BAB - 2 - Bahan Ajar
BAB - 2 - Bahan Ajar
DASAR TEORI
273
tekanan
V i( kg )
o
273 t ( C ) tekanannormal
Dari formula diatas dapat dilihat kalau suhunya lebih rendah, maka
tekanan udara yang masuk lebih besar dan jumlah udara yang akan dihisap
lebih besar pula. Sebagai hasil akan diperoleh daya yang lebih besar pula
karena sejumlah bahan bakar dapat terbakar dengan baik. Karena itu dalam
merancang motor bakar torak, terutama motor diesel, hendaklah
diusahakan agar tekanan maksimum dapat dibatasi apabila perbandingan
kompresinya hendak dipertinggi. (Soenarto & Furuhama 1995).
a. Volume Silinder
Volume silinder antara TMA dan TMB disebut volume langkah
torak (V1). Sedangkan volume antara TMA dan kepala silinder (tutup
silinder) disebut volume sisa (Vs). Volume total (Vt) ialah isi ruang
antara torak ketika ia berada di TMB sampai tutup silinder.
Vt =V1+Vs ..(1)
Volume langkah mempunyai satuan yang tergantung pada satuan
diameter silinder (D) dan panjang langlah torak (L) biasanya
mempunyai satuan centimetercubic (cc) atau cubic inch (cu.in).
V1 = luas lingkaran x panjang langkah
V 1 = r2 x L
V1 =
1
D
2
V1 Vs
V
1 1 .(2)
Vs
Vs
Dimana :
V1 = volume langkah torak
Vs = volume sisa
Jadi, bila suatu motor mempunyai volume total 56 cu.in dan
volume sisa 7 cu.in, maka perbandingan kompresinya adalah :
C
56
8
7
pembakaran
menghasilkan
memperlambat
bagian
yang
daya
untuk
mempercepat
atau
ini
2 .n.T
( kW ) ..(3)
60000
Dimana :
n = putaran mesin (rpm)
T = torsi (Nm)
Torak yang didorong oleh gas membuat usaha. Baik tekanan
maupun suhunya akan turun waktu gas berekspansi. Energi panas
diubah menjadi usaha mekanis. Konsumsi energi panas ditunjukkan
langsung oleh turunnya suhu. Kalau toraknya tidak mendapatkan
hambatan dan tidak menghasilkan usaha gas tidak akan berubah
meskipun tekanannya turun.
d. Tekanan Efektif Rata-rata
Besar nilai P1 merupakan tekanan efektif rata-rata indikator
(indicator mean effective pressure : IMEP). Nilai P1, dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
P1
Wi
(4)
Vs
60.P.Z
(7)
Vd .n
Dimana :
P = daya (kW)
N = putaran mesin (rpm)
Vd= volume langkah total silinder (m3)
Z = sistem siklus (4 langkah =2, 2 langkah =1)
e. Menentukan Efisiensi Energi
1. Efisiensi Thermis
Perbandingan antara energi yang dihasilkan dan energi yang
dimasukkan
bt
860
100(%) (8)
SFC.h
Dimana :
H = nilai kalor untuk bahan bakar premium = 10500 kcal/kg.
nilai kalor untuk minyak gas = 10400 kcal/kg.
SFC = konsumsi bahan bakar spesifik
Nilai kalor mempunyai hubungan dengan berat jenis. Pada
umumnya semakin tinggi berat jenis maka semakin rendah nilai kalornya
(Kiyaku & Murdhana, 1998).
Besar efisiensi thermis (bt) bervariasi tergantung dari tipe motor
dan cara pengoperasiannya. Angka ini akan naik sampai 48% untuk
motor disel dengan putaran rendah, sedang pada motor diesel biasanya
30-50%, motor otto 25-28%, pada motor dua langkah akan turun lagi
(Soenarta & Furuhama, 1995).
2. Besar Penggunaan Bahan Bakar
Besar pemakaian bahan bakar spesifik (SFC) ditentukan dalam
g/PSh atau g/kWh dan lebih umum digunakan dari pada bt. Besar nilai
SFC adalah kebalikan dari pada bt. Penggunaan bahan bakar dalam gram
per jam Ne dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
SFC
mf
P
kg / kWh .(9)
Dimana :
SFC = konsunsi bahan bakar spesifik (kg/kWh)
P = daya mesin (kW)
b 3600
bb ..(10)
t 1000
Dimana :
b = volume 3 buret (cc)
t = waktu (detik)
bb = berat jenis bahan bakar (kg/l)
mf = adalah penggunaan bahan bakar per jam pada kondisi tertentu
(Sumber : Soenarta & Furuhama,1995).
3. Siklus Udara Volume Konstan
Siklus udara volume konstan (siklus Otto), dapat digambarkan
dengan grafik Pdan V seperti terlihat pada (Gb2.2) dibawah ini:
fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang
konstan. Langkah isap (0-1) merupakan proses tekanan konstan. Langkah
kompresi (1-2) ialah proses isentropic. Proses pembakaran volume
konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada volume
konstan. Langkah kerja (3-4) ialah proses isentropic. Proses pembuangan
(4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume konstan.
Langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan. Siklus dianggap
tertutup, artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang sama;
atau gas yang berada didalam silinder pada titik 1 dapat dikeluarkan dari
dalam silinder pada waktu langkah buang, tetapi pada langkah isap
berikutnya akan msuk sejumlah fluida yang sama.
2. Pada saat saluran bilas masih tertutup oleh torak, di dalam bak mesin
terjadi kompresi terhadap campuran bensin dengan udara.
3. Di atas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya
sudah mulai terbuang keluar saluran buang.
4. Saat saluran bilas sudah terbuka, campuran bensin dengan udara
mengalir melalui saluran bilas terus masuk ke dalam ruang bakar.
Langkah Kompresi :
1. Torak bergerak dari TMA ke TMB.
2. Rongga bilas dan rongga buang tertutup, terjadi langkah kompresi dan
setelah mencapai tekanan tinggi busi memercikkan bunga api listrik
untuk membakar campuran bensin dengan udara tadi.
3. Pada saat yang bersamaan, di bawah (di dalam bak mesin) bahan bakar
yang baru masuk kedalam bak mesin melalui saluran masuk.
Langkah Kerja/ekspansi :
1. Torak kembali dari TMA ke TMB akibat tekanan besar yang terjadi
pada waktu pembakaran bahan bakar.
2. Saat itu torak turun sambil mengkompresi bahan bakar baru didalam
bak mesin.
Langkah Buang :
1. Menjelang torak mencapai TMB, saluran buang terbuka dan gas sisa
pembakaran mengalir terbuang keluar.
2. Pada saat yang sama bahan bakar baru masuk ke dalam ruang bahan
bakar melalui rongga bilas.
Denotasi (knocking)
Terbakarnya bagian-bagian yang belum terbakar (dikenai oleh api),
yang berlangsung sangat cepat dan menyebabkan kenaikan tekanan yang
sangat tinggi, sehingga menimbulkan suara ketukan (nglitik). Peristiwa
pembakaran yang demikian disebut denotasi.
Angka oktan
Angka oktan pada bensin adalah suatu bilangan yang menunjukkan
sifat anti ketukan/berdenotasi. Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan
semakin berkurang kemungkinan untuk terjadi denotasi (knocking).
Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan
bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik
sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar
menjadi lebih hemat.
Karburator memiliki beberapa bagian komponen yang masingmasing mempunyai tugas tertentu untuk memenuhi fungsi yang
dibebankan pada karburator. Bagian-bagian dari karburator adalah sebagai
berikut :
1. Mangkok karburator (float chamber)
Mangkok karburator (float chamber) berfungsi untuk menyimpan
bahan bakar pada waktu belum digunakan.
2. Klep/jarum pelampung (floater valve)
Klep/jarum pelampung (floater valve) berfungsi untuk memasukkan
bahan bakar ke dalam mangkok karburator.
3. Pelampung (floater)
Pelampung (floater) berfungsi untuk mengatur agar posisi bahan bakar
tetap berada di dalam mangkok karburator.
listrik
tegangan
tinggi
tersebut
diperoleh
dengan
Cincin torak dibuat dari besi tuang atau baja campuran dan digunakan
sebagai penekan arah radial ke dinding silinder untuk membentuk suatu sil
antara silinder dan torak.
Cincin torak terbagi dua jenis dasar :
a. Rincin kompresi
Cincin kompresi yang secara normal dipasang pada bagian atas terdiri
dari dua cincin. Pada dasarnya cincin kompresi berfungsi untuk
memisahkan (sil/perapat) agar mencegah gas dalam ruang pembakaran
melewati bak mesin.
b. Ring pengontrol oli
Ring ini dipasang pada bagian bawah dan merupakan ring tunggal yang
berfungsi untuk meratakan minyak pada dinding silinder dan
mengalirkan kembali ke panci oli. Ring oli pada dasarnya terdiri dari tiga
jenis, yaitu :
1. Ring oli besi tuang (Slotted cast iron oil ring) yang dibuat satu
buah
2. Ring oli bentuk segmen terdiri dari dua atau empat buah
3. Satu ekspander atau pengembang yang dipasang di belakang
segmen berfungsi sebagai pendorong keluar pada dinding
silinder.
2.5.6. Pena Torak
Pena torak berfungsi sebagai pengikat torak terhadap batang
penggerak. Selain itu, pena torak juga berfungsi sebagai pemindah tenaga
torak ke batang penggerak agar gerak bolak-balik dari torak dapat diubah
menjadi gerak berputar pada poros engkol. Pena torak terbuat dari bahan
baja paduan yang bermutu tiggi dan tahan terhadap beban yang sangat
besar.
2.5.7. Batang Penggerak
Batang penggerak menghubungkan torak atau piston ke poros
engkol. Batang penggerak memindahkan gaya torak dan memutar poros
engkol. Ketika berhubungan dengan poros engkol, batang penggerak
mengubah gerakan bolak-balik torak dengan gerakan putaran dari poros
engkol dan roda gigi. Batang penggerak pada umumnya terbuat dari
campuran baja.
2.5.8. Poros Engkol
2.5.12. Katup
2.6. Medan magnet dan electric preheater dari produk FEMAX dan exciter
dari produk MEGATOP.
Gambar (2.12) menunjukkan gambar Exciter. Exiter adalah alat uji yang
digunakan untuk menyempurnakan arus listrik kabel busi, kabel tersebut
menghantarkan arus listrik dari koil menuju busi. Arus listrik tersebut
membangkitkan busi sehingga memercikan bunga api dan akan membakar
campuran bahan bakar dan udara yang ada dalam ruang bakar.
Bahan dari alat ini adalah campuran fero exide dengan ceramic yang
disenyawakan pada temperatur tinggi. Alat ini dipasang pada kabel busi
seperti terlihat pada gambar 2.12 diatas.