5 Fault
5 Fault
5.
Patahan
Patahan (fault) adalah sebuah elemen garis dalam design file yang dapat terdiri dari beberapa
vertex hingga maksimum 500 buah. Patahan disimpan sebagai objek graphics dalam design file.
Berbeda dengan elemen garis biasa, patahan pada setiap vertex-nya selain menyimpan data
koordinat juga menyimpan data nilai Throw dan Dip.
Besar sudut dip harus dimasukkan untuk setiap vertex, karena jika tidak maka patahan akan
dianggap 90 derajat atau vertikal. Throw hanya perlu dimasukkan untuk titik-titik yang mewakili
atau dimana data ingin dimasukkan. Interpolasi antar titik throw adalah linear, oleh karena itu
peubahan nilai throw sepanjang patahan haruslah bertahap untuk menghindari adanya
kejanggalan dalam model.
Ketentuan untuk membuat sebuah garis patahan adalah bahwa bagian bidang patahan yang naik
(Upthrow) berada disebelah kanan dari garis patahan, kalau dilihat dari arah posisi titik awal ke
titik akhir garis tersebut. Jika nilai throw positif dan dip-nya antara 0 hingga 90 derajat, maka
patahan tersebut adalah berupa patahan naik (reverse fault), sedangkan untuk dip antara 90
hingga 180 derajat adalah patahan normal. Throw tidak harus nol pada titik awal atau akhir
didalam daerah project, misalnya untuk patahan yang bersifat regional yang mempengaruhi
seluruh project dan diluar batas project. Nilai throw dan dip dapat pula dimasukkan negatif,
misalnya untuk jenis patahan gunting (scissor fault) yang mempunyai nilai throw positif dan
negatif. Untuk patahan vertikal elevasi dari vertex tidak begitu penting, tetapi nilainya tetap harus
dimasukkan, karena data patahan tersebut disimpan dalam design file 3D yang mengharuskan
adanya nilai Z. Untuk patahan miring elevasi dari vertex sangatlah penting, sehingga harus diisi
dengan benar, karena patahan akan diproyeksikan pada suatu elevasi yang ditentukan terhadap
semua surface yang terdapat dalam model.
Sebagai tambahan dari data dalam setiap vertex, nilai era dan extent dapat dimasukkan sebagai
bagian dari definisi suatu patahan. Era digunakan untuk menentukan urutan proses patahan atau
periodenya didalam model sehingga akan berpengaruh pada saat menentukan throw, akan dilihat
patahan yang mana terlebih dahulu diproses sesuai dengan urutan eranya. Extent adalah jarak
lebar dimana pengaruh garis patahan berlaku terhadap model.
Pada versi Stratmodel ini patahan yang bercabang tidak dapat didefinisikan atau tidak ada fungsi
yang khusus menangani patahan tersebut. Akan tetapi untuk mengatasinya, dapat dilakukan
degan membuat cabang patahan mengikuti garis patahan utamanya seperti terlihat pada contoh
Gambar 5-2. Pada contoh tersebut total throw berlaku pada lokasi dimana kedua patahan
mempunyai titik-titik throw yang sama, yaitu 13 (8-+15). Pada titik-titik pertemuan kedua patahan
koordinat harus ditempatkan pada posisi yang persis sama.
Jika patahan telah dibuat dalam Stratmodel, maka harus didefinisikan dalam schema (lihat Bab 2,
definisi patahan dalam schema). Jika patahan tidak dimasukkan ke dalam schema, maka tidak
akan disertakan atau berpengaruh pada model yang akan dibuat.
Jun-03
51
Patahan
Gambar 51 : Definisi Patahan
Vertex terakhir
TAMPAK ATAS
NAIK
TURUN
Vertex awal
SECTION
Patahan Naik
Patahan Normal
Turun
Fault1
Naik
Fault2
5
Naik
8
Turun
Turun
8
0
Jun-03
Naik
52
Patahan
5.1
Membuat Patahan
Terdapat dua metoda membuat patahan dalam Stratmodel, yaitu:
1. Dalam Minescape
FAULTS CREATE
Atau
PAGE STRATMODEL - MINESCAPE EXPLORER - FAULTS - CREATE
Form Header
1. Schema.
Jun-03
53
Patahan
2. Fault Header.
Fault era. Untuk menentukan urutan proses patahan yang dimulai pada Era1, Era2
dan seterusnya. Dapat dikosongkan atau diisi Angka 1 sampai dengan 100.
Fault extent. Jarak lebar kedua sisi dari garis patahan dimana model akan
terpengaruh.
Fault strike.
Form Vertex
1. Schema
Model Type.
2. Fault Vertices.
Jun-03
Easting, Northing, Elevation, Throw dan Dip. Diisi untuk setiap vertex. Untuk patahan
vertikal elevasi tidak begitu penting, tapi tetap harus diisi. Jika nilai dip dikosongkan,
54
Patahan
maka akan dianggap 90 derajat atau vertikal. Throw dapat diisi pada vertex-vertex yang
mewakili saja.
2. Membuat patahan dengan cara memasukkan file data ASCII melalui Minescape.
Format data ASCII untuk patahan dapat berupa format Miner2 atau format lain seperti
diperlihatkan dalam lampiran 1.
Data patahan dapat pula diimport dari Miner2 kedalam Stratmodel, akan tetapi patahan
Miner2 mempunyai Dip 90 derajat atau vertikal, maka nilai dip-nya harus anda ubah jika
patahan tersebut akan dibuat miring.
FAULTS - IMPORT
Atau
PAGE STRATMODEL - MINESCAPE EXPLORER - FAULTS - IMPORT
1. Input
Data file. Nama file dari data patahan yang akan dimasukkan.
2. Output
5.2
Fault Design file. Nama design file untuk patahan hingga maksimum 80 karakter.
Fault layer. Nama layer dalam design file surface dimana patahan akan disimpan.
Append. Jika check box dipilih dan terdapat nama patahan yang sama dalam stratmodel,
maka akan dihapus dan kemudian diganti oleh patahan yang baru dimasukkan.
Menyunting Patahan
Patahan dapat disunting melalui Minescape dengan menggunakan menu:
Jun-03
55
Patahan
FAULTS - EDIT
Atau
PAGE STRATMODEL - MINESCAPE EXPLORER - FAULTS - EDIT
Adapun prosedur penyuntingan patahan ini dilakukan dengan cara yang sama dengan membuat
patahan melalui Minescape
5.3
Patahan dari sebuah design file yang ditentukan di-intersect dengan sebuah surface. Patahan
baru akan dibuat pada surface intersection. Poligon-poligon hasil trace patahan dapat pula
dimasukkan kedalam sebuah design file.
Patahan miring akan mempunyai pengaruh trace yang berbeda-beda untuk setiap surface. Trace
tersebut digambarkan sebagai suatu polygon dimana salah satu bagiannya terletak pada bagian
yang naik dan lainnya pada bagian yang turun.
Untuk memproses patahan:
FAULTS PROCESS TRACE
Atau
PAGE STRATMODEL - MINESCAPE EXPLORER - FAULTS - PROCESS
Jun-03
56
Patahan
1. Schema
2. Input
Fault eras. Patahan dapat dipilih berdasarkan namanya seperti diatas atau dipilih eranya
seperti pada field ini.
Surface. Nama surface yang dipilih dan dapat berupa surface apapun.
Design file. Nama design file dimana output nama layer disimpan.
57
Patahan
Trace name suffix. Trace dibuat sebagai polygon, agar dapat diidentifikasikan untuk
setiap trace surface yang berbeda-beda, maka diperlukan nama awalan atau akhiran.
5. Controls.
5.4
Sampling Interval. Jarak antar titik sample yang digunakan untuk membuat tambahan
vertices agar dihasilkan trace yang lebih akurat. Jika diisi, maka patahan akan disampling
ulang. Jika dikosongkan, maka akan digunakan vertex asli patahan.
1. Input
Jun-03
Search layers. Daftar nama layer yang berisi data drill hole.
Patahan
2. Output
5.5
Output graphics
-
Layer. Output intersection untuk setiap patahan akan disimpan dalam layer yang
terpisah.
Append. Jika nama layer yang sama sudah ada, maka anda dapat memilihnya untuk
ditambahkan (pilih check box) atau diganti (tidak memilih check box).
Report file. Nama output laporan yang berisi daftar titik intersection dari patahan dalam
drill hole.
Report title. Nama yang dimasukkan sebagai judul dari output laporan.
1. Input
Jun-03
Design file. Nama design file dimana data drill hole disimpan.
Patahan
2. Input faults with other fault intersections
Design file. Nama design file yang berisi surface fault. Surface ini digunakan untuk
menghitung dari patahan pada vertices sepanjang trace patahan.
3. Output
Report file. Nama output laporan yang berisi daftar titik intersection dari patahan dalam
drillhole.
4. Controls
5.6
Honour knows dips? Pilihan yang dapat mengganti nilai dip yang ada jika diperlukan.
Jun-03
510
Patahan
1. Input
Fault eras. Jika nama patahan tidak dipilih, maka daftar Era dari patahan harus
dimasukkan.
2. Output
Jun-03
511