Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes Melitus Gestasional
TINJAUAN PUSTAKA
LATAR BELAKANG
Selama lebih dari satu abad, telah diketahui bahwa diabetes yang datang
pada saat kehamilan dapat menyebabkan efek buruk pada keadaan klinis fetus
dan neonatus. Pada awal tahun 1940-an, diketahui bahwa wanita yang menderita
diabetes beberapa tahun setelah kehamilan akan mengalami mortalitas fetus dan
neonatus yang tinggi. Menjelang tahun 1950-an istilah diabetes melitus
gestasional (DMG) diperkenalkan dan diartikan sebagai sebuah kondisi
sementara (transient) yang mempengaruhi keadaan klinis janin secara buruk.
Pada tahun 1960-an, OSullivan menemukan bahwa derajat toleransi glukosa selama
kehamilan berhubungan dengan risiko perkembangan diabetes setelah kehamilan.
Pada tahun 1980-an, nilai tersebut disesuaikan terhadap metode modern untuk
pengukuran glukosa dan diaplikasikan kepada definisi modern dari diabetes melitus
gestasional (Buchanan dan Xiang, 2005). 1,2
Diabetes melitus dapat menyerang warga segala lapisan umur dan sosial
ekonomi. Di Indonesia saat ini masalah DM belum menempati skala prioritas utama
pelayanan kesehatan walaupun sudah jelas dampak negatifnya, yaitu berupa
penurunan kulitas SDM, terutama akibat penyulit menahun yang ditimbulkannya
(PERKENI, 2002). 2
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2005). 9
Diabetes mellitus gestasional adalah intoleransi karbohidrat ringan ( toleransi
glukosa terganggu ) maupun berat ( diabetes mellitus ) yang terjadi atau diketahui
pertama kali pada saat kehamilan berlangsung. Diabetes mellitus gestasional
BAB II
ISI
DEFINISI
Diabetes mellitus gestasional adalah suatu bentuk diabetes yang berkembang
pada beberapa wanita selama kehamilan yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak
mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula darah ( glukosa )
wanita hamil tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya maupun janin yang
dikandungnya.9
Definisi ini juga dapat mencakup pasien yang sebetulnya sudah mengidap DM
(tetapi belum teridentifikasi), dan baru diketahui saat kehamilan (DM + hamil) di
samping yang benar-benar diabetes melitus gestasional menurut definisi lama.
Sesudah kehamilan selesai baru kemudian dapat dipilah mana yang DMG dan mana
yang DM + hamil (PERKENI, 2002). 9
Diabetes gestasional berbeda dengan diabetes lainnya dimana gejala penyakit
ini akan menghilang setelah bayi lahir 6
KLASIFIKASI
Berdasarkan ketergantungan pasien terhadap
Beberapa ciri umum diabetes Melitus Bergantung Insulin (Tipe 1) dan tidak
bergantung insulin (tipe 2)
Tipe 1
Tipe 2
Karakteristik
Lokus genetik
(Bergantung Insulin)
Kromosom 6
>40 tahun
Habitus
Gemuk
Insulin plasma
Glukago plasma
Tinggi, resisten
Komplikasi akut
Ketoasidosis
Koma hiperosmolar
Terapi insulin
Responsif
Responsif/resisten
Sulfonylurea
Tidak responsive
Responsif
toleransi
glukosa
tidak
normal.
Penderita
tidak
memerlukan insulin, cukup diobati dengan diet saja. Prognosis bagi ibu
dan anak baik.
Kelas B : Diabetes dewasa, diketahui secara klinis setelah umur 19 tahun dan
berlangsung kurang dari pada 10 tahun, dan tidak disertai kelainan
pembuluh darah.
Kelas C : Diabetes yang diderita antara 10-19 tahun, atau timbul pada umur antara
10-19 tahun, dan tanpa kelainan pembuluh darah.
Kelas D : Diabetes telah diderita lama, 20 tahun atau lebih, atau diderita sebelum
umur 10 tahun, atau disertai kelainan pembuluh darah, termasuk
arteriosclerosis pada retina dan tungkai dan retinitis.
Kelas E : Diabetes yang disertai perkapuran pada pembuluh-pembuluh darah panggul,
termasuk arteria uterine.
Kelas F : Diabetes dengan nefropatia, termasuk glomerulonefritis dan pielonefritis.
Kelas R : Untuk penderita dengan komplikasi retinitis proliferans atau dengan
perdarahan dalam vitreus.
Kelas H : Untuk penderita dengan penyakit jantung koroner.
Kelas T : Untuk penderita dengan transplantasi ginjal.
Tabel 2.Klasifikasi Diabetes yang menjadi penyulit kehamilan
Glukosa
Kelas
Awitan
Plasma
A1
Gestasional
Puasa
<105 mg/dl
A2
Kelas
Glukosa 2 jam
Postprandial
Terapi
<120 mg/dl
Diet
Gestasional
>105 mg/dl
Usia
Awitan Durasi (thn)
>120 mg/dl
Penyakit
insulin
Terapi
(Thn)
Di atas 20
<10
Vaskular
Tidak ada
Insulin
10-19
10-19
Tidak ada
Insulin
Sebelum 10
>20
Retinopati jinak
Insulin
Semua
Semua
Nefropati
Insulin
Semua
Semua
Retinopati
Insulin
Semua
Semua
poliferatif
Insulin
Jantung
Diabetes juvenilis : Pasien yang sudah menderita diabetes sejak masa kanak-kanak,
mempunyai gambaran klinik yang berbeda-beda beratnya dan
menunjukkan
kecenderungan
untuk
timbul
keto-asidosis.
Resiko rendah
Pemeriksaan glukosa darah tidak diperlukan secara rutin apabila semua
karakteristik berikut ditemukan.
-
Resiko rata-rata
Lakukan pemeriksaan glukosa darah pada minggu ke-24-28 dengan menggunakan
salah satu dari berikut :
-
Resiko tinggi wanita yang jelas kegemukan, jelas memiliki riwayat diabetes
tipe-2 pada anggota keluarga, riwayat diabetes gestasional atau glukosuria
Resiko tinggi
- Lakukan pemeriksaan glukosa darah sesegera mungkin. Apabila diabetes
gestasional tidak terdiagnosis, pemeriksaan glukosa darah harus diulang pada
minggu ke-24-28 atau setiap saat pasien memperlihatkan gejala atau tanda
yang mengarah ke hiperglikemia.
KOMPLIKASI 3,4,8
Komplikasi maternal
Infeksi saluran kemih, hidramnion, hipertensi (kronik / preeklampsia / eklampsia)
10
1. Hipoglikemia.
Ibu diabetes akan mengalami hiperglikemia. Hiperglikemia ibu ini juga
menyebabkan hiperglikemia pada janin (difusi melalui plasenta). Bila glukosa dapat
berdifusi melalui plasenta, sebaliknya insulin ibu tidak dapat ditransfer ke janin. Hal
ini menyebabkan pankreas janin terangsang untuk memproduksi insulin sendiri.
Hasilnya adalah hiperinsulmemia pada janin. Segera setelah lahir terjadi pemutusan
aliran darah ibu ke janin, akibatnya suplai glukosa dari ibu juga terhenti. Namun,
insulin masih tetap diproduksi oleh pankreas bayi sebagai adaptasi terhadap kondisi
hiperglikemia sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan hipoglikemia pada bayi yang
baru lahir.
2. Makrosomia.
Bayi dari ibu diabetes cenderung lebih besar dan montok daripada bayi yang lahir
normal. Mekanisme yang menyebabkan janin ini tumbuh berlebih belum diketahui
dengan pasti. Akan tetapi, dari beberapa penelitian didapatkan ada korelasi positif
antara tingkat hiperglikemia ibu dan tingkat makrosomia janin pada ibu yang tidak
mengalami komplikasi penyakit vaskuler. Hal tersebut dimungkinkan karena
hiperglikemia dan hiperinsulinemia pada janin secara bersama-sama dapat
menyebabkan peningkatan sintesis glikogen, lipogenesis dan sinresis protein dalam
tubuh janin. Sebagai hasil akhirnya, janin tumbuh subur/pesat pada semua tingkat
usia kehamilan yang disebut large for gestational age (LGA).
3. Respiratory distress syndrome (RDS).
Bayi dari ibu diabetes mempunyai risiko tinggi mengalami RDS. Hal ini berkaitan
dengan imaturitas paru sebagai akibat hiperinsulinemia janin. Hiperinsulinemia
menghambat
produksi
surfaktan
karena
hiperinsulinemia
memengaruhi
11
Bayi dari ibu diabetes mempunyai risiko tiga kali lebih besar untuk mengalami
cacat bawaan. Satu penelitian mengindikasikan bahwa kadar glikosilat hemoglobin
yang lebih tinggi pada pasien non-gestasional diabetes yang berhubungan dengan
adanya cacat bawaan yang umum seperti hidrosefalus. Kadar gula darah yang
meningkat selama trimester pertama dihubungkan dengan banyaknya kelainan
malformasi fetal, seperti kelainan jantung bawaan.
5. Hiperbilirubinemia.
Hiperbilirubinemia ini bisa terjadi dihubungkan dengan makrosomia, trauma
kelahiran dan perdarahan akibat trauma kelahiran dan prematuritas (fungsi hepar
imatur).
6. Hipokalsemia.
Hipokalsemia ini akibat ketidaknormalan pada kadar kalsium ibu yang disalurkan
pada janin. Kadar kalsium dalam darah ibu yang tinggi selama kehamilan (diabetes)
direspons oleh janin. berupa hipoparatiroid yang kemudian menyebabkan
hipokalsemia.
7. Trauma lahir.
Hal ini terjadi akibat tubuh bayi dari ibu diabetes yang melebihi ukuran normal
sehingga sering terjadi penyulit pada proses persalinan.
DIAGNOSIS 10
Usaha skrining
Diharapkan dapat menjaring DMG sejak pertemuan antenatal PERTAMA.
Tapi dari sudut efektifitas, hasil positif tertinggi akan diperoleh pada usia
kehamilan 26-28 minggu.
12
13
DIET
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan
DMG juga terutama didasari atas pengelolaan GIZI / DIET dan
pengendalian berat badan ibu. Perhitungan menu seimbang sama
dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan
sejumlah 300 - 500 kalori per hari untuk tumbuh kembang janin
selama masa kehamilan, sampai selesai masa menyusui.
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :
-
14
Asupan Kalori Harian dan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil yang
Dianjurkan pada Wanita dengan dan Tanpa Terapi Insulin
Berat Badan
Asupan
dibandingkan dengan
Harian
( kkal / kgbb )
36-40
30
12-18
kehamilan ( pon )
28-40
25-35
15-25
OLAHRAGA
15
Pasien bebas melakukan program olah raga apapun. Suatu program latihan
pengkondisian
kardiovaskular
memperbaiki
kontrol
glikemik
apabila
dibandingkan dengan diet saja. Olah raga yang sesuai adalah yang
menggunakan otot-otot tubuh bagian atas atau tidak banyak menimbulkan
stres mekanis pada daerah badan selama latihan. Diperkirakan bahwa saat
tubuh bagian bawah dijauhkan dari muatan olah raga dengan pembebanan,
dosis olah raga dapat ditingkatkan dengan aman sehingga sistem
kardiovaskular dapat dilatih tanpa menimbulkan ketakutan akan timbulnya
gawat janin, latihan kardiovasular untuk tubuh bagian atas tersebut
menurunkan kadar glukosa darah. Efek olah raga pada kadar glukosa mulai
muncul setelah 4 minggu berolah raga.
INSULIN
JIKA pengelolaan diet saja tidak berhasil, LANGSUNG digunakan insulin.
HARUS preparat insulin manusia (human insulin). Insulin non human
dapatnmenyebabkan terjadinya antibodi terhadap insulin endogen, antibodi ini
dapat menembus placental blood barrier dan berpengaruh pada janin. Obat
hipoglikemik oral TIDAK digunakan dalam DMG, mengingat efek
teratogenitasnya yang tinggi, serta diekskresi dalam jumlah besar melalui ASI.
2. Pengelolaan Obstetrik
Secara umum, wanita dengan diabetes gestasional yang tidak memerlukan insulin
jarang membutuhkan pelahiran dini atau intervensi lain.
Pemeriksaan antenatal : pemantauan klinis ibu dan janin, terutama tekanan darah,
pembesaran / tinggi fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula darah ibu,
pemeriksaan USG, kardiotokografi (jika memungkinkan).
Jika ada makrosomia, pertumbuhan janin terhambat, gawat janin - pertimbangkan
sectio cesarea.
Jika semuanya baik, tidak ada masalah baik dari aspek DM maupun dari aspek
obstetrik lainnya, dapat diharapkan persalinan spontan pervaginam biasa.
Jika janin sejahtera dapat dilahirkan pada kehamilan 40 minggu dengan persalinan
biasa, tidak perlu dirawat namun gerakan janin dipantau ( normal > 10 kali /12
jam )
16
3. Pengelolaan bayi 11
Pemeriksaan kadar gula darah pada 1,2,4,8,12,24,36 dan 48 jam. Apabila < 45
mg/dl, diperiksa glukosa darah serum
Kadar kalsium dan Magnesium diperiksa pada umur 6,12,24 dan 48 jam
Hematokrit diperiksa pada 4 dan 24 jam
Kadar serum bilirubin harus diperiksa bila bayi tampak kuning
Bila terjadi hipoglikemi pada bayi : berikan larutan glukosa iv sebanyak 6
mg/kgbb/menit, kadar glukosa diperiksa tiap jam.Bila kadar glukosa 25-45 mg/dl
dan bayi sehat, diberi minum lart glukosa 5%. Bila kadar glukosa tetap rendah
diberikan infus glukosa 6 mg/kgbb/mnt.
Pada keadaan hipoglikemi dengan gejala : diberikan lart glukosa 10% sebanyak 24 ml/kgBB/mnt iv selama 2-3 menit. Dilanjutkan 6-8 ml/kg/mnt. Konsentrasi
glukosa yg diberikan tidak melebihi 12,5%
Bila terjadi hipokalsemi pada bayi : Diberikan kalsium glukonat 10% sebanyak 1
ml/kg iv
Bila terjadi hipomagnesemia : diberikan MgSO4 50% 1,2 ml/kgBB/hari IM dibagi
2-3 dosis
PENCEGAHAN KEHAMILAN 9,12
17
BAB III
KESIMPULAN
Diabetes mellitus gestasional adalah suatu bentuk diabetes yang berkembang
pada beberapa wanita selama kehamilan yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak
19
mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula darah ( glukosa )
wanita hamil tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya maupun janin yang
dikandungnya
Diabetes Melitus Gestasional merupakan penyakit endokrinologi yang paling
sering dijumpai pada ibu hamil. Hal tersebut terjadi karena banyak sekali perubahan
hormonal dan metabolik ( perubahan metabolisme karbohidrat ) yang terjadi selama
kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus yang optimal.
Gejala pada pasien diabetes yang sering dijumpai adalah :
-
Mudah lelah
Pandangan kabur
Pada wanita hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan penyaring pada
20
DIET
Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM
umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300 - 500 kalori per hari.
Pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan 1-2.5 kg pada trimester pertama,
selanjutnya rata-rata 0.5 setiap minggu. Ibu BB kurang 14-20 kg, ibu
BB normal 12.5-17.5 kg, ibu BB lebih / obesitas 7.5-12.5 kg.
OLAHRAGA
Olah raga yang sesuai adalah yang menggunakan otot-otot tubuh bagian atas
atau tidak banyak menimbulkan stres mekanis pada daerah badan selama
latihan
INSULIN
Preparat insulin yang digunakan human insulin. Insulin non human dapat
menyebabkan terjadinya antibodi terhadap insulin endogen, antibodi ini dapat
menembus placental blood barrier dan berpengaruh pada janin. Obat
hipoglikemik oral tidak dianjurkan.
2. Pengelolaan Obstetrik
Jika ada makrosomia, pertumbuhan janin terhambat, gawat janin pertimbangkan sectio cesarea.
Jika semuanya baik, tidak ada masalah baik dari aspek DM maupun dari aspek
obstetrik lainnya, dapat diharapkan persalinan spontan pervaginam biasa.
3. Pengelolaan bayi
21
DAFTAR PUSTAKA
1
Wiknjosastro H,at all Ilmu Kebidanan, edisi ketiga. Cetakan keenam. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta 2002. Hal 518-525
Cunningham Gary F,at all. William Obstetri. Edisi ke 21. Diabetes Gestasional.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 1523-1543.
22
Saifudin AB,at all. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono aaaaprawirohardjo. Jakarta 2002. Hal
290-299
Perawatan
Neonatus
dari
Ibu
Diabetes.
http://zonaku-
zonadini.blogspot.com/2008/01/perawatan-neonotus.html
6
Diabetes
Gestasional
www.warmasif.co.id/kesehatanonline/mod.php?
mod=download&op=visit&lid=344
7
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/category_news.asp?IDCategory=17
AMD,
Diabetes
Gestasional
http://www.klinikmedis.com/index.php?
option=com_content&view=category&id=46&Itemid=61
10 Sarwono
Waspadji,
Diabetes
Melitus
pada
Kehamilan.
www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklobpt3.html-20k-Tembolok
11 Irmansyah
Frizar,
Tata
laksana
DM
dalam
Kehamilan
www.akbidarrahmah.ac.id/detail.php?NewsID=19-50k12 Penyakit
yang
Mempersulit
Kehamilan
www.klinikmedis.com/index.php?
view=article&catid=46%3ADM&id=81%3ADG&option=com_content&It...133k13 Masjoer A. Kapita Selekta Kedokteran, edisi ketiga jilid 1. Media Awsculapius
Pakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2001.Hal 285-286
14 http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Pembicaraan:Diabetes_mellitus&action=edit
23