BAB.I PENDAHULUAN
istilah
keratosis
tidak
dapat
diterima
sebagai
keratinosit
epidermal
dan
biasanya
asimtomatik.
putih dan 54% pada pria kulit putih dan sekitar 61% pada pria kulit hitam dan sekitar
10% lebih pada wanita kulit hitam.
Ballin pada tahun 2009, menggolongkan epidemiologi keratosis seboroik
menurut hal dibawah ini :
A) Ras
Keratosis seboroik kurang umum di populasi dengan kulit gelap
dibandingkan dengan mereka yang memiliki kulit putih, namun orangorang kulit hitam mengembangkan varian keratosis seboroik yang disebut
dermatosis papulosa nigra. Lesi ini mempengaruhi wajah, terutama pipi
atas dan lateral daerah orbita. Lesi ini kecil, pedunkulasi, dan sangat
berpigmen dengan elemen keratotik minimal. Awal lesi ini umumnya
berawal dari keratosis seboroik biasa.
B) Gender
Tidak ada perbedaan gender dalam frekuensi terjadinya keratosis seboroik.
C) Umur
Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang umum pada individu yang
lebih tua. Mereka tampak meningkat seiring dengan meningkatnya usia.
Keratosis seboroik juga telah ditemukan terjadi pada individu muda.
2.4 Patogenesis
Epidermal Growth Faktor (EGF) atau reseptornya, telah
terbukti terlibat dalam pembentukan keratosis seboroik. Tidak ada
perbedaan yang nyata dari ekspresi reseptor immunoreactive
growth hormone di keratinosit pada epidermis normal dan keratosis
seboroik.
Ekspresi
dari
gen
bel-2,
suatu
gen
onkogen
penekan
regulasi
pertumbuhan,
deferensiasi,
migrasi
dan
dari
melanosit
melanocyte-stimulating
disekitarnya
cytokines.
dengan
Endotelin-1
mensekresi
memiliki
efek
dalam
pembentukan
Secara
hiperpigmentasi
imunohistokimia,
pada
keratinosit
keratosis
seboroik
pigmennya
menghasilkan
warna
luka
hitam.
keratosis.
hiperkeratosis
seperti
jalinan
keranjang.
seboroik
yang
khas.
Penyebab
dari
reaksi
memperlihatkan
inflamasi,
banyak
bagian-bagian
lingkaran
atau
dari
pusaran
perubahan
dari
sel-sel
Bowens
atau
karsinoma
sel
squamous
yang
7. Melanoacanthoma
Sinonim:
pigmented
seborrheic
keratosis.
jelas.
Melanosit
tersebut
kaya
dengan
melanin,
Mereka
menyerupai
melanoacanthoma
kecil-kecil.
rasa
gatal
Keganasan
yang
paling
sering
peradangan
dermatosis
yang
berpusat
di
khususnya
citarabine,
bisa
menyebabkan
Leser-Trelat.
Maligna
acanthosis
nigricans
kesamaan
mekanisme.
Namun,
hubungan
serta
pemeriksaan
penunjang
berupa
histologi.
Tidak
10
Biasanya
jepit.
Pasien kadang terasa benjolan semakin membesar
secara lambat.
Lesi tidak dapat sembuh sendiri secara tiba-tiba.
Sebagian kasus terdapat riwayat keluarga
diturunkan.
Lesi dapat timbul diseluruh tubuh kecuali telapak
asimptomatik,
pasien
hanya
mengeluh
yang
11
atau
penggosokan
dengan
keras
dapat
sel
basaloid
dengan
campuran
sel
skuamosa.
12
(solid),
(papilomatous),
reticulated
clonal
dan
(adenoid),
irritated.
hyperkeratotic
Gambaran
yang
13
menunjukkan
bahwa
sel
basaloid
yang
kecil
1. Melanoma maligna
Awalnya berupa tahi lalat yang berubah dalam warna, ukuran,
mulai timbul gejala (terbakar, gatal, sakit), terjadi peninggian
lesi, berkembangnya lesi satelit.
14
Akademi
dermatologi
Amerika
menekankan
pentingnya
Permukaan
tampak
mengkilat,
sering
dijumpai
15
sehari
dalam
16
minggu
menunjukkan
perbaikan
bila
pembekuan
terlalu
dingin
maka
dapat
akan
kosmetik.(5)
memberikan
hasil
yang
baik
secara
16
2. Bedah listrik
Bedah listrik (electrosurgery) adalah suatu cara
pembedahan atau tindakan dengan perantaraan panas
yang ditimbulkan arus listrik boiak-balik berfrekwensi
tinggi
yang
terkontrol
untuk
menghasilkan
destruksi
estetis
den
aman
baik
bagi
dokter
maupun
atau
elektrotomi,
elektrolisis
den
elektrokauter.
Elektrodesikasi
Merupakan
salah
satu
teknik
bedah
listrik.
17
cepat
serta
berbuah
kesembuhan.
Namun
3. Laser CO2
Sinar Laser adalah suatu gelombang elektromagnetik
yang memiliki panjang tertentu, tidak memiliki efek radiasi
dan memiliki afinitas tertentu terhadap suatu bahan/target.
Oleh karena memiliki sel target dan tidak memiliki efek
radiasi sebagaimana sinar lainnya, ia dapat digunakan
untuk tujuan memotong jaringan, membakar jaringan pada
kedalaman tertentu, tanpa menimbulkan kerusakan pada
jaringan
sekitarnya.
Sebagai
pengganti
pisau
bedah
18
dermabrasi
dikerjakan
menggunakan
raw
penyembuhan
surface.
Keberhasilan
tergantung
dan
pertumbuhan
cepatnya
sel-sel
epitel,
19
IDENTITAS
Nama Pasien
Umur
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Agama
: Ny. S
: 50 tahun
: Perempuan
: Janda
: Ibu Rumah Tangga
: Jember
: Islam
II. ANAMNESIS
Keluhan utama
Terdapat bercak-bercak berwarna coklat di daerah bawah mata dan pipi kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan di bawah mata kanan dan kiri serta pipi kiri muncul
bercak-bercak berwarna coklat dan hitam. Pasien mengatakan keluhan sudah lama
dirasakan, kurang lebih sudah 4 tahun. Pada awalnya bercak yang muncul hanya
sedikit dan kecil-kecil, tapi lama-kelamaan makin banyak dan membesar. Pasien tidak
mengeluh gatal maupun nyeri, tetapi merasa terganggu secara kosmetik karena
adanya bercak tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu
Menderita penyakit serupa (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak kandung juga mengalami gejala yang sama dengan dirinya
Riwayat Pengobatan
Belum diobati
Riwayat Alergi
Pasien tidak alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan
20
III.PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran
: kompos mentis
Keadaan umum
: baik
Kepala / leher : dalam batas normal
Jantung
: dalam batas normal
Paru
: dalam batas normal
Abdomen
: dalam batas normal
Extremitas
: dalam batas normal
Genitalia
: dalam batas normal
STATUS DERMATOLOGIS
Didapatkan papula dan plak di regio fasialis infra orbita dextra et sinistra serta
di region zigoma sinistra. Papula dan plak hiperpigmentasi dengan ukuran bervariasi
dari 1cm hingga 2,5 cm, warna coklat kehitaman, konsistensi lunak dan batas jelas.
IV. RESUME
Wanita, 50 tahun.
Mengeluhkan adanya bercak berwarna coklat di bawah mata kanan dan kiri
serta pipi kiri. Lesi tak nyeri dan tak gatal. Keluhan dirasakan sejak 4 tahun
yang lalu.
RPD (-), RPO (-), Riwayat alergi disangkal, saudara pasien mengalami hal
yang serupa.
Didapatkan papula dan plak di regio fasialis infra orbita dextra et sinistra serta
di region zigoma sinistra. Papula dan plak hiperpigmentasi dengan ukuran
21
bervariasi dari 1cm hingga 2,5 cm, warna coklat kehitaman, konsistensi lunak
dan batas jelas.
V. DIAGNOSIS BANDING
Nevus Pigmentosus
Keratosis senilis
Melanoma Maligna
VI. DIAGNOSIS KERJA
Keratosis Seboroik
VII. PENATALAKSANAAN
Elektrokauter
Fusidic acid 2% 2 dd ue
Daftar Pustaka
1. Halfian,
2006.
Keratosis
Seboroik.
Diakses
dari
http://halfian.multiply.com/journal/item/20/KERATOSIS_SEBOR
OIK
2. Balin, K.A., 2009. Seborrheic Keratosis. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/1059477-overview
3. Siregar, R.A., 2005. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta. EGC.
22
dari
dari