kusharjanto, metalurgi-unj
ani
menganalisis
matematik
yang
patahan
dapat
secara
menentukan
yang
mengandung
retakan
Tujuan:
Memberikan
secara
jawaban
kuantitatif
spesifik
tentang
atau
pada
inisiasi
uraian
masalah
dan
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
Mekanika
retakan
spesifik menjawab:
secara
maksimum
terjadi
yang
patah
diijinkan)
getas
pada
dari
ukuran
awal
(ai)
ke
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
maksimum
yang
Flaw
size
Useful service
life
Time
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
X failure
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
10
K .a
11
Untuk
material
yang
mempunyai
a
K .a.f
W
di mana:
a
= panjang retakan
W
= lebar spesimen
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
12
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
13
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
14
kritis
disebut
KIC
(Fracture
Toughness).
K IC
a
.a.f
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
15
Parameter KIC
mencerminkan: material
1.Ketangguhan
terhadap
material
sama
seperti
16
KIC
independent
(tidak
tergantung)
Toughness
KIC (MPam)
600
1730
100
90
18 Ni (300) maraging
1905
60
Material
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
17
Nilai
KIC
berbanding
lurus
dengan
untuk
Sebaliknya,
makin
ulet
material,
makin tinggi nilai KIC-nya, atau makin
kusharjanto,
metalurgi-unj
sukar mengalami
patah
getas.
ani
18
a
.a.f
Jika persamaanK IC
ditulis
kembali dan anggap f(a/W) = 1, maka:
K K IC .a.
Pilihan material
(disain
material)
Tegangan operasi
yang diijinkan
(disain tegangan)
Ukuran
retakan
yang diijinkan atau
yang
mampu
terdeteksi
oleh
metoda NDT
.a K I K IC
K IC
atau,
.a
K IC
atau, a
Penjalaran
retakan
fatigue
Untuk beban statik:
subkritis-
a
K .a.f
a
K .a.f
21
22
kritis
(ac),
yang
berhubungan
23
Setelah
itu
perambatan
berubah
menjadi
tidak
retakan
stabil,
dan
24
Perambatan
retakan
sebagai
fungsi
dari
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
25
II
Kth
kusharjanto,
metalurgi-unj
ani
Log scale, K
III
KC
26
sensitive
Fase
II =
mechanics
(continuum mechs.)
sensitive
sensitive
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
27
Zona
tegangan
batas).
Kth
range
rendah
Jika
ada
menghasilkan
intensitas
(threshold/ambang
beban
nilai
siklik
dibawah
yang
itu,
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
28
da
m
C K
dN
29
retakan
digunakan
dalam
retakan/cacat
(pre-crack)
didalam material.
Pre-crack
(mikro)
selalu
dianggap
sebuah
retakan
tersebut
30
Jika
situasi
medan
tegangan
di
dapat
panjang
kritis
menjalar
dan
sampai
benda
akan
patah/gagal.
Kriteria patah ditentukan dengan
memperhitungkan faktor intensitas
tegangan kritis (KIC) atau disebut
dengan Fracture Toughness.
Toughness
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
31
Pendekatan
material:
Teganga
n
aplikasi
dari
Pendekatan
retakan:
dari
Ukuran
cacat
segi
kekuatan
Kekuatan luluh
atau kekuatan
tarik
segi
mekanika
Teganga
n
aplikasi
kusharjanto, metalurgi-unj
ani
Fracture
Toughnes 33
s