Ensefalopati Dan Pengelolaan
Ensefalopati Dan Pengelolaan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan
fungsi otak menyeluruh yang dapat aku atau kronik, progesif/statis.
Ensefalopati yang terjadi sejak dini dapat menyebabkan gangguan
perkembangan neurologis.
Pasien dengan ensefalopati dapat mengalami kemunduran dalam fungsi
kognitif umum, prestasi akademis, fungsi neuropsikologik.
Tujuan khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
abses)
Bahan kimia beracun (timbale, merkuri)
Penyakit metabolik
kejang, kematian)
2.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan/pengobatan ensefalopati bervariasi dengan penyebab
utama dari gejala, akibatnya, tidak semua kasus ensefalopati
diperlakukan sama. Perlakuan terbaik yang dirancang oleh dokter yang
merawat setelah diagnosis utama pasien dibuat. Perawatan yang sangat
bervariasi karena penyebab yang sangat berbeda.
Contoh dapat menunjukkan betapa berbedanya pengobatan
ensefalopati dapat berubah sesuai dengan penyebabnya:
oksigen
Anoksia jangka panjang: rehabilitasi
Toksisitas alkohol jangka pendek: cairan IV atau ada terapi
Penyalahgunaan alkohol jangka panjang (sirosis atau gagal hati
kronis): laktulosa oral, diet rendah protein, antibiotic
CT Scan/ MRI
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Klien
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan,
suku bangsa,alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal
pengkajian dan diagnosa medis.
3.1.2 Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya klien datang dengan keluhan kejang-kejang dapat disertai
dengan penurunan kesadaran,
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
kebisingan.
Hidung : adanya gangguan penciuman
Mulut dan gigi : membran mukosa kering, lidah terlihat bintik
dingin.
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d proses peradangan,
peningkatan TIK (Tekanan Intra Karnial)
2. Resiko Injuri : Jatuh b.d aktivitas kejang, penurunan kesadaran
dan status mental
3. Kerusakan mobilitas fisik b.d kelemahan umum, defisit neurologic
3.2 Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
N
o
Dx.
Keperawata
n
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi
Monitor status
neurologi setiap 2
jam: tingkat
kesadaran, pupil,
reflex, kemampuan
motorik, nyeri
kepala, kaku kuduk
NOC :
Circulation
status
Perubahan
perfusi
jaringan
serebral b.d
proses
peradangan,
Data
Pendukung :
Perubahan
kesadaran
Perubahan
tanda vital
Kelemahan
motorik
Neurologic
status
Tujuan :
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral dapat
teratasi
Kriteria Hasil :
Mempertahankan
tingkat kesadaran
dan orientasi
Tanda vital
dalam batas
normal.
Monitor tanda
vital dan
temperature setiap
2 jam
Kurangi aktivitas
yang dapat
menimbulkan
peningkatan TIK:
batuk, mengedan,
muntah, menahan
nafas
Berikan waktu
istirahat yang cukup
dan kurangi stimulus
lingkungan
Tinggikan posisi
kepala 30 45
pertahankan kepala
pada posisi netral,
hindari fleksi leher
Perubahan
nilai AGD
Tidak terjadi
defisit neurologi.
Kolaborasi dalam
pemberian Diuretik
osmotic,steroid,
antibiotic
Resiko Injuri :
NOC :
Kaji status
1
2
neurologi setiap 2
jam
Jatuh b.d
aktivitas
kejang,
penurunan
kesadaran
dan status
mental
Data
Pendukung:
Risk control
Tujuan :
Klien tidak
mengalami injuri
Kriteria Hasil :
Penurunan
kesadaran
Mempertahankan
tingkat kesadaran
dan orientasi
Aktivitas
kejang
Kejang tidak
terjadi
Perubahan
status mental
Injuri tidak
terjadi.
Kerusakan
mobilitas fisik
b.d
kelemahan
umum, defisit
neurologic
Data
Pendukung :
NOC :
Joint
Movement : Active
Pasien
mengatakan
lemah, tangan
dan kaki tidak
dapat
level
Mobility
Tujuan :
Gangguan
mobilitas fisik
teratasi
Pertahankan
keamanan pasien
seperti penggunaan
penghalang tempat
tidur, kesiapan
suction, spatel,
oksigen
Catat aktivitas
kejang dan tinggal
bersama pasien
selama kejang
Kaji status
neurologik dan
tanda vital setelah
kejang
Orientasikan
pasien ke
lingkungan
Kolaborasi dalam
pemberian obat anti
kejang
Kaji kemampuan
mobilisasi
Alih posisi pasien
setiap 2 jam
Lakukan massage
bagian tubuh yang
tertekan
Lakukan ROM
passive
Monitor
Tromboemboli,
Kriteria Hasil :
digerakkan
Pasien dapat
mempertahankan
mobilisasinya
secara optimal
Kekuatan
otot kurang
Integritas kulit
utuh
Kontraktur,
Tidak terjadi
kontraktur
konstipasi
Konsul pada ahli
fisioterapi jika
diperlukan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berasal dari kata : enchepalo (otak), pathy (gangguan). Yang
menggambarkan fungsi dan struktur otak yang abnormal. Ensefalopati
tidak mengacu pada penyakit tunggal, melainkan untuk sindrom disfungsi
otak global.
Kelainan dalam struktur anatomi listrik dan fungsi kimia, keracunan
jaringan otak dan sel-sel, cacat lahir (kelainan genetic yang meyebabkan
struktur otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang di
temukan pada saat lahir) merupaka penyebab dari ensefalopati.
Adanya gangguan mental, hilangnya fungsi kognitif, ketidakmampuan
untuk berkosentrasi, lesu, kesadaran menurun, kejang, otot berkedut
merupakan tanda gejala dari ensefalopati.
4.2 Saran
Untuk pembuatan makalah ini,kami menyadari masih banyak kekurangan,
kami berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna untuk
menyempurnakan makalah ini. Terima kasih
Tentang
iklan-iklan
ini
Bagikan
ini:
Facebook4
Tinggalkan komentar
Navigasi pos
NEXT POSTASKEP PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
Berikan Balasan
Cari:
POS-POS TERAKHIR
Maret 2015
KATEGORI
Tak Berkategori
META
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Cari:
POS-POS TERAKHIR
Maret 2015
KATEGORI
Tak Berkategori
META
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
Blog di WordPress.com.
Blog di WordPress.com. | Tema Goran.
Ikuti
Ensefalopati
Metabolik
PENDAHULUAN
Gangguan organ
kronik dan gangguan
sistemik progresif
lainnya dapat
menyebabkan
perubahan structural
system saraf dengan
manifestasi klinis yang
agak
berbeda, berlangsung
lambat dan khususnya
mengenai :
- Korteks serebral
amnesia dan deficit
kognitif lainnya yang
dapat berfluktuasi,
kelainan perilaku
- Ganglia basal
diskenesia atau sindrom
rigiditas-akinetik
- Serebelum disartria,
ataksia
Meskipun ensefalopati
metabolic
memperlihatkan
banyak manifestasi
klinis,
gangguan tertentu
berkaitan dengan
beberapa gambaran
motorik yang berbeda.
1. Penurunan kesadaran
sedang sampai berat
2. Gangguan
neuropsikiaatrik :
kejang, lateralisasi
3. Kelainan fungsi
neurotransmitter otak
4. Tanpa di sertai tanda
tanda infeksi bacterial
yang jelas
ETIOLOGI
Penyebab ensefelopati
metabolic adalah :
1. Hipoksia, misalnya
akibat henti jantung,
hipotensi berat
2. Hipoglikemia
3. Gagal organ
pernapasan, ginjal atau
hepar
4. Gangguan ion
hiponatremia dan
hipernatremia,
hipokalemia, gangguan
metabolism
kalsium atau
magnesium
5. Defisiensi Vitamin
6. Gangguan endokrin
7. Toksin, misalnya
karbon monoksida,
timbale, alcohol
KLASIFIKASI
Ensefalopati dibagi 2
yaitu :
1. Ensefalopati
metabolic primer
Yang tergolong dalam
ensefalopati primer ialah
:
- Degenerasi di
substansia nigra otak,
yaitu :
Penyakit JacobCreutzfeldt
Penyakit Pick
Korea Huntington
Eilepsi mioklonik
progresiva
Penyakit penimbunan
lipid
- Degenerasi di
substansia alba otak,
yaitu :
Penyakit Schilder dan
berbagai jenis
leukodisreofia
2. Ensefalopati
metabolic sekunder
Yang tergolong
ensefalopati sekunder
ialah :
2
1. Kekurangan zat
asam, glucose dan
kofaktor-kofaktor yang
diperlukan untuk
metabolism sel
a. Hipoksia, yang bisa
timbul karena
Penyakit paru-paru,
anemia, intoksikasi
karbon monoksida,
methhemoglobinemia,
keadaan setela insult
epileptic berhenti
b. Iskemia, yang bisa
berkembang karena :
Cerebral Blood Flow
(CBF) menurun akibat
penurunan cardiac
outpout seperti pada
sindrom Stokes- Adams,
aritmia, infark jantung,