OB Kelompok 12
OB Kelompok 12
DOSEN PEMBIMBING
DRG. SHANTY CHAIRANI, M.SI
DISUSUN OLEH :
BRIGITA NICKEN P.
04031181419002
04031181419009
FATIA MEDINAH
04031181419017
FELIANDA THALIA R.
04031181419021
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
INDRALAYA
TAHUN AJARAN 2015/2016
MUKOSA ORAL
Rongga mulut dilapisi epitel gepeng berlapis (stratified squamous epithelium). Epitel
ini ada yang berkeratin dan ada yang tidak berkeratin. Lapisan keratin melindungi rongga
mulut terhadap kerusakan selama proses makan. Lamina propia pada daerah ini memiliki
sejumlah papilla yang langsung melekat pada jaringan tulang. Sedangkan epitel gepeng
berlapis terdapat pada palatum mole, bibir, pipi, dan dasar mulut. Lamina propia pada daerah
ini memiliki papilla mirip dermis kulit dan menyatu dengan submukosa.
Klasifikasi Mukosa Mulut
Morfologi mukosa mulut bervariasi tergantung lokasi, dibagi menjadi 3 tipe yang
fungsional, yaitu lining mucosa, masticatory mucosa, dan specialized mucosa.
yang ditemukan pada tipe lain dari mukosa mulut. Lining mucosa lembut dan licin.
Epitel mulut kurang berpigmen dari epitel kulit. Variasi warnanya dari merah muda
terang hingga merah muda gelap atau merah. Warna tersebut dipengaruhi jaringan
kapiler dan jumlah sel melanin dari sel epitel. Submukosa berkaitan dengan sebagian
besar lining mucosa yang terorganisasi secara longgar dan memungkinkan untuk
pergerakan bebas dari mukosa ke jaringan dasar.
2. Masticatory Mucosa (25%)
Specialized Mucosa menutupi bagian dorsal lidah. Epitel dari bagian anterior
lidah berkeratin, bertingkat. Epitel ditutupi oleh papilla. Sebagian besar papilla
ditunjukan di papilla filiform dengan epitel berkeratin. Sesekali papilla fungiform
terlihat diantara banyaknya papilla filiform, normalnya dilapisi oleh epitel nonkeratin.
Jaringan ikat dibawah epitel mengikat mukosa dari otot ke lidah. Di bagian posterior
lidah di depan sulkus terminalis terdapat papilla sirkumvalata. Di bawah lapisan epitel
khusus lidah ada lamina propria. Serat jaringan ikat dari lamina propria menyebar dari
mukosa hingga jauh di antara bundle-bundel otot dari lidah.
Pada daerah merah bibir lebih merah karena epidermis lebih tipis dan pada bagian
dermis banyak plexus pembuluh darah. Pigmentasi endogen mukosa mulut paling sering
terjadi pada attached gingival, palatum keras, mukosa bukal, lidah. Warnanya bias dari coklat
muda sampai hitam. Pigmentasi endogen disebabkan melanin yang diproduksi oleh
melanoblast.
a. Stratum Basal
Sel dari stratum basal berbentuk kuboid dan silindris pendek dan membentuk
lapisan tunggal yang berdiam di lamina basalis di permukaan antar epitel dan
lamina propia. Sel basal menunjukkan aktivitas paling aktif dalam siklus epitel
mukosa mulut.
b. Stratum Spinosum
Terletak di atas lapisan basal. Terdiri dari sel berbentuk polyhedral. Lapisan
basal dan lapisan pertama dari lapisan spinosum sering disebut stratum
germinativum. Dinamakan germinativum, karena banyak mitosis, bertanggung
jawab terhadap kehidupan sel-sel lebih ke permukaan.
c. Stratum Granulosum
Terletak diatas lapisan spinosum pada ortokeratin epithelium. Terdiri dari selsel agak gepeng, berisi granula keratohialin serta banyak bundle tonofibril pada
epitel berkeratin. Pada lapisan tak berkeratin, lapisan germinativum tidak
mencolok. Granula yang terdapat dalam sitoplasma sel sangat padat, basofilik, dan
berkaitan dengan pembentukkan ortokeratin. Inti sel tampak degenerasi dan
piknotik. Sel lapisan granulosum pada lapisan ortokeratin atau korneum menjadi
gepeng, kehilangan inti, granula keratohyalin. Organel sitoplasma (ribosom,
mitokondria). Sehingga sel berisi penuh keratin dan menjadi eusinofilik.
d. Stratum Korneum
Pertemuan antara inti-inti sel di stratum granulosum dan stratum korneum
(lapisan superfacial dari sel keratin) tiba-tiba. Sel-sel dari stratum gepeng tanpa
inti dan penuh dengan filament keratin yang dikelilingi oleh matriks.
Sel epitel paling permukaan mati (keratin), lalu terkelupas dan diganti oleh sel baru
dari lapisan di bawahnya. Keratin merupakan protein keras dan tak larut yang mengisi
sebagian atau seluruh bagian dalam sel yang telah berkerut dan mengandung ikatan sulfide
yang berasal dari cystine dan bersatu dengan rantai polipeptida, desmosom menjadi kabir.
Proses keratinisasi tampak prenatal pada bagian lingual dan bukal. Di alveolar ridge pun
terdapat proses keratin dan bersifat genetic. Variasi keratin dapat dijumpai pada masticatory
mucosa. Pada parakeratin epithelium lapisan korneum mengandung keratin tetapi masih
mempunyai inti piknotik gepeng. Granula keratohialin sering tak ditemukan sehingga lapisan
granulosum sulit dikenali. Pada lining mucosa sering ditemukan campuran keratinisasi
sebagian dan non-keratin.
Lamina propria merupakan jaringan ikat yang terletak dibawah epitel (pendukung
epitel). Dibedakan dalam 2 lapisan yaitu lapisan papilar dan reticular. Pada lapisan papilar,
terdapat jaringan ikat yang menjorok ke arah epitel, fiber kolagen sedikit dan susunan
renggang.
Pada lapisan reticular, fiber kolagen tersusun padat paralel dengan permukaan. Pada
masticatory mucosa jumlah dan panjang papil bertambah. Pada lining mucosa terdapat
lapisan reticular tampak menonjol. Pada lamina propria ditemukan pembuluh darah yang
berasal dari lapisan sub mukosa. Suplai nutrisi epitel diperoleh dari pembuluh darah lamina
propria (epitel bersifat avaskular).
trauma
pengunyahan,
tekanan,
A. ANATOMI LIDAH
Gambar 1. Lidah; Lingua; Dilihat dari superior
(sumber: Sobotta)
1.
Anatomi Lidah
Lidah adalah organ yang luas dan datar, sebagian besar terdiri dari serat otot dan dan
kelenjar.Ia terletak di dasar mulut dalam badan mandibula yang melengkung. Lidah berubah
bentuk dengan setiap gerakan fungsional. Bagian dua pertiga anterior adalah badannya, dan
sepertigaposterior adalah dasar lidah atau akar. Badan lidah dipersarafi oleh saraf cranial V
atau saraf trigeminal dan untuk rasa oleh saraf kranial VII atau saraf wajah. Bagian dasar atau
akarnya dipersarafi untuk rasa dan perasaan oleh saraf kranial IX atau saraf glossopharingeus.
Sulcus medianus linguae adalah garis tekanan yang di tengah-tengah lidah. Garis ini
memotong dari foramen sekum sampai hampir ke ujung lidah.
Foramen sekum adalah lingkar kecil posterior di pusat sulcus terminalis yang
berbentuk "V" yang dibentuk oleh papilla sirkumvalata. foramen ini adalah sisa dari duktus
tiroglosus dari mana kelenjar tiroid dikembangkan.
Sulkus terminal adalah alur dangkal berjalan lateral dan ke depan di kedua sisi
foramen sekum tapi posterior papila sirkumvalata. biasanya diperlukan untuk menahan lidah
cukup tegas dengan kain kasa dan tarik ke depan untuk melihat papila sirkumvalata dan
struktur tetangga mereka karena lacation sangat posterior mereka. posterior sulkus terminal,
halus posterior sepertiga dari punggung yang mengandung banyak lendir memproduksi
kelenjar getah bening dan folikel (atau nodul) disebut sebagai tonsil lingual.
Gambar 2.Struktur
hanya 3 atau 4 mm di bawah margin gingiva dari gigi insisivus sentral dan dapat sangat
membatasi gerakan lidah.
Submandibular duct atau Whartons duct, memungkinkan air liur dari kelenjar
submandibula ke papilla sublingual anterior . Duktus meluas dari anterior kelenjar
submandibula melengkung di tepi posterior dari otot milohioid ke dalam ruang sublingual.
Sublingual Fold adalah lipatan memanjang dari mukosa yang diangkat oleh margin
superior kelenjar sublingual . Memanjang dari aspek posterolateral dari lantai rongga mulut
ke papilla sublingual samping dasar frenulum lidah di garis tengah anterior .
Sublingual caruncle adalah sebuah tonjolan di kedua sisi frenulum lidah ( frenulum
linguae ), di mana saluran utama dari kelenjar sublingual dan saluran kelenjar submandibular
terbuka.
Plica fimbriata (lipatan fimbriasi) adalah pinggiran halus selaput lendir pada setiap
sisi dari frenum pada permukaan ventral lidah. Tepi bebas dari lipatan ini mungkin memiliki
serangkaian pinggiran seperti prosessus. Lipatan ini sangat halus dan seringkali sulit untuk
melihatnya kecuali dengan lembut tersentuh oleh pisau lidah atau cermin.pada beberapa
hewan, pinggiran jaringan ini berfungsi untuk menjaga gigi tetap bersih.
Gambar
Bagian Ventral
B. HISTOLOGI LIDAH
3.Struktur Lidah
Papila filiform, papila terbanyak dan terkecil dengan penampang 0,1 - 0,25 mm,
berbentuk kerucut, dan tidak memiliki taste buds. Papila ini lebih dominan untuk
menerima rangsang sentuh.
Papila fungiform, terletak di 2/3 anterior lidah dan pada umumnya terdiri dari satu
hingga beberapa taste buds di setiap papila yang diinervasi oleh nervus facial (VII).
Letaknya diselingi dengan papilla filiform. Papila ini terlihat seperti bintik-bintik
berwarna merah karena kaya akan pembuluh darah. Jumlah papila fungiform di setiap
lidah manusia adalah sekitar 200 papila. Papila ini lebih sensitif terhadap rasa manis
dan asin. Papila di lidah bagian depan memiliki lebih banyak taste buds (1-18)
dibanding dengan papila di lidah bagian tengah (1-9). Diperkirakan ada sekitar 1120
taste buds di papila fungiform pada setiap lidah.
Gambar 5. Papilla Filiform dan Fungiform. (Sumber : Atlas of Histology with Functional
Correlations )
Papila circumvalata, terletak pada pangkal dorsum lidah di depan sulcus terminalis
linguae yang tersusun seperti huruf V. Papila ini sensitif terhadap rasa asam dan pahit
di 1/3 posterior lidah yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (IX). Jumlahnya
berkisar 8-12 papila di setiap lidah dengan jumlah taste buds 252 di setiap papila
sehingga total 2200 taste buds yang terdapat di papila circumvalata pada setiap lidah.
Dalam jumlah besar taste buds ini terletak mengelilingi papila circumvalata yang
membentuk garis seperti huruf V ke arah posterior lidah. Papila ini memiliki parit
yang dalam atau alur-alur yang mengelilingi mereka. Banyak saluran ekskretoris dari
kelenjar serosa (von Ebner) yang mendasari, yang terletak di jaringan ikat,
mengosong ke dasar alur-alur.
Papila foliate, terletak pada lipatan dan celah bagian lateral lidah. Sensitivitas papila
ini lebih dominan terhadap rasa asam yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal
(IX). Rata-rata terdapat 5-6 papila foliata di setiap sisi lidah yang terdiri dari 117 taste
buds per papila sehingga total terdapat 1280 taste buds di papila foliata pada setiap
lidah.
Jenis Papila
Pembeda
1.
Bentuk
Filiform
Fungiform
Sirkumvalata
Berbentuk seperti
Langsing,
Berbentuk seperti
berbentuk kerucut.
jamur
Foliata
Seperti lipatanlipatan tidak
teratur.
Bisa dikatakan
tidak ada pada
2.
Jumlah
3.
Ukuran
Sangat banyak
Kecil
Banyak
Sedang
8-12 buah
Besar
Di bagian belakang
Di seluruh
4.
Letak
pada daerah
permukaan
Relative diarah
duapertiga anterior
duapertiga anterior
lidah di depan
dorsum lidah
sulkus terminalis
linguae
Papila
sekunder
Bagian
permukaan
permukaan
6.
lamina
Ada
7.
propria
Taste bud
Tidak ada
8.
Ciri khas
5.
Banyak dan
vascular
Ada
Gambar
Bentuk
Kuncup Pengecap
pada manusia).
Kecil
Di bagian
ventral dan
lateral lidah
tetapi tidak
berkembang
(poorly
development)
Ada di bagian
atas
Ada
Sangat sedikit
Ada
Memiliki banyak
Ada
duktus ekskretorius
dari Kelenjar
serosa (von ebner).
9.
manusia.
(rudimenter
Organ pengecapan bagian perifer disebut taste buds (caliculus gustatorious) yang
meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 1/30 milimeter dan
panjang sekitar 1/16 milimeter. Taste bud memiliki beberapa tipe reseptor rasa yang memiliki
silia. Setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis rasa dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis,
pahit dan umami. Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu
jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu.
Taste buds ditemukan pada tiga papilla lidah yaitu (1) Sebagian besar taste bud
terletak di dinding saluran yang mengelilingi papilla sirkumvalata, yang membentuk garis V
di permukaan lidah posterior. (2) Sejumlah taste bud terletak pada papilla fungiformis diatas
anterior lidah. (3) Sejumlah lainnya terletak pada papilla foliata yang terdapat di lipatanlipatan sepanjang permukaan lateral lidah. Mereka juga ada pada epiglotis, palatum lembut
dan orofaring. Masa hidup taste buds hanya 10 hari dan akan digantikan dengan sel-sel baru
melalui pembelahan mitosis.
2.1.2 Lamina propia lidah merupakan jaringan ikat tebal yang berfungsi untuk
menyokong jaringan epitelum diatasnya. biasanya berisi pembuluh darah, jaringan
limfa, saraf-saraf perasa, dan sel-sel yang terdiri dari sel fibroblast, sel mast, sel
makrofag, serta sel leukosit.
Bagian Dorsum tebal
Bagian Ventral sangat tipis
2.1.3 Otot Lidah
penelanan atau menelan makanan. Otot ekstrinsik berasal dari tempat lain di tubuh dan
menempel ke lidah. Mereka terhubung dengan tulang sekitarnya dan membantu organ
bergerak naik dan turun, dari sisi ke sisi dan masuk dan keluar.
Nama Otot
Longitudinal
Superior
Longitudinal
Inferior
Transversal
Vertikal
M. Genioglossus
Letak / Keterikatan
Persarafan
Otot Ekstrinsik
dari bagian belakang lidah
N. XII
sampai ujung tepat di bawah
(Hypoglossus)
permukaan superior lidah
dari bagian belakang lidah
sampai ujung di sisi bawah
N. XII
lidah
dari tengah lidah menuju
luar ke samping lidah
N. XII
N. XII
N. XII
M. Hyoglossus
Tulang Hyoid
N. XII
M. Styloglossus
Prosessus Styloideus
N. XII
M. Palatoglossus
N. X (Vagus)
Plexus Pharingeus
Fungsi
Menggulung ujung
lidah ke atas
Mengarahkan ujung
lidah ke bawah
Pengerutan lidah dan
juga gerakan
menjulurkan lidah
Melebarkan dan
mendatarkan ujung
lidah
Menjulurkan apeks
linguae ke luar
rongga mulut
Menarik lidah ke
Bawah
Menarik lidah keatas
dan kebelakang
Menarik akar lidah
ke atas dan
kebelakang
C. FISIOLOGI LIDAH
Lidah berperan sebagai organ utama untuk pengecapan, membantu berbicara, dan
memegang peranan penting dalam mengunyah. Massa lidah dibentuk dari sintesis otot yang
rumit. Empat otot intrinsik lidah mengubah bentuknya dengan mudah. Muskulus
longitudinalis superior dan inferior memperpendek lidah serta meninggikan dan
merendahkan ujungnya. Muskulus vertikalis mendatarkan lidah, dan muskulus transversalis
menyempitkan dan memanjangkan lidah.
Serabut saraf sensorik bekerja untuk sensasi umum (tekanan, nyeri, panas, dingin, dll)
dan sensasi khusus. Sensasi umum dalam dua pertiga anterior lidah diangkut oleh saraf
kranial VII, nervus lingualis. Sensasi khusus (pengecapan) berjalan di serabut otak VII,
berjalan dalam nervus lingualis sebagai korda timpani. Dalam sepertiga posterior lidah (basis
lingua) sensasi umum dan khusus diangkut oleh saraf otak ke IX, nervus glosofaringeus.
Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan
lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih sensitif dirasakan pada daerah ujung
depan lidah, rasa asin paling baik diapresiasi pada pinggir depan lidah, rasa asam paling baik
diterima di sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat dideteksi dengan sangat baik
pada sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer.
Selain itu, ada rasa kelima yang telah teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan
pada L-glutamat.
1. Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula, glikol, alkohol,
aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen, dan garam
anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang menyebabkan rasa manis
merupakan zat kimia organik; satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis
merupakan garam-garam tertentu dari timah hitam dan berillium.
2. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hidrogen maupun
intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma konsentrasi ion hidrogen.
Oleh sebab itu, makin asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.
3. Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium.
Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena beberapa
jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin.
4. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi zat-zat
yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat organik. Pembagian kelas
zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1) Zat organik rantai panjang yang berisi
nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam
kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
5. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami mempunyai ciri
khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk sinergisme peningkat rasa antara
dua senyawa umami, L-glutamat dan 5'-ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama
setelahnya. Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung
L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju)
Proses Pengecapan
Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan
demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan merangsang
ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan menjalar ke nervus
facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan
melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk
masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu
dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls
diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus
dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa oleh
masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang berlainan dengan
setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds dapat bereaksi
untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.
DAFTAR PUSTAKA