>faktor yg memepengeruhi
daya simpan bahan pangan :
-perubahan warna, bau, cita
rasa, tekstur, zatgizi, kadar air,
dariproduk
-kemasan yang digunakan
Pengaruh suhu penyimpanan
terhadap
*suhu
-Suhu : stabilitas warna pada
setiap produk berbeda-beda
0 20 F :perubahan
kenampakan warna yang sangat
nyata.
47 F : menghasilkan
perubahan yang signifikan,
terutama
bahan pangan yang kurang
mantap.
70 100 F : produk
cenderung menjadi lebih gelap,
cokelat dan pucat, layu.
*tektur
Suhu penyimpanan yang terlalu
rendah trjd
chilling injury (kerusakan
karena dingin
seperti timbul bercak-bercak
cokelat /
hitam, jaringan keropos.
Kerusakan zat gizi panagan
dalam sistem penyimpanan :
A.Kerusakan Mikrobiologis
Umumnya disebabkan oleh
mikroba yang dapatmerusak zat
gizi yang terdapat dalam
bahanmakanan.
Mikroorganisme penyebab
kerusakan selamapenyimpanan,
antara lain :
- Aspergillus rescikus
- Aspergillus glaucus
menyebabkan warna biru pada
jagung
2. Kondisi ruangan
penyimpanan harus bersih dan
bebasaroma lain.
3. Suhu ruang penyimpanan
sebaiknya < 10C.
Telur Beku
Penyimpanan telur beku pd
suhu < mencegah pertumbuhan
jasad renik yg hidup Slm
proses pembekuan +mencegah
kerusakan terhdp kualitas yg
disebabkan o/ perlakuan panas.
Suhu yang tepat u/
menyimpan telur beku
adalah 0C hingga telur beku
tersebut siap
digunakan.
+sterilisasi. Metode
penyimpanan ini dpt
menggantikan metode
pengalengan,
pendinginan,+ pembekuan.
8. Penyimpanan Atmosfer
Terkendali
Dasar pertimbangan u/ memilih
sistem
penyimpanan daging dgn
pengendalian
atmosfer: adanya jasad renik
aerobik
pd daging segar
(Pseudomonas+
Achotomobacter).
FERMENTASI
1. Fermentasi Asam laktat :
fermentasi dimana hasil
akhirnya adalah asam laktat.
Reaksi : C6H12O6 enzim
2C2H5OCOOH + energi
2. Fermentasi Alkohol : Asam
piruvat diubah menjadi asam
asetat + CO2 selanjutnya asam
asetat diubah menjadi alkohol.
Reaksi: C6H12O6
2C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 +
energi
3. Fermentasi Asam Cuka :
dilakukan oleh bakteri asam
cuka (Acetobacter Aceti)
dengan substrat etanol,
fermentasi berlangsung dalam
keadaan anaerob
Reaksi:
C6H12O6
2C2H5OH
2CH3COOH + H2O +
116 kal
IRADIASI
Dosis radiasi : tergantung dari jenis
bahan pangan dan tujuan.
Menurut FAO/WHO/IAEA dosis efektif
(kGy):
1.Menghambat pertunasan (0,005-
0,12)
2.Menghambat kematangan buah
(0,10-1,25)
3.Desinfektasi serangga (0,20-0,80)
4.Menurunkan kandungan mikroba
(0,5-10)
5.Menghilangkan mikroba patogen
(3-10)
6.Membunuh semua mikroba dan
spora (25-60)
Pengaruh Radiasi
-Memperbaiki mutu bahan pangan
Contoh kedele 10 kGy cepat
empuk
-Meningkatkan
hygiene
bahan
pangan
-Mencegah serangga
-Menurunkan residu
-Karantina buah-buahan
-Sterilisasi untuk pemakaian khusus
-KELEBIHAN PENGOLAHAN DG
RADIASI :
Bahan pangan relatif segar :
warna,flavour,gizi
Kenaikan suhu maksimum 40C
Cold
Keuntungan iradiasi
-Bahan pangan tidak berubah
-Bahan
pangan
relatif
segar
warna,flavour,gizi
-Kenaikan
suhu
4C
disterilkan langsung
disimpan di cold storage
-Bahan yang disterilkan
dalam wadah (kaleng,
aluminium, plastik, dsb)
-Tidak ada residu kimia
yang diperhatikan adalah
dosis iradiasi
-Komponen/senyawa kimia rusak
iradiasi tidak meningkat
-Bahan
pangan
tidak
bersifat
karinogenik
karena tidak diperlakukan
rusak
Pengaruh iradisi pada protein
susu
Iradiasi menghasilkan perubahan
dalam
kasein
susu
yang
mengakibatkan
kenaikan
waktu
koagulasi
oleh
rennet
dan
pengurangan stabilitas terhadap
panas
Sinar katoda menghasilkan suatu
pengaruh
yang
serupa
pada
keseimbangan
kalsium
dengan
yang dihasilkan oleh perlakuan
dengan
pemanasan
kalsium
berkurang
PENGOLAHAN
ketersediaan
meningkat
-(mineral) pemanasan juga akan
membebaskan mineral dari ikatan
senyawa
lain
ketersediaan
meningkat
-Sebagian zat anti gizi dg panas
rusak pencernaa/penyerapan
meningkat
1.Penanganan, penyimpanan dan
pengawetan bahan pangan sering
menyebabkan terjadinya perubahan
nilai gizinya, yang sebagain besar
tidak diinginkan. Zat gizi yang
terkandung dalam bahan pangan
akan rusak pada sebagaian besar
proses pengolahan karena sensitif
terhadap pH, oksigen, sinar dan
panas atau kombinasi diantaranya.
Zat gizi mikro terutama tembaga
dan
zat
besi
serta
enzim
kemungkinan sebagai katalis dalam
proses tersebut.
2.Selain proses pengolahan yang
tidak diinginkan karena banyak
merusak
zat-zat
gizi
yang
terkandung dalam bahan pangan,
proses pengolahan dapat bersifat
menguntungkan terhadap beberapa
komponen zat gizi yang terkandung
dalam bahan pangan tersebut, yaitu
perubahan kadar kandungan zat
penguraian
asamaskorbat,
riboflavin, dan metionin
2.Botol kaca biasa susut vitamin
3.Botolkaca buram dan
kertas
karton
mempertahankan
riboflavin Penyusutan
50%
riboflavin
selama
pendistribusian
dalam
keadaan
panas
Buah dan sayur segar
1.Tomat perubahan karoten
dan gula
2.Arbei beku retensi asam
askorbat pada kaleng timah
3.Kol bunga dan buncis beku
retensi asam askorbat pada
lembaran aluminium atau plastik
4.Sari jeruk dalam kaleng tidak ada
susut asam askorbat dalam
penyimpanan 6 bulan
5.Susut 10% sari buah yang
disimpan dalam mangkok polietilen
6.Penambahan
oksigen
dalam sari buah beku
mengakibatkan oksidasi lambat
pada asam askorbat
PENYIMPANAN
Perubahan zat gizi pada bahan
terjadi karena proses
1. Penanganan 4. Pengolahan
2. Penyimpanan 5. Pengemasan
3. Pengangkutan 6. Kondisi
Lingkungan
FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI
PENYIMPANAN B,P
+ CO2
selanjutnya asam asetat
diubah
menjadi
alkohol.Reaksi:
C6H12O6
2C2H5OH + 2CO2 +
2NADH2 + energi
3. Fermentasi Asam Cuka
:
dilakukan oleh bakteri asam cuka
(Acetobacter Aceti) dengan substrat
etanol,
fermentasi
berlangsung
dalam keadaan anaerob
Reaksi: C6H12O6
2C2H5OH
2CH3COOH + H2O + 116 kal