PENDAHULUAN
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi.
1
mengganggu fungsi ginjal. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati
batas usia tertentu.
Minuman beralkohol yang banyak dijual di pasaran memiliki kandungan
etanol tertentu. Kandungan etanol dalam minuman beralkohol biasa dinyatakan
dalam persen berat per berat (% b/b), persen volume per volume (% v/v) atau
dinyatakan dalam proof. Nilai proof merupakan rasio 2:1 dibandingkan
kandungan etanol dalam persen volume.
Di Indonesaia, peredaran minuman beralkohol ini telah diatur dengan
tegas dan jelas. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman keras. Menurut peraturan tersebut,
minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3
golongan berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu
20oC. Minuman dengan kadar etanol 1 - 5 % dikategorikan sebagai minuman
keras golongan A, minuman dengan kadar etanol lebih dari 5 % sampai dengan 20
% tergolong minuman keras golongan B sedangkan minuman dengan kadar etanol
golongan C mengandung etanol lebih dari 20 % sampai dengan 55 %.
Salah satu jenis minuman beralkohol yang banyak beredar di pasaran
adalah vodka. Nama vodka bukanlah nama yang asing dalam dunia minuman
beralkohol. Vodka (bahasa Rusia: во́дка; bahasa Polandia: wódka; bahasa
Ukraina: горілка, horilka; bahasa Belarus: гарілка, harilka) adalah sejenis
minuman beralkohol berkadar tinggi, bening, dan tidak berwarna, yang biasanya
disuling dari gandum yang difermentasi. Banyak yang menduga bahwa kata
Vodka merupakan turunan dari kata bahasa Slavia "voda" (woda, вода) yang
berarti "air," meskipun banyak pendapat-pendapat lain.
Kecuali untuk sejumlah kecil perasa, vodka mengandung air dan alkohol
(etanol). Vodka biasanya memiliki kandungan alkohol sebesar 35 sampai 60%
dari isinya. Vodka Rusia klasik mengandung 40% (80° kandungan murni), angka
tersebut dirumuskan oleh ahli kimia terkenal Rusia, Dmitri Mendeleev. Menurut
Museum Vodka di St. Petersburg, Rusia, Mendeleev berpendapat bahwa
kandungan yang sempurna yaitu 38%, tetapi karena minuman beralkohol pada
2
waktu itu dikenakan pajak berdasarkan kandungan alkoholnya, persentasenya
dinaikkan menjadi 40 untuk mempermudah penghitungan pajak.
Dari sekian banyak peminum alkohol yang rata-rata berusia dewasa tua,
tentunya tidak sedikit yang telah kehilangan gigi dan memakai gigi tiruan yang
terbuat dari resin akrilik. Di bidang Kedokteran Gigi, bahan resin akrilik yang
digunakan untuk basis gigi tiruan pada umumnya adalah heat-cured. Resin akrilik
memiliki beberapa keuntungan yaitu estetis cukup baik, tidak toksik tidak
menimbulkan iritasi, tidak larut dalam cairan mulut meskipun relatif sedikit
menyerap air, mudah dimanipulasi, warna dapat dibuat mirip gingival, mudah
dipreparasi, perubahan dimensi kecil dan harga relative murah (Combe, 1992).
Kekurangan resin akrilik yakni bersifat porus dan mudah menyerap cairan.
Dengan demikian, kemungkinan akan terjadi penyerapan penyerapan
vodka kedalam resin akrilik tersebut. Resin akrilik dapat dipengaruhi oleh alcohol,
yang merupakan pelarut lemah dan dapat menyebabkan microcrazing pada akrilik
(Phillips, 1991). Crazing adalah pemisahan rantai molekul polimer atau
sekelompok rantai molekul polimer yang disebabkan ileh tekanan mekanis atau
bahan pelarut. Crazing terdiri dari retakan-retakan kecil menyebabkan akrilik
menjadi brittle dan merupakan gejala awal patahnya akrilik. Terjadinya crazing
dimulai dari permukaan akrilik, dan secara bertahap crazing akan berlanjut masuk
ke dalam akrilik dengan lamanya perendaman akrilik dalam alcohol (Intan, 1995).
Dari Hasil penelitian Shen (1989) mendapatkan bahwa desinfektan dengan
buffer yang mengandung alcohol menyebabkan permukaan berlubang (pitting)
dan pelunakan pada permukaan resin akrilik heat-cured setelah 2 hari
perendaman.
Dengan adanya kandungan alcohol dalam vodka yang terserap dalam resin
akrilik diduga akan mempengaruhi kekuatan impaknya. Kekuatan impak adalah
suatu besar energy yang diserap oleh suatu benda ketika benda tersebut tiba-tiba
terjatuh atau dapat juga didefinisikan sebagai suatu energy yang dimiliki oleh
suatu benda untuk menahan benda tersebut dari fraktur. Kekuatan impak telah
banyak digunakan untuk mengevaluasi bahan basis gigi tiruan, karena uji ini lebih
mempresentasikan tekanan dalam rongga mulut. Berdasarkan uraian tersebut, di
3
atas, penulis ingin meneliti tentang pengaruh perendaman lempeng akrilik dalam
minuman vodka terhadap kekuatan impak.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
mangkok porselen, disebut dough stage dan ini merupakan stadium yang cocok
untuk memasukkan bahan ke dalam cetakan, (4) bila campuran didiamkan terlalu
lama, maka akan menjadi karet dan kaku, disebut rubbery stage (Combe, 1986).
Menurut spesifikasi American Dental Association (A.D.A) no 12 (1974)
tentang persyaratan, prosedur dan evaluasi bahan basis gigi tiruan, dinyatakan
bahwa penggunaan bahan harus sesuai dengan petunjuk pabrik untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan, tidak boleh porus dan bebas dari defek
permukaan, mengkilap setelah dipulas, tidak toksik, warna spesifik.
6
Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman beralkohol
biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya khamir tidak dapat hidup
pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. Jadi untuk menghasilkan
minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi, dilakukan proses
distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Kelompok
produk yang dihasilkan dinamakan distilled beverages. Cara produksi yang lain
untuk menghasilkan minuman berkadar etanol tinggi adalah dengan cara
mencampur produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. Contohnya
adalah produk port wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine. Pada
produk tertentu, untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan, dapat dilakukan
penambahan bahan-bahan tertentu seperti herba, buah-buahan, ataupun bahan
flavoring.
7
2.2.3 Vodka
Vodka semula dikenal sebagai minuman khas Rusia. Minuman ini dikenal
sebagai minuman resmi untuk acara-acara seremonial kenegaraan. Bahkan ada
pendapat yang menyatakan bahwa pesta-pesta di Negara Rusia akan terasa hampa
tanpa adanya vodka. Jadi dapat dikatakan bahwa vodka identik dengan Rusia.
Seiring dengan perjalanan waktu, vodka tidak hanya diproduksi di Rusia,
tapi juga di berbagai belahan dunia, terutama Eropa. Dan yang paling terkenal
sekarang adalah yang berasal dari Swedia. Jenis ini dimulai pada abad ke 15
ketika orang-orang Swedia sering menyuling larutan yang mengandung alkohol,
yang disebut branvinn atau brunt wine, yang berarti 'anggur terbakar". Larutan ini
berasal dari padi-padian atau biji-bijian atau buah anggur. Hasil larutan ini tadinya
biasa digunakan untuk obat-obatan atau bahan peledak untuk keperluan perang.
Memasuki abad ke 17, hasil sulingan tersebut berubah fungsi sebagai minuman.
Seni membuat minuman vodka memang terus berkembang. Vodka yang
kita kenal sekarang ini adalah dihasilkan dari wheat (gandum) yang dicampur
dengan sugar beats (gula) dan air. Ada beberapa vodka yang pembuatannya
melalui proses penyulingan beratus-ratus kali. Proses ini dikenal dengan
continous distalation atau penyulingan berganda. Vodka yang baik adalah yang
mengandung rasa yang seimbang antara purity dan rasa lembut dengan sentuhan
aroma gandum yang kuat.
Pada tahun 1970-an Amerika Serikat dikenal sebagai konsumen terbesar di
dunia, sekitar 60% dari konsumsi dunia. Dan kini boleh dibilang Absolut adalah
the best selling imported vodka di AS, mengalahkan produk-produk lain bahkan
yang berasal dari Rusia. Tidak hanya bersaing dengan produk sejenis saja,
Absolut termasuk sepuluh besar dari penjualan minuman beralkohol di dunia
(ME edisi Oktober 2002).
8
kekuatan transversa, resilience, fatigue strength, ketahanan abrasi dan kekerasan
permukaan (Combe, 1992).
Kekuatan impak adalah suatu besar energy yang diserap oleh suatu benda
ketika benda tersebut tiba-tiba terjatuh atau dapat juga didefinisikan sebagai suatu
energy yang dimiliki oleh suatu benda untuk menahan benda tersebut dari fraktur
(patah).
Pada beberapa pemakaian, kekuatan impak resin akrilik menunjukkan
suatu ketidakpuasan. Meskipun penambahan plasticizing agents dapat
meningkatkan kekuatan impak resin akrilik, tetapi dapat mengurangi modulus
elastic dan kekuatan kompresif. Untuk mengukur kekuatan impak resin akrilik
dapat dilakukan beberapa tes, antara lain Charpy-type impact tester dan Izod
impact tester.
Pada Charpy-type impact tester, batang penguji ditujukan pada kedua
ujung dan diletakkan horizontal dengan arah pukulan searah dengan cekungan.
Sedangkan pada Izod impact tester, batang penguji dijepit pada salah satu
ujungnya dan diletakkan vertical dengan arah pukulan berlawanan dengan
cekungan (Philips, 1982; Taner et.al, 1999; Craig, 2002).
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
3.2.4 Jumlah Sampel
Tiap perlakuan terdiri dari 6 sampel. Jumlah ini didapat berdasarkan
rumus Hulley dan Cummings (1998), yakni :
N = 2 σ2 (z1/2 α + zβ)2
(μ1 – μ2)2
11
3.4 Definisi Operasional
- Kekuatan impak adalah suatu besar energy yang diserap oleh suatu benda
ketika benda tersebut tiba-tiba terjatuh atau dapat juga didefinisikan
sebagai suatu energy yang dimiliki oleh suatu benda untuk menahan benda
tersebut dari fraktur (patah).
- Lama perendaman 2 hari 4 jam setara dengan pemakaian gigi tiruan yang
disertai dengan kebiasaan minum vodka selama 1 tahun.
Perhitungannya : 1 tahun (=52 minggu) perendaman dalam vodka setara
dengan 1 x 1 jam x 52 minggu = 52 jam (2 hari 4 jam)
- Lama perendaman 6 hari 12 jam setara dengan pemakaian gigi tiruan yang
disertai dengan kebiasaan minum vodka selama 3 tahun.
Perhitungannya : 3 tahun perendaman dalam vodka setara dengan 3 x 1
jam x 52 minggu = 156 jam (6 hari 12 jam).
←
3.5 Bahan dan Alat
3.5.1. Bahan
- Resin akrilik heat-cured merk “ADM”
- Minuman Vodka
- Aquabidestilata steril produksi ikapharmindo Putramas
- Gips keras merk “Moldano” dan gips lunak
- Bahan separasi (cold mould seal dan vaselin)
- Kertas cellophane
3.5.2. Alat
- Frank Impact Testing Instrument
- Master model logam dari bahan kuningan ukuran 67 x 11 x 3 mm.
- Hydraulic bench press
- Mangkok karet dan spatula gips.
- Kuvet
- Piau gips, pisau model dan pisau malam
- Kuas
- Pot porselen dan alat pengaduk akrilik
12
- Vibrator
- Jangka sorong
- Straight hand piece
- Gelas dan tutup
13
- Kemudian dilakukan proses curing secara konvensional dengan
temperature kamar 72o C selama 2 jam dan dinaikkan sampai 100o C
selama 2 jam dan dibiarkan dingin.
- Setelah dingin, kuvet dibuka, dan plat akrilik diambil. Kelebihan akrilik
dirapikan dengan straight hand piece dibawah air mengalir dan
dihaluskan dengan kertas gosok no 600 dengan gerakan melingkar
sampai ukuran batang uji sesuai dengan ketentuan ADA no 12 (1974)
yaitu 65 x 10 x 2,5 mm dengan menggunakan jangka sorong, kemudian
dikeringkan.
KI = W x L (cos α – cos β)
A
14
KI = berat bandul x jarak yang ditempuh bandul
Luas permukaan spesimen
KI = kekuatan impak vahan (kg cm/cm2)
W = berat bandul (kg)
L = panjang lengan (cm)
A = luas penampang spesimen
α = sudut awal bandul sebelum diayun
β = sudut akhir setelah bandul diayun
Ada dua macam pengukuran kekuatan impak resin akrilik, yaitu dengan
Charpy-type impact tester dan Izod impact tester. Pada penelitian ini digunakan
Charpy tester. Pada Charpy tester, batang penguji ditujukan pada kedua ujung
dan diletakkan horizontal dengan arah pukulan searah cekungan (Craig, 2002).
15
DAFTAR PUSTAKA
American Dental Association. 1974. Guide to Dental Material and Device, 7th ed.
Chicago Illinois. p. 203 – 208.
Annusavice K.J. 1996. Phillips Science of Dental Material, 10th ed. Philadelphia:
WB Saunders Company.
Basker R. M, Davenport J.C and Tomlin H.R. 1976. Prosthetic Treatment of The
Edentulous Patient, 1st ed. Lomdon : Macmillan Press Ltd.
Boston. 1997. Official Bartender’s and Party Guide, 64th ed. USA: Warner
Brooks.
Budtz – Jorgensen E. 1979. Materials and Methods for Cleaning Denture, 10th
ed. Journal Prosthetic Dental, vol.42 no.6.
Combe E.C. 1992. Notes on Dental Material, 6th ed. London: Churchill
Livingstone Edinburgh.
Craig R.G. 1997. Restorative Dental Material, 10th ed. CV.Saint Louis:Mosby
Co.
Horn, Harold R. DDS. 1976. Practical Consideration of Successful Crown and
Bridge Therapy. Philadelphia : WB. Saunders Company.
Shen C. 1989. The Effect of Glutaraldehyde Base on Denture Base Resin. The
Journal of Prosthetic Dentistry.
www.republika.co.id/halaman/4/10
www.id.wikipedia.org/wiki/Vodka
www.id.wikipedia.org/wiki/Minuman_beralkohol
www.detiker.com/advertising/absolute-vodka-online-campaign.html
16