Anda di halaman 1dari 120

Petunjuk Teknis Pengawasan

Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,


Pengelolaan Kualitas Air dan Udara
Skala Nasional melalui PROPER

DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan ....................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................
B. Tujuan ..................................................................................
C. Ruang Lingkup ...................................................................
BAB II Dekonsentrasi PROPER 2012 ........................................
BAB III Tahap Persiapan .............................................................
A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER .............................
B. Penguatan Kapasitas .........................................................
C. Sosialisasi ............................................................................
BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ...............................
A. Pengumpulan Data Awal .................................................
B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................
C. Penyusunan Laporan Inspeksi .........................................
D. Supervisi ..............................................................................
BAB V Pemeringkatan ................................................................
A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER
(Rapor) Sementara .............................................................
B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ...................
C. Sanggahan/Klarifikasi ......................................................
D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER ..............
BAB VI Peningkatan Kapasitas Kabupaten/Kota ..................
BAB VII Jadual Kegiatan Proper 2012 .......................................
BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ...............................................

4
4
5
5
6
9
9
9
10
11
11
11
13
14
16
16
17
18
19
20
21
23

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk Teknis
Kegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,
Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, Tahun
2012 dapat kami susun tepat pada waktunya.
Dalam rangka menjawab pengelolaan lingkungan yang lebih baik, Deputi
Pengendalian Pencemaran Lingkungan mengupayakan perencanaan program dan
kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air
dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, dapat dilaksanakan secara
terarah dan terukur oleh Pemerintah Provinsi sesuai sasaran kinerja Kementerian
Lingkungan Hidup.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalam
melaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkan ketaatan
perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaran lingkungan
hidup dapat dicegah sejak dini.
Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalam
mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangat
bermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.

Jakarta, 5 Desember 2011


Deputi MENLH Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan

M.R. Karliansyah

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan
Pemerintahan di Indonesia, pada hakekatnya dimaknai sebagai bentuk kepedulian
Pemerintah Pusat terhadap Daerah melalui pendelegasian kewenangan yang dimiliki
dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah agar
terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan utama penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas perbantuan adalah untuk
mempercepat kesejahteraan masyarakat di daerah, sebagaimana dimaksud dalam
konsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, serta
penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, telah menetapkan urusan bidang lingkungan hidup yang menjadi
Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
berdasarkan kriteria eksternal, akuntabilitas dan efisiensi.
Dalam pelaksanaan urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup, Menteri
memandang perlu untuk menyelenggarakan dekonsentrasi bidang lingkungan hidup
kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah.
Dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjunjung pencapaian
sasaran prioritas nasional yang termuat dalam Program Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Hidup yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama
meningkatnya pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi;
menurunnya pencemaran lingkungan pada air, udara, sampah, dan limbah B3;
memastikan penghentian kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai (DAS);
tersedianya kebijakan di bidang perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak
perubahan iklim; dan meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
Pengawasan pengendalian pencemaran air dan udara serta limbah B3 melalui
mekanisme PROPER merupakan satu dari Program Nasional yang dilaksanakan
secara dekonsentrasi. Untuk menstandarkan pelaksanaan dekonsentrasi tersebut perlu
disusun petunjuk teknis yang akan menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Provinsi dalam melaksanakan lingkup penyelenggaraan dekonsentrasi bidang


lingkungan hidup.
B. Tujuan
Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusi
pengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugas
dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas
Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER.
C. Ruang Lingkup
Petunjuk teknis dekonsentrasi ini memuat langkah-langkah dan standar teknis
pelaksanaan PROPER di Provinsi. Petunjuk teknis terdiri dari BAB I Pendahuluan
yang menjelaskan mekanisme umum Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan
Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui
PROPER. BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2012, BAB III
menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk persiapan pelaksanaan
PROPER. BAB IV menjelaskan tentang mekanisme dan prosedur pelaksanaan inspeksi
lapangan dan supervisi. Langkah setelah inspeksi lapangan dan supervisi dijelaskan
dalam BAB V tentang Pemeringkatan. Salah satu tugas dekonsentrasi adalah
peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota. Langkah-langkah peningkatan kapasitas di
jelaskan pada Bab VI. Sedangkan Bab VII menjelaskan tentang Jadual Pelaksanaan dan
selanjutnya pada Bab VIII dijelaskan tentang Evaluasi & Pelaporan. Untuk kepraktisan
buku ini, maka Lampiran-lampiran dipisahkan dari Buku Petunjuk Teknis.

BAB II
DEKONSENTRASI PROPER 2012
Pelaksanaan PROPER periode 2011-2012 ditargetkan untuk melakukan pengawasan
terhadap 1355 perusahaan dengan ketentuan:
a. 860 pengawasan penaatan PROPER dilakukan oleh 21 Provinsi.
b. 495 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup.
c. Pengawasan dan usulan peringkat Biru, Merah dan Hitam dilakukan oleh 21
Provinsi dan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.
d. Penilaian Hijau dan Emas dilakukan oleh Tim Teknis PROPER Kementerian
Lingkungan Hidup.
e. Penetapan peringkat dilakukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Proses penetapan provinsi yang berperan serta pada pelaksanaan Dekonsentrasi
PROPER 2012 telah ditentukan melalui Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pengendalian
Pencemaran yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 26-27 Juli 2011. Pada Rakernis
tersebut telah disetujui jumlah dan nama perusahaan yang akan dilakukan
pengawasan penaatan oleh 21 Provinsi. Untuk memperbaharui data perusahaan yang
mutakhir, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan telah mengirimkan
surat No. B-9991/Dep.II/LH/11/2001 Perihal Industri Dekon 2012 untuk meminta
masing-masing Provinsi mengajukan daftar nama perusahaan yang akan di PROPER
pada periode 2011-2012. Seluruh provinsi telah memberikan respon dengan
rekapitulasi jumlah industri yang diusulkan sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi perusahaan peserta PROPER melalui mekanisme dekonsentrasi.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

PROVINSI
Bali
Banten
Bengkulu
D.I. Yogyakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Maluku
NTB
Riau
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sumatera Barat

MPJ
19
70
0
15
5
61
37
40
1
4
0
4
1
15
2
10
1
6
5

RAKERNIS 2011
PEM AGRO
TOTAL
6
0
25
6
19
95
4
9
13
2
4
21
10
18
33
23
12
96
16
21
74
18
17
75
11
11
23
20
16
40
10
8
18
2
31
37
4
4
9
9
1
25
13
46
61
8
9
27
2
3
6
8
17
31
4
15
24

USULAN PROVINSI 2012


MPJ
PEM
AGRO TOTAL
19
6
0
25
73
8
14
95
0
6
9
15
15
2
4
21
6
15
18
39
60
23
32
115
37
14
11
62
20
16
36
72
2
4
24
30
7
20
13
40
0
10
9
19
5
2
30
37
1
4
4
9
17
8
1
26
5
19
35
59
8
9
4
21
1
2
3
6
11
8
12
31
5
4
15
24

No.
20
21

PROVINSI

MPJ
7
25
328

Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Jumlah

RAKERNIS 2011
PEM AGRO
TOTAL
27
17
51
13
25
63
216
303
847

USULAN PROVINSI 2012


MPJ
PEM
AGRO TOTAL
7
27
17
51
24
13
26
63
323
220
317
860

Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = Sektor Agroindustri

Adapun daftar lengkap perusahaan peserta PROPER yang didekonsentrasikan kepada


Provinsi terdapat pada Lampiran 2.
Dekonsentrasi PROPER dilaksanakan dengan melaksanakan 4 tahapan pelaksanaan
PROPER sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Inspeksi Lapangan dan Supervisi
3. Pemeringkatan Penaatan
4. Peningkatan Kapasitas
PERSIAPAN
PENETAPAN TIM
TEKNIS & TIM
PELAKSANA

PENGUATAN
KAPASITAS

PENGUMPULAN
DATA

SOSIALISASI

INSPEKSI LAPANGAN & SUPERVISI


INSPEKSI
TAHAP I

SUPERVISI
TAHAP I

INSPEKSI
TAHAP II

SUPERVISI
TAHAP II

INSPEKSI
TAHAP III

SUPERVISI
TAHAP III

PEMERINGKATAN PENAATAN
PENYUSUNAN
RAPORT
SEMENTARA

MASA
SANGGAHAN

REVIEW
PERINGKAT
TAHAP I

REVIEW
SANGGAHAN

PENENTUAN
PERINGKAT
SEMENTARA

PEMBERITAHUAN
PERINGKAT
SEMENTARA

REVIEW
PERINGKAT
TAHAP II

USULAN
PERINGKAT

PENINGKATAN KAPASITAS
PENINGKATAN
KAPASITAS
KABUPATEN / KOTA

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2012


7

Dalam melaksanakan dekonsentrasi PROPER terdapat beberapa prinsip dasar yang


digunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip dasar adalah
pelaksanaan PROPER yang didekonsentrasikan kepada 21 Provinsi tersebut di atas,
Kriteria Penilaian PROPER dan Mekanisme Pelaksanaan PROPER wajib mengikuti
ketentuan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Kriteria penilaian PROPER
adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1.
Untuk menjamin kredibilitas dan akuntabilitas pelaksanaan PROPER, semua aparat
yang terlibat dalam pelaksanaan PROPER
wajib melaksanakan etika Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup, yakni:
1. Menaati semua ketentuan disiplin dan sumpah pegawai negeri;
2. Menghindari setiap pertentangan kepentingan karena faktor finansial atau
kepentingan lainnya yang berkaitan dengan hasil pengawasan;
3. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dengan petugas dari penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan;
4. Menguasai dan menerapkan konsep K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) selama
melaksanakan pengawasan;
5. Melaporkan fakta-fakta hasil pengawasan secara lengkap, akurat, dan obyektif;
6. Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan keterampilan teknis;
7. Berpenampilan pantas termasuk mengenakan pakaian dan peralatan pelindung
untuk keselamatan kerja;
8. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengawasan yang mudah dibawa untuk menghindari hutang budi terhadap usaha
dan atau kegiatan.

BAB III
TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan pada dasarnya adalah persiapan untuk melaksanakan kegiatan
PROPER selanjutnya. Perangkat lunak seperti Kriteria Penilaian, perusahaan yang
akan di PROPER, Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan PROPER perlu
disiapkan agar pelaksanaan PROPER sesuai dengan target dan jadual yang ditetapkan.
Adapun langkah-langkah tahap persiapan antara lain adalah:
A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER
Tahap pertama dalam persiapan pelaksanaan dekonsentrasi PROPER 2012 adalah
melakukan penyusunan Tim Pelaksana PORPER Provinsi. Langkah-langkah
penyusunan tim adalah sebagai berikut :
1. Kepala Institusi Lingkungan Hidup Provinsi menetapkan susunan Tim Pelaksana
PROPER Provinsi dalam suatu surat keputusan dengan susunan sebagai berikut:
a. Ketua Tim Pelaksana PROPER, adalah Kepala Bidang yang menangani
pengawasan.
b. Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi:
1) Staf administrasi yang bertugas menyelesaikan urusan administrasi dan
keuangan.
2) Tim Pengolah Data yang bertugas mengelola data hasil pengawasan
lapangan dan menyiapkan Rapor, Tim Pengolah Data harus menguasai
komputer terutama aplikasi Ms Word dan Ms Excel.
c. Tim Inspeksi PROPER Provinsi, adalah pejabat pengawas lingkungan hidup
daerah atau staf teknis yang memperoleh pelatihan pengawasan PROPER.
d. Khusus untuk penilaian aspek kerusakan lingkungan kegiatan pertambangan
dapat dilakukan bekerjasama dengan inspektur tambang pada instansi
pertambangan Provinsi.
2. Kepala Intitusi Lingkungan Hidup Provinsi menyampaikan Surat Keputusan Tim
Pelaksana PROPER Provinsi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melalui
Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.
B. Penguatan Kapasitas
Dalam rangka menjaga kualitas pelaksanaan PROPER, maka sumberdaya manusia
pelaksana harus memenuhi persyaratan kompetensi yang standar. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka dilakukan penguatan kapasitas dengan ketentuan:
9

1.
2.
3.
4.

Tim teknis PROPER melakukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia kepada


Tim Pelaksana PROPER Provinsi.
Sekretariat PROPER mengkoordinasikan pelaksanaan penguatan kapasitas dan
sertifikasi Petugas Inspeksi PROPER.
Sertifikasi Petugas Inspeksi PROPER didasarkan atas uji kompetensi dan tingkat
kehadiran peserta dalam kegiatan peningkatan kapasitas.
Tim Pelaksana PROPER Provinsi yang telah memperoleh sertifikasi melakukan
peningkatan kapasitas kepada Tim Pelaksana PROPER Kabupaten/Kota dengan
menggunakan muatan materi yang ditetapkan oleh Tim Teknis PROPER.

Output kegiatan:
1. Jumlah orang yang dilatih
2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat
3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas
C. Sosialisasi
Dalam rangka menginformasikan keikutsertaan dan kriteria serta mekanisme PROPER
kepada perusahaan maka Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengadakan sosialisasi
PROPER dengan ketentuan:
1.
Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengundang perusahaan peserta PROPER
tahun 2012 di wilayahnya dan perusahaan lain yang diproyeksikan akan
diikutsertakan dalam PROPER tahun berikutnya.
2.
Pelaksanaan Sosialisasi menggunakan narasumber dari Unit Teknis Kementerian
Lingkungan Hidup yang menangani PROPER.
3.
Tidak diperkenankan memungut anggaran dari perusahaan atau peserta untuk
pelaksanaan sosialisasi.
4.
Sekretariat PROPER Provinsi mendokumentasikan jumlah dan kehadiran
perusahaan yang memperoleh sosialisasi, peserta sosialisasi dan menyelesaikan
laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi.
Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat melaksanakan sosialisasi kepada pemangku
kepentingan lain dalam rangka mendukung pelaksanaan PROPER melalui berbagai
metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet, seminar dan workshop,
dan kegiatan dengan media massa.
Output:
1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosiaslisasi
2. Jumlah peserta sosialisasi
3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi

10

BAB IV
INSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI

A. Pengumpulan Data Awal


Pengumpulan data awal bertujuan mengumpulkan informasi awal, yang digunakan
untuk menyusun strategi inspeksi lapangan. Persiapan yang baik dengan informasi
awal yang lengkap merupakan faktor penentu utama pelaksanaan inspeksi yang
efektif dan efisien.
Pengumpulan data awal dilaksanakan dengan ketentuan :
1.

Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengumpulkan data awal berupa :


a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan
PROPER bagi perusahaan yang telah diperingkat periode penilaian
sebelumnya.
b. Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL.
c. Laporan Pelaksanaan Izin.
d. Profil Perusahaan yang memuat informasi dasar seperti nama dan alamat
perusahaan, kapasitas produksi atau jasa, proses produksi atau jasa, upaya
pengendalian penemaran yang dilakukan dan upaya penanganan limbah B3.

2. Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat mengumpulkan data dengan kuisioner dan
menyampaikan hasil kusioner kepada Sekretariat PROPER.
Output:
Data kuisioner yang telah diisi oleh usaha dan/atau kegiatan.

B. Pelaksanaan inspeksi
Dalam rangka rangka pengambilan data sekunder dan primer Tim Pelaksana PROPER
melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan:
1. Setiap Tim Inspeksi terdiri dari:
a. Pengawas PROPER Provinsi : 2 (dua) orang untuk pengawasan Aspek Air,
Udara dan Pengelolaan limbah B3 serta pengendalian kerusakan lingkungan
(kegiatan pertambangan);
b. Pengawas PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota atau staf teknis yang sudah mendapat
pelatihan PROPER;
11

2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
atau Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi,
3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan:
a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi.
b. Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER
harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas.
4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus
PROPER.

mengacu pada panduan inspeksi

5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:


a. Tahap I : 5 Maret s/d 6 April 2012;
b. Tahap II : 16 April s/d 1 Juni 2012;
c. Tahap III : 11 Juni s/d 3 Agustus 2012.
6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Tim Pelaksana PROPER Provinsi sudah harus
menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut :
Tabel 2. Tahapan Inspeksi
TAHAP
INSPEKSI
I
II
III

TARGET
INSPEKSI
25 %
70 %
100 %

KETERANGAN

7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan inspeksi


kepada Sektretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiap bulan.
8. Setiap pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan oleh petugas laboratorium
yang terakreditasi.
9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan.
10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN Kementerian
Lingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi.
11. Pada akhir pengawasan harus disusun Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER,
yang didalamnya paling tidak memuat informasi :
a. Informasi umum usaha dan atau kegiatan yang dinilai;
b. Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran air;
c. Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran udara;
d. Kinerja penaatan pengelolaan limbah B3;
e. Pelaksanaan AMDAL, UKL/UPL;
f. Perizinan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan;
g. Kinerja penaatan dalam pengendalian kerusakan lingkungan (khusus untuk
kegiatan pertambangan);
12

h. Foto-foto hasil pengawasan lapangan;


i. Lampiran data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang
dinilai;
j. Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3;
k. Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan
Lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan).
12. Format Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER mengacu pada Lampiran 3.
13. Jika perusahaan menolak untuk dilakukan pengawasan, Tim Inspeksi Lapangan
wajib membuat Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER.
14. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis Berita
Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan
PROPER.
Sekretariat
PROPER
Provinsi
sangat
dianjurkan
untuk
mendokumentasikan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara
Penolakan Pengawasan PROPER dalam bentuk data elektronik (discan) selain tetap
mendokumentasikan berkas dalam bentuk manual (hard copy).
15. Satu copy Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER wajib disampaikan kepada
Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Jika tersedia data elektronik
maka Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat menyerahkan data elektronik.
16. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai hak penuh
untuk mengakses dokumentasi Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita
Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan
PROPER.
Output kegiatan:
1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan Pengawasan
PROPER;
2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan;
3. Data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai;
4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah;
5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3;
6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;

C. Penyusunan Laporan Inspeksi


Laporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-masing
untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segera mengambil
tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telah melanggar
peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Laporan inspeksi disusun dengan ketentuan:
13

1. Pada setiap akhir kunjungan inspeksi lapangan, petugas inspeksi wajib


menyelesaikan laporan inspeksi berupa ringkasan ketaatan perusahaan dalam
aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan
limbah B3, dan pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan
pertambangan) serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian kepada atasan
masing-masing dengan dilampiri oleh:
a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER.
b. Foto-foto hasil pengawasan lapangan.
c. Data Swapantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai.
d. Data hasil pengambilan sampel oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi1.
e. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3.
f. Hasil Pengisian Daftas Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan.
2. Format ringkasan ketaatan perusahaan sesuai Lampiran .
3. Laporan inspeksi wajib didokumentasikan oleh Sekretariat Tim Pelaksana PROPER
Provinsi secara sistematis sehingga mudah ditelusuri. Tim Teknis PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup memiliki hak penuh untuk mengakses laporan
inspeksi ini.
Output Kegiatan:
Dokumentasi laporan inspeksi lapangan

D. Supervisi
Kegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusun
Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakan
secara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadual
pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 3. Tahapan Supervisi
SUPERVISI
Tahap I
Tahap II
Tahap III

TANGGAL
9-13 April 2012
4-8 Juni 2012
6-10 Agustus 2012

Pelaksanaan Supervisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.

14

1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menyiapkan bahan bahan supervisi sebagai


berikut :
a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan
Pengawasan PROPER beserta lampirannya.
b. Laporan hasil inspeksi.
c. Data-data kualitas air limbah, emisi dan pengelolaan limbah B3 harus sudah
dalam format seperti yang terdapat pada Lampiran 4.
d. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Format dan
ketentuan tentang Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara
mengacu kepada Sub Bab Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan
PROPER (Rapor) Sementara pada bagian selanjutnya petunjuk teknis ini.
2. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi
terhadap proses penyusunan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER
Sementara.
3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup menyusun Rekapitulasi Status Penaatan Awal
Perusahaan dan Berita Acara Supervisi.
4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melaporkan hasil supervisi kepada Kepala
Instansi Lingkungan Hidup Provinsi, sedangkan Tim Teknis PROPER Kementerian
Lingkungan Hidup melaporkan hasil supervisi kepada Ketua Tim Teknis PROPER
melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.
5. Sekretariat PROPER Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup wajib
mendokumentasikan Laporan Hasil Supervisi.
Output kegiatan:
1. Kumpulan Hasil Inspeksi.
2. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara.
3. Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan
4. Berita Acara Supervisi.

15

BAB V
PEMERINGKATAN
A.

Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara

Langkah pertama untuk pemeringkatan adalah penyusunan Rapor semetara. Pada


tahapan ini sebenarnya adalah tahapan untuk memutakhirkan Draft Hasil Evaluasi
Kinerja Penaatan PROPER Sementara yang telah disusun pada saat supervisi dengan
memasukkan data-data pemantauan dan neraca limbah B3 yang terbaru. Adapun
pelaksanaan penyusunan Rapor Sementara dilakukan dengan ketentuan :
1. Petugas inspeksi PROPER wajib menyelesaikan Rapor Sementara berdasarkan
Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER, foto-foto hasil pengawasan lapangan,
Data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai, Data hasil
pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup, Hasil Pengisian Daftar Isian
penilaian Pengelolaan Limbah B3, Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria
Potensi Kerusakan Lahan dan progress perbaikan yang telah dilakukan usaha dan
atau kegiatan yang dinilai.
2. Rapor Sementara adalah penilaian sementara kinerja pengelolaan lingkungan
aspek AMDAL/UKL-UPL, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian
Pencemaran Udara, Pengelolaan limbah B3 sesuai dengan kriteria penilaian
PROPER yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.
3. Format Rapor Sementara yang memuat kinerja perusahaan dalam pengendalian
pencemaran air, udara dan limbah B3 serta pengendalian kerusakan lingkungan
(khusus kegiatan pertambangan) mengacu pada :
a. Format Rapor Sementara yang ditetapkan oleh Tim Teknis;
b. Dihitung dengan menggunakan spreadsheet analisa kinerja yang telah
ditetapkan.
4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi kemudian menyusun status penaatan/peringkat
awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasil rekapitulasi dari
Rapor Sementara sesuai Lampiran 6.
5. Tim Pelaksana PROPER Provinsi selanjutnya melaporkan secara tertulis hasil status
penaatan / peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepada Kepala
instansi lingkungan hidup Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada
Sekretariat PROPER.

16

6. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan peer review dalam penyusunan Rapor
Sementara.
7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi kepada
Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian Rapor Sementera
dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjamin kredibilitas
pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadual pelaksanaan PROPER yang
ditelah ditetapkan.

8. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER


Kementerian Lingkungan Hidup menyusun status penaatan/peringkat awal usaha
dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasil rekapitulasi dari rapot
sementara dan Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara.
Output kegiatan:
1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER;
2. Rekapitulasi status penaatan;
3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara;
4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan
peringkat awal usaha dan atau kegiatan.

B. Pemberitahuan hasil peringkat sementara


Setelah Rapor Sementara diselesaikan, langkah selanjutnya adalah menyampaikan
Rapor tersebut kepada perusahaan untuk memperoleh tanggapan. Langkah langkah
untuk memberitahukan hasil peringkat sementara adalah sebagai berikut :
1.

2.
3.

4.

5.

Kepala institusi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan secara tertulis hasil


status sementara penaatan Perusahaan beserta Rapor Sementara kepada Ketua
Tim Teknis melalui Sekretariat PROPER tanggal 31 Agustus 2012.
Rapor Sementara disampaikan kepada Perusahaan pada tanggal 10 s/d 14
September 2012.
Pemberitahuan peringkat sementara secara tertulis ke Perusahaan dilakukan
melalui surat Kepala instansi lingkungan hidup dengan tembusan Ketua Tim
Teknis PROPER.
Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib memiliki sistem untuk memastikan
Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara dapat diterima oleh
Perusahaan yang dinilai.
Pemberitahunan secara tertulis kepada perusahaan harus mencantumkan tanggal
dan tempat untuk menyampaikan sanggahan atau klarifikasi terhadap Rapor
sementara.
17

Output kegiatan:
1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara
2. Tanda terima pengiriman dokumen

C. Sanggahan/Klarifikasi
Untuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilai
diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaian
peringkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung dan menanggapi
sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan
pada tanggal 2 s/d 5 Oktober 2012.
2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupun dikirim
melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terima dokumen
sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 2 s/d 5 Oktober 2012,
maka Perusahaan dianggap menerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan
Rapor Kinerja Sementara.
3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumen
sanggahan pada tanggal 8 s/d 10 Oktober 2012. Hasil evaluasi dokumen sanggahan
didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan peringkat
akhir pada tanggal 11 s/d 12 Oktober 2012.
4. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi wajib menjawab sanggahan secara
tertulis kepada Perusahaan yang melakukan sanggahan tentang:
c. Perbaikan peringkat Perusahaan atau,
d. Sanggahan akan didiskusikan lebih lanjut dengan Tim Teknis PROPER.
5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika :
a. terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh Tim
Pelaksana PROPER Provinsi,
b. melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana PROPER
Provinsi.
6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka
wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup
untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkat perusahaan.

18

7. Jawaban sanggahan paling lambat 16 Oktober 2012 dengan tembusan kepada


Ketua Tim Teknis PROPER.
Output kegiatan:
1. Tanda terima dokumen sanggahan;
2. Jawaban atas sanggahan.

D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER


Berdasarkan hasil verifikasi sanggahan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana PROPER
Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER. Adapun langkah-langkah review hasil
sanggahan adalah sebagai berikut :
i.

Dewan pertimbangan akan melakukan review terhadap usulan peringkat akhir


Perusahaan.

ii.

Dalam melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan, Dewan


Pertimbangan dapat melakukan verifikasi langsung ke Perusahaan yang
bersangkutan.

iii.

Ketua Tim Teknis menetapkan daftar usulan peringkat akhir PROPER dan daftar
kandidat Hijau dan Emas PROPER dari hasil review Dewan Pertimbangan
PROPER.

19

BAB VI
PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA
Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan peningkatan kapasitas kepada aparat
pengawas lingkungan hidup Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi
yang ditetapkan oleh Ketua Tim Teknis PROPER.
Lingkup penguatan kapasitas mencakup :
a. Kriteria dan mekanisme pelaksanaan PROPER;
b. Tata cara pengawasan penaatan lingkungan hidup (pengendalian pencemaran air,
pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, serta pengendalian
kerusakan lingkungan, khusus kegiatan pertambangan);
c. Cara penyusunan Berita Acara Hasil Pengawasan;
d. Cara pengolahan data hasil pengawasan;
e. Cara penyusunan Rapor Sementara dan,
f. Cara penyusunan Rapor final.
Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi memberikan sertifikat kepada para peserta
penguatan kapasitas yang lulus.
Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
penguatan kapasitas kepada Ketua Tim Teknis PROPER.
Output kegiatan:
1. Jumlah orang yang dilatih;
2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat;
3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.

20

BAB VII
JADUAL KEGIATAN PROPER 2012
Pelaksanaan kegiatan PROPER periode 2011 2012 dilaksanakan dengan jadual
sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Tahapan
Persiapan
Peningkatan Kapasitas
Inspeksi Tahap I
Supervisi Tahap I
Inspeksi Tahap II
Supervisi Tahap II
Inspeksi Tahap III
Supervisi Tahap III
Raport Sementara
Pemeringkatan Sementara
Pengiriman Raport

12
13
14

Masa Sanggah
Evaluasi Dokumen Sanggahan
Jawaban Sanggahan
Evaluasi Dokumen Hijau & Emas

Waktu
1 Januari s/d 26 Februari 2012
2Februari s/d 26 Februari
5 Maret s/d 6 April
9 April s/d 13April
16 April s/d 1 Juni
4 Juni s/d 8 Juni
11 Juni s/d 3 Agustus
6 Agustus s/d 10 Agustus
13 Agustus s/d 31 Agustus
Agustus 2012
10 September s/d 14 September
2012
2 Okrober s/d 5 Oktober 2012
8 Oktober s/d 10 Oktober 2012
16 Oktober
Oktober 2012

Menyepakati Usulan Peringkat Akhir


Draft SK MENLH Siap
Design Buku Proper
Konsultasi Publik
Persiapan MAL WAPRES
Kunjungan Lapangan
Review ESELON I
Rapat ESELON I
DEWAN PROPER
Peringkat Hijau Final
Pengumuman PROPER
Pengiriman Raport

Oktober 2012
Oktober 2012
Oktober 2012
Oktober 2012
Oktober November 2012
Oktober November 12
November 2012
November 2012
November 2012
November 2012
30 November 2012
Desember 2012

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

21

BAB VIII
EVALUASI DAN PELAPORAN
Laporan manajerial dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,
Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER mengacu
kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2009
tentang Urusan Pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup yang Dapat
Didekonsentrasikan.
Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis
semua output tahapan kegiatan dan Tim PROPER Kementerian Lingkungan Hidup
berhak secara penuh untuk mengakses dokumentasi pelaksanaan PROPER.

22

Sekretariat PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan
Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui
PROPER, dapat menghubungi:

Sekretariat PROPER
Telp./Fax. : (021) 8520-886
Email: dekonproper@gmail.com
Alamat: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas Jakarta 13410.

23

LAMPIRAN 1
KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER 2011-2012

KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) BIRU, MERAH, DAN HITAM
A.

B.

PELAKSANAAN AMDAL ATAU UKL/UPL


No.

ASPEK

1.

Pelaksanaan
Amdal/UKL-UPL

BIRU
1. Memiliki Amdal/UKLUPL
2. Melaksanakan
ketentuan dalam:
a. SK
Kelayakan
Lingkugan
b. ANDAL, RKL-RPL
c. UKL UPL
3. Melaporkan
pelaksanaan
RKLRPL/ UKL -UPL

PERINGKAT
MERAH
1. Tidak
Melaksanakan
ketentuan dalam:
a. SK
Kelayakan
Lingkungan
b. ANDAL, RKL-RPL
c. UKL-UPL
2. Tidak
Melaporkan
pelaksanaan RKL-RPL/
UKL-UPL

HITAM
Tidak
Memiliki
Amdal/ UKL-UPL

KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


No.

ASPEK

1.

Ketaatan Terhadap Titik


Penaatan

2.

Ketaatan
Parameter
dipantau

Terhadap
yang

BIRU
Memantau seluruh titik
penaatan dan/atau air
buangan yang harus
dikelola sesuai dengan
peraturan.
1. Memantau
seluruh
parameter
yang
dipersyaratkan sesuai
dengan:
a. IPLC
(Izin
Pembuangan
Limbah Cair)
b. Baku
Mutu
Nasional
atau
Provinsi
c. Izin Pemanfaatan
Air Limbah untuk
aplikasi
pada
tanah
2. Ketaatan diukur
berdasarkan
peraturan/persyarata
n yang lebih ketat.
3. Khusus Industri
Sawit yang
menerapkan Land
Aplication parameter
yang tidak ada baku
mutunya tingkat
ketaatan >=80%
4.

PERINGKAT
MERAH

Tidak memantau
seluruh parameter
yang sesuai
persyaratan baku
mutu yang
dipersyaratkan sesuai
dengan:
a. IPLC
b. Baku Mutu
Nasional atau
Provinsi
c. Khusus untuk
Industri Sawit
parameter yang
tidak ada baku
mutunya <80%

HITAM
Terdapat
titik
penaatan
dan/atau
air
buangan
yang
tidak
pernah
dipantau
selama
periode penilaian
Tidak pernah
melakukan
pemantauan
parameter yang
sesuai dengan:
a. IPLC
b. Baku Mutu
Nasional atau
Provinsi
c. Izin Pemanfaatan
(land aplication)

Catatan:
1. Khusus Rumah Sakit jumlah parameter yang dipersyaratkan sebanyak 5 parameter: pH, BOD, COD, TSS, EColi
2. Khusus Industri MPJ belum memiliki baku mutu spesifik menggunakan baku mutu yang ada di AMDAL dan
UKL/UPL. Jika baku mutu tidak tercantum dalam dokumen Amdal dan UKL/UPL maka menggunakan baku
mutu pada Kepmen 51 Tahun lampiran C Golongan 1
3. Khusus Industri Agro yang belum memiliki baku mutu spesifik wajib mengukur BOD, COD, pH, TSS,
Minyak dan Lemak.
4. Khusus Industri Pertambangan yang belum memiliki baku mutu spesifik menggunakan Baku Mutu

No.

ASPEK

BIRU

PERINGKAT
MERAH

HITAM

Tambang yang sejenis.

3.

Ketaatan
terhadap
jumlah
data
yang
dilaporkan

Melaporkan data secara


lengkap sesuai dengan
yang dipersyaratkan
>90% sebagai berikut:
1. Pemantauan
kualitas air limbah
2. Produksi bulanan
(riil) atau bahan
baku
3. Catatan debit
harian air limbah
yang dibuang

Melaporkan data
sesuai dengan yang
dipersyaratkan < 90%
sebagai berikut:
1. Pemantauan
kualitas air
limbah
2. Produksi
bulanan (riil)
atau bahan
baku;
3. Catatan debit
harian air
limbah yang
dibuang

Melaporkan
palsu.

data

Catatan:
1. Data pemantauan harian parameter COD dan pH untuk Industri petrokimia
2. Data pemantauan harian parameter pH dan TSS atau debit untuk Industri pertambangan
3. Data pemantauan harian parameter pH untuk Industri Agro sesuai yang dipersyaratkan
4. Bagi Industri yang pengelolaan air limbahnya diserahkan ke kawasan industri pengolah air limbah tingkat
ketaatan 100%.
5. Bagi Industri Migas yang telah melakukan 100% injeksi maka tingkat ketaatan 100%
6. Bagi industri yang menggunakan kembali (reuse/recycle) 100% air limbahnya maka tingkat ketaatan
100%
4.

Ketaatan
Baku Mutu

Terhadap

Data hasil pemantauan


memenuhi 90 % baku
mutu dalam satu periode
penilaian tiap titik
penaatan tiap parameter
dan data 6 bulan terakhir
dalam periode penilaian
memenuhi baku mutu.

Data hasil pemantauan


memenuhi <90 % baku
mutu dalam satu
periode penilaian tiap
titik penaatan tiap
parameter

Data hasil
pemantauan melebihi
500% BMAL selama
50% periode penilaian
tiap titik penaatan
tiap parameter

Catatan:
Hasil data primer akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
5.
Ketaatan Terhadap Izin
1. Mempunyai
izin
Tidak
pembuangan
mempunyai izin
limbah cair (IPLC)
pembuangan air
ke badan air / Laut
limbah (IPLC) ke
/ Land Application;
badan air / Laut
2. Izin dalam proses
/ LA ;
akhir (persyaratan
izin sudah lengkap)
Catatan:
Untuk daerah yang belum mempunyai Perda yang mengatur perizinan tidak dinilai dalam ketaatan terhadap
izin
6.
Ketaatan Terhadap
1. Menggunakan jasa
A. Tidak memenuhi
1. Tidak memenuhi
Ketentuan Teknis
laboratorium
salah satu
seluruh
eksternal/internal
persyaratan teknis
ketentuan yang
yang sudah;
dibawah ini:
dipersyaratkan
terakreditasi atau
1. Menggunakan
dalam sanksi
yang ditunjuk oleh
jasa
administrasi;
Gubernur;
laboratorium
2. Melakukan by
2. Memisahkan
eksternal/inte
pass.
saluran air limbah
rnal yang
dengan limpasan air
sudah;
hujan;
terakreditasi
3. Membuat saluran
atau yang
air limbah yang
ditunjuk oleh
kedap air ;
Gubernur;
4. Memasang alat
2. Memisahkan
pengukur debit
saluran air
(flowmeter);
limbah
5. Tidak melakukan
dengan
pengenceran;
limpasan air
6. Tidak melakukan by
hujan;
pass air limbah;
3. Membuat
7. Memenuhi seluruh
saluran air

No.

C.

ASPEK

BIRU
ketentuan yang
dipersyaratkan
dalam sanksi
administrasi.

PERINGKAT
MERAH
limbah yang
kedap air ;
4. Memasang
alat pengukur
debit
(flowmeter);
5. Tidak
melakukan
pengenceran.
B. Memenuhi seluruh
ketentuan yang
dipersyaratkan
dalam sanksi
administrasi;

HITAM

KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


No.
1.

ASPEK
Ketaatan Terhadap
Sumber Emisi

BIRU
A. Sumber emisi yang
sudah mempunyai baku
mutu emisi spesifik:
Memantau semua
sumber emisi, kecuali:
1. Internal Combustion
Engine (Genset,
Transfer Pump
Engine) :
a. kapasitas < 100
HP (76,5 KVA)
dan beroperasi <
1000 jam/tahun;
b. yang digunakan
untuk
kepentingan
darurat, kegiatan
perbaikan,
kegiatan
pemeliharaan <
200 jam/tahun;
c. yang digunakan
untuk penggerak
derek dan
peralatan las
2. Exhaust
Laboratorium Fire
Assay
3. Khusus Rumah Sakit
dan Hotel tidak
diwajibkan
memantau sumber
emisi yg beroperasi <
1000 jam/tahun

PERINGKAT
MERAH
Sumber emisi yang
sudah mempunyai
baku mutu emisi
spesifik:

HITAM
Tidak pernah
melakukan pemantauan
sumber emisi pada
periode penilaian

Tidak semua sumber


emisi dipantau

B. Sumber emisi yang


belum mempunyai baku
mutu emisi spesifik (non
proses pembakaran).
sumber emisi yang
dipantau diwakili satu
cerobong dari tiap unit
produksi dan dilakukan
secara bergantian
sehingga semua sumber
emisi dapat dipantau
Catatan:
Point B berlaku Khusus untuk Industri Manufaktur, Prasarana, Jasa dan Agroindustri

No.
2.

ASPEK
Ketaatan
Parameter

Terhadap

1.

2.

3.

Ketaatan
terhadap
jumlah
data yang
dilaporkan

1.

BIRU
Memantau seluruh
parameter
yang
dipersyaratkan :
a. Untuk
sektor
yang
mempunyai
Baku
Mutu
Spesifik
mengacu
kepada
Baku
Mutu
Emisi
Spesifik.
b. Untuk
sektor
yang
belum
mempunyai
Baku
Mutu
Spesifik
mengacu
kepada
baku
mutu
Amdal/
UKL-UPL,
jika
dokumen
Amdal/
UKLUPL
tidak
mencantumkan
baku
mutu
maka
menggunakan
baku
mutu
Lampiran V B
Kepmen
13/1995,
kecuali Genset
mengacu
kepada
PerMenLH
21
Tahun
2008
Lampiran IVA
Bagi
emisi
yang
bersumber
dari
proses pembakaran
dengan kapasitas <
25 MW atau satuan
lain yang setara yang
menggunakan bahan
bakar
gas,
tidak
wajib
mengukur
parameter
sulfur
dioksida
jika
kandungan
sulfur
dalam bahan bakar
kurang dari atau
sama dengan 0,5%
berat
dan
tidak
mengukur parameter
total partikulat.
Melaporkan
data
secara periodik:
a. Pemantauan
CEMS, setiap 3
bulan
tersedia
data
minimal
75% dari seluruh
data pemantauan
rata-rata harian.
(data
dianggap
valid
apabila
dalam
sehari
minimal tersedia
18
jam
pengukuran)

PERINGKAT
MERAH
Terdapat parameter
yang tidak diukur
sesuai
persyaratan
baku
mutu
Lampiran
VB
Kepmen
13/1995
atau
Baku
Mutu
Spesifik

Pelaporan data tidak


lengkap sesuai dengan
peraturan baik data
pemantauan manual
maupun CEM

HITAM
Tidak pernah memantau
parameter
yang
dipersyaratkan
sesuai
dengan baku mutu

1.

2.

Tidak
ada
data
pemantauan manual
atau CEMS.
Melaporkan
data
pemantauan palsu

No.

4.

ASPEK

Ketaatan
Terhadap
Baku Mutu

BIRU
b. Pemantauan
Manual, setiap 6
bulan minimal 1
data,
kecuali
proses
pembakaran
dengan:
1. Kapasitas
desain < 570
KW
pemantauan
dilakukan
paling sedikit
1 (satu) kali
dalam
3
(tiga) tahun.
2. kapasitas
desain
570
KW < n < 3
MW
pemantauan
dilakukan
paling sedikit
1 (satu) kali
dalam
1
(satu) tahun.
3. kapasitas
desain > 3
MW
pemantauan
dilakukan
paling sedikit
1 (satu) kali
dalam
6
(enam)
bulan.
c. Pelaporan
unit
Ketel uap yang
beroperasi < 6
bulan pengujian
minimal 1 kali
dalam 1 tahun.
1.

2.

Memenuhi
BMEU
100%
untuk
pemantauan manual;
Bagi
pemantauan
yang wajib CEMS,
Data
hasil
pemantauan
dapat
dilampaui
sampai
batas 5% dari data
rata-rata harian yang
dilaporkan
dalam
kurun waktu 3 bulan
waktu operasi;

PERINGKAT
MERAH

1. Pemantauan
manual : Tidak
memenuhi baku
mutu
2. Pemantauan
CEMS :
a.
data
hasil
pemantauan
melebihi 5%
dari
data
rata-rata
harian selama
3
bulan
waktu operasi
b.
jumlah data
rata-rata
harian
kurang
dari
75%
(data
dianggap
valid apabila
dalam sehari
minimal
tersedia
18
jam
pengukuran)

HITAM

1.

Dalam satu periode


penilaian
semua
data
pemantauan
manual
Melebihi
Baku Mutu > 500%

2.

Dalam satu periode


penilaian 25% data
CEMS > 500% Baku
Mutu

No.
5.

D.

ASPEK
Ketaatan
Terhadap
Ketentuan Teknis

BIRU
1. Memasang
dan
mengoperasikan CEM
bagi industri :
a. Unit Regenerator
Katalis
(unit
Perengkahan
katalitik alir)
b. Unit Pentawaran
Sulfur
c. Proses
pembakaran
dengan kapasitas
> 25 MW dan
apabila
kandungan sulfur
> dari 2% untuk
seluruh kapasitas
d. Peleburan Baja
e. Pulp & Kertas
f. Pupuk
g. Semen
2. Peralatan
CEM
beroperasi normal;
3. Menaati
semua
persyaratan
teknis
cerobong
4. Semua sumber emisi
non
fugitive
emisi
harus
dibuang
melalui Cerobong
5. Menggunakan
jasa
laboratorium
eksternal
yang
ditunjuk
oleh
Gubernur;
6. Memenuhi
sanksi
administrasi sampai
batas waktu yang
ditentukan

PERINGKAT
MERAH
1. Tidak
menaati
semua
persyaratan
teknis cerobong
2. Tidak memasang
CEMS

HITAM
1. Membuang emisi gas
buang tidak melalui
cerobong;
2. Tidak
memenuhi
seluruh
ketentuan
yang dipersyaratkan
dalam
sanksi
administrasi;

KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3


PERINGKAT
No.

ASPEK

1.

Pendataan Jenis dan


Volume Limbah yang
dihasilkan :
- Identifikasi
jenis
Limbah B3
- Pencatatan
Jenis
Limbah B3 yang
dihasilkan
- Melakukan
Pengelolaan
Lanjutan
(pengelolaan setelah
penyimpanan)

Semua terpenuhi

1. Tidak seluruh
limbah
teridentifikasi
2. Tidak rutin
melakukan
Pencatatan jenis
LB3 yang
dihasilkan
3. Tidak seluruh LB3
dilakukan
Pengelolaan
lanjutan

2.

Perizinan :
- Izin
pengelolaan
Limbah B3
- Masa berlaku izin
(kadaluarsa)

1. Memiliki
izin
PLB3
yang
dipersyaratkan
dan izin tersebut masih
berlaku
2. Telah mengajukan izin
PLB3 dan secara teknis
telah
memenuhi
ketentuan
(berdasarkan
hasil

1.

BIRU

MERAH

2.

Izin telah habis


masa berlaku dan
tidak mengajukan
perpanjangan izin
Telah mengajukan
izin, namun belum
menyelesaikan
persyaratan teknis
dan
ditemukan

HITAM
1.

Tidak melakukan
identifikasi LB3
2. Tidak melakukan
pencatatan jenis
LB3
yang
dihasilkan
3. Tidak melakukan
pengelolaan
lanjutan terhadap
seluruh
limbah
B3
yang
dihasilkan
4. Tidak
memiliki
manifest
yang
sesuai
dengan
limbah B3 yang
dikelola
Tidak memiliki salah
satu izin pengelolaan
limbah B3.

PERINGKAT
No.

ASPEK

BIRU
verifikasi tim Proper)

3.

4.

Pelaksanaan
Ketentuan Izin:
Pemenuhan terhadap
ketentuan
teknis
dalam
izin
selain
Baku
Mutu(kecuali
Baku
Mutu
Lingkungan
seperti
Emisi, Effluent dan
standard mutu)
a. Emisi
(Insinerator
dan atau
bahan
bakar pembantu)
1. Pemenuhan
terhadap BME
2. Jumlah
parameter yang
diukur
dan
dianalisa

Memenuhi > 90% dari


ketentuan
izin.
(10%
hanya diperuntukkan bagi
kesalahan-kesalahan
minor
misalnya
simbol/label,
lampu
penerangan, APAR (alat
pemadam
kebakaran)
dalam
penyimpanan
Limbah B3.)
1. Seluruh
parameter
memenuhi BME, dan
2. Mengukur
seluruh
parameter, dan
3. Frekuensi pengukuran
sesuai
dengan
ketentuan
izin/peraturan
yang
berlaku

b. Effluent
(Pengolahan
air
limbah
B3,
Pengolahan
air
lindi,
sumur
pantau)
1. Pemenuhan
terhadal BMAL
2. Jumlah
parameter yang
diukur
dan
dianalisa

c. Standar
Mutu
produk
atau
material limbah B3
yang
akan
dimanfaatkan
Frekuensi
pengukuran
1. Parameter yang
diukur (contoh
kuat
tekan,
kualitas
pelumas bekas
yang
akan
dibakar, dll)
Open dumping dan
Pengelolaan tumpahan
dan
tanah
terkontaminasi limbah
B3
1. Rencana
Pengelolaan
2. Pengelolaan
ceceran
3. Jumlah ceceran

MERAH
penyimpangan
dalam
pelaksanaan
kegiatannya.
Memenuhi 90% > x >
50% dari ketentuan
izin PLB3

HITAM

Memenuhi < 50% dari


ketentuan izin PLB3

1. Tidak
semua
parameter
memenuhi
BME,
atau
2. Tidak
mengukur
seluruh parameter
yang
dipersyaratkan,
atau
3. Frekuensi
pengukuran tidak
sesuai dengan izin

1. Tidak
pernah
melakukan
pengukuran emisi
2. Dalam satu periode
penilaian
semua
data pemantauan
tidak
memenuhi
baku mutu
3. Melebihi
baku
mutu
untuk
parameter
yang
sama selama 3 kali
berturut-turut

1. Seluruh
parameter
memenuhi BMAL, dan
2. Mengukur
seluruh
parameter, dan
3. Frekuensi pengukuran
sesuai
dengan
ketentuan
izin/peraturan
yang
berlaku

1. Tidak
semua
parameter
memenuhi
BMAL,
atau
2. Tidak
mengukur
seluruh parameter
yang
dipersyaratkan,
atau
3. Frekuensi
pengukuran tidak
sesuai dengan izin

1. Seluruh persyaratan
standar mutu
memenuhi ketentuan
izin, dan
2. Frekuensi pengukuran
sesuai dengan
ketentuan
izin/peraturan yang
berlaku

Tidak memenuhi salah


satu persyaratan
standar mutu

1. Tidak
pernah
melakukan
pengukuran
kualitas air limbah
2. Dalam satu periode
penilaian
semua
data pemantauan
tidak
memenuhi
baku mutu
3. Melebihi
baku
mutu
untuk
parameter
yang
sama selama 3 kali
berturut-turut
Tidak
melakukan
pengukuran standar
mutu sesuai dengan
ketentuan
izin/peraturan
yang
berlaku.

1. Memiliki
rencana
pengelolaan
penanganan
tanah
terkontaminasi
dan
tumpahan (spill).
2. Pengelolaan
tanah
terkontaminasi akibat
operasi
dilakukan
sesuai dengan rencana
pengelolaan.
3. Clean up tumpahan
(spill)
diselesaikan
dalam
waktu
satu
bulan.

1.

2.

3.

Memiliki rencana
pengelolaan
penanganan tanah
terkontaminasi
dan tumpahan
(spill).
Pengelolaan tanah
terkontaminasi
hasil clean tidak
sesuai dengan
rencana
pengelolaan.
Clean up
tumpahan (spill)

Tidak
clean up

melakukan

PERINGKAT
No.

ASPEK

BIRU
4. Jumlah/volume
tumpahan
(spill)
tercatat dengan baik.

5.

Jumlah Limbah B3
yang dikelola sesuai
dengan peraturan (%)

1.

2.

6.

Pengelolaan limbah B3
oleh pihak ke-3 dan
pengangkutan limbah
B3

1.

2.

3.

7.

Dumping, open
burning dan
pengelolaan limbah B3
dengan cara tertentu:
1. Izin dumping
2. Jumlah/volume
LB3
yang
di
dumping

1.

2.
3.

Jumlah/volume
limbah
B3
yang
dikelola 100 % dengan
pengelolaan lanjutan
sesuai
dengan
ketentuan
Seluruh jenis limbah
B3
dilakukan
pengelolaan
Pihak ke-3
(pengumpul) yang
ditunjuk :
a. mempunyai
izin
yang
masih
berlaku
b. Jenis limbah yang
dikumpul
sesuai
dengan izin yang
berlaku
c. memiliki kontrak
kerjasama
yang
sah
antara
pengumpul
dengan
pihak
pemanfaat
atau
pengolah
d. tidak
dalam
masalah
pencemaran
lingkungan
Pihak
ke-3
Jasa
Pengangkutan limbah
B3 memiliki izin dari
Kementerian
Perhubungan
dan
sesuai dengan jenis
limbah
B3
yang
diizinkan.
(Izin yang dimaksud
juga terkait dengan
pemindahan/pengangk
utan limbah B3
internal perusahaan
yang melintasi
wilayah/sarana publik)
Dokumen limbah B3
(manifest)
yang
dimiliki oleh penghasil
sesuai
dengan
ketentuan
Kepdal
02/1995
Memiliki izin dengan
cara
tertentu
dari
instansi
yang
berwenang
Tidak
melakukan
kegiatan open burning
Telah
menghentikan
kegiatan open burning
dan mengolah limbah
tersebut
sesuai
dengan rencana detil

MERAH

4.

1.

2.

HITAM

diselesaikan lebih
dari satu bulan.
Jumlah/volume
tanah
terkontaminasi
tidak tercatat
dengan baik.
Jumlah/volume
limbah B3 yang
dikelola 100% > x
> 50%, atau
Tidak seluruh jenis
limbah
B3
dilakukan
pengelolaan

1.

2.

Jumlah/volume
limbah B3 yang
dikelola < 50%,
atau
seluruh
limbah
B3
tidak
dilakukan
pengelolaan

1. Pihak
ke-3
(pengumpul) yang
ditunjuk :
a. Izin
habis
masa berlaku
b. Tidak memiliki
kontrak
kerjasama
yang
sah
dengan pihak
pemanfaat
atau pengolah
c. sedang dalam
masalah
pencemaran
lingkungan
2. Tidak memiliki izin
untuk
Pengangkutan
internal limbah B3
untuk pemindahan
limbah B3 yang
melintasi
sarana
publik
3. Dokumen
limbah
B3 (manifest) yang
dimiliki
oleh
penghasil
tidak
sesuai
dengan
ketentuan Kepdal
02/1995

1. Pihak
ke-3
Pengumpul Limbah
B3 tidak memiliki
izin.
2. Jasa Pengangkutan
limbah B3 tidak
memiliki izin dari
Kementerian
Perhubungan

1. Telah mengajukan
izin, namun belum
menyelesaikan
persyaratan teknis
dan
ditemukan
penyimpangan
dalam
pelaksanaan
kegiatannya
2. Telah
menghentikan

1.

2.

Melakukan
Dumping
tanpa
izin
Dengan
sengaja
melakukan
kegiatan
open
burning

PERINGKAT
No.

ASPEK

BIRU
penyelesaian
dalam
kurun waktu tertentu
serta
melakukan
sesuai dengan rencana
tersebut

MERAH

HITAM

kegiatan
open
burning
dan
mengolah limbah
tersebut
namun
tidak
sesuai
dengan
rencana
detil penyelesaian
dalam
kurun
waktu tertentu

KRITERIA PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN


Kriteria Proper Aspek Pengendalian kerusakan lingkungan didasarkan pada hasil penilaian semua tahapan/lokasi
tambang dengan menggunakan kriteria potensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan. Nilai Total yang
didapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan status pengelolaan lingkungan untuk aspek
pengendalian kerusakan lahan.

PERINGKAT
No.

ASPEK

1.

Pengendalian
Kerusakan
Lingkungan

BIRU

MERAH

Semua
tahapan/lokasi
tambang
atau
100%
dengan Nilai Total dari
Penilaian Aspek Potensi
kerusakan
lingkungan
adalah lebih besar atau
sama dengan 80.

Tidak semua
tahapan/
lokasi tambang dengan
Nilai Total dari Penilaian
Aspek Potensi kerusakan
lingkungan untuk lebih
besar atau sama dengan
80.

HITAM
Kurang dari 50% dari
semua
tahapan/lokasi
tambang
mendapatkan
Nilai Total lebih kecil 55

Lebih dari 50% dari semua


tahapan/lokasi
tambang
mendapatkan Nilai Total
lebih kecil 55

Status
aktivitas:
Pembersihan
Lahan/Pengupasan
Penutup/Penambangan/Penimbunan/Reklamasi
Kriteria

ASPEK MANAJEMEN

E.

K1

Parameter

1. Peta
Rencana

2. Persetuju
an

3. Kemajuan
luasan

Standar
Evaluasi
>= Skala 1
2.000

Tanah

Pucuk/Penggalian

Tanah

Nilai

Ket

10

< Skala 1 : 2.000

tidak
peta
Ada

a. Peta untuk lokasi yang dinilai (masing-masing


lokasi atau peta keseluruhan)
b. Ada peta minimal skala 1: 2000, Peta ini biasanya
merupakan peta kerja 1: 5000 di lapangan. Jika
diperlukan 1: 2000 bisa dalam bentuk digital.
c. Peta menggambarkan: Interval kontur, Pola
drainase,
dapat
digunakan
untuk
melihat
kemajuan tambang)
d. Tanggal pengesahan peta sebelum penilaian
dilakukan
a. Peta untuk lokasi yang dinilai (masing-masing
lokasi atau peta keseluruhan)
b. Ada peta dengan skala diatas 1: 2000.
c. Peta menggambarkan: Interval kontur, Pola
drainase,
dapat
digunakan
untuk
melihat
kemajuan tambang)
d. Tanggal pengesahan peta sebelum penilaian
dilakukan
Tidak ada peta perencanaan

tersedia

Tidak Ada

sesuai rencana

a. Ada persetujuan oleh instansi teknis atau paling


tidak Kepala Teknik Tambang (KTT)
b. Untuk peta kerja /sequent (1 : 2000), dapat
disetujui oleh manager/kepala lapangan yang
bertanggungjawab
dibidang
perencanaan,
engineering dan/atau produksi
a. Tidak ada persetujuan oleh instansi teknis atau
paling tidak Kepala Teknik Tambang (KTT)
b. Untuk peta kerja /sequent (1 : 2000), tidak ada
persetujuan oleh manager/kepala lapangan yang
bertanggungjawab
dibidang
perencanaan,
engineering dan/atau produksi
a. realisasi sama atau lebih kecil dari luasan rencana,
dilihat dari realisasi Triwulanan.
b. Pada kondisi tertentu terjadi perubahan, maka
diperlukan persetujuan instansi teknis
c. Membandingkan
laporan
realisasi
kemajuan
tahapan pertambangan (laporan lapangan, laporan
triwulanan) dan prakiraan lapangan dengan

10

Kriteria

Parameter

Standar
Evaluasi

Nilai

Ket
rencana dalam dokumen RKTTL

>luas rencana
sesuai rencana

0
2

4. Jadwal

tidak sesuai

Aktifitas

ada
aktifitas/kontin
u
tidak
ada
aktifitas 3 bulan
s/d 1 tahun

tidak
aktifitas
tahun
Besar

K3

ada
1

Potensi
Longsor

Sedang

K4

>

10

Upaya
penanganan
batuan yang
berpotensi
pencemar

Kecil

10

Ada

10

a. Realisasi sesuai jadwal rencana


b. Ada kondisi tertentu terjadi perubahan, maka
diperlukan persetujuan instansi teknis
c. Jadwal
pelaksanaan
realisasi
tahapan
pertambangan
dibandingkan
dengan
jadwal
rencana pertambangan dalam dokumen RKTTL
a. Realisasi tidak sesuai jadwal rencana
b. Tidak ada persetujuan perubahan rencana dari
instansi teknis
a. Ada aktifitas dilapangan
b. Aktifitas termasuk pemompaan di Pit atau
perawatan kolam
a. Terlihat tidak ada aktifitas dilapangan
b. Lamanya ditinggal 3 bulan s/d 1 tahun, dilihat dari
data rencana kerja dan realisasi Triwulanan
c. Lahan ditinggal > 1 Tahun, tetapi ada persetujuan
dari instansi terkait
a. Tidak ada aktifitas lebih dari 1 tahun
b. tidak ada persetujuan instansi terkait terhadap
lahan tersebut ditinggalkan sementaras
a. Lebih besar dari sudut kemiringan lereng jenjang
atau overall > 5 0 dari rekomendasi kajian geoteknik
yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS
atau dalam kajian tersendiri)
b. Kemiringan atau tinggi Lereng dibuat berdasarkan
rekomendasi kajian geoteknik namun tidak
dimintakan persetujuan Pemerintah
c. Ada longsoran atau guguran batuan diarea
tambang, meskipun kemiringan lereng sesuai
rekomendasi kajian geoteknik
d. Ada retakan pada lereng maupun pada puncak
lereng dengan area lebih dari sepertiga bagian
lereng; atau
e. Ada gejala pergerakan tanah yang terlihat di
lapangan dengan luas zona lebih dari seperempat
bagian lereng
a. Lebih besar dari sudut kemiringan lereng
jenjang/overall sampai dengan 50 dari rekomendasi
kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah
(tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri)
b. Ada retakan pada lereng maupun pada puncak
lereng dengan area kurang dari sepertiga bagian
lereng
c. Ada gejala pergerakan tanah yang terlihat
dilapangan dengan luas zona kurang dari
seperempat bagian lereng
a. Sudut kemiringan lereng jenjang atau overall sama
atau lebih kecil dari rekomendasi kajian geoteknik
yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS
atau dalam kajian tersendiri)
b. Tidak ada retakan pada lereng maupun pada
puncak lereng
c. Tidak ada gejala pergerakan tanah yang terlihat di
lapangan
a. Dilakukan analisis geokimia (pengkarakteristikan
batuan limbah) untuk memastikan ada tidaknya
batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran
(potensi asam atau PAF atau yang lainnya).
Lampiran : dokumen studi pengkajian batuan
potensi dan tidak potensi asam
b. Ada perlakuan terhadap batuan potensi asam (SOP
pemberlakuan batuan potensi asam dan tidak
potensi asam)
c. Ada sistem pengumpul leachate/seepage/rembesan

11

Kriteria

Parameter

Standar
Evaluasi

Nilai

Ket

d.

e.
f.
Tidak

a.

b.

c.

d.
e.

f.
g.

h.
K5

1. Upaya
pengendal
ian erosi

Ada

10

a.

b.

c.

Tidak

a.

b.

c.

2. Kondisi
sarana
pengendal
i erosi

Memadai

a.

b.
c.

d.

dari timbunan (AAT) dan melakukan pengolahan


AAT di IPAL
Ada perencanaan dan pengelolaan terhadap batuan
yang berpotensi menimbulkan pencemaran (AAT
atau lainnya); dan
Adanya upaya pengelolaan terhadap AAT dan upaya
pengolahan AAT.
Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang
dijumpai dilapangan, nilai pH 6
Tidak ada pengkarakteristikan batuan limbah
(Potensi dan tidak potensi membentuk asam). Tidak
ada studi pengkajian batuan potensi dan tidak
potensi asam
Tidak ada perlakuan terhadap batuan potensi asam
(SOP pemberlakuan batuan potensi asam dan tidak
potensi asam)
Tidak
ada
sistem
pengumpul
leachate/seepage/rembesan dari timbunan (AAT)
dan melakukan pengolahan AAT di IPAL
Tidak ada sistem drainase untuk mengalirkan
genangan-genangan AAT
Tidak
dilakukan
analisis
geokimia
untuk
memastikan ada tidaknya batuan yang berpotensi
menimbulkan pencemaran (potensi asam atau PAF
atau yang lainnya)
Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang
dijumpai di lapangan. Nilai pH 6
Tidak ada perencanaan dan pengelolaan terhadap
batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran
(AAT atau yang lainnya); atau
Tidak ada upaya pengelolaan terhadap AAT dan
upaya pengolahan AAT
Ada sarana pengendali erosi berupa drainase,
terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa,
jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen
(settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya;
Ada sarana pengendali erosi berupa drainase,
terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa,
jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen
(settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya;
Kolam sedimen berfungsi sebagaimana mestinya
(kekeruhan air semakin berkurang pada tiap
kompartemen)
Tidak ada sarana pengendali erosi berupa drainase,
terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa,
jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen
(settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya;
Tidak ada sarana pengendali erosi berupa drainase,
terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa,
jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen
(settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya;
Kolam sedimen tidak berfungsi sebagaimana
mestinya (kekeruhan air semakin berkurang pada
tiap kompartemen)
sarana pengendali erosi dalam bentuk drainase
memenuhi kriteria teknis untuk dapat menampung
semua air limpasan dan terarah ke dalam
IPAL/settling
pond
(Mintakan
Peta
sistem
pengelolaan air limbah)
Cover Cropping: menutupi lebih besar dari 50%
Sedimen trap/sediemen pond efektif menangkap
sedimen dilihat dari desain fisik lapangan (minta
data perawatan sedimen trap/sedimen pond;
jumlah sedimen yang dipindahkan)
Ada perhitungan volume air larian permukaan
berdasarkan daerah tangkapan hujan (catchment

12

Kriteria

Parameter

Standar
Evaluasi

Nilai

Ket
area)
e. Ada peta pengelolaan air larian permukaan (peta
water management);
f. Drainase dibuat berdasarkan perencanaan dan
perhitungan kapasitas air larian permukaan;
g. Kolam sedimen dibuat berdasarkan perencanaan
dan desain disetujui oleh KTT atau pejabat
berwenang di perusahaan; dan
h. Kapasitas kolam sedimen sesuai dengan volume air
larian permukaan (ada dasar perhitungan) dan air
dalam kolam terlihat tergenang/tidak mengalir
(aliran
hanya
terlihat
di
saluran
antar
kompartemen)

3. Indikasi
terjadi
erosi

4. Sistem
drainase

Tidak Memadai
Ada

0
0

Tidak

a. aliran drainase dari kegiatan pertambangan (lerenglereng aktifitas tambang) cukup jernih, dibuktikan
dengan pengukuran Parameter TSS atau turbidity
yang rendah.
b. Tidak ditemukan jumlah sedimen yang banyak di
sedimen trap/ kolam pengendap pertama. Dilihat
dari
data
jumlah
sedimen
hasil
pengerukan/perawatan kolam pengendap oleh
perusahaan.
c. Terdapat sedimentasi, namun jumlahnya tidak
berpotensi
menimbulkan
pencemaran
dan
kerusakan lingkungan.
d. Tidak terdapat alur-alur erosi pada lereng
timbunan
e. Ada erosi pada lereng, namun mempunyai dimensi
kecil (lebar < 20 cm dan dalam < 5 cm)
f. Sarana pengendali erosi berfungsi sebagaimana
mestinya,
dibuktikan
dengan
berkurangnya
kekeruhan air larian permukaan semakin ke arah
hilir

10

a. Terdapat sistem drainase


di seluruh areal
pertambangan
b. Drainase dapat memenuhi mengalirkan semua air
limpasan ke kolam-kolam pengendap/settling pond.
c. Tidak ditemukan aliran liar keluar ke lingkungan
tanpa melalui kolam pengendap/settling pond
d. Ada peta manajemen pengelolaan air tambang
e. Pada seluruh area kegiatan diluar pit ada sarana
drainase
f. Drainase terhubung dan mengarah ke kolam

Menuju
sistem
pengendali
kualitas air

ke

a. Kekeruhan yang tinggi pada aliran drainase dari


kegiatan pertambangan (lereng-lereng aktifitas
tambang),
dibuktikan
dengan
pengukuran
Parameter TSS atau turbidity yang sangat tinggi.
Ukuran Parameter TSS
atau turbidity identik
dengan banyaknya sedimen yang tererosi.
b. Ditemukan banyak sedimen yang ada di sedimen
trap/ kolam pengendap pertama. Dilihat dari data
jumlah sedimen hasil pengerukan/perawatan
kolam pengendap oleh perusahaan.
c. Adanya galur (bekas aliran air dilereng.
d. Terdapat
sedimentasi
dalam
jumlah
yang
signifikan.
e. Ada erosi pada lereng mempunyai dimensi lebar >
20 cm dan dalam > 5 cm
f. Sarana
pengendali
erosi
tidak
berfungsi
sebagaimana
mestinya,
dibuktikan
dengan
bertambahnya kekeruhan air larian permukaan
semakin ke arah hilir

13

Kriteria

Parameter

Standar
Evaluasi

Nilai

Ket
sedimen (sedimen pond, sedimen trap, atau settling
pond);
g. Drainase dibuat sesuai dengan kapasitas air larian
permukaan (dimensi semakin besar ke arah hilir,
tidak ada indikasi luapan air)
h. Tidak mencampur aliran air permukaan dari
tambang dengan aliran alami

K6

5. Ada
potensi
kebencan
aan?

Langsung
menuju
badan
perairan

Ya

Tidak

NILAI TOTAL

15

a. Ditemukan tidak ada sistem drainase pada lokasi


pertambangan
b. Terdapat
aliran
air
run-off
keluar
ke
lingkungan/badan air
tanpa melalui kolam
pengendap/settling pond
c. Ada area kegiatan di luar Pit tanpa sarana drainase
d. Ada drainase yang tidak mengarah ke kolam
sedimen (sedimen pond, sedimen trap, atau settling
pond);
e. Drainase dibuat tidak sesuai dengan kapasitas air
larian permukaan (dimensi semakin besar ke arah
hilir, tidak ada indikasi luapan air)
f. Mencampur aliran air permukaan dari tambang
dengan aliran alami
a. Lokasi kegiatan pertambangan yang berbatasan
dengan masyarakat tidak dilengkapi dengan
fasilitas tanggap darurat
b. Apabila jarak batas terluar dengan masyarakat
lebih dekat dari jarak yang direkomendasikan di
dalam kajian FS dan Dokumen AMDAL
a. Lokasi kegiatan pertambangan yang berbatasan
dengan masyarakat dilengkapi dengan fasilitas
tanggap darurat
b. Apabila jarak batas terluar dengan masyarakat
memenuhi ketentua jarak yang direkomendasikan
di dalam kajian FS dan Dokumen AMDAL

100

KETERANGAN :
Nilai Total yang didapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan status pengelolaan
lingkungan untuk aspek pengendalian kerusakan lahan pertambangan.

Kriteria dibedakan menjadi :


- Tidak Potensi Rusak
( X 8O )
- Potensi Rusak Ringan ( 55 X < 8O )
- Potensi Rusak Berat
( X < 55)

14

LAMPIRAN 2
DAFTAR INDUSTRI PESERTA PROPER DEKONSENTRASI PERIODE 2011-2012
1. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Bali
No

NAMA PERUSAHAAN

SEKTOR

SUB SEKTOR

PROVINSI

KAB./KOTA

Alila Ubud

MPJ

Hotel

Bali

Amandari

MPJ

Hotel

Bali

Ayana

MPJ

Hotel

Bali

AYODYA RESORT BALI

MPJ

Hotel

Bali

Badung

BALI INTERCONTINENTAL

MPJ

Hotel

Bali

Badung

DISCOVERY KARTIKA PLAZA HOTEL

MPJ

Hotel

Bali

Badung

FOUR SEASON RESORT AT JIMBARAN BAY

MPJ

Hotel

Bali

Badung

FOUR SEASONS SAYAN

MPJ

Hotel

Bali

Gianyar

GRAND HYATT BALI

MPJ

Hotel

Bali

Badung

10

INNA GRAND BALI BEACH HOTEL

MPJ

Hotel

Bali

Denpasar

11

MELIA BALI VILLAS & SPA RESORT

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

12

Mercure Kuta

MPJ

Hotel

Bali

13

Nikko Bali

MPJ

Hotel

Bali

14

Royal Beach Seminyak Bali

MPJ

Hotel

Bali

15

SANUR BEACH HOTEL

MPJ

Hotel

Bali

16

Sanur Paradise

MPJ

Hotel

Bali

17

SHERATON LAGUNA

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

18

THE OBEROI BALI

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

19

THE WESTIN RESORT NUSA DUA

MPJ

Hotel

Bali

Kab. Badung

20

PT. Indonesia Power UBP Bali Unit Bisnis


Pesanggaran

PEM

Energi PLTG &


PLTD

Bali

Kota Denpasar

21

PT. Indonesia Power UBP Bali Unit PLTG Gilimanuk

PEM

Energi PLTG

Bali

Gilimanuk

22

PT. Indonesia Power UBP Bali Unit PLTGU


Pemaron

PEM

Migas Distribusi

Bali

Karangasem

23

PT. Pertamina (Persero) S & D Region III Terminal


BBM Manggis

PEM

Migas Distribusi

Bali

Karangasem

24

PT. Pertamina (Persero) S & D Region III Terminal


BBM Sanggaran

PEM

Migas Distribusi

Bali

Kota Denpasar

25

PT. Pertamina DPPU Ngurah Rai

PEM

Migas Distribusi

Bali

Kab. Badung

Kota Denpasar

15

2. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Banten


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Fega Aqua Farmindo

Agroindustri

Udang windu
beku

PT. Kulit Murni Asia Tenggara

Agroindustri

Kullit

Banten

Tangerang

Banten

Tangerang

Banten

Tangerang

PT. Makmur Sejahtera Lestari

Agroindustri

PENYAMAKAN
KULIT

PT. Agarindo Bogatama

Agroindustri

Agar-Agar

Banten

Tangerang

PT. Charoen Pokhpand Indonesia

Agroindustri

Ayam Beku

Banten

Serang

PT. Japfa Santori Indonesia

Agroindustri

Olahan Daging

Banten

Tangerang

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Kebun


Kertajaya

Agroindustri

Sawit

Banten

Lebak

PT. Satya Raya Indah Woodbased Industries

Agroindustri

Plywood

Banten

Kota Cilegon

PT. Sinar Sosro

Agroindustri

Minuman Ringan

Banten

Pandeglang

10

PT. Sumber Graha

Agroindustri

Kayu lapis

Banten

Tangerang

11

PT. Torabika Eka Semesta

Agroindustri

Kopi

Banten

Tangerang

Banten

Tangerang

12

PT. Indofood Fritolay Makmur

Agroindustri

Pengolahan
Kentang

13

PT.Nestle - Cikupa

Agroindustri

Permen Gula

Banten

Tangerang

14

PT. Angsa Daya

MPJ

Tegel Keramik

Banten

Tangerang

15

PT. KMK Global Sport

MPJ

Sepatu

Banten

Tanggerang

16

PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

17

PT. Angels Products

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Serang

18

PT. Argo Pantes, Tbk.

MPJ

Tekstil

Banten

Kota Tangerang

19

PT. Arwana Keramik - Serang Plant

MPJ

Keramik

Banten

Serang

20

PT. Asahimas Chemical

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

21

PT. Austrindo Jaya Abadi

MPJ

Galvanis

Banten

Banten

22

PT. Bayer MaterialScience Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

23

PT. BlueScope Steel Indonesia

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Kota Cilegon

24

PT. Cabot Indonesia

MPJ

Industri Kimia

Banten

Kota Cilegon

25

PT. Chandra Asri

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

26

PT. Cilegon Fabricators

MPJ

Mesin

Banten

Cilegon

27

PT. Clariant

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

28

PT. Colorindo Aneka Chemicals

MPJ

Pewarna Tekstil

Banten

Serang

29

PT. Dongjin Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

30

PT. Dover Chemical

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

31

PT. Dystar Colours Indonesia - Cilegon Plant

MPJ

Pewarna Tekstil

Banten

Kota Cilegon

32

PT. Dystar Colours Indonesia - Gabus Plant

MPJ

Pewarna Tekstil

Banten

Kota Cilegon

33

PT. Gajah Tunggal Divisi SBR

MPJ

Industri Kimia

Banten

Serang

34

PT. Galvindo Inti Selaras

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Tangerang

35

PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Tangerang Mills

MPJ

Kertas

Banten

Tangerang Selatan

36

PT. Indonesia Synthetics Textile Mills (ISTEM)

MPJ

Tekstil

Banten

Kota Tangerang

16

No
37

Nama Perusahaan
PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

MPJ

Tekstil

Banten

Kota Tangerang

Banten

Tangerang

38

PT. Iron Wire Works

MPJ

Peleburan
Logam

39

PT. Jawa Manis Rafinasi

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Kota Cilegon

40

PT. Lautan Otsuka Chemical (LOC)

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

41

PT. LG Electronics Indonesia

MPJ

Elektronik

Banten

Tangerang

42

PT. Mitsuba Indonesia

MPJ

Industri Logam

Banten

Tangerang

43

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

44

PT. Nippon Shokubai Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

Banten

Kota Cilegon

45

PT. NX Indonesia

MPJ

Lain-lain
(Magnet)

46

PT. Osram Indonesia

MPJ

Lampu Pijar

Banten

Tangerang

47

PT. Pacinesia Chemical Industry

MPJ

Petrokimia

Banten

Tangerang

48

PT. Pelat Timah Nusantara (LATINUSA)

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Kota Cilegon

49

PT. Pelita Cengkareng Paper

MPJ

Kertas

Banten

Tangerang

50

PT. Permata Dunia Sukses Utama

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Kota Cilegon

51

PT. Polypet Karyapersada

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

52

PT. Pratama Abadi Industri

MPJ

Sepatu

Banten

Tangerang

53

PT. Putra Bangun Citra Mandiri

MPJ

Pelapisan logam

Banten

Tangerang

54

PT. Rohm and Haas Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

55

PT. Sentra Usahatama Jaya

MPJ

Gula Rafinasi

Banten

Kota Cilegon

56

PT. Showa Esterindo Indonesia

MPJ

Petrokimia

Banten

Serang

57

PT. SK Keris

MPJ

Tekstil

Banten

Tangerang

58

PT. Standar Toyo Polymer (Statomer)

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

59

PT. Styrindo Mono Indonesia

MPJ

Industri Kimia

Banten

Serang

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

MPJ

Keramik

Banten

Tangerang

60
61

PT. Styron Indonesia (ex. PT. Dow Chemical


Indonesia)
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. - Divisi Fitting
Serpong

62

PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk.

MPJ

Tekstil

Banten

Tangerang

63

PT. TITAN Petrokimia Nusantara

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

64

PT. Tri Polyta Indonesia, Tbk.

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

65

PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk. (UIC)

MPJ

Petrokimia

Banten

Kota Cilegon

66

PT. YKK AP Indonesia

MPJ

Banten

Tangerang

67

PT. Yuasa Battery Indonesia

MPJ

Banten

Kota Tangerang

68

RSUD Adji Darmo Lebak

MPJ

Rumah Sakit

Banten

69

RSUD Berkah Pandeglang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

70

RSUD Cilegon

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Cilegon

71

RSUD Kabupaten Serang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Serang

72

RSUD Tangerang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

73

Rumah Qodr Islamic Village

MPJ

Rumah Sakit

Banten

74

Rumah Sakit Eka Hospital

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Lain-lain (Al
profile)
Battery Sel
Basah

17

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

75

Rumah Sakit Internasional Omni

MPJ

Rumah Sakit

Banten

76

Rumah Sakit Krakatau Medika

MPJ

Rumah Sakit

Banten

77

Rumah Sakit Mayapada Tangerang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

78

Rumah Sakit Sari Asih Tangerang

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

79

Rumah Sakit Siloam Karawaci

MPJ

Rumah Sakit

Banten

Tangerang

80

Krakatau Daya Listrik (KDL)

PEM

Energi PLTU

Banten

Kota Cilegon

81

PT. Indonesia Power UBP Suralaya

PEM

Energi PLTU

Banten

Kota Cilegon

82

PT. Pertamina - DPPU Pondok Cabe Tangerang

PEM

Migas Distribusi

Banten

Tangerang

83

PT. Pertamina (Persero) Unit Aviasi SoekarnoHatta Fuel Terminal & Hydrant Installation
(SHAFTHI)

PEM

Migas Distribusi

Banten

Tangerang

84

PT. Pertamina - STS Teluk Semangka

PEM

Migas Distribusi

Banten

85

PT. Pertamina S&D Reg II - TT Tg Gerem

PEM

Migas Distribusi

Banten

Kota Cilegon

86

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Lontar Sektor


Labuan - PLTU 2 Banten Labuan

PEM

Energi PLTU

Banten

Pandeglang

87

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU


Cilegon

PEM

Energi PLTGU

Banten

Kota Cilegon

88

PT. SPIJ

MPJ

Pipa

Banten

Kota Cilegon

89

PT. Rinnai Indonsesia

MPJ

Kompor

Banten

Tangerang

90

PT. Adis Dimension Footwear

MPJ

Sepatu

Banten

Tangerang

91

PT. Duta Sugar

Agroindustri

Gula Rafinasi

Banten

Serang

92

PT. Nikomas Gemilang

MPJ

Sepatu

Banten

Serang

93

PT. Powchen Indonesia

MPJ

Sepatu

Banten

Serang

94

PT. Yasunaga Indonesia

MPJ

Logam

Banten

Serang

95

PT. Sulfido Adi Usaha

MPJ

Kimia

Banten

Cilegon

18

3. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Bengkulu


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT Agricinal

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Bengkulu

PT. Agri Andalas

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Seluma

PT. Agro Muko - Mukomuko POM Unit Sari Bulan


Estate

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Muko-Muko

PT. Alno Agro Utama

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Bengkulu

PT. Batanghari Bengkulu Pratama

Agroindustri

Karet

Bengkulu

Bengkulu Tengah

PT. Bio Nusantara Teknology

Agroindustri

Minyak Goreng

Bengkulu

Bengkulu Utara

PT. Bukit Angkasa Makmur

Agroindustri

Karet

Bengkulu

Bengkulu Tengah

PT. DARIA DHARMA PRATAMA

Agroindustri

Sawit

Bengkulu

Bengkulu Utara

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Padang


Plawi

Agroindustri

Karet

Bengkulu

Seluma

10

PT. Bukit Sunur

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

11

PT. Danau Mas Hitam

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

12

PT. Inti Bara Perdana

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

13

PT. Kusuma Raya Utama

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

14

PT. Pertamina - Depot Pulau Baai

PEM

Migas Distribusi

Bengkulu

Kota Bengkulu

15

PT. Ratu Samban Mining

PEM

Tambang Batubara

Bengkulu

Bengkulu Tengah

19

4. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi D.I Yogyakarta


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Budi Makmur Jaya Murni

Agroindustri

Penyamakan
Kulit

PT. Madu Baru PG Madukismo

Agroindustri

Gula

D.I. Yogyakarta

Bantul

PT. Mirota

Agroindustri

Susu

D.I. Yogyakarta

Sleman

PT. Sari Husada - Unit 1 Yogyakarta

Agroindustri

Susu

D.I. Yogyakarta

Kota Yogyakarta

CV. KARYA HIDUP SENTOSA, CV

MPJ

Alat Berat

D.I. Yogyakarta

Hotel Hyatt Sleman

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

Hotel Sahid Raya

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Sleman

Novotel

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta
Sleman

D.I. Yogyakarta

Bantul

Pabrik Cambrik Gabungan Koperasi Batik Indonesia

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

10

PT. BERLICO MULIA FARMA, PT

MPJ

Farmasi

D.I. Yogyakarta

11

PT. GE Lighting Indonesia

MPJ

Lampu

D.I. Yogyakarta

12

PT. KUSUMA SANDANG MEKARJAYA

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

13

PT. Samitex Sewon

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

Bantul

14

PT. Yogyakarta Tekstil

MPJ

Tekstil

D.I. Yogyakarta

Kota Yogyakarta

15

Rumah Sakit Hidayahtulah Yogyakarta

MPJ

Rumah Sakit

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

16

Rumah Sakit JIH

MPJ

Rumah Sakit

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

17

Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman

MPJ

Rumah Sakit

D.I. Yogyakarta

Sleman

18

Santika Hotel

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

Sleman

19

The Cangkringan Jogja Villas & Spa Yogyakarta

MPJ

Hotel

D.I. Yogyakarta

20

PT. Pertamina (Persero) DPPU Adisucipto

PEM

Migas Distribusi

D.I. Yogyakarta

Yogyakarta

21

PT. Pertamina (Persero) TBBM Rewulu

PEM

Migas Distribusi

D.I. Yogyakarta

Bantul

Kota Yogyakarta

20

5. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jambi


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Agro Mitra Madani

Agroindustri

Sawit

Jambi

Tanjung Jabung Barat

PT. Asiatic Persada PKS Sei Kandang

Agroindustri

Sawit

Jambi

Batanghari

PT. Batang Hari Tembesi

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

PT. Djambi Waras I

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

PT. Djambi Waras II Jujuhan

Agroindustri

Karet

Jambi

Bungo

PT. Hok Tong - Jambi

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

PT. Inti Indosawit Subur I - Muara Bulian

Agroindustri

Sawit

Jambi

Batanghari

PT. Inti Indosawit Subur II - Tungkul Ulu

Agroindustri

Sawit

Jambi

Tanjung Jabung Barat

PT. Jamika Raya PKS

Agroindustri

Sawit

Jambi

Bungo

10

PT. Kresna Duta Agrindo PKS Jelatang

Agroindustri

Sawit

Jambi

Merangin

11

PT. Kresna Duta Agrindo PKS Langling

Agroindustri

Sawit

Jambi

Merangin

12

PT. Kresna Duta Agro Indo PKS Pelakar

Agroindustri

Sawit

Jambi

Sarolangun

13

PT. Megasawindo Perkasa CRF

Agroindustri

Sawit

Jambi

Bungo

14

PT. Megasawindo POM

Agroindustri

Karet

Jambi

Bungo

15

PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) PKS


Pinang Tinggi

Agroindustri

Sawit

Jambi

Muara Jambi

16

PT. REMCO JAMBI

Agroindustri

Karet

Jambi

Kota Jambi

17

PT. Sari Aditya Loka I

Agroindustri

Sawit

Jambi

Merangin

18

PT. Sari Aditya Loka II

Agroindustri

Sawit

Jambi

Bungo

19

PT Lontar Papirus Pulp and Paper

MPJ

MPJ

Jambi

Tanjung Jabung Barat

20

RS Raden Mattaher

MPJ

MPJ

Jambi

Jambi

21

RSD Kol. Abundjani Bangko

MPJ

MPJ

Jambi

Merangin

22

RSUD A. Thalib Sei Penuh

MPJ

Rumah Sakit

Jambi

Sungai Penuh

23

RSUD Kuala Tungkal

MPJ

Rumah Sakit

Jambi

Kuala Tungkal

24

RSUD Muara Bungo

MPJ

MPJ

Jambi

Bungo

PEM

Migas EP

Jambi

Batang Hari

PEM

Migas EP

Jambi

Tebo

26

Conocophillips (South Jambi), Ltd. - PSC Gas


Operation
Mont'D Or Oil Tungkal, Ltd.

27

Petrochina International Jabung Ltd

PEM

Migas EP

Jambi

Tanjung Jabung Barat

28

PT. Asia Multi Investama

PEM

Pertambangan

Jambi

Tebo

29

PT. Bangun Energy Indonesia

PEM

Pertambangan

Jambi

Batanghari

30

PT. Jambi Prima Coal

PEM

Pertambangan

Jambi

Sarolangun

31

PT. Kuansing Inti Makmur

PEM

Pertambangan

Jambi

Bungo

32

PT. Minimex Indonesia

PEM

Pertambangan

Jambi

Sarolangun

33

PT. Nusantara Thermal Coal

PEM

Pertambangan

Jambi

Bungo

34

PT. Pertamina - DPPU Sultan Thaha

PEM

Migas Distribusi

Jambi

Kota Jambi

35

PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Jambi

PEM

Migas Distribusi

Jambi

Kota Jambi

36

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Jambi - Area


Selatan (ex UBEP Jambi)

PEM

Migas EP

Jambi

Muaro Jambi dan Kota


Jambi

PEM

Migas EP

Jambi

Tanjung Jabung Timur

PEM

Migas EP

Jambi

Sarolangun

25

37
38

PT. Petrochina International Jabung Ltd. (Minyak)


TAC Pertamina - Binawahana Petrindo Meruap
Pte.Ltd

21

No
39

Nama Perusahaan
TAC Pertamina - Insani Mitrasani Gelam (EMP
Gelam)

Sektor
PEM

Sub Sektor
Migas EP

Provinsi
Jambi

Kab./Kota
Muaro Jambi

22

6. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Barat


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Anugerah Setia Lestari

Agroindustri

Kecap

Jawa Barat

Subang

PT. Aqua Golden Mississipi

Agroindustri

Air Mineral

Jawa Barat

Sukabumi

PT. Bellfoods Indonesia

Agroindustri

Olahan Daging

Jawa Barat

Bogor

PT. Coca Cola (Fresh Tea)

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Sumedang

PT. Condong Garut Komoditi Karet

Agroindustri

Karet

Jawa Barat

Garut

PT. Condong Garut Komoditi Sawit

Agroindustri

Sawit

Jawa Barat

Garut

PT. Heinz ABC Indonesia - Karawang

Agroindustri

Kecap/Saus

Jawa Barat

Karawang

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Mie Instan

Jawa Barat

Bekasi

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Bumbu Masak

Jawa Barat

Karawang

10

PT. Indolacto Factory

Agroindustri

Susu

Jawa Barat

Sukabumi

11

PT. Indosentra Pelangi

Agroindustri

Kecap

Jawa Barat

Bekasi

12

PT. Karyana Gita Utama

Agroindustri

Jawa Barat

Sukabumi

13

PT. LASSALLEFOOD INDONESIA

Agroindustri

Peternakan
Makanan dan
Minuman

Jawa Barat

Depok

14

PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang

Agroindustri

Karet

Jawa Barat

Subang

15

PT. PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Majalengka

16

PT. PG Rajawali II Unit PG Karang Suwung

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Cirebon

17

PT. PG Rajawali II Unit PG Sindang Laut

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Cirebon

18

PT. PG Rajawali II Unit PG Subang Pasir Bungur

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Subang

19

PT. PG Rajawali II Unit PG Tersana Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Barat

Cirebon

20

PT. Rose Brand (Budi Makmur Sentosa)

Agroindustri

Tepung Beras

Jawa Barat

Subang

21

PT. San Miguel

Agroindustri

Olahan Daging

Jawa Barat

Depok

Jawa Barat

Karawang

22

PT. Sanwoo Indonesia

Agroindustri

Penyamakan
Kulit

23

PT. SERAYU MAKMUR KAYUINDO

Agroindustri

Kayu Lapis

Jawa Barat

Cirebon

24

PT. Sincona Indonesia Lestari

Agroindustri

Kina

Jawa Barat

Subang

25

PT. Tang Mas (2 Tang)

Agroindustri

Air Mineral

Jawa Barat

Bekasi

26

PT. Varia Indo Tirta (Vit)

Agroindustri

Air Mineral

Jawa Barat

Sukabumi

27

PTPN VII Cikumpay

Agroindustri

Karet

Jawa Barat

Purwakarta

28

PTPN VIII Kebun Gunung Mas

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Bogor

29

PTPN VIII Kebun Panglejar

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Bandung Barat

30

PTPN VIII Kebun Walini

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Subang

31

PTPN VIII Rancabali

Agroindustri

Teh

Jawa Barat

Bandung Barat

32

Ultrajaya Milk Industry

Agroindustri

Jawa Barat

Bandung Barat

33

PT. EJIP

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

34

PT. JABABEKA

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

35

PT. LIPPO Cikarang

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

36

PT. MM-2100

MPJ

Jawa Barat

Bekasi

37

PT. PPLI

MPJ

Jawa Barat

Bogor

38

PT. Surya Cipta Swadaya

MPJ

Susu
Kawasan
Industri
Kawasan
Industri
Kawasan
Industri
Kawasan
Industri
Pengolah
Limbah
Kawasan
Industri

Jawa Barat

Karawang

23

No

Nama Perusahaan

39

CV. Purnama Tirtatex

MPJ

Sektor

Tekstil

Sub Sektor

Jawa Barat

Provinsi

Bandung

Kab./Kota

40

CV. Sungai Indah Tekstile

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

41

PT. Abbot Indonesia

MPJ

Jawa Barat

Depok

42

PT. Armindo Catur Pratama

MPJ

Farmasi
Pelapisan
Logam

Jawa Barat

Bogor

43

PT. Arnott Indonesia

MPJ

Makanan/Biskuit

Jawa Barat

Bekasi

44

PT. Ateja Multi Industri

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

45

PT. Ateja Tritunggal

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

46

PT. Bhineka Karya Manunggal

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Karawang

47

PT. Bintang Agung

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

48

PT. Bio Farma (Persero)

MPJ

Farmasi

Jawa Barat

Bandung

49

PT. Bridgestone Tire Indonesia - Karawang Plant

MPJ

Ban

Jawa Barat

Karawang

50

PT. Brigestone Tire Indonesia - Bekasi Plant

MPJ

Ban

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

51

PT. Bukit Terang Paksi Galvanis

MPJ

Pelapisan
Logam

52

PT. Central Georgette Nusantara Printing Mill


(CGNP)

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

53

PT. Central Texindo

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung Barat

54

PT. Dactex Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

55

PT. Deliatex Kusuma

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bogor

56

PT. Essar Indonesia

MPJ

Pengolahaan
Logam

57

PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk

MPJ

Kertas

58

PT. Galvindo Ampuh

MPJ

59

PT. Grand Textile Industry (Grantex)

MPJ

Pelapisan
Logam
Tekstil

Jawa Barat

Bandung

60

PT. Hino Motor Manufacturing Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Purwakarta

61

PT. Holcim Indonesia, Tbk - Narogong Plant

MPJ

Semen

Jawa Barat

Bogor

62

PT. Indo-Bharat Rayon

MPJ

Rayon

Jawa Barat

Purwakarta

63

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk - Pabrik


Citeureup

MPJ

Semen

Jawa Barat

Bogor

64

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk - Pabrik


Palimanan

MPJ

Semen

Jawa Barat

Cirebon

65

PT. Indorama Synthetics, Tbk - Bandung

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Bandung

66

PT. Indorama Synthetics, Tbk. - Purwakarta

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Purwakarta

67

PT. Insan Sandang Internusa

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Sumedang

68

PT. Kahatex I

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Cimahi

69

PT. Kahatex II

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Sumedang

70

PT. Kalbe Farma, Tbk

MPJ

Farmasi

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

71

PT. Kao Indonesia

MPJ

Consumer
Goods

72

PT. Kewalram Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Barat

Sumedang

73

PT. Kimia Farma (Persero), Tbk- Plant Bandung

MPJ

Farmasi

Jawa Barat

Bandung

74

PT. Muliakeramik Indahraya

MPJ

Keramik

Jawa Barat

Bekasi

75

PT. Pabrik Kertas Noree Indonesia

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Bekasi

76

PT. Papertech Indonesia

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Subang

77

PT. Parisindo Pratama

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Bogor

24

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

78

PT. Pindad (Persero)

MPJ

Peleburan
Logam

79

PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills-1

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Karawang

80

PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills-2

MPJ

Kertas

Jawa Barat

Karawang

81

PT. Pupuk Kujang

MPJ

Pupuk

Jawa Barat

Karawang

82

PT. Sanyo Electronics Indonesia

MPJ

Elektronik

Jawa Barat

Bekasi

83

PT. Sanyo Jaya Component Indonesia

MPJ

Elektronik

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bandung

84

PT. Showa Indonesia Manufacturing

MPJ

Komponen
Otomotif

85

PT. South Pacific Viscose

MPJ

Rayon

Jawa Barat

Purwakarta

86

PT. Sumi Rubber

MPJ

Ban

Jawa Barat

Karawang

Jawa Barat

Bogor

Jawa Barat

Bandung

Jawa Barat

Karawang

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bekasi

87

PT. Sumiden Serasi Wire Products

MPJ

88

PT. Tanabe Indonesia

MPJ

Pelapisan
Logam
Farmasi

89

PT. Toyota Manufacturing Indonesia - Karawang


Plant

MPJ

Otomotif

90

PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Cikarang

MPJ

91

PT. Walsin Lippo Industries

MPJ

92

PT. YKK Zipper Indonesia

MPJ

93

Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Unit Panas


Bumi Derajat

94

Consumer
Goods
Pelapisan
Logam
Ritslulting

Jawa Barat

Bekasi

PEM

Energi
Geothermal

Jawa Barat

Garut

Pertamina EP Proyek Pondok Tengah

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Bekasi

95

Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Ltd

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Karawang

96

PT. Aneka Tambang, Tbk - Unit Bisnis


Pertambangan Emas Pongkor

PEM

Tambang
Mineral

Jawa Barat

Bogor

97

PT. Chevron Geothermal Salak, Ltd.

PEM

Energi
Geothermal

Jawa Barat

Sukabumi

98

PT. Cikarang Listrindo

PEM

Energi PLTGU

Jawa Barat

Bekasi

99

PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP


Gunung Salak

PEM

Energi PLTP

Jawa Barat

Sukabumi

100

PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP


Kamojang

PEM

Energi
Geothermal

Jawa Barat

Bandung

101

PT. Indonesia Power UBP Semarang Sub Unit


PLTG Sunyaragi

PEM

Energi PLTG

Jawa Barat

Cirebon

102

PT. Pertagas Area Jawa Bagian Jawa barat

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Indramayu

103

PT. Pertamina Depot Cikampek

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Cikampek

104

PT. Pertamina Depot Tasikmalaya

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Tasikmalaya

105

PT. Pertamina - Depot Ujung Berung


PT. Pertamina - DPPU Bandara Husein
Sastranegara

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Bandung

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Bandung

107

PT. Pertamina (Persero) RU VI Kilang Balongan

PEM

Migas UP

Jawa Barat

Indramayu

108

PT. Pertamina EP Region Jawa Field Subang

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Subang

109

PT. Pertamina EP Region Jawa Field Tambun

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bandung

106

110

PT. Pertamina Geothermal Area Kamojang

PEM

Energi
Geothermal

111

PT. Pertamina Region Jawa Jatibarang

PEM

Migas EP

Jawa Barat

Indramayu,
Majalengka

112

PT. Pertamina S&D Reg II Balongan Group

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Indramayu

113

PT. Pertamina S&D Reg II - Depot Padalarang

PEM

Migas Distribusi

Jawa Barat

Bandung

25

No

Nama Perusahaan

114

PT. PJB UP Muara Tawar

PEM

Sektor

115

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd

PEM

Sub Sektor
Energi PLTGU
Energi
Geothermal

Provinsi

Kab./Kota

Jawa Barat

Bekasi

Jawa Barat

Bandung

26

7. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Tengah


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PG. Mojo

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

PG. Tasik Madu

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Agroindustri

Minuman Ringan

Jawa Tengah

PT. Gunung Slamet (SOSRO)

Agroindustri

Minuman Ringan

Jawa Tengah

Tegal

PT. Industri Gula Nusantara

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

Kendal

PT. Kayu Lapis Indonesia

Agroindustri

Plywood

Jawa Tengah

Kendal

PT. Kievet Indonesia

Agroindustri

Bahan makanan

Jawa Tengah

Salatiga

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG


Gondang Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Tengah

Klaten

PT. SARIHUSADA

Agroindustri

Susu

Jawa Tengah

Klaten

10

PT. Sosro

Agroindustri

Minuman Ringan

Jawa Tengah
Jawa Tengah

Semarang

11

PT.Indofood Fritolay Makmur

Agroindustri

Pengolahan
Kentang

12

Grand Candi Hotel

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Semarang

13

Gumaya Tower Hotel Semarang

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Semarang

14

Hotel Lor In

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Solo

15

Hotel Sahid Jaya

MPJ

Hotel

Jawa Tengah

Solo

16

Kubota Indonesia

MPJ

Mesin

Jawa Tengah

17

PT. Apac Inti Corpora

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

18

PT. Ara Shoes Ind

MPJ

Sepatu

Jawa Tengah

19

PT. Batam Textile Industry (Batamtex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Semarang

20

PT. Bina Guna Kimia

MPJ

Industri Kimia

Jawa Tengah

Semarang

21

PT. Dan Liris

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Sukowarjo

22

PT. Daya Manunggal Tekstil (Damatex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Kota Salatiga

23

PT. Duniatex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

24

PT. Hanil Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

25

PT. Hartono Istana Teknologi (HIT)

MPJ

Elektronik

Jawa Tengah

26

PT. Holcim Indonesia, Tbk - Cilacap Plant

MPJ

Semen

Jawa Tengah

Cilacap

27

PT. Indo Acidatama, Tbk.

MPJ

Industri Kimia

Jawa Tengah

Karang Anyar

28

PT. Indonesia Steel Tube Work (ISTW)

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Tengah

Kota Semarang

29

PT. Iskandartex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

30

PT. Konimex

MPJ

Farmasi

Jawa Tengah

31

PT. Kurios Barutama

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

32

PT. Lokatex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

33

PT. Mekar Armada Jaya (New Armada)

MPJ

Karoseri Kendaraan

Jawa Tengah

Magelang

34

PT. Mutu Gading Tekstil

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Karanganyar

35

PT. Phapros, Tbk.

MPJ

Farmasi

Jawa Tengah

Kota Semarang

36

PT. Pismatex

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Semarang

Sukoharjo

27

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

37

PT. Primatexco Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Batang

38

PT. Pura Nusapersada

MPJ

Kertas

Jawa Tengah

Kudus

39

PT. Raja Besi

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Tengah

Kota Semarang

40

PT. Sango Ceramics Indonesia

MPJ

Keramik

Jawa Tengah

41

PT. Sari Warna Asli Textile Industry - Unit I (ex unit


IV)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Karang Anyar

42

PT. Sari Warna Asli Textile Industry - Unit III

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Karang Anyar

43

PT. Sri Rejeki Isman (Sritex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Sukoharjo

44

PT. Tiga Manunggal Tekstil (Timatex)

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Kota Salatiga

45

PT. Tyfountex Indonesia

MPJ

Tekstil

Jawa Tengah

Sukoharjo

46

RSU Dr. Suraji Tirtonegoro

MPJ

Rumah Sakit

Jawa Tengah

47

RSU PKU Muhammadiyah Roemani

MPJ

Rumah Sakit

Jawa Tengah

Semarang

48

Rumah Sakit Dr. Kariadi

MPJ

Rumah Sakit

Jawa Tengah

Semarang

49

PLTU Rembang

PEM

Energi PLTU

Jawa Tengah

Rembang

50

PT. Geo Dipa Energy Unit Dieng

PEM

Energi Geothermal

Jawa Tengah

Wonosobo

51

PT. Indonesia Power UBP Semarang - Tambak


Lorok

PEM

Energi
PLTG/PLTU/PLTGU

Jawa Tengah

Kota Semarang

52

PT. Pertamina - Depot Tegal

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Tegal

53

PT. Pertamina (Persero) Production Unit Cilacap


Lubricants

PEM

Migas UP

Jawa Tengah

Cilacap

54

PT. Pertamina (Persero) RU IV - Kilang Cilacap

PEM

Migas UP

Jawa Tengah

Cilacap

55

PT. Pertamina (Persero) S&D Region II Terminal


BBM Boyolali

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Boyolali

56

PT. Pertamina (Persero) S&D Region II Terminal


BBM Pengapon

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Semarang

57

PT. Pertamina DOH Blora

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

58

PT. Pertamina S&D Reg II - Terminal BBM Cilacap

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Cilacap

59

PT. Pertamina S&D Reg II - Terminal BBM Maos

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Cilacap

60

PT. PLN (Persero) Pembangkit Tanjung Jati B


Jepara

PEM

Energi PLTU

Jawa Tengah

Jepara

61

PT. Sumber Segara Primadaya (S2P)

PEM

Energi PLTU

Jawa Tengah

Cilacap

62

Terminal Transit Lomanis

PEM

Migas Distribusi

Jawa Tengah

Cilacap

28

8. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Timur


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Aneka Coffee Industry

Agroindustri

Kopi

Jawa Timur

Sidoarjo

PT. Aneka Tuna Indonesia

Agroindustri

Pengolahan Ikan

Jawa Timur

Pasuruan

PT. Campina

Agroindustri

Es Cream

Jawa Timur

Surabaya

PT. Eka Timur Raya

Agroindustri

Pengolahan Jamur

Jawa Timur

Pasuruan

PT. Gudang Garam - Pasuruan

Agroindustri

Rokok

Jawa Timur

Pasuruan

PT. Heinz ABC Indonesia

Agroindustri

Sirup & Kecap

Jawa Timur

Pasuruan

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Mie

Jawa Timur

Pasuruan

PT. Indolakto - Pasuruan Factory

Agroindustri

Susu

Jawa Timur

Pasuruan

PT. Japfa Comfeed

Agroindustri

Pakan Ternak

Jawa Timur

Sidoarjo

10

PT. Kebon Agung PG. Kebon Agung

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Malang

11

PT. Kutai Timber Indonesia

Agroindustri

Plywood

Jawa Timur

Probolinggo Kota

12

PT. Nestle Indonesia - Kejayan Factory

Agroindustri

Susu

Jawa Timur

Pasuruan

13

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Bobbin

Agroindustri

Cerutu

Jawa Timur

Jember

14

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG


Djombang Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Jombang

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Mojokerto

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Sidoarjo

15
16

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG


Gempolkrep
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG
Krembong

17

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Lestari

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Nganjuk

18

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Meritjan

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Kediri

19

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG


Mojopanggoong

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Tulung Agung

20

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG


Ngadirejo

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Kediri

21

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG


Pesantren Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Kediri

22

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Tjoekir

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Jombang

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Sidoarjo

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Sidoarjo

23
24

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG


Toelangan
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG
Watotoelis

25

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG


Assembagoes

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Situbondo

26

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG


Djatiroto

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Lumajang

27

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG


Kedawoeng

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Pasuruan

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Madiun

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Bondowoso

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Magetan

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Jember

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Madiun

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Malang

28
29
30
31
32
33

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG


Pagottan
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG
Pradjekan
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG
Redjosari
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG
Semboro
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG
Soedhono
PT. PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

29

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

34

PT. PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru II

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Malang

35

PT. PG Rajawali I Unit PG Rejo Agung Baru

Agroindustri

Gula

Jawa Timur

Madiun

36

PT. Satelit Sriti

Agroindustri

Agar-agar

Jawa Timur

Pasuruan

37

PT. Adiprima Suraprinta

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Gresik

38

PT. Ajinomoto Indonesia

MPJ

MSG

Jawa Timur

Mojokerto

39

PT. Cheil Jedang Indonesia - Pasuruan Plant

MPJ

MSG

Jawa Timur

Pasuruan

40

PT. Ekamas Fortuna

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Malang

41

PT. Kertas Basuki Rahmat

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Banyuwangi

42

PT. Kertas Leces (Persero)

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Probolinggo

43

PT. Miwon Indonesia

MPJ

MSG

Jawa Timur

Gresik

44

PT. Molindo Raya

MPJ

Industri Kimia

Jawa Timur

Malang

45

PT. New Simomulyo

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Timur

Surabaya

46

PT. Otsuka Indonesia

MPJ

Farmasi

Jawa Timur

Malang

47

PT. Philips Indonesia

MPJ

Lampu

Jawa Timur

Surabaya

48

PT. Platinum Ceramic Industries

MPJ

Keramik

Jawa Timur

Surabaya

49

PT. Sasa Inti

MPJ

MSG

Jawa Timur

Probolinggo

50

PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. - Pabrik Tuban

MPJ

Semen

Jawa Timur

Tuban

51

PT. Sepanjang Baut Sejahtera

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Timur

Surabaya

52

PT. Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Mojokerto

53

PT. Surabaya Mekabox

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Gresilk

54

PT. Surya Zig Zag

MPJ

Kertas

Jawa Timur

Kediri

55

PT. Timur Megah Steel

MPJ

Pelapisan logam

Jawa Timur

Gresilk

56

PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Rungkut

MPJ

Consumer Goods

Jawa Timur

Surabaya

57

HESS (Indonesia Pangkah), Ltd.

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Gresik

58

Instalasi Surabaya

PEM

Migas Distribusi

Jawa Timur

Surabaya

59

JOB Pertamina Petrochina East Java

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Bojonegoro

60

Kangean Energy Indonesia, Ltd.

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sumenep

61

Kodeco Energy Co. Ltd.

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Gresik

62

Lapindo Brantas, Inc. (Lapangan Wunut)

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sidoarjo

63

PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTGU


Grati

PEM

Energi PLTGU

Jawa Timur

Pasuruan

64

PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTU Perak

PEM

Energi PLTD

Jawa Timur

Surabaya

65

PT. Jawa Power

PEM

Energi PLTU

Jawa Timur

Probolinggo

66

PT. Paiton Energy Company

PEM

Energi PLTU

Jawa Timur

Probolinggo

67

PT. Pertamina Gas Area Jawa Bagian Timur

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sidoarjo

68

PT. Pertamina S&D Reg III - Instalasi Tg. Perak

PEM

Migas Distribusi

Jawa Timur

Surabaya

69

PT. PJB UP Gresik

PEM

Energi PLTGU

Jawa Timur

Gresik

70

PT. PJB UP Paiton

PEM

Energi PLTU

Jawa Timur

Probolinggo

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Sumenep

PEM

Migas EP

Jawa Timur

Surabaya

71
72

Santos (Madura Offshore) Pty., Ltd. Lapangan Gas


Maleo
Santos PTY LTD - Lapangan Oyong

30

9. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Barat


No

Nama Perusahaan

Sektor

PT. Agro Lestari Mandiri

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

PT. Agro Nusa Investama

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Sambas

PT. Bintang Harapan Desa

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

PT. Bonti Permai Jayaraya

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Sintang

PT. Bumi Pratama Khatulistiwa

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

PT. Ceria Prima

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Bengkayang

PT. Citra nusa intisawit

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

PT. Erna Djuliawati (Lyman Group)

Agroindustri

Plywood

Kalimantan Barat

Sanggau

PT. Giat Usaha Dieng

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

10

PT. Harapan Sawit Lestari

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

11

PT. Hok Thong

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Pontianak

12

PT. Indofood Sukses Makmur

Agroindustri

Makanan

Kalimantan Barat

Kab. Pontianak

13

PT. Kalimantan Sanggar Pusaka

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Skadau

14

PT. Mitra Austrial Sejahtera

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

15

PT. Multi Prima Entakai

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Sekadau

16

PT. New Kalbar Processor

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Pontianak

17

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PMS


Gunung Meliau

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Sanggau

18

PT. Poliplant Sejahtera

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

19

PT. Sari Bumi Kusuma

Agroindustri

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

20

PT. Sime Indo Agro

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

21

PT. Sinar Dinamika Kapuas

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Barat

Melawi

22

PT. Star Rubber

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Kab. Kubu Raya

23

PT. Sumber Alam

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Pontianak

24

PT. Sumber Djantin

Agroindustri

Karet

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

25

Hotel Mercure

MPJ

Hotel

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

26

PT. Kota Niaga Raya

MPJ

Hotel

Kalimantan Barat

pontianak

27

PT. Dempal Resource

PEM

Tambang Bauksit

Kalimantan Barat

Kab. Sanggau

28

PT. Karya Utama Tambang Jaya

PEM

Tambang Bauksit

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang

PEM

Energi PLTU

Kalimantan Barat

Kota Pontianak

PEM

Energi PLTD

Kalimantan Barat

pontianak

29
30

PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas Area PLTD dan


PLTG Siantan
PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas Area PLTD Sei
Wie dan PLTD Sudirman

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

31

10. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Selatan


No

Nama Perusahaan

Sektor

PT. Sajang Heulang

Agroindustri

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Basirih Industrial Corporation

Agroindustri

Plywood

Kalimantan Selatan

Kota Banjarmasin

PT. Bersama Sejahtera Sakti - Unit Gunung Aru


Factory

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

Kotabaru

PT. Ladang Rumpun Abadi

Agroindustri

PT. Hok Tong - Banjarmasin

Agroindustri

PT. Buana Karya Bhakti

Agroindustri

Kalimantan Selatan

PT. Kalimantan Jaya Wattido

Agroindustri

Kalimantan Selatan

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Kebun


Danau Salak

Agroindustri

Karet

Kalimantan Selatan

Banjar

PT. Sinar Kencana Inti Perkasa - Kebun Sekupang

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

Kota Baru

10

PT. Smart, Tbk. - PKS Batu Ampar

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

Kota Baru

11

PT. Smart, Tbk. - PKS Tanah Laut

Agroindustri

Sawit

Kalimantan Selatan

12

PT. Surya Satrya Timur

Agroindustri

Kalimantan Selatan

13

PTPN XIII (Persero) Tanah Laut

Agroindustri

Kalimantan Selatan

14

PT. Bridgestone Kalimantan Plantation

MPJ

Kalimantan Selatan

15

PT. Bumi Jaya

MPJ

Kalimantan Selatan

Barito Kuala

16

PT. Benua Lima Sejurus

MPJ

Kalimantan Selatan

Barito Kuala

17

Hotel Rattan Inn

MPJ

Hotel

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

18

Hotel Aston

MPJ

Hotel

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

19

PT. Indocement Tunggal Prakarsa

MPJ

Semen

Kalimantan Selatan

Kota Baru

20

RSUD Ulin Banjarmasin

MPJ

RS

Kalimantan Selatan

Banjarmasin

21

Bahari Cakrawala Sebuku

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

22

PT. Tunas Inti Abadi

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

23

PT. Sumber Kurnia Buana

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin, Banjar

24

PT. Bangun Banua Persada

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tapin, Banjar

25

PT. Arutmin Indonesia Tambang Asam-Asam

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

26

PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

27

PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

28

PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Kotabaru

29

PT. Eka Satya Yatama

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tabalong

30

PT. Interex Sacra Raya

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tabalong

31

PT. Borneo Indobara

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

32

PD. Baratala

PEM

Tambang Biji Besi

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

33

PT. Pertamina EBEP Tanjung

PEM

Migas

Kalimantan Selatan

Tabalong

34

PT. Jorong Barutama Greston

PEM

Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

35

PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Barito

PEM

Batubara

Kalimantan Selatan

Kotabaru

36

PT. Nyiwan

PEM

Biji Besi

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan
Karet

Kalimantan Selatan

Kota Banjarmasin

Kota Banjarmasin

32

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

37

PT. PLN (Persero) PLTU Sektor Asam-Asam

PEM

Energi PLTU

Kalimantan Selatan

Tanah Laut

38

PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

PEM

Tambang Mineral

Kalimantan Selatan

Kotabaru

39

PT. Baramarta

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Banjar

40

PT. Wahana Baratama Mining

PEM

Tambang Batubara

Kalimantan Selatan

Tanah Bumbu

33

11. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung

Kab./Kota

PT. Forestra Lestari Dwikarya

Agroindustri

Sawit

Kab. Belitung

PT. Gunung Maras Lestari

Agroindustri

Sawit

PT. Gunung Sawit Bina Lestari

Agroindustri

Sawit

PT. Karini Utama

Agroindustri

Karet

PT. MP Leidong West Indonesia

Agroindustri

PT. Parit Sembada

Agroindustri

Sawit

PT. Sahabat Mewah dan Makmur

Agroindustri

Sawit

PT. SAWINDO KENCANA

Agroindustri

Sawit

PT. Steelindo Wahana Perkasa

Agroindustri

Sawit

10

PT. Koba Tin

PEM

Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung

Bangka
Tengah&Banka
Selatan

11

PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Pangkal


Balam

PEM

Migas Distribusi

Kep. Bangka
Belitung

Pangkal Pinang

12

PT. Timah (Persero), Tbk. - Keteknikan dan Sarana


(Balaikarya)

PEM

Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung

Bangka Induk

13

PT. Timah (Persero), Tbk. - Keteknikan dan Sarana


(PLTD) Baturusa

PEM

Energi PLTD

Kep. Bangka
Belitung

Bangka Induk

14

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Metalurgi Muntok

PEM

15

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat


Belinyu

PEM

Tambang
Mineral
Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung
Kep. Bangka
Belitung

16

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat


Sungailiat

PEM

Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung

Bangka Induk

17

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat


Toboali

PEM

Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung

Bangka Selatan

18

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Wilayah Produksi


Belitung

PEM

Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung

Belitung Timur

19

PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Wilayah Tambang


Darat Jebus

PEM

Tambang
Mineral

Kep. Bangka
Belitung

Bangka Barat

Bangka
Bangka Barat
Bangka
Bangka Barat
Belitung Timur
Belitung Timur
Bangka
Belitung

Bangka Barat
Bangka Barat

34

12. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Lampung


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Budi Acid Jaya - Divisi Tapioka Ketapang

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Utara

PT. Budi Acid Jaya - Divisi Tapioka Labuhan Ratu

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Timur

PT. Florindo Makmur

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Tengah

PT. Great Giant Livestock Company

Agroindustri

Peternakan

Lampung

Lampung Tengah

Agroindustri

Pengalengan
Nenas

Lampung

Lampung Tengah

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Tengah

5
6

PT. Great Giant Pineapple Corporation - Divisi


Nenas
PT. Great Giant Pineapple Corporation - Divisi
Tapioka

PT. Gula Putih Mataram

Agroindustri

Gula

Lampung

Lampung Tengah

PT. Gunung Madu Plantation

Agroindustri

Gula

Lampung

Lampung Tengah

PT. Indo Lampung Perkasa

Agroindustri

Gula

Lampung

Tulang Bawang

10

PT. Kencana Acidindo Perkasa

Agroindustri

Nenas

Lampung

Way Kanan

11

PT. Medco Etanol Lampung

Agroindustri

Etanol

Lampung

Lampung Utara

12

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha


Bekri

Agroindustri

Sawit

Lampung

Lampung Tengah

13

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha


Bunga Mayang

Agroindustri

Gula

Lampung

Lampung Utara

14

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha


Rejosari

Agroindustri

Sawit

Lampung

Lampung Selatan

15

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Kedaton

Agroindustri

Karet

Lampung

Lampung Selatan

16

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha


Pematang Kiwah

Agroindustri

Karet

Lampung

Lampung Selatan

17

PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Tulung


Buyut

Agroindustri

Karet

Lampung

Way Kaman

18

PT. Santosa Agrindo

Agroindustri

Peternakan

Lampung

Lampung Tengah

19

PT. Sari Segar Husada

Agroindustri

Olahan Kelapa

Lampung

Lampung Selatan

20

PT. Sumber Indah Perkasa - Sungai Buaya Mill

Agroindustri

Sawit

Lampung

Tulang Bawang

21

PT. Sweet Indo Lampung

Agroindustri

Gula

Lampung

Tulang Bawang

22

PT. Teguhwibawa Bhaktipersada

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Tulang Bawang

23

PT. Tunas Baru Lampung - Divisi CPO Kekah

Agroindustri

Sawit

Lampung

Lampung Tengah

Lampung

Way Kanan

24

PT.Budi Acid Jaya GIHAM

Agroindustri

Pengalengan
Nenas

25

PT.Nestle - Nescafe

Agroindustri

Kopi

Lampung

Lampung Selatan

26

PT.Sinar Pematang Mulia

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Tengah

27

PT.Sinar Pematang Mulia II

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Mesuji

28

PT.Sorini Agro Asia Corporation

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Timur

29

PTPN VII - WAY BERULU

Agroindustri

Karet

Lampung

Pesawaran

30

Umas Jaya Agrotama

Agroindustri

Tapioka

Lampung

Lampung Timur

31

PT. Coca Cola Bottling Indonesia

MPJ

Lampung

Lampung Selatan

32

PT. Golden Sari

MPJ

Lampung

Bandar Lampung

33

PT. Kirin Miwon Food

MPJ

Lampung

Lampung Timur

34

PT. Semen Baturaja Panjang

MPJ

Lampung

BD. LPG

Semen

35

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

35

PT. Tanso Putra Asia

MPJ

Karbon Aktif

Lampung

Lampung Selatan

36

PT. Pertamina (Persero) S&D Region I Terminal


BBM Panjang

PEM

Migas Distribusi

Lampung

Kota Bandar
Lampung

37

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor


Pembangkitan Tarahan

PEM

Energi PLTD

Lampung

Lampung Selatan

36

13. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Maluku


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Aneka Sumber Tata Bahari

Agroindustri

Pengalengan
Ikan

Maluku

Kab. Maluku
Tengah

PT. Maritim Timur Jaya

Agroindustri

Pengalengan
Ikan

Maluku

Kota Tual

PT. Nissui Investment Indonesia

Agroindustri

Cold Storage

Maluku

Maluku Tengah

PT. Waenibe Wood Industries

Agroindustri

Kayu Lapis

Maluku

Kab. Buru

RSUD Dr. M. Haulusy

MPJ

Rumah Sakit

Maluku

Ambon

Maluku

Maluku Barat Daya

Maluku

Maluku Barat Daya

Tambang
Tembaga
Tambang
Emas

PT. Batutua Kharisma Permai

PEM

PT. Gemala Borneo Utama

PEM

PT. Infek Marsela

PEM

Migas

Maluku

Maluku Tenggara
Barat

PT. Manusela Prima Mining

PEM

Tambang Nikel

Maluku

Seram Bagian Barat

37

14. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat
No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Phonix Mas

Agroindustri

Agar-Agar

NTB

Kab. Lombok Barat

Amanwana Resort

MPJ

Hotel

NTB

Sumbawa

Holiday Resort

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

Hote Lombok Garden

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

Hotel Grand Legi Mataram

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

Hotel Lombok Plaza

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

Hotel Lombok Raya

MPJ

Hotel

NTB

Mataram

Jeeva Klui Resort

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

Novotel

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Tengah

10

Qunci Villas

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

11

RS Umum Kota Mataram

MPJ

RS

NTB

Mataram

12

RS Umum Provinsi NTB

MPJ

RS

NTB

Mataram

13

Sanggigi Beach

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

14

Sheraton

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

15

The Jayakarta Lombok Beach Resort & Spa

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

16

The Oberoi

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Utara

17

The Santosa Villas & Resort Lombok

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Barat

18

Villa Ombak

MPJ

Hotel

NTB

Lombok Utara

19

PLTD Labuhan Sumbawa

PEM

Energi

NTB

Sumbawa

20

PLTD Niu Bima

PEM

Energi

NTB

Kota Bima

21

PLTD Taman

PEM

Energi

NTB

Mataram

22

PLTD Tanjung Karang

PEM

Energi

NTB

Mataram

23

PT. Newmont Nusa Tenggara

PEM

Pertambangan

NTB

Sumbawa Barat

24

PT. Pertamina - Depot Ampenan

PEM

Migas Distribusi

NTB

Ampenan

25

PT. Pertamina - Depot Badas

PEM

Migas Distribusi

NTB

Badas

26

PT. Pertamina - Depot Bima

PEM

Migas Distribusi

NTB

Bolo

38

15. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Riau


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

Musimas Pangkalan Lesung

Agroindustri

PMKS

Riau

Pelelawan

Panca Surya Agrindo

Agroindustri

PMKS

Riau

Rohul

PT Salim Ivomas Pratama Kayangan Mill

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hilir

PT. Adei Plantation

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

PT. Aneka Inti Persada - Teluk Siak Factory

Agroindustri

Sawit

Riau

Siak

PT. Ciliandra Perkasa

Agroindustri

PMKS

Riau

Kampar

PT. Duta Palma Nusantara

Agroindustri

Riau

Kuansing

PT. Eka Dura Indonesia

Agroindustri

Riau

Rokan Hulu

PT. HERVENIA KAMPAR LESTARI

Agroindustri

Karet

Riau

Kampar

10

PT. Inti Benua Perkasatama

Agroindustri

Minyak Goreng

Riau

Dumai

11

PT. INTI INDO SAWIT - BUATAN I

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

12

PT. INTI INDO SAWIT SUBUR - UKUI I

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

13

PT. INTI INDO SAWIT SUBUR - UKUI II

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

14

PT. Inti Indosawit Subur II - Buatan II

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

15

PT. Ivo Mas Tunggal - PKS Sam-Sam

Agroindustri

Sawit

Riau

Siak

16

PT. Kimia Tirta Utama

Agroindustri

Riau

Siak

17

PT. Mitra Unggul Pusaka

Agroindustri

Riau

Pelalawan

18

PT. Mutiara Unggul Lestari

Agroindustri

Riau

Siak

19

PT. Padasa Enam Utama - PMKS Kaliantan Dua

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hulu

20

PT. Perdana Intisawit Perkasa

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hulu

21

PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Sei Buatan

Agroindustri

Sawit

Riau

Siak

22

PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Sei Tapung

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hulu

23

PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Tanjung Medan

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hilir

24

PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) Unit Sei


Galuh

Agroindustri

Sawit

Riau

Kampar

25

PT. Pulau Sambu Guntung

Agroindustri

Minyak Kelapa

Riau

Indragiri Hilir

26

PT. Rama Jaya Pramukti

Agroindustri

Riau

Kampar

27

PT. Salim Ivomas Pratama - PKS Balam

Agroindustri

Sawit

Riau

Rokan Hilir

28

PT. Sari Lembah Subur 1 - PKS Ukui

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

29

PT. Sawit Asahan Indah

Agroindustri

Riau

Rokan Hulu

30

PT. Sinar Siak Dian Permai

Agroindustri

Sawit

Riau

Pelalawan

31

PT. Tasma Puja

Agroindustri

Sawit

Riau

Kampar

32

PT. Tirta Sari Surya

Agroindustri

Karet

Riau

Indragiri Hulu

33

PT. Tunggal Perkasa Plantation

Agroindustri

Sawit

Riau

Indragiri Hulu

34

PT. Wilmar Nabati Indonesia (Ex. PT. Bukit Kapur


Reksa)

Agroindustri

Minyak Goreng

Riau

Kota Dumai

35

PTPN V Sei Pagar

Agroindustri

PMKS

Riau

Kampar

36

PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Parawang Mill

MPJ

Riau

Siak

Sawit

39

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

37

PT. Indofood

MPJ

Riau

Pekanbaru

38

PT. Riau Andalan Palp & Paper

MPJ

Riau

Pelalawan

39

RS. Eka Hospital

MPJ

Rumah Sakit

Riau

Pekanbaru

40

RSUD Arifin Ahmad

MPJ

Rumah Sakit

Riau

Pekanbaru

41

BOB PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu

PEM

Migas EP

Riau

Siak Sri Indrapura

42

Kalila (Bentu) Ltd.

PEM

Migas EP

Riau

Kota Pekanbaru

43

Kalila (Korinci Baru), Ltd.

PEM

Migas EP

Riau

Kota Pekanbaru

44

Kondur Petroleum S.A. - Meranti Field

PEM

Migas EP

Riau

Meranti

45

Kondur Petroleum S.A. - Siak Field

PEM

Migas EP

Riau

Siak Sri Indrapura

46

Petro Selat

PEM

Riau

Siak

47

PT. Chevron Pacific Indonesia - Heavy Oil

PEM

Riau

Bengkalis

48

PT. Chevron Pacific Indonesia - Sumatera Light


North (Bekasap)

PEM

Riau

Rokan Hilir

49

PT. Chevron Pasific Indonesia - SLS

PEM

Riau

Siak

50

PT. Medco E&P Indonesia Blok Kampar (Lirik)

PEM

Migas EP

Riau

Indragiri Hulu

51

PT. Nagamas Palm Oil Lestari

PEM

Migas UP

Riau

Dumai

52

PT. Patra SK

PEM

Migas UP

Riau

Kota Dumai

53

PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Dumai

PEM

Migas Distribusi

Riau

Kota Dumai

54

PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Dumai

PEM

Migas UP

Riau

Kota Dumai

55

PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Sei Pakning

PEM

Migas UP

Riau

Bengkalis

56

PT. Pertamina (Persero) S&D Region I Terminal


BBM Sei Siak

PEM

Migas Distribusi

Riau

Pekanbaru

57

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Lirik

PEM

Migas EP

Riau

Indragiri Hulu,
Pelalawan, dan Siak

58

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru


Unit PLTD/PLTG Teluk Lembu

PEM

Energi PLTD

Riau

Pekanbaru

59

PT. Riau Bara Harum

PEM

Tambang
Batubara

Riau

Indragiri Hulu

40

16. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Selatan


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Berdikari

Agroindustri

Tepung terigu

Sulawesi Selatan

Makassar

PT. London Sumatera

Agroindustri

Karet

Sulawesi Selatan

Bulu Kumba

PT. Makassar Tene

Agroindustri

Gula Rafinasi

Sulawesi Selatan

Makassar

PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PG


Camming

Agroindustri

Gula

Sulawesi Selatan

Bone

Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo

MPJ

Rumah Sakit

Sulawesi Selatan

Makassar

Hotel Sahid

MPJ

Hotel

Sulawesi Selatan

Makassar

Kawasan Industri Makassar (KIMA)

MPJ

Kawasan Industri

Sulawesi Selatan

Kota Makassar

PT. Barawaja

MPJ

Baja

Sulawesi Selatan

Makassar

PT. Maruki International

MPJ

Mebel

Sulawesi Selatan

Makassar

10

PT. Semen Bosowa

MPJ

Semen

Sulawesi Selatan

Maros

11

PT. Semen Tonasa

MPJ

Semen

Sulawesi Selatan

Pangkep

12

PT. Sermani Steel

MPJ

Pelapisan logam

Sulawesi Selatan

Kota Makassar

13

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd

PEM

Migas EP

Sulawesi Selatan

Wajo

14

Pertamina Terminal BBM Makassar

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Selatan

Makassar

15

PT. Energy Sengkang

PEM

Energi PLTGU

Sulawesi Selatan

Wajo

16

PT. Indo Marmer Quary Utama

PEM

Tambang

Sulawesi Selatan

Pangkep

17

PT. International Nickel Indonesia (INCO) Sorowako,


Tbk.

PEM

Tambang Mineral

Sulawesi Selatan

Luwu Timur

18

PT. Makassar Power

PEM

Energi PLTD

Sulawesi Selatan

Pinrang

19

PT. Pertamina S&D Reg IV - Terminal BBM Palopo

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Selatan

Kota Palopo

20

PT. Pertamina S&D Reg IV - Terminal BBM Parepare

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Selatan

Pare pare

21

PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel dan Sultra Sektor


Tello

PEM

Energi PLTD

Sulawesi Selatan

Makassar

41

17. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Tengah


No

Nama Perusahaan

PT. Cipta Cakra Murdaya

PT. Sentral Sari Wida

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

Agroindustri

Sawit

Sulawesi Tengah

Kab. Buol

Agroindustri

Pengolahan Udang/Ikan

Sulawesi Tengah

Luwuk

PT. Tamaco Graha Krida

Agroindustri

Sawit

Sulawesi Tengah

Morowali

RSUD Undata

MPJ

RS

Sulawesi Tengah

Palu

PT. Medco E&P Tomori

PEM

Migas EP

Sulawesi Tengah

Luwuk

PT. Sino Steel

PEM

Tambang Nikel

Sulawesi Tengah

Morowali

42

18. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor
IKAN BEKU

Provinsi
Sulawesi Utara

Kab./Kota

CELEBES MINA PRATAMA

Agroindustri

CV. Indahsaro Boltim

Agroindustri

Bitung

ETMIECO SARANA LAUT

Agroindustri

IKAN BEKU

Sulawesi Utara

Bitung

PT. AKE

Agroindustri

Air Mineral

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

PT. Cargill

Agroindustri

Minyak Goreng

Sulawesi Utara

Minahasa Selatan

PT. Coco Prima

Agroindustri

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

PT. Delta Pasific Bitung

Agroindustri

Sulawesi Utara

PT. Indofood Sukses Makmur Cbp Bitung

Agroindustri

Sulawesi Utara

Bitung

PT. Salim Ivomas Pratama - Bitung

Agroindustri

Minyak Kelapa

Sulawesi Utara

Kota Bitung

10

PT. Tirta Investama

Agroindustri

Air Mineral

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

11

PT. Wilmar Nabati Indonesia

Agroindustri

Minyak Goreng

Sulawesi Utara

Bitung

12

SARI CAKALANG, PT

Agroindustri

IKAN KAYU

Sulawesi Utara

Bitung

13

Cocotinos Resort Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

14

Grand Kawanua Hotel

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

15

Hotel Gran Puri Manado

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

16

Hotel Santika Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

17

Hotel Sultan Raja Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

18

Kima Bajo Resort Minut

MPJ

HOTEL

Sulawesi Utara

19

Peninsula Hotel

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

20

PT. Bangun Wenang (Coca Cola)

MPJ

Manufaktur

Sulawesi Utara

Minahasa Utara

21

RSU Kandau

MPJ

Rs

Sulawesi Utara

Manado

22

Sedona Hotel

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

23

Swissbel Hotel Maleosan Manado

MPJ

Hotel

Sulawesi Utara

Manado

24

Depot Bitung

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Utara

Bitung

25

PLTP Lahendong Tomohon

PEM

HOTEL

Sulawesi Utara

26

PT. Avocet Bolaang Mongondow/ PT. J. Resorce

PEM

Tambang Mineral

Sulawesi Utara

Bolaang
Mongondow

27

PT. Meares Soputan Mining

PEM

Mineral

Sulawesi Utara

Minahasa

28

PT. Pertamina - Depot Tahuna

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Utara

Kab. Kepulauan
Sangihe

29

PT. Pertamina - DPPU Sam Ratulangi

PEM

Migas Distribusi

Sulawesi Utara

Manado

30

PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong

PEM

Energi
Geothermal

Sulawesi Utara

Minahasa
danTomohon

31

PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Sektor


Minahasa Unit PLTD Bitung

PEM

Energi PLTD

Sulawesi Utara

Bitung

Sulawesi Utara

43

19. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Barat


No

Nama Perusahaan

Sektor

AMP Plantation, PT

Agroindustri

Sawit

Sub Sektor

Sumatera Barat

Provinsi

Kota Padang

Kab./Kota

PT. Agrowiratama

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

PT. Bakri Pasaman Plantation

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

PT. Bina Pratama Sakato Jaya

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Sawalunto Sijunjung

PT. Gersindo Minang Plantation

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

PT. Incasi Raya - Pangian POM

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmasraya

PT. Lembah Karet

Agroindustri

Karet

Sumatera Barat

Kota Padang

PT. Mutiara Agam/Minang Agro

Agroindustri

Tapioka

Sumatera Barat

Kab. Agam

PT. Pasaman Marama Sejahtera

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Pasaman

10

PT. Perkebunan Pelalu Raya

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Agam

11

PT. Sawita Jaya

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Kab. Pasaman Barat

12

PT. Selago Makmur Plantation

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmasraya

13

PT. Sumbar Andalas Kencana

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmas Raya

14

PT. Teluk Luas

Agroindustri

Karet

Sumatera Barat

Kota Padang

15

PT. Tidar Kerinci Agung

Agroindustri

Sawit

Sumatera Barat

Dharmasraya

16

Hotel Best Western

MPJ

Hotel

Sumatera Barat

Kota Padang

17

Hotel The Hill

MPJ

Hotel

Sumatera Barat

Kota Bukittinggi

18

PT. Semen Padang

MPJ

Semen

Sumatera Barat

Kota Padang

19

RS Islam Ibnu Sina

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Barat

Kota Padang

20

RS Yos Sudarto

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Barat

Kota Padang

21

Allied Indo Coal, PT

PEM

Batubara

Sumatera Barat

Kab. Sawahlunto

22

PLN Kit. Sumbagsel Pauh Limo

PEM

Energi PLTG

Sumatera Barat

Kota Padang

23

PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal Transit Teluk


Kabung

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Barat

Kota Padang

24

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Ombilin

PEM

Energi PLTU

Sumatera Barat

Kota Sawah Lunto

44

20. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Selatan


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Aneka Bumi Pratama

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

PT. BADJA BARU

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

PT. Bina Sains Cemerlang

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

PT. Buluh Cawang Plantation - PKS Dabuk Rejo

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Ogan Komering Ilir

PT. Cipta Futura - PMKS Ujan Mas

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Muara Enim

PT. Djuandasawit Lestari

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Rawas

PT. Gutrie Peconina Indonesia

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

PT. HINDOLI - TJ. DALAM

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

PT. Hindoli (a Cargil Company) PKS Sungai Lilin

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

10

PT. Kirana Musi Persada

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

11

PT. Pancasamudera Simpati

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

12

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit


Usaha Betung

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

13

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit


Usaha Cinta Manis

Agroindustri

Gula

Sumatera Selatan

Ogan Ilir

14

PT. Pinago Utama

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

15

PT. PP London Sumatera Indonesia - Unit Sei


Lakitan

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Musi Rawas

16

PT. Prasidha Aneka Niaga

Agroindustri

Karet

Sumatera Selatan

Kota Palembang

17

PT. Sampoerna Agro PKS SELAPAN JAYA

Agroindustri

Sawit

Sumatera Selatan

Ogan Komering Ilir

18

Hotel Novotel Palembang

MPJ

Hotel

Sumatera Selatan

Palembang

19

PT. Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper

MPJ

Pulp & Paper

Sumatera Selatan

20

Pupuk Sriwijaya

MPJ

Pupuk

Sumatera Selatan

21

RS Dr. Mohammad Hoesin

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Selatan

22

RS RK Charitas

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Selatan

23

RS Siti Khodijah Palembang

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Selatan

24

Semen Baturaja

MPJ

Semen

Sumatera Selatan

25

Asrigita Prasarana Borang

PEM

Energi PLTGU

Sumatera Selatan

26

Conocophillips (Grissik), Ltd. - PSC Gas Operation

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

27

Conocophillips (Grissik), Ltd. - PSC Oil Operation

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

28

Indonesia Power Inderalaya

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Kota Palembang

29

JOB Pertamina Golden Spike Indonesia, Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

30

JOB Pertamina Talisman (OK) Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Ogan Komiring Ulu


(Oku)

31

Meppo-Gen Gunung Megang

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Lahat

32

PT. Batubara Lahat

PEM

Batubara

Sumatera Selatan

33

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pertambangan


Tanjung Enim

PEM

Tambang
Batubara

Sumatera Selatan

Muara Enim

34

PT. KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

45

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

35

PT. Medco E& P Indonesia Lematang, Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

36

PT. Medco E&P Indonesia - Blok South Sumatera


Extension

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Rawas

37

PT. Medco E&P Indonesia - Rimau Asset

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

38

PT. Pertamina - Depot LPG Plan Pulau Layang

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Selatan

39

PT. Pertamina (Persero) RU III - Kilang Musi Kab.


Banyuasin

PEM

Migas UP

Sumatera Selatan

Kab. Banyuasin

40

PT. Pertamina (Persero) RU III - Kilang Musi Plaju

PEM

Migas UP

Sumatera Selatan

Kota Palembang &


Banyuasin

41

PT. Pertamina EP Region Sumatera Field


Pendopo

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

42

PT. Pertamina EP Region Sumatera Field


Prabumulih

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim, Kota


Prabumulih

43

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Adera

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

44

PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Limau

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Muara Enim

45

PT. Pertamina Pertagas Area Sumatera Bagian


Selatan

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Selatan

Muara Enim, Kota


Prabumulih, Kota
Palembang

46

PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal BBM


Kertapati

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Selatan

Kota Palembang

47

PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel sektor


pembangkit keramasan-Pusat Listrik Kramasan

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Kota Palembang

48

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel


Sektor Pembangkitan Bukit Asam

PEM

Energi PLTU

Sumatera Selatan

Muara Enim

49

PT. PLN Kit. Sumbagsel Inderalaya

PEM

Energi PLTG

Sumatera Selatan

Kota Palembang

50

TAC Pertamina - Pilona Tanjung Lontar

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Lahat

51

TAC Pertamina Elnusa Tristar Ramba, Ltd. (


Pertamina EP UBEP Ramba)

PEM

Migas EP

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin

46

21. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Utara


No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

Provinsi

Kab./Kota

PT. Adei Crumb Rubber Industries

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Kota Tebing Tinggi

PT. Bakrie Sumatera Plantation (Bunut)

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Asahan

PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Simalungun

PT. Bumi Sari Prima

Agroindustri

Tapioka

Sumatera Utara

Kota Pematang
Siantar

PT. Eastern Sumatera Indonesia Tolan Tiga Group

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Simalungun

PT. Hari Sawit Jaya - PMKS Negeri Lama Satu

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuhan Batu

PT. Langkat Kepong Nusantara - Tanjung Keliling


(ex PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Unit
Tanjung Keliling)

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Langkat

PT. Multimas Nabati Asahan (CPO)

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Batubara

PT. Multimas Nabati Asahan (Minyak Goreng)

Agroindustri

Minyak Goreng

Sumatera Utara

Batubara

10

PT. Pantja Surya

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Simalungun

11

PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PG Sei


Semayang

Agroindustri

Gula

Sumatera Utara

Langkat

12

PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Pagar


Merbau

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Langkat

13

PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu

Agroindustri

Gula

Sumatera Utara

Langkat

14

PT. Perkebunan Nusantara II Sawit Seberang

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Langkat

15

PT. Perkebunan Nusantara III - PMKS Sei Baruhur

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuan Batu

16

PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Aek Torop

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuan Batu

17

PT. Perkebunan Nusantara III Sei Kambing PKS


Sei Silau

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Asahan

18

PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Simalungun

19

PT. PP London Sumatera Indonesia PKS Turangie

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Langkat

20

PT. Rubber Hocklie

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Deli Serdang

21

PT. Siringo Ringo

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuan Batu

22

PT. SMART, TBK - Padang Halaban Mill

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Labuhan Batu

23

PT. Socfin Indonesia Aek Loba - Tanah Gambus

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Batubara

24

PT. Socfin Indonesia PKS Bangun Bandar

Agroindustri

Sawit

Sumatera Utara

Serdang Begadai

25

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Agroindustri

Pulp

Sumatera Utara

Toba Samosir

26

PTPN IV RAMBUTAN

Agroindustri

Karet

Sumatera Utara

Serdang Begadai

27

Hotel Arya Duta

MPJ

Sumatera Utara

28

Hotel Citi International

MPJ

Sumatera Utara

29

Hotel Grand Angkasa

MPJ

Sumatera Utara

30

Hotel Grand Aston City Hall

MPJ

Sumatera Utara

31

Hotel Grand Swiss-Bel

MPJ

Sumatera Utara

32

Hotel JW Marriott

MPJ

33

Kawasan Industri Medan (KIM)

MPJ

34

Latek Indo Toba Perkasa

MPJ

35

PT. Astriko Asbestas

36

PT. Ecogreen Oleochemicals - Medan Plant

37

Sumatera Utara
Sumatera Utara

Medan

Sumatera Utara

Medan

MPJ

Kawasan Industri
Sarung Tangan
Karet
Asbes

Sumatera Utara

Medan

MPJ

Industri Kimia

Sumatera Utara

Medan

PT. Floral Sawita Chemindo

MPJ

Oleocemical

Sumatera Utara

Medan

38

PT. Growth Sumatera (Steel Mill)

MPJ

Peleburan Logam

Sumatera Utara

Medan

39

PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)

MPJ

Peleburan Logam

Sumatera Utara

Batubara

40

PT. Industries Badja Garuda

MPJ

Peleburan Logam

Sumatera Utara

Medan

41

PT. Jyi Shin Indonesia

MPJ

Hotel

Sumatera Utara

Medan

47

No

Nama Perusahaan

Sektor

Sub Sektor

MPJ

43

PT. Nipsea Paint

MPJ

44

PT. PDM Indonesia

MPJ

Kertas

Sumatera Utara

45

RS Adam Malik

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

46

RS Dr. Pirngadi

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

47

RS Herna

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

48

RS Santa Elisabeth Medan

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

49

RS. Colombia Asia (Exs RS Gleneagles Medan)

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

Medan

50

RS. Permata bunda

MPJ

Rumah Sakit

Sumatera Utara

Medan

51

JOB Pertamina Costa International Group, Ltd.

PEM

Migas EP

Sumatera Utara

Langkat

52

PT. Asia Keramasan

PEM

Energi PLTD

Sumatera Utara

Medan

53

PT. Pertamina - Depot Kisaran


PT. Pertamina (Persero) Depot Filling Plant LPG
Tandem
PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot
Pangkalan Brandan

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Kota Binjai

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Langkat

PEM

Pemasaran

Sumatera Utara

Kota Pematang
Siantar

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Medan

PEM

Migas EP

Sumatera Utara

Langkat

Sumatera Utara

Karo

Sumatera Utara

Kota Medan

55
56
57
58

PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot


Pematang Siantar
PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Medan
Group
PT. Pertamina EP Region Sumatera Field
Pangkalan Susu

Sumatera Utara

Kab./Kota

PT. Musim Mas - Oleochemical

54

Oleocemical

Provinsi

42

Medan

Sumatera Utara
Medan

59

PT. Pertamina Geothermal Energy Sibayak

PEM

60

PT. Pertamina S&D Reg I - Instalasi Labuan Deli

PEM

Energi
Geothermal
Migas Distribusi

61

PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal BBM


Pematang Siantar

PEM

Migas Distribusi

Sumatera Utara

Kota Pematang
Siantar

62

PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN MEDAN PLTD TITI KUNING

PEM

Pembangkit
Listrik

Sumatera Utara

Kota Medan

63

PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut


Pembangkit Belawan

PEM

Energi
PLTU/PLTGU

Sumatera Utara

Kota Medan

48

LAMPIRAN 3
FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER

BERITA ACARA
PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP

Pada hari ini, ........ tanggal ....... bulan ........... tahun ............., pukul ........ Waktu Indonesia Bagian ........, di
Desa .........., Kecamatan ..........., Kabupaten ............, Provinsi .........., kami yang bertanda tangan di bawah ini
:
Nama
: .........................................
Instansi
: .........................................
NIP./No. PPLH
: ..................../ ..........
Pangkat/Gol.
: ............ ....../ ...........
Jabatan
: ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Beserta anggota pengawas:


Nama

NIP./No. PPLH

Jabatan

secara bersama-sama telah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap:


Perusahaan

Alamat

Nama
Jabatan

:
:

Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pengawasan
Pengendalian Pencemaran Air dan Udara yang terdiri dari pemantauan, pemeriksaan dan verifikasi teknis.
Catatan temuan-temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran
Berita Acara ini dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan
disaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini.
Pejabat Pengawas LH - KLH
Nama :

BPLHD Provinsi ..........


Nama :

BPLHD Kab./Kota .........


Nama :

Perusahaan
Nama : .......................

Ttd: ...

Ttd: ...

Ttd: ...

Ttd:

49

Lampiran Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup


Perusahaan

: ................................................

Hari/Tanggal

: ................................................

Ringkasan TEMUAN LAPANGAN:

A. UMUM
Nama Perusahaan

Tahun Berdiri/beroperasi :

Jenis Industri :

Proses Produksi (secara ringkas) :

Luas Area :

Jumlah Karyawan :

Kapasitas Produksi sesuai RKL/RPL

Terpasang (Izin) :

Riil :

Volume Riil / tahun :


Nilai Investasi :

Produk / Merek Dagang :

Bahan Baku :

Bahan Penolong :

Status permodalan (asal negara) :

Prosentase Pemasaran : eksport

Prosentase Pemasaran : domestik

Sistem Majanemen Lingkungan :

Dokumen Lingkungan :

Inspeksi Terakhir :

Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

50

B. AMDAL/UKL-UPL
Berisi tentang informasi persetujuan kelayakan lingkungan, instansi yang memberikan persetujuan dan
hasil evaluasi kesesuaian antara pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan di dalam
AMDAL/UKL-UPL dengan kondisi operasi kegiatan saat ini.
Contoh :
Persetujuan Kelayakan Lingkungan telah diperoleh melalui surat Keputusan Bupati AA
no.660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010, perihal Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pertambangan
Batubara Kapasitas Produksi Hingga 70 Juta Ton/Tahun oleh PT. AAA Luas Areal kurang lebih 90.938
ha, di Kecamatan BB, Kabupaten CC, Provinsi FF.

C. PENGENDALIAN KUALITAS AIR


Berisi tentang:

1. Status perizinan pembuangan air limbah. Cantumkan Nomor Surat Izin Pembuangan Air Limbah,
instansi yang mengeluarkan, tanggal disahkan dan masa berlaku izin
Contoh:
PT. AAA sudah memiliki izin pembuangan air limbah domestik dari Bupati AAA dengan Nomor:
2106 Tahun 2006 dan berlaku selama 5 tahun.

2. Sumber air limbah beserta titik koordinat penaatan. Cantumkan nama outlet, lokasi pembuangan, titik
koordinat penaatan dan sumber air limbah berasal dari mana?
Contoh:
No

Nama Outlet

Lokasi

1.

Outlet A

AAA

2.

Outlet B

BBB

Koordinat

Sumber

S: 02 4921,9
E: 104 o0459,7
S: 02o4925,5
E: 104 o0446,6

Keterangan

Air terproduksi Stasiun A


yang dibuang ke Sungai A.
Air terproduksi Stasiun B
yang dibuang ke Sungai B.

3. Status ketaatan terhadap pemenuhan baku mutu. Evaluasi hasil pelaporan data swapantau Perusahaan
dengan cara membuat table hasil swapantau, apakah memenuhi baku mutu atau tidak?
Contoh:
Outlet WWTP
pH
COD

Mei
7,03

Juni
8,29

Juli
7

Tahun 2010
Agust
Sept
7,57
8,37

Okt
8,15

Nov
8,02

Des
8,04

BML
6-9

36

200 mg/L

Minyak & Lemak

8,49

1,5

4,9

0,06

0,01

0,22

0,34

0,51

25 mg/L

Amonia
H2S

0,03
0,02

0,02
0,01

0,01
0,04

0,05
0,02

0,06
0,02

0,06
0,01

0,02
0,01

0,02
0,03

5 mg/L
0,5 mg/L

Phenol Total

0,02

0,05

0,09

0,06

0,05

0,05

0,01

0,52

2 mg/L

Suhu

20

10

15

25

30

35

25

20

45 oC

TDS

50

20

49

30

88

77

65

78

400 mg/L

Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Ket.

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

51

4. Status ketaatan terhadap parameter baku mutu. Evaluasi baku mutu apa yang digunakan Perusahaan
untuk memantau kualitas air limbah apakah sudah sesuai dengan peraturan lingkungan atau izin
pembuangan air limbah yang berlaku.
Contoh:
PT. AAA sudah mengukur kualitas air limbah dengan menggunakan parameter Baku Mutu air
limbah terproduksi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 di outletoutlet bak kontrol (Oil Catcher) di masing-masing Stasiun Pengumpul yaitu parameter pH, Suhu,
Minyak dan Lemak, H2S, NH3-N, Phenol Total, TDS dan COD.

5. Status ketaatan terhadap pelaporan. Evaluasi ketaatan terhadap pelaporan apakah frekuensi
pengukuran dan pelaporan yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan peraturan
lingkungan atau izin pembuangan air limbah yang berlaku.
Contoh:
PT. AAA sudah melakukan pengukuran kualitas air limbah terproduksi yang dibuang ke lingkungan
pada outlet-outlet IPAL di masing-masing Stasiun Pengumpul. Pengukuran kualitas air limbah
tersebut dilakukan oleh Laboratorium XX yang terakreditasi setiap 1 bulan sekali dan sudah
melaporkannya tiap 3 bulan sekali kepada BLH Kabupaten AAA, BLH Provinsi BBB dan
Kementerian Lingkungan Hidup.

6. Status ketaatan terhadap ketentuan teknis. Evaluasi dan verifikasi lapangan apakah perusahaan sudah
menggunakan laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur dalam pengambilan sampel air
limbah, apakah sudah memisahkan saluran air limbah dnegan saluran limpasan air hujan, apakah
IPAL dan saluran air limbah yang kedap air, apakah ditemukan saluran by pass (tanpa melalui
pengolahan air limbah) dan apakah ada proses pengenceran air limbah?
Contoh:
1. PT. AAA sudah menggunakan laboratorium yang terakreditasi untuk pengukuran kualitas air
limbah yaitu PT. CCC Provinsi XX.
2. PT. AAA sudah memisahkan saluran air limbah dan saluran limpasan air hujan.
3. PT. AAA Asset sudah membuat saluran air limbah yang kedap air.
4. Pada saat pemantauan di lokasi SP A, Tim Pengawas PROPER menemukan air limbah yang
tidak dikelola di IPAL.

7. Informasi Lain
Cantumkan seluruh informasi/fakta/temuan yang berkaitan dengan ketentuan Pengendalian

Pencemaran Air.
Lampirkan data analisis swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang
terakreditasi atau rujukan Gubernur.

D. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


Berisi tentang:
1.

Status Ketaatan terhadap titik penaatan. Cantumkan nama sumber emisi, bahan bakar emisi,
kapasitas atau daya pengemisi, apakah memiliki cerobong dan penempatan lubang sampel sudah
sesuai Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.

Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

52

Contoh:
Emisi udara dari kegiatan PT. AAA berasal dari sumbersumber sebagai berikut:
No.

Nama
Sumber
Emisi (Kode
Cerobong)

Bahan
Bakar

Kapasitas

1.
2.

KKJ-DR#1
KKJ-DR#2

Gas
Gas

860 HP
860 HP

Diameter
Stack
(inch)

Tinggi
Stack
(m)

Tinggi
Lubang
Sampling
dari
elbow
(m)

Memiliki
Sarana
Sampling

Keterangan

8
8

20
20

1,7
1,7

Ya
Ya

Stack Horizontal
Stack Horizontal

2.

Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu. Evaluasi baku mutu apa yang digunakan Perusahaan untuk
memantau kualitas udara emisi apakah sudah sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku
Contoh:
PT. AAA sudah mengukur kualitas udara emisi dengan menggunakan parameter Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 di seluruh cerobong pengemisi.

3.

Status ketaatan terhadap pelaporan. Evaluasi ketaatan terhadap pelaporan apakah frekuensi
pengukuran dan pelaporan yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan peraturan
lingkungan yang berlaku.
Contoh:
a. PT. AAA sudah menghitung Beban Pencemaran Udara Emisi, sebagaimana ketentuan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi.
b. PT. AAA sudah melakukan pengukuran kualitas udara emisi di seluruh cerobong pengemisi.
Pengukuran kualitas udara emisi tersebut dilakukan oleh Laboratorium XX dan sudah
melaporkannya kepada BLH Kabupaten BBB, BLH Provinsi XX dan Kementerian Lingkungan
Hidup setiap 6 bulan sekali.

4.

Status ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu. Evaluasi hasil pelaporan data swapantau
Perusahaan dengan cara membuat table hasil swapantau, apakah memenuhi baku mutu atau tidak?
Contoh:
Status pemantauan dan hasil pemantauan saat ini adalah sebagai berikut:
No.

Nama
Sumber
Emisi

KKJ-DR#1

KKJ-DR#2

Lokasi

Kaji
Kompressor
Kaji
Kompressor

Pemantauan Total
Partikulat (150 mg/Nm3)
2010
Semester 1
Semester 2
1,32
1,12

Pemantauan SO2
(800 mg/Nm3)
2010
Semester 1
Ssemester 2
0,48
0,70

Keterangan

Memenuhi
Baku Mutu
Memenuhi
Baku Mutu

5.

Status ketaatan terhadap ketentuan teknis. Evaluasi apakah memiliki cerobong dan penempatan
lubang sampel sudah sesuai Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman
Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
Contoh:
Seluruh cerobong pengemisi sudah dilengkapi dengan lubang sampling dan sarana pendukung
sebagaimana ketentuan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman
Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.

6.

Informasi Lain

Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

53

Cantumkan seluruh informasi/fakta/temuan yang berkaitan dengan ketentuan Pengendalian


Pencemaran Udara.
Lampirkan data analisis swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang
terakreditasi atau rujukan Gubernur.

E. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT/LIMBAH B3


Berisi tentang:

1. Status Perijinan
Jenis Perizinan

No. Izin

Masa Berlaku

Lingkup

Penyimpanan LB3
dst

Catatan:
a. Kolom Jenis Perijinan berisi tentang Jenis izin Limbah B3 yang dimiliki.
b. Kolom No. Izin berisi tentang No SK Perizinan, tanggal diterbitkan, dan instansi yang
mengeluarkan izin.
c. Kolom Masa Berlaku berisi tentang masa berlakunya izin.

d. Kolom lingkup berisi tentang jenis Limbah B3 yang dikelola.


2. Data Pengelolaan Limbah B3 pada periode bulan....tahun... s/d bulan....tahun.......
Jenis
Limbah

Dihasilkan

Dikelola

Tersimpan

(ton)

(ton)

(ton)

Tipe
Pengelolaan

Pelaku
Pengelolaan

Kode Manifest

Catatan:
a. Kolom Jenis Limbah berisi tentang Jenis seluruh limbah B3 yang dihasilkan baik di TPS maupun di
tempat lain.

b. Kolom Dihasilkan adalah jumlah limbah B3 yang dihasilkan dalam satuan tonase.
c. Kolom Dikelola adalah jumlah limbah B3 yang dikelola dalam satuan tonase.
d. Kolom Tersimpan adalah jumlah limbah B3 yang tersimpan di Tempat Penyimpanan Semesntara
Limbah B3 dalam satuan tonase.

e. Kolom Tipe Pengelolaan berisi tentang Jenis pengelolaan: dimanfaatkan, diinsinerasi, Bioremediasi,
landfill, atau diserahkan kepada pihak ke-3 yang memiliki izin dari KLH.
Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

54

f. Kolom Pelaku Pengelolaan berisi tentang apakah limbah B3 dikelola internal perusahaan atau
oleh pihak ke-3 (dicantumkan nama Perusahaan pihak ke-3nya).

g. Kolom Kode Manifest berisi tentang kode surat manifest Limbah B3.
3. Evaluasi Fasilitas Tempat Penyimpanan Limbah B3
No
1

Aspek Kelengkapan

Deskripsi Fasilitas & Pengelolaan

Ketaatan

Dimensi bangunan
(dalam m)

Sludge IPAL : 18,47 m x 3,23 m

Kapasitas penyimpanan

Posisi Geografis (GPS)

Dipertimbangkan berdasarkan perbandingkan


volume limbah dihasilkan dengan dimensi TPS;
atau volume limbah tersimpan dengan dimensi
TPS
Ada atau tidak ada titik GPS

Papan nama TPS Limbah Jelas terlihat dari jarak tertentu


B3
Simbol pada bangunan
Jelas terlihat dari jarak tertentu;
TPS
Sesuai dengan karakteristik limbah yang
disimpan
TPS terlindung/aman
Hanya dapat diakses oleh yang berhak;
Tersedia pintu yang kokoh dan dapat dikunci;
Kualitas Bangunan Penyimpanan

Ya/Tidak

Atap

Ya/Tidak

Dinding

Rangka atap, material atap, ada tidaknya


kebocoran, serta kesesuaian ukuran atap untuk
mencegah masuknya air tampias
Material dinding, kekuatan dinding, ketebalan

Lantai

Konstruksi lantai berupa acian/keramik dalam


kondisi baik/retak-retak/kurang terawat;
Ada
batasan/jarak
yang
jelas
untuk
penyimpanan masing-masing jenis limbah;
Ada kemiringan lantai yang mengarah pada bak
pengumpul ceceran/tumpahan;
Bak pengumpul tumpahan/ceceran aman dari
potensi pencemaran lingkungan;
Ada kemiringan yang mencegah masuknya air
hujan kedalam tempat penyimpanan
Memadai baik siang maupun malam;
Dalam posisi yang aman (lampu tidak terlalu
rendah)
Memadai untuk sirkulasi udara dalam TPS;
Konstruksi mencegah masuknya binatang ke
dalam TPS

Ya/Tidak

10 Penerangan

11 Ventilasi

Ya/Tidak

Oli bekas, aki bekas, neno bekas : 4,53 m x 4,8


m
Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Penataan Penyimpanan
Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

55

12 Pemisahan jenis limbah

Ya/Tidak

13

Ya/Tidak

14

15

16

Ada pengelompokan penyimpanan limbah


berdasarkan
karakteristik
masing-masing
limbah;
Simbol dan Label Limbah Memiliki simbol dan label; Memasang simbol
B3 pada kemasan
dan label pada setiap kemasan; Penandaan per
kelompok limbah
Kemudahan
untuk Ada jarak yang memadai antara tapak
loading/ unloading
penyimpanan dengan pintu TPS;
Memudahkan perorangan atau alat kerja untuk
beroperasi;
Pemeriksaan kemasan
Tersedia check list pemeriksaan kemasan berisi
LB3;
Ada kegiatan pemeriksaan secara reguler
Keamanan penumpukan Penumpukan kemasan dilakukan dengan
mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan,
dan keamanan;
Kelengkapan yang dipersyaratkan

Ya/Tidak

Ya/Tidak

17 Logbook/catatan
masuk limbah B3
18

19

20
21
22
23

keluar Tersedia log book didalam lokasi TPS; Log book


digunakan
untuk
memantau
aktivitas
pengelolaan limbah B3 dalam TPS;
SOP Penyimpanan
Tersedia SOP penyimpanan untuk masingmasing limbah; SOP memberikan arahan
kegiatan yang jelas;
SOP Tanggap Darurat
Tersedia SOP tanggap darurat untuk setiap
resiko kecelakaan/bencana; SOP memberikan
arahan kegiatan yang jelas; Peranan para pihak
tercermin dengan jelas;
Perlengkapan
Tanggap Ketersediaan racun api, absorben, dll
darurat
Keselamatan Kerja
Ketersediaan perlengkapan keselamatan kerja,
ketersediaan P3K
Penangkal petir
Terutama jika ketinggian bangunan TPS
melebihi bangunan lain disekitarnya
Tata
letak
dan Lantai, dinding, langit-langit serta sarana dan
Housekeeping
prasarana dalam TPS dalam kondisi terawat;
Lingkungan sekitar fasilitas penyimpanan
limbah B3 terawat; TPS tidak digunakan
sebagai tempat penyimpanan selain limbah B3;

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak

4. Informasi lainnya dalam Pengelolaan Limbah B3:


a. Pernyataan bahwa limbah B3 yang dihasilkan: telah seluruhnya teridentifikasi, seluruhnya telah
dicatat, masing-masing limbah B3 memiliki langkah pengelolaan lanjut, langkah pengelolaan
tersebut tercantum dalam dokumen lingkungan, serta pengelolaan yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundangan PLB3.
a. Memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melakukan pengelolaan limbah B3 (TPS
LB3; incinerator; fasilitas pemanfaatan)
b. Memiliki izin-izin yang diperlukan dalam kegiatan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan
Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

56

(sesuai dengan rekapitulasi bagian perijinan PLB3);

c. Memenuhi (seluruh) persyaratan yang ditetapkan dalam ijin pengelolaan limbah B3 yang
dimiliki (disesuaikan dengan list evaluasi masing-masing perijinan yang dimiliki);

a. Melakukan pengelolaan dokumen limbah B3 (manifest) sesuai dengan ketentuan yang berlaku:
(memiliki dua salinan manifest untuk setiap pengiriman limbah B3; menyampaikan salinan
kepada KLH; menggunakan kode dokumen yang sah, dan tujuan pengiriman yang legal)
b. Melakukan pelaporan khusus sesuai dengan ketentuan (izin) yang berlaku secara teratur (sesuai
dengan periode pelaporan yang ditetapkan; menggunakan format yang benar; disampaikan
kepada pihak-pihak sesuai persyaratan izin);
c. Catatan temuan lainnya: (data impor limbah untuk bahan baku).
d. Lampirkan pelaporan Neraca Limbah B3 dan Manifest Limbah B3.

RENCANA TINDAK :

1. Mencantumkan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh perusahaan atas hasil temuan lapangan (yang
tidak sesuai ketentuan) dengan batas waktu yang disepakati bersama.

2. Mencantumkan kewajiban pelaporan data swapantau dan hasil perbaikan kepada instansi yang berkaitan
(BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Pusat Pengelolaan Ekoregion dan Kementerian Lingkungan Hidup).

Mengetahui:
Petugas Perusahaan : (.............................................)
Cap Perusahaan

Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)

57

BERITA ACARA
PENGAMBILAN FOTO/VIDEO

Pada hari ini, ......... pukul ......... Waktu Indonesia Bagian ..............., tanggal .............. bulan ........... tahun
..............., kami Tim Pengawas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan
Hidup telah mengambil gambar/foto/video di lokasi :
Perusahaan

: .....................................................

Alamat

: .....................................................

Telp.
Fax

: .........................
: .........................

Petugas yang mengambil foto/Video :


Nama

: ...................................................

Instansi

: ...................................................

Tanda Tangan :
Pengambilan Foto/Video disaksikan dan diketahui oleh pihak perusahaan:
Nama

: .................................................

Jabatan

: ................................................

Tanda Tangan : ................................................


Demikian Berita Acara Pengambilan Foto/Video dibuat dengan sebenar-benarnya.
Pejabat Pengawas LH - KLH

BLH Provinsi ..........

BLH Kab./Kota .........

Perusahaan

Nama :

Nama :

Nama :

Nama : .......................

Ttd: ...

Ttd: ...

Ttd: ...

Ttd:

58

BERITA ACARA PENGAMBILAN SAMPEL


_______________________________________________________________________________________________________________________

Pada hari ini, ., tanggal ........ bulan... tahun ..............................,


di Kabupaten/Kota............................Provinsi........................., kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
1..........................................
2..........................................
3..........................................

Pangkat/Gol.
...............................
...............................
...............................

Jabatan
................................
................................
................................

NIP/PPLH
......................./........
......................./........
......................./........

Telah melakukan pengambilan sampel di lokasi :


Nama perusahaan

: .

Alamat perusahaan

: .

Jenis Industri

: .

Pengambilan contoh limbah ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Pengendalian Pencemaran
Lingkungan yang dilakukan oleh Tim Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Petugas Pengambil Sampel :
Nama
:
.
Instansi
: .
NIP
: .
Pangkat/Golongan
: .
Jabatan
: .
Tanda tangan

: ......................

Dengan hasil sebagai berikut :


No.

Lokasi

Kode
Sampel

pH

Debit

Jenis
Limbah

Waktu

Keterangan

Demikian Berita Acara Pengambilan Sampel dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpah
jabatan.
Saksi-Saksi :
Pejabat Pengawas LH - KLH

BLH Provinsi ..........

BLH Kab./Kota .........

Perusahaan

Nama :

Nama :

Nama :

Nama : .......................

Ttd: ...

Ttd: ...

Ttd: ...

Ttd:

Cap Perusahaan

59

Denah Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah

60

Contoh Lampiran Hasil Analisis Laboratorium yang Terakreditasi:


1.

Analisis Air Limbah:

61

2.

Analisis Kualitas Udara Emisi.

62

LAMPIRAN 4
FORMAT PENGISIAN DATA SWAPANTAU PERUSAHAAN

ANALISIS KUALITAS UDARA


Untuk pengisian data swapantau menggunakan excel, berikut adalah langkah-langkah
pengisian:
1. Buat masing-masing table setiap parameter yang dipantau.
2. Buat kolom bulan, outlet pembuangan air limbah dan Baku Mutu (BM).
3. Isi kolom bulan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
4. Isi kolom Outlet berdasarkan hasil pemantauan/pengukuran/swapantau perusahaan yang
dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur.
5. Isi kolom Baku Mutu sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam peraturan atau
izin .
Contoh:
Tabel Parameter pH
Bulan
Jul-10
Aug-10
Sep-10
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11
Feb-11
Mar-11
Apr-11
May-11
Jun-11

Outlet
Kotabatak
8.5
8.02
8.13
8.32
7.89
7.28
7.1
7.02
7.12
7.35
7.41
8.73

Outlet
Petapahan
8.07
7.43
8.1
8.38
7.98
7.35
7.55
7.53
7.41
7.12
7.45
8.3

Outlet
Suram
7.58
7.53
7.99
7.97
7.58
7.17
7.2
7.24
7.33
7.08
7.83
7.75

Outlet
Lindai
7.64
7.34
7.98
7.75
7.49
7.89
7.92
7.95
7.87
7.63
7.62
7.82

BM

BM
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6

9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

63

ANALISIS KUALITAS UDARA


Untuk pembuatan grafik menggunakan excel, berikut adalah langkah-langkah pengisian:
1. Buat masing-masing table setiap parameter udara yang dipantau.
2. Buat Kolom Sumber Emisi dan Periode Pengukuran.
3. Buat Row Baku Mutu dan isi sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam
peraturan
4. Isi kolom Sumber Emisi sesuai dengan sumber pengisi atau nama cerobong.
5. Isi kolom Semester berdasarkan hasil pemantauan/pengukuran/swapantau perusahaan yang
dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur.
Contoh:
Tabel Parameter SO2
Sumber Emisi
Gas Compressor (CBE 1)
Gas Compressor (AWE2)

Semester I 2010

Semester II 2010

Gas Compressor (CBE 3)


Gas Compressor (CBE 4)
Gas Compressor (CBE 5)
Gas Compressor (AWE 6)
Gas Turbin 1
Gas Turbin 2
Gas Turbin 3
Gas Turbin 4
Gas Turbin 5
Gas Turbin 6
Gas Turbin 7
Gas Turbin 8
Gas Turbin 9
Gas Turbin 10
Gas Turbin 11
BM

1
1
1
1
1

1
1
1
225
0

150

150

Semester I 2011

1
1.7
1
2.42
1
3.79
2.94
1
2.14
150

64

PENGELOLAAN LIMBAH B3
CONTOH

NAMA PERUSAHAAN

SEKTOR
INDUSTRI :
LOKASI :
TIM PENILAI :

A. REKAPITULASI KINERJA PENAATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3


No
1
2
3

4
5

ASPEK PENILAIAN
Pendataan Jenis dan volume limbah
yang dihasilkan
Status Perizinan Pengelolaan Limbah
B3

HASIL PENAATAN
YA

SEBAGIAN

TIDAK

a. Pemenuhan Persyaratan Teknis

b. Pemenuhan Baku Mutu

Pelaksanaan Ketentuan izin

Pengelolaan Limbah B3 dengan cara


tertentu, antara lain Dumping, Reinjeksi, dll.
Jumlah Limbah B3 yang dikelola
sesuai dengan peraturan

Pengelolaan LB3 oleh pihak ke-3 dan


Pengangkutan Limbah B3

Penanganan tindak lanjut kegiatan


open dumping, open burning,
pengelolaan tumpahan dan tanah
terkontaminasi limbah B3

Kesimpulan Kinerja Penaatan


Pengelolaan Limbah B3

B. USULAN PERINGKAT KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3


Mengacu pada Kriteria PROPER 2010 Pengelolaan Limbah B3

C. CATATAN

65

CONTOH

PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH


B3

FORM I B
email :
asdepplb3@yahoo.com

NAMA PERUSAHAAN

N
o

ASPEK PENILAIAN

Pendataan Jenis dan volume limbah yang dihasilkan

Melakukan Identifikasi seluruh jenis LB3

Melakukan pencatatan seluruh jenis LB3

Melakukan pengelolaan lanjutan seluruh jenis LB3

SEKTOR
INDUSTRI
:
LOKASI :
TIM
PENILAI :

YA

dilengkap
i dgn
manifest
LB3

HASIL PENAATAN
SEBAGIAN
TIDAK

dilengkapi dgn
manifest LB3

tidak dilengkapi dgn


manifest LB3

Status Perizinan Pengelolaan Limbah B3

Memiliki izin untuk seluruh kegiatan PLB3 dan izinnya


masih berlaku

* Jika dalam proses pengajuan izin : secara teknis telah


memenuhi ketentuan dan tidak ditemukan
penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya

Pelaksanaan ketentuan dalam izin

Pemenuhan terhadap ketentuan dalam izin


(penentuan persentase menggunakan checklist
tersendiri)

izin habis
masa berlaku
dan tidak
melakukan
perpanjangan
izin

90 %

90% > x 50%

tidak memiliki salah satu


izin PLB3

< 50%

66

Emisi (Insinerator atau bahan bakar pembantu)

Seluruh Parameter memenuhi Baku Mutu Emisi (BME)

jika seluruh Parameter


tidak memenuhi BM untuk
satu periode, atau melebihi
BM untuk parameter yang
sama 3x berturut-turut

Mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan

Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin

Frekuensi
tidak sesuai
izin
E

Effluent (pengolahan air limbah B3, Pengolahan air lindi)

10

Seluruh Parameter memenuhi Baku Mutu Air Limbah


(BMAL)

11

Mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan

12

Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin

jika seluruh Parameter


tidak memenuhi BM untuk
satu periode, atau melebihi
BM untuk parameter yang
sama 3x berturut-turut

Frekuensi
tidak sesuai
izin
F

Standar Mutu (Pemanfaatan Limbah B3 atau Kegiatan Lain)

13

15

Melakukan pengukuran standar mutu sesuai dengan


ketentuan izin
Seluruh persyaratan standar mutu memenuhi
ketentuan izin
Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin

14

Pengelolaan Limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re- Injeksi, dll.

16

Memiliki izin Dumping dari Instansi yang berwenang

17

* Jika dalam proses pengajuan izin : telah


menyelesaikan persyaratan teknis dan tidak
ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan
kegiatan

18

Dumping tanpa izin, melakukan clean up area


dumping dalam kurun waktu tertentu dengan
mengajukan rencana detil penyelesaian dan

belum
menyelesaika
n persyaratan
teknis dan
ditemukan
penyimpanga
n dalam
pelaksanaan
kegiatan

tidak sesuai
dengan

tidak melakukan clean up

67

melakukan sesuai dengan rencana tersebut

rencana

Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan (%)

19

Jumlah/Volume LB3 yang dikelola dengan pengelolaan


lanjutan sesuai dengan ketentuan

20
I
21

Seluruh Jenis Limbah B3 dilakukan pengelolaan

23

24
25
26

J
27

100% > x
50%

100%

29

< 50%

Pihak ke-3 (pengumpul) memiliki izin

Pihak ke-3 (pengumpul) memiliki kontrak kerjasama


yang sah dengan pihak pemanfaat atau pengolah

Pihak ke-3 (pengumpul) tidak dalam masalah


pencemaran lingkungan

Pihak ke-3 (pengangkut) memiliki izin dari


Kementerian Perhubungan
Dokumen LB3 (Manifest) yang dimiliki oleh penghasil,
sesuai dengan Kepdal 02/1995
Untuk perpindahan LB3 di Internal perusahaan,
Memiliki izin Pengangkutan untuk perpindahan limbah
B3 tersebut yang melintasi sarana publik

habis masa
berlaku

tidak memiliki izin

tidak memiliki
kontrak
kerjasama
yang sah

sedang dalam
masalah
pencemaran
lingkungan

tidak sesuai

tidak memiliki
izin
pengangkutan
LB3 di Internal
Perusahaan yg
melintas
sarana publik

Tanah Terkontaminasi Limbah B3


clean up ceceran diselesaikan dalam waktu 1 bulan

> 1 bulan

28

Pengelolaan Limbah B3 oleh pihak ke-3 dan Pengangkutan Limbah B3

x
22

jumlah/volume tanah terkontaminasi tercatat dengan


baik

pengelolaan tanah hasil clean up sesuai dengan


rencana pengelolaan

tidak tercatat
dengan baik

tidak melakukan clean up

tidak melakukan
pencatatan

tidak sesuai
dengan
rencana
pengelolaan

68

Open Burning (membakar limbah B3 di lahan terbuka)

30

Tidak melakukan kegiatan open burning

31

*Jika dalam periode penilaian pernah melakukan


kegiatan open burning, perusahaan telah
menghentikan kegiatan open burning dan mengolah
limbah tersebut sesuai dengan rencana detail
penyelesaian dalam kurun waktu tertentu serta
melakukan sesuai rencana tersebut

tidak sesuai
dengan
rencana detil
penyelesaian
dalam kurun
waktu
tertentu

69

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

1. TPS LIMBAH B3
NO

KETENTUAN

1
2
3
4
5
6
7

PENGEMASAN
pengemasan dilakukan sesuai dengan bentuk limbah
pengemasan dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah
pengemasan dilengkapi dengan simbol label limbah B3
penempatan sesuai jenis karakteristik limbah
kondisi kemasan bebas karat
kondisi kemasan tidak bocor
kondisi kemasan tidak meluber

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

BANGUNAN DAN PENYIMPANAN


bagian luar diberi papan nama
Bagian luar diberi simbol limbah B3 sesuai dengan limbah
yang disimpan
limbah terlindung dari hujan dan sinar matahari
mempunyai sistem ventilasi
memiliki saluran dan bak penampung tumpahan
penyimpanan dalam sistem blok / sel
masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul
limbah diberi alas / pallet
tumpukan limbah maks. 3 lapis
disimpan sesuai dengan masa penyimpanan
(jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)

18
19

PEMANTAUAN
memiliki logbook/catatan keluar masuk limbah
jumlah dan jenis limbah B3 sesuai dengan logbook/catatan

20

PENGELOLAAN LANJUTAN
melakukan pengelolaan lanjutan

YA

TIDAK

KETERANGAN

ya
ya
tidak
ya
ya
ya
ya

ya
ya
ya
ya
tidak
ya
ya
tidak
ya

ya
tidak

ya

70

21
22
23
24

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)


pelaporan ke MENLH
pelaporan ke Gubernur
Pelaporan ke Bupati
Pelaporan ke PPLH Regional

25
26
27
28
29
30

LAIN-LAIN
tersedia alat tanggap darurat
tersedia fasilitas P3K
memiliki SOP penyimpanan
memiliki SOP tanggap darurat
tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi
kebersihan / housekeeping baik

ya
ya
ya
ya
ya

TOTAL YA
TOTAL TIDAK

20
5

PROSENTASE PENTAATAN LB3

tidak

80%

71

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

2. KOLAM SLUDGE MINYAK


NO

1
2
3
4
5
6
7

KETERANGAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

PENYIMPANAN
memiliki rancang bangun sesuai dg jumlah
memiliki rancang bangun mencegah luapan limbah
lantai bangunan kedap air (10-7 cm/dtk)
dilengkapi sistem penerangan
memiliki sumur pantau upstream & downstream
bagian luar bangunan diberi simbol limbah B3
memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah

PEMANTAUAN
8 melakukan pencatatan sludge yg disimpan/bulan
9 melakukan pencatatan sludge yg dikelola/bulan
PENGELOLAAN LANJUTAN
10 melakukan pengelolaan lanjutan (SOR, kirim ke pihak
pengumpul, dll)

11
12
13
14

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)


pelaporan ke MENLH
pelaporan ke Gubernur
pelaporan ke Bupati
pelaporan ke PPLH Regional

15
16
17
18
19
20

LAIN-LAIN
tersedia alat tanggap darurat
tersedia fasilitas P3K
memiliki SOP penyimpanan
memiliki SOP tanggap darurat
tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi
kebersihan / housekeeping baik

TOTAL YA
TOTAL TIDAK

0
20

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

72

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

3. INSINERATOR
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

KETENTUAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

PENAATAN UMUM
tidak terjadi ceceran selama pengangkutan
uji limbah yang dibakar 3 bulan sekali
limbah yang dibakar sesuai izin
pengoperasian insinerator sesuai izin
PENAATAN KHUSUS
mengukur suhu gas bakar di burning chamber
mencatat jumlah dan komposisi limbah yang dibakar
suhu ruang bakar I 600-800 C (atau sesuai izin)
suhu ruang bakar II 900-1100 C (atau sesuai izin)
dilakukan proses heating up
jumlah limbah yang dibakar sesuai izin
komposisi limbah yang dibakar sesuai izin
mengukur emisi gas buang sesuai izin
memenuhi BME insinerator sesuai izin
memenuhi efisiensi pembakaran sesuai izin

PEMANTAUAN
15 memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah
16
17
18
19

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)


pelaporan ke MENLH
pelaporan ke Gubernur
Pelaporan ke Bupati
Pelaporan ke PPLH Regional

20
21
22
23
24
25

LAIN-LAIN
tersedia alat tanggap darurat
tersedia fasilitas P3K
memiliki SOP pengoperasian insinerator
memiliki SOP tanggap darurat
tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi
kebersihan / housekeeping baik
TOTAL YA
TOTAL TIDAK

0
25

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

73

CONTOH
Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

4. BIOREMEDIASI
NO

1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11

12
13
14
15
16
17

KETERANGAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

PENAATAN UMUM
Dilakukan pengujian awal (TPH,TCLP & Total logam
berat)
TPH sebelum diolah memenuhi persyaratan
desain sesuai persyaratan
permeabilitas lapisan dasar sesuai persyaratan
drainase dan pond air luapan mampu menampung
sel sesuai dengan timbulan limbah yang diolah
memiliki sumur pantau upstream & downstream
PENAATAN KHUSUS
jenis microrganism bukan merupakan rekayasa
genetic
pencampur bukan merupakan material yang
terkontaminasi LB3
sampel yang dianalisis sesuai persyaratan
sampel air tanah dan sumur pantau dilakukan
sesuai izin
PENANGANAN HASIL OLAHAN (jika ada yang sudah
selesai diolah)
uji toksikologi material hasil olahan & hasil sesuai
izin
material hasil olahan dikelola sesuai dengan
rencana kelola
material hasil olahan dimanfaatkan/ditempatkan
internal
lokasi penempatan material hasil olahan
teridentifikasi dgn baik
lokasi penempatan material hasil olahan aman,
bebas banjir
material hasil olahan diuji TPH, air tanah, sampel
tanaman dan badan sungai sesuai izin

74

PEMANTAUAN
memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah
18 kegiatan bioremediasi

19
20
21
22

PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu


diisi)
pelaporan ke MENLH
pelaporan ke Gubernur
Pelaporan ke Bupati
Pelaporan ke PPLH Regional

23
24
25
26
27
28

LAIN-LAIN
tersedia alat tanggap darurat
tersedia fasilitas P3K
memiliki SOP pengoperasian bioremediasi
memiliki SOP tanggap darurat
tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi
kebersihan / housekeeping baik
TOTAL YA
TOTAL TIDAK

0
28

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

75

CONTOH

Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6

FORM 3

6. LANDFILL / PENIMBUNAN
NO

KETERANGAN

YA

TIDAK

KETERANGAN

DATA PENAATAN
1 Jenis limbah B3 yang ditimbun sesuai dengan izin
2 Mengutamakan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Recovery)
sebelum ditimbun
3 Memiliki sumur pantau minimal 3 buah (1 upstream dan
2 downstream)
RANCANG BANGUN FASILITAS PENIMBUNAN
4 Lapisan dasar (sub base) adalah tanah lempung yang
dipadatkan dengan permeabilitas 1 x 10-9 m/det
5 Permeabilitas sistem pendeteksi kebocoran (k) = 1 x 10-4
m/det
6 Ketebalan minimum lapisan geomembran HDPE 1,5 mm
7 Lapisan tanah penghalang k = 1 x 10-9 m/det dan 30 cm
8 Memiliki sistem pengumpul lindi
9 Permeabilitas pengumpul lindi 1 x 10-4 m/detik
10 Lapisan pelindung adalah tanah setempat dg tebal 20 cm
dan dilapisi geotextile

11
12
13
14
15
16
17
18
19

BAK PENGUMPUL LINDI


Berada di dalam lokasi landfill dan memiliki 1 unit pompa
Konstruksi pondasi, lantai dan dinding dari beton
Memiliki SOP Penimbunan
Air lindi diolah di IPAL
Melakukan uji kualitas lindi dalam bak pengumpul lindi
sebelum dipindah ke fasilitas IPAL
Melakukan uji kualitas air tanah pada sumur pantau rona
awal
Menetapkan Baku Mutu air tanah sesuai dengan rona
awal
Pengujian dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga yang
independen dan terakreditasi
Melakukan uji kualitas air lindi setiap 3 bulan
76

20 Melakukan pencatatan arus jumlah limbah B3 yang


keluar dan masuk tempat penimbunan
PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)
21 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke KLH
22 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke Pemda
Provinsi
23 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke Pemda
Kabupaten/Kota
TOTAL YA
TOTAL TIDAK

0
23

PROSENTASE PENTAATAN LB3

0%

77

LAMPIRAN 5
FORMAT RAPOR SEMENTARA

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN

Nama Perusahaan

PT ...

Jenis Industri

Minyak Goreng

Lokasi Kegiatan

KABUPATEN LOMBOK
TENGGARA BARAT

Peringkat Sementara

TIMUR,

PROVINSI

NUSA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP


2012
78

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN


Periode 1 Juli 2011 30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Jenis Industri
Lokasi Kegiatan

:
:
:

PT ...
Minyak Goreng
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. AMDAL
No.
1.

Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/1999


Memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL.

Penaatan

Taat

2.

Melaporkan Pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL

Tidak
Taat

Keterangan
Dokumen UKL-UPL
Nomor :117/UKLUPL/2008 disetujui oleh
Kepala Dinas
Lingkunga Hidup,
Pertambangan dan
Energi Kabupaten
Lombok Timur
Belum melaporkan
secara rutin
pelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air
No.
1.
2.
3.

4.

5.
6.

Pengelolaan Limbah Cair


Ketaatan terhadap titik penaatan
pemantauan
Ketaatan terhadap pelaporan

Penaatan
Keterangan
100%
Perusahaan mempunyai satu titik outlet
IPAL sudah dilakukan pemantauan
Sepanjang masa evaluasi parameter
87%
TSS dua bulan tidak dilaporkan
Ketaatan terhadap parameter Baku
100% Parameter yang dipantau sudah lengkap
Mutu
sesuai dengan Permen LH No 04 Tahun
2010
Ketaatan terhadap pemenuhan Baku
Hasil swapantau yang dilaporkan
87%
Mutu
memenuhi baku mutu namun hasil
pemantauan KLH melebihi baku mutu >
500%BMAL untuk parameter minyak
lemak
Izin pembuangan No
Tidak
660.31/2875/203.2/2010 namun sudah
Ketaatan terhadap Izin
Taat
habis masa berlakunya pada tanggal 29
Maret 2012 dan belum memperpanjang
Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
Ditemukan bypass dari saluran
Tidak
sebelum masuk ke kolam IPAL dan
Taat
belum memasang alat ukur debit
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

79
79

B.

Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air

Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan
parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan, pemenuhan bakumutu
limbah, izin dan ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku
C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam
IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Lombok Timur
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar
memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan industri minyak goreng
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter
yang dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
1. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
2. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga
bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara
Penaatan
100%

No.
1.

Pengendalian Pencemaran Udara


Ketaatan terhadap titik penaatan
pemantauan

2.

Ketaatan terhadap pelaporan

100%

3.

Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu


Emisi

100%

4.

Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu


Emisi

100%

5.

Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang


dipersyaratkan

Taat

Keterangan
Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit
heather, 2 Unit dryer, 3 unit
deporasi gliserin, 2 unit genset
Seluruh sumber emisi sudah
dipantau
Semua parameter dari hasil
pemantauan semua sumber emisi
sudah dilaporkan sesuai peraturan
Parameter yang dipantau dari semua
sumber emisi sudah sesuai
peraturan
Hasil pemantauan emisi seluruh
sumber emisi telah memenuhi baku
mutu emisi
Semua cerobong sudah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana
sampling

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

80

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara


Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhan
titik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan
teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boile r, Heather yang aktif dengan
parameter dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07
tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan
parameter dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku..
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6
bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi
dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH
Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)


A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pengelolaan
Limbah B3
Penyimpanan
Sementara

Status
Perizinan

No. Surat

Masa Berlaku

Keterangan

315 Tahun 2009


7 Desember 2009

3 Tahun

SK diterbitkan oleh Bupati


Lombok Timur. TPS limbah B3
berupa gudang.

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


(Neraca Limbah B3 Periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011)
Jenis Limbah

Satuan

A. Sumber Dari Proses Produksi


Reject product solid
Ton
WWTP sludge
Ton
Expire Product
Ton

Limbah
Dihasilkan

Limbah
Dikelola

Limbah
Belum
Dikelola

30.15
11.72
30.89

30.15
11.72
30.89

0
0
0

Perlakuan

Diangkut oleh PT.


Elmusonsetindo dan PT.
Environmate Technology
International

B. Sumber Dari Luar Proses Produksi


Oli bekas
Ton
0.3
0.3
0
TPS Limbah B3
Lampu TL Bekas
Ton
0.0034
0.0034
0
TPS Limbah B3
Botol bekas reagent
Ton
0.1
0.1
0
TPS Limbah B3
TOTAL
Ton
73.1634
73.1634
0
Persentase
%
100
100
0
Ket : Mulai bulan Januari 2011, pengangkutan limbah B3 hanya dilakukan oleh PT. Environmate Technology
International (ETI). 99% limbah yang dihasilkan dilakukan pengelolaan lanjutan dengan dikirim ke pihak
pengangkut/pengumpul/pengolah berizin.
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

81

C. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Pelaksanaan ketentuan
%
Sudah Belum
Keterangan
pengelolaan limbah B3
penaatan
taat
taat
Penyimpanan Sementara
100

Penaatan terhadap izin


100

pengelolaan limbah B3
Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan terendah
pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

D. Ringkasan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


No.
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3


Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan
Status perizinan pengelolaan limbah B3
Pelaksanaan ketentuan dalam Izin
a. Pemenuhan Ketentuan Teknis
b. Pemenuhan Baku Mutu, antara lain : eachate,
emisi insinerator, dll
Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu, antara
lain : Dumping, Re-injeksi, dll
Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
peraturan
Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
pengangkutan limbah B3
Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open
burning, pengelolaan tumpahan dan tanah
terkontaminasi Limbah B3
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun

Taat

Belum Taat
-

Keterangan

E. Kesimpulan
PT. Angin Ribut, secara umum telah melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
F. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan
1. Agar tetap menempatkan seluruh limbah B3 yang dihasilkan pada TPS limbah B3 yang telah
memilki izin
2. Agar memastikan bahwa pihak pengangkut/pengumpul/pengolah limbah B3 memiliki izin yang
masih berlaku
3. Tetap melakukan pencatatan dan melaporkan neraca seluruh limbah B3 yang meliputi :
o Jumlah / berat limbah yang dihasilkan
o Jumlah / berat limbah yang dikelola
o Pengelolaan lanjutan limbah B3 yang disimpan (dimanfaatkan, dikirim ke pihak ke-III,
dll)
o Waktu tinggal limbah B3 di Tempat penyimpanan limbah B3
Secara rutin triwulanan ke KLH u.p. Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah,
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi NTB Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Lombok Timur, dan Pusat Pengelolaan Ekoregional Balinusra
4. Memprioritaskan upaya 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

82

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN)


A Rekapitulasi Hasil Penilaian
No.

Tahapan

1.

Penambangan

2.
3.
4.

Lokasi

Blok Lanut
(Rasik;Riska)
Waste Dump
Penimbunan
Olimpic
Penimbunan
Waste Dump Nala
Reklamasi
Blok Lanut
JUMLAH DATA

Nilai
Total

X 80

98

96

96
96
4

1
1
4

55 < x < 80

X 55

Keterangan
Taat
Taat
Taat
Taat
Taat

B Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan


Perusahaan telah Taat dalam Aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
C Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
Perusahaan agar mempertahankan kinerja aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

83

LAMPIRAN 6
FORMAT REKAPITULASI RAPORT SEMENTARA
A. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Nama Perusahaan

Jenis Industri

Lokasi kegiatan

Periode Evaluasi

PT. AAA

Kab./Kota .. ,Provinsi .
1 Juli 2010 - 30 Juni 2011

I.

Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

a.

Jumlah Outlet Air Limbah

b.

Jumlah Outlet yang dipantau

Tingkat Ketaatan

.%

Keterangan:
1. Row Jumlah Outlet Air Limbah berisi jumlah seluruh outlet pembuangan air limbah yang dimiliki perusahaan.
2. Row Jumlah Outlet yang dipantau berisi jumlah outlet pembuangan air limbah yang dipantau oleh perusahaan.
3. Row Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah outlet yang dipantau dibagi dengan jumlah outlet air limbah yang dimiliki perusahaan.
II.

Ketaatan Terhadap Parameter Pemantauan / Pelaporan / Pemenuhan Baku Mutu

PARAMETER

No.

1
2
3

Nama Outlet (titik


penaatan)

PELAPORAN

Jumlah
Parameter
yang
dipantau
sesuai
peraturan
/ izin

Jumlah
Paramater
Pemantauan

Outlet Oil Catcher A


Outlet Oil Catcher B
Outlet Oil Catcher C
Tingkat Ketaatan

PEMENUHAN BAKU MUTU


Jumlah
data yang
tidak
memenuhi
baku
mutu (100
%< x<=
500%)

Jumlah data
yang tidak
memenuhi
baku mutu (
x > 500%)

Tingkat
Ketaatan

COD

50%

100%

TDS

100%

100%

H2S

100%

Tingkat
Ketaatan

Jumlah data
pemantauan
sesuai
peraturan /
izin

Jumlah
data yang
dilaporkan

Tingkat
Ketaatan

100%

12

12

100%

100%

12

12

100%

12

12

100%

100%

Parameter

50%

84

Ket.

KETERANGAN:
A. KOLOM PARAMETER
1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah.
2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah parameter yang sesuai dengan peraturan / izin.
3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan.
4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan
jumlah parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin.
5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
B. KOLOM PELAPORAN
1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin berisi jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin
dan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
2. Kolom Jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan
periode penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan
periode penilaian PROPER.
4. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
C. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU
1. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku
mutu paling tinggi untuk tiap outlet).
2. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang
melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500%.
3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku
mutu lebih dari 500%.
4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu dengan jumlah data
yang dilaporkan.
5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.

85

TINGKAT KETAATAN
Ketaatan Terhadap Pemantauan

100%

Ketaatan Terhadap Pelaporan

100%

Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu

50%

KETERANGAN:
1. Row Ketaatan Terhadap Pemantauan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemantauan terendah.
2. Row Ketaatan Terhadap Pelaporan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pelaporan terendah.
3. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah.
III.

No.
1.
2.
3.
4.

5.

Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis

Pengelolaan Limbah Cair


Perusahaan mempunyai ijin pembuangan air
limbah
Memisahkan saluran pembuangan limbah cair
dengan saluran limpahan air hujan
Saluran pembuangan limbah cair kedap air
Tidak melakukan pengenceran termasuk
mencampurkan buangan air bekas pendingin ke
dalam aliran pembuangan limbah cair
Perusahaan mempunyai alat ukur debit dan
berfungsi dengan baik

6.

Mengukur debit harian

7.

Mengukur pH harian

Sudah
Taat

Belum
Taat

Keterangan

Tidak diwajibkan

Tidak diwajibkan
Tidak diwajibkan

KETERANGAN:
Beri tanda sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.

86

IV.

Hasil Pemantauan KLH/BLH


PEMANTAUAN I

No.

Nama Outlet (titik


penaatan)

Parameter

Jumlah data yang tidak


memenuhi baku mutu
(100 % < x < = 500%)

Jumlah data yang


tidak memenuhi baku
mutu ( x > 500%)

PEMANTAUAN II
Jumlah data yang tidak
memenuhi baku mutu
(100 % < x < = 500%)

Jumlah data yang


tidak memenuhi baku
mutu ( x > 500%)

Jumlah
KETERANGAN:
Matriks ini digunakan apabila pihak KLH/BLH melakukan pengambilan sampel air limbah:
1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi
baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet).
2. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu.
3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi
baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan I.
4. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu
lebih dari 500% untuk pemantauan I.
5. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi
baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan II.
6. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu
lebih dari 500% untuk pemantauan II.

87

B. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


Nama Perusahaan

Jenis Industri

Lokasi kegiatan

Periode Evaluasi

PT. AAA
.
Kab./Kota ..., Provinsi ..

I.

Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

A.

Sumber Emisi Proses Produksi

No.

Sumber Emisi

Tingkat Ketaatan

a.

Jumlah Cerobong

b.

Jumlah Cerobong yang dipertimbangkan dalam PROPER

c.

Jumlah Cerobong yang dipantau

d.

Jumlah tipe sumber emisi

B.

Keterangan

Sumber Emisi Pembakaran Dalam (Genset)

No.

Sumber Emisi

Tingkat Ketaatan

a.

Jumlah Genset

b.

Jumlah Genset dengan Kapasitas @ >=1 MW

c.

Total Kapasitas Genset (MW)

Jumlah Genset yang dipertimbangkan dalam PROPER

d.

Jumlah Genset yang dipantau

e.

Pemantauan mewakili semua tipe emisi

Keterangan

88

II.

Tingkat Ketaatan Terhadap Parameter, Pelaporan dan Pemenuhan Baku Mutu


PARAMETER

No.

TIPE EMISI

NAMA
CEROBONG

Genset

Proses

PELAPORAN

JUMLAH PARAMETER

PERATURAN

PERATURAN

PELAPORAN

TINGKAT
KETAATAN

PEMEHUHAN BAKU MUTU

PELAPORAN
NOx

TINGKAT
KETAATAN
CO

TINGKAT
KETAATAN

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

SOx

TINGKAT
KETAATAN

TINGKAT
KETAATAN
NOx

NOx

SOx

Opa
sitas

TINGKAT
KETAATAN
SOx

Opa
sitas

Engine/Genset

100%

Proses

100%

KETERANGAN:
A. KOLOM PARAMETER
1. Kolom Tipe Emisi berisi tentang Tipe Emisi (mesin pembakaran dalam/proses produksi).
2. Kolom Nama Cerobong yang dipantau berisi nama/kode cerobong yang dipantau.
3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan berdasarkan peraturan dan data
yang dilaporkan.
4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang
dipantau oleh perusahaan dibagi dengan Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin.
B. KOLOM PELAPORAN
1. Kolom peraturan berisi jumlah data parameter pemantauan yang dilaporkan berdasarkan peraturan dan sesuai dengan periode
penilaian PROPER.
2. Kolom pelaporan berisi tentang jumlah data parameter yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.

89

3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan
periode penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan
periode penilaian PROPER.
4. Row Tingkat Ketaatan menampilkan prosentase tingkat ketaatan.
D. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU
1. Kolom Parameter berisi jumlah parameter emisi yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter emisi udara yang melebihi
baku mutu paling tinggi untuk tiap cerobong dalam prosentase).
2. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase data yang tidak memenuhi baku mutu.

III.

Tingkat Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu


DATA TIDAK MEMENUHI BAKU MUTU

No.

TIPE EMISI

NAMA CEROBONG

100 % < = X < 500 %


SOx

Engine

Partikulat

> 500 %

NOx

CO

NOx

CO

Opasitas

TINGKAT
KETAATAN

Partikulat

Opasitas

E-1 (compressor SP PBM Barat)


E-1 (genset SP1 Gunung Kemala)
E-2 (genset SP1 Gunung Kemala)

Proses

Boiler

Glycol Dehydrator

Engine

Proses

100%

0
0

100%

KETERANGAN:
Isi kolom data parameter yang tidak memenuhi baku mutu apakah melebihi 100 % < x < 500% atau lebih dari 500%.

90

IV.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tingkat Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis


Pengelolaan Emisi Udara
Mempunyai cerobong emisi
Cerobong dilengkapi dengan lubang sampel sesuai
Kepdal No. 205/1996
Cerobong dilengkapi dengan pagar pengaman
Cerobong dilengkapi dengan lantai kerja
Cerobong dilengkapi dengan tangga
Cerobong emisi dilengkapi dengan peralatan CEMS
Peralatan CEM berfungsi dengan baik

Sudah Taat

Belum Taat

Keterangan

Tidak diwajibkan
Tidak diwajibkan

KETERANGAN:
Beri tanda sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.

91

LAMPIRAN 7
FORMAT RAPOR FINAL

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN

Nama Perusahaan

PT ...

Jenis Industri

Minyak Goreng

Lokasi Kegiatan

KABUPATEN LOMBOK
TENGGARA BARAT

Peringkat

TIMUR,

PROVINSI

NUSA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP


2012
92

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN


Periode 1 Juli 2011 30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Jenis Industri
Lokasi Kegiatan

:
:
:

PT ...
Minyak Goreng
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. AMDAL
No.
1.

Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/1999


Memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL.

Penaatan

Taat

2.

Melaporkan Pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL

Tidak
Taat

Keterangan
Dokumen UKL-UPL
Nomor :117/UKLUPL/2008 disetujui oleh
Kepala Dinas
Lingkunga Hidup,
Pertambangan dan
Energi Kabupaten
Lombok Timur
Belum melaporkan
secara rutin
pelaksanaan UKL-UPL

II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air
No.
1.
2.
3.

4.

5.
6.

Pengelolaan Limbah Cair


Ketaatan terhadap titik penaatan
pemantauan
Ketaatan terhadap pelaporan

Penaatan
Keterangan
100%
Perusahaan mempunyai satu titik outlet
IPAL sudah dilakukan pemantauan
Sepanjang masa evaluasi parameter
87%
TSS dua bulan tidak dilaporkan
Ketaatan terhadap parameter Baku
100% Parameter yang dipantau sudah lengkap
Mutu
sesuai dengan Permen LH No 04 Tahun
2010
Ketaatan terhadap pemenuhan Baku
Hasil swapantau yang dilaporkan
87%
Mutu
memenuhi baku mutu namun hasil
pemantauan KLH melebihi baku mutu >
500%BMAL untuk parameter minyak
lemak
Izin pembuangan No
Tidak
660.31/2875/203.2/2010 namun sudah
Ketaatan terhadap Izin
Taat
habis masa berlakunya pada tanggal 29
Maret 2012 dan belum memperpanjang
Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
Ditemukan bypass dari saluran
Tidak
sebelum masuk ke kolam IPAL dan
Taat
belum memasang alat ukur debit

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

93

93

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air


Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan
parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan, pemenuhan bakumutu
limbah, izin dan ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku
CI. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
5. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam
IPAL
6. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Lombok Timur
7. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar
memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan industri minyak goreng
8. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter
yang dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
3. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
4. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga
bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara
Penaatan
100%

No.
1.

Pengendalian Pencemaran Udara


Ketaatan terhadap titik penaatan
pemantauan

2.

Ketaatan terhadap pelaporan

100%

3.

Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu


Emisi

100%

4.

Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu


Emisi

100%

5.

Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang


dipersyaratkan

Taat

Keterangan
Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit
heather, 2 Unit dryer, 3 unit
deporasi gliserin, 2 unit genset
Seluruh sumber emisi sudah
dipantau
Semua parameter dari hasil
pemantauan semua sumber emisi
sudah dilaporkan sesuai peraturan
Parameter yang dipantau dari semua
sumber emisi sudah sesuai
peraturan
Hasil pemantauan emisi seluruh
sumber emisi telah memenuhi baku
mutu emisi
Semua cerobong sudah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana
sampling

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

94

B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara


Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhan
titik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan
teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
6. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boile r, Heather yang aktif dengan
parameter dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07
tahun 2007.
7. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan
parameter dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
8. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku..
9. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6
bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
10. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi
dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH
Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)


A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pengelolaan
Limbah B3
Penyimpanan
Sementara

Status
Perizinan

No. Surat

Masa Berlaku

Keterangan

315 Tahun 2009


7 Desember 2009

3 Tahun

SK diterbitkan oleh Bupati


Lombok Timur. TPS limbah B3
berupa gudang.

B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


(Neraca Limbah B3 Periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011)
Jenis Limbah

Satuan

A. Sumber Dari Proses Produksi


Reject product solid
Ton
WWTP sludge
Ton
Expire Product
Ton

Limbah
Dihasilkan

Limbah
Dikelola

Limbah
Belum
Dikelola

30.15
11.72
30.89

30.15
11.72
30.89

0
0
0

Perlakuan

Diangkut oleh PT.


Elmusonsetindo dan PT.
Environmate Technology
International

B. Sumber Dari Luar Proses Produksi


Oli bekas
Ton
0.3
0.3
0
TPS Limbah B3
Lampu TL Bekas
Ton
0.0034
0.0034
0
TPS Limbah B3
Botol bekas reagent
Ton
0.1
0.1
0
TPS Limbah B3
TOTAL
Ton
73.1634
73.1634
0
Persentase
%
100
100
0
Ket : Mulai bulan Januari 2011, pengangkutan limbah B3 hanya dilakukan oleh PT. Environmate Technology
International (ETI). 99% limbah yang dihasilkan dilakukan pengelolaan lanjutan dengan dikirim ke pihak
pengangkut/pengumpul/pengolah berizin.
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

95

C. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Pelaksanaan ketentuan
%
Sudah Belum
Keterangan
pengelolaan limbah B3
penaatan
taat
taat
Penyimpanan Sementara
100

Penaatan terhadap izin


100

pengelolaan limbah B3
Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan terendah
pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

D. Ringkasan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


No.
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3


Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan
Status perizinan pengelolaan limbah B3
Pelaksanaan ketentuan dalam Izin
c. Pemenuhan Ketentuan Teknis
d. Pemenuhan Baku Mutu, antara lain : eachate,
emisi insinerator, dll
Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu, antara
lain : Dumping, Re-injeksi, dll
Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
peraturan
Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
pengangkutan limbah B3
Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open
burning, pengelolaan tumpahan dan tanah
terkontaminasi Limbah B3
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun

Taat

Belum Taat
-

Keterangan

E. Kesimpulan
PT. Angin Ribut, secara umum telah melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
F. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan
5. Agar tetap menempatkan seluruh limbah B3 yang dihasilkan pada TPS limbah B3 yang telah
memilki izin
6. Agar memastikan bahwa pihak pengangkut/pengumpul/pengolah limbah B3 memiliki izin yang
masih berlaku
7. Tetap melakukan pencatatan dan melaporkan neraca seluruh limbah B3 yang meliputi :
o Jumlah / berat limbah yang dihasilkan
o Jumlah / berat limbah yang dikelola
o Pengelolaan lanjutan limbah B3 yang disimpan (dimanfaatkan, dikirim ke pihak ke-III,
dll)
o Waktu tinggal limbah B3 di Tempat penyimpanan limbah B3
Secara rutin triwulanan ke KLH u.p. Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah,
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi NTB Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Lombok Timur, dan Pusat Pengelolaan Ekoregional Balinusra
8. Memprioritaskan upaya 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

96

V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN)


A Rekapitulasi Hasil Penilaian
No.

Tahapan

1.

Penambangan

2.
3.
4.

Lokasi

Blok Lanut
(Rasik;Riska)
Waste Dump
Penimbunan
Olimpic
Penimbunan
Waste Dump Nala
Reklamasi
Blok Lanut
JUMLAH DATA

Nilai
Total

X 80

98

96

96
96
4

1
1
4

55 < x < 80

X 55

Keterangan
Taat
Taat
Taat
Taat
Taat

B Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan


Perusahaan telah Taat dalam Aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
C Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
Perusahaan agar mempertahankan kinerja aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 30 Juni 2012

PT .....

97

Anda mungkin juga menyukai