sistem drainase
perkotaan. Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa
tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan
manusia. Selain itu, semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah
berupa air buangan
Jenis-jenis
pembagian
drainase
perkotaan
mempunyai
beberapa
kategori
diantaranya :
1. Menurut Sejarah Terbentuknya :
a. Drainase alamiah (natural drainage), yaitu sistem drainase yang terbentuk
secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia.
b. Drainase buatan , yaitu sistem drainase yang dibentuk berdasarkan analisis ilmu
drainase, untuk menentukan debit akibat hujan dan dimensi saluran.
ALAMI
BUATAN
tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak
membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola,
lapangan terbang, taman, dan lain-lain.
3. Menurut Fungsi :
a. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan
saja.contohya adalah air hujan, limbah domestic, limbah industri dan lain-lain.
b. Multy Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis
buangan, baik secara bercampur maupun bergantian
.
4. Menurut Fungsi Layanan :
a. Sistem drainase lokal
yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu
kawasan kota tertentu seperti kompleks pemukiman, areal pasar, perkantoran,
areal industri dan komersial. Sistem ini melayani area kurang dari 10 ha.
Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat,
pengembang atau instansi lainnya.
TERBUKA
TERTUTUP
Mudah Perawatan
Sulit dalam perawatan
Sampah dapat dengan mudahnya masuk
Sampah tidak dapat dengan mudah masuk
kedalam saluran
kedalam saluran
Nilai Estetika kurang
Nilai Estetika baik dan aman
Lahan di sekitar saluran tidak bisa dimanfaatkan Lahan disekitar saluran masih bisa dimanfaatkan
Pada sistem pengumpulan air buangan yang diperhatikan ada dua macam air
buangan, yaitu air hujan dan air kotor (bekas). Cara atau sistem buangan ada tiga, yaitu :
1. Sistem Terpisah (Separate System)
Air kotor dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing terpisah. Pemilihan
sistem ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain :
a. Periode musim hujan dan kemarau yang terlalu lama.
b. Kuantitas yang jauh berbeda antara air buangan dan air hujan.
c. Air buangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu sedangkan air hujan tidak
perlu dan harus secepatnya dibuang ke sungai.
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Sistem saluran mempunyai dimensi yang kecil Harus membuat dua sistem saluran sehingga memerlukan
sehingga memudahkan pembuatan dan operasinya.
tempat yang luas dan biaya yang cukup besar.
Penggunaan sistem terpisah mengurangi bahaya bagi
kesehatan masyarakat.
Pada instalasi pengolahan air buangan, tidak ada
tambahan beban kapasitas karena penambahan air
hujan.
Pada sistem ini untuk saluran air buangan bisa
direncanakan pembilasan sendiri, baik pada musim
kemarau maupun pada musim hujan
KERUGIAN
Hanya diperlukan sat sistem penyaluran air sehingga Diperlukan areal yang luas untuk menempatkan instalasi
dalam pemilihannya lebih ekonomis
tambahan utuk penanggulangan di saat-saat tertentu
Terjadi pengenceran air buangan oleh air hujan
sehingga konsentrasi air buangan menjadi menurun.
Bila ditinjau deri segi fisik (hirarki susunan saluran) sistem drainase perkotaan
diklasifikasikan atas saluran primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Penataan sistem
jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier melalui normalisasi maupun rehabilitasi
saluran guna menciptakan lingkungan yang aman dan baik terhadap genangan, luapan
sungai, banjir kiriman, maupun hujan lokal. Dari masing-masing jaringan dapat
didefinisikan sebagai berikut :
a. Jaringan Primer : saluran yang memanfaatkan sungai dan anak sungai.
b. Jaringan Sekunder : saluran yang menghubungkan saluran tersier dengan
saluran primer (dibangun dengan beton/plesteran semen).
c. Jaringan Tersier : saluran untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran
sekunder, berupa plesteran, pipa dan tanah.
TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN
3. Setengah Lingkaran
Berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. Bentuk
saluran ini umum digunakan untuk saluran-saluran ruah penduduk dan pada sisi
jalan perumahan padat.
Dalam perencanaan saluran drainase , kita harus mengetahui berapa dimensi yang
dibutuhkan untuk saluran drainase tersebut . Berikut adalah table yang menunjukan rumus
rumus dalam menentukan Luas Area , Lebar , Kedalaman , dan hal lainnya yang
dibutuhkan dalam hal perencanaan suatu saluran drainase.
Penampang
Area (A)
Melintang
Keliling
Radius (R)
Lebar Atas
Kedalaman
(T)
(D)
Penampang
Basah (P)
b x h
b+ 2.h
.
+ 2
( b + z.h )h
b+2.h1 + 2
( b + z. h )h
b + 2.y
b + 2. h1 + 2
Zxh2
2.h1 + 2
Z x 2
2.z.h
21 + 2
1
( sin )2
8
(sin /2) D
(1
)
4
( b + z. h )h
+ 2
1
2
1
( 1 )
8 sin( )
Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa
tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan
manusia. Selain itu, semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan
limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan
dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup
maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi
daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan. Oleh karena itu, diperlukan
pengelolaan sistem drainase yang baik .
Pembagian drainase perkotaan mempunyai beberapa kategori diantaranya:
Jenis-jenis drainase berdasarkan sejarah terbentuknya terdiri dari:
- Drainase alamiah (natural drainage)
- Drainase buatan (artificial drainage)
Jenis-jenis drainase berdasarkan letak salurannya terdiri dari:
- Drainase permukaan tanah (surface drainage)
- Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
Jenis-jenis drainase berdasarkan fungsinya terdiri dari:
- Single purpose.
- Multi purpose
Jenis-jenis drainase berdasarkan fungsi layanan terdiri dari:
- Sistem drainase Lokal
- Sistem drainase utama
- Berdasarkan pengendalian banjir
Jenis-jenis drainase berdasarkan konstruksinya terdiri dari:
- Saluran terbuka
- Saluran tertutup
Pada sistem pengumpulan air buangan yang diperhatikan ada dua macam air
buangan, yaitu air hujan dan air kotor (bekas). Cara atau sistem buangan ada tiga, yaitu :
- Sistem terpisah (separate system)
- Sistem tercampur (combined system)
- Sistem Kombinasi (pseudo separate system)
Bila ditinjau deri segi fisik (hirarki susunan saluran) sistem drainase perkotaan
diklasifikasikan atas saluran primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Saluran drainase
tentunya juga memiliki beragam pola didalam perencanaannya , pola saluran ini
dibedakan menjadi enam macam jenis pola , yaitu :
- Siku
- Pararel
- Gridiron
- Alamiah
- Radial
- Jaring-jaring
Saluran drainase juga memiliki beragam bentuk dalam desainnya , bentuk slauran
drainase tersebut diantaranya adalah bentuk Segiempat , Trapesium , Segitiga , dan
Lingkaran.