Anda di halaman 1dari 16

ISSN:1978-8754

KOMPLEKSITAS
JURNAL
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
VOLUME 8 NOMOR 10, Juni 2019
Mempublikasikan hasil penelitian ilmiah atau pemikiran yang terkait
dengan pengembangan manajemen dan organisasi
Diterbitkan secara berkala setiap enam bulan
(DESEMBER DAN JUNI)

KARAKTERISTIK USAHA DAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN


PADA UMK DI KECAMATAN PANCORAN DKI JAKARTA.
Rosalia Nansih Widhiastuti, SE.MM., CFP® dan Ati Harianti,S.E.,M.B.A.,CRP®
Dosen Tetap Program Studi Manajemen, Universitas Trilogi….………..…….. 1 - 24

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM MELAKUKAN


PENILAIAN PRESTASI KERJA
Dhenok Darwanti, SE, MM Dosen Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr. Moechta Talib……………………............... 25 - 31

REAKSI 10 SAHAM KAPITALISASI TERATAS PADA PERISTIWA


PILKADA TAHUN 2015
Rahma Nur Praptiwi, S.Si, MM & Maulana Prawira Yoga ST. MM Program Studi
Akuntansi Politeknik Swadharma………………………..……………………32 – 46

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN


PRODUK RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STUCTURAL
EQUATION MODELLING
Fanny Suzuda Pohan, S.E.,M.M dan Budi Suryowati, S.E.,M.M
Dosen Tetap Program Studi Manajemen Universitas Trilogi………………….47 - 75

Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan Arsip pada Badan Pendapatan Daerah di


Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kota Depok I
Maulana Prawira Yoga ST., MM dan Tedi Rochendi SE., MM, Dosen Tetap Program
Studi Akuntansi
Politeknik Swadharma…………………………………………………………76- 87

Alamat Redaksi/Penerbit:
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Swadharma
JL. Raya Pondok Cabe No. 36 Pondok Cabe Tangerang Selatan
Telp.(021) 74704880/74704884 Fax : 021-7402432 i
E-mail : admin@poltek-swadharma.ac.id
ISSN :1978-8754

KOMPLEKSITAS JURNAL
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
VOLUME 8 NOMOR 10 Juni 2019

Mempublikasikan hasil penelitian ilmiah atau pemikiran yang terkait dengan


pengembangan manajemen dan organisasi
Diterbitkan secara berkala setiap enam bulan
( DESEMBER DAN JUNI)

Pelindung Direktur Politeknik Swadharma


Penasehat Pembantu Direktur Bidang Akademik
Penanggung Jawab Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian
Pada Masyarakat

Ketua Penyunting Slamet Soesanto., SE.,Msi


Anggota
Drs. Sugeng Sudaryatmo.,
Erman Sutandar S.E.,MM
Tatyana, S.E.,M.Comm.,
Drs. Budi Surachwan

Mitra Bestari Drs. Sri Wahyono, M.Si., (Jakarta)


Drs. Nurhasyim, MSi.,(Jakarta)
Dewi Suliantini, ST,M.M.,(Jakarta)
Dra. Ina Sukaesih, M.M., (Jakarta)
Drs. Tri Wijatmaka, S.E.,M.E.,(Jakarta)

Sirkulasi : Ni Made Artini


Pelaksana Teknis : Gilang Salim
Alamat Redaksi/Penerbit:
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Politeknik Swadharma
JL. Raya Pondok Cabe No.36 Tangerang Selatan
Telp. (021)7402432/ 74704880-84 Fax : 7402432
Http://www.poltek-swadharma.ac.id
E-mail: admin @poltek-swadharma.ac.id
ii
KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Dengan terbitnya jurnal ilmiah volume 8 No.10 Juni 2019 ini diharapkan akan
terus mendorong para dosen, baik yang berlatar belakang akademisi, maupun praktisi
untuk mencurahkan pemikiran-pemikiran yang brilian dalam bidang Manajemen dan
Organisasi, yang mungkin selama ini masih terpendam dalam atau tersimpan dalam
‘brain’.

Mudah-mudahan sebuah pemikiran yang terkait dengan pengembangan


manajemen dan organisasi, atau hasil penelitian dalam bidang tersebut dapat
memberikan kontribusi yang bernilai dalam pengembangan ilmu manajemen dan
organisasi di tanah air tercinta ini. Inilah yang sebenarnya yang ingin kami capai,
sehingga peran Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) dalam
partisipasi sebagai lembaga riset dan pengabdian pada masyarakat mempunyai makna
dan bernilai sesuai dengan visi yang diembannya.

Kami (team redaksi) menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah yang
dimuat dalam jurnal ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, besar
harapan dari berbagai pihak memberikan masukan dan kritik yang konstruktif terhadap
kami, sehingga untuk edisi berikutnya, kami bisa hadir dengan mutu yang lebih baik.

Dalam kesempatan ini, bagi para akademisi, praktisi atau pakar manajemen
dan organisasi yang ingin tulisannya atau hasil penulisannya dimuat, dapat
menyerahkan tullisan atau hasil penelitian yang betul-betul masih original, artinya
belum dimuat pada jurnal ilmiah yang lain. Demikian atas perhatian dan bantuan
berbagai pihak, kami dari team redaksi Jurnal Manajemen dan Organisasi
mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat kami,

Redaksi

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………… i

Kata Pengantar………………………………………………. iii

Daftar Isi…………………………………………………….. iv

KARAKTERISTIK USAHA DAN TINGKAT LITERASI KEUANGAN


PADA UMK DI KECAMATAN PANCORAN DKI JAKARTA.
Rosalia Nansih Widhiastuti, SE.MM., CFP® dan Ati Harianti,S.E.,M.B.A.,CRP®
Dosen Tetap Program Studi Manajemen, Universitas Trilogi….………..…….. 1 - 24

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM MELAKUKAN


PENILAIAN PRESTASI KERJA
Dhenok Darwanti, SE, MM Dosen Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr. Moechta Talib……………………............... .. 25 - 31

REAKSI 10 SAHAM KAPITALISASI TERATAS PADA PERISTIWA PILKADA


TAHUN 2015
Rahma Nur Praptiwi, S.Si, MM & Maulana Prawira Yoga ST. MM Program Studi Akuntansi
Politeknik Swadharma………………………..……………………32 – 46

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN


PRODUK RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STUCTURAL
EQUATION MODELLING
Fanny Suzuda Pohan, S.E.,M.M dan Budi Suryowati, S.E.,M.M
Dosen Tetap Program Studi Manajemen Universitas Trilogi………………….47 - 75

Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan Arsip pada Badan Pendapatan Daerah di Sistem


Administrasi Manunggal Satu Atap Kota Depok I
Maulana Prawira Yoga ST., MM dan Tedi Rochendi SE., MM, Dosen Tetap Program Studi
Akuntansi
Politeknik Swadharma…………………………………………………………76- 87

iv
Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan Arsip pada Badan Pendapatan
Daerah di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kota Depok I ”.

Maulana Prawira Yoga ST., MM dan Tedi Rochendi SE., MM

ABSTRAK

Kearsipan mempunyai peranan di dalam administrasi. Peranannya ialah sebagai pusat ingatan
dan sumber informasi dalam rangka melakukan kegiatan perencanaan, penganalisaan,
perumusan, kebijakan pengambilan keputusan pembuatan laporan penilaian pengendalian dan
pertanggung jawaban dengan secepatnya. Arsip merupakan sarana penting administrasi dan
kebutuhan utama untuk perkembangan organisasi. Karena arsip merupakan data dan informasi
yang sangat penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan Arsip pada
Badan Pendapatan Daerah di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kota Depok I. Dalam
penyimpanan arsip di Badan Pendapatan Daerah di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
Kota Depok menggunakan tiga sistem, yakni sistem sentralisasi, sistem desentralisasi dan sistem
kombinasi.

Kata Kunci, Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan, Arsip

76
1.1. Latar Belakanng Penelitian maupun mutunya, kantor (organisasi) harus
melakukan pekerjaan kantor untuk
Sejalan dengan perkembangan teknologi mengelola rekaman informasi yaitu tata
dalam era globalisasi saat ini, pada kearsipan.
umumnya setiap kegiatan operasional dan Kearsipan mempunyai peranan di dalam
non operasional akan memberikan dampak administrasi. Peranannya ialah sebagai pusat
positif terhadap kemudahan, namun dapat ingatan dan sumber informasi dalam rangka
pula dimungkinkan terjadi suatu dampak melakukan kegiatan perencanaan,
negatif yang harus segera diantisipasi agar penganalisaan, perumusan, kebijakan
tidak menimbulkan kerugian bagi pengambilan keputusan pembuatan laporan
perusahaan. penilaian pengendalian dan pertanggung
Dalam Undang-Undang nomor 43 tahun jawaban dengan secepatnya. Arsip
2009 tentang kearsipan disebutkan bahwa merupakan sarana penting administrasi dan
arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa kebutuhan utama untuk perkembangan
dalam berbagai macam bentuk dan media organisasi. Karena arsip merupakan data dan
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat penting.
informasi dan komunikasi yang dibuat dan Istilah arsip biasa mengandung berbagai
diterima oleh lembaga negara, pemerintah macam pengertian yang dipengaruhi oleh
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, segi peninjauan, sudut pandang dan
organisasi politik, organisasi massa, dan pembatasan ruang lingkupnya. Secara
perorangan dalam pelaksanaan kehidupan etimologis istilah arsip dalam bahasa
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belanda yaitu “archief”, dan dalam bahasa
Arsip merupakan bahan bukti mengenai Inggris “archive”, berasal dari kata “arche”
penyelenggaraan administrasi pemerintah sedangkan bahasa Yunani yang berarti
dan kehidupan bangsa. Setiap kegiatan baik permulaan.
dalam organisasi pemerintah maupun swasta Kemudian kata “arche” berkembang
selalu ada kaitannya dengan arsip. menjadi kata “taarchia” yang berarti
Semakin majunya bisnis di sektor catatan. Dalam bahasa Inggris, arsip juga
pemerintah dan swasta menimbulkan sering dinyatakan dengan istilah file yang
persaingan untuk meningkatkan artinya simpanan yang berupa wadah,
profesionalisme di perkantoran, perbankan, tempat, dan sebagainya yang digunakan
industri, pabrik, perhotelan, asuransi dunia untuk menyimpan bahan-bahan arsip dan
pendidikan, dan lain-lain. Salah satu disebut dengan berkas.
pelaksanaan kegiatan yang penting adalah Keberhasilan perusahaan tidak hanya
pelaksanaan kegiatan organisasi, baik itu dilihat dari kemampuannya untuk
bagian personalia, bagian umum, bagian memperoleh keuntungan namun harus
keuangan maupun bagian administrasi diimbangi dengan kegiatan pengelolaan
kearsipan. Untuk kemajuan bisnis kearsipan yang sistematis efisien dan praktis
diperlukan dukungan manajemen yang tepat. yang saling mendukung satu sama lain.
Untuk mengelola manajemen diperlukan Sehingga dapat meningkatkan citra
informasi yang teliti, tepat, dan cepat. perusahaan yang baik. Manajemen kearsipan
Informasi yang sangat penting bagi yang akan diterapkan di Badan Pendapatan
dunia bisnis adalah rekaman dari kegiatan Daerah di Sistem Administrasi Manunggal
bisnis itu sendiri. Jadi rekaman dari kegiatan Satu Atap Kota Depok I, meliputi
bisnis terdapat pada arsip. Karena semakin pengelolaan arsip dari sejak dokumen
rumitnya pekerjaan kantor baik jumlahnya

77
selesai diproses sampai dengan tahap sehingga perlu adanya sarana dan prasarana
pemusnahan arsip. penyimpanan arsip serta ruang penyimpanan
Pelaksanaan kegiatan manajemen arsip untuk menghindari kerusakan,
kearsipan harus selalu memperlihatkan kehilangan dan mempercepat proses
ketentuan-ketentuan yang telah berlaku di penemuan kembali, maka arsip yang telah
kantor yang bersangkutan. Kegiatan ditata dalam media simpan (folder, ordener,
manajemen kearsipan terdiri dari cara dan lain-lain) yang harus segera ditempatkan
penyimpanan arsip, prosedur surat masuk ke dalam sarana simpan yang sesuai dengan
dan surat keluar, pekerjaan merekam berkas, bentuk dan jenis media simpan dan tidak
penyusutan arsip dan menyangkut disatukan dengan sarana simpan milik unit
pemeliharaan. kerja lain. Yang tertata rapi dalam ruang
Kearsipan merupakan salah satu jenis penyimpanan arsip.
pekerjaan kantor atau pekerjaan tata usaha Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh badan pemerintah kantor terutama pelaksanaan tata
maupun badan swasta. Kearsipan kearsipannya tidak luput dari pengamatan
menyangkut pekerjaan yang berhubungan penulis. Sehingga penulis tertarik untuk
dengan penyimpanan warkat, surat, mengetahui lebih jauh mengenai prosedur
dokumen kantor lainnya. Kegiatan yang pelaksanaan kegiatan kantor terutama
berhubungan dengan penyimpanan surat- administrasi kearsipan dan penyimpanannya
surat dan dokumen inilah yang selanjutnya pada Pendapatan Daerah di Sistem
disebut kearsipan. Kearsipan memegang Administrasi Manunggal Satu Atap Kota
peranan penting bagi kelancaran jalannya Depok I.
organisasi yaitu sebagai sumber dan pusat Berdasarkan latar belakang yang
rekaman informasi bagi satu organisasi. dikemukakan di atas, maka peneliti
Undang-Undang nomor 7 tahun 1971 melakukan penelitian mengenai “Prosedur
tentang ketentuan-ketentuan pokok Pelaksanaan Penyimpanan Arsip pada
kearsipan, memberikan rumusan arsip Badan Pendapatan Daerah di Sistem
sebagai berikut: Administrasi Manunggal Satu Atap Kota
1. Naskah-naskah yang dibuat dan Depok I ”.
diterima oleh lembaga-lembaga Negara
dan badan- badan pemerintah dalam 1.1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
bentuk corak apapun, baik dalam keadaan Dalam penelitian ini, peneliti ingin
tunggal maupun kelompok, dalam mengetahui mengenai prosedur
rangka pelaksanaan kegiatan penyimpanan arsip di Badan Pendapatan
pemerintahan. Daerah di Sistem Administrasi Manunggal
2. Naskah-naskah yang dibuat dan Satu Atap Kota Depok I.
diterima oleh badan-badan swasta atau
perorangan, dalam bentuk corak apapun, Tinjauan Pustaka
baik dalam rangka pelaksanaan 2.1 Pengertian Prosedur
kehidupan kebangsaan.
Arti prosedur menurut Em Zul Fajri
Arsip memerlukan pengendalian dan dan Ratu Aprilia Senja (2003:672), prosedur
pengelolaan khusus oleh tenaga ahli yang adalah cara memecahkan suatu masalah
berkompeten dalam bidang kearsipan agar yang dilakukan langkah demi langkah dan
arsip-arsip yang tercipta dapat terselamatkan cara melakukan kegiatan yang disusun
dan dapat dipertanggung jawabkan, secara rapi dan sistematis.

78
Didalam Kamus Besar Bahasa Indon untuk melaksanakan semua rencana dan
esia (1998:703) prosedur adalah tahap- kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu a ditetapkan dengan dilengkapi segala
ktifitas, metode langkah kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa
demi langkah secara pasti dalam memecahk yang melaksanakan, dimana tempat
an suatu problem. pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara
Menurut Eko Endarmoko (2006:488) yang harus dilaksanakan, suatu proses
prosedur adalah jalan, langkah, metode, rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah
modus operandi, proses, saluran, siasat atau program atau kebijaksanaan ditetapkan yang
garis haluan kebijakan strategi. terdiri atas pengambilan keputusan, langkah
Menurut Peter Salim dan Yenny yang strategis maupun operasional atau
Salim (1991:1194) prosedur adalah tahap- kebijakan menjadi kenyataan guna mencapai
tahap kegiatan dalam melaksanakan suatu dariprogram yang ditetapkan semula.
kegiatan dan metode langkah demi langkah Berdasarkan pengertian pelaksanaan
secara nyata dalam memecahkan suatu diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
masalah. adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang
Berdasarkan pengertian prosedur disusun secara matang dan terperinci.
diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur
adalah proses untuk melaksanakan suatu 2.3 Pengertian penyimpanan
kegiatan yang disusun secara rapih dan Menurut Kamus Besar Bahasa
sistematis. Indonesia (1989:841) yaitu proses
pembuatan menyimpanan serta aktifitas
2.2 Pengertian Pelaksanaan pemasaran yang bersangkutan dengan
Menurut Kamus Besar Bahasa penahanan dan penyimpanan produk sejak
Indonesia (1989:488), pelaksanaan adalah dihasilkan sampai waktu dijual.
proses, cara, perbuatan melaksanakan, Menurut Peter Salim dan Yenny Salim
perancangan keputusan. (1992:1427) penyimpanan adalah tempat
Menurut Kamus Besar Bahasa menyimpanan atau proses, cara atau
Indonesia (1989:488), pelaksanaan adalah pembuatan penyimpanan.penyimpanan
proses, cara, perbuatan melaksanakan, adalah kegiatan yang dikakukan oleh satuan
perancangan keputusan. Sedangkan, kerja atau petugas gudang untuk
menurut Em Zul Fajri dan Ratu menampung hasil pengadaan barang/bahan
Aprilia Senja (2003:762) kantor, baik berasal dari pembelian, instansi
pelaksanaan adalah proses dan cara melaksa lain, atau yang diperoleh dari bantuan.
nakan. Pelaksanaan adalah suatu tindakan
atau pelaksanaandari sebuah rencana yang 2.4 Pengertian Arsip
sudah disusun secara matang dan terpeinci, Menurut Thomas Wiyasa, (2001:43)
implementasi biasanya dilakukan setelah bahwa arsip berasal dari bahasa Yunani
perencanaan sudah dianggap siap.Secara yaitu dari kata “arche”, kemudian berubah
sederhana pelaksanaan bisa diartikan menjadi “archea” artinya permulaan dan
penerapan. berarti juga jabatan atau fungsi/kekuasaan
Menurut Browne dan Wildavsky peradilan. Sedangkan “archea” artinya
mengemukakan bahwa pelaksanaan adalah dokumen atau catatan mengenai
peluasan aktivitas yang saling permasalahan, dan “archeon” berarti balai
menyesuaikan. Pelaksanaan merupakan kota.Sedangkan pernyataan lain, kata arsip
aktifitas atau usaha-usaha yang dilakukan berasal dari Bahasa Belanda yaitu “archief”.

79
Menurut Atmosudirdjo, (1982:157- pokok kearsipan, memberikan rumusan arsip
158), “archief” dalam Bahasa Belanda sebagai berikut :
mempunyai beberapa pengertian sebagai a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima
berikut : oleh lembaga-lembaga negara dan badan-
a. Tempat penyimpanan secara teratur badan pemerintahdalam bentuk corak
bahan-bahan arsip : bahan-bahan tertulis, apapun, baik dalam keadaan tunggal
piagam-piagam, surat-surat, keputusan- maupun kelompok, dalam rangka
keputusan, akte-akte, daftar-daftar, pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
dokumen-dokumen, peta-peta. b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima
b. Kumpulan teratur, daripada bahan-- oleh badan-badan swasta atau
bahan kearsipan tersebut. perotangan, dalam bentuk corak apapun,
c.Bahan-bahan yang harus diarsip itu sendiri baik dalam rangka pelaksanaan
kehidupan kebangsaan.
Dalam Bahasa Inggris, arsip
dinyatakan dengan istilah “file”, yang Selanjutnya, Undang-Undang no. 7 tahun
berasal dari Bahasa latin “filum” yang 1971 memberikan penjelasan bahwa yang
berarti tali atau benang. Pada awalnya dimaksud dengan naskah-naskah dalam
orang-orang inggris menyatukan warkat corak bagaimanapun dari suatu arsip, adalah
dengan cara mengikat dengan tali atau meliputi baik yang tertulis, maupun yang
benang. dapat dilihat dan didengar seperti hasil
Sedangkan menurut Drs. The Liang rekaman, film dan sebagainya.
Gie (1993:100) yang menyatakan Sedangkan yang dimaksud dengan
bahwa”arsip” adalah suatu kumpulan warkat berkelompok ialah naskah-naskahyang
yang disimpan secara sistematis karena berisikan hal-hal yang berhubungan satu
mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali sama lain yang dihimpun dalam satu berkas
diperlukan dapat secara cepat ditemukan tersendiri mengenai masalah yang sama.
kembali. Seminar dokumentasi atau arsip
Menurut Kamus Admnistrasi kementrian-kementrian diselenggarakan di
Perkantoran, Arsip adalah kumpulan warkat Jakarta pada 28 Februari–2 Maret 1957,
yang disimpan secara teratur berencana telah memberikan rumusan tentang arsip
karena mempunyai suatu kegunaan agar sebagai berikut :
setiap kali diperlukan secara cepat a. Arsip adalah kumpulan surat menyurat
ditemukan kembali. yang terjadi karena pekerjaan, aksi,
Menurut pengertian tersebut, warkat transaksi tindak tanduk dokumenter
yang selanjutnya disebut arsip harus (dokumentaire handeling), yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : disimpan sehingga pada tiap kali
1. Warkat tersebut harus masih dibutuhkan dapat dipersiapkan, untuk
mempunyai kegunaan melaksankan tindakan-tindakan
2. Warkat tersebut harus disimpan selanjutnya.
secara teratur dan berencana b. Arsip adalah suatu badan, dimana
3. Warkat tersebut dapat ditemukan diadakan pencatatan, penyimpanan serta
dengan mudah dan cepat apabila pengelolahan tentang segala surat, baik
diperlukan kembali dalam pemerintahan maupun dalam soal
Menurut Undang-Undang nomor 7 tahun umum, baik kedalam maupun keluar
1971 pasal 1 tentang ketentuan-ketentuan dengan satu sistem tertent yang dapat
dipertanggungjawabkan.

80
5. Nilai kegunaan perorangan.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) 6. Nilai kegunaan pemeriksaan.
memberikan rumusan tentang arsip yakni, 7. Nilai kegunaan penelitian/ sejarah.
segala kertas naskah, buku, foto, film,
microfilm, rekaman suara, gambar peta, Menurut Badri Munir Sukono, dalam
bagan atau dokumen-dokumen lain dalam penyimpanan arsip terdapat tiga sistem
segala macam bentuk dan sifatnya, asli atau penyimpanan arsip yang dapat
salinnya, serta dengan segala cara dipertimbangkan oleh suatu organisasi yaitu
diciptaannya, danyang dihasilkan atau :
diterima oleh suatu badan, sebagai bukti 1. Sistem sentralisasi
atau tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, Pada sistem ini, semua dokumentasi
kebijakan-kebijakan, keputusan-keputusan, dapat disimpan di pusat
prosedur-prosedur, pekerjaan-pekerjaan, penyimpanan.Unit bawahannya yang
atau kegiatan-kegiata pemerintah yang lain, ingin menggunakan dokumen dapat
atau karena pentingnya informasi menghubungi untuk mendapatkan
yangterkandung didalamnya. dan menggunakan sesuai dengan
Berdasarkan pengertian arsip diatas dapat keperluaan yang dimaksud.
disimpulkan bahwa arsip adalah catatan 2. Sistem desentralisasi
kegiatan atau sumber informasi dengan Pada sistem ini, semua dokumen
berbagai macam bentuk yang dibuat oleh diserahkan pada pengelola dan
lembaga, organisasi maupun perseorangan penyimpanan dokumen diserahkan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan. pada pengelola dan penyimpanan
dokumen pada masing-masing unit.
2.5 Pelaksanaan Penyimpanan Arsip 3. Sistem Kombinasi
Penyimpanan arsip adalah Pada sistem ini,masing-masing
menempatkan dokumen sesuai dengan bagian menyimpan dokumennya
sistem pemyimpanan dan peralatan yang sendiri dibawah kontrol sistem
digunakan.Dengan adanya sistem pusat.Dokumen yang disimpan pada
penyimpanan inibertujuan agar arsiptidak masing-masing bagian lazimnya
hilang atau rusak karena berbagai hal. adalah dokumen yang menyangkut
Arsip perlu disimpan karena personalia, gaji, kredit, keuangan,
memiliki berbagai nilai guna bagi dan catatan penjualan.Pada sistem
organisasi, yaitu sumber informasi untuk kombinasi, tanggung jawab sistem
mengetahui usaha-usaha yang telah dicapai atas pengelola dokumen atau petugas
baik dari kegagalan maupun yang secara operasional bertanggung
keberhasilannya dan yang paling penting jawabatas pengelola dokumen
adalah sebagai bahan evaluasi demi sebuah oraganisasi.
kelangsungan organisasi. Petugas ini akan menyusun
dan mengembangkan jaringan sistem
Ada 8 nilai kegunaan menurut Basir Barths kontrol dan prosedur sistem
(1990-115), yaitu : kearsipan. Sistem ini lazimnya
1. Nilai kegunaan administrasi. dipakai oleh perusahaan yang
2. Nilai kegunaan dokumentasi. memiliki dan mengoperasi
3. Nilai kegunaan hukum. perusahaan sekaligus anak
4.Nilai kegunaan fiskal/ yang berkaitan perusahaannya.
dengan keuntungan.

81
Pemilihan sistem tersebut harus setiap surat yang berasal dari daerah yang
mempertimbangkan faktor jumlah dan status sama, disimpan ditempat yang sama.
kantor yang harus dilayani oleh jasa 5. Sistem tanggal (chronological filing
menyimpanan dokumen, seperti seberapa sistem)
dekat letak kantor pusat serta kantor cabang Dalam sistem ini susunan arsip diatur
yang dimiliki organisasi tersebut, berapa berdasarkan waktu seperti tahun, bulan,
cabang yang dimiliki, apakah tersedia sistem tanggal.Hal yang dijadikanpetunjuk
telekomunikasi dan sistem penyampaian pokok adalah tahun, kemudian bulan dan
dokumen yang paling bagus memenuhi tanggal. Cara kronologis yang digunakan
kebutuhan organisasi, subunit, dan dalam filling jika arsip merupakan
personilnya. rangkaian yang menyangkut suatu
Di dalam penyimpanan berkas dan masalah yang sama dan berasal dari
penemuan kembali warkat yang disimpan instansi yang sama, oleh karenaitu
dapat menggunakan bermacam-macam indeksnya mungkin nama instansi atau
metode.menurut A.W. Wijaya, masalah yang sama namun judulnya
(1993:104109), lima macam metode pokok adalah tanggal.
kearsipan yang sudah dikenal adalah :
1. Sistem Abjab (alphabetical filing sistem) Tujuan kearsipan berdasarkan UU No.7
Sistem abjab adalah suatu sistem Tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan
penyimpanan dan penemuan kembali pokok kearsipan ialah untuk menjamin
berdasarkan urutan abjab. Dalam sistem keselamatan bahan pertanggungjawaban
ini semua arsip/dokumen diatur nasional tentang perencanaan, pelaksanaan
berdasarkan abjab nama orang, organisasi dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan
atau kantor. serta untuk menyediakan bahan
2. Sistem pokok soal (subjectfiling sistem) pertanggungjawaban tersebut bagi
Dalam sistem ini semua naskah atau kegaiatanpemerintah.
dokumen disusun dan dikelompokkan
berdasarkan pokok soal/masalah. Tujuan penyimpanan arsip menurut
3. Sistem nomor/angka (numerical filing Thomas Wiyasa, (2003:9091) adalah:
sistem) 1. Sebagai pusat ingatan dan informasi
Sistem penyimpanan yang berdasarkan apabila berkas diperlukan sebagai
nomor atau angka dan sistem ini sering keterangan.
juga disebut kode klasifikasi 2. Memberi data kepada yang memerlukan
persepuluhan. Pada sistem ini dijadikan tentang hasil-hasil kegiatan dan
kode surat adalah nomor yang ditetapkan pekerjaan pada masa lampau.
sendiri oleh unit organisasi yang 3. Memberi keterangan vital atau penting
bersangkutan. sesuai dengan ketentuan perundang-
4. Sistem wilayah/daerah (geographical undangan.
filing sistem)
Dalam sistem ini susunan arsip diatur 2.6 Prosedur Penyimpanan Arsip
berdasarkan judul nama, wilayah dan
daerah. Pada tempat penyimpannya, Prosedur penyimpanan adalah
sistem wilayah iniharus dibantu dengan langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan
sistem lain seperti sistem abjab atau sehubungan dengan akan disimpannya suatu
sistem tanggal. Cara ini menghendaki warkat. Dalam prosedur penyimpanan arsip,
dokumen perlu dicatat, diberkaskan, dan

82
disimpan.Kegiatan tersebut memerlukan dilakukan dengan cara pemberian kode.
perlengkapan dan peralatan penyimpan Kode merupakan alat untuk memastikan dan
beserta pengelolaanya. Arsip atau dokumen mengenal masalah utama sampai dengan
kertas yang dikelola secara manual dapat perinciannya, dan mengatur susunan
diklasifikasikan menjadi lima jenis dan berkelas dalam penyimpannya .jadi
tentunya membutuhkan sistem penyimpanan kodemerupakan tanda-tanda pengganti
yang berbeda satu sama lain. (Badri Munir tentang pokok masalah didalam klasifikasi.
Sukoco, 2007:99) Didalam membuat kode dapat
Sebelum surat atau dokumen mempergunakaan huruf, angka atau
disimpan didalam file arsip, terlebih dahulu gabungan antara huruf dan angka.
diadakan pengklasifikasi. Klasifikasi 1. Kode huruf terdapat beberapa bentuk
merupakan sarana dan kegiatan untuk kode berupa :
menggolongkan surat dokumen atas a.dasar Huruf tunggal seperti :
perbedaan yang ada dan pengelompokan A,B,C,D,E,F dan seterusnya.
atas dasar persamaan yang ada. Prinsip b. Huruf ganda seperti : AA, BB,
klasifikasi adalah mengarah kepada CC, DD dan seterunya.
penataan susunan arsip yaitu mengatur, c. Huruf yang merupakan singkatan
mengelompokkan dan menyimpan kedalam dari nama dan masalah.
unit-unit kecil. d. Satuan huruf yang merupakan
singkatan atau akronim, istilah-
Menurut A.W. Widjaja, (1993:109112), agar istilah masalah atau nama.
pola klasifikasi itu efektif diperlukan syarat- 2. Kode angka terdapat beberapa bentuk
syarat: kode berupa :
1. Harus tertulis. a. Angka atau nomor urut 1, 2, 3 dan
2. Golongan masalah dan pencariannya seterusnya, masing-masing nomor
harus sesuai dengan fungsi dan kegiatan digunakan untuk suatu masalah.
kantor. b. Suatu angka atau angka blok yang
3. Perincinannyatidak terlalu terurai dan terdiri dari beberapa angka,
sebaiknya tidak melebihi dari tiga misalnya dua (00), tiga(000),
tingkatan masalah. empat (0000) dan seterusnya
4. Istilah yang dipakai untuk masalah harus sampai batas jumlah tertentu
singkat tetapi mampu memberikan dipergunakan untuk suatu masalah
pengertian luas, mudah diperlukan secara pokok tertentu.
teknik ilmiah tertentu. c. Angka desimal, yaitu yang
5. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan berasarkan persepuluhan,
tentang arti dan ruang lingkup masing- misalkan, (010), (030), dan
masing subjek atau masalah. seterusnya.
6. Dilengkapi dengan kode (tanda) baik d. Kombinasi huruf dan angka, yaitu
berbentuk huruf ataupun angka. mempergunakan huruf tunggal
7. Bentuk dan susunan pola hendaknya atau ganda, singkatan atau huruf
teratur dan luwes kependekatan yang dipergunakan
8. Dilengkapi dengan indeks atau masalah sebagai kode masalah utama dan
yang disusun secara alphabetis. untuk sub masalah atau sub-sub
masalah mempergunakan angka
Untuk memperoleh penghematan tenaga, yang baik berupa nomor urut
waktu dan tempat, penulisan pokok surat

83
satuan angka maupun berupan 7. Microreccord file, merupakan laci
desimal. penyimpanan vertikal yang terdiri dari
Dalam prosedur penyimpanan ada kartu berukuran kecil. Kotak ini
beberapa peralatan yang dapat digolongkan memiliki pembagi laci yang dapat yang
menjadiperalatan manual, mekanis, dan memuat mikrofile, kartu legam
otomatis.Peralatan menyediakan ruang (aperature card) atau microfilm.
penyimpanan untuk dokumen, sehingga 8. File media lainnya,
pemakai harus menuju ke berkas untuk merupakan penyimpanan dan pencarian
menyimpan atau mengambil dokumen. dokumen dalam
Perlengkapan penyimpanan manual media disket, CD, DVD maupun kertas.
menurut Badri Munir Sukoco,
(2007:101104) terdiri dari : Dalam melaksanakanprosedur
1. Spindle file, merupakan sebuah pelaksanaan penyimpanan arsip perlu
jarumbesar atau paku menganga ke atas adanya alat-alat yang digunakan untuk
yang ditancapkan pada papan atau menyimpan arsip menurut A.W. Widjaja,
kertas tebal. (1993:112118), antara lain:
2. Vertical filing cabinet, merupakan 1. Folder (map) adalah semacam map
sebuahlemari penjajaran bertikal dengan tetapi tidakmempunyai daun penutup.
berbagai alaci untuk penyimpanan arsip. 2. Guide (petunjuk dan pemisah)
3. Open self file, berupa jajaran dokumen merupakan petunjuk tempt berkas-
yang dilakukan pada lemari terbuka berkas tersebut.
(sama dengan rak buku). 3. Ticler (berkas pengingat) alat ini
4. Lateral files,adalah unit penyimpanan semacam kotak yang dipergunakan
dimana dokumen diakses dari samping untuk menyimpan kartu-kartu pinjam
secara horizontal. arsip.
5. Unit box lateral file, rancangan kotak 4. Filling cabinet (lemari arsip) digunakan
khusus yang digantung pada rel yang untuk menempatkan folder yang telah
ditempelkan pada tiap sepanjang rel. berisi naskah-naskah atau dokumen
Setiap kotak mampu memuat dokumen bersama dengan guide-guidenya.
setebal 10 cm yang digantung agak 5. Rak arsip untuk menyimpan berkas atau
miring untuk mempercepat rujukan, dokumen tidak berbeda dengan rak
sehingga tidak perlu mengambil folder untuk menyimpan buku-buku pada
sebelum penyimpan stock kartu yang perpustakaan.
dijajarkan dalam berbagai ukuran 6. Kartu kendali, dibuat dari kertas tipis
sehingga perlu mengambil folder dengan ukuran 10X15 cm.
sebelum menyimpan dan pencarian 7. Kartu pinjaman arsip digunakan untuk
dokumen. pinjaman arsip.
6. Card file, menyimpan stok kartu yang
dijajarkan dalam berbagai ukuran
sehingga pemakai dapat
menggunakannya sebagai referensi
informasi yang dibutuhkan (hampir
mirip dengan yang digunakan
perpustakaan), seperti catatan kegiatan
(seperti bon dan tagihan).

84
3.1 Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan kearsipan di Badan Pendapatan Daerah
Arsip Badan Pendapatan Daerah di di Sistem Adminitrasi Manunggal Satu
Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap.
Atap Kota Depok 1 (BAPENDA)
Sesuai dengan ketentuan pada Manual
Pelaksanaan penyimpanan arsip Manajemen Kearsipan di Badan Pendapatan
merupakan kegiatan penyimpanan informasi Daerah di Sistem Adminitrasi Manunggal
arsip sehingga arsip-arsip dapat ditemukan Satu Atap, bahwa arsip semi aktif harus
dengan mudah, cepat, dan tepat. Di Badan disimpan dan dikelola di
Pendapatan Daerah di Sistem Administrasi RuangPenyimpanan Arsip (RPA).Untuk
Manunggal Satu Atap Kota Depok I, menjamin dalam pengelolaan Kearsipan di
pelaksanaan penyimpanan arsip dilakukan Ruang Penyimanan Arsip (RPA) dapat
untuk menyimpanan arsip dandata-data dilaksanakan secara optimal.Mengingat
tentang BAPENDA dengan menggunakan arsip adalah merupakan aset perusahaan,
sistem gabungan antara sentralisasi dan maka keberadaan arsip perlu dipelihara dan
desentralisasi, dengan cakupan sebagai dikelola sesuai dengan ketentuan yang
berkut : berlaku telah ditetapkan oleh perusahaan.
1. Arsip yang disimpan dan dikelola di Pelaksanaan Penyimpanan Arsip di
Pusat Penyimpanan Arsip (PPA) disebut BAPENDA menggunakan
sebagai arsip desentralisasi . PPA (Pusat prosedurpenyimpanan manual elektronik
Penyimpanan Arsip) adalah gedung atau dengan sistemgabungan antara sentralisasi
bangunan yang dipergunakan secara dan desentralisasi, agar sesuaidengan
khusus untuk menyimpan dan prosedur manual manajemen kearsipan
memelihara arsip inaktif dan sehinggadalam setiap pengambilan
dikelolasesuai dengan ketentuan. keputusan maupun kebijakan manajemen
2. Arsip yang disimpan dan dikelola Unit BAPENDA mampu melaksanakannya
Kerja dan Ruang Penyimpanan Arsip dengan cepat, tepat dan akurat.
(RPA) disebut sebagai arsip Mengenai prosedur pelaksanaan
desentralisasi. Ruang Penyimpanan penyimpanan arsip di BAPENDA adalah
Arsip (RPA) adalah ruangatau tempat sebagai berikut:
khusus penyimpanan arsip semiaktif 1. Penerimaan arsip
yang dikelola sesuai dengan ketentuan Tahap awal dari
yang berlaku. penyimpanan arsip adalah menerima
3. Dimanapun dan dalam bentuk apapun arsip yang sudah dipisah oleh unit
(softcopy maupun hardcopy) arsip kerja berdasar sub pokok masalah,
disimpan atau siapapun yang DPAP (Daftar Pertelaan Arsip
menyimpan maka setiap prosedur harus Pindah), FPA(Formulir Pemindahan
diikuti secara beragam, sejak arsip siap Arsip) lembar ke 2 dan softcopy
untuk disimpan sampai pada proses DPAP dari unit kerja pemilik arsip.
pemusnahan arsip. Kegiatan pemerimaan arsip
4. Untuk mencapai keseragaman dalam BAPENDA yaitu menghitung kotak
menjalankan Pedoman Manajemen arsip yang diterima dan dipastikan
Kearsipan, pimpinan unit kerja jumlahnya sama dengan data yang
kearsipan diberi wewenang untuk tercantum dalam DPAP dan DIK
menjalankan control yang terkendali (Daftar Isi Kotak), dikembalikan
terhadap semua penerapan manajemen

85
pada unitkerja untuk direvisi pada DPAP, dilakukan tindakan
kembali. sebagai berikut :
Dalam pelaksanaan i. Revisi DPAP (diperbaiki
penerimaan arsip di RPA ada kesalahan atau coret data yang
beberapa personil yang melakukan tidak ada fisiknya).
kegiatan dan tugas masing-masing ii. Tanda tangani DPAP lembar 1
antara lain : dan 2 yang telah sesuai dengan
1. Petugas Arsip RPA (Ruang kotak arsip yang diterima.
Penyimpanan Arsip) Petugas iii. Menyerahkan DPAP lembar 2
Arsip RPA melaksanakan kepada Petugas Arsip Unit Kerja
kegiatannya pada saat setiap ada Pemilik Arsip.
pemindahan arsip dari unit kerja
RPA. Petugas Arsip RPA dalam 2. Pola penomoran dan penentuan
melaksanakan kegiatannya sarana simpan
antara lain : Tahap kedua dari penyimpanan
i. Lakukan pengecekan apakah arsip adalah penentuan sarana simpan
pemindahan arsip telah dan pola penomoran. Sarana simpan
dilengkapi dengan : yang dipergunakan untuk menyimpan
 Daftar pemilihan arsip yang arsip RPA adalah rak statis, yang diatur
dipindahkan, rangkap 2 (dua) sebagai berikut :
 Softcopy DPAP. a. Setiap rak statis terdiri dari 2 sisi,
ii. Bersama dengan petugas masing-masing sisi terdiri dari 3
arsip unit kerja, lakukan baris. Baris pertama dan kedua setiap
pengecekan jumlah kotak sisi diisi sebanyak 12 kotak arsip.
arsip yang telah diterima. b. Pola penomoran pada kelompok rak,
iii. Apabila dalam proses disebut blok adalah berupa abjad
pemindahan terdapat kotak yang dimulai dari huruf A, B, dan
arsip yang rusak, dengan seterusnya.
sepengetahuan petugas arsip c. Pola penomoran pada 1 unit rak
unit kerja pemilik arsip dalam satu blok, berupa gabungan
mengganti kotak arsip huruf alphabet dan nomor. Setiap rak
dimaksud dengan kotak arsip A satu sisi : A1, A2, A3, RAK A sisi
baru. lain : A4, A5, A6.
iv. Pada kotak baru agar d. Dalam 1 (satu)unit rak diisi sebanyak
ditempelkan DIK (daftar isi 120 kotak arsip dan selanjutnya
kotak) dengan arsip yang dalam 1 baris rak diberi nomor urut
tertata didalamnya. 01 sampai dengan 12, dimulai dari
v. Petugas arsip unit kerja baris paling bawah dan tiap baris
membutuhkan paraf pada dimulai dari angka 1, dari sebelah
DPAP lembar 1 dan 2. kiri ke kanan.
2. Koordinator RPA e. Unit penomoran rak dimulai dari No.
Melaksanakan kegiatannya 01 s/d 24. Penempatan kotak arsip
pada saat setelah arsip diterima di pada rak statis dengan posisi tutup
RPA. Dalam hal terjadi ketidak kotak membuka ke sebelah kiri.
sesuaian antara jumlah arsip yang
diterima dengan data yang tertera

86
Dalan suatu penyimpanan 3.2 Tahap Pelaksanaan Pemeliharaan
memerlukan media simpan. Media dan Pengamanan Arsip
simpan yang dipergunakan dalam
penyimpanan pada BAPENDA Depok Dalam penyimpanan dan
I, yaitu : pemeliharaan arsip, harus
a. Ordner diperhatikan beberapa hal, yakni:
Ordner adalah suatu media simpan 1.Suhu harus tetap dijaga, dengan
yang dipergunakan untuk temperature ruangan antara 17c-
menyimpan arsip dalam berbagai 24c
bentuk dan berbagai jenis 2.Kelembabab ruangan antara 50-60
kepentingan. RH (Relative Humidity) dan
b. Folder secara berkala dilakukan kalibrasi.
Folder digunakan untuk 3.Dilarang merokok bila didalam
penyimpanan arsip dengan tingkat RPA.
pertumbuhan yang rendahdan setiap 4.Dilarang membawa makanan dan
folder diisi maksimum 60 lembar. minuman kedalam RPA.
c. Extension & Accordion Folder 5. Khusus di Pusat Penyimpanan
Extension & Accordion Arsip (PPA)untuk kegiatan
Folderdigunakan untuk arsip yang fumigasi, harus terlebih dahulu
jenis dokumennya mempunyai memperlihatkan kondisi disekitar
kesamaan masalah. lingkuan PPA.
d. Map gantung 6. Memelihara dan menjaga
Map gantung dipergunakan sebagai kebersihan RPA.
media tambahan untuk diisi folder 7. Secara rutin memeriksa dan
yang akan ditata/disimpan didalam merapihkan arsip didalam RPA.
laci filing cabinet. 8. Menambal arsip yang robek agar
e. Binder Komputer kondisi arsip tetap terpelihara.
Binder komputer besar sebagai 9. Apabila terjadi kebocoran RPA
media simpan hasil cetak kertas yang mengakibatkan arsip
“continuous form” yang tersebut menjadi basah atau
dipergunakan untuk pembuatan karena sebab lainnya, maka arsip
laporan-laporan surat-surat transaksi tersebut harus segera dikeringkan.
pembayaran. 10. Melakukan test kontrol secara
f. Amplop Arsip rutin.
Amplop arsip dipergunakan untuk 11. Dilengkapi alat pemadam api
menata/menyimpan arsip bukti dan secara berkala dilakukan
transaksi keuangan/warkat-warkat, pemeriksaan baik fisik maupun
yang selanjutnya dimasukkan kedala isinya.
kotak arsip. 12. Baik di Ruang Penyimpanan
g. Box File Arsip (RPA) dan di Pusat
Box file dipergunakan untuk Penyimpanan Arsip (PPA) harus
menyimpan bahan referensial/arsip selalu dalam keadaan terkunci.
tertentu, antara lain : buku
prospectus, majalah dan lain-lain.

87

Anda mungkin juga menyukai