Persentasi Terminasi Kehamilan
Persentasi Terminasi Kehamilan
TERMINASI
KEHAMILAN
OLEH : MUHAMMAD ARIE WIBISONO
MUHAMMAD RIZDIMAS RIDHO PUTRA
PEMBIMBING : DR ADITYO J
Definisi
Indikasi
Abortus tertunda (missed abortion)
Telur kosong (Blighted Ovum)
Molahidatidosa
Abortus insipiens
Abortus incomplet
Ketuban pecah dini
Kehamilan lewat waktu
Pertumbuhan janin terhambat (pjj) berat
Kematian janin dalam rahim
ketuban pecah dini dengan chorioamnionitis
pre eklamsi berat
ketuban pecah didi tanpa diikuti dengan persalinan
kehamilan posterm
kontra indikasi
cacat rahim
placenta previa
insufiensi placenta
hidrochepalus
kelainan letak janin
gawat janin
Bila skor 6 atau lebih, maka keberhasilan induksi persalinan tinggi, sehingga bila
kurang dari 6 keberhasilannya rendah, hal ini berhubungan dengan pertimbangan
untuk memilih jenis persalinan, apakah pervaginam atau perabdominan.
Prostaglandin E2
Aplikasi lokal gel prostglandin E (dinoproston) banyak digunakan untuk
pematangan serviks. Proses pematangan serviks yang dipicu oleh
prostaglandin sering mencakup inisiasi persalinan.
Prostaglandin E1
Obat ini digunakan sebagai pematangan serviks prainduksi persalinan.
Obat ini stabil pada suhu kamar mudah diberikan peroral atau dimasukan
kedalam vagina ,tetapi jarang ke serviks
Misoprstol vagina
Studi awal mngisaratkan bahwa tablet misoprostol dimasukan kedalam
vagina lebih baik secara efektifitas dibandingkn gel prostaglandin E2
intrservikal.
Misoprostol oral
Windrim dkk melaporkan bahwa misoprostol
peroral memiliki efektifvitas untuk pematangan
serviks dan menginduksi persalinan dengan
pemberian intravaginal.
METODE TERMINASI
KEHAMILAN
Metode Bedah
Tehnik bedah
Dilatasi serviks diikuti oleh evakuasi uterus
Kuretase
Aspirasi vakum ( kuretase isap)
Dilatasi dan evakuasi (D&E)
Dilatasi dan ektraksi (D&E).
Kuretase Suction
Kuretase suction
adalah prosedur bedah
minor yang merupakan
metode utama yang
digunakan di Australia
dan Selandia Baru
untuk terminasi
kehamilan tiga bulan
pertama.
Kuretase(kerokan)
Kuretase adalah cara membersikan hasil konsepsi memakai
alat kuretase, penolong harus menolong melakukan pemerikaan
dalam untuk menentukan letak unteru, keadaan serviks dan
besarnya uterus. Gunnya untuk mencegah terjadinya bahaya
kecelakaan misalnya perforasi.
Persiapan sebelum melakukan kuretase
Persiapan penderita
lakukanlah pemeriksaan umum tekanan darah, nadi, keadaan
jantung dan paru-paru dan sebagainya.
Pasanglah infus cairan sebagai profilaksis.
Tehnik kuretase
1.tentukan letak rahim, yaitu dengan melakukan pemeriksaan dalam alat-alat yang dipakai umumnya terbuat
dari metal dan biasanya melengkung karena itu memasukan alat-alat harus disesuaikan dengan letak rahim.
Gunanya supaya jangan terjadi segalah arah (fase raute) dan perforasi
2.bendungan rahim (sondage) masukan bendungan rahim sesuai dengan letak rahim dan tentukan panjang
atau dalamya bendungan rahim caranya adalah setelah ujung sonde terasa membentur pundus uteri, telunjuk
tangan kanan diletakan pada porsio dan tariklah sonde keluar lalu baca berapa cm dalam rahim.
3.Dilatasi bila pembukaan serviks belum cukup untuk memasukan sendok kuret, lakukanlah terlebih dahulu
didilatasi dengan dilatator atau baugie Hegar. Peganglah busi seperti memgang pensil dan masukanlah htihati sesui letak rahim. Untuk sendok kuret terkecil biasanya diperlukan dilatasi sampai Hegar no 7 . untuk
mencegah kemungkinan perforasi usahakanlah memakai sndok kuret yang agak besar, dengan diatasi yang
lebih besar.
4.kuretase, seperti dilakukan , pakailah sendok kuret yang agak besar memasukanya bukan dengan kekuatan
dan melakukan kerokan biasanya mulailah denagan bagian tengah . pakailah sendok kuret yang tajam (ada
tanda berigi) karena lebih epektif dan lebih terasa saat melakukan kerokan pada dinding rahim dalam (seperti
bunyi mengkur kelapa) dengan demikian kita tahu bersi atau tidaknya hasil kerokan.
5.cunam abortus, pada abortus insipien dimana kelihatan jaringan pakailah cunam abortus untuk
mengeluarkannya yang biasanya diikuti oleh jaringan lainya. Dengn demikian sendok kuret hanya dipakai
untuk mmbersikan sisa-sisa yang ketinggalan saja.
6.perhatian, memegang, memasukan dan menarik alt-alat haruslah hati-hati lkukanlah dengan lembut sesui
DAFTAR PUSTAKA
1. www.MJFAI 2005,61;151-154
2. www.ranzcog. Edu.au
3. www.pdf
4. Cunningham, F, Gant, N, Leveno, J, Gillstrap III L, Hauth, J, Wenstrom K.OBSTETRI WILLIAM, edisi 21.
EGC, Jakarta, 2004. Hal 151-153
5. Cunningham, F, Gant, N, Leveno, J, Gillstrap III L, Hauth, J, Wenstrom K.OBSTETRI WILLIAM, edisi 21.
EGC, Jakarta, 2004. Hal 968-970
6. Mochtar, R. OBSTETRI OPERATIF dan OBSTETRI SOSIAL, jilid 2. EGC, Jakarta, 1998. Hal 41-46
7. Sofi Rifayani Krisnandi, pedoman diagnosis dan trapi obstetri dan ginekologi, pakultas kedokteran
unuversitas padjadjaran dandung 2005; hal 24-25.
8. Winkjosastro, H, ILMU KEBIDANAN. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2002. Hal
905 93
Post by: jack
Special thanks to: Emi
TERIMA KASIH