Apresiasi dapat diartikan menghargai, mengagumi atau menilai karya seni. Dalam
kegiatan kesenian apresiasi sering digunakan untuk memberikan nama atau istilah yang
berarti sebagai suatu kegiatan kesenian atau proses yang berorientasi kepada pengembangan
sikap menghargai, mengagumi atau menilai suatu karya seni tertentu.
Seni kriya merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan ketrampilan khusus
dan mencerminkan ciri khas kedaerahan tertentu serta mempunyai nilai guna. Nusantara
adalah nama lain dari Indonesia.
Karya seni kriya ada yang memiliki nilai guna praktis dan ada pula yang memiliki nilai
guna hias. Karya seni kriya yang termasuk karya seni rupa terapan, yaitu karya seni rupa
yang lebih memerhatikan nilai guna praktis untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tahukah
anda contoh-contoh karya seni kriya ? Cabang karya seni kriya dapat dikelompokkan
menjadi karya tekstil, kriya anyaman, kriya lukis, kriya ukiran, kriya logam, kriya keramik,
dan lain-lain.
Kriya Tekstil
1.
Kriya Batik
Seni
batik
Indonesia
adalah
yang
budaya
sudah
nasional
dikenal
di
batik
pada
umumnya
Batik tulis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain
menggunakan canting. Canting adalah alat khusus untuk menggambar motif batik di
atas kain yang berisi cairan lilin atau malam panas untuk menutup bagianbagian
tertentu sesuai dengan pola yang dibuat. Batik tulis memiliki keunggulan nilai seni
dibandingkan dengan batik yang lain.
Batik cap, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan teknik cap (stempel),
biasanya dibuat dari tembaga dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).
Batik sablon, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing).
Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise lalu dicetak.
Batik printing, yaitu batik yang dibuat dengan teknik printing atau menggunakan
alat mesin. Teknik pembuatannya mirip dengan batik sablon.
Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik melukiskan langsung di atas kain.
Alat yang digunakan dan motif yang dibuat pun lebih bebas.
Alat dan Bahan : canting, cap, sablon, mesin cetak, dan lilin cair
Daerah Penghasil
Cirebon,
2.
Kriya Tenun
Teknik yang akan dibahas dalam artikel ini,
yaitu teknik dengan alat teknik bukan mesin
(ATBM). Salah satu alat tenun bukan mesin
disebut tustel, seperti alat bantu anyam dan
tenun gendong. Pada proses menenun dengan
alat bukan mesin, benang dipersiapkan untuk
ditenun dengan posisi membujur dan melintang, seperti menganyam. Benang pakan (benang
yang melintang horizontal) diatur posisi nya pada benang lungsi (benang yang membujur
vertikal) sehingga jika digunakan benang warna-warni akan membentuk motif tertentu.
Daerah Penghasil :
Teknik : menempatkan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain yang
biasanya ditempatkan pada ujung-ujung kain yang berfungsi untuk
menghias&mempercantik tampilan kain.
Kriya
anyaman
yang
Indonesia
ada
di
sangatlah
ke jalur vertikal
: - Tangerang,Bali,Kedu,Kudus, Tasikmalaya
C. KRIYA LUKIS
Proses produksi kriya lukisan biasanya dilakukan
secara manual di atas kain sejenis kanvas yang
dibentangkan.
melukis
dasar
Proses
melukis
dan
dilanjutkan
dimulai
dengan
dengan
tahap
D. KRIYA KULIT
Kriya kulit merupakan jenis karya seni kriya
yang
menggunakan
kulit
sebagai
bahan
Daerah Penghasil
E. KRIYA UKIRAN
Peralatan yang digunakan untuk mengukir, di
antaranya pahat, palu, pisau raut, gergaji, kapak
dan amplas. Kayu yang sudah kering dibentuk
sesuai rancangan, kemudian dipahat bagian
demi bagian. Proses mengukir berakhir pada
tahap
penghalusan
yang
bertujuan
untuk
memunculkan tekstur kayu dan mengawetkannya, seperti dengan plitur atau vernis. Tingkat
kerumitan ukiran menentukan nilai seni dan harga jualnya.
Alat dan Bahan : tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. kayu, batu, atau bahan
lain yang sejenis Daerah Penghasil : Jepara, Bali, Asmat (Papua), Dayak
F. KRIYA LOGAM
Kriya
logam
yang
merupakan
mengolah
menjadi
cara
benda
berbagai
kerajinan.
logam
seni
Dalam
biasanya
mengecor
kriya
logam
macam
mengolah
menggunakan
logam
panas
Yogyakarta
G. KRIYA KERAMIK
Keramik dalam berbagai variasinya, seperti
gerabah, tembikar, terakota, merupakan karya
yang sudah diproduksi sejak zaman prasejarah.
Bahan utama keramik berupa tanah liat yang
sangat berlimpah di Nusantara. Bahan tanah liat
tersebut dapat dibentuk dengan teknik cetak tekan
(press
molding) ,
lempeng
(slabbing),
pilin
H. KRIYA BATU
Batu yang mempunyai tekstur keras,
kaku dan cenderung susah dibentuk
ternyata bisa diolah menjadi seni