarana dan prasarana serta peralatan
kesehatan untuk melaksanakan program dibidangnya
c) Mengatur/mengadakan evaluasi dan monitoring terhadap sarana dan prasarana medis.

Hal tersebut mengakibatkan pelayanan keperawatan terhadap para pasien rawat inap
tidak optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan
Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta
kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurangnya anggaran untuk


penyediaan peralatan yang memadai oleh karena subsidi dari pemerintah daerah belum
maksimal, sehingga dalam pelayanan memanfaatkan alat yang ada.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memerintahkan Direktur dan Wakil


Direktur Umum dan Keuangan untuk menganggarkan dan menyediakan peralatan yang
memadai sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien rawat
inap; serta memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang
tidak mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan
selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan
pada masing-masing ruangan.

69

i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes (Persero)
tidak tepat waktu

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien peserta Askes dan
menunjang kelancaran pembayaran klaim atas biaya pelayanan kesehatan, RSUD Sanjiwani
membuat perjanjian kerjasama dengan PT. Askes (Persero) Cabang Klungkung.
Proses pengajuan klaim Askes kepada PT. Askes dilaksanakan setelah peserta Askes
memperoleh pelayanan kesehatan dan pengobatan, selanjutnya pihak RSUD Sanjiwani
Gianyar mengajukan tagihan atas biaya pelayanan kesehatan peserta Askes secara teratur
setiap bulan kepada PT. Askes. Setelah klaim diajukan kepada PT. Askes maka PT. Askes
akan mengadakan verifikasi sebelum dilakukan pembayaran. Apabila dari hasil verifikasi
terdapat kekurangan bukti pendukung maka RSUD Sanjiwani Gianyar dapat melengkapi
kekurangannya yang selanjutnya diajukan klaim susulan.
Berdasarkan pemeriksaan atas daftar pengajuan klaim Askes ke PT.Askes (Persero)
oleh RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 s.d 2007, diketahui adanya
keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan rawat inap dan rawat jalan untuk pasien
Askeskin antara 1 s.d. 57 hari dan Askes Komersial/Sukarela antara 4 s.d. 261 hari serta
klaim Askes Wajib/Sosial antara 3 s.d. 201 hari. Untuk Tahun 2005 beberapa data tidak
diperoleh yaitu Askes Komersial bulan Januari dan Februari. Rincian lebih lanjut dapat
dilihat dalam lampiran 7 a s.d 7 c.
Pengajuan klaim obat untuk Tahun Angaran 2005 s.d. 2007 juga mengalami
keterlambatan yaitu untuk peserta Askeskin antara 2 s.d 232 hari, Askes Komersial antara 1
s.d. 230 hari dan Askes Sosial antara 3 s.d. 67 hari. Untuk Tahun 2005, beberapa data tidak
diperoleh yaitu Askeskin bulan Februari dan Oktober, Askes Komersial bulan Januari,
Februari dan Juni serta Askes Sosial bulan Maret, April dan Mei. Rincian lebih lanjut dapat
dilihat dalam Lampiran 7 d s.d 7 f.
Hasil konfirmasi kepada Kepala Instalasi Farmasi dijelaskan bahwa keterlambatan
tersebut terjadi dikarenakan kekurangan petugas dalam menangani administrasi Askes,
disamping itu karena adanya perubahan program sehingga memerlukan waktu yang cukup
lama untuk menginput data kembali.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara PT. ASKES (Persero)
Cabang Klungkung dengan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar tentang Pelayanan
Kesehatan bagi Peserta ASKES Sosial PT ASKES (Persero) Nomor 040/XI.2/PKS/10.05
Nomor 900/

/RSU
70

Pada Lampiran II tentang Tata Cara Pengajuan Tagihan dan Pembayaran Biaya Pelayanan
Kesehatan pada butir 1 yang menyatakan bahwa penagihan klaim pelayanan kesehatan oleh
Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya
dilakukan secara kolektif dan teratur kepada PT. Askes Kabupaten Gianyar.

Hal tersebut mengakibatkan keterlambatan penerimaan realisasi klaim pelayanan


kesehatan dan klaim obat peserta Askes dari PT. Askes (Persero) yang seharusnya segera
dapat dimanfaatkan untuk perawatan bagi peserta Askes yang lain.

Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD
Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap petugas
tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan dan obat oleh
RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.

Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan


program dari PT Askes sering berubah, dan sering terjadi kerusakan serta prosedur pengajuan
klaim ke PT. Askes rumit karena persyaratan verifikasi terlalu banyak.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada Direktur RSUD
Sanjiwani atas kurangnya pengawasan terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas
Askes pada RSUD Sanjiwani melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat
melakukan pengajuan klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

j. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan
sebesar

Rp120.001.575,00

dan

klaim

peserta

PT.

Askes

minimal

sebesar

Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani


Penerimaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani salah satunya adalah
berasal dari retribusi pelayanan kesehatan. Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan
diperoleh dari penjualan obat-obatan, rawat jalan dan rawat inap yang berasal dari pasien
umum maupun pasien Askes Wajib, Askes Sukarela dan Askes Miskin.
Hasil pemeriksaan Data Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Surat
Keterangan Miskin (SKM) bagi keluarga miskin Tahun 2007 (Juli & Agustus) dan Data
Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT Askes serta kuitansi Tahun Anggaran 2005 s.d.
71

2007 (s.d. April) diketahui bahwa pemberian pelayanan rumah sakit kepada Keluarga Miskin
(Gakin) diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan kepada peserta askes (Askes Wajib,
Sukarela dan Gakin) sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani. Hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00


Prosedur pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah berawal dari
penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat yang menjadi peserta dalam
program Askes Miskin oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dan pengesahan oleh Bupati
Gianyar. Berdasarkan daftar nama yang disahkan oleh Bupati, terbitlah Kartu Peserta
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJPKMM) oleh PT
Askes (Persero). Selama belum memperoleh Kartu Peserta PJPKMM, peserta dapat
menggunakan Kartu Sehat, Kartu Jaminan Pemeliharaan kesehatan (JPK) Gakin atau
SKTM.
Hasil pemeriksaan terhadap Data SKTM bagi masyarakat miskin Tahun 2007
diketahui terdapat pemberian pelayanan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat
miskin yang tidak membawa kartu PJPKMM. Hal tersebut terjadi semenjak
dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007
tanggal 14 Juni 2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 yang
menyatakan

bahwa

apabila

masih

ada

masyarakat

miskin

diluar

ketetapan

Bupati/Walikota, Pemda setempat bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari


APBD atau sumber lain. Pelayanan tersebut diberikan

pada bulan Juli sebesar

Rp50.369.475,00, berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp47.008.975,00 dan Biaya Bahan


Habis

Pakai

(BHP)

sebesar

Rp3.360.500,00;

serta

bulan

Agustus

sebesar

Rp69.632.100,00 berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp65.587.600,00 dan Biaya BHP


sebesar Rp4.044.500,00, sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar Rp120.001.575,00.
Rincian dapat dilihat pada Lampiran 8 a.
Atas permasalahan ini, pihak rumah sakit telah berupaya mengajukan
permohonan klaim SKM/SKTM dengan Surat Nomor 900/897/RSU untuk bulan Juli
2007 sebesar Rp50.275.975,00 kepada Bupati Gianyar cq. Kepala kantor Dinas Sosial
Kabupaten Gianyar pada tanggal 20 September 2007 (revisi menjadi Rp50.369.475,00),
sedangkan klaim untuk bulan Agustus sebesar Rp69.632.100,00 belum diajukan.
Permohonan tersebut sampai dengan berakhirnya pemeriksaan belum direalisasikan oleh
Pemerintah Kabupaten Gianyar.

72

2) Pemberian Pelayanan kepada Peserta Askes Wajib, Sosial dan Gakin membebani RSUD
minimal sebesar Rp65.515.050,00
Pemeriksaan atas prosedur pengajuan klaim Askes diketahui bahwa pengajuan
klaim Askes kepada PT Askes dilaksanakan setelah peserta PT Askes memperoleh
pelayanan kesehatan dan pengobatan, kemudian diverifikasi oleh pihak PT Askes yang
ditempatkan di RSUD Sanjiwani. Namun sebelum diverifikasi oleh PT Askes, pihak
rumah sakit telah memberikan pelayanan obat kepada pasien tanpa meneliti lebih lanjut
mengenai obat-obat yang diperkenankan Askes, sehingga pasien mendapat obat diluar
ketetapan askes dan pihak rumah sakit tidak membebankan kepada pasien dan selisih
kelebihan pemberian obat tersebut ditanggung oleh pihak rumah sakit.
Hasil pemeriksaan terhadap data Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT.
Askes diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2005 pengajuan klaim obat ke PT askes
sebesar Rp294.387.546,00 namun disetujui sebesar Rp292.512.534,00 sehingga terdapat
selisih sebesar Rp1.875.012,00, rinciannya dapat dilihat dalam Lampiran 8 b. Pada Tahun
2005 beberapa data tidak diperoleh oleh Tim BPK yaitu data untuk Askes Sukarela bulan
Januari dan Pebruari, Askes Wajib bulan Maret, April dan Mei serta Askes Gakin bulan
Pebruari dan Oktober. Tahun Anggaran 2006 pengajuan klaim ke PT Askes adalah
sebesar Rp872.389.014,00 dan disetujui sebesar Rp863.654.606,00 sehingga terdapat
selisih sebesar Rp8.734.408,00 dan pada Tahun Anggaran 2007 (s/d Juni) pengajuan
klaim

ke

PT

Askes

sebesar

Rp2.320.711.506,00

dan

disetujui

sebesar

Rp2.265.805.876,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp54.905.630,00. Dengan


demikian,

selisih

keseluruhan

berjumlah

Rp65.515.050,00.

Selisih

sebesar

Rp65.515.050,00 terdiri dari Askes Wajib dan Sosial sebesar Rp8.202.944,00 dan Askes
Gakin sebesar Rp57.312.106,00.
Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani diketahui bahwa pelayanan
kepada Gakin tersebut diberikan sejak dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan yang
menghimbau bahwa Gakin diluar ketetapan akan menjadi tanggungan Pemda Gianyar.
Kepala Instalasi Farmasi juga menjelaskan bahwa selisih yang membebani RSUD terjadi
karena resep yang diberikan oleh dokter kepada pasien ternyata hanya sebagian obat yang
disetujui oleh PT Askes dan RSUD tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat
tersebut khusus kepada paserta Askes Wajib dan Sosial.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

73

1) Buku Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi


Masyarakat Miskin Tahun 2005 yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI Bab III
Penyelenggaraan Huruf B Kepesertaan angka:
2. menyatakan bahwa Penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat miskin
yang menjadi peserta dalam program ini ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota
dan disahkan oleh Bupati/Walikota ;
3. menyatakan bahwa Berdasarkan nama yang disahkan oleh Bupati/Walikota,
diterbitkan Kartu Peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin oleh PT
Askes (Persero), maka dapat digunakan Kartu Sehat, Kartu JPK Gakin atau SKTM
(Surat Keterangan Tidak mampu);Apabila nama yang bersangkutan tidak
tercantum dalam daftar yang disahkan Bupati/Walikota, pada kontrak pertama
dengan pemberi pelayanan kesehatan (PPK) tetap memperoleh pelayanan
kesehatan, dan petugas akan menarik kartu identitas yang bersangkutan dan
meneruskannya kepada PT Askes (Persero) untuk mendapatkan verifikasi;
4. menyatakan bahwa Apabila jumlah masyarakat miskin di suatu daerah lebih
banyak dari jumlah yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan, maka iuran bagi
kelebihan jumlah masyarakat miskin tersebut dapat ditanggulangi pemerintah
provinsi/kabupaten/kota.
2) Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007 tanggal 14 Juni
2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 menyatakan bahwa apabila
masih ada masyarakat miskin diluar ketetapan Bupati/Walikota, Pemda setempat
bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari APBD atau sumber lain.
3) Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 616.A/MENKES/SKB/VI/2004 Nomor 155 A Tahun 2004 tentang Tarif
Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di
Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah Bab I pasal I angka 42 menyebutkan bahwa Iuran
biaya (cost sharing) adalah pembebanan sebagian biaya pelayanan kesehatan kepada
peserta dan atau anggota keluarganya.

Hal tersebut mengakibatkan RSUD Sanjiwani terbebani biaya pelayanan kesehatan


kepada Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 (Rp50.369.475,00 +
Rp69.632.100,00)

dan

peserta

PT.

Askes

minimal

sebesar

Rp65.515.050,00

(Rp8.202.944,00 + Rp57.312.106,00) dan dana sebesar Rp120.001.575,00 tersebut tidak


dapat segera dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan.

74

Hal ini disebabkan oleh:


1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan penggantian
biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00
dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada
Pemda Kabupaten Gianyar;
2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat
kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa RSUD Sanjiwani mengikuti


ketentuan di PT. Askes yang hanya menanggung Pasien Miskin yang termasuk dalam daftar
kuota dari hasil pendataan BPS. Sedangkan banyak pasien miskin yang bersifat dadakan yang
menjadi tanggungan Pemda.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada:


1) Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan
penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar
Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar
Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya, memerintahkan
untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi untuk keluarga miskin;
2) Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan atas
selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya, memerintahkan
pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.

k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar merupakan Rumah
Sakit Swadana yang ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
445/3357/PUOD tanggal 8 Nopember Tahun 1999 perihal Persetujuan RSUD Sanjiwani
Gianyar Kabupaten Dati II Gianyar menjadi Unit Swadana Daerah. Unit Swadana Daerah
adalah satuan kerja daerah tertentu yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan
fungsionalnya untuk keperluan operasionalnya sendiri secara langsung. Penerimaan
fungsional Tahun Anggaran 2005 dan 2006 antara lain bersumber dari penerimaan atas rawat

75

jalan dan rawat inap baik pasien umum, pasien Askes, Pasien Askes Maskin dan pasien dari
Unit Swadana sendiri.
Hasil Pemeriksaan atas Laporan keuangan Tahun 2005 dan 2006 diketahui bahwa
Penggunaan Dana Swadana yang dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran,
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tahun Anggaran 2005


Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp10.837.430.616,50 digunakan
untuk:
No

Uraian

1
1
2
3
4
5

2
Pembinaan Manajemen
Pengembangan SDM
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Jasa Pelayanan
Biaya lain-lain
Jumlah

Realisasi
(Rp)
3
0
40.172.500,00
7.351.236.446,00
2.413.865.671,00
40.000.000,00
9.845.274.617,00

Ketentuan
(Rp)
4
541.871.530,82
541.871.530,82
4.876.843.777,43
4.334.972.246,60
541.871.530,83
10.837.430.616,50

Selisih
(Rp)
5 (4-3)
541.871.530,82
501.699.030,82
(2.474.392.668,57)
1.921.106.575,60
501.871.530,83
992.155.999,50

Sisa dana sebesar Rp992.155.999,50 (10.837.430.616,50 9.845.274.617,00) merupakan


saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2006.
Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana
Swadana dapat digunakan untuk:
a) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83
b) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83
c) Biaya

Operasional

dan

Pemeliharaan

45%

Rp10.837.430.616,50

Rp4.876.843.777,43
d) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp10.837.430.616,50 = Rp4.334.972.246,60
e) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83
Dari uraian di atas menunjukkan

bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana

Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar


Rp7.351.236.446,00
Rp4.876.843.777,43

(67,83%)
(45,00%),

sedangkan
dengan

seharusnya

demikian

terjadi

maksimal

sebesar

pelampauan

sebesar

Rp2.474.392.668,57 atau 22,83% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan


penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. Rincian
dapat dilihat pada Lampiran 9.

2) Tahun Anggaran 2006


76

Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp15.640.678.530,54 digunakan


untuk:
No
1
1
2
3
4
5

Uraian

Realisasi
(Rp)
3

2
Pembinaan Manajemen
Pengembangan SDM
Biaya Operasional dan
Pemeliharaan
Jasa Pelayanan
Biaya lain-lain
Jumlah

0
60.974.200,00
9.525.973.490,00

Ketentuan
(Rp)
4
782.033.926,53
782.033.926,53
7.038.305.338,73

Selisih
(Rp)
5 (4-3)
782.033.926,53
721.059.726,53
(2.487.668.151,27)

5.545.863.694,00
68.220.000,00
15.201.031.384,00

6.256.271.412,22
782.033.926,53
15.640.678.530,54

710.407.718,22
713.813.926,53
439.647.146,54

Sisa dana sebesar Rp439.647.146,54 (15.640.678.530,54 15.201.031.384,00) merupakan


saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2007.
Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana
Swadana dapat digunakan untuk:
1) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53
2) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53
3) Biaya

Operasional

dan

Pemeliharaan

45%

Rp15.640.678.530,54

Rp7.038.305.338,74
4) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp15.640.678.530,54 = Rp6.256.271.412,22
5) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana
Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar
Rp9.525.973.490,00
Rp7.038.305.338,74

(60,91%)
(45,00%),

sedangkan
dengan

seharusnya

demikian

terjadi

maksimal

sebesar

pelampauan

sebesar

Rp2.487.668.151,27 atau 15,91% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan


penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan (rincian
terlampir).

Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani dijelaskan bahwa pelampauan


tersebut terjadi adalah untuk menutupi kebutuhan operasional rumah sakit yang sangat
minim.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam
Negeri Nomor 900-1101 tanggal 16 Oktober 1997 tentang Juknis Pengusulan, Penetapan,
dan tata Cara Pengelolaan Keuangan Unit Swadana Daerah huruf D. Penggunaan Dana

77

Swadana Daerah menyebutkan bahwa dana swadana dapat dipergunakan secara langsung
untuk membiayai pengeluaran dengan rincian sebagai berikut:
1) Kegiatan Pembinaan Manajemen maksimal .......5%
2) Pengembangan SDM maksimal....................5%
3) Biaya Operasional dan Pemeliharaan maksimal.45%
4) Jasa Pelayanan maksimal.40%
5) Biaya Lain-lain..5%

Hal tersebut mengakibatkan:


1) Penggunaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan yang melampaui batas maksimal
berpotensi pemborosan keuangan RSUD Sanjiwani;
2) Terbatasnya penggunaan dana swadana secara langsung untuk kegiatan Pengembangan
SDM dan Pembinaan Manajemen berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.

Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan
Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam
menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan
fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa keadaan pisik RSUD


Sanjiwani sangat kumuh sehingga diperlukan rehab fisik terhadap bangsal dan selasar dan
adanya perbaikan WC gedung/Bangzal. Disamping itu Rumah Sakit tidak mempunyai dana
fresh money untuk cadangan yang peran dan fungsi sosialnya yang menonjol khususnya
terhadap pasien miskin sehingga tidak terjadi penumpukan utang obat.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi sanksi kepada Direktur RSUD


Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan
dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya dalam menyusun dan merencanakan penggunaan
Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar
yang berlaku. Dan selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan
penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman
pada standar yang berlaku.

78

l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai
dengan pagu anggaran

RSUD Sanjiwani ditetapkan menjadi Unit Swadana Daerah yang dapat menggunakan
langsung penerimaan fungsionalnya tanpa disetor terlebih dahulu ke Kas Daerah dengan
Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gianyar Nomor 255 Tahun 1999. Pemeriksaan
atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK)
Perubahan serta rekening koran Tahun Anggaran 2005 dan 2006 diketahui bahwa terdapat
perbedaan antara saldo Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang dilaporkan dengan
yang sebenarnya ada pada Kas RSUD yang disebabkan oleh realisasi Insentif Jasa Pelayanan
(Jaspel), Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan rencana kebutuhan/pagu
anggaran. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) murni swadana


Pemeriksaan atas LRA 2005 dan 2006 diketahui bahwa RSUD Sanjiwani
melaporkan SiLPA 2005 dan 2006 masing-masing sebesar Rp1.189.558.842,12 dan
Rp1.629.205.988,66.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran diketahui bahwa saldo kas per 31
Desember 2005 ternyata hanya sebesar Rp1.973.165,00, sehingga terdapat selisih sebesar
Rp1.187.585.677,12 (Rp1.189.558.842,12 - RpRp1.973.165,00). Selisih tersebut ternyata
digunakan untuk membiayai Jaspel, Obat-obatan, Listrik dan Air yang merupakan beban
Tahun 2005 itu sendiri.
Sementara itu, saldo kas per 31 Desember 2006 ternyata hanya sebesar
Rp433.800.616,54,

sehingga

terdapat

selisih

sebesar

Rp1.195.405.372,12

(Rp1.629.205.988,66 - Rp433.800.616,54). Selisih tersebut ternyata digunakan untuk


membiayai Jaspel, Obat-obatan dan Listrik yang merupakan beban Tahun 2006 itu
sendiri. Dalam LRA, semua beban itu diistilahkan sebagai panjar karena belum
dipertanggungjawabkan dengan SPM (Surat Perintah Membayar) atau SP2D (Surat
Perintah Pencairan Dana) untuk pengeluaran unit swadana pada tahun yang bersangkutan.
Permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a)

Tahun Anggaran 2005

79

(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00 dan direalisasikan


sebesar

Rp2.419.903.671,00

atau

99,99%;

dengan

kata

lain,

Jaspel

direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran


sebesar Rp96.329,00. Sedangkan pada Triwulan IV Tahun 2005, terdapat
pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp909.065.251,24 yang dibebankan
pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Jaspel sebenarnya
melampaui

anggaran

sebesar

Rp908.968.922,24

(Rp909.065.251,24

Rp96.329,00).
(2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00 dan direalisasikan
sebesar Rp3.649.831.156,00 atau 99,99%; dengan kata lain, obat-obatan
direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran
sebesar Rp168.844,00. Sedangkan pada Semester II Tahun 2005, terdapat
pengeluaran berupa panjar Biaya Obat-obatan sebesar Rp243.513.745,88 yang
dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Obat-obatan
sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp243.344.901,88 (Rp243.513.745,88
Rp168.844,00).
(3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp174.850.000,00 dan direalisasikan sebesar
Rp167.843.665,00 atau 95,99%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan
tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar
Rp7.006.335,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran
berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp34.385.580,00 yang dibebankan pada
SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik sebenarnya melampaui
anggaran sebesar Rp27.379.245,00 (Rp34.385.580,00 Rp7.006.335,00).
(4) Biaya Air dianggarkan Rp3.937.342,00 dan direalisasikan sebesar dan
Rp3.850.200,00 atau 97,79%; dengan kata lain, Biaya Air direalisasikan tidak
melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar
Rp87.142,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa
panjar Biaya Air sebesar Rp621.100,00 yang dibebankan pada SiLPA 2005.
Dengan demikian, realisasi Biaya Air sebenarnya melampaui anggaran sebesar
Rp533.958,00 (Rp621.100,00 - Rp87.142,00).

b ) Tahun Anggaran 2006


(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782 dan direalisasikan sebesar
Rp5.545.863.694,00 atau 89,37%; dengan kata lain Jaspel direalisasikan tidak
melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar
80

Rp659.321.088,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat


pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp10.367.547,12 yang dibebankan
pada SiLPA 2006, namun pada akhirnya tidak melampaui anggaran.
(2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp4.409.006.800,00 dan direalisasikan
sebesar Rp4.408.394.952,00 atau 99,99%; atau dengan kata lain, Biaya Obatobatan direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa
anggaran sebesar Rp611.848,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006,
terdapat

pengeluaran

berupa

panjar

Biaya

Obat-obatan

sebesar

Rp1.164.307.925,00 yang dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian,


realisasi

biaya

obat-obatan

sebenarnya

melampaui

anggaran

sebesar

Rp1.163.696.077,00 (Rp1.164.307.925,00 - Rp611.848,00).


(3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00 dan direalisasikan sebesar
Rp249.781.415,00 atau 95,06%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan
tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar
Rp12.986.845,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat
pengeluaran berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp20.729.900,00 yang
dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik
sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp7.743.055,00 (Rp20.729.900,00 Rp12.986.845,00).

Dari uraian di atas, tampak secara keseluruhan bahwa realisasi pelaporan


Insentif Jaspel, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak melampaui anggarannya
sehingga pada akhir tahun seolah-olah masih terdapat SiLPA yang relatif besar dan
merupakan sumber daya keuangan untuk digunakan pada tahun berikutnya. Namun
demikian, terdapat pengeluaran berupa panjar yang diambilkan dari SiLPA untuk
menutupi beban yang sebenarnya.
SiLPA 2005 sesungguhnya adalah sebesar Rp1.973.165,00 bukan sebesar
Rp1.189.558.842,12; dan SiLPA 2006 adalah sebesar Rp433.800.616,54 bukan
sebesar Rp1.629.205.988,66. Dengan demikian, saldo SiLPA sebenarnya pada akhir
tahun berjalan kurang memadai untuk mendukung ketersediaan uang tunai dan
likuiditas pengelolaan keuangan RSUD Sanjiwani pada tahun anggaran berikutnya.
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Lampiran 10.

2) Penganggaran pengeluaran obat-obatan untuk membayar Hutang Obat kurang


memadai
81

Dilihat dari penjelasan pada butir a. di atas, obat-obatan tersebut direalisasikan tidak
melampaui anggaran, namun dilihat dari pengeluaran sebenarnya, terdapat panjar Biaya
Obat-obatan

T.A.

2005

sebesar

Rp243.513.745,88

dan

2006

sebesar

Rp1.164.307.925,00. Namun demikian, terdapat pula pelaporan Hutang Obat yang


jumlahnya seolah-olah semakin meningkat pada Neraca per 31 Desember 2005 dan
2006, yaitu masing-masing sebesar Rp1.724.910.907,00 dan Rp2.117.978.718,00,
padahal hutang tersebut sudah mengandung panjar Biaya Obat-obatan yang telah
dibayarkan.
Konfirmasi dengan pihak Instalasi Farmasi dan Bagian Perencanaan dan Anggaran
diketahui bahwa usulan pengeluaran belanja obat dari Instalasi Farmasi tidak
mempertimbangkan untuk pembayaran Hutang Obat, begitu pula Bagian Perencanaan
dan Anggaran juga tidak melakukan analisa atas hal tersebut. Sehingga pada akhir
Tahun 2005 dan 2006 terdapat panjar Biaya Obat yang sebenarnya adalah
pengeluaran untuk membayar Hutang Obat yang belum dipertanggungjawabkan dengan
SPM atau SP2D. Dengan demikian, pengeluaran panjar tersebut tidak dilandasi dan
tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang telah ditetapkan.

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan:


1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 tentang Penetapan dan
Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Keuangan Unit Swadana Daerah Bab I
Ketentuan Umum Pasal 1 huruf k menyebutkan bahwa Sisa Lebih adalah selisih
antara realisasi penerimaan dengan realisasi dana Unit Swadana Daerah dengan SPMU
Pengesahan yang diterbitkan oleh Biro/Bagian Keuangan dalam satu tahun anggaran
berkenaan.
2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/55/Keu/2005 tentang Pengesahan Dokumen
Anggaran

Satuan

Kerja

(DASK)

pada

Biaya

Listrik

dianggarkan

sebesar

Rp174.850.000,00, Biaya Air dianggarkan sebesar Rp3.937.342,00, Insentif Jasa


Pelayanan dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00, dan Biaya Obat-Obatan
dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00.
3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/56/Keu/2006 tentang Pengesahan DASK pada
Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00, Insentif Jasa Pelayanan
dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782,00, dan Biaya Obat-Obatan dianggarkan sebesar
Rp4.409.006.800,00.

Hal tersebut diatas mengakibatkan:


82

1) Rencana dan arah pemanfaatan sumber daya keuangan menjadi tidak pasti serta
menganggu manajemen kas dan likuiditas keuangan RSUD Sanjiwani pada tahun
berikutnya, karena ketersediaan saldo kas tunai yang lebih kecil dan tidak sesuai
dengan pelaporan SiLPA murni swadana;
2) Pengeluaran berupa panjar untuk Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik
dan Air pada tahun berjalan tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang
tersedia.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang
tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja yang
diprediksikan akan berlebih;
2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang
tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang
obat.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa SiLPA di RSUD Sanjiwani


dilaporkan guna mengetahui darimana sumber sisa anggaran dan pemakaian dari SiLPA
rekapan SiLPA diajukan pada anggaran perubahan akhir tahun. Sedangkan perencanaan
disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi SiLPA kecuali pendapatan melebihi
target yang direncanakan.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:


1) Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan
Keuangan atas kelalaiannya tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi
suatu belanja yang kemungkinan berlebih;
2) Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan
Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk
membayar hutang obat

m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani


senilai Rp588.000.000,00 belum efektif

83

Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani


merupakan penggabungan dari Rekam Medis (Urusan Catatan Medis Rumah Sakit) dengan
Pencatatan dan Pelaporan RS (Urusan Pencatatan dan Pelaporan). Bagian SIMRS RSUD
Sanjiwani Kabupaten Gianyar dibentuk berdasarkan Perstandar Daerah Kabupaten Gianyar
Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 5 Januari 2001 dengan latar belakang untuk menunjang
kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD Sanjiwani.
Tujuan pembentukan bagian SIMRS adalah untuk meningkatkan pelayanan
administrasi pasien dengan cepat, tepat dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah
sakit kepada masyarakat dengan teknik Computerized Billing System (CBS). Untuk
mencapai tujuan tesebut Pihak RSUD melakukan Kerjasama Operasi pada Bidang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan CV. Andika Prima Tech yang dilaksanakan
440/080/1/KSO/2003
dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) Nomor:
001/APTK-KSO/1/2003
Tanggal 27 Januari 2003.
Pelaksanaan pekerjaan menggunakan sistem kerjasama operasi (KSO) yang berlaku
sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 27 Januari 2008. Pembayaran atas kerjasama
operasi tersebut dilakukan setiap bulan selama jangka waktu KSO. Setelah KSO tersebut
selesai, perangkat keras dan perangkat lunak yang terpasang menjadi milik Pihak RSUD.
Selama masa KSO biaya perawatan dan perbaikan perangkat lunak dan perangkat keras
menjadi tanggungjawab pihak CV. Andika Prima Tech.
Berdasarkan Kontrak tersebut pekerjaan CV. Andika Prima Tech adalah mengadakan
perangkat keras dan perangkat lunak untuk jaringan komputer SIMRS. Perangkat keras yang
dimaksud terdiri dari:
1) 31 unit computer Pentium III;
2) 1 unit server Pentium IV;
3) 4 Unit Printer;
4) 10 unit upgrade computer lama dengan spesifikasi Pentium III;
5) Perangkat lainnya.
Sedangkan perangkat lunak yang dimaksud adalah Integrated System Solution Hospital
Management System yang terdiri dari beberapa modul yang seluruhnya terintegrasi antara
satu modul dengan modul lainnya. Adapun modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:
1) Rawat Jalan (Poliklinik);
2) Rawat Inap;
3) Rawat darurat;
4) Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Gizi);
5) Keuangan dan Akuntansi;
84

6) Sumber Daya Manusia

Harga borongan atas pekerjaan tersebut sebesar Rp840.000.000,00 yang dibayarkan


setiap bulan sebesar Rp14.000.000,00 selama 5 (lima) tahun. Selama Tahun Anggaran 2003,
Pihak RSUD tidak melakukan pembayaran atas pekerjaan tersebut karena sesuai dengan
perjanjian, pembayaran pertama mulai pada saat masa uji coba selesai, yaitu: Bulan Januari
2004. Dengan demikian sampai, dengan bulan Juni Tahun 2007 Pihak RSUD telah
melakukan pembayaran sebesar Rp588.000.000,00 (42 bulan x Rp14.000.000,00) yang
direalisasikan melalui belanja Jasa Pihak ketiga. Kontrak juga mengatur bahwa Aplikasi
SIMRS sudah dapat dimanfaatkan secara penuh pada saat selesainya masa uji coba.
SPK (Kontrak) atas Kerjasama Operasi SIMRS tersebut tidak memuat Rencana
Anggaran Biaya atas pekerjaan tersebut, sehingga tidak dapat diketahui spesifikasi yang
terinci atas pekerjaan tersebut yang pada intinya terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras
beserta alat pendukung lainnya dan pelatihan kepada pengawas dan operator. Jadwal kerja
untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut juga tidak diatur secara jelas oleh Pihak RSUD dan
CV. Andika Prima Tech sehingga untuk pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan tersebut
yang berdasarkan kontrak merupakan tanggungjawab Direksi RSUD Sanjiwani, tidak dapat
dilaksanakan.
Berdasarkan SPK (Kontrak) maksud dan tujuan dari penggunaan informasi rumah sakit
yang terintegrasi adalah:
1) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit;
2) Meningkatkan efisien waktu, biaya dan tenaga;
3) Memudahkan dan mempercepat informasi baik keadaan pasien maupun informasi
lainnya;
4) Meningkatkan pengawasan terhadap aset rumah sakit;
5) Memudahkan dalam pengarsipan;
6) Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat;
7) Memudahkan dalam analisa atau statistik karena didukung oleh data-data yang lengkap
dan valid;
8) Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi tentang rumahsakit.

Pemeriksaan atas penggunaan aplikasi yang sudah terpasang pada 41 instalasi dan
unsur penunjang diketahui bahwa sebanyak 31 user atau pengguna yang aplikasi sistemnya
sudah jadi atau terpasang belum dioperasikan atau dimanfaatkan secara penuh dengan kata

85

lain Aplikasi SIMRS hanya difungsikan sebagai Billing Sistem dengan rincian sebagai
berikut:

No.

Nama Modul

Jml. Aplikasi
Terpasang
(Unit)

Jml. Aplikasi
yg Belum Dimanfaatkan
(User)

Modul Rawat Jalan

16

14

Modul Rawat Inap

13

12

Modul Rawat Darurat

Modul Penunjang Medik

Modul Keuangan dan Akuntansi

Sumber Daya Manusia

42

36

Jumlah

Tabel diatas menunjukkan bahwa aplikasi yang sudah selesai dikerjakan tetapi belum
dimanfaatkan adalah sebanyak 36 aplikasi. Sedangkan Modul Sumber Daya Manusia (SDM)
sampai pemeriksaan berakhir belum terpasang. Dengan demikian, informasi yang dapat
dilayani oleh Aplikasi SIMRS sebatas hanya informasi pendapatan, sedangkan informasi
yang menyangkut rekam medis, keuangan dan akuntansi serta sumber daya manusia tidak
dapat dilayani.
Untuk dapat mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS tersebut, CV. Andika Prima Tech
sudah melakukan pelatihan terhadap calon operator komputer yang terdiri dari bidan, perawat
dan tenaga administrasi yang sudah dilaksanakan pada tahun 2003. Tetapi pelatihan yang
diberikan hanya sebatas Computerized Billing System (sesuai sertifikat yang diterbitkan)
bukan Aplikasi SIMRS secara menyeluruh. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Aplikasi
SIMRS belum dioperasikan secara penuh.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini
adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai
APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak
diskriminatif, dan akuntabel; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus

86

sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan Kerjasama Operasi (KSO) pada Bidang SIMRS


tersebut belum mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah tersebut disebabkan oleh:


1) Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan
Keuangan RSUD yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi
SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;
2) Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi/Bagian yang kurang optimal dalam
mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS;
3) Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak
sesuai dengan kontrak.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam


mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV. Andika
Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti dengan
peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud di masa mendatang.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada:


1)

Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan
RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian
Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan selanjutnya, memerintahkan
untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing
Instalasi/Bagian;

2)

Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang optimal
dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS dan selanjutnya, memerintahkan untuk
mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;

3)

Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak
sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan kontrak.

87

n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60


memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani
RSUD Sanjiwani adalah merupakan Unit Swadana Kabupaten Gianyar sehingga semua
penerimaannya dapat dipergunakan secara langsung oleh RSUD. Penerimaan Rumah Sakit
Sanjiwani diperoleh dari Jasa Sarana, Jasa Medis, Jasa Pelayanan dan Jasa Administrasi.
Penerimaan dari Jasa Pelayanan sesuai ketentuan dikembalikan kepada RSUD yang
diperuntukkan terutama bagi pengembangan sumber daya manusia dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Peraturan yang mengatur pembagian Jasa Pelayanan beberapa kali berubah dan yang
terakhir

adalah

Keputusan

Direktur

RSUD

Sanjiwani

Gianyar

Nomor:

188/791/RSU/VII/2006 tentang Revisi I Rumus Pembagian Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani


Kabupaten Gianyar. Keputusan Direktur tersebut memutuskan bahwa jasa yang dihasilkan
dari pendapatan RSUD Sanjiwani Gianyar dibagi dengan perbandingan prosentase sebesar
40% untuk jasa pelayanan dan 60% untuk biaya operasional pelayanan rumah sakit.
Berdasarkan keputusan tersebut yang berhak atas Jasa Pelayanan kesehatan adalah seluruh
karyawan RSUD baik Medis, Paramedis dan Non Paramedis setelah melaksanakan tugas
minimal satu tahun. Dari keseluruhan jasa pelayanan untuk karyawan tersebut, sebesar 17 %
merupakan jasa pelayanan untuk manajerial yang terdiri dari karyawan manajerial/struktural,
karyawan yang menjabat kepala dari suatu kelompok kegiatan.
Hasil pemeriksaan atas SPM, SP2D dan bukti-bukti pendukung atas Belanja Jasa
Pelayanan Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) menunjukkan jasa
pelayanan selain dibagikan kepada karyawan RSUD juga dibagikan untuk Dewan Penyantun.
Besarnya jasa pelayanan untuk Dewan Penyantun adalah sebesar 8% dari seluruh dana untuk
manajerial. Dewan Penyantun RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagaimana diatur
dengan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 312 Tahun 2006 terdiri dari Bupati, Wakil Bupati,
Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi, Kepala Bawasda, Kepala Dinas
Kesehatan dan Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar, namun demikian Keputusan
Bupati tersebut tidak menyebutkan pemberian Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan
Penyantun. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Keputusan Bupati tentang Dewan
Penyantun untuk Tahun 2005, tidak didapatkan.
Jasa Pelayanan yang dibagikan untuk Dewan Penyantun tersebut selama Tahun
Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) adalah sebesar Rp99.325.028,60
dengan rincian sebagai berikut berikut:
No.

Tahun Anggaran

Jml. Belanja
Jasa Pelayanan

Jasa Pelayanan untuk


Dewan Penyantun

88

(Rp)
1

(Rp)
4

2005

2.419.903.671,04

32.951.777,35

2006

5.545.863.694,00

56.107.099,09

2007 (s.d. Juli)

1.788.028.472,00

10.266.152,16

9.753.795.837,04

99.325.028,60

Jumlah

Pembayaran atas Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun tidak dilakukan setiap
bulan tetapi disimpan terlebih dahulu oleh Tim Pengendali Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani
Gianyar yang bertugas sebagai pembagi jasa pelayanan. Jasa Pelayanan untuk Dewan
Penyantun dibayarkan setelah jasa pelayanan yang dikumpulkan tersebut dianggap cukup
jumlahnya. Jasa pelayanan yang telah dibayarkan kepada Dewan Penyantun selama Tahun
2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Mei 2007) adalah sebesar Rp87.439.758,62. Jumlah yang
dibayarkan lebih kecil dari jumlah yang sudah dikumpulkan yaitu Rp99.325.028,60 karena
sebagian digunakan untuk membayar tagihan RSUD kepada Dewan Penyantun yang sudah
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD. Dari jumlah sebesar Rp87.439.758,62
tersebut, diantaranya Rp5.736.034,20 sudah termasuk yang dibayarkan kepada Direktur RSUD.
Rincian pembayarannya terdapat dalam Lampiran 11. Pembagian Jasa Pelayanan kepada
Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,00 tersebut tidak sesuai dengan ketentuan karena
seharusnya Jasa Pelayanan hanya untuk karyawan RSUD saja.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Gianyar Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Bab XVII Pengelolaan
Biaya Pelayanan Kesehatan di RSUD dan Puskesmas Pasal 22 yang menyatakan: Ayat (2)
seluruh penerimaan komponen jasa pelayanan dikembalikan kepada RSUD; dan Ayat (3)
penggunaan dana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut oleh RSUD dan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, yang diperuntukkan terutama bagi
pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat, atau sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Hal tersebut mengakibatkan Pembagian Jasa Pelayanan Kepada Dewan Penyantun
sebesar Rp99.325.028,60 tersebut tidak tepat sasaran dan merupakan pemborosan keuangan
RSUD Sanjiwani.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani yang


mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.

89

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pengalokasian pembagian jasa


pelayanan kepada Dewan Penyantun adalah berdasarkan SK Bupati Gianyar No.312 Tahun
2006, mengacu pada struktur Rumah sakit Type B yang merupakan imbalan kepada Dewan
Penyantun atas jasa-jasanya dalam rangka pembinaan RSUD Sanjiwani.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk


meninjau kembali kebijakan pembagian jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun,
dan selanjutnya memerintahkan untuk tidak memberikan jasa pelayanan tersebut kepada
Dewan Penyantun.

o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.529.000,00 tidak


sesuai ketentuan
RSUD Sanjiwani merupakan RSUD Kelas B yang memberikan pelayanan rawat jalan
dan rawat inap kepada masyarakat. Pengolahan dan Penyediaan makanan untuk pasien rawat
inap dilakukan oleh Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani yang secara organisasi berada di bawah
Wakil Direktur Penunjang.
Untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (sampai dengan bulan Mei 2007),
penyediaan atas bahan makanan pasien yang diolah oleh Intalasi Gizi dilakukan oleh satu
rekanan yaitu UD. Arta Agung. Pengadaan Bahan Makanan tersebut dilaksanakan melalui
Surat Perjanjian Kerja (SPK)/kontrak yang dilaksanakan setiap bulan. Realisasi keuangan
atas pengadaan bahan makanan tersebut sampai dengan berakhirnya pemeriksaan adalah
sebesar Rp1.209.604.000,00 yang berasal dari pengadaan Bulan Januari Tahun 2005 sampai
dengan Bulan Nopember 2006. Sedangkan, pembayaran untuk pengadaan dari Bulan
Desember 2006 sampai dengan Bulan Mei 2007 belum direalisasikan. Daftar terinci terdapat
pada Lampiran 12.
Pemeriksaan atas SPK/kontrak dan bukti-bukti pendukungnya menunjukkan satuan
untuk pengadaan bahan makanan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah porsi bahan
makanan yang terbagi atas 7 Jenis sebagai berikut:
No.

Jenis Makanan Pasien

Harga per
Porsi (Rp)
3

1.

Mahotama/VIP A

12.000,00

2.

Madyatama/VIP B

9.000,00

3.

Utama/VIP C

8.000,00

4.

Pratama/Kelas I

7.000,00

5.

Kelas II

6.000,00

90

6.

Kelas III

5.000,00

7.

Cito Karyawan OK (Operasi Kamar)

10.000,00

Harga untuk satu porsi atas masing-masing jenis makanan pasien tersebut berdasarkan
perkiraan harga yang dibuat oleh Instalasi Gizi.
Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa harga atas Makanan Cito
Karyawan OK ditentukan berdasarkan pekiraan untuk sekali makan yaitu Rp10.000/porsi,
sedangkan harga atas bahan makanan pasien ditentukan berdasarkan atas perhitungan
kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat satu porsi menu makanan siap
saji.
Hasil Pemeriksaan lebih lanjut atas pengadaan Bahan Makanan Pasien di Instalasi Gizi
menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1) Penambahan biaya listrik dan air dalam pengadaan bahan makanan pasien sebesar
Rp1000 per porsi memboroskan keuangan RSUD sebesar Rp189.073.000,00 dan potensi
pemborosan sebesar Rp48.486.000,00

Harga Bahan Makanan Pasien ditentukan berdasarkan Kebutuhan Bahan Makanan


pasien yang disusun oleh Instalasi Gizi RSUD. Penentuan harga per porsi dilakukan
dengan menghitung habisnya bahan makanan untuk satu hari per jenis makanan.
Pemeriksaan atas daftar tersebut menunjukkan untuk satu jenis menu ditambah dengan
biaya listrik dan air adalah sebesar Rp3000,00 per hari atau Rp1000,00 per porsi untuk
tiga kali pemberian makanan. Padahal pengolahan Bahan Makanan tersebut dilakukan di
Instalasi Gizi dengan menggunakan fasilitas air dan listrik RSUD yang dibayar secara
rutin oleh RSUD. Dengan demikian, terdapat pembayaran di luar kebutuhan atas Bahan
Makanan Pasien sebesar Rp1000,00/porsi kepada UD. Arta Agung.
Jumlah Porsi Bahan Makanan Pasien yang dibayarkan selama Tahun Anggaran
2005, 2006 dan 2007 adalah sebagai berikut:
No.

Jenis Makanan Pasien

(1)

(2)

Jumlah Porsi

Jumlah Porsi

Jumlah Porsi

Jumlah Porsi

Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2005
& 2006

s.d Mei 2007


Pembayaran
belum
direalisasikan

(3)

(4)

(5=3+4)

(6)

Madyatama/VIP B

1.023

2.661

3.684

2.052

Utama/VIP C

2.856

7.209

10.065

1.695

Pratama/Kelas I

13.340

25.396

38.736

9.356

Kelas II

48.312

83.778

132.090

22.900

91

Kelas III

645

3.549

4.194

12.483

Jumlah

66.176

122.593

188.769

48.486

Berdasarkan tabel diatas, total seluruh porsi Tahun 2005 dan 2006 menjadi 188.769
porsi, sehingga terjadi pengeluaran biaya diluar kebutuhan seluruhnya sebesar
Rp188.769.000,00 (Rp1000,00 x 188.769 porsi). Sedangkan, untuk Tahun 2007 (s.d.
Bulan Mei) terdapat potensi pengeluaran biaya air dan listrik di luar kebutuhan sebesar
Rp48.486.000 (Rp1000,00 x 48.486 porsi).

2) Terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan pasien sebesar Rp12.070.000,00

Berdasarkan SPM, SPK, Faktur dan bukti-bukti pendukungnya jumlah pengadaan


Makanan Pasien yang dibayarkan untuk Bulan Nopember 2006 adalah sebagai berikut:
No

Jenis Makanan Pasien

Jumlah Porsi

Harga per porsi

Jumlah Harga

Sesuai Faktur

(Rp)

(Rp)

5 (3x4)

Madyatama/VIP B

151

9.000,00

1.359.000,00

Utama/VIP C

721

8.000,00

5.768.000,00

Pratama/Kelas I

2.203

7.000,00

15.421.000,00

Kelas II

6.580

6.000,00

39.480.000,00

Kelas III

169

5.000,00

845.000

Makanan Cito Karyawan


OK
Jumlah

30

10.000,00

300.000,00

9.854

45.000,00

63.173.000,00

Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani setiap bulan membuat laporan kegiatan di Instalasi
Gizi berupa Laporan Instalasi Gizi, untuk mengetahui jumlah porsi bahan makanan
pasien yang telah diolah. Hasil pemeriksaan silang antara Laporan Instalasi Gizi dengan
jumlah porsi makanan berdasarkan SPK dan bukti pendukungnya menunjukkan bahwa
untuk bulan Nopember 2006 terdapat ketidaksesuaian jumlah porsi pengadaan bahan
makanan pasien antara SPK dan bukti pendukungnya dengan Laporan Instalasi Gizi
sebagai berikut:
No.

Jenis Makanan
Pasien

(1)

(2)

Jml Porsi
Berdasarkan
Laporan
Instalasi Gizi
(3)

Jml Porsi
Berdasarkan
SPK &
Faktur
(4)

Selisih
(Porsi)

(5=4-3)

Harga per Porsi


stlh dikurangi
Biaya Air &
Listrik (Rp)
(6)

519

721

202

7.000,00

Jml
Kekurangan
Pengadan
(Rp)
(7=5x6)

Utama/VIP C

Pratama/Kelas I

1.642

2.203

561

6.000,00

3.366.000,00

Kelas II

5.122

6.580

1.458

5.000,00

7.290.000,00

Jumlah

1.414.000,00

12.070.000,00

92

Tabel tersebut diatas menunjukkan terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan


pasien (setelah dikurangi Biaya Listrik dan Air) yaitu Bahan Makanan Pasien Utama/VIP
C sebesar Rp1.414.000,00 (202 porsi dengan harga Rp7.000,00/porsi) , Pratama/Kelas I
sebesar Rp3.366.000,00 (561 porsi dengan harga Rp6.000,00/porsi) dan Kelas II sebesar
Rp7.290.000,00 (1.458 porsi dengan harga Rp5.000,00/porsi atau seluruhnya sebesar
Rp12.070.000,00 (Rp1.414.000+ Rp3.366.000,00+Rp7.290.000,00).

3) Terdapat pengadaan Bahan Makanan Cito Karyawan OK tidak sesuai ketentuan senilai
Rp6.900.000,00

Berdasarkan SPM, SPK dan bukti-bukti pendukungnya, jumlah pengadaan


Makanan Cito Karyawan OK yang telah dibayarkan untuk Tahun 2005 dan 2006 adalah
sebanyak 690 porsi dengan nilai Rp6.900.000,00 (Rp10.000,00 x 690 porsi). Sedangkan,
Laporan Instalasi Gizi menunjukkan bahwa Instalasi Gizi tidak pernah melakukan
pengolahan atas Makanan Cito Karyawan OK. Laporan hanya menunjukkan nilai Rupiah
Makanan Cito Ok tersebut (tidak terdapat jumlah porsi yang diolah).
Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa untuk Makanan Cito
Karyawan OK diserahkan langsung pengelolaannya kepada rekanan (UD. Arta Agung)
dan Instalasi Bedah Sentral. Konfirmasi selanjutnya dengan UD. Arta Agung diketahui
bahwa UD. Artha Agung tidak mengadakan bahan Makanan Cito Karyawan OK, tetapi
uang tersebut

dipotong langsung oleh Pemegang Kas RSUD untuk diserahkan ke

Instalasi Bedah Sentral.


Proses pengadaan Makanan Cito Karyawan OK tersebut dilakukan tidak sesuai
ketentuan, karena ada kesepakatan lisan antara Wakil Direktur Pelayanan dengan Wakil
Direktur Umum dan Keuangan untuk mempermudah penyediaan makanan Cito
Karyawan OK.
Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden
ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya
dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,
adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel; Pasal 3 (a.) efisien, berarti pengadaan barang/jasa
harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai
sasaran

yang

ditetapkan

dalam

waktu

sesingkat-singkatnya

dan

dapat
93

dipertanggungjawabkan; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus


sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya sesuai dengan sasaranyang ditetapkan.

Pengadaan Bahan makanan pasien yang tidak sesuai ketentuan tersebut diatas
mengakibatkan:
1) Keuangan RSUD Sanjiwani tidak hemat sebesar Rp201.143.000,00 (Rp189.073.000,00
+ Rp12.070.000,00) dan potensi tidak hemat sebesar Rp48.486.000,00;
2) Membuka peluang penggunaan uang RSUD Sanjiwani tidak efektif seperti yang telah
ditetapkan sebesar Rp6.900.000,00.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:


1) Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang menyetujui pengadaan
bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi;
2) Adanya kebijakan Direktur RSUD untuk mengadakan bahan makanan Cito Karyawan
OK tidak sesuai ketentuan;
3) Kelalaian Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani yang tidak cermat
melakukan

pemeriksaan

barang/pekerjaan

dan

adanya

unsur

kesengajaan

rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian


Pekerjaan (kontrak).

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam


mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV.
Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti
dengan peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud dimasa
mendatang.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:


1) Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya
yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari
Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia Pengadaan Barang RSUD
Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien berdasarkan ketentuan yang
berlaku;
2) Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK sesuai
ketentuan;
94

3) Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani


atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan
dan selanjutnya, memerintahkan melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan secara
cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana kegiatan atas kelalaiannya
tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) dan
selanjutnya di masa akan datang melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian
Pekerjaan (Kontrak).

95

Lampiran I
KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) YANG TIDAK MENCAPAI TARGET
DINAS KESEHATAN DAN SATUAN KERJA LAINNYA YANG MENANGANI BIDANG KESEHATAN KABUPATEN TABANAN DI TABANAN

No.
1
A.

Kewenangan Wajib

Jenis Pelayanan

Standar Pelayanan Minimal


Indikator Kinerja

2
INDIKATOR KABUPATEN
SEHAT

Morbiditas

Akses
dan
Kesehatan

Mutu

Pelayanan Kesehatan

Target Capaian
Kinerja
2005
2005
6
5

a.

Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk

11.73

b.

Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +

85

70.31

c.

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) /


1000 penduduk

46.57

Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan

100

89.74

Persentase Persalinan oleh Tenaga kesehatan


Persentase Bayi yang Mendapat Asi Ekslusif
Persentase SD/MI yang Mendapat Pemeriksaan GIGI
dan Mulut
Persentase Pekerja Mendapat Pelayanan Kesehatan
Kerja
Persentase Keluarga Miskin yang Mendapat
Pelayanan Kesehatan

90
80
100

89.76
67.14
69.46

80

#REF!

100

83.51

Pelayanan a.

a.
b.
c.
d.
e.

Sumber Daya Kesehatan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Rasio Dokter per 100.000 penduduk


40
Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk
2
Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk
11
Rasio Apoteker per 100.000 penduduk
10
Rasio Bidan per 100.000 penduduk
100
Rasio Perawat per 100.000 penduduk
117.5
Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk
22
40
Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk
Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000
40
Persentase Penduduk yang Menjadi Peserta JPKM
80
Rata-rata % anggaran kesehatan dalam APBD
15
kab/kota

14.86
0.00
4.46
1.73
42.11
93.39
9.91
17.09
7.18
25.40
12.98

Manajemen Kesehatan

a.

% Kab/kota mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan

100

0.00

b.

% prop/kab/kota mempunyai Provincial/Regincial


Health Account

100

0.00

B. STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
I. Pelayanan Kesehatan Dasar
6

Pelayanan Kesehatan Ibu Bayi Baru a.


Lahir

% Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk

25

16.49

Pelayanan Kesehatan Anak


Sekolah dan Usia Sekolah

Pra a.

% Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita


dan pra sekolah

65

60.28

b.

% Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan


setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih/guru UKS/dokter kecil)

75

65.10

Pelayanan Kesehatan Jiwa

a.

% Pelayanan gangguan jiwa disarana pelayanan


kesehatan umum

0.83

9.

Pelayanan Obsetrik dan Neonatal a.


Emegensi Dasar dan Komprehensif

% Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen


yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan
Neonatus
% Ibu Hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani

50

28.73

40

16.49

% Kesembuhan penderita TBC BTA +

85

70.31

III. Pelayanan kesehatan rujukan


dan penunjang

b.

IV. Penyelenggaraan
pemberantasan
menular

penyakit
10

Pencegahan dan
penyakit TB Paru

pemberantasan a.

V. Penyelenggaraan

kesehatan

lingkungan dan sanitasi dasar

VI. Penyelenggaraan
kesehatan

11

Pelayanan Pengendalian Vektor

a.

% ABJ

95

92.55

12

Penyuluhan Perilaku Sehat

a.

% Desa dengan garam beryodium baik

65

0.00

Penyuluhan P3 NAPSA (Pencegahan a.


dan Penanggulangan Penyalahgunaan
NAPSA) yang berbasis di masyarakat

% Upaya penyuluhan P3 NAPSA oleh petugas


kesehatan

2.16

Penyediaan Obat dan Perbekalan a.


Kesehatan
untuk
Pelayanan
Kesehatan Dasar
b.
c.

% Ketersediaan obat sesuai kebutuhan

90

68.32

% Pengadaan obat essensial


% Pengadaan obat generik

90
90

81.28
81.28

15

Penyelenggaraan pembiayaan untuk a.


pelayanan kesehatan perorangan

% Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra


bayar

30

25.40

16

Penyelenggaraan pembiayaan untuk a.


Keluarga Miskin dan masyarakat
rentan

% Cakupan jaminan pemeliharaan Keluarga Miskin


dan masyarakat rentan

100

83.51

17

Jenis yang dilaksanakan sesuai a.


kebutuhan (untuk daerah tertentu)
b.

% Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja


formal
% Cakupan WUS yang mendapat yodium kapsul
% RFT Rate

promosi

VII. Pencegahan
dan 13
Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika & Zat Adiktif
(P3
NAPZA)
berbasis
masyarakat
VIII. Penyelenggaraan
Kefarmasian

Pelayanan
14

IX. Penyediaan pembiayaan dan


jaminan kesehatan

X. Lain-lain tambahan

c.

20

0.00

50
91

0.00
55.56

Lampiran 2a
Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Tunjangan Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar Gaji
No.

Bulan
Tunj. Struktural
(Rp)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Gaji ke-13

600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00
600.000.00

A. Jml. Pemborosan (1+2+3)

Tahun 2005
Tunj. Fungsional
(Rp)
4

337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
337.500.00
Jumlah 1:
Rp 7.354.500.00

Selisih
(Rp)
5=(3-4)

262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
262.500.00
3.412.500.00

Tunj. Struktural
(Rp)
6

900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00
900.000.00

Tahun 2006
Tunj. Fungsional
(Rp)
7

750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
750.000.00
Jumlah 2:

Selisih
(Rp)
8=(6-7)

150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
150.000.00
1.950.000.00

Tunj. Struktural
(Rp)

Tahun 2007
Tunj. Fungsional
(Rp)

Selisih
(Rp)

10

11=(9-10)

1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
(Sampai dengan pemeriksaan 6 Nopember 2007)
1.260.000.00
1.094.000.00
166.000.00
Jumlah 3:
1.992.000.00

Lampiran 2b
Selisih Tambahan Penghasilan (Uang Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan DASK 2005,
2006 dan DPA 2007 dibayarkan per Triwulan
No.

Bulan
Pej. Struktural
(Rp)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00

B. Jml. Pemborosan (1+2+3)


TOTAL PEMBOROSAN (A + B)

Tahun 2005
Pej. Fungsional
(Rp)

Selisih
(Rp)

5=(3-4)

200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
Jumlah 1:
Rp 24.750.000.00

Pej. Struktural
(Rp)
6

Rp 32.104.500.00

200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00

Tahun 2006
Pej. Fungsional
(Rp)

Selisih
(Rp)

8=(6-7)

200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
200.000.00
Jumlah 2:

Pej. Struktural
(Rp)

Tahun 2007
Pej. Fungsional
(Rp)

Selisih
(Rp)

10

11=(9-10)

3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
3.000.000.00
250.000.00
2.750.000.00
(Sampai dengan pemeriksaan berakhir)

Jumlah 3:

24.750.000.00

Lampiran 3.a
No.

Nama Obat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

Daftar Obat Expired


Satuan
Jumlah

Anbacim
Andonek
Rhinatiol
Supraysin
Adona (Ac-17)
Gamex
Trental
Ulceran
Trasik Injeksi
Brospec Injeksi 1000
Topcillin 500
Timact 80
Trental 400 mg
Fixiphar 100
Sporetik 100
Lopamiro 370
Zaditen 1 mg
Sermion
Minocin 100 mg
Herclov
Cibacen 10 mg
Cefspan 100 mg
Prazotec
Adalat oros 30
Pharodime
Pulmicort Turbuhaler (100 vg/dose)
Pulmicort Turbuhaler (100 mikrogran)
Seretide 50 inhaler
Seretide 125 inhaler
Ceftazidime injeksi
Alco plus sirup
Nimotop 50
Kalcef injeksi
Meptin
Cendo Asthenof
Folamil
Vomitrol
Tenofax 12,5
Cetatrex
Miniceronal
OBH
Kotrimoksazol
Vidisep 10%
Vitamin c 250 mg
Antasida doen 2700
Ka -en 34 (infus) 10

Vial
Botol
Botol
Botol
Tablet
Biji
Kapsul
Kapsul
Ampul
Vial
Kapsul
Vial
Tablet
Kapsul
Kapsul
Botol
Tablet
Tablet
Kapsul
Kaplet
Tablet
Kapsul
Kapsul
Tablet
Vial
Botol
Botol
Fles
Fles
Vial
Botol
Vial
Vial
Fles
Botol
Kaplet
Tablet
Tablet
Kaplet
Tablet
Botol
Botol
Botol
Tablet
Tablet
Fles

9
5
12
6
270
35
100
78
50
8
175
21
100
32
66
2
60
55
45
50
72
28
34
60
8
2
2
3
1
8
4
2
9
2
9
100
100
30
4
60
120
336
8
2.500
2.700
30

Tanggal Expired/Ket.
5

Jul-07
Berubah warna
Apr-03
berubah warna
Sep-04
Jul-03
Okt-04
05-Jan-06
Jan-04
Obtober 2005
Jul-05
April m2005
Jan-05
Agust-05
Jul 2003 dan Jan 2007
Nop-05
Mei-04
Apr-06
Agust-04
06-Des-05
Nop-04
Jul-04
Mar-05
Jan-05
Feb-06
Jul-06
Sep-04
Okt-05
Sep-05
Feb-06
Jul-06
Feb-06
Jul-06
08-Jul-06
Jan-06
Jul-06
Lama
13-Apr-06
Agust-06
Sep-06
Sep-06
Berubah warna
2005
Berubah warna
Okt-06
Feb-07

47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95

Etakridina
Super gips I kg
Fluorescein
Diphenhydramine 10 mg
Dexamethasone 5 ml
Farmabec c 100
Infus
Serafit
Methanol
Antalgin 500 mg
Parasetamol 500 mg
Polycateter 16
Polycateter 24
Cefazol injeksi 1 g
Colme tetes telinga
Natrium Phnytoin capsul
Reskaf
Koldex syrup
Rifantibi 450 gr
Lapraz
Renifac
Cendo Augentanic
Cipram 20 mg
Suprost
Ceptik 100 g
Mersibion
Im-bost
Mineceronal
Improvex 500 g
Calamin AF
Nidazde
Comsporin 100
Neurobat
Epotin
Oste
Tenofax 12,5
Inazol
Maltiron
Zantadin
Qidrox 500
Alganax 1 mg
Torontal 100 g
Vulamox
Osteotin
Forres
Tonit
Vitaplex
Farmabex C
Eminetor

Botol
Bungkus
Botol
Ampul
Ampul
Tablet
Fles
Sachet
Kaleng
Tablet
Tablet
Pcs
Pcs
Vial
Biji
Kapsul
Botol
Botol
Kapsul
Kapsul
Tablet
Fles
Tablet
Tablet
Kapsul
Kapsul
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Kapsul
Tablet
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Botol
Tablet
Tablet

1
3
1
36.060
9.370
100
13
30
3
1.000
2.000
18
7
27
6
26
3
3
165
10
100
5
70
150
19
9
74
41
15
15
22
11
4
52
77
10
19
40
42
15
25
100
10
30
85
48
2
100
100

Lama
Lama
Mei-06
Okt 2004 dan Agus 2006
Jun, Sept 2003 dan Agus 2007
Jul-05
Des-03
Feb-06
Lama
Lama
Lama
Des 2002 dan Jun 2006
Nop-05
Jul-06
Jun-06
Apr-06
Rusak
Agust-06
Jul-06
Sep-05
Okt-06
Des-06
Feb-06
Okt-06
Agust-06
Agust-06
Jun-06
Sep-06
Mar-06
Agust-06
Apr-06
Apr-06
Jan-06
Oktober
Sep-06
Apr-06
Des-06
Agust-06
Okt-06
Nop-06
September
Jan-07
Sep-06
Okt-06
Okt-06
Jun-05
Mei-05
Jul-05
Jan-07

96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144

Epatan
Domedon
Comsikla 500
Cafergot
Arsitan
Sanaret
Lesidas 10
Simacron
Mersilion 500
Lapicef 500
Lipofol
Ultravita
Qidrox
Bellamox 500
Lacto AD
Belamon 125
Levopront
Pratropil
Zofredal 2 mg
Tradyl
Poncolin syrup
Sagestam Injeksi
Kalmoco
Y-rins
Prolic 150
Isoniazid 300 mg
Ansell Medical
Frixitas 0,5 mg
Glucophage 500 mg
Laparaz
Unat 5
Emineton
Prozotec
Moraxine 1,0
Diazepam
Renatac
Vitamin B1
Laktafit
Fluktan
Reserpine
Griseofulvin
Methycobal injection
Zestam
Amaropo
Methergin
Fetik 100
Eflin Syrup
Humulin-N
Prenatin Plus

Kapsul
Tablet
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet

100
46
30
62
100
225
60
10
5
34
41
19
30
20
20
5
5
290
30
12
1
4
90
1
141
5000
25
80
67
9
100
100
20
4
41
20
83
198
50
250
100
23
320
100
10
200
7
10
141

Jan-07
Mar-07
Feb-07
Apr-06
Sep-07
Feb-07
Apr-07
Okt-06
Apr-07
Mar-07
Des-06
Rusak
Nop-06
Okt-06
Apr-07
Jun-07
Jan-05
Feb 2003 dan Jan 2005
Jan-05
Sep-06
Okt-05
Nop-05
Jul-05
Apr-05
Okt-05
Sep-05
Mar-05
Peb-06
Jul-05
Apr-05
Peb-07
Jan-07
Mar-05
Sep-05
Mei-06
Okt-06
Agst-07
Des-05
Nop-05
Okt-05
Nov-04
Apr-06
Jan-06
Des-04
Jun-02
Agust 2005 dan Des 2005
Lama
Sep-99
Peb-03 dan Mei 2005

Botol
Kapsul
Tablet
Tablet
Botol
Vial
Kapsul
Botol
Kapsul
Tablet
Pieces
Tablet
Tablet
Kapsul
Tablet
Tablet
Kapsul
Vial
ampul
Tablet
Ampul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Ampul
Tablet
Tablet
ampul
Tablet
Botol
Vial
Kaplet

145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193

Fenicol
Pronetic
Primoxil
Sitro
Chloramphenicol 200 mg
Hexer
Metoclopramide
Danoxilin Injeksi
Duphalac Syrup
Konithrocin
Vonceran
Artovit
Longcef Syrup
Trifed
Fusycom
Lysmin syrup
Dormicum
Tremenza
Cendo Lyteer
Donoxilin Injeksi
Rimcure
Kolkatriol
Ismacrol
Amoxilin sirop kering
Cotristen
Accupril
Biostatik
Gingko Biloba
Primene
Meylon 84
Dextrose 40%
Tracium
Kamadol
Adona Ac 17
Monocryl No.0
Comafusin Hepar
Penhothal
Heptamye
Uromix
Emelden
Megaflu
Megadex
Gamesic
Linodiab
Eflin
Teruna Needle 21
Syparon
Beniazide 400 mg
Marcain

Botol
Tablet
Tablet
Tablet
Kapsul
Vial
Vial
Botol
Botol
Tablet
Ampul
Softgel
Botol
Botol
Tube
Botol
Vial
Botol
Botol
ampul
Tablet
Kapsul
Tablet
Botol
Tube
Tablet
Tablet
Tablet
Botol
Fles
Fles
Fles
Ampul
Ampul
Sachet
Botol
Vial
Tablet
Kapsul
Kapsul
Kaplet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Biji
Tablet
Tablet
Ampul

1
75
5
21
4000
20
2
16
1
100
3
120
1
1
4
1
10
1
3
10
19
30
50
1
5
20
30
40
1
7
10
10
23
3
1
1
28
160
40
20
100
170
110
80
78
5
10
10
8

Apr-04
Okt-05
Peb-04
Nov-04
Mar-04
Okt-04
Des-05
Peb-05
Mei-04
Mar-05
Apr-06
Agst-05
Jul-04
Lama
Jul-05
Peb-04
Jun-05
Lama
Sep-05
Jan-05
Des-05
Mar-05
Apr-04
Nop-06
Peb-05
Okt-05
Lama
Lama
Nop-04
Mar-05
Agust-02
Apr-04
Jul-05
Jul-05
Jul-05
Feb-04
Mei-55
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Mei-07

194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242

Aqua injeksi 1 lt
Metil Ergometrin Makat
Pancolin Syrup
Trasik
Drolic 150
Ulfam
Moraxine
Y Rins
Infus Set Anak
Notropil 400 mg
Humulin N
Kidmin
Berotec
Broadced
C & T Drainase Bag
Farmacrol
Thiamphenicol 500 mg
Bronchopront
Celebrex 100 mg
Vitamin B1
Katrasik injeksi
Tanpa Nama
Serenase injeksi
Aminophyline injeksi
Robamox 250 mg
Engran
Enkasari
Antiprestisin
Garamicin
Sharox 500
Qidrok 125
Biosolin
Softens
Longcef 500
Unat
Venos
Sofden
Reskuin 500
Neripros 2 mg
Alergi
Rovadin
Neurophil
Indoderm
Daftarol
Auspilic 500 mg
Augmenten
Cefspan
Bralin
Sulperazon

Fles
Ampul
Botol
Tablet
Kapsul
Tablet
Viatal
Botol
Biji
Kapsul
Vial
Botol
Vial
Vial
Biji
Tablet
Kapsul
Kapsul
Kapsul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Botol
Kaplet
Botol
Tablet
Fles
Tablet
Botol
Ampul
Kaplet
Kapsul
Ampul
Kapsul
Kapsul
Kaplet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tube
Tablet
Tablet
Kaplet
Botol
Ampul
Vial

1
1405
3
100
100
50
3
4
7
12
1
2
3
1
2
90
23
11
30
1
1
10
1
27
6
170
9
90
1
20
6
3
26
42
3
30
30
3
50
5
2
3
7
1
2
4
1
2
4

Oktober
Nop-03
Okt-05
Des-05
Mar-04
Okt-05
Sep-05
Apr-05
Jul-01
Jul-01
Sep-99
Mei-06
Lama
Des-04
Lama
Jan-06
Okt-03
Apr-04
Jan-06
Lama
Lama
Lama
Apr-05
Feb-06
Sept 2006 dan Mar 2007
Okt-05
Okt-05
Okt-05
Jun-06
Mei-05
Jul-05
Jul-05
Mei-05
Julin 2005
Jun-05
Okt-03
Mei-05
Jul-04
Mei-05
2005
Jul-05
Mei-05
Jul-05
Lama
Mei-05
Perubahan warna
Jul-06
Sep-06
Nop-06

243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273

Triadek
Clomsikla 125
Clavamox 125
Prolacta dha
Calcidin
Konithrocin
Gastridin
Ka-en 1B
Comthycol
Hexer
Nexa 100
Hytrin 1 mg
Primazole forte
Phricef
Acetensa
Frixitas 0,5 mg
Ismacrol
Cibacen 5 mg
Rifampicin 300 mg
Sentyl 500 mg
Regencin cream
Mestamox 250
Ginkona
Nexa 500
Antasida doen
Corsamox 500Tablet
Rifampicin 600 mg
Kalmoxillin
Fludane syrup
OBP
Levertraan zalf

Botol
Botol
Botol
Kapsul
Tablet
Tablet
Ampul
Fles
Kapsul
Tablet
Ampul
Tablet
Kapsul
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tube
Kapsul
Tablet
Tablet
Botol
Tablet
Tablet
Vial
Botol
Botol
Botol

6
4
2
20
40
1
3
22
3
154
7
53
40
32
10
40
52
29
14
42
8
130
5
60
36
130
97
7
9
8
5

Perubahan warna
Agust-06
Okt-06
Jan-05
Rusak
Mar-05
Sep-06
Agust 2005 dan 2006
Lama
Okt-04
Apr-05
Jun-02
Jul-04
Apr-04
Mar 2004 dan Okt 2006
Feb-05
Apr-04
Okt-04
Agust-03
Nop-04
Feb-05
Mar-04
Jul-04
Jan-05
Agust-06
Agust-02
Mei-05
Jan-04
Sep-99
Lama
Lama

Lampiran 3.b
No.
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

Daftar Obat Expired yang sudah diusulkan penghapusannya


Nama Obat
Satuan
Jumlah
Tanggal Expired/Ket.
2

Trasik Injeksi
Timact 80
Prazotec
Cendo Asthenof
Ceptik 100 g
Forres
Tonit
Pratropil
Tradyl
Sagestam Injeksi
Kalmoco
Y-rins
Prolic 150
Laparaz
Prozotec
Moraxine 1,0
Renatac
Laktafit
Fluktan
Methycobal injection
Zestam
Amaropo
Methergin
Fetik 100
Eflin Syrup
Prenatin Plus
Pronetic
Sitro
Hexer
Metoclopramide
Danoxilin Injeksi
Konithrocin
Artovit
Longcef Syrup
Trifed
Fusycom
Tremenza
Cendo Lyteer
Donoxilin Injeksi
Cotristen
Primene
Pancolin Syrup
Ulfam
Y Rins
Kidmin
Berotec

Ampul
Vial
Kapsul
Botol
Kapsul
Tablet
Tablet
Kapsul
Tablet
Vial
Kapsul
Botol
Kapsul
Kapsul
Kapsul
Vial
Tablet
Tablet
Tablet
Ampul
Tablet
Tablet
ampul
Tablet
Botol
Kaplet
Tablet
Tablet
Vial
Vial
Botol
Tablet
Softgel
Botol
Botol
Tube
Botol
Botol
ampul
Tube
Botol
Botol
Tablet
Botol
Botol
Vial

50
21
34
9
19
85
48
290
12
4
90
1
141
9
20
4
20
198
50
23
320
100
10
200
7
141
75
21
20
2
16
100
120
1
1
4
1
3
10
5
1
3
50
4
2
3

Jan-04
April m2005
Mar-05
Jan-06
Agust-06
Okt-06
Jun-05
Feb 2003 dan Jan 2005
Sep-06
Nop-05
Jul-05
Apr-05
Okt-05
Apr-05
Mar-05
Sep-05
Okt-06
Des-05
Nop-05
Apr-06
Jan-06
Des-04
Jun-02
Agust 2005 dan Des 2005
Lama
Peb-03 dan Mei 2005
Okt-05
Nov-04
Okt-04
Des-05
Peb-05
Mar-05
Agst-05
Jul-04
Lama
Jul-05
Lama
Sep-05
Jan-05
Peb-05
Nop-04
Okt-05
Okt-05
Apr-05
Mei-06
Lama

47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

Broadced
Farmacrol
Celebrex 100 mg
Serenase injeksi
Sharox 500
Qidrok 125
Biosolin
Longcef 500
Venos
Sofden
Heripros 2 mg
Ka-EB 1B
Hexer
Hytrin 1 mg
Primazole forte
Phricef
Acetensa
Frixitas 0,5 mg
Ismacrol
Cibacen 5 mg
Sentyl 500 mg
Regencin cream
Mestamox 250
Nexa 500

Vial
Tablet
Kapsul
Ampul
Tablet
Botol
Ampul
Kapsul
Kapsul
Kapsul
Tablet
Fles
Tablet
Tablet
Kapsul
Kapsul
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
Tube
Kapsul
Tablet

1
90
30
1
20
6
3
42
30
30
50
22
154
53
40
32
10
40
52
29
42
8
130
60

Des-04
Jan-06
Jan-06
Apr-05
Mei-05
Jul-05
Jul-05
Julin 2005
Okt-03
Mei-05
Mei-05
Agust 2005 dan 2006
Okt-04
Jun-02
Jul-04
Apr-04
Mar 2004 dan Okt 2006
Feb-05
Apr-04
Okt-04
Nop-04
Feb-05
Mar-04
Jan-05

Lampiran 3.c

DAFTAR ALAT MEDIS YANG RUSAK BERAT


PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
23
25
26
27
28
31
32
33
34
36

Nama Alat
Manometer
Manometer
Dopler
PotongGIF
Tensimeter
Tensimeter
Tensimeter
Tensimeter
Tensimeter
Sterilisator kecil
Sterilisator kecil
Sterilisator besar
Electric Suction Apparatus
Electric Suction Apparatus
Defibrilator
Microscope
Ever light
Timbangan Berdiri
Incubator
Mobile Operating Lamp
Fentilator
Tensimeter
Stethoscope
Autoclave
Stethoscope
Tensimeter
Tensimeter
Stethoscope
Ultrasonic Scaler
Jumlah

Merk
Resmed
Sharp
Bremet NEB 5002
Tanpa Merk
SMES
Yamatu
Tanpa Merk
KENZ
NOVA
SMIC
Tanpa Merk
Tanpa Merk
YBDX 23 B
Tanpa Merk
ODAM
GDR
TLA 100 H
Tanpa Merk
Meditec Servo Incubator
Eastern
Datascope
Rieste, Meditec
Sanden
Medifriend
Nova
Smes
HRT

Tahun Perolehan

2000
2005
2005
2003, 2004
2003, 2004
2002
2004
1999
2004
2004
2002

Jumlah
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
6
2
2
1
3
1
1
1
1
1
1
4
3
1
1
1
1
1
1
44

Kondisi
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat
Rusak berat

Lokasi Barang
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Gudang IPSRS
Perinatologi
OK
ICU
UGD
UGD
UGD
Pol Kebidanan
Pol Interna
Pol Syaraf
Pol Syaraf
Pol Gigi dan mulut

Lampiran 4
DAFTAR ALAT KESEHATAN YANG BELUM DIKALIBRASI
PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

No.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Nama barang
2
X- Ray Paper
Electric Slym Zulger/Suction
Nebulizer
Electric Slym Zulger/Suction
Electric Slym Zulger/Suction
Resuscitator
Fototherapy
Fototherapy
Incubator
Incubator
Incubator
Incubator
Vacuum
Suction Aparatus
Dopler
Tracsi
Infrared Besar
Infrared kecil
Infrared kecil
Diattermi
TENZ
Vibrator
Mobile Operating Lamp
Mobile Operating Lamp
Alat anastesi (Sphygomanometer)
Alat anastesi (Sphygomanometer)
Lampu Operasi
Lampu Operasi
Lampu Operasi
Patient Monitor
Patient Monitor
Lampu operasi untuk mata
Resusitasi bayi
Cottar
Cottar

Type/Merk
3
Thomas
Medi Pump
MMS TR 30
Otto
Causco
Mitsubishi

Tahun
Perolehan
4
2004
2003
2003
2001
2001
2001
2004
2005
2005
2004

Mitsubishi
Model YBDX-23B
BF 500
Eltrac
Verre Et Quartz
Infraphil
Infraphil
Curaplas
Hometech
Appariel De Mascage
My Life
Eastern
Acoma
Acoma
Axcel
ST Focus-10, Skylux
MP-500
UT 4000 F
Kaps
Cosmic Meditec
Alsatom
Surgilec 400

2001
1978
2001
1980
2001
2005
2005
2004
1980
2005
2005
1997
2005
2004
2005
2004
2005
2005
2000

Jumlah/
Volume
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
1
1
1

Baik
6
1
1

Kondisi Barang
Rusak Ringan Rusak Berat
7
8

1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
1
1
1

Lokasi Barang
9
Zal C
Ayodya
Astina
Bisma
Zal A Timur
Perinatologi
Perinatologi
Perinatologi
Perinatologi
Perinatologi
Perinatologi
Perinatologi
VK Kebidanan
VK Kebidanan
VK Kebidanan
Fisiotherapy
Fisiotherapy
Fisiotherapy
Fisiotherapy
Fisiotherapy
Fisiotherapy
Fisiotherapy
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK

36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

Electric Suction Apparatus


Fentilator
Electric Slym Zulger/Suction
Electric Slym Zulger/Suction
Nebulizer
Autoclave
Micropipet 10, 20, 100, 500 dan 1000
micro
Semi fotometer
Full fotometer
Electrolyte analyzer
Blood Gas Analyzer

47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70

Water still
Refrigerator
Refrigerator
Water bath
Centrifuge
Mikroskop
Hematologi Analyzer
Hematologi Analyzer
Oven
Dopler
Audiometri
Treatment Unit THT
Dental unit
Dental unit
Autoclave
Autoclave
Ultrasonic Scaler
Lightcure
Stabilizator
Lampu emergency
Lampu Sorot
Ultraviolet Ray
X Ray Paper
Elektro Coater

71 Elektro Coater
Jumlah

Model MS 710
Datascope
Oxwac
Oxwac
Speedymed
My Life
Soccrex, Human

2005
1998
2002
2004
2005
2003

1
1
1
2
1
1
5

Biosystem
Biosystem
HVL
HVL

2003
2002
2002
2002

1
1
1
1

Fistream
Biosystem
Biosystem
Memert
Janetzki TS
Olympus
Advia 60
Celltac
Jonan

2004
2001
2001
2004
2005
2004
2004
1993
2000
2000
2003
2005
2003
2003
2005
1997
2001
2005

2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1

Eymasa
Eastern HD 7600
Actus
Spectroline
Josuares
Fosan
Genatus
Matsunaga
My Life
Model B 5000 A
ERBE/ICC 80

Surtron

1
86

1
1
1
2
1
1
5
1
1

Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium

1
1

2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
2
1

1
35

OK
ICU
UGD
UGD
UGD
UGD
Laboratorium

Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Poli Kebidanan
THT
THT
Poli Gigi dan mulut
Poli Gigi dan mulut
Poli Gigi dan mulut
Poli Gigi dan mulut
Poli Gigi dan mulut
Poli Gigi dan mulut
Poli Gigi dan mulut
Poli Umum
VK bedah
VK bedah
Poli Paru
Poli Kulit

Poli Kulit
42

Lampiran 5
DAFTAR ALAT MEDIS YANG BELUM DIMANFAATKAN
PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

No.

Nama barang

Type/Merk
3
-

Tahun
Perolehan
4
2003

Jumlah/
Volume
5
1

Lokasi Barang
6
Gudang Material

Lokal

2006

2002

Jumlah
(Rp)

Keterangan

12.180.000.00

Sumber
Dana/Asal Alat
7
APBN

Ruangan/Bangzal
yang membutuhkan peralatan

8
Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Gudang Material

4.824.021.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Gudang Material

1.792.500.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

1
1

2
Incubator Anaerob

Meja Gineokolog

X Ray Paper

Timbangan Bayi

Yamato

2006

Gudang Material

1.636.000.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Lampu Tindakan

DYNA

2005

Gudang Material

6.000.000.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Ultrasonic Scaler

Dimeda

2006

Gudang Material

2.707.854.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Urinal

SMIC

2006

46

Gudang Material

1.619.292.00

APBD

Disimpan

Pispot

SMIC

2006

64

Gudang Material

5.407.040.00

APBD

Disimpan

9
10
11
12

Incubator
Kursi Roda
Kursi Roda
Tromol Besar

Meditec

Selako

2005
2006
2005
2006

1
3
1
4

Gudang Material
Gudang Material
Gudang Material
Gudang Material

11.400.000.00
5.250.300.00
2.020.000.00
1.263.664.00

APBD
APBN
APBD
APBD

Disimpan
Disimpan
Disimpan
Disimpan

R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D,


Ayodia, ICU, VK Bersalin, Zal A Timur,
Zal Bisma
R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D,
Ayodia, VK Bersalin, Zal A Timur, Zal
Bisma
Ruang Perinatologi
Zal C dan ICU
Zal C dan ICU
R. Astina, R. Arjuna,Zal C, Zal D, Ayodia,
Ruang Perinatologi, VK Bersalin

13 Tromol Sedang
14 Tromol Kecil

Selako
Selako

2006
2006

9
2

Gudang Material
Gudang Material

2.030.886.00
406.180.00

APBD
APBD

Disimpan
Disimpan

15 Nebulizer

Omron

2006

Gudang Material

5.415.712.00

APBD

Disimpan

Ruang Astina

16 Blood Warmer
17 Manometer O2

Pnemesa
Master

2006
2006

1
24

Gudang Material
Gudang Material

1.353.928.00
19.496.568.00

APBD
APBD

Disimpan
Disimpan

18 Tensimeter
19 Timbangan dewasa
20 Amubbag

Smedcare
Onemed
York

2006
2006
2006

5
3
5

Gudang Material
Gudang Material
Gudang Material

8.752.125.00
162.000.00
17.149.745.00

APBD
APBN
APBD

Disimpan
Disimpan
Disimpan

Kamar Operasi
R. Arjuna, Zal C, Zal D dan VK Bersalin,
Zal A Timur, Zal Bisma
Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C
Zal C, Zal Bisma
Zal D

R. Astina, R. Arjuna,Nifas, Zal D, Ayodia,


ICU, Ruang Perinatologi, VK Bersalin

1
2
21 Vacuum Extractor

3
-

22 Contract Angle High Speed

4
2006

5
1

6
Gudang Material

496.439.00

7
APBD

8
Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

2006

Gudang Material

1.038.011.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

23 Opthalmoscopy Neorolog

Riester

2006

Gudang Material

180.523.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

24 Laringoskop Set

Sellaco

2006

Gudang Material

6.769.637.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

25 Minor Surgery Set

Soll +Co

2005

Gudang Material

2.000.000.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

26 Minor Surgery Set

Renz

2006

Gudang Material

3.535.376.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Soll +Co

2005

Gudang Material

1.700.000.00

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Selako

2006

Gudang Material

16.247.100.00

APBD

Disimpan

Zal A Timur dan Zal Bisma

29 Termometer Size L

2003 s.d 2006

103

Gudang Material

772.500.00

APBD

Disimpan

30 Termometer Size M

2006

121

Gudang Material

907.500.00

APBD

Disimpan

Rsetune

2006

16

Gudang Material

4.332.576.00

APBD

Disimpan

R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, Ruang


Perinatologi
R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, Ruang
Perinatologi
tidak ada data tentang alokasi penggunaan

2005

Gudang Material

APBD

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

OF 015 AO Ble
Cross
Plata

2006

Gudang Material

15.800.400.00

APBN

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

2006

Gudang Material

4.809.750.00

APBN

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

Sanden
Sanden

2006
2004, 2005

8
4

Gudang Material
Gudang Material

15.403.740.00
2.920.000.00

APBN
APBN

Disimpan
Disimpan

Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C


tidak ada data tentang alokasi penggunaan

37 Tensimeter
Berdiri Sanden/SM-104
(Sphygmomanometer
Mobile)
38 Monitor Wall Branked

2006

Gudang Material

1.500.400.00

APBN

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

2004

Gudang Material

5.614.000.00

APBN

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

39 Diagnostic Set

2004

Gudang Material

2.940.000.00

APBN

Disimpan

tidak ada data tentang alokasi penggunaan

2004

Gudang Material

6.923.260.00

DHS Prop Bali

2004

Gudang Material

260.888.700.00

DHS Prop Bali

42 UV Room Sterilizer

2006

Gudang Material

APBN P

43 Vena Section Set

2006

Gudang Material

APBN P

44 Autoclave

2006

Gudang Material

APBN P

krn dokter spesialis bedah tulang


tdk ada
Krn tidak ada ruangan khusus
untuk Endoskopi
Tdk ada ruangan khusus untuk flu
burung
Tdk ada ruangan khusus untuk flu
burung
Tdk ada ruangan khusus untuk flu
burung

27 Hecting Set
28 Vena Section Set

31 Canula Suction
32 Rectal Cat
33 Resuscitation Set
34 Tromol Sterilizer Steel
35 Tensimeter
36 Tensimeter Anak

40 Orthopedyc
Operating Set
41 Endoscopy

Jumlah

Surgery

478

465.647.727.00

Lampiran 6.a
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN
DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO

NAMA BARANG

Jumlah Tempat Tidur


Tensimeter air raksa
2 Stetoskope

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21

Timbangan BB/ TB
Irigator set
Sterilisator
Oksigen + flow meter
Slym Zuiger
VC set
Gunting verband
Korentang dan Semptung
Bak Instrumen besar
Bak Instrumen sedang
Bak Instrumen kecil
Blas Spuit
Gliserin spuit
Bengkok
Pispot
Urinal
Set angkat jahitan
Set ganti balutan

22 Termometer
23 Standar infus
24 Eskap
25 Masker O2

26 Nasal Kateter

27 Reflek Hanan

RATIO

Zal A
Timur

Seharusnya

Zal A
(Bisma)

2/ ruangan
2/ ruangan

Baik

Baik

1/ruangan
2/ruangan
1/ruangan
2/ ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ruangan
2/ ruangan
2/ ruangan
2/ ruangan
2/ruangan
1 : 1/2
1 : 1/2
1 : 1/2
5/ruangan
(R Bedah 1 : 1/3)
5/ruangan
(R Bedah 1 : 1)
1:1
1 : 1/4
2/ruangan
R.
Bedah : 3/Ruang R
Penyakit Dalam : 6/
Ruang
2/ruangan
R.
Bedah : 3/Ruang R
Penyakit Dalam : 6/
Ruang
1/ruangan

Kurang di Zal Bisma

Kurang

1
1

1
2

1
1

1
2

Baik

Kurang

Kurang

Baik

Baik

Kurang di Zal Bisma

Kurang

Kurang

1
0

2
2

0
0

2
2

Kurang
Kurang

35

Seharusnya

Keterangan

33

Kurang

Kurang di Zal Bisma

18

10

17

Kurang

18

17

Kurang

0
0

18
5

0
0

18
5

Kurang
Kurang

Kurang

35

33

Kurang

0
0

Kurang
Kurang

Kurang di Zal Bisma

Kurang di Zal Bisma

32
0
1

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang
disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI

Lampiran 6.b
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN
DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

NAMA BARANG

Jumlah Tempat Tidur


Gordyn
Kimono/ baju pasien
Sprei besar
Manset dewasa
Mitela/topi
Penutup sprei
Piyama
Selimut wool
Selimut biasa
Sprei kecil
Sarung bantal
Sarung guling
Sarung kasur
Sarung Buli-buli panas
Sarung eskap
Sarung Windring
Sarung O2
Taplak meja pasien
Taplak meja teras
Vitrase
Tutup alat
Steek laken
Handuk
Waslap
Banak short
Handuk fontanin
Lap piring
Lap kerja
masker
Duk
Duk bolong

Seharusnya

Zal A
(Bisma)

Seharusnya

Keterangan

RATIO

Zal A Timur

1:2

35

70

24

66

Kurang

1:5
1:5
1:4
1: 1/3
1: 1/3
1:5
1:1
1:5
1:6-8
1:6
1:3
1:1
1 : 1/4
1 : 1/4
1 : 1/10
1 : 1/3
1:3
1:3

175

165

Kurang

0
0

175
140

0
0

165
99

Kurang
Kurang

11 2/3

11

Kurang

11 2/3

11

Kurang

175

165

Kurang

35

33

35

33

Kurang

18

175

165

Kurang

80

210

50

165

Kurang

70

210

20

198

Kurang

105

99

Kurang

35

33

Kurang

Kurang

Kurang

12

11

Kurang

12

99

Kurang

12

99

Kurang

1:2

13

66

Kurang

1:2

13

66

Kurang

1:6-8
1:3
1:5
1 : 1/2
1 : 1/5
1 : 1/4
1 : 1/2
1 : 1/2
1:1/3
1:1/3

56

210

198

Kurang

105

99

Kurang

175

165

Kurang

18

0
7

Kurang

17

Kurang

Kurang

Kurang

18

17

Kurang

18

17

Kurang

12

11

Kurang

12

11

Kurang

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan
yang disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI

Lampiran 6 c.
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN
DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
No.

NAMA BARANG

RATIO

Jumlah Tempat Tidur


Tensimeter air raksa

2/ruangan

Stetoskope

2/ruangan

3
4

Standar infus
Troley Alat besar

1 / TT
2/ruangan

Troley Alat sedang

KETERANGAN

ASTINA
(VIP)

Seharusnya

ARJUNA

19

Seharusnya

ZAL C

29

Seharusnya

NIFAS

18

Seharusnya

ZAL D
(ANAK)

24

Seharusnya

AYOD1A
(VIP)

22

Seharusnya

ICU

19

Seharusnya
6

RUANG
Seharusnya
PERINATOLOGI
8 unit incubator bayi

Seharusnya

Keterangan

Kurang
pada
Ruang
Arjuna,
Nifas dan Zal C
Kurang
pada
Ruang Zal C, Zal
D dan Perinatologi

4
3

2
2

5
3

10
2

Kecuali R. Bayi

Semua ruangan

Semua ruangan
Semua ruangan

10
0

19
2

6
2

29
2

10
1

18
2

9
2

24
2

0
4

22
2

4
3

19
2

6
0

6
2

5/ruangan Semua ruangan

VK. BERSALIN
10

Tromol besar
7 Tromol kecil
8 Kursi roda

2/ruangan Semua ruangan


2/ruangan Semua ruangan
1/ruangan Kecuali R. Bayi

1
1

2
1

1
1

2
1

2
0

2
1

0
1

2
1

1
1

2
1

1
1

2
1

0
0

2
1

0
2

2
1

Brancard

1/ruangan Kecuali R. Bayi

10

Timbangan BB/ TB

1/ruangan Semua ruangan

11

Irigator komplit

1/ruangan Kecuali R. Bayi

12

Sterilisator

1/ruangan Semua ruangan

13

Oksigen + Regulator

5/ruangan kecuali Nifas( 2)

14

Suction Pump

1/ruangan Semua ruangan

15

Termometer
Reflek Hammer
Lampu senter

3/ruangan Semua ruangan


1/ruangan Semua ruangan
1/ruangan Semua ruangan

2
1

1
1

1
0

1
1

1
1

1
1

0
1

1
1

1
0

1
1

2
1

1
1

19

Bak Instrumen besar


Bak Instrumen kecil

2/ruangan Semua ruangan


2/ruangan Semua R. ( Zal C 3)

0
0

2
2

0
0

2
2

0
0

2
3

1
0

2
2

0
0

2
2

0
0

20

Korentang

1/ruangan Semua ruangan

21

Spuit kaca 100 cc

1/ruangan Kecuali bersalin

16
17

18

0
0

1
1

0
1

1
1

0
0

1
1

2
2

0
0

1
2

2
2

2
2

0
0

2
2

Kurang
Kurang
pada
Ruang Astina, Zal
C dan ICU
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang pada Zal
C dan ICU
Kurang pada Zal
C, Zal D dan ICU
Kurang pada Zal
C
Kurang pada Zal
Anak dan ICU
Kurang pada R.
Astina, Zal D,
Ayodia dan VK
Bersalin
Kurang pada R.
Arjuna, Zal C, Zal
D dan VK Bersalin
Kurang pada R.
Arjuna,
Nifas,
VK.Bersalin
Kurang
Kurang
Kurang pada R.
Arjuna, Zal D, ICU
dan VK Bersalin
Kurang
Kurang
Kurang pada R.
Ferinatologi dan
VK Bersalin
Kurang

Lampiran 6 d.
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN
DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO

NAMA BARANG

RATIO

KETERANGAN

ASTINA Seharusnya ARJUNA Seharusnya


(VIP)
19
29
0
38
0
58

ZAL C

Seharusnya

NIFAS

Seharusnya

ZAL D Seharusnya AYODIA Seharusnya


(ANAK)
(VIP)
22
19
0
44
0
38

ICU

Seharusnya

Ruang
Seharusnya
PERINATOLOGI
8 unit incubator bayi
0
4

VK Bersalin

Seharusnya

Keterangan

Jumlah Tempat Tidur


1 Alas Kasur

1:02

Semua ruangan

36

48

12

20

1:04

Semua ruangan

58

76

70

116

32

72

53

96

60

88

30

76

15

24

10

15

40

R. Perinatologi terdapat
buah tempat tidur pasien
Kurang

Laken Bayi
Stik Laken
5 Boven Laken

1:04
1:04
1:04

Ruang B, D, Bayi
Semua ruangan
Ruang VIP

47

76

40

116

72

96

20

88

24

76

10

24

0
0

28
8

40

Kurang

76

76

Cover Laken

1:04

Ruang VIP

76

76

Kurang

Selimut Wol Kw I
Selimut Wol Kw II
Sarung bantal
Handuk mandi
Handuk cuci tangan
Perlak

1:04
1:04
1:04
1:04
4/ ruangan
1:03

Ruang VIP
Ruang VIP
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan

18

76

76

Kurang

13
65

76
76

76

60

116

10

72

24

96

60

88

30

76

15

24

20

40

Kurang

76

116

72

96

88

76

24

40

Kurang

4
0

4
30

Kurang
Kurang

1:03
2 Set
2 Set
2/tabung

Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan

Kurang

1 : 1/3
1:
1:
1:
2 /set
1:03
1:
1:
1:03

Kecuali, Bayi
Kecuali, Bayi
Kecuali, Bayi
Kecuali, Bayi
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan

2 set

2 set

57

87

0
0

Laken Dewasa

3
4

8
9
10
11
12
13

Schort
Gordyn
Taplak meja pegawai
16 Sarung tabung O2
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Mitela
Sarung Buli-buli
Sarung eskap
Sarung Windring
Kain tutup
Waslap
Masker
Duk
Taplak meja pasien

0
53

4
57

0
40

57

2 set

2 set

2/tabung

10

15

57

18

4
87

0
0

87

2 set

2 set

2/tabung

15

4
54

0
25

54

2 set

2 set

0
87

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar

24

4
57

Kurang
Kurang

Kurang

0
22

72

66

57

2 set

2 set

53

2 set

2 set

2 set

2 set

2/tabung

2/tabung

2/tabung

2/tabung

Kurang

Kurang

Kurang

2/set

2/set

2/set

2/set

2/set

2/set

2/set

Kurang

54

72

66

57

18

30

Kurang

12

11

10

Kurang

54

72

66

15

18

30

Kurang

0
11

10

4
72

4
66

2
0

4
36

2
4

36

30

16

2 set

2 set

10

2 set

2 set

2 set

Kurang

2/tabung

2/tabung

2/tabung

Kurang

0
57

4
6

Kurang

Kurang

Kurang

No.

NAMA BARANG

RATIO

KETERANGAN

ASTINA
(VIP)

Seharusnya

ARJUNA

ZAL C

Seharusnya

NIFAS

Seharusnya

ZAL D
(ANAK)

Seharusnya

AYOD1A
(VIP)

Seharusnya

ICU

Seharusnya

RUANG
Seharusnya
PERINATOLOGI
8 unit incubator bayi
2
2

Seharusnya

Keterangan

Kurang pada Zal


C, Zal D

Kurang pada Zal


D

Kurang

Kurang

Kurang

Kurang

2/ruangan Semua R. (Zal C 4)

23

Pinset Chirurgie

2/ruangan Semua R. (Zal C 4)

24

Gunting verband
Gunting jaitan
Bengkok
Kom kecil
Pispot
EKG
Nebulizer
Spirometer
Dopler
Partus set
Urinal
Darm Buis/Scorsteen
Ambubag
Mancet anak
Tong Spatel

2/ruangan
2/ruangan
4/ruangan
2/ruangan
1/TT
1/ruangan
1/ruangan
1/ruangan
1/ruangan
4/ruangan
1/TT
2/ruangan
1/ruangan
2/ruangan
2/ruangan

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

19

Seharusnya

Jumlah Tempat Tidur


22 Pinset anatomi

Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan
Semua ruangan
Kecuali R. Bayi
Kecuali R. Bayi
R.Paru, Interna
Ruang Paru,
Ruang Bersalin, RB
Untuk VK
Kecuali Peri
Semua ruangan
Zal D (1)
Zal D (2)
Semua ruangan

29

18

24

22

19

VK. BERSALIN
10

11

19

29

18

24

22

11

19

10

Kurang

Kurang

Kurang

Cukup

19

29

18

24

22

11

19

10

Kurang

Kurang

0
1

2
2

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar

0
0

2
2

0
2

2
2

Kurang
Kurang
Kurang pada R.
Arjuna, Zal C,
Nifas, Zal D dan
R. Perinatologi

Lampiran 7.a
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)
RSUD SANJIWANI GIANYAR

NO

BULAN

PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN


RJTL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

RITL

TANGGAL

Rp

TANGGAL

Rp

TAHUN 2005
Januari

Pebruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

31/8/2005

September

19/10/2005

Oktober

28/11/2005

Nopember

02/11/2005

Desember

30/12/2005

Jumlah

1.317.500.00
1.148.000.00
1.354.500.00
1.462.500.00
1.955.000.00
1.696.100.00
1.974.000.00
3.163.000.00
4.445.000.00
4.887.000.00
5.328.000.00
13.616.000.00

31/8/2005
19/10/2005
28/11/2005
02/11/2005
30/12/2005

42.346.600.00

SEHARUSNYA
TOTAL

TANGGAL

KETERLAMBATAN
(HARI)

REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN


TANGGAL

RJTL

PEMBAYARAN
7=4+6

10

TANGGAL

RITL

JUMLAH

13

14

PEMBAYARAN
11

12

15.980.000.00

17.297.500.00

02/10/2005

1.317.500.00

15.980.000.00

17.297.500.00

13.760.000.00

14.908.000.00

03/10/2005

1.148.000.00

13.760.000.00

14.908.000.00

14.400.000.00

15.754.500.00

04/10/2005

1.354.500.00

14.400.000.00

15.754.500.00

32.080.000.00

33.542.500.00

05/10/2005

1.462.500.00

32.080.000.00

33.542.500.00

40.040.000.00

41.995.000.00

06/10/2005

1.955.000.00

40.040.000.00

41.995.000.00

53.600.000.00

55.296.100.00

07/10/2005

1.696.100.00

53.600.000.00

55.296.100.00

51.500.000.00

53.474.000.00

08/10/2005

1.974.000.00

51.500.000.00

53.474.000.00

79.625.000.00

82.788.000.00

09/10/2005

92.895.000.00

97.340.000.00

10/10/2005

64.580.000.00

69.467.000.00

11/10/2005

18

103.880.000.00

109.208.000.00

12/10/2005

27/12/2005

165.985.000.00

179.601.000.00

01/10/2006

23/02/2006

728.325.000.00

770.671.600.00

104.532.000.00

118.522.000.00

02/10/2006

57

05/05/2006

13.990.000.00

89.934.000.00

99.783.000.00

03/10/2006

43

18/05/2006

9.849.000.00

100.245.000.00

110.733.000.00

04/10/2006

43

08/6/2006

10.488.000.00

106.700.000.00

116.188.000.00

05/10/2006

13

08/6/2006

90.495.000.00

104.287.000.00

06/10/2006

24/07/2006

127.863.000.00

146.884.000.00

07/10/2006

05/9/2006

19.021.000.00

161.306.000.00

181.267.000.00

08/10/2006

15/9/2006

19.961.000.00

171.933.000.00

191.550.000.00

09/10/2006

06/11/2006

19.617.000.00

230.762.000.00

260.891.000.00

10/10/2006

29

05/12/2006

30.129.000.00

244.943.000.00

267.140.000.00

11/10/2006

05/12/2006

308.435.000.00

331.318.000.00

12/10/2006

319.361.000.00

344.134.000.00

01/10/2007

2.056.509.000.00

2.272.697.000.00

325.897.000.00

364.307.000.00

02/10/2007

10

02/12/2007

38.410.000.00

373.095.000.00

421.204.000.00

03/10/2007

31

05/10/2007

48.109.000.00

402.039.000.00

461.622.000.00

04/10/2007

21

13/06/2007

437.605.000.00

493.908.000.00

05/10/2007

15

13/06/2007

529.294.000.00

598.914.000.00

06/10/2007

472.019.000.00

536.219.000.00

07/10/2007

2.539.949.000.00

2.876.174.000.00

11/10/2005

3.163.000.00

11/10/2005

79.625.000.00

82.788.000.00

12/06/2005

4.445.000.00

12/06/2005

92.895.000.00

97.340.000.00

27/12/2005

4.887.000.00

27/12/2005

64.580.000.00

69.467.000.00

5.328.000.00

27/12/2005

103.880.000.00

109.208.000.00

13.616.000.00

23/02/2006

165.985.000.00

179.601.000.00

728.325.000.00

770.671.600.00

05/05/2006

104.532.000.00

118.522.000.00

05/05/2006

89.934.000.00

99.783.000.00

08/6/2006

100.245.000.00

110.733.000.00

9.488.000.00

08/6/2006

106.700.000.00

116.188.000.00

13.792.000.00

24/07/2006

90.495.000.00

104.287.000.00

05/9/2006

127.863.000.00

146.884.000.00

15/9/2006

161.306.000.00

181.267.000.00

06/11/2006

171.933.000.00

191.550.000.00

05/12/2006

230.762.000.00

260.891.000.00

22.197.000.00

05/12/2006

244.943.000.00

267.140.000.00

20/12/2006

22.883.000.00

02/12/2007

308.435.000.00

331.318.000.00

01/12/2007

24.773.000.00

02/12/2007

319.361.000.00

344.134.000.00

2.056.509.000.00

2.272.697.000.00

02/12/2007

325.897.000.00

364.307.000.00

05/10/2007

373.095.000.00

421.204.000.00

59.583.000.00

13/06/2007

402.039.000.00

461.622.000.00

56.303.000.00

13/06/2007

437.605.000.00

493.908.000.00

1.538.636.000.00

1.741.041.000.00

42.346.600.00

TAHUN 2006
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Januari

08/04/2006

Pebruari

22/04/2006

Maret

23/05/2006

April

23/05/2006

Mei

31/05/2006

Juni

11/07/2006

Juli

31/07/2006

Agustus

08/09/2006

September

08/11/2006

Oktober

08/11/2006

Nopember

14/12/2006

Desember

23/12/2006

Jumlah

13.990.000.00
9.849.000.00
10.488.000.00
9.488.000.00
13.792.000.00
19.021.000.00
19.961.000.00
19.617.000.00
30.129.000.00
22.197.000.00
22.883.000.00
24.773.000.00

08/04/2006
22/04/2006
23/05/2006
23/05/2006
31/05/2006
11/07/2006
31/07/2006
08/09/2006
08/11/2006
08/11/2006
14/12/2006
23/12/2006

216.188.000.00

216.188.000.00

TAHUN 2007
1
2
3
4
5
6

Januari

20/02/2007

Pebruari

10/04/2007

Maret

01/05/2007

April

25/05/2007

Mei

19/06/2007

Juni

28/07/2007

Jumlah
Keterangan :

38.410.000.00
48.109.000.00
59.583.000.00
56.303.000.00
69.620.000.00
64.200.000.00
336.225.000.00

20/02/2007
10/04/2007
01/05/2007
25/05/2007
19/06/2007
28/07/2007

202.405.000.00

Lampiran 7.b
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)
RSUD SANJIWANI GIANYAR

NO

BULAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

2
TAHUN 2005
Januari

SEHARUSNYA

PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN


RJTL

TOTAL

RITL

TANGGAL

Rp

TANGGAL

Rp

Februari

26/11/2005

Maret

26/11/2005

April

26/11/2005

Mei

11/11/2005

Juni

11/12/2005

Juli

11/12/2005

Agustus

11/12/2005

September

22/11/2005

Oktober

22/11/2005

Nopember

26/07/2006

Desember

26/07/2006

Jumlah

7=4+6

RJTL

RITL

PEMBAYARAN

10

11

RJTL

TANGGAL

RITL

JUMLAH

14

15=12+14

PEMBAYARAN
12

13

02/10/2005

12/12/2005

12/12/2005

03/10/2005

261

12/12/2005

150.000.00

12/12/2005

1.333.500.00

1.440.500.00

04/10/2005

230

230

12/12/2005

107.000.00

12/12/2005

1.333.500.00

1.440.500.00

2.573.900.00

2.617.900.00

05/10/2005

200

200

12/12/2005

44.000.00

12/12/2005

2.573.900.00

2.617.900.00

11/11/2005

4.213.238.00

4.484.238.00

06/10/2005

154

154

12/12/2005

271.000.00

12/12/2005

4.213.238.00

4.484.238.00

174.000.00

11/12/2005

324.800.00

498.800.00

07/10/2005

125

125

12/12/2005

174.000.00

12/12/2005

324.800.00

498.800.00

205.000.00

11/12/2005
11/12/2005

2.430.800.00

2.635.800.00

08/10/2005

94

94

12/12/2005

205.000.00

12/12/2005

2.430.800.00

2.635.800.00

2.397.600.00

3.112.600.00

09/10/2005

63

63

12/12/2005

715.000.00

12/12/2005

2.397.600.00

3.112.600.00

1.773.500.00

2.733.500.00

10/10/2005

43

43

12/12/2005

960.000.00

12/12/2005

1.773.500.00

2.733.500.00

4.572.225.00

5.404.225.00

11/10/2005

22

22

12/12/2005

832.000.00

12/12/2005

4.572.225.00

5.404.225.00

107.000.00

26/11/2005

44.000.00

26/11/2005

271.000.00

715.000.00
960.000.00
832.000.00
1.072.500.00
1.921.500.00

22/11/2005
22/11/2005
08/10/2006
19/08/2006

6.452.000.00

REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN


TANGGAL

(HARI)

150.000.00

150.000.00

KETERLAMBATAN

TANGGAL

150.000.00

547.500.00

1.620.000.00

12/10/2005

228

228

09/11/2006

1.072.500.00

09/11/2006

547.500.00

1.620.000.00

6.147.750.00

8.069.250.00

01/10/2006

197

197

09/11/2006

1.921.500.00

09/11/2006

6.147.750.00

8.069.250.00

26.314.813.00

32.766.813.00

26.314.813.00

32.766.813.00

2.726.500.00

5.192.500.00

02/10/2006

166

181

09/11/2006

2.466.000.00

09/11/2006

2.726.500.00

5.192.500.00

4.148.500.00

5.381.000.00

03/10/2006

116

162

09/11/2006

1.232.500.00

09/11/2006

4.148.500.00

5.381.000.00

7.530.250.00

8.276.750.00

04/10/2006

107

131

09/11/2006

746.500.00

09/11/2006

7.530.250.00

8.276.750.00

3.630.750.00

5.361.750.00

05/10/2006

77

92

09/11/2006

1.731.000.00

09/11/2006

3.630.750.00

5.361.750.00

6.197.000.00

7.898.500.00

06/10/2006

61

09/11/2006

1.701.500.00

09/11/2006

6.197.000.00

7.898.500.00

3.823.000.00

5.710.500.00

07/10/2006

46
16

31

09/11/2006

1.887.500.00

21/9/2006

3.823.000.00

5.710.500.00

13.939.750.00

16.009.750.00

08/10/2006

09/11/2006

2.070.000.00

09/11/2006

13.939.750.00

16.009.750.00

4.575.000.00

8.790.000.00

09/10/2006

24

23

20/10/2006

4.215.000.00

20/10/2006

4.575.000.00

8.790.000.00

4.848.250.00

9.090.650.00

10/10/2006

29

29

12/05/2006

4.242.400.00

12/05/2006

4.848.250.00

9.090.650.00

7.855.500.00

9.863.500.00

11/10/2006

12/05/2006

2.008.000.00

12/05/2006

7.855.500.00

9.863.500.00

4.664.250.00

6.339.250.00

12/10/2006

21/12/2006

1.675.000.00

21/12/2006

4.664.250.00

6.339.250.00

4.021.250.00

6.881.250.00

01/10/2007

01/12/2007

2.860.000.00

01/12/2007

4.021.250.00

6.881.250.00

67.960.000.00

94.795.400.00

67.960.000.00

94.795.400.00

6.452.000.00

TAHUN 2006
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Januari

26/07/2006

Februari

07/04/2006

Maret

26/7/2006

April

26/7/2006

Mei

26/7/2006

Juni

26/7/2006

Juli

19/8/2006

Agustus

10/04/2006

September

11/08/2006

Oktober

11/08/2006

Nopember

14/12/2006

Desember

16/01/2007

Jumlah

2.466.000.00
1.232.500.00
746.500.00
1.731.000.00
1.701.500.00
1.887.500.00
2.070.000.00
4.215.000.00
4.242.400.00
2.008.000.00
1.675.000.00
2.860.000.00

08/10/2006
19/08/2006
19/08/2006
08/10/2006
08/10/2006
08/10/2006
19/08/2006
10/03/2006
11/08/2006
11/08/2006
14/12/2006
16/01/2007

26.835.400.00

26.835.400.00

TAHUN 2007
1
2
3
4
5
6

Januari

31/01/2007

Februari

21/04/2007

Maret

01/05/2007

April

28/05/2007

Mei

02/07/2007

Juni

28/07/2007

Jumlah
Keterangan :
RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan

1.727.000.00
2.207.500.00
1.612.500.00
967.500.00
2.134.000.00
1.415.500.00
10.064.000.00

31/01/2007
21/04/2007
01/05/2007
28/05/2007
02/07/2007
28/07/2007

1.261.500.00

2.988.500.00

02/10/2007

02/12/2007

1.727.000.00

02/12/2007

1.261.500.00

2.988.500.00

12.547.750.00

14.755.250.00

03/10/2007

42

42

09/05/2007

2.207.500.00

09/05/2007

12.547.750.00

14.755.250.00

4.113.250.00

5.725.750.00

04/10/2007

22

22

09/05/2007

1.612.500.00

09/05/2007

4.113.250.00

5.725.750.00

4.938.000.00

5.905.500.00

05/10/2007

18

18

08/06/2007

967.500.00

08/06/2007

4.938.000.00

5.905.500.00

2.565.250.00

4.699.250.00

06/10/2007

22

22

22/08/2007

2.134.000.00

22/08/2007

2.565.250.00

4.699.250.00

4.191.500.00

5.607.000.00

07/10/2007

18

18

15/08/2007

1.415.500.00

15/08/2007

4.191.500.00

5.607.000.00

29.617.250.00

39.681.250.00

29.617.250.00

39.681.250.00

10.064.000.00

Lampiran 7. c
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

NO

PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN

BULAN
RJTL
TANGGAL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

TAHUN 2005
Januari

10/02/2005

Pebruari

27/09/2005

Maret

31/03/2005

April
Mei

04/07/2005
30/06/2005

Juni

30/06/2005

Juli

31/08/2005

Agustus

19/12/2005

September
Oktober

Nopember

22/12/2006

Desember

02/10/2006

Jumlah

RITL
Rp
4

12.189.000.00
8.975.700.00
8.858.600.00

TANGGAL
5
10/02/2005
19/09/2005
31/03/2005

SEHARUSNYA
TOTAL

Rp
6

7=4+6

KETERLAMBATAN
(HARI)

TANGGAL

REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN


TANGGAL

RJTL

RITL

RJTL

PEMBAYARAN

TANGGAL

RITL

JUMLAH

14

15=12+14

PEMBAYARAN

10

11

38.910.000.00

51.099.000.00

02/10/2005

28/04/2005

12.189.000.00

12

28/04/2005

13

38.910.000.00

51.099.000.00

36.350.000.00

45.325.700.00

03/10/2005

201

193

13/10/2005

8.975.700.00

13/10/2005

36.350.000.00

45.325.700.00

25.898.000.00

34.756.600.00

04/10/2005

19/09/2005

8.858.600.00

31/08/2005

25.898.000.00

34.756.600.00

11.046.100.00

04/07/2005

38.250.000.00

49.296.100.00

05/10/2005

55

55

09/08/2005

11.046.100.00

07/09/2005

38.250.000.00

49.296.100.00

10.262.500.00

07/07/2005

27.560.000.00

37.822.500.00

06/10/2005

20

27

09/08/2005

10.262.500.00

26/09/2005

27.560.000.00

37.822.500.00

12.966.800.00

30/06/2005
31/08/2005

45.344.000.00

58.310.800.00

07/10/2005

09/08/2005

12.966.800.00

09/08/2005

45.344.000.00

58.310.800.00

42.936.000.00

52.874.000.00

08/10/2005

21

21

07/09/2005

9.938.000.00

07/09/2005

42.936.000.00

52.874.000.00

49.195.000.00

67.853.500.00

09/10/2005

100

101

27/08/2005

18.658.500.00

27/08/2005

49.195.000.00

67.853.500.00

49.267.500.00

68.337.400.00

10/10/2005

71

27/12/2005

19.069.900.00

27/12/2005

49.267.500.00

68.337.400.00

54.640.000.00

78.372.500.00

11/10/2005

40

27/12/2005

23.732.500.00

27/12/2005

54.640.000.00

78.372.500.00

56.350.000.00

82.719.500.00

12/10/2005

12

10

27/12/2005

26.369.500.00

27/12/2005

56.350.000.00

82.719.500.00

40.886.000.00

70.927.000.00

01/10/2006

31

05'05/2006

30.041.000.00

05'05/2006

40.886.000.00

70.927.000.00

505.586.500.00

697.694.600.00

505.586.500.00

697.694.600.00

101.193.000.00

131.921.900.00

02/10/2006

63

39

17/05/2006

30.728.900.00

25/04/2006

101.193.000.00

131.921.900.00

70.177.500.00

98.190.500.00

03/10/2006

17/05/2006

28.013.000.00

25/04/2006

70.177.500.00

98.190.500.00

94.054.500.00

120.942.500.00

04/10/2006

23/05/2006

26.888.000.00

19/06/2006

94.054.500.00

120.942.500.00

9.938.000.00
18.658.500.00
19.069.900.00
23.732.500.00
26.369.500.00
30.041.000.00

20/12/2005
20/12/2005
20/12/2005
20/12/2005
29/12/2005

192.108.100.00

192.108.100.00

TAHUN 2006
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Januari

14/04/2006

Pebruari

28/02/2006

Maret

31/03/2006

April

30/04/2006

Mei

31/05/2006

Juni

30/06/2006

Juli

31/07/2006

Agustus

09/09/2006

September

08/11/2006

Oktober

08/11/2006

Nopember

14/12/2006

Desember

31/01/2007

Jumlah

30.728.900.00
28.013.000.00
26.888.000.00
27.420.500.00
31.337.500.00
37.939.500.00
40.103.900.00
40.064.500.00
43.685.400.00
48.654.500.00
39.208.400.00
46.763.000.00

18/03/2006
01/03/2006
31/03/2006
30/04/2006
31/05/2006
30/06/2006
31/07/2006
08/09/2006
08/11/2006
16/11/2006
14/12/2006
08/01/2007

440.807.100.00

72.518.500.00

99.939.000.00

05/10/2006

19/06/2006

27.420.500.00

07/06/2006

72.518.500.00

99.939.000.00

69.392.500.00

100.730.000.00

06/10/2006

14/08/2006

31.337.500.00

14/08/2006

69.392.500.00

100.730.000.00

92.250.500.00

130.190.000.00

07/10/2006

0
0

13/09/2006

37.939.500.00

13/09/2006

92.250.500.00

130.190.000.00

85.164.500.00

125.268.400.00

08/10/2006

13/09/2006

40.103.900.00

13/09/2006

85.164.500.00

125.268.400.00

58.028.500.00

98.093.000.00

09/10/2006

27/11/2006

40.064.500.00

27/11/2006

58.028.500.00

98.093.000.00

72.721.000.00

116.406.400.00

10/10/2006

29

29

27/12/2006

43.685.400.00

27/12/2006

72.721.000.00

116.406.400.00

64.071.500.00

112.726.000.00

11/10/2006

27/12/2006

48.654.500.00

27/12/2006

64.071.500.00

112.726.000.00

76.070.000.00

115.278.400.00

12/10/2006

30/1/2007

39.208.400.00

30/1/2007

76.070.000.00

115.278.400.00

83.648.000.00

130.411.000.00

01/10/2007

21

27/03/2007

46.763.000.00

27/03/2007

83.648.000.00

130.411.000.00

939.290.000.00

1.380.097.100.00

939.290.000.00

1.380.097.100.00

90.157.000.00

140.934.400.00

02/10/2007

14

27/3/2007

50.777.400.00

27/3/2007

90.157.000.00

140.934.400.00

69.688.500.00

121.288.500.00

03/10/2007

31

31

15/05/2007

51.600.000.00

15/05/2007

69.688.500.00

121.288.500.00

440.807.100.00

TAHUN 2007
1
2
3
4
5
6

Januari

24/02/2007

Pebruari

10/04/2007

Maret

05/05/2007

April

21/06/2007

Mei

26/07/2007

Juni
Jumlah
Keterangan :
RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
RITL : Rawat Inap Tingkat Lanjutan

50.777.400.00
51.600.000.00
50.534.500.00
53.579.000.00
68.940.500.00

13/02/2007
10/04/2007
05/05/2007
21/06/2007
21/07/2007

79.952.500.00

130.487.000.00

04/10/2007

25

25

11/07/2007

50.534.500.00

18/6/2007

79.952.500.00

130.487.000.00

122.440.550.00

176.019.550.00

05/10/2007

42

42

18/07/2007

53.579.000.00

24/7/2007

122.440.500.00

176.019.500.00

06/10/2007

46

41

68.940.500.00

15/08/2007

63.404.500.00

09/11/2007

91.922.000.00

160.862.500.00

63.404.500.00

92.048.000.00

155.452.500.00

338.835.900.00

454.160.550.00

885.044.450.00

15/08/2007
11/09/2007

275.431.400.00

91.922.000.00

160.862.500.00

92.048.000.00

155.452.500.00

454.160.500.00

729.591.900.00

Lampiran 7. d
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO

BULAN

2
TAHUN 2005
1 Januari
2 Pebruari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 Nopember
12 Desember
Jumlah

PENGAJUAN KLAIM OBAT


RITL
TANGGAL
Rp
3
4
30/09/2005

2.996.657.00

14/09/2005
15/09/2005
31/05/2005
17/09/2005
31/08/2005
31/08/2005
30/09/2005

1.699.595.00
8.126.223.00
11.713.434.00
6.473.983.00
13.760.418.00
17.238.520.00
21.507.978.00

30/11/2005
18/01/2006

30.020.098.00
32.263.904.00
145.800.810.00

20/02/2006
24/03/2006
06/05/2006
15/05/2006
06/06/2006
12/07/2006
24/08/2006
15/09/2006
16/10/2006
17/11/2006
14/12/2006
08/01/2007

16/04/2007
19/04/2007
05/05/2007

SEHARUSNYA
TANGGAL

KETERLAMBATAN
HARI
5

REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT


TANGGAL
RITL
PEMBAYARAN
Rp
7
8

02/10/2005
03/10/2005
04/10/2005
05/10/2005
06/10/2005
07/10/2005
08/10/2005
09/10/2005
10/10/2005
11/10/2005
12/10/2005
01/10/2006

232

27/09/2005

2.996.657.00

157
128
0
69
21
0
0

27/09/2005
27/09/2005
27/09/2005
27/09/2005
11/10/2005
11/10/2005

1.699.595.00
8.126.223.00
11.713.434.00
6.473.983.00
13.760.418.00
17.238.520.00
21.507.978.00

0
8

27/11/2005
27/02/2006

30.020.098.00
32.263.904.00
145.800.810.00

24.490.428.00
16.465.142.00
16.997.043.00
33.721.530.00
48.728.147.00
68.828.638.00
16.915.805.00
35.675.052.00
69.017.461.00
97.967.919.00
82.984.621.00
88.121.972.00
599.913.758.00

02/10/2006
03/10/2006
04/10/2006
05/10/2006
06/10/2006
07/10/2006
08/10/2006
09/10/2006
10/10/2006
11/10/2006
12/10/2006
01/10/2007

10
14
26
5
0
2
14
5
6
7
4
8

05/04/2006

20/12/2006
21/12/2006
04/11/2007

24.490.428.00
16.465.142.00
16.997.043.00
33.721.530.00
48.728.147.00
68.828.638.00
16.915.805.00
35.675.052.00
69.017.461.00
97.967.919.00
82.984.621.00
88.121.972.00
599.913.758.00

96.689.775.00
165.058.398.00
168.235.037.00
449.905.734.00
594.951.004.00
645.916.635.00
2.120.756.583.00

02/10/2007
03/10/2007
04/10/2007
05/10/2007
06/10/2007
07/10/2007

65
40
25

10/01/2007
10/01/2007
18/06/2007

KETERANGAN

data tidak diperoleh

data tidak diperoleh

TAHUN 2006
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

09/05/2006
18/09/2006

TAHUN 2007
1
2
3
4
5
6

Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Jumlah

07/09/2007
17/09/2007

96.689.775.00
165.058.398.00
168.235.037.00
belum ada realisasi
belum ada realisasi
belum ada realisasi

89
71
429.983.210.00

Lampiran 7.e
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

BULAN

2
TAHUN 2005
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

TAHUN 2006
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

1
2
3
4
5
6

TAHUN 2007
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Jumlah

PENGAJUAN KLAIM OBAT


RITL
TANGGAL
Rp
3
4

SEHARUSNYA
TANGGAL

KETERLAMBATAN
HARI
5

02/10/2005
03/10/2005
04/10/2005
05/10/2005
06/10/2005
07/10/2005
08/10/2005
09/10/2005
10/10/2005
11/10/2005
12/10/2005
01/10/2006

804.062.00
262.436.00
510.078.00

30/11/2005
30/11/2005
30/11/2005
26/11/2005
12/01/2005
18/01/2006

287.779.00
481.732.00
126.045.00
198.907.00
3.543.832.00
6.635.876.00
12.850.747.00

17/02/2006
24/03/2006

1.779.348.00
478.223.00
653.800.00
371.544.00
307.424.00
2.445.047.00
1.066.684.00
2.028.218.00
2.785.868.00
261.564.00
343.893.00
12.521.613.00

02/10/2006
03/10/2006
04/10/2006
05/10/2006
06/10/2006
07/10/2006
08/10/2006
09/10/2006
10/10/2006
11/10/2006
12/10/2006
01/10/2007

7
14

104.276.00
1.664.656.00
1.396.296.00
557.759.00
340.643.00
331.064.00
4.394.694.00

02/10/2007
03/10/2007
04/10/2007
05/10/2007
06/10/2007
07/10/2007

65
40
32
37
89
71

16/04/2007
19/04/2007
12/05/2007
16/06/2007
07/09/2007
17/09/2007

KETERANGAN

9
data tidak diperoleh
data tidak diperoleh

26/11/2005
26/11/2005
30/11/2005

15/05/2006
07/06/2006
06/07/2006
14/08/2007
09/11/2006
16/10/2006
13/11/2006
14/12/2006
16/01/2007

REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT


TANGGAL
RITL
PEMBAYARAN
Rp
7
8

230
200
173

09/11/2005
09/11/2005
09/11/2005

804.062.00
262.436.00
510.078.00

06/01/2006
06/01/2006
06/01/2006
06/01/2006
27/02/2006

287.779.00
481.732.00
126.045.00
198.907.00
3.543.832.00
6.635.876.00
12.850.747.00

data tidak diperoleh


112
81
51
16
0
8

04/05/2006
-

5
0
0
4
1
6
3
4
6

13/11/2006

08/05/2007
08/05/2007
21/06/2007
15/08/2007
20/09/2007

1.779.348.00
478.223.00
653.800.00
371.544.00
307.424.00
2.445.047.00
1.066.684.00
2.028.218.00
2.785.868.00
261.564.00
343.893.00
12.521.613.00

104.276.00
1.664.656.00
1.396.296.00
557.759.00
340.643.00
belum ada realisasi
4.063.630.00

Lampiran 7.f
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR
NO

BULAN

PENGAJUAN KLAIM OBAT


RITL
TANGGAL
Rp
3
4

2
TAHUN 2005
01/02/2005
1 Januari
2 Pebruari
03/02/2005
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
15/09/2005
23/09/2005
7 Juli
8 Agustus
22/10/2005
08/10/2005
9 September
28/11/2005
10 Oktober
01/12/2005
11 Nopember
20/01/2006
12 Desember
Jumlah

10.494.347.00
17.655.818.00
18.068.976.00
20.207.747.00
13.553.458.00
11.540.122.00
16.406.253.00
133.860.977.00

TAHUN 2006
Januari
21/02/2006
Pebruari
24/03/2006
Maret
28/04/2006
April
15/05/2006
Mei
07/06/2006
Juni
07/07/2006
Juli
24/08/2006
Agustus
11/09/2006
September
13/10/2006
Oktober
13/11/2006
Nopember
14/12/2006
Desember
15/01/2007
Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

TAHUN 2007
Januari
31/01/2007
Pebruari
16/04/2007
Maret
12/05/2007
April
25/06/2007
Mei
07/09/2007
Juni
17/09/2007
Jumlah
Keterangan :
RITL = Rawat Inap Tingkat Lanjutan
1
2
3
4
5
6

12.567.881.00
13.366.375.00

SEHARUSNYA
TANGGAL

KETERLAMBATAN
HARI
5

6
0
0

REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT


TANGGAL
RITL
PEMBAYARAN
Rp
7
8

02/10/2005
03/10/2005
04/10/2005
05/10/2005
06/10/2005
07/10/2005
08/10/2005
09/10/2005
10/10/2005
11/10/2005
12/10/2005
01/10/2006

09/11/2005
09/11/2005

67
44
42
0
18
0
10

09/11/2005
09/11/2005
06/01/2006
09/11/2005
06/01/2006
06/01/2006
27/02/2006

10.494.347.00
17.655.818.00
18.068.976.00
20.207.747.00
13.553.458.00
11.540.122.00
16.406.253.00
133.860.977.00

21.083.380.00
13.895.248.00
40.699.901.00
18.793.267.00
22.234.030.00
23.852.962.00
19.438.929.00
15.182.193.00
20.924.649.00
19.845.449.00
18.785.100.00
16.484.127.00
251.219.235.00

02/10/2006
03/10/2006
04/10/2006
05/10/2006
06/10/2006
07/10/2006
08/10/2006
09/10/2006
10/10/2006
11/10/2006
12/10/2006
01/10/2007

11
14
18
5
0
3
14
1
3
3
4
5

05/04/2006

21.083.380.00
13.895.248.00
40.699.901.00
18.793.267.00
22.234.030.00
23.852.962.00
19.438.929.00
15.182.193.00
20.924.649.00
19.845.449.00
18.785.100.00
16.484.127.00
251.219.235.00

15.777.090.00
14.182.049.00
23.655.135.00
27.158.202.00
22.986.586.00
20.629.904.00
124.388.966.00

02/10/2007
03/10/2007
04/10/2007
05/10/2007
06/10/2007
07/10/2007

0
37
32
46
89
71

KETERANGAN

12.567.881.00
13.366.375.00
data tidak diperoleh
data tidak diperoleh
data tidak diperoleh

24/11/2006

30/01/2007
11/04/2007

08/05/2007
21/06/2007
21/09/2007

15.777.090.00
14.182.049.00
23.655.135.00
27.158.202.00
belum ada realisasi
belum ada realisasi
80.772.476.00

Lampiran 8 a
Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di luar Ketetapan
No

Nama Pasien

Alamat

Tanggal

NRM/
Tgl pulang
5
10-233926
10-233740
10-233593
10-233789
10-233917
10-233805

Pelayanan
(Rp)
6
95.000.00
628.500.00
320.000.00
63.500.00
698.000.00
375.000.00
2.180.000.00

BHP
(Rp)
7
78.000.00
30.000.00
117.500.00
225.500.00

Total
(Rp)
8 (6+7)
95.000.00
706.500.00
320.000.00
63.500.00
728.000.00
492.500.00
2.405.500.00

1
1
2
3
4
5
6

2
By Jro Nym Rasti
Wayan Budiani
Ni KD Muniari
Bayi Wayan Budiani
Jro Nym Rasti
I Wayan Suarjana

3
Tegal Tulikup
Manikan, Guwang
Bona Klod Blahbatuh
Manikan Guwang
Tegal Tulikup
Br Tedunhg Abianbase

4
17-Jul-07

7
8
9
10
11

Kt Wardana
I KT Moglog
Ni Komang Sriyanti
Bayi Ni Kadek Seniari
Ni Mede Seniari

Br kesean Lebih
Br Kawan, Bukian, Payangan
Bukian Payangan
Pujung Kaja, Sebatu
Br Pujun Kaja Sebatu Tegal

18-Jul-07

11-232817
10-189656
11-155644
10-233859
10-233821

825.700.00
589.000.00
95.000.00
1.235.000.00
2.744.700.00

16.000.00
57.500.00
100.000.00
173.500.00

841.700.00
646.500.00
95.000.00
1.335.000.00
2.918.200.00

12 Putu Angga

Candi Baru

19-Jul-07

11-228436

78.500.00
78.500.00

78.500.00
78.500.00

13
14
15
16
17
18

Ni Wyn Rasmini
Bayi Wayan Rasmini
Ni Wayan Suyasmi
By Wyn Suyasmi
Ni Ketut Kentil
Ni Kd Muliani

Tengah, Tegalalang
Tengah Tegalalang
Br Teruna Siangan
Br Teruna Siangan
Br Cagaan Pejeng
Bangun Liman Buruan

20-Jul-07

10-234107
10-234122
10-234249
10-234267
10-130929
10-219896

185.500.00
111.000.00
612.500.00
73.500.00
541.500.00
1.884.000.00
3.408.000.00

30.000.00
30.000.00

185.500.00
111.000.00
642.500.00
73.500.00
541.500.00
1.884.000.00
3.438.000.00

19
20
21
22
23
24
25

Komang Darmadi
Kadek Sukarini
By Dw Ayu Putriani
Wyn Budiarsa
Dw Ayu Putriani
By Kadek Sukarini
Ni Kadek Murdani

Br Teruna Blahbatuh
Madanga Kelod, Ptak
Petemon, Pejeng
Perean Tegal
Petemon Pejeng
Br Petak Medangan Klod
Br Selat Siangan

21-Jul-07

10-233808
10-234206
10-234200
10-234877
10-234190
10-234272
10-234058

276.000.00
638.500.00
103.000.00
610.500.00
783.000.00
97.000.00
727.000.00
3.235.000.00

65.000.00
100.000.00
30.000.00
195.000.00

341.000.00
738.500.00
103.000.00
610.500.00
813.000.00
97.000.00
727.000.00
3.430.000.00

26 Dw Gd Eka Darma Putra

Kaja kauh Tulikup

22-Jul-07

10-234186

1.611.500.00
1.611.500.00

37.500.00
37.500.00

1.649.000.00
1.649.000.00

27
28
29
30

Ni Ketut Kerti
Anak Agung Ekawati
Jro Made Miasa
Ni Wayan Limun

Tojan, Pering
Br Graya Tampaksiring
Benawah Petak
Ketewel Sukawati

23-Jul-07

10-234193
10-234141
10-234128
10-234145

476.500.00
698.000.00
1.047.000.00
767.500.00
2.989.000.00

150.000.00
30.000.00
352.500.00
532.500.00

626.500.00
728.000.00
1.399.500.00
767.500.00
3.521.500.00

31
32
33
34
35
36
37
38
39

By KD Muliani I
Ni Komang Sriyanti
I Wayan Sujana
I Ketut Rete
KD Ayu Supartini
By Kadek Murdani
Nbayi Dewa Ayu Astini
By Ni KD Muliani II
DW Ayu Astini

Bangun Liman Buruan


Bukian Peyangan
Dlod Pangkung Sukawati
Taro Kaja Tegalalang
Perangsada, Pering
Selat Siangan
Br Bon Nyuh
Bangun Liman Buruan BLH
Bon Nyuh Petak

24-Jul-07

10-234020
11-155644
11-234363
10-234115
10-234422
10-234119
10-234407
10-234021
10-234393

501.000.00
2.148.050.00
422.000.00
139.000.00
1.292.500.00
463.000.00
803.000.00
5.768.550.00

60.000.00
105.000.00
112.500.00
30.000.00
307.500.00

501.000.00
2.208.050.00
527.000.00
139.000.00
1.405.000.00
463.000.00
833.000.00
6.076.050.00

Lebih Duur Kaja


Lebih Duur Kaja
Kedisan Kaja

25-Jul-07

10-234466
10-234457
10-234673

113.000.00
681.500.00
794.500.00

35.000.00
35.000.00

113.000.00
716.500.00
829.500.00

40 By Ni MD Sulastri
41 Ni Made Sulastri
42 I Made Hermanto

3
Tengah, Peliatan

8 (6+7)

26-Jul-07

10-234673
10-234441
10-234673
10-234673
10-234673
10-234673
10-234673
10-234673
10-234673

2.389.250.00
265.500.00
201.000.00
897.000.00
130.500.00
278.000.00
446.000.00
129.500.00
4.736.750.00

187.500.00
42.500.00
230.000.00

2.576.750.00
265.500.00
201.000.00
897.000.00
130.500.00
278.000.00
488.500.00
129.500.00
4.966.750.00

43
44
45
46
47
48
49
50
51

Ni MD Nopiyani
Wayan Rumin
I Wayan Sujana
Bayi Ni KM Srianti
Wayan Rumin
By MD Nopiyani
Wayan Nyamplun
Wayan Wirta
Kadek Lidia Pertiwi

Dlod Pangkung Sukawati


Bukian Payangan
Yeh Tengah Klusa Payangan
Tengah Kauh Peliatan
Keliki, Tegalalang
Manukaya Anyar
Br Getas Kawan Buruan BLTH

52
53
54
55
56

Pande Putu Muliarta


Ni Made Jamin
Bayi Made Jamin
Ni Wayan Merni
I Made Suma

Pande, Beng
Mas Bedulu
Mas Bedulu
Taro Kaja, Tegalalang
Tatag, Taro

27-Jul-07

10-234639
11-234619
11-234636
10-234746
10-234660

269.500.00
2.200.875.00
124.500.00
272.500.00
231.500.00
3.098.875.00

201.500.00
35.000.00
137.500.00
374.000.00

471.000.00
2.235.875.00
124.500.00
410.000.00
231.500.00
3.472.875.00

57 DW Ayu Murniasih

Petemon, Pejeng

28-Jul-07

10-234651

905.000.00
905.000.00

72.500.00
72.500.00

977.500.00
977.500.00

58 DSK MD Mariati

Br Gubat Pejeng Kelod

29-Jul-07

10-232821

1.438.500.00
1.438.500.00

1.438.500.00
1.438.500.00

59
60
61
62
63
64
65
66
67
68

Dewa Putu Derana


Seronggo Tengah
By MD Murni
Br Kebon Kedisan Tegal
PT Ari Andika Wibawa
Br Sampiang Gianyar
Ni Nym Murni
Kebon Kedisan
Bni Made Rai Suwandari Kelabang Moding
Ni Made Jenek
Dukuh Sidan
I Made Kawi
Br Tegalalang
Bayi Jro Made Miasa
Benawah Kangin Petak
Gst Ngr Made Buana
tengkulak Kelod, Kemenuh
Bayi Ni MD Rai SuwandariBr Br Kelabang Moding Tegal

30-Jul-07

10-232796
10-234813
10-234846
10-234743
10-234576
10-231138
10-234870
10-234297
10-234666
10-234954

2.519.900.00
126.500.00
143.000.00
215.500.00
914.500.00
712.000.00
1.532.300.00
1.214.500.00
344.500.00
101.000.00
7.823.700.00

370.000.00
370.000.00

2.519.900.00
126.500.00
143.000.00
215.500.00
914.500.00
712.000.00
1.902.300.00
1.214.500.00
344.500.00
101.000.00
8.193.700.00

69
70
71
72
73
74
75
76

Ni Wayan Werni
I Made Hermanto
A.A. GD Agung
Ni Md Sibuh
Ni Kadek Pini
Ketut Tumpuk
Bayi Made Werni
A.A. Oka Lebih

31-Jul-07

11-234916
11-234673
10-208069
10-234622
10-234975
10-234550
10-234935
10-234612

2.318.900.00
507.000.00
276.000.00
592.000.00
254.000.00
696.500.00
124.500.00
1.427.500.00
6.196.400.00

30.000.00
92.500.00
170.000.00
180.000.00
305.000.00
777.500.00

2.348.900.00
599.500.00
276.000.00
592.000.00
424.000.00
876.500.00
124.500.00
1.732.500.00
6.973.900.00

47.008.975.00

3.360.500.00

50.369.475.00

Kelabang Talang
Kedisan Kaja
Menak, Tulikup
Br Tengkulak Mas Kemenuh
Kawan, Mas
Tengah, Lod Tunduh
Klabang Moding Tegal
Br Satria Mas Ubud

Jumlah

77
78
79
80
81
82
83
84

Ni Nyoman Suriani
Kadek Nova
Ni Wayan Geder
Ni Nyoman Misi
Bayi Ni Ketut Darmini
Ni Made Sadri
Ni Ketut Darmini
By Gusti Ayu Sariani

Bukian Payangan
Batan Ancak, Mas Ubud
Br Mantring Tampaksiring
Br Tengah Tegalalang
Peteluan Temisi
Ponggang Payangan
Br Peteluan Temisi
Br Kampung Tinggi

01-Agust-07 11-235202
10-234652
11-232134
10-234343
10-235053
11-234697
10-234994
10-235000

542.000.00
722.500.00
696.500.00
91.000.00
866.000.00
646.000.00
3.564.000.00

35.000.00
30.000.00
170.000.00
30.000.00
265.000.00

577.000.00
752.500.00
866.500.00
91.000.00
896.000.00
646.000.00
3.829.000.00

85
86
87
88
89
90
91

Komang Tri Premana


Kadek Lidia Pertiwi
MD Santer
Ni Ketut Badung
I Made Saru
I Nyoman Weta
Ni Gusti Made Diri

Kemenuh Sukawati
02-Agust-07 10-235000
Br Getas Kawan Buruan BLTH
10-235000
Kelod Kauh Abianbase
10-235000
Selat Siangan Gianyar
10-235000
Junjungan Ubud
10-235000
Br Tangkub
10-235000
Bona Kelod
10-235000

1.248.800.00
420.000.00
815.000.00
2.091.500.00
885.500.00
190.000.00
363.500.00
6.014.300.00

30.000.00
35.000.00
87.500.00
152.500.00

1.248.800.00
450.000.00
850.000.00
2.091.500.00
885.500.00
190.000.00
451.000.00
6.166.800.00

1
92
93
94
95
96

2
Ni Nyoman Suriani
Wayan Murtini
Bayi Ni Wayan Murtini
Bayi Nym Suryani
By Made Sadri

8 (6+7)

Bukian Payangan
Br Lebih Duur Kaja
Br Lebih Duur Kaja
Tangkup Bukian
Ponggang Puhu

03-Agust-07 11-235202
10-235005
10-235010
10-235238
10-235268

794.000.00
667.000.00
55.500.00
101.000.00
228.000.00
1.845.500.00

30.000.00
30.000.00

794.000.00
697.000.00
55.500.00
101.000.00
228.000.00
1.875.500.00

97 Ida Bagus Suarta


98 Ni Wayan Simpen

Lebah Bukian Payangan


Tedung Abianbase

04-Agust-07 11-225832
11-233352

1.992.000.00
977.000.00
2.969.000.00

30.000.00
30.000.00

1.992.000.00
1.007.000.00
2.999.000.00

99
100
101
102

By Made Sadri
Ni Made Sadri
By Nyoman Kasnin
Ni Nyoman Kasnin

Ponggang, Puhu
Ponggang, Payangan
Br Belong Taro Tegal
Br Belong Taro Tegalalang

05-Agust-07 10-235268
11-234697
10-235310
11-235257

91.000.00
1.769.400.00
180.500.00
1.684.800.00
3.725.700.00

32.500.00
32.500.00

91.000.00
1.801.900.00
180.500.00
1.684.800.00
3.758.200.00

103
104
105
106

Made Candra
Ni Nyoman Kardi
I Kt Sukadana
Jro Mk Cedek

Umakuta Pejeng Kangin


Br Batu Sepih
Dauh Uma Bitra
Penempahan T Siring

06-Agust-07 10-234985
11-221727
10-235440
11-234151

634.000.00
581.500.00
246.000.00
521.000.00
1.982.500.00

107.500.00
107.500.00

634.000.00
581.500.00
353.500.00
521.000.00
2.090.000.00

107 Ni Nyoman Sukerti


108 Wayan Narut

Br Pande Pejeng
07-Agust-07 11-234781
Bangun Liman Buruan Blahbatuh
10-234389

459.000.00
1.556.000.00
2.015.000.00

315.000.00
315.000.00

459.000.00
1.871.000.00
2.330.000.00

109
110
111
112
113
114
115

Ekayanti
Bayi Wyn Ekayanti
By KD Muliani I
Ni Wayan Sriani
Made Bersih
By Ni KD Muliani II
Bayi Ni Wayan Sriani

Br Tengah Tegalalang
08-Agust-07 10-235600
Br Cagaan Tampaksiring
10-235627
Bangun Liman Buruab BLH
10-234020
Br Cagaan Pejeng Tampaksiring
10-235489
Temesi Pegesangan
11-233512
Bangun Liman Buruan BLH
10-234021
Br Cagaan Pejeng
10-235658

651.500.00
107.500.00
1.499.500.00
1.434.500.00
2.272.500.00
1.546.500.00
99.500.00
7.611.500.00

30.000.00
30.000.00
60.000.00

681.500.00
107.500.00
1.499.500.00
1.464.500.00
2.272.500.00
1.546.500.00
99.500.00
7.671.500.00

116
117
118
119

I Nyoman Meja
Ni Ketut Andani Putri
Bayi KD Ayu Supartini
Kampih

Gelumpang Sukawati
Br Selat Siangan
Perangsada, Pering
Br Buruan Tampaksiring

09-Agust-07 10-234718
10-224252
10-234424
10-234868

547.500.00
215.000.00
3.421.000.00
1.306.500.00
5.490.000.00

315.000.00
315.000.00

547.500.00
215.000.00
3.421.000.00
1.621.500.00
5.805.000.00

120 Made Valentino


121 Bayi KD Srinadi
122 Dewa Ayu Ariasih

Tengah Bedulu
Br Belahan Manukaya
Br Triwngse Siangan

10-Agust-07 11-234786
10-234928
11-235907

1.106.500.00
2.364.500.00
3.471.000.00

1.106.500.00
2.364.500.00
3.471.000.00

123 I MD Reok

Madangan Kelod, Petak

11-Agust-07 10-235380

206.000.00
206.000.00

206.000.00
206.000.00

124 Bayi Ni Wyn Kardiana


125 Bayi Dewa Ayu Ariasih
126 Dewa Ayu Ariasih

Lebah Bukian PYG


Triwangsa Siangan
Br Triwangse Siangan

12-Agust-07 10-152184
10-235986
11-235907

520.000.00
51.500.00
723.500.00
1.295.000.00

30.000.00
30.000.00

520.000.00
51.500.00
753.500.00
1.325.000.00

127 Wayan Suardipa


128 By Kadek Lestari
129 Kadek Lestari

Kabetan Babakan
Tegal Bingin Mas
Tegal Bingin Mas

13-Agust-07 10-235684
10-236000
10-235999

351.000.00
99.500.00
550.500.00
1.001.000.00

220.000.00
220.000.00

571.000.00
99.500.00
550.500.00
1.221.000.00

130 Ni Wayan Nyampuh


131 Ni Pelung

Kawan Bonbiyu, Blahbatuh


Pujung Kaja Sebatu

14-Agust-07 10-232234
11-235106

289.000.00
1.232.300.00
1.521.300.00

117.500.00
117.500.00

406.500.00
1.232.300.00
1.638.800.00

132 I Wayan Raka


133 Made Lipun

Bukian Payangan
Tiba Kauh Payangan

16-Agust-07 10-235561
10-235686

1.088.000.00
742.000.00
1.830.000.00

235.000.00
235.000.00

1.323.000.00
742.000.00
2.065.000.00

1
2
134 DW Nym Agus Wijaya

3
Pasdalem, Gianyar

4
5
18-Agust-07 10-236036

6
393.000.00
393.000.00

7
90.000.00
90.000.00

8 (6+7)
483.000.00
483.000.00

135
136
137
138
139

Bukit Batu, Samplangan


Pasdalem, Gianyar
Br Sema Bitra
Tegal Suci, Tampaksiring
Ngenjung Sari Bakbakan

20-Agust-07 10-236397
10-236037
10-235576
10-235522
10-236584

387.500.00
730.500.00
1.236.000.00
1.358.500.00
3.712.500.00

175.000.00
150.000.00
174.500.00
220.000.00
719.500.00

562.500.00
880.500.00
1.410.500.00
1.578.500.00
4.432.000.00

140 Bayi MD Kamar


141 Ni Made Kamar

Biya, Keramas
Biya Keramas

21-Agust-07 10-236534
10-236509

157.000.00
719.500.00
876.500.00

35.000.00
35.000.00

157.000.00
754.500.00
911.500.00

142
143
144
145
146

Ni KT Dabret
Ni Ketut Kartini
Bayi Luh Ana Juliantari
Ni Luh Ana Juliantari
Ni Wayan Ariani

Tedung Abianbase
22-Agust-07 11-231411
Prathama mandala Samplangan
11-233078
Ngenjungsari, Bakbakan
10-236630
Ngenjung Sari Bakkbakan
11-236584
Bona Kelod
10-236202

2.321.000.00
136.000.00
625.000.00
634.000.00
3.716.000.00

105.000.00
90.000.00
195.000.00

2.321.000.00
136.000.00
730.000.00
724.000.00
3.911.000.00

147
148
149
150

Ni Ketut Sulastri
Ida Ayu Sri Juliari
Ni Wayan Kicen
Bayi Ni Ketut Sulastri

Lebih Duur Kala


Br Tegallinggah Bedulu
Batan Ancak Mas
Lebih Duur Kaja Gianyar

23-Agust-07 10-236737
10-236722
10-236663
10-236755

558.500.00
120.500.00
239.000.00
99.500.00
1.017.500.00

558.500.00
120.500.00
239.000.00
99.500.00
1.017.500.00

151 Ni Ketut Kartini


152 Ni Wayan Nuriyani

Prathama Mandala Samplangan 24-Agust-07 11-233078


Br Dauhbak Singakerta BUD
10-236890

868.000.00
589.000.00
1.457.000.00

35.000.00
35.000.00

903.000.00
589.000.00
1.492.000.00

153 Bayi Ni Wayan Nuriyani


154 By Ni Wayan Nurayani

Dauhlabak Singakerta Ubud


Dauhlabak Singakerta Ubud

25-Agust-07 10-236895
10-236895

122.000.00
48.000.00
170.000.00

122.000.00
48.000.00
170.000.00

155 Ni Kt Marsi
156 Wayan Supadmi
157 Ni Ketut Marsi

Br Sesesh Singapadu
Tengkulak Kelod Kemenuh
Br Seseh Singapadu

26-Agust-07 10-160235
10-237025
10-160235

126.000.00
347.000.00
473.000.00

42.500.00
42.500.00

126.000.00
389.500.00
515.500.00

158 Bayi KD Muliani


159 Bayi Ni Ketut Sasih
160 Ni Ketut Sasih

Bangun Liman Buruan


Lebih Kaja Gianyar
Lebih Kaja Gianyar

27-Agust-07 10-236999
10-237325
10-237321

990.000.00
101.500.00
615.000.00
1.706.500.00

47.500.00
47.500.00

1.037.500.00
101.500.00
615.000.00
1.754.000.00

161 Ni Made Murtini

Br Tengah Peliatan Ubud

28-Agust-07 11-232814

2.953.500.00
2.953.500.00

2.953.500.00
2.953.500.00

162 Wayan Sarinadi

Palak Sukawati

29-Agust-07 11-237253

163
164
165
166
167
168

Br Seronggo tengah
Kawan mas Ubud
Lenih Kaja Gianyar
Selat Samplangan
Br Tegal Saat Pejeng Kangin
Selat Samplangan

30-Agust-07 10-237782
10-237324
10-237368
10-237863
11-225347
11-237831

308.000.00
320.000.00
216.000.00
107.500.00
768.000.00
574.000.00
2.293.500.00

152.500.00
697.500.00
850.000.00

460.500.00
320.000.00
216.000.00
107.500.00
1.465.500.00
574.000.00
3.143.500.00

Melinggih Payangan
Sengguan Bitra
Selat Gianyar

31-Agust-07 10-208328
11-200414
10-237902

429.000.00
1.232.300.00
615.500.00
2.276.800.00

30.000.00
90.000.00
120.000.00

459.000.00
1.232.300.00
705.500.00
2.396.800.00

65.587.600.00
112.596.575.00

4.044.500.00
7.405.000.00

69.632.100.00
120.001.575.00

Made Puji
DSK MD Sulpia Wijayatri
Ni Made Sadri
Gst Nym Pakel
Ni Luh Ana Yuniantari

Dewa Ayu Dwi Padmasari


I Wayan Gejir
By Ni Wyn Sriartini
Bayi Kadek Wastini
Wayan Penter
Kadek Wastini

169 I wayan Supanja


170 Ni KD Desi Wikatari
171 Ngakan Ketut Berata

Jumlah Total
Jumlah Total

Lampiran 9
DAFTAR REALISASI PENERIMAAN FUNGSIONAL SWADANA TAHUN 2005
Uraian
1
Penerimaan fungsional:
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Parkir
Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS
Jumlah Retribusi
Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah
Jumlah
Jumlah Lain-lain Pendapatan

Jumlah
2.00

%
3

Ketentuan

Keterangan
5

10.816.301.012.50
10.000.000.00
4.526.850.00
10.830.827.862.50

6.602.754.00
10.837.430.616.50

Pengeluaran dari fungsional:


Operasional dan Pemeliharaan
Pegawai
Honor
Uang lembur/tim panitia
Uang harian tetap

7.351.236.466.00
943.727.551.00
700.382.193.00
4.680.000.00
238.665.358.00

67.83
8.71

Barang
Bahan Habis Pakai Kantor
Jasa Kantor
Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor
Makan Minum Kantor
Pakaian Dinas
Bahan Material
Jasa Pihak Ketiga

5.762.493.955.00
226.443.875.00
340.056.991.00
140.480.650.00
9.986.000.00
4.992.000.00
4.872.534.439.00
168.000.000.00

53.17

626.464.250.00
71.250.500.00
395.584.500.00
44.350.000.00
42.669.250.00
72.610.000.00

5.78

18.550.710.00

0.17

Pemeliharaan
Pemeliharaan Instalasi
Pemeliharaan bangunan Gedung
Pemeliharaan Alat-alat Angkut
Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT
Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran
Perjalanan dinas
Perjalanan Dinas
Perjalanan Dinas Tetap
Jasa Pelayanan

2.413.865.671.00

45.00

Melebihi ketentuan

22.27

40.00 Sesuai ketentuan

Pengembangan SDM
Pendidikan

40.172.500.00
40.172.500.00

0.37
0.37

5.00 Sesuai ketentuan


5.00

Lain-lain
Modal
Belanja Peralatan dan Mesin

40.000.000.00

0.37

5.00 Sesuai ketentuan

Pembinaan Manajemen

Jumlah

40.000.000.00

0.37

5.00

0.00

5.00 Sesuai ketentuan

9.845.274.617.00

Lampiran 10
SiLPA Murni Swadana Tahun 2005
Uraian
1
Penerimaan fungsional:
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Parkir
Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS
Jumlah Retribusi
Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah
Jumlah Penerimaan Fungsional (1)

Jumlah (Rp)
2
10.816.301.012.50
10.000.000.00
4.526.850.00
10.830.827.862.50
6.602.754.00
10.837.430.616.50

Pengeluaran Fungsional:
Operasional dan Pemeliharaan
Belanja Pegawai
Honor
Uang lembur/tim panitia
Uang harian tetap

7.351.236.466.00
943.727.551.00
700.382.193.00
4.680.000.00
238.665.358.00

Belanja Barang
Bahan Habis Pakai Kantor
Jasa Kantor
Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor
Makan Minum Kantor
Pakaian Dinas
Bahan Material
Jasa Pihak Ketiga

5.762.493.955.00
226.443.875.00
340.056.991.00
140.480.650.00
9.986.000.00
4.992.000.00
4.872.534.439.00
168.000.000.00

Belanja Pemeliharaan
Pemeliharaan Instalasi
Pemeliharaan bangunan Gedung
Pemeliharaan Alat-alat Angkut
Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT
Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran
Belanja Perjalanan Dinas
Perjalanan Dinas
Perjalanan Dinas Tetap
Jasa Pelayanan

626.464.250.00
71.250.500.00
395.584.500.00
44.350.000.00
42.669.250.00
72.610.000.00
18.550.710.00

2.413.865.671.00

Pengembangan SDM
Pendidikan

40.172.500.00
40.172.500.00

Lain-lain
Modal
Belanja Peralatan dan Mesin

40.000.000.00

Pembinaan Manajemen
Jumlah Pengeluaran Fungsional (2)
SiLPA murni tahun berjalan (1) - (2)
SiLPA murni tahun lalu
Jumlah SiLPA Murni 2005 pada LRA
Saldo Kas per 31 Desember 2005
Likuiditas yg tidak dapat dimanfaatkan pada
tahun berikutnya

40.000.000.00

9.845.274.617.00
992.155.999.50
197.402.842.62
1.189.558.842.12
1.973.165.00
1.187.585.677.12

Lampiran 11
Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun Bulan Tahun 2005, Tahun 2006 dan Tahun 2007 (s.d Mei 2007)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jabatan
Bupati
Wakil Bupati
Ketua DPRD
Sekda
Asisten III
Kepala Bawasda
Kabag Keuangan
Kepala Dinkes
Direktur RSUD
Jumlah

Januari-Agustus 2005 September-Desember 2005 Januari-Maret 2006 April-Oktober 2006


4.068.065.98
2.446.384.68
2.344.289.76
2.782.291.74
3.813.811.96
2.174.564.16
2.083.813.12
2.608.398.51
3.813.811.96
2.174.564.16
2.083.813.12
2.608.398.51
3.559.557.73
1.902.743.64
2.434.505.27
1.823.813.12
1.738.932.34
2.542.541.24
1.630.923.12
1.562.569.84
1.738.932.34
2.542.541.24
1.630.923.12
1.562.569.84
1.738.932.34
2.542.541.24
1.738.932.34
2.542.541.24
1.630.923.12
1.562.569.84
25.425.412.59
13.591.026.00
13.023.438.64
17.389.323.39

Catatan:
* kwitansi belum ditandatangani oleh penerima

Nopembers 2006 - Mei 2007


2.881.689.28
2.701.583.70
2.701.583.70
2.521.478.12
1.801.055.80
1.801.055.80
1.801.055.80
1.801.055.80
18.010.558.00

Jumlah
14.522.721.44
13.382.171.45
13.382.171.45
10.418.284.76
5.363.801.26
9.276.022.34
9.276.022.34
*
6.082.529.38
5.736.034.20
87.439.758.62
*

Anda mungkin juga menyukai