Laporan Geotek Site Investigation Fix
Laporan Geotek Site Investigation Fix
Memilih jenis dan kedalaman fondasi yang sesuai dengan rencana struktur
Mengevaluasi kapasitas dukung fondasi
Melakukan estimasi kemungkinan penurunan struktur
Menentukan potensi masalah yang akan timbul pada tanah dan fondasi
Mengetahui kedalaman muka air tanah
Memprediksi tekanan tanah lateral untuk struktur perkuatan tanah seperti
Gambar 1. Kondisi geologi lapangan sebagai masalah yang akan diatasi dengan rekayasa
geologi teknik
Kekuatan
Deformasi
Hidraulik
Selain itu, dalam merencanakan kondisi penelitian dilapangan perlu
Tentukan tujuan dari rekayasa pembangunan yang akan dibuat. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui beban yang akan digunakan, kedalaman
penggalian, dan lain-lain.
Tentukan kondisi geologi dan pengaruhnya pada manusia dan pada daerah
sekitar lapangan
Menetapkan ukuran dan persebaran dari batuan atau massa tanah yang
dapat mempengaruhi atau dipengaruhi dari pembangunan rekayasa
bangunan ini.
Daftar data yang harus diperoleh untuk perhitungan yang diperlukan yang
berhubungan dengan pembangunan rekayasa bangunan yang diusulkan
untuk dibuat
Analisa
Kesimpulan dan penyusunan Report
lereng,
yaitu
Setelah mengetahui prinsip apa saja yang harus dipelajari, kita harus
mempelajari kondisi geologi lapangan dari pustaka yang tersedia seperti
Peta Geologi, Peta Geomorfologi, Peta Rupa Bumi Indonesia serta
penelitian-penelitian terdahulu tentang kondisi geologi di lapangan. Hal ini
dilakukan sebagai gambaran awal tentang apa saja yang harus disiapkan
untuk melakukan investigasi lapangan.
-
Reconnaissance
Yaitu kunjungan awal lapangan untuk membuktikan pustaka yang
telah dipelajari sebelumnya serta mengumpulkan pengetahuan umum
tentang kondisi lapangan.
aman
saat
terjadi
bencana
serta
bagaimana
cara
Investigasi Detail
Desain akhir umumnya butuh data detail dari kondisi geologi.
Setelah menyeleksi dan menentukan desain rekayasa yang akan
dilakukan, harus dilakukan investigasi sekali lagi untuk mencocokkan
desain yang dibuat dengan kondisi di lapangan. Investigasi detail
terpusat pada daerah mana saja yang akan direkayasa. Investigasi detail
9
Gambar 4. Hasil investigasi lapangan secara detail menunjukkan rute yang dipakai dengan
pertimbangan kondisi geologi daerah sekitar mencakup aspek struktur geologi, hidrogeologi
serta geomorfologi.
10
5. Kunjungan Tender
Proyek rekayasa (termasuk investigasi lapangan) umumnya dilakukan
oleh tender. Orang pertama yang mengunjungi lapangan adalah seorang
insinyur yang harus terikat kontrak kerja. Pengumpulan data di lapangan
dilakukan berkelompok dengan kontraktor lain. Data lapangan yang didapat
kemudian diproses di pada setiap bidang karena umumnya kontraktor hanya
melayani satu bidang saja seperti uji laboratorium, pengolahan data citra dan
lain-lain sesuai spesialisasi masing-masing kontraktor. Pada beberapa negara,
data lapangan tersebut adalah milik negara sehingga perizinan harus disiapkan
sebelum melakukan investigasi karena informasi tersebut dapat ditahan karena
pelanggaran hukum.
Gambar 5. Tabel standar sampel untuk uji lab yang harus diperoleh oleh tender saat
melakukan investigasi lapangan
11
dengan alasan keamanan. Data investigasi umumnya terbagi menjadi dua tipe
pengetahuan, pertama kelompok aspek geologi (lapisan, lereng, diskontinuitas
dan lain-lain) dan yang kedua adalah aspek geoteknik (massa dan material).
Data investigasi pertama adalah data yang harus disajikan dalam bentuk crosssection dan peta. Data didapat dari lubang bor atau akuisisi data geofisika.
Studi lebih lanjut mengenai data secara bersama antar disiplin ilmu akan
menghasilkan interpretasi yang saling mengisi. Penyajian data berupa peta
harus dibuat se-informatif mungkin karena tidak semua pembaca mengerti
tentang istilah-istilah rekayasa konstruksi. Dalam peta dapat dilihat distribusi
dari material pada area lapangan. Distribusi arah strike akan menghasilkan
informasi berupa geologi regional, yang dapat menjadi bahan interpretasi bagi
investigator tentang kondisi geologi dan bagaimana rencana penanganannya.
8. Rekayasa Geoteknik
Rekayasa kondisi geologi adalah upaya dalam mengubah sifat fisik dan kimia
suatu daerah geologi dengan tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang
memengaruhi lokasi, desain, konstruksi, operasi dan perawatan. Pekerjaan geologi
rekayasa dapat dilakukan dengan perencanaan, analisis dampak lingkungan,
desain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan
swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Rekayasa
geologi mencakup penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi,
stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir, kekeringan dan seismik.
Rekayasa kondisi geologi memiliki beberapa metode, antara lain:
a. Mengurangi sudut kemiringan lereng
Apabila lereng memiliki sudut kemiringan yang besar, maka
kemungkinan lereng terjadi longsor akan semakin besar. Oleh karena itu,
dilakukanlah pengurangan sudut kemiringan lereng, dengan pengurangan
tersebut, sudut lereng akan semakin landai, dan kemungkinan longsor akan
dapat dikurangi.
13
adalah
metode
pencegahan
longsor
dengan
e. Drainase
Pembuatan drainase dilakukan agar air yang melewati bawah
permukaan lereng tidak mengerosi dan melemahkan kondisi geologi lereng.
Pembuatan drainase juga membuat lereng tidak lembap dan tetap solid
dalam mempertahankan kondisinya.
f. Dinding Penahan
Dinding penahan berfungsi untuk menahan longsor dengan pembuatan
dinding yang terbuat dari campuran semen dan batuan andesit sebagai
penahan utama dalam dinding penahan.
g. Tiang Pancang
Tiang berupa turap baja, angkur, niling, pancang beton, kayu dan
sebagainya berguna dalam mengunci bidang gelincir lereng untuk
mencegah longsor.
h. Angkur
Angkur merupakan tiang pancang yang memfokuskan penguncian
bidang gelincir dengan mengunci batuan kunci yang menjadi faktor utama
longsor.
15
i. Grouting
Grouting dibuat dengan cara hasil bor tanah diperkuat dengan
penuangan semen dan pasir ke dalamnya.
j. Shotcrete
Shotcrete dilakukan dengan penyemprotan semen pada tanah yang ada
pada lereng dengan tujuan memperkuat permukaan lereng seperti dinding
penahan.
9. Laporan
Data investigasi geoteknik, termasuk hasil laboratorium dan uji
lapangan, harus disampaikan di Laporan Geoteknik yang merupakan bagian
dari laporan desain pendukung untuk proyek-proyek baru. Laporan Geoteknik
diperlukan karena desain semua struktur tergantung pada kekuatan dan
kelemahan material dimana mereka akan mendirikan bangunan. Semua
laporan geoteknik harus terdiri dari presentasi singkat dari mereka kondisi
geologi yang berkontribusi terhadap karakterisasi lokasi proyek dan penentuan
desain berbagai struktur. Laporan Investigasi Geoteknik diperlukan untuk
proyek-proyek baru harus memberikan penilaian yang komprehensif dan
16
deskripsi geologi proyek. Informasi dalam laporan harus fokus pada topiktopik berikut:
1. Kondisi topografi yang signifikan dan mengendalikan.
2. Deskripsi semua aspek batuan dasar dan geologi baru-baru ini, termasuk
diskusi dari:
- komposisi dan struktur batuan,
- deskripsi rekayasa tanah dan mereka hubungan dengan batuan dasar,
- sifat rekayasa utama dari batu dan tanah sebagai ditentukan oleh
-
pemeriksaan
17
18
Gambar 10. Contoh data rekaman lubang bor berdasarkan standar Inggris BS5930 (1999)
20
DAFTAR PUSTAKA
Price D.G.. 2009. Engineering Geology : Principles and Practice. United Kingdom
: Department of Civil and Environtmental Engineering, Imperial College
London.
Wyllie D.C., Mah C.W.. 2005. ROCK SLOPE ENGINEERING : CIVIL AND
MINING. United States of America : Taylor and Francis e-Library New
York, NY.
Muntohar Agus S. 2015. Bahan Ajar Penyelidikan Geoteknik. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
https://www.sanjoseca.gov/DocumentCenter/View/9675 (diakses pada Senin, 9
November 2015 pukul 23.10)
21