Makalah Pelabuhan
Makalah Pelabuhan
DISUSUN OLEH :
Maryam Nadiara Husfika
Mutiara Nurul Faadhilah
Rachmat Saefulloh
Ryan Adriadi Noorsiddiq
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Zinner Parulian
3 SIPIL 2 PAGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Pelabuhan ini tepat pada waktunya. Adapun
Makalah Pelabuhan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Konstrusi Bangunan Sipil yang bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang Konstruksi Pelabuhan.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
dapat menjadi referensi untuk pihak yang tertarik pada bidang
pelabuhan. Akhir kata, kami mohon maaf bila masih terdapat banyak
kekurangan, karena ilmu di dunia ini sangatlah luas untuk itu jangan
puas hanya dengan apa yang telah dipelajari, seperti kata pepatah
tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina. Kami sangat mengharapkan bila
ada kritik dan saran yang membangun.
Depok, 14 Desember
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 2
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
Perumusan Masalah
1.3
Tujuan
BAB II ISI
2.1 Definisi Pelabuhan
2.2 Fungsi Pelabuhan
2.3 Klasifikasi Pelabuhan
2.4 Fasilitas Pelabuhan
2.5 Perencanaan Pelabuhan
2.5.1 Perancangan pelabuhan, berkaitan dengan navigasi
kapal
2.5.2 Penanganan muatan
2.5.3 Parameter penentuan ukuran pelabuhan
2.5.4 Muatan-muatan yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan pelabuhan
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Umum
3.2 Metode Pelaksanaan
3.2.1 Material & Bahan
3.2.2 Peralatan Kerja
3.2.3 Pelaksanaan Kerja
3.2.4 Pekerjaan Persiapan
3.2.5 Pekerjaan Pengerukan Dasar Laut
3.2.6 Pekerjaan Konstruksi Jetty
3.2.7 Pembuatan Tetrapod
3.2.8 Pekerjaan Pembangunan seawall
3.2.9 Pekerjaan Lantai Dermaga
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 3
DAFTAR GAMBAR
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh semua Negara,
terutama Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Permasalahan yang ada bukan
hanya menyangkut transportasi darat, tetapi juga transportasi laut.
Apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia juga
ikut meningkat. Akan tetapi, kebutuhan yang ada dalam satu wilayah atau suatu Negara
tidak semuanya dapat tersedia. Dengan adanya transportasi laut ini maka jarak tempuh
yang dibutuhkan akan terasa lebih cepat, terutama bagi perkembangan ekonomi suatu
daerah dimana pusat produksi barang konsumen dapat dipasarkan dengan cepat dan lancar.
Selain itu kebutuhan bagi bidang ekonomi, pelabuhan yang membawa dampak positif bagi
perkembangan suatu daerah yang terisolisir terutama daerah yang berupa perairan
sehingga hubungan darat sulit dilakukan dengan baik.
Sehingga sebagai mahasiswa Teknik Sipil, kita dituntut untuk dapat merencanakan
pelabuhan. Dimana, untuk dapat merencanakan suatu pelabuhan yang baik, terlebih dahulu
kita harus mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan, serta bagaimana cara
penataannya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut
1. Apa saja jenis jenis pelabuhan dan fasilitasnya?
2. Apa saja fasilitas yang berada di pelabuhan?
3. Bagaimana pelaksanaan konstruksi pelabuhan?
1.3 Tujuan
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui jenis pelabuhan serta fasilitas-fasilitas
yang ada dipelabuhan tersebut.
BAB II
PELABUHAN
2.1 DEFINISI PELABUHAN
Beberapa definisi pelabuhan, diantaranya :
Secara teknis pelabuhan adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan Maritim,
dimana padanya dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau bersandar dan kemudian
dilakukan bongkar muat.
o
Ditinjau dari sub sistem angkutan (Transport), maka pelabuhan adalah salah satu
simpul dari mata rantai kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Jadi secara
umum pelabuhan adalah suatu daaerah perairan yang terlindung terhadap
badai/ombak/arus,
sehingga
kapal
dapat
berputar
(turning
basin),
dibangun
dermaga
(piers
or
wharves),
jalan,
gudang,
fasilitas
dari/ke
kapal
yang
bersandar
di
pelabuhan
menuju
pelabuhan
Dari segi manajemen pelabuhan (bina pengusahaan) berarti prosedur kegiatankegiatan sejak kedatangan kapal, bongkar muat barang, dan hubangan kapal dengan
daerah-daerah lain, dimana kegiatan tersebut harus dapat dikelola secara efisien.
o
2.2
FUNGSI PELABUHAN
Interface : fasilitas dan pelayanan untuk transportasi barang dari kapal ke moda
transportasi lain dan sebaliknya.
KLASIFIKASI PELABUHAN
Pelabuhan
umum,
diselenggarakan
untuk
kepentingan
pelayanan
dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada badan usaha milik negara yang
didirikan untuk maksud tersebut.
Pelabuhan
menunjang
khusus,
kegiatan
diselenggarakan
tertentu.
Pelabuhan
untuk
ini
kepentingan
tidak
boleh
sendiri
guna
digunakan
untuk
Pelabuhan
pabrik alumunium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara digunakan untuk melayni
import bahan baku bauksit dan exort alumunium ke daerah / negara lain.
Ditinjau dari segi pengusahaannya
ini
hanya
merupakan
yang
bebas
dimasuki
oleh
kapal-kapal
Bongkar muat
Tetapi pada
tempat-tempat di dekat kapal yang merapat, pipa- pipa dinaikkan ke atas jembatan
guna memudahkan penyambungan pipa-pipa. Biasanya, di jembatan tersebut juga
ditempatkan pipa uap untuk memebersihkan tangki kapal dan pipa air untuk suplai
air tawar.
diadakan
dengan
bolder
pada
ujung
kapal
harus
bergerak.
dengan kran dan barang diletakkan di atas dermaga yang kemudian diangkut ke
gudang.
c. Mempunyai gudang transito/penyimpanan di belakang halaman dermaga.
d. Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan /pemasukan barang dari dan ke
gudang serta mempunyai fasilitas reparasi.
Jenis muatan:
a. Barang-barang potongan (general cargo) yaitu barang-barang yang dikirim dalam
bentuk satuan seperti mobil, truk, mesin, dan barang-barang yang dibungkus
dalam peti, karung, drum, dan sebagainya.
b. Muatan curah/lepas (bulk cargo) yang dimuat tanpa pembungkus seperti batu
bara, biji-bijian, minyak dan sebagainya.
c. Peti kemas (container) yaitu suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi
sebagai pembungkus barang-barang yang dikirim. Karena ukurannya teratur dan
sama, maka penempatannya akan lebih dapat diatur dan pengangkutannyapun
dapat dilakukan dengan alat tersendiri yang lebih efesien. Ukuran peti kemas
dibedakan dalam 6 macam yaitu :
1. 8x8x5 ft3 berat maksimum 5 ton
2. 8x8x7 ft3 berat maksimum 7 ton
3. 8x8x10 ft3 berat maksimum 10 ton
4. 8x8x20 ft3 berat maksimum 20 ton
5. 8x8x25 ft3 berat maksimum 25 ton
6. 8x8x40 ft3 berat maksimum 40 ton
penumpang
dibangun
stasiun
penumpang
yang
melayani
umumnya
percampuran
pemakaian
ini
terbatas untuk penumpang dan barang, sedangkan untuk keperluan minyak dan
ikan biasanya tetap terpisah. Tetapi bagi pelabuhan kecil atau masih dalam taraf
Pelabuhan alam, merupakan daerah perairan yang terlindungi dari badai dan
gelombang secara alam, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk,
estuari dan muara sungai. Di daerah ini pengaruh gelombang sangat kecil. Estuari
adalah bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Karena
adanya pasang surut tersebut maka kedalaman air di estuari cukup besar, baik pada
waktu air pasng maupun surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal untuk masuk ke
daerah perairan tersebut. Di estuari ini tidak dipengaruhi oleh gelombang, tetapi
pengaruh arus dan sedimentasi cukup besar.
pengaruh
gelombang
dengan
membuat
bangunan
pemecah
gelombang
(breakwater). Pemecah gelombang ini membuat daerah perairan tertutup dari laut
dan hanya dihubungkan oleh suatu celah atau mulut pelabuhan untuk keluar
masuknya kapal. Di dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat.
Bagunan ini dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke laut sehingga gelombang yang
menjalar ke pantai terhalang oleh bangunan tersebut.
Pelabuhan semi alam, pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe di
atas. Misalnya suatu pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan perlindungan
buatan hanya pada alur masuk. Pelabuhan Bengkulu adalah contoh dari pelabuhan
ini. Pelabuhan Bengkulu memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir untuk
kolam pelabuhan. Pengerukan dilakukan pada lidah pasir untuk membentuk saluran
sebagai jalan masuk/keluar kapal. Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua
sisinya dilindungi oleh jetty. Jetty tersebut berfungsi untuk menahan masuknya
transpor pasir sepanjang pantai ke muara sungai , yang dapat menyebabkan
terjadinya pendangkalan.
2.4
FASILITAS PELABUHAN
2. Kolam labuh
jasa
4. Dermaga
11. Instalasi
5. Terminal penumpang
air,
listrik
dan
telekomonikasi
6. Pergudangan
7. Lapangan penumpukan
14. Tempat
untuk
tunggu
kendaraan
bermotor
kegiatan
modal
sitinjau
dari
segi
operasional,
terutama
dalam
penanganan muatan
6. Kaitan pelabuhan dengan jenis kapal yang singgah dan sarana/prasarana
angkutan
lain
yang
menfukung
kegiatan
pelabuhan
dengan
daerah
jaringan
angkutan
darat
yang
mudah
dengan
daerah
pendukungnya.
11. Muatan diusahakan bebas dari gangguan, misalnya terhadap pencurian dan
bahaya kebakaran
12. Tersedia
fasilitas
pemeliharaan
minimal
baik
bagi
kapalnya
maupun
peralatannya
13. Tersedia fasilitas perkantoran untuk para karyawan di pelabuhan
14. Masih dimungkinkannya perluasan atau pengembangan pelabuhan
Dengan demikian, perancangan pelabuhan berkaitan erat dengan fungsi dan tata
letak tiap-tiap bagiannya untuk dihadapkan pada kegiatan perencanaan, agar
investasi mencapai tujuannya
2.5.1 Perancangan pelabuhan, berkaitan dengan navigasi kapal
Alur Pelayaran (Ships Channel)
Alur pelayaran berfungsi sebagai jalan masuk dan keluar kapal dari dan menuju
dermaga. Penentuan dimensi alur pelayaran meliputi kedalaman dan lebar alur
pelayaran. Dalam hal ini perencana harus memperhatikan:
1. Dimensi kapal yang akan dilayani
2. Jalur lalu lintas (searah / 2 jalur)
3. Bentuk lengkung alur
4. Besaran dari turning circle base kapal dan lokasinya
5. Arah angin, arah arus dan gerakan perambatan gelombang
6. Stabilitas dari pemecah gelombang
7. Arah kapal saat merapat ke dermaga
Kedalaman Alur Pelayaran
Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan kedalaman alur ideal adalah :
H=d+G+z+P+R+S+K
(Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, hal 167,
1997) Dimana:
d
= squat
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 19
= 2,4
. Fr
Lpp
(1-Fr)
= d x Lpp x B
Fr
= angka Fraude =
V
gh
P+S+K=1m
alur
masuk
dihitung
mulai
dari
posisi
kapal
mengurangi
kecepatan sampai memasuki turning basin area (stopping distance, Sd) adalah
:
Menurut rekomendasi PIANC, panjang alur minimal untuk kondisi kapal
10.000 DWT dengan kecepatan maksimum 5 knots, adalah 1 Loa kapal,
dengan Loa digunakan dari kapal rencana terbesar. Panjang alur ini akan
digunakan juga sebagai panjang minimal dari ujung mulut breakwater hingga
turning basin area.
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 20
2.5.4
pelabuhan
1. MUATAN HORIZONTAL
a. Gaya akibat angin
Angin yang berhembus ke arah badan kapal yang ditambatkan akan
menyebabkan gerakan pada kapal yang bisa menimbulkan gaya terhadap
dermaga.
pada
tambatan
terdapat
kapal
yang
sedang
berlabuh,
maka
Dalam
= draft (ft)
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk dari tambatan ( diambil 1)
Hasil perhitungan energi akibat benturan kapal kemudian dikalikan dengan
dua untuk mendapatkan beban
impak
impak
abnormal.
Kemudian
beban
ditentukan oleh supplier fender, dengan harga faktor reduksi 10% dari
beban impak abnormal
d. Gaya akibat gempa
Analisis dinamik menggunakan respon spektrum yang dihitung secara tiga
dimensi dengan menggunakan program SAP 2000 versi 9.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya beban gempa antara lain:
1. Faktor keutamaan struktur (I)
2. Faktor reduksi gempa (R)
3. Faktor respon gempa (C) yang ditentukan berdasarkan zona gempa dan
jenis tanah.
4. Beban vertikal struktur atau massa dari beban sendiri dan beban dari
luar.
Faktor Keutamaan Struktur (I)
Faktor keutamaan struktur (I) digunakan untuk memperbesar
beban gempa rencana, agar sistem struktur mampu untuk memikul
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 26
Faktor I
dari
kerusakan
bangunan
yang
lebih
penting,
untuk
setelah
terjadi
gempa,
jadi
faktor
keutamaan
spektrum
menjamin agar
respon
gempa
(C)
digunakan
untuk
memikul beban
wilayah
kegempaan
(Z)
beban
dimaksudkan
gempa
pada
untuk
suatu
wilayah tertentu.
e. Gaya akibat muatan hidup horizontal
Besar muatan hidup horizontal diambil secara prosentase (5-10) % dari
muatan hidup yang bekerja pada bangunan pelabuhan.
2. MUATAN VERTIKAL
Muatan vertikal terdiri dari muatan mati (dead load) dan muatan hidup
(life load). Muatan mati terjadi akibat berat konstruksi-konstruksi yang
terdapat pada bangunan tersebut, sedang muatan hidup biasanya terdiri
atas muatan merata, muatan terpusat akibat roda-roda truk, mobil, crane,
dll. Muatan hidup merata biasanya untuk menampung muatan-muatan
minyak / air / barang-barang curah dan umumnya diambil (2-4) t/m
BAB III
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 27
METODE
PELAKSANAAN
3.1.
UMUM
Aspek
teknologi
sangat
berperan
dalam
teknologi
dalam
metode
banyak
proyek
ini
suatu
diterapkan
dalam
penyelesaian
pekerjaan
pada
suatu
proyek
konstruksi.
oleh
kondisi
sebelumnya.
lapangan
Untuk
yang
itu,
tidak sesuai
dengan
penerapan
metode
sangat
sebab
diperlukan
itu,
maka
metode
pelaksanaan
3.2.
METODE PELAKSANAAN
3.2.1.
Bahanbahan
harus
dipenuhi
bangunan.
bangunan
merupakan
di dalam mendirikan
Pemilihan
bahanbahan
syarat
mutlak
atau membuat
yang
suatu
dalam perencanaan
konstruksi
1.
Batu Pecah
Batu pecah digunakan sebagai lapis pelindung bagian inti, lapis
pelindung 2 dan juga sebagai pelindung kaki bangunan (toe
protection) pada bangunan jetty dan seawall.
2.
dapat
dengan
langsung
mutu
pesanan
sehingga
Tulangan Baja
Tulangan
baja
digunakan
untuk
pembuatan
dan penulangan
balok
tulangan
memanjang,
pada
balok
Tulangan
baja harus bebas dari karat, sisik dan lapisan yang dapat
mengurangi
lekatnya pada
digunakan adalah 8,
beton.
Tulangan
baja
yang
12, 19,
25.
4.
6.
Kayu
Kayu
digunakan
untuk
baik
sebagai penyangga
membantu
cetakan
pembangunan
ataupun
konstruksi
sebagai
pijakan.
Kayu yang dipakai harus pada kondisi yang baik, tidak cacat dan
tidak lapuk. Pada proyek ini, kayu digunakan sebagai perancah
dan penguat bekisting. Karena hanya sebagai alat bantu dalam
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 30
keawetannya
tidak
terlalu
tinggi
3.2.2.
Peralatan Kerja
maka
kerja
sebagai
sarana
pelaksanaan pekerjaan.
dalam
pengadaan
untuk
Sebagaimana
membantu
dan
halnya pengadaan
dilakukan kiat khusus agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat
menghasilkan efektifitas dan produktifitas alat yang optimal, antara lain :
a.
Memperhitungkan daya
tahan alat.
Peralatan-peralatan
yang
digunakan
pada
perencanaan
konstruksi
PPI adalah:
1. Truk Mixer
Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton ready
mix dari tempat pembuatannya ke lokasi proyek.
2. Concrete Pump
Concrete Pump adalah kendaraan yang berfungsi untuk membantu
mengalirkan adukan beton ready mix dari truck mixer ke lokasi
pengecoran yang lebih tinggi maupun yang jauh lebih rendah dari
kedudukan truck mixer.
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 31
3. Concrete Vibrator
Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan
adukan beton, meningkatkan
pengecoran,
sehingga
adukan
pada saat
mengeluarkan gelembung-gelembung
udara
tidak
terjadi
homogenitas
rongga
udara
setelah pengerasan
4. Bar Bender
Bar bender digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki.
5. Bar Cutter
Bar
cutter
digunakan
untuk
memotong
baja
tulangan
digunakan
untuk
menentukan
titiktitik
elevasi
material ke lokasi
3.2.3.
Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai
Pekerjaan
persiapan
Pekerjaan
jetty
Pekerjaan
seawall
Pekerjaan
dermaga
Seles
ai
Pekerjaan Persiapan
yang
pekerjaan
lain
adalah
ini dilakukan di
bagian
badan/lengan,
lapis
berat
15-20
kg.
Lapisan
batu
ini
berguna
untuk
- 3,00
- 2,75
Kepala Jetty
- 2,00
Kepala Jetty
Angin Dominan
- 1,00
Alur Pelayaran
Lengan
Jetty
Lengan Jetty
Seawall
0,00
kolam putar
+ 2,00
7700
+ 4,00
Tampak Depan
2000
Kapal ik an 10 GT
+ 6,00
2000
Panja ng kapal = 13 500
2000
gelombang.
menyebabkan
sebab
itu,
Arus
terjadinya
dan
gelombang
erosi
pada
yang
tanah
besar
dapat
pondasi.
Oleh
tersebut.
Pemasangan batu belah pada kedalaman hingga 2,0 meter dilakukan
dengan menggunakan
excavator
yang diletakkan
di atas kapal
ini digunakan
pula
alat pelampung
pemasangan
yang
diukur
telah
terlebih
dahulu
patokpatok
bambu
Pemasangan
Tetrapod
Tetrapod terbuat dari beton (biasanya readymix) dan tulangan
besi yang memiliki ukuran dan
tetrapod dilakukan
dengan menggunakan
crane
kemudahan
dalam
pemasangan
dan
sesuai
dengan
tetrap
od
tu m puk a n batu
dengan
mutu
K-300.
Hal
ini
dilakukan
pekerjaan
1.
Pekerjaan
tulangan
Pekerjaan tulangan meliputi :
Pemotongan tulangan
Pembengkokan tulangan
Perakitan
Penanaman angker
pembuatan
agar
2.
Bekisting
Bekisting meliputi :
Pekerjaan Bangunan
Seawall
Flow chart pelaksanaan
bangunan :
Mulai
Pekerjaan
Galian
Pekerjaan lapis
pengisi
Pekerjaan pelindung
kaki
Seles
ai
a.
Pekerjaan Galian
Pekerjaan
tertentu
galian
dilakukan
untuk
memperoleh
kedalaman
pekerjaan
galian
selesai,
pelaksanaan pekerjaan
menggunakan
batu
lapis
belah
pekerjaan
pengisi.
berikutnya
Lapis
dengan berat
pengisi
40-42
kg.
- 3,00
- 2,75
Kepala Jetty
- 2,00
Kepala Jetty
Alur Pelayaran
Angin Dominan
Lengan Jetty
- 1,00
Lengan Jetty
Seawall
0,00
+ 2,00
kolam putar
+ 4,00
Le bar d erm ag a = 60 00
77 00
200 0
Ka pal ikan 10 GT
200 0
Pan jang ka pa l = 13 500
200 0
Tampak Depan
+ 6,00
pekerjaan
dilakukan
2
1
pekerjaan
berikutnya
adalah
lapis
pelindung
pelaksanaan
kedua
pekerjaan
selesai,
langkah
pelindung
kaki.
2
1
3.2.9.
Mulai
Penulangan plat
lantai
Pembongkaran
bekisting dan
perawatan lantai
dermaga
Seles
ai
beban-beban
konstruksi
di
atasnya
(upper
925
92
5
8 - 15
500
500
tiang pancang
ini
dipasang
pada
kedalaman
8,25
di
bawah
seluruh
beban
pada
awalnya
ditahan
olehbangunan
gagal.
Setelah
pekerjaan
perancah
selesai
dilakukan
tulangan
(bendrat)
dengan
digunakan
lantai
untuk
kerja,
mengikat
sedangkan
tulangan
kawat baja
yang
telah
terpasang.
Pada
pekerjaan
penulangan
plat
plat
lantai
lantai
dermaga,
penulangan
dermaga
tulangan
balok.
ini menggunakan
Pada
baja
c.
teknologi,
ini
untuk
dengan
memenuhi
aspek
ekonomi
ekonomis.
d. Pengecoran Lantai Dermaga
Mutu beton yang dipakai untuk pengecoran balok dan plat lantai
ini adalah mutu K300. Pekerjaan ini dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam
pelaksanaan
berkurang
atau
pengecoran
sesuai
agar
dengan
kekuatan beton
spesifikasi/
tidak
syarat
yang
pengecoran
harus
Kebersihan
lokasi
pengecoran.
Lokasi
Pemadatan
(vibrator
beton
harus
menggunakan
alat
penggetar
Perawatan
beton
beton
yang
beton mulai
permukaan
dimaksudkan
untuk
mendapatkan
mutu
dengan
dalam
cara menyiram
selang
waktu
air
tertentu.
pada
Tujuan
beton.
3. Perbedaan temperatur pada beton dapat mengakibatkan
retak pada beton. Perawatan beton dilaksanakan sampai
batas yang ditentukan
Pembongkaran bekisting dilakukan setelah pengecoran seluruh
gelagar/ balok dan lantai
mengeras
dengan
dermaga
usia
selesai
dan
beton
sudah
hati-hati
untuk
mencegah
kerusakan
pada
sruktur
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Fungsi dari pelabuhan adalah :
2. Peran pelabuhan
3.
KLASIFIKASI PELABUHAN
Pelabuhan umum
Pelabuhan khusus
Pelabuhan otonom
Pelabuhan laut
Pelabuhan pantai
Pelabuhan ikan
Pelabuhan minyak
Pelabuhan barang
Pelabuhan penumpang
Pelabuhan campuran
Pelabuhan Militer
Pelabuhan alam
Pelabuhan buatan
4.
Kolam Labuh
Dermaga
Terminal penumpang
Pergudangan
Fasilitas bunker
Mulai
Pekerjaan persiapan
Pengerukan dasar laut dan pengerukan
kolam pelabuhan
Pekerjaan jetty
MAKALAH PELABUHAN 2013 | 54
Pekerjaan seawall
Pekerjaan dermaga
Selesai