KERATOSIS SEBOROIK
I.
Konsep Medis
A. Defenisi
Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada
orang tua berupa
Genetik
Banyak individu dengan keratosis seboroik memiliki riwayat keluarga
dengan penyakit yang sama. Disebutkan bahwa penyakit ini berhubungan
dengan faktor genetik dengan pola penurunan secara dominan autosomal.
Tampak adanya kelainan pada pengekspresian apoptosis marker p53 dan
Page 1
polimorfisme
reseptor
androgen
manusia,
peneliti
meningkatkan
keratinocyte
melanogen,
endothelin-1,
yang
Page 2
Manifestasi Keganasan
Kemunculan mendadak keratosis seboroik pada orang dewasa dapat terjadi
sebagai tanda adanya keganasan internal yang dikenal sebagai Leser-Trelat
sign. Kanker usus besar dan lambung biasanya memberikan manifestasi
kulit seperti ini. Sumber manifestasi lainnya bisa berasal dari lymphoma,
kanker payudara, leukemia, lepromatous leprosy, infeksi HIV, eritrodermic
eczema, melanoma, dan kanker paru-paru.
C. Patofisiologi
Epidermal Growth Faktor (EGF) telah terbukti terlibat dalam
pembentukan keratosis seboroik. Tidak ada perbedaan yang nyata dari ekspresi
immunoreactive growth hormone receptor di keratinosit pada epidermis normal
dan keratosis seboroik.
Page 3
melanosit
manusia
dan
terbukti
terlibat
dalam
pembentukan
Page 4
hiperkeratotik
terlihat
eksofilik
dengan
berbagai
tingkat
Page 5
5. Pada tipe irritated, terdapat infiltrat sel yang mengalami inflamasi berat,
dengan gambaran likenoid pada dermis bagian atas. Sel apoptotik terdapat
pada dasar lesi yang menggambarkan adanya regresi imunologi pada
keratosis seboroik. Kerdapat infiltrat sel yang mengalami inflamasi
berat tanpa
Page 6
Page 7
Page 8
II.
Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien.
Nama (diisi dengan nama inisial)
Jenis Kelamin (laki-laki dan perempuan sama-sama berisiko)
Usia (usia menentukan manifestasi dan penanganan)
Pendidikan (mengukur tingkat pengetahuan klien terhadap penyakit yang
diderita)
Pekerjaan (status ekonomi)
2. Keluhan Utama.
Pasien biaanya mengeluh adanya lesi yang mana dimulai dari lesi datar,
berwarna cokelat muda dengan diameter yang bervariasi yang biasanya
disertai dengan rasa gatal ataupun asimptomatik.
Page 9
3. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat Penyakit Saat Ini :
Munculnya keratosis seboroik biasanya di mulai dengan lesi datar,
berwarna coklat muda, berbatas tegas, dengan permukaan seperti beludru
sampai verukosa halus, diameter lesi bervariasi antara beberapa
millimeter sampai 3 cm. Lama kelamaan lesi akan menebal, dan memberi
gambaran yang khas yaitu menempel (stuck on) pada permukaan kulit.
Iritasi atau infeksi menyebabkan lesi membengkak, kadang terjadi
pendarahan, pengerasan dan warnanya semakin gelap karena inflamasi.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Adanya riwayat pernah mengalami penyakit yang sama. Bentuk dari
penyakit ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan menimbulkan
banyak atau sedikit keluhan.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Adanya keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau
penyakit kulit lainnya.
d. Riwayat Psikososial :
Timbulnya kecemasan secara berlebihan.
e. Riwayat Pemakaian Obat :
Pernah menggunakan obat kulit sebelumnya.
Page 10
B. Pemeriksaan Fisik
1. Subjektif
Lesi yang berwarna kecoklatan dan kadang menimbulkan sensai gatal.
2. Objektif :
Awitan keratosis seboroika biasanya dimulai dengan lesi datar berwarna
coklat muda sampai hitam, berbatas tegas, dengan permukaan seperti
beludru sampai verukosa halus. Diameter lesi bervariasi dari 1 mm sampai
beberapa sentimeter, jarang lebih dari 3 cm. Lama-kelamaan lesi akan
menebal, dan memberi gambaran khas seperti menempel (stuck-on) pada
permukaan kulit seolah-olah bisa dihilangkan dengan kerokan kuku. Jika
lesi diangkat akan tampak dasar yang lecet dan basah.
3. Pemeriksaan fisik
a. Pola Eliminasi
1) Insentitas BAK dan BAB terganggu.
2) Tanyakan pola berkemih dan bowel.
b. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Pemenuhan sehari-hari terganggu.
2) Kelemahan umum, malaise.
3) Toleransi terhadap aktivitas rendah.
4) Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.
c. Pola Tidur dan Istirahat
Page 11
Page 12
NIC :
No
1.
2.
Intervensi
Rasional
tindakan selanjutnya
3.
Page 13
4.
gejala
NIC :
No
1.
Intervensi
Rasional
3.
kepada pasien.
perawatan kulit.
kerusakan kulit.
Page 14
kepatuhan mempercepat
penyembuhan
5.
Kolaborasi pengobatan
Program penyembuhan
NIC :
No
1.
Intervensi
Rasional
2.
3.
banyaknya informasi
mengidentifikasi dan
berpartisipasi dalam aktifitas
Page 15
lingkungan tenang.
NIC :
No
1.
Intervensi
Inspeksi
kulit
Rasional
pasien
perawatan kulit
3.
4.
pasien
Page 16
DAFTAR PUSTAKA
Rata IGAK. Tumor Kulit. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. 5 ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007.
p. 229-30.
Harahap M. Keratosis Seboroika. In: Harahap M, editor. Ilmu Penyakit Kulit.
Jakarta: Hipokrates; 2000. p. 217.
Tanojo H, Yenny SW, Lestari S. Perbandingan Terapi Keratosis Seboroik Wajah
dengan Teknik Split-face antara Laser Karbon Dioksida dengan
Elektrodesika. CDK-201. 2013;40.
Gordon Et All. 2013. NANDA Nursing Diagnoses Definition and Classification
(NIC), Second Edition. USA: Mosby
Johnson, Marion, dkk. 2011. IOWA Intervention Project Nursing Outcomes
Classification (NOC), Second Edition. USA: Mosby
Page 17
Penyimpangan KDM
Genetik
Paparan sinar
matahari
KERATOSIS
SEBOROIK
Poliferasi dari keratonosit
Aktivasi melanosit
Gangguan rasa
nyaman
Sekresi melanocyte
stimulating cytokinies
Page 18
Intervensi Virus
HPV
Hiperpigmentasi pada
keratosis
Gangguan citra
tubuh
Kulit sering
mengelupas
Ansietas
Kerusakan integritas
kulit
Page 19