Kebutuhan Listrik Bagi Industri Pariwisata
Kebutuhan Listrik Bagi Industri Pariwisata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Apabila bahan tersebut mendapat energi foton, akan mengeksitasi elektron dari
ikatan atomnya menjadi elektron yang bergerak bebas dan akhirnya akan
mengeluarkan tegangan listrik arus searah. Dengan hubungan seri-paralel, sel
fotovoltaik dapat digabungkan menjadi modul dengan jumlah sekitar 40 sel,
selanjutnya gabungan dari sekitar 10 modul akan membentuk suatu array
Photovoltaik.
PLTS memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik DC (direct
current), yang dapat diubah menjadi listrik AC (Alternating current) apabila
diperlukan. PLTS pada dasarnya adalah pecatu daya dan dapat dirancang untuk
mencatu kebutuhan listrik yang kecil sampai dengan besar, baik secara mandiri,
maupun hibrid. Dengan metode desentralisasi (satu rumah satu pembangkit) maupun
dengan metoda sentralisasi.
(a)
(b)
Gambar 2.1. (a) PLTS Stand Alone (b) PLTS Hybrid dengan Generator dan Wind
Sumber : http://www.azetsurya.com/info.php.
10
11
12
Besarnya pasangan elektron dan hole yang dihasilkan, atau besarnya arus
yang dihasilkan tergantung pada intensitas cahaya maupun panjang gelombang
cahaya yang jatuh pada sel surya. Intensitas cahaya menentukan jumlah foton,
makin besar intensitas cahaya yang mengenai permukaan sel surya makin besar pula
foton yang dimiliki sehingga makin banyak pasangan elektron dan hole yang
dihasilkan yang akan mengakibatkan besarnya arus yang mengalir. Makin pendek
panjang gelombang cahaya maka makin tinggi energi fotonnya sehingga makin
besar energi elektron yang dihasilkan, dan juga berimplikasi pada makin besarnya
arus yang mengalir. Prinsip kerja sel surya adalah sebagai berikut: Cahaya yang
jatuh pada sel surya menghasilkan elektron yang bermuatan positif dan hole yang
bermuatan negative kemudian elektron dan hole mengalir membentuk arus listrik.
Prinsip ini di kenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi karena
terbuat dari semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas
dua jenis lapisan sensitif: lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p). Karena
sel surya ini mudah pecah dan berkarat sehingga sel ini dibuat dalam bentuk panelpanel dengan ukuran tertentu yang dilapisi plastik atau kaca bening yang kedap air
dan panel ini dikenal dengan panel surya.
13
Gambar: 2.5. Menunjukan proses perubahan cahaya akan menjadi arus listrik
Sumber: http://www.panelsurya.com/index.php/id/panel-surya-solar-cells/
Total pengeluaran listrik (wattage) dari sel surya adalah sebanding dengan
Voltase/tegangan operasi dikalikan dengan arus operasi saat ini. Sel surya dapat
menghasilkan arus dari voltase yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan bateri
yang menghasilkan arus dari voltase yang relatif konstan. Karakteristik output dari
sel surya dapat dilihat dari kurva performansi, disebut I-V curve. I-V curve
menunjukkan hubungan antara arus dan voltase (Ouaschning, 2005) .
14
Gambar 2.6.
Curva I-V
Gambar di atas menunjukkan tipikal kurva I-V. Voltase (V) adalah sumbu
horizontal. Arus (I) adalah sumbu vertical. Kebanyakan kurva I-V diberikan dalam
standar Test Conditions 1000 watt per meter persegi radiasi (atau disebut satu
matahari puncak/one peak sun hour) dan 25 derajat celcius suhu solar cell panel.
Radiasi matahari di Bali bisa dilihat seperti tabel di bawah.
15
Tabel 2.1
Bali Sun Radiation
Month
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
Annual
Temperatur Udara
derajat C
Humidity relative
%
27,7
27,9
27,8
28,0
27,6
27,2
26,4
26,3
26,8
27,6
27,9
27,9
27,4
83,2
81,5
82,2
81,2
80,4
79,4
78,7
77,9
78,7
79,9
81,4
80,7
80,4
4,94
5,04
5,41
5,35
5,11
4,76
4,75
5,28
5,95
6,22
5,71
5,33
5,32
mempunyai
16
17
2.2.2.4 Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh modul surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakan beban. Ukuran baterai yang dipakai
sangat tergantung pada ukuran panel dan load pattern. Ukuran baterai yang terlalu
besar baik untuk efisiensi operasi tetapi mengakibatkan kebutuhan investasi yang
terlalu besar. Sebaliknya ukuran baterai terlalu kecil dapat mengakibatkan tidak
tertampungnya daya yang lebih. Baterai tersebut mengalami proses siklus
menyimpan dan mengeluarkan, tergantung pada ada atau tidak adanya sinar
matahari. Selama waktu adanya matahari, array panel menghasilkan daya listrik.
Daya yang tidak digunakan dengan segera dipergunakan untuk mengisi baterai.
Selama waktu tidak adanya matahari, permintaan daya listrik disediakan oleh
baterai. Kapasitas bateri tergantung dari daya modul yang dikeluarkan dengan
tegangan yang dikeluarkan 24 V,DC.
2.2.2.5 Inverter
Inverter berfungsi untuk merubah arus dan tegangan listrik DC (direct
current) yang dihasilkan array PV menjadi arus dan tegangan listrik AC (alternating
current). Inverter yang digunakan adalah inverter dengan kapasitas tergantung dari
kapasitas daya modul surya dengan tegangan keluaran AC 220 Volt.
18
19
20
b. Radiasi matahari
Radiasi matahari di bumi pada lokasi yang berbeda akan bervariable dan
sangat tergantung dengan keadaan sepektrum matahari ke bumi. Insolasion
matahari akan banyak berpengaruh terhadap arus (I) dan sedikit terhadap
tegangan (v).
c. Kecepatan angin bertiup
Kecepatan tiupan angin disekitar lokasi sel surya akan sangat membantu
terhadap pendinginan temperature permukaan sel surya sehingga temperature
dapat terjaga dikisaran 25 derajat Celsius.
d. Keadaan atmosfir bumi
Keadaan atmosfir bumi berawan, mendung, jenis partikel debu udara, asap,
uap air udara, kabut dan polusi sangat menentukan hasil maksimum arus listrik
dari sel surya.
e. Orientasi panel kearah matahari secara optimum
Orintasi dari rangkaian panel kearah matahari secara optimum adalah sangat
penting untuk menghasilkan energi yang maksimum. Selain arah orientasi sudut
orientasi ( tilt engle ) dari panel juga sangat mempengaruhi hasil energi yang
maksimum. Untuk lokasi yang terletak di belahan utara latitude, maka panel
sebaiknya diorientasikan ke selatan. Begitu juga yang letaknya di belahan selatan
latitude, maka panel sebaiknya diorientasikan ke utara. Walaupun panel
diorientasikan ke barat atau ke timur akan tetap menghasilkan energi, tetapi tidak
akan menghasilkan energi yang maksimum.
21
22
pembangkitan
daya,
khususnya
dengan
23
Diesel cukup untuk mensupli beban puncak, maka inverter tidak akan
beroperasi parallel dengan genset.
Semua proses kerja tersebut diatas diatur oleh System Command Unit yang
terdapat pada hybrid controller. Proses control ini bukan sekedar mengaktifkan dan
menonaktifkan diesel tetapi yang utama adalah pengaturan energi agar pemakaian
BBM diesel menjadi efesien.
Sumber: http://www.azetsurya.com/info.php
24
siklus baterai bank menjadi naik dan mengurangi efisiensi sistem, daya lsitrik dari
genset di DC kan dan diubah kembali menjadi AC sebelum disupai ke beban
sehingga terjadi rugi-rugi yang signifikan. Berikut ini adalah gambar konfigurasi
25
PLN
BCR
Array
Inverter/
PCU
Battery
Switch
control
Load
26
Cara kerja sistem adalah: Selama modul surya menghasilkan listrik maka beban di
supli oleh PLTS. Apabila beban yang dicatu melebihi kemampuan PLTS, maka
listrik dari PLN akan masuk membantu. Untuk alasan keamanan, bila listrik dari
PLN mati dan PLTS menghasilkan daya yang kurang dari beban yang ada, maka
sistem otomatis akan mati. Hal ini mencegah terjadinya islading. Ukuran dari PLTS
grid connected dapat beragam sesuai dengan kemampuan. Kapasitas yang tersedia
dipasaran dari 30 watt sampai 3000 watt. Dengan design sistem bersifat modular,
sistem seperti ini bisa dibuat menjadi ratusan MW atau tanpa batas, dengan cara
menggabungkan sistem satu atau dengan yang lainnya. Keuntungan sistem modular
ini adalah sistem bisa dibuat dari kapasitas kecil sampai kapasitas yang besar (Toko
Surya,2008).
yang
dilakukan
pemerintah
Indonesia
untuk
mendorong
pengembangan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan adalah dengan
menerapkan kebijakan Feed-in Tariff (FiT). Kebijakan ini merupakan sebuah
27
28
gedung komersial, rumah mewah, serta PLN. Sejalan dengan itu, pemerintah juga
akan menggalakkan industri sistem dan komponen peralatan instansi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS), mewujudkan keekonomian PLTS, meningkatkan
penguasaan teknologi PLTS dan surya termal dalam negeri melalui penelitian dan
pengembangan serta pembelian lisensi.
IC x CRF + AOM
....(2.1)
AKWH
29
IC
= Biaya instalasi awal ($). Dimana biaya ini terdiri dari jumlah
biaya semua komponen PLTS, ditambah dengan biaya
instalasi.
CRF
AOM
...(2.2)
Dimana :
Year before recovery = Jumlah tahun sebelum tahun pengembalian final
Investment Cost
30
Dimana :
NPV =
NCFt
=1 (1+i)
II .....(2.3)
NCFt
II
= Discount factor.
= Umur investasi.
Semakin pendek payback period dari periode yang disyaratkan perusahaan maka
proyek investasi tersebut makin bagus dan dapat diterima.
2.5 State of The Art Review on Application The Feasibility of Renewable Energy
Perancangan Sistem Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan JalaJala Listrik PLN Untuk Rumah Perkotaan. Dilakukan oleh Liem Ek Bien,Ishak
Kasim dan Wahyu Wibowo, (2008). Dalam penelitian ini dirancang sistem PLTS
mensupli sebesar 30 persen dari total energy listrik yang di butuhkan. Asumsi rugirugi pada system dianggap 15 persen. Dalam perhitungan insolasi matahari yang di
pakai bulanan yang terendah adalah bulan januari yaitu 3,91 kwh/m2.dari penelitian
ini didapatkan beberapa kesimpulan.
1. Sistem hibrid yang dirancang mempunyai prinsip kerja satu arah yaitu pada
saat PLTS on maka PLN off dan begitu pula sebaliknya.
2. Sistem PLTS dirancang untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga
sekitar 30 % dan selebihnya dari PLN.
3. Dalam perancangan PLTS ini diaplikasikan di Jakarta dengan menggunakan
data insolasi matahari yang terendah sepanjang tahun agar PLTS secara
kontinyu memenuhi kebutuhan listrik sekitar 30 %.
31
(2009), melakukan
32