Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Pertumbuhan kota dan perkembangan industri menimbulkan dampak yang cukup


besar pada siklus hidrologi sehingga berpengaruh besar terhadap

sistem drainase

perkotaan. Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa
tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan
manusia. Selain itu, semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah
berupa air buangan

yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan dengan

adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup maka


manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah
pemukimannya dari air berlebih dan air buangan.
Di daerah yang belum berkembang/pedesaan, drainase terjadi secara alamiah
sebagai bagian dari siklus hidrologi. Drainase alam ini berlangsung tidak secara statis
melainkan terus berubah secara konstan menurut keadaan fisik lingkungan sekitar.
Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak
didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan
masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan
pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase
perkotaan harus saling padu dengan sampah, sanitasi, dan pengendalian banjir
perkotaan.
Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat,
apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan.Drainase juga merupakan
salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan
infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak
diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan
oleh kelebihan air tersebut.

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Jenis-jenis

pembagian

drainase

perkotaan

mempunyai

beberapa

kategori

diantaranya :
1. Menurut Sejarah Terbentuknya :
a. Drainase alamiah (natural drainage), yaitu sistem drainase yang terbentuk
secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia.
b. Drainase buatan , yaitu sistem drainase yang dibentuk berdasarkan analisis ilmu
drainase, untuk menentukan debit akibat hujan dan dimensi saluran.
ALAMI

Arah dan dimesinya tidak jelas


Kecepatan hanya 0,5 m/s
Murah ( ekonomis )

BUATAN

Bisa mengatur kecepatan dan kapasitas (diatur dengan


kemiringannya)
Arah dan dimensinya jelas
Batas kecepatan aliran 0,6 - 0,9 m/s (khusus material beton)
Mahal

2. Menurut Letak Saluran :


a. Drainase permukaan tanah (surface drainage), yaitu saluran drainase yang
berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan
permukaan.
b. Drainase bawah tanah (sub surface drainage), yaitu saluran drainase yang
bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah
permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan
TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak
membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola,
lapangan terbang, taman, dan lain-lain.

3. Menurut Fungsi :
a. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan
saja.contohya adalah air hujan, limbah domestic, limbah industri dan lain-lain.
b. Multy Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis
buangan, baik secara bercampur maupun bergantian
.
4. Menurut Fungsi Layanan :
a. Sistem drainase lokal
yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu
kawasan kota tertentu seperti kompleks pemukiman, areal pasar, perkantoran,
areal industri dan komersial. Sistem ini melayani area kurang dari 10 ha.
Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat,
pengembang atau instansi lainnya.

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

b. Sistem drainase utama


yang termasuk dalam sistem drainase utama adalah saluran drainase primer,
sekunder, tersier beserta bangunan kelengkapannya yang melayani kepentingan
sebagian besar warga masyarakat. Pengelolaan sistem drainase utama
merupakan tanggung jawab peemrintah kota.
c. Berdasarkan Pengendalian banjir (Flood Control) terdiri dari:
Adalah sungai yang melintasi wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air
sungai, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat
bagi kegiatan kehidupan manusia. Pengeloaan pengendalian banjir merupakan
tanggung jawab dinas pengairan. (sumber daya air).
5. Menurut Kontruksi :
a. Saluran terbuka, yaitu sistem saluran yang biasanya direncanakan hanya untuk
menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah), namun kebanyakan
sistem saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran. Pada pinggiran kota,
saluran terbuka ini biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi
saluran terbuka di dalam kota harus diberi lining dengan beton, pasangan batu
(masonry) ataupun dengan pasangan bata.
b. Saluran tertutup, yaitu saluran untuk air kotor yang mengganggu kesehatan
lingkungan. Siste ini cukup bagus digunakan di daerah perkotaan terutama
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi seperti kota Metropolitan dan
kota-kota besar lainnya.

TERBUKA
TERTUTUP
Mudah Perawatan
Sulit dalam perawatan
Sampah dapat dengan mudahnya masuk
Sampah tidak dapat dengan mudah masuk
kedalam saluran
kedalam saluran
Nilai Estetika kurang
Nilai Estetika baik dan aman
Lahan di sekitar saluran tidak bisa dimanfaatkan Lahan disekitar saluran masih bisa dimanfaatkan

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Pada sistem pengumpulan air buangan yang diperhatikan ada dua macam air
buangan, yaitu air hujan dan air kotor (bekas). Cara atau sistem buangan ada tiga, yaitu :
1. Sistem Terpisah (Separate System)
Air kotor dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing terpisah. Pemilihan
sistem ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain :
a. Periode musim hujan dan kemarau yang terlalu lama.
b. Kuantitas yang jauh berbeda antara air buangan dan air hujan.
c. Air buangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu sedangkan air hujan tidak
perlu dan harus secepatnya dibuang ke sungai.
KEUNTUNGAN

KERUGIAN

Sistem saluran mempunyai dimensi yang kecil Harus membuat dua sistem saluran sehingga memerlukan
sehingga memudahkan pembuatan dan operasinya.
tempat yang luas dan biaya yang cukup besar.
Penggunaan sistem terpisah mengurangi bahaya bagi
kesehatan masyarakat.
Pada instalasi pengolahan air buangan, tidak ada
tambahan beban kapasitas karena penambahan air
hujan.
Pada sistem ini untuk saluran air buangan bisa
direncanakan pembilasan sendiri, baik pada musim
kemarau maupun pada musim hujan

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

2. Sistem Tercampur (Combined System)


Air kotor dan air hujan disalurkan melalui satu saluran yang sama. Saluran ini harus
tertutup. Pemilihan sistem ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain:
a. Debit masing-masing buangan relatif kecil sehingga dapat disatukan.
b. Kuantitas air buangan dan air hujan tidak jauh berbeda.
c. Fluktuasi curah hujan dari tahun ke tahun relatif kecil.
KEUNTUNGAN

KERUGIAN

Hanya diperlukan sat sistem penyaluran air sehingga Diperlukan areal yang luas untuk menempatkan instalasi
dalam pemilihannya lebih ekonomis
tambahan utuk penanggulangan di saat-saat tertentu
Terjadi pengenceran air buangan oleh air hujan
sehingga konsentrasi air buangan menjadi menurun.

3. Sistem Kombinasi (Pseudo Separate System), atau sistem interseptor.


Merupakan perpaduan antara saluran air buangan dan saluran air hujan dimana pada
waktu musim hujan air buangan dan air hujan tercampur dalam saluran air buangan,
sedangkan air hujan berfungsi sebagai pengencer. Kedua saluran ini tidak bersatu
tetapi dihubungkan dengan sistem perpipaan interseptor.
Beberapa faktor yang dapat digunakan dalam pemillihan sistem ini adalah:
a. Perbedaan yang besar antara kuantitas air buangan yang akan disalurkan melalui
jaringan penyalur air buangan dan kuantitas curah hujan pada daerah pelayanan.
b. Umumnya di dalam kota dilalui sungai-sungai dimana air hujan secepatnya
dibuang ke dalam sungai-sungai tersebut.
c. Periode musim kemarau dan musim hujan yang lama dan fluktuasi air hujan yang
tidak tetap.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka secara teknis dan ekonomis,


sistem yang memungkinkan untuk diterapkan adalah sistem terpisah antara air buangan
rumah tangga dengan air buangan yang berasal dari air hujan.

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Sistem jaringan drainase umumnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu:


1. Sistem Drainase Makro
Sistem drainase makro yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan
mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada
umumnya sistem drainase makro ini disebut juga sebagai sistem saluran
pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini
menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer,
kanal-kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai
dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang detail
mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
2. Sistem Drainase Mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan
yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan,
saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, gorong-gorong, saluran drainase kota
dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar.
Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2,
5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk
lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.

Bila ditinjau deri segi fisik (hirarki susunan saluran) sistem drainase perkotaan
diklasifikasikan atas saluran primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Penataan sistem
jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier melalui normalisasi maupun rehabilitasi
saluran guna menciptakan lingkungan yang aman dan baik terhadap genangan, luapan
sungai, banjir kiriman, maupun hujan lokal. Dari masing-masing jaringan dapat
didefinisikan sebagai berikut :
a. Jaringan Primer : saluran yang memanfaatkan sungai dan anak sungai.
b. Jaringan Sekunder : saluran yang menghubungkan saluran tersier dengan
saluran primer (dibangun dengan beton/plesteran semen).
c. Jaringan Tersier : saluran untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke saluran
sekunder, berupa plesteran, pipa dan tanah.
TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Saluran drainase tentunya memiliki beragam pola didalam perencanaannya , pola


saluran ini dibedakan menjadi enam macam jenis pola , yaitu :
1. Siku
Digunakan pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi daripada
sungai. Sungai sebagai saluran pembuangan akhir berada di tengah kota.
2. Pararel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Apabila terjadi
perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.
3. Gridiron
Digunakan untuk daerah dengan sungai yang terletak di pinggir kota, sehingga
saluran-saluran cabang dikumpulkan dahulu pada saluran pengumpul.
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar.
5. Radial
Digunakan untuk daerah berbukit, sehingga pola saluan memencar ke segala
arah
6. Jaring-jaring
Mepunyai saluran-saluran pembuangan yang mengikuti arah jalan raya dan
cocok untuk daerah dengan topografi datar.

Drainase memilki bermacam macam bentuk salurannya , diantaranya adalah :


1. Trapezium
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan
debit yang besar. Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuasi kecil. Bentuk
saluran ini dapat digunakan pada daerah yang masih cukup tersedia lahan
2. Segiempat
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan
debit yang besar. Sifat alirannya terus menerus dengan fluktuasi kecil

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

3. Setengah Lingkaran
Berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. Bentuk
saluran ini umum digunakan untuk saluran-saluran ruah penduduk dan pada sisi
jalan perumahan padat.

Dalam perencanaan saluran drainase , kita harus mengetahui berapa dimensi yang
dibutuhkan untuk saluran drainase tersebut . Berikut adalah table yang menunjukan rumus
rumus dalam menentukan Luas Area , Lebar , Kedalaman , dan hal lainnya yang
dibutuhkan dalam hal perencanaan suatu saluran drainase.
Penampang

Area (A)

Melintang

Keliling

Radius (R)

Lebar Atas

Kedalaman

(T)

(D)

Penampang
Basah (P)
b x h

b+ 2.h

.
+ 2

( b + z.h )h

b+2.h1 + 2

( b + z. h )h

b + 2.y

b + 2. h1 + 2

Zxh2

2.h1 + 2

Z x 2

2.z.h

21 + 2

1
( sin )2
8

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

(sin /2) D

(1
)
4

( b + z. h )h
+ 2

1
2

1
( 1 )
8 sin( )

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa
tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan
manusia. Selain itu, semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan
limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan
dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup
maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi
daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan. Oleh karena itu, diperlukan
pengelolaan sistem drainase yang baik .
Pembagian drainase perkotaan mempunyai beberapa kategori diantaranya:
Jenis-jenis drainase berdasarkan sejarah terbentuknya terdiri dari:
- Drainase alamiah (natural drainage)
- Drainase buatan (artificial drainage)
Jenis-jenis drainase berdasarkan letak salurannya terdiri dari:
- Drainase permukaan tanah (surface drainage)
- Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
Jenis-jenis drainase berdasarkan fungsinya terdiri dari:

- Single purpose.
- Multi purpose
Jenis-jenis drainase berdasarkan fungsi layanan terdiri dari:
- Sistem drainase Lokal
- Sistem drainase utama
- Berdasarkan pengendalian banjir
Jenis-jenis drainase berdasarkan konstruksinya terdiri dari:
- Saluran terbuka
- Saluran tertutup

Pada sistem pengumpulan air buangan yang diperhatikan ada dua macam air
buangan, yaitu air hujan dan air kotor (bekas). Cara atau sistem buangan ada tiga, yaitu :
- Sistem terpisah (separate system)
- Sistem tercampur (combined system)
- Sistem Kombinasi (pseudo separate system)

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

Sistem jaringan drainase umumnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu:


- Sistem Drainase Mikro
- Sistem Drainase Makro

Bila ditinjau deri segi fisik (hirarki susunan saluran) sistem drainase perkotaan
diklasifikasikan atas saluran primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Saluran drainase
tentunya juga memiliki beragam pola didalam perencanaannya , pola saluran ini
dibedakan menjadi enam macam jenis pola , yaitu :
- Siku
- Pararel
- Gridiron
- Alamiah
- Radial
- Jaring-jaring
Saluran drainase juga memiliki beragam bentuk dalam desainnya , bentuk slauran
drainase tersebut diantaranya adalah bentuk Segiempat , Trapesium , Segitiga , dan
Lingkaran.

TUGAS ESAI DRAINASE PERKOTAAN

GALIH KARNO PUTRO [125060102111001]

Anda mungkin juga menyukai