Anda di halaman 1dari 9

Mencegah Batubara Terbakar karena Self

Combustion

Bagi banyak perusahaan batubara, baik Owner,


Kontraktor ataupun Port Service Pelabuhan Khusus
Bongkar Muat Batubara merupakan masalah besar ketika
stock batubara yang ada di stockpile terbakar. Batubara
tersebut sudah susah payah untuk dikeluarkan dari perut
bumi begitu sampai di permukaan dengan cepatnya
terbakar..maka hasil kerja menjadi sia-sia. Ketika
terbakar, tidak hanya perusahaan saja yang rugi tetapi
juga cukup berdampak pada lingkungan karena asap
batubara yang terbakar sungguh sangat berbahaya bagi
kesehatanbagi beberapa orang, bau asap dapat
menyebabkan pusing, mual dan sesak nafas.
Disini saya coba berbagi ilmu untuk mencegah terjadinya
stock batubara terbakar berdasarkan pengalaman yang
sudah kami lakukan selama hampir satu tahun ini dan
terbukti cukup effective. Perlu diketahui bahwa Kami
adalah perusahaan kontraktor batubara yang memiliki
stock batubara di Stockpile yang ada di
Pelabuhan Khusus Bongkar Muat Batubara sebanyak
38.235.071 MT dengan Gross Calorific Value 5.430

Kcal/kg (ADB) dan 4.460 Kcal/kg (ARB) yang kami bagi


menjadi 2 (dua) lokasi yaitu di Kilometer 0 (nol) sebanyak
10.183,621 MT dan Kilometer 3 (tiga) sebanyak
28.051,450 MT. Jumlah tersebut hampir tidak berubah
secara data karena stock tersebut belum dapat dijual
sejak tanggal 04 Januari 2011 karena terkendala masalah
administrative dengan pihak Owner kami.
Maintenance yang kami lakukan kami bagi menjadi 2 :
A.

Tindakan Preventive

Tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah


terjadinya self combustion/terbakar dengan sendirinya.
Tindakan tersebut adalah :
1.
Batubara tersebut kami bentuk seperti
kerucut.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan terjadinya
longsor. Karena apabila kami bentuk setengah kerucut
yang berarti ada bagian yang rata diatas tumpukan
batubara maka apabila terjadi hujan dapat membuat
genangan air dan akhirnya batubara akan terkikis dan
menjadi longsor karena aliran air hujan.
2.
Bagian tepi kami padatkan menggunakan
bucket excavator.
Pemadatan tersebut bertujuan untuk mengurangi ruang
kosong yang timbul dalam tumpukan batubara karena
celah antar batubara. Dengan memadatkan berarti
batubara akan memiliki lebih sedikit ruang kosong yang
berisi udara/oksigen/O2 dimana terjadinya kebakaran
salah satu faktornya adalah Oksigen (O2). Apabila tidak
memiliki ruang kosong maka hawa panas yang keluar dari

batubara akan relative stabil dan tertahan didalam


dengan tidak menimbulkan kebakaran.
3.

Menggunakan cairan kimia

Cairan yang kami maksud adalah produk untuk coal


treatment yang memiliki fungsi berbeda beda :
a.

Outodust/Vinasol

Produk ini dapat mencegah self combustion selama 21


hari
b.

Focustcoat

Produk ini dapat mencegah self combustion selama 60


hari
c.

Hydrosol

Produk ini dapat mencegah self combustion selama 75


hari
d.

Suppressol

Produk ini adalah untuk dust control atau mencegah


debu/ash yang muncul dari batubara
Pada perusahaan kami, cairan kimia yang kami gunakan
adalah Hydrosol. Cairan tersebut kami campurkan
dengan air dengan perbandingan 1:40 dimana 1 (satu)
liter Hydrosol kami campurkan dengan 40 (empat puluh)
liter air. Luasan penggunaan Hydrosol adalah 1:10,

dimana 1 (satu) liter Hydrosol untuk 10 (sepuluh) ton


batubara. Kemudian campuran tersebut kami tempatkan
dalam drum dan kami semprotkan ke batubara dengan
menggunakan alkon dengan ujung pipa output
(setelah disambung dengan slang/hose karet) kami
persempit sehingga akan menghasilkan output seperti
hujan. Proses penyemprotan itu kami lakukan ke seluruh
permukaan batubara sebanyak 2 lapis/layer dan kami
lakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

4.

Pemeriksaan temperature rutin

Pemeriksaan tersebut kami lakukan untuk mengukur suhu


panas permukaan batubara. Apabila kita menemukan titi
permukaan yang terasa panas maka kami akan buatkan
lobang dengan menggunakan pipa besi sedalam 1
meter untuk mengeluarkan hawa panas batubara. Lobang
tersebut kami biarkan selama 1 jam dan akan kami
tutup dan padatkan kembali.
Proses pembuatan lobang ini kami lakukan pada sore hari
disaat matahari sudah tidak menyengat atau pada malam
hari apabila samapi pada sore hari matahari masih
bersinar.
5.

Volcano Trap

Istilah ini kami pakai untuk membuang asap yang muncul


dari dalam tumpukan batubara. Tidak semua asap yang
keluar dari tumpukan batubara adalah karena telah
terjadi self combustion tetapi lebih karena suhu di dalam
tumpukan batubara yang panas tetapi lapisan luar
tumpukan batubara dingin karena terjadinya hujan, atau
karena embun. Asap yang keluar dapat kita cium dari
banunya untuk mengindikasi apakah terjadi karena
terbakar ataukan karena hawa panas. Apabila asap yang
keluar berbau belerang dan menyengat serta berwarna
putih pekat maka berarti telah terjadi batubara yang
terbakar, tetapi apabila asap yang muncul tidak berbau
menyengat dan berwarna putih transparan maka hanya
terjadi karena hawa panas.
Apabila asap karena hawa panas maka yang kami
lakukan hampir sama dengan point 4. Hanya saja kami
buatkan lubang di sumber asap keluar sedalam sekitar 50
cm untuk mengeluarkan hawa panas tersebut dan kami
biarkan selama sekitar 1 jam kemudaian kami tutup dan
padatkan kembali. Apabila asap karena terjadi kebakaran,
pada point B akan kita bahas lebih detail.
6.

Pembuatan Parit

Dilakukan pada sekitar tumpukan batubara dengan


kedalaman 1 meter dan kita alirkan pada saluran
pembuangan yang menuju settling pond. Hal tersebut
bertujuan untuk mengurangi jumlah air yang terdapat
dalam tumpukan batubara yang terjadi karena hujan

akan mengalir ke parit dari batubara ataupun melewat


celah-celah tanah. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk
mengurangi kadar TM (Total Moisture)

B.

Tindakan Burnout

Tindakah yang diambil untuk memadamkan batubara


yang sudah terbakar karena self combustion. Batubara
yang terbakar memiliki beberapa ciri, yaitu :
a. Asap berwarna putih pekat, berbau belerang dan
menyengat. Hal ini terjadi apabila batubara yang terbakar
belum menycapai permukaan dan masih terjadi di dalam
tumpukan batubara
b. Permukaan berwarna kuning emas, berasap dan
panas tentunya. Ini terjadi apabila kebakaran sudah

mencapai permukaan yang berarti kebakaran sudah luas


dan dalam.
Untuk tindakan pemadaman kami lakukan dalam
beberapa tahap agar tidak meluas.
1.

Pembuatan lobang

Hal ini dilakukan apabila kebakaran masih berupa asap


sehingga kita akan membuat lobang untuk mencari
sumber api. Perlu diingat bahwa dalam pembuatan
lobang apabila ditemukan batubara yang berwarna
kuning atau sudah menjadi debu berwarna emas atau
kuning tua maka itu harus dibuang jauh dari tumpukan
batubara karena dapat mengkontaminasi batubara
lainnya menjadi ikut terbakar.

2.

Pembuangan debu

Hal ini dilakukan apabila kebakaran sudah terjadi sampai


ke permukaan. Pembuangan debu dari sisa batubara
yang terbakar harus dilakukan pelan-pelan agar tidak
terbang dibawa angin dan akan mengkontaminasi
batubara lainnya sehingga akan memunculkan potensi
terbakar. Pembuang debu sampai dengan ditemukannya
batubara yang sudah menjadi bara api

3.

Pengambilan bara api

Setiap terjadinya kebaran pasti ada sumbernya yang


berupa bara api. Langkan awal adalah kita memadamkan
adalah dengan mengambil dan membuang sumber
kebakaran yaitu batubara yang sudah berubah menjadi
bara api tersebut kita buang dengan menggunakan skop.
4.

Penggunaan Detergent

Penggunaan detergent ini boleh apa saja yang penting


dia berupa serbuk dan berbusa. Detergent tersebut
disebarkan dalam lubang yang sudah kita buat kemudian
kita semprot dengan air agar berbusa. Busa inilah yang
akan mendinginkan hawa panas (hampir sama fungsinya
dengan foam pada APAR).
Tindakan tindakan tersebut kami rasakan cukup
effective. Berdasarkan data self combustion kami dalam
kurun waktu 4 Januari 2011 s/d 29 Februari 2012
kebakaran yang terjadi kami estimasikan kehilangan
batubara adalah 55,53 MT dari total jumlah stock
batubara 38.235.071 MT yang tidak bergerak selama 13
bulan.
Terlepas dari tindakan yang kami lakukan benar atau
tidak sesuai dengan metode pertambangan untuk
maintenance stock batubara, kami hanya melihat data di
lapangan bahwa intensitas terbakar batubara kami jauh

lebih kecil dibandingkan dengan stock batubara


distockpile perusahaan lain dalam satu area stockpile
Pelabuhan Khusus.
Semoga ini dapat menjadi salah satu referensi kawan
kawan miners dan kami juga tetap mencari metode dan
tindakan lain yang lebih baik dan lebih effective dan
efficient .

Anda mungkin juga menyukai