Anda di halaman 1dari 7

Pemanfaatan Teknologi Nuklir

09 Minggu Des 2012


Posted by Didik Cahyono in Sains
Tinggalkan komentar
Beberapa pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan ke dalam
berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.
A. Bidang Peternakan
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan pakan
sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak ternak.
Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para
peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat. Hal ini
menyebabkan ternak yang diberi formula tersebut bisa lebih cepat perkembangannya gemuk dan
bobotnya bertambah, meningkatkan kualitas dan produksi susu ternak, dan mempercepat
reproduksi.
Dibidang peternakan, teknologi nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak
ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain
sebagainya.
Teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang kesehatan ternak, bermanfaat antara lain untuk
melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing. Para ilmuwan
juga telah berhasil menemukan pemanfaatan radiasi telah membuat radiovaksin dan pengawetan
produk ternak. Radiovaksin adalah teknik pembuatan vaksin dengan cara iradiasi. Melalui vaksin
ini, kekebalan atau antibodi ternak dalam melawan penyakit dapat ditingkatkan. Dalam usaha
perbaikan genetik hewan ternak pun, energi nuklir dapat dimanfaatkan.
B. Bidang Pertanian
Dibidang pertanian, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk mendapatkan varitas tanaman yang
unggul seperti varitas padi dan kedelai melalui tehnik irradiasi. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
(PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru dengan cara mutasi oleh imbas
radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.
Sebagai contoh, dulu produksi padi sawah hanya 4 5 ton perhektar, namun dengan varietas unggul
hasil mutasi radiasi, maka produktivitas panen bisa ditingkatkan menjadi 7-11 ton perhektar.
Di antara manfaat dari teknologi nuklir adalah pengurangan penggunaan pupuk buatan serta
pendayagunaan dan peningkatan produktivitas lahan, pengendalian hama tanaman.
C. Bidang Kedokteran
Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk diagnosa maupun untuk
pengobatan atau terapi.
Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel
kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh selama pengobatan.

Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan, para dokter
biasanya menggunakan sinar-X. Selain itu, kedokteran nuklir juga mampu mendeteksi adanya
kekambuhan penyakit kanker.
Sejak puluhan tahun lalu, berbagai rumah sakit nasional telah memanfaatkan radioisotope produksi
dalam negeri guna keperluan diagnosa atau pun terapi aneka macam penyakit.
Bidang kedokteran telah mengambil manfaat dari teknik nuklir seperti pemeriksaan medik dengan
menggunakan pesawat gamma kamera, renograf-prototipe yang berguna untuk diagnosis fungsi
ginjal, pesawat sinar X-prototipe yang berguna sebagai diagnosis anatomi organ tubuh, Thyroid
uptake-prototipe untuk uji tangkap gondok, dan brachterapi yang digunakan sebagai terapi kanker
rahim, pemeriksaan jantung koroner, dan mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan.
Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi,
meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah tidak
direkomendasikan lagi untuk digunakan. Meskipun pada dekade belakangan ini jumlah pesawat
teleterapi Co-60 mulai menurun digantikan dengan akselerator medik. Radioisotop tersebut selain
digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah banyak digunakan untuk keperluan
Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.
Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop untuk
kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan pemanfaatan generator Mo99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir untuk kesehatan dan farmasi. Dengan
generator ini masalah-masalah faktor produksi ulang, waktu, dan jarak terhadap tempat yang
memproduksi radioisotop, selain juga mengurangi dosis yang diterima oleh pasien.
Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor Malaria. Salah satu cara pemandulan nyamuk/vektor
adalah dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu stadium perkembangannya.
Radiasi untuk pemandulan ini dapat menggunakan sinar gamma, sinar X atau neutron.
Kemampuan lainnya adalah menentukan lokasi kelainan pada keadaan di mana kadar petanda tumor
dalam darah meningkat. Manfaat lain dari teknik kedokteran nuklir adalah dapat digunakan untuk
memantau fungsi organ dan mendeteksi kerusakan yang ditimbulkan oleh pengobatan, misalnya
memantau fungsi jantung penderita yang mendapat perawatan kemoterapi. Selain itu, pencitraan
tulang menggunakan teknik kedokteran nuklir merupakan cara untuk mendeteksi penyebaran
kanker ke tulang. Metode yang sama juga digunakan juga untuk memantau. teknologi nuklir juga
sangat membantu dalam penyembuhan penyakit jantung. Teknologi nuklit memiliki kemampuan
dalam mendiagnosis dan menentukan prognosis penyakit jantung koroner. Secara umum teknik
kedokteran nuklir dalam bidang kardiologi (penyakit jantung) menggunakan kamera gamma yang
dapat digunakan untuk menilai fungsi jantung secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, dapat pula
dilakukan penilaian fungsi jantung secara global maupun regional. Selain itu, untuk memindai paruparu dan menilai masalah pernapasan.
D. Bidang Energi
Penggunaan yang paling signifikan adalah reaktor nuklir sebagai sumber energi untuk
pembangkitan tenaga listrik dan untuk kekuasaan di beberapa kapal-kapal. Hal ini biasanya
dilakukan dengan metode yang melibatkan menggunakan panas dari reaksi nuklir untuk tenaga

turbin uap. Dibidang energi, tenaga nuklir telah dimanfaatkan secara besar-besaran untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor nuklir untuk
transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi Hidrogen dari kelebihan panas
reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari reaksi fisi
nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi
nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk
memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk
menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.
Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di seluruh dunia (data
tahun 2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal induk,kapal pemecah es, dan kapal selam
nuklir.
E. Bidang Biologis
Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat
digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari H2O) yang akan
membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis (Sutresna, 2007
dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
6CO2 + 6H2O
a)

C6H12O6 + 6O2

Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan
neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion
hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui
fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang
meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon.
Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C
terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat
diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
b)

Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut


Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap
perkembangan tumbuhan.
Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
Mempelajari kesetimbangan dinamis.
Mempelajari reaksi pengeseran.

F. Bidang Pangan

Dengan dosis radiasi tertentu bakteri dan salmonela yang ada pada produk makanan dan minuman
itu bisa dimatikan, sehingga kondisi makanan tetap segar dan utuh, dan juga tidak ada efek
samping.
Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang ditujukan
untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan berada
dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang
dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan,
penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara
garis besar, irradiasi adalah pemaparan (penyinaran dengan radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan
manfaat teknis.
G. Bidang Arkeologi
Menentukan umur fosil dengan C-14. Radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh
metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan
radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang
terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute)
dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus
karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon
di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun
mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di
dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730 tahun.
H. Bidang Hidrologi
a)

Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur

Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop natrium-24 (Na24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan ke dalam air
atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa,
sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.
b)

Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah

Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya digunakan
radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini dapat
memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah radioaktif
Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung radioisotop
Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger
Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat
digunakan untuk menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat.
I. Bidang Pertambangan
Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan minyak
bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan. Pada pengeboran minyak
bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat diambil dengan memanfaatkan tekanan

dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk
mempermudah pengambilannya. Penambahan tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri
cekungan minyak dengan air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui
pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang
dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak yang dikehendaki. Di
sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk
ion komplek hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan
air suntikan sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan
radioisotop kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil
dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk didayagunakan.
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan
kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal
ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum
terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.
J. Bidang Industri
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan digunakan oleh
perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di perut bumi. Di bidang
industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya untuk sterilisasi, pengujian
kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.
a)

Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu
dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang
dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang
dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada
bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
b)

Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol
dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung
pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika
lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan
mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
c)

Pengawetan bahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni
dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat
sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat
diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat
dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica,
ketumbar, dan kemimiri.

Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak


dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.
d)

Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.

e)

Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja

Dibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System (NCS) telah
dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada sistem kerja alat industri.
DSC dan NSC akan secara otomatis melakukan pengendalian jika terdapat ada kelainan dalam
operasi terutama dalam sistem produksi.
K. Bidang Lain
Nuklir juga ternyata bisa dipakai untuk mengukur unsur serta kandungan partikel yang bertebaran
di udara.
Di zaman ini, pencarian air di bawah tanah dan menawarkan air asin, juga dilakukan dengan
menggunakan teknologi nuklir.
Kalau pemanfaatan iptek nuklir di Indonesia pada awal 1970 lebih ditekankan untuk mencari
kebocoran air dari berbagai dam, mengukur debit air sungai, dan sebagainya, pada akhir-akhir ini
pemanfaatan iptek nuklit digunakan untuk mencari sumber air tanah dalam yang akan digunakan
sebagai sumber air di daerah sulit air.
Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan. Teknologi nuklir digunakan untuk
mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton. Pemanfaatan teknologi nuklir juga
digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk
menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk
menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia yang telah
memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.

DAFTAR RUJUKAN:
Anonim. 2011. Manfaat radioaktif dalam bidang teknologi dan kehidupan sehari-hari. (Online),
(http://stiebanten.blogspot.com/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-bidang.html), diakses 8
Desember 2012.
Anonim. 2011. Pemanfaatan Energi Nuklir. (Online),
(http://www.ut.ac.id/html/suplemen/pafi4446/pemanfaatan.htm), diakses 6 Desember 2012.
Aprilia, Ririn. 2011. Nuklir dan Pemanfatannya. (Online),
(http://nasional.news.viva.co.id/news/read/254284-nuklir-dan-pemanfaatannya), diakses 6
Desember 2012.
Putra, Sinly Evan. 2007. Nuklir. (Online), (http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kimia_fisika/nuklir/), diakses 6 Desember 2012.
Wikipedia. 2012. Teknologi Nuklir. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir),
diakses 6 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai