Daftar Gambar
KATA PENGANTAR
Pada pengantar ini saya berusaha mengemukakan latar belakang
pemikiran sistem (System Thinking) dan tujuan buku ini dapat
dijelaskan berkenaan dengan aplikasi ilmu sistem saat sekarang.
Penjelasan ini dapat memberikan alasan mengapa anda perlu
menyediakan waktu untuk memahami buku ini.
Pemikiran sistem menurut Chekckland (1981) dapat dipandang
sebagai suatu reaksi terhadap kegagalan ilmu pengetahuan alam
manakala dihadapkan pada permasalahan yang kompleks dan dinamis
yang terjadi pada sistem sosial. Ilmu sistem mengajarkan pendekatan
holistik dan bukan reduksionis yang selalu berupaya mengurai
persoalan yang kompleks menjadi bagian-bagiannya agar dapat
dipelajari dan diinterpretasi.
Sedangkan holistik mengkaji keterkaitan yang mendalam dari
bagian-bagian tertentu serta menggunakan model simulasi
dan
bukannya eksperimen laboratorium dalam upaya untuk memahami
perilaku dunia nyata. Konsep General System Theory oleh Bertalanffy
(1968) membangun pendekatan sistem yang holistik tersebut menjadi
disiplin ilmu sistem dan erat terkait dengan ruang lingkup teori
organisasi serta teknik pengambilan keputusan.
The Fifth Discipline oleh Senge (1995) berkembang dari
dinamika sistem menjadi dasar dari mekanisme organisasi
pembelajaran. Banyak ahli menerapkan versi dari pendekatan sistem
yang mempopulerkan teori chaos dan fuzzy dalam manajemen.
Chekckland (1994) dan Jackson (2000) memperkenalkan Soft System
Methodology (SSM) di bidang ilmu pengetahuan terapan dengan
pemikiran pluralis.
Tujuan buku ini secara langsung berkaitan dengan aplikasi ilmu
sistem pada mellinium ketiga sebagai suatu sumber dukungan dan
bimbingan praktis dari berbagai prespektif sistem manajemen. Buku ini
menjadi penting dalam memperkaya rancang bangun Sistem Penunjang
Keputusan (Decision Support System) dengan menerapkan SSM serta
metoda semi-kuantitatif lainnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi
pengkayaan khasanah masyarakat ilmiah, khususnya untuk pendidikan
sarjana dan pascasarjana serta para manajer yang berminat di bidang
kesisteman dan pengambilan keputusan pada khususnya.
Prof. Dr. Ir. Eriyatno, MSAE
Kepala Lab. Teknik dan Manajemen Industri IPB
Daftar Gambar
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat dan hidayahNya, buku yang berjudul Teknik dan
Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk ini dapat
tersusun.
Persoalan pengambilan keputusan publik, manajerial dan
bisnis bersifat kompleks, dinamis, kadang kurang terstruktur dan
melibatkan kelompok pengambil keputusan yang kepentingannya
berbeda, sehingga dalam perumusannya memerlukan teori dan teknik
yang handal dan operasional untuk diimplementasikan. Penyelesaian
persoalan melibatkan kriteria mejemuk dan alternatif dengan berbagai
karakteristik dan struktur yang bersifat dinamis dan probabilistik.
Kemajuan di bidang teori keputusan telah memungkinkan
dikembangkan teknik dan metode pengambilan keputusan yang
mampu membantu dalam pemecahan persolan tersebut. Penyelesaian
persoalan ditekankan pada aspek komprehensivitas, efektivitas
dengan tetap memperhatikan aspek efisiensi metode maupun dalam
penerapannya
Buku ini mendiskusikan secara ilustratif tahap demi tahap
suatu cara pandang dalam penyelesaian persoalan yang sulit dan
kompleks yang diekspresikan secara sistemik tetapi sederhana dengan
mengunakan alat bantu teknik keputusan. Aspek yang dikaji diawali
dengan konsepsi sistem dan teori keputusan, pengambilan keputusan
berbasis indeks kinerja, pemanfatan teknik keputusan dalam
pelaksanaan manajemen kualitas total, perumusan strategi dengan
analisa SWOT, pengambilan keputusan dengan voting, penyelesaian
persoalan kompleks dengan proses hirarki analitik (Analytical
Hierarchy Process-AHP), teknik pemodelan dengan interpretasi
struktural (Intepretative structural modeling-ISM) dan metode
pengembangan dan penerapan sistem penunjang keputusan (Decision
Support System-DSS) dalam formulasi kebijakan dan manajemen
bisnis.
Integrasi teknik pengambilan keputusan dalam suatu sistem
manajemen basis model (Model based management system) dari
sistem penunjang keputusan dan aplikasinya pada kasus perumusan
kebijakan pengembangan industri juga disajikan dalam buku ini.
Untuk memberikan gambaran komprehensif, prototipe aplikasi sistem
yang merupakan hasil riset penulis dan mahasiswa bimbingan penulis:
Daftar Gambar
iii
Bogor, 2004
Marimin
Daftar Gambar
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
I.
II.
III.
i
iii
vi
viii
x
1
1
3
4
8
10
11
11
12
13
16
17
18
19
20
21
22
22
23
24
26
27
27
Daftar Gambar
B.
C.
D.
IV.
V.
VI.
32
32
32
33
33
34
38
39
39
42
42
44
45
47
47
58
59
61
61
61
63
65
65
66
71
71
72
76
78
79
79
80
81
Daftar Gambar
vi
D.
83
86
88
89
89
Daftar Gambar
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Gambar 1.2.
Gambar 1.3.
1
2
3
5
7
8
10
12
13
14
15
32
35
36
40
41
45
47
49
55
57
59
60
63
64
viii
Gambar 6.1.
Gambar 6.2.
Daftar Gambar
78
80
83
85
90
90
91
91
92
99
101
102
102
103
105
109
110
112
112
113
114
120
121
123
126
127
130
132
133
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Permasalahan Manajemen .................................................
Tabel 2.1. Matrik awal penilaian alternatif pemilihan industri
yang paling layak................................................................
Tabel 2.2. Matrik hasil transformasi melalui teknik perbandingan
indeks kinerja .....................................................................
Tabel 2.3 Pay off Matrik.........................................................................
Tabel 2.4. Matrik keputusan penilaian media iklan yang sesuai
dengan Teknik Bayes .........................................................
Tabel 2.5. Penilaian alternatif produk agroindustri potensial .......
Tabel 2.6. Hasil perhitungan dengan MPE ........................................
Tabel 2.7. Lembar evaluasi dalam Metode Delphi ...........................
Tabel 2.8. Nilai preferensi masing-masing pengambil keputusan .
Tabel 2.9. Hasil akhir Metode Delphi .................................................
Tabel 3.1 Lembar periksa keluhan pelanggan pada minggu
pertama bulan Juli 2001(Departemen Pengiriman
PT.X ) ....................................................................................
Tabel 3.2. Masalah kerusakan pada sayuran segar (Paprika)
pada minggu pertama bulan Januari 2002 .....................
Tabel 3.3. Masalah kerusakan kumulatif pada sayuran segar
(Paprika) pada minggu bulan Januari 2002 ....................
Tabel 3.4. Data temperatur ruang pengemasan ................................
Tabel 4.1. Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Evaluasi Faktor
Eksternal (EFE) (Muspitawati, 2002) ................................
Tabel 5.1. Distribusi Electoral Vote dan perolehan suara dalam
pemilihan presiden di suatu negara ................................
Tabel 5.2. Iterasi dalam pembagian kursi/wakil dengan
prosedur rata-rata tertinggi ............................................
Tabel 5.3. Iterasi dalam pembagian kursi/wakil dengan
prosedur sisa suara terbanyak .......................................
Tabel 7.1. Keterkaitan antara Sub Elemen pada Teknik ISM ..........
Tabel 7.2. Contoh Structural Self Interaction Matrix (SSIM) Awal
Elemen Tujuan Program Industrialisasi Pertanian ........
Tabel 7.3. Contoh Reachability Matrix (RM) Elemen Tujuan
Program Industrialisasi Pertanian ....................................
Tabel 7.4. Hasil Reachability Matrix Final Elemen Tujuan Program
Industrialisasi Pertanian dan Interpretasinya ................
Daftar Gambar
11
17
17
18
20
23
23
26
28
29
42
43
44
46
62
57
68
71
98
106
106
107
Tabel 7.5. Sructural Self Interaction Matrix (SSIM) Final yang telah
memenuhi Aturan Transivitas Elemen Tujuan
Program Industrialisasi Pertanian ....................................
Tabel 8.1. Penilaian alternatif produk agroindustri potensial .......
Tabel 8.2. Hasil perhitungan model Analisa Prioritas Produk
Agroindustri ........................................................................
Tabel 8.3. Hasil perhitungan model Analisa Prioritas Lokasi
Agroindustri Potensial ......................................................
Tabel 8.4. Nilai asumsi yang digunakan dalam analisa kelayakan
finansial agroindustri tepung tapioka .............................
Tabel 8.5. Hasil analisa kelayakan finansial agroindustri tepung
tapioka dengan tiga kondisi yang berbeda .....................
Daftar Gambar
108
128
128
128
134
134
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kajian Strategi Peningkatan Kualitas Produk
Industri Sayuran Segar .................................................. 139
Lampiran 2. Penentuan jumlah anggota DPR RI hasil pemilu
tahun 1999......................................................................... 157
Lampiran 3. Model Sistem Manajemen Ahli Perencanaan
Investasi Produksi Agroindustri Komoditas Umbiumbian .............................................................................. 168
Daftar Gambar
xii
Ii
(Iij)
j =1
Keterangan:
Aij
Xij (min)
A(i + 1.j)
X(I + 1.j)
Pj
Iij
Ii
i
j
xiii
IRR (%)
30
Kriteria
B/C
1,1
PBP (Thn)
5
20
25
0,3
1,15
1,2
0,4
6
4
0,3
(CPO)
2.
3.
IRR
Kriteria
B/C
PBP (Thn)
Nilai
Alternatif
Peringkat
150
100
80
109
100
104,5
66.7
91,8
125
109,1
100
111,1
0,3
0,4
0,3
1.
Tabel 2.2. menunjukkan bahwa nilai alternatif 1, 2, dan 3 masingmasing adalah 109; 91,8; dan 111,1. Dengan demikian alternatif 3 yaitu
Industri Coklat Bubuk sebagai peringkat 1 disusul oleh industri
minyak sawit dan kemudian industri pengolahan teh.
a. METODE BAYES
Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang dapat
dipergunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan
keputusan terbaik dari sejumlah alternatif dengan tujuan
menghasilkan perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan
keputusan yang optimal perlu dipertimbangkan berbagai kriteria.
Pembuatan keputusan dengan metode Bayes dilakukan melalui
upaya pengkuantifikasian kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan
dinyatakan dengan suatu bilangan antara 0 dan 1. Namun sering kali
hal ini dianggap sebagai probabilitas pribadi atau subyektif dimana
bobot Bayes didasarkan pada tingkat kepercayaan, keyakinan,
pengalaman serta latar belakang pengambil keputusan.
Daftar Gambar
xiv
dimana:
Total Nilai i
Nilai ij
Krit j
i
j
a
a1
a2
.
.
.
am
Daftar Gambar
x
x
.
.
.
.
x
x
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
xv
Daftar Gambar
xvi
Daftar Gambar
Jangkauan
4
Kriteria
Efektivitas
4
Biaya
3
Nilai
Alternatif
3,7
Peringkat
2
xvii
2. Televisi
3. Surat Kabar
Bobot Kriteria
4
4
0,3
5
3
0,4
2
1
0,3
3,8
3,6
1
3
dengan :
Daftar Gambar
xviii
TNi
RK ij
TKK j
n
m
Daftar Gambar
xix
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
6
7
Potensi pasar
Kondisi bahan baku
Nilai tambah produk
Daya Serap tenaga kerja
Teknologi yang sudah dipakai
Kondisi sosial budaya
Dampak terhadap lingkungan
9
8
6
7
5
7
5
Alternatif terpilih
Tepung tapioka
Pakan ternak
Keripik singkong
Nilai MPE
155.267.448
29.263.177
14.179.040
Daftar Gambar
xx
Daftar Gambar
xxi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Daftar Gambar
xxii
Diskripsi
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Skor
Pengambil keputusan ke-i
Rataan Kelompok
Lama
Baru
-
Daftar Gambar
xxiii
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
5.
6.
7.
Daftar Gambar
xxiv
Daftar Gambar
PK 1
6
3
6
4
6
3
1
3
3
5
1
2
4
2
5
6
Ronde Evaluasi =1
PK 2
PK 3
5
4
4
5
5
3
4
4
5
5
2
3
3
2
3
2
4
2
4
2
3
3
4
5
5
3
2
3
2
1
5
6
PK 4
6
2
6
3
5
4
3
3
4
4
2
3
2
4
3
4
Rata
xxv
Rataan
5
3
6
2
5
4
1
3
3
3
3
3
3
2
1
5
Daftar Gambar
xxvi