tinggi atau rendah tergantung pada kondisi inputnya. Rangkaian digital menggunakan
gerbang logika termasuk AND, OR,NOT, XOR, NOR, dan NAND. Fungsi logika termasuk
keputusan, perbandingan aritmatik dan perhitungan. Gerbang logika membuat keputusan
dengan menghasilkan output yang tinggi atau rendah, tergantung pada kondisi input
gerbang logikanya :
Gerbang logika AND : Semua input untuk gerbang ini harus dalam logika 1, atau
TINGGI, menyatakan urutan untuk mendapatkan output logika 1 atau TINGGI. Tabel
operasi AND :
A
0
0
B
0
1
A. B
0
0
0
1
0
1
Gerbang logika OR : Output gerbang ini adalah logika 0, atau RENDAH. jika tidak
beberapa atau semua inputnya adalah logika 1 atau TINGGI. Tabel operasi OR :
A
0
0
B
0
1
A+B
0
1
1
1
0
1
Gerbang logika NOT : Gerbang ini mengubah atau melengkapi pernyataan logic dari
input tunggalnya, berikut simbol & tabel kebenaran OR :
Gerbang logika XOR : Output dari gerbang eksklusif OR adalah tinggi hanya ketika 1
input atau yang lain adalah TINGGI , tetapi tidak keduanya. Simbol & tabel kebenaran XOR
:
Gerbang logika NAND Gerbang ini adalah kombinasi dari gerbang AND dan sebagai
inverter gerbang (NOT). Output adalah logika 0 atau RENDAH, hanya jika semuainput
adalah 1 atau TINGGI. Simbol & tabel kebenaran NAND :
Gerbang logika NOR : Gerbang ini adalah kombinasi dari gerbang OR dan NOT.
Output itu adalah logika 1, atau TINGGI, hanya jika semua input adalah 0, atau
RENDAH. Simbol & tabel kebenaran NOR :
Komparator
Penambah
Jantung dari setiap komputer adalah unit aritmatik logika ( arithmetic-logic unit = ALU ).
ALU melakukan semua operasi matematik yang terjadi di dalam komputer, termasuk
penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. satu-satunya operasi matematik
yang diperlukan adalah penambahan. semua operasi yang lain dapat dicapai dengan variasi
proses penambahan. kombinasi logika dapat dirancang untuk melakukan semua fungsi
aruthmatik. lihat pada gambar menunjukan penambah paralel 4 bit penuh yang akan
menambah 4 bit bilangan biner dan output jumlah.
Decoder
Decoder adalah rangkaian logika kombinasi yangmengenal adanya bilangan biner spesifik.
pada elektronik digital, sering perlu merubah biner menjadi beberapa format yang lain.
Aplikasi decoder yang umum adalah konversi bilangan biner menjadi format yang diperlukan
untuk mengaktifkan segmen yang cocok pada tampilan desimal tujuh-segmen.lihat pada
gambar menunjukan rangkaian decoder yang digunakan untuk merubah kode biner 4-bit
menjadi digit desimal yang cocok. Bilangan yang dikode biner dimasukkan pada rangkaian
dengan menekan tombol tekan NC yang cocok. decoder menterjemahkan bilangan biner
yang datang dan menghasilkan output yang menggerakkan tampilan LED common-anoda
tujuh segmen. Untuk mendapatkan setiap digit dari ol sampai dengan sembilan pada
tampilan LED, masukkan kode bilangan biner yang tepat dengan menggunakan tombol
tekan.
Pencacah
Pencacah adalah rangkaian logika berurutan yang digunakan untuk menghitung bilangan
dari pulsa biner yang diberikan padanya. pencacah biner biasanya dikonstruksi
menggunakan flip-flop. lihat pada gambar menunjukan diagram pengkawatan untuk
pencacah dekade. pulsa input yang dihitung dihasilkan dengan pengoperasian tombol
penghitung saklar manual. saklar mekanis harus debounced (dilambungkan kembali)
sebelum penghubung saklar tersebut pada rangkaian logika. jika pengkondisian dari input
saklar itu tidak ada, pencacah dapat menerima beberapa sinyal make and break yang salah
tiap kali tombol ditutup. pengancing khusus yang dibuat dari dua inverter IC 7404
mensuplai debouncing (pelambung kembali). Pulsa dimasukkan dari rangkaian debouncing
pada pencacah dekade 7490 melalui terminal 14. pulsa menyebabkan 4 flip flop di dalam
7490 memulai urutan pencacahan yang berputar lagi (recycle) sudah hitungan sepuluh.
Hitungan biner pada pencacah dekade, ditunjukkan dengan tampilan LED. angka bilangan
desimal dari tiap LED dinyalakan, ditunjukkan pada diagram blok.
Konverter
Sinyal analogi harus dikodekan menjadi sinyal sebelum diproses dengan rangkaian digital.
Rangkaian yang mengerjakan ini disebut konverter analogi-digital(A/D), Komplemen
konverter digital-analogi (D/A) digunakan untuk membuat kode digital kembali ke sinyal
analogi. Secara praktis setiap kuantitas yang dapat diukur termasuk suhu, tekanan
kecepatan dan waktu, adalah analogi dalam sifat dasarnya. konversi analogi-digital dicapai
dengan pemberian harga numerik biner untuk menyajikan level tegangan yang berbeda dari
sinyal analogi. metode konversi A/D diperlihatkan pada gambar dibawah dimana (a) sinyal
analogi dari sensor disampel atau diukur pada interval reguler, kemudian (b) ekivalen angka
biner untuk level tegangan adalah ouput sebagai sinyal digital. kecepatan sample
menentukan kecermatan urutan kode digital yang menyajikan input analog dari konverter
A/D.
Konverter digatal ke analog digunakan pada sistem digital untuk merubah sinyal digital
menjadi tegangan yang bersesuaian atau arus untuk mengontrol alat analogi. Alat output
analogi meliputi motor kecil, kran, dan alat ukur analogi. konverter input ke D/A biasanya
bilangan biner paralel. Output adalah tegangan dc analogi. Alat output yang sebandingan
dengan harga input biner. lihat pada gambar ilustrasi yang disederhanakan dari konverter
D/A. konverter D/A memberikan output level tegangan bersesuaian dengan kode input
biner. selama periode sample, level tegangan bertahan konstan, karena itu output
mempunyai level tegangan bertingkat. Hal ini menyebabkan tegangan output mempunyai
penampilan tegangan bertangga-tangga.
PENGERTIAN
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah salah satu bagian/komponen dalam
sistem di dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan
operasi/perhitungan aritmatika dan logika (Contoh operasi aritmatika adalah
operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika
adalah logika AND dan OR. ALU bekerja besama-sama memori, di mana
hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori.
Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan
instruksi yang akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU
biasanya menggunakan sistem bilangan biner (twos complement). ALU
mendapat data dari register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya
akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU.
OPERASI PADA ALU
Operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan
contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU melakukan operasi
aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, dan pembagian dilakukan
dengan dasar penjumlahan. ALU melakukan operasi aritmatika dengan dasar
pertambahan, sedang operasi aritmatika yang lainnya, seperti pengurangan,
flag signal. Flag signal ini adalah penanda status dari sebuah CPU. Bilangan
integer (bulat) tidak dikenal oleh komputer dengan basis 10. Agar komputer
mengenal bilangan integer, maka para ahli komputer mengkonversi basis 10
menjadi basis 2. Seperti kita ketahui, bahwa bilangan berbasis 2 hanya terdiri
atas 1 dan 0. Angka 1 dan 0 melambangkan bahwa 1 menyatakan adanya
arus listrik dan 0 tidak ada arus listrik. Namun, untuk bilangan negatif,
computer tidak mengenal simbol (-). Komputer hanya mengenal simbol 1 dan
0. Untuk mengenali bilangan negatif, maka digunakan suatu metode yang
disebut dengan Sign Magnitude Representation. Metode ini menggunakan
simbol 1 pada bagian paling kiri (most significant) bit. Jika terdapat angka 18
= (00010010)b, maka -18 adalah (10010010)b. Akan tetapi, penggunaan signmagnitude memiliki 2 kelemahan. Yang pertama adalah terdaptnya -0 pada
sign magnitude[0=(00000000)b; -0=(10000000)b]. Seperti kita ketahui, angka
0 tidak memiliki nilai negatif sehingga secara logika, sign-magnitude tidak
dapat melakukan perhitungan aritmatika secara matematis. Yang kedua
adalah, tidak adanya alat atau software satupun yang dapat mendeteksi suatu
bit bernilai satu atau nol karena sangat sulit untuk membuat alat seperti itu.
Oleh karena itu, penggunaan sign magnitude pada bilangan negatif tidak
digunakan, akan tetapi diganti dengan metode 2s complement. Metode 2s
complement adalah metode yang digunakan untuk merepresentasikan
bilangan negatif pada komputer. Cara yang digunakan adalah dengan nilai
terbesar dari biner dikurangin dengan nilai yang ingin dicari negatifnya.
Contohnya ketika ingin mencari nilai -18, maka lakukan cara berikut:
1. ubah angka 18 menjadi biner (00010010)b
2. karena biner tersebut terdiri dari 8 bit, maka nilai maksimumnya adalah
11111111
3. kurangkan nilai maksimum dengan biner 18 -> 11111111 00010010 =
11101101
4. kemudian, dengan sentuhan terakhir, kita tambahkan satu -> 11101101 +
00000001 = 11101110
Dengan metode 2s complement, kedua masalah pada sign magnitude dapat
diselesaikan dan komputer dapat menjalankan. Namun, pada 2s
complement, nilai -128 pada biner 8 bit tidak ditemukan karena akan terjadi
irelevansi.
ADDER
Adder merupakan rangkain ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan
untuk menjumlahkan bilangan. Karena adder digunakan untuk memproses
operasi aritmatika, maka adder juga sering disebut rangkaian kombinasional
aritmatika. Ada 3 jenis Adder, yaitu:
1. Rangkaian adder yang hanya menjumlahkan dua bit disebut Half Adder.
2. Rangkaian adder yang hanya menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
3. Rangkaian adder yang menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder.
1. Half Adder
Rangkain half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing
hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap.
1. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.
2. Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.
3. Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai
pindahan Cy (Carry Out) = 1.
Dengan demikian, half adder memiliki dua masukan (A dan B), dan dua
keluaran (S dan Cy).
Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai logika dari Sum sama dengan nilai logika
dari gerbang XOR, sedangkan nilai logika Cy sama dengan gerbang logika
AND. Dari tabel diatas, dapat dibuat rangkaian half adder.
2. Full Adder
Full adder adalah mengolah data penjumlahan 3 bit bilangan atau lebih (bit
tidak terbatas), oleh karena itu dinamakan rangkaian penjumlah lengkap.
Perhatikan tabel dibawah ini.
3. Paralel Adder
Paralel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara paralel dan
berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung
jumlah Full Adder yang diparalelkan. Gambar dibawah ini menunjukan Paralel
Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder yang disusun paralel sehingga
membentuk sebuah penjumlahan 4 bit.