Anda di halaman 1dari 3

Pregnancy Hypertension: An International Journal of Womens Cardiovascular Health

Hipertensi pada Kehamilan : Jurnal Internasional Kesehatan Jantung Wanita.


Klasifikasi, Diagnosis, dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi pada Kehamilan: Meninjau
Kembali Pernyataan dari ISSHP.
Pengantar
Tidak pernah ada konsensus yang pasti tentang klasifikasi dan kriteria diagnosis untuk
penyakit hipertensi pada kehamilan. Ketidakpastian ini memungkinkan terdapat perbedaan
yang berlawanan pada ibu dan janin untuk berbagai penyakit pada hipertensi, khususnya
preeklamsia.
Pada tahun 2000, perhimpunan internasional untuk penelitian hipertensi pada
kehamilan (ISSHP) mengakui bahwa kurangnya konsensus adalah salah satu alasan
terjadinya kontroversi mengenai konseling, penatalaksaan, dan pengumpulan data segera
pada kehamilan. Dengan demikian, perhimpunan menunjuk sebuah komite untuk meninjau
kembali klasifikasi yang tersedia, disahkan dan disarankan untuk diterbitkan bagaimana
seharusnya penyakit ini diklasifikasi dan didiagnosis pada kehamilan [1]. Batu sandungan
utama yaitu tetap atau tidak proteinuria harus dipertahankan sebagai sine qua non untuk
diagnosis preeklamsia, perhimpunan merekomendasikan pengertian yang luas, tidak termasuk
proteinuria, namun dapat dimasukkan pada pengertian klinis preeklamsia, sementara
masuknya proteinuria akan lebih memastikan spesifitas terkait diagnosis ketika melaporkan
kriteria klinis untuk pasien yang terdaftar dalam penelitian ilmiah. Tujuan dari dokumen ini
untuk memperbarui ISSHP berpikir tentang hal ini.
Mengapa membutuhkan pernyataan terbaru?
Pada beberapa tahun sejak ini dilaporkan, telah ada sejumlah perkembangan yang
bersangkutan dengan diagnosis, klasifikasi dan penatalaksanaan pada penyakit hipertensi
pada kehamilan. Satu masalah yaitu konsep yang muncul bahwa preeklamsia mungkin
memiliki beberapa subtipe, manifestasi klinis akhir yang menjadi hasil dari respon ibu baik
pada fungsi plasenta yang abnormal atau plasentaasi abnormal [2]. Beberapa isu klinis perlu
dipertimbangkan.
Pertama, telah ada gerakan internasional pada penggunaan merkuri
spigmomanometer, sebagian besar untuk alasan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini
telah menyebabkan meluaskan penggunaan alat ukur tekanan darah otomatis, khususnya pada
preeklamsia. Kedua, telah ada pengakuan yang tumbuh pada ketidakakuratan potensial dalam
pengukuran proteinuria dan potensi terjadinya komplikasi berat pada ibu hamil dengan
hipertensi de novo tanpa proteinuria [3]. Ketiga, telah terjadi ledakan penelitian hipertensi
umumnya ke dalam penyakit hipertensi jas putih, sehingga sangat penting untuk
membedakan antara ini dan hipertensi kronis. Keempat, penelitian penyebab dari preeklamsia
telah menyebabkan pertimbangan bahwa diagnosis mungkin menjauh dari diagnosis klinis
tradisional yang menggunakan biomarker, terutama faktor angiogenik [4]. ISSHP
menganggap bahwa ini mungkin daerah bermanfaat untuk kriteria diagnostik di masa depan
tapi untuk saat ini definisi klinis tetap yang paling tepat. Akhirnya, sejumlah pedoman ilmiah
telah dihasilkan dalam beberapa tahun terakhir oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(http://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_health/97892415483
35/en/index.html) dan lain-lain [5-10] untuk membantu dalam penatalaksanaan penyakit

hipertensi pada kehamilan; pada tekanan darah berapa yang diperlukan untuk mengobati
hipertensi dan ketika profilaksis kejang harus diberikan, tetapi ada bukti bahwa pedoman
tersebut membuat perbedaan untuk meningkatkan hasil kehamilan [9]. Banyak negara tidak
memiliki pedoman nasional untuk penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan dan diharapkan
pedoman ini mungkin membantu dalam penyusunan protokol lokal.
ISSHP menugaskan sekelompok kecil dari penetili dokter untuk memberikan
rekomendasi tentang klasifikasi yang tepat, definisi dan penatalaksanaan penyakit hipertensi
pada kehamilan.
Klasifikasi yang diperbarui untuk penyakit hipertensi pada kehamilan adalah sebagai
berikut:
1. Hipertensi Kronis
2. Hipertensi Gestasional
3. Preeklamsia de novo atau ditumpangkan pada hipertensi kronis
4. Hipertensi jas putih (whitecoat hypertension).
Kriteria Diagnosis
Hipertensi
Preeklamsia dan hipertensi gestational ditandai dengan serangan hipertensi baru
(sistolik >140 mmHg atau diastolik > 90 mmHg) setelah 20 minggu kehamilan [11]; dengan
demikian penting untuk mempunyai tekanan darah normal pada masa sebelum kehamilan
atau setidaknya pada awal kehamilan sebelum terdapat penurunan tekanan darah yang
berhubungan dengan kehamilan. Jika tidak, pengukuran pertama tekanan darah antara 16 dan
20 minggu mungkin dapat menimbukan missed diagnosis dari hipertensi kronis.
Ketika perempuan menderita hipertensi pada kehamilan setelah 20 minggu dan
tekanan darah sebelumnya tidak diketahuin, wanita itu harus ditatalaksana seolah-olah dia
telah menderita hipertensi gestasional atau preeklamsiaa dan harus diperiksa dengan tepat
setelah kehamilan untuk menentukan apa dia mempunya hipertensi kronis yang mendasari.
Spigmomanometri merkuri merupakan standar emas untuk merekam tekanan darah
pada kehamilan, tapi ISSHP mengakui bahwa teknik ini semakin tidak tersedia. Perangkat
aneroid umumnya digunakan tapi mungkin tidak akurat. Satu penelitian menemukan bahwa
50% dari perangkat aneroid memiliki setidaknya satu membaca >10 mmHg keluar
dibandingkan dengan hanya 10% dari perangkat merkuri [12]. Jika perangkat otomatis akan
digunakan, kami menyarankan menggunakan salah satu yang telah terbukti handal dalam
kehamilan, seperti perangkat Omron T9P atau Omron MIT Elite (HEM-7300-WE) [13,14];
beberapa perangkat mungkin akurat untuk wanita dengan hipertensi kronis atau hipertensi
gestasional tetapi tidak untuk wanita dengan pre-eklampsia [15]. Ketika alat tersebut tidak
tersedia, kami sarankan untuk tetap menggunakan spigmomanometer merkuri untuk tujuan
memungkinkan kalibrasi perangkat otomatis yang akan digunakan. Sebuah metode auskultasi
baru, memanfaatkan spigmomanometer kristal liquid daripada merkuri, tampaknya akurat
dan dapat menjadi alternatif yang masuk akal untuk spigmomanometry merkuri atau
perangkat otomatis pada kehamilan (Davis G, komunikasi pribadi).
ISSHP mengakui bahwa di beberapa negara hanya terdapat perangkat aneroid dan
sampai saat kristal cair atau perangkat otomatis dapat diperoleh di negara-negara, perangkat
aneroid akan perlu digunakan meskipun tidak akurat.
Terlepas dari metode yang digunakan, kami sarankan minimal dua pengukuran
tekanan darah untuk mendiagnosa hipertensi dan sebaiknya tekanan darah tetap tinggi setelah
beristirahat semalam di rumah sakit hari.

Anda mungkin juga menyukai