DINAMIKA konseptualisasi
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS) DAN
PENDIDIKAN Kewarganegaraan (PKn)
PADA PENDIDIKAN DASAR DAN Menengah
(Suatu Telaah Kolektif Mindset hearts Ranah Historis-epistemologis)
Udin Saripudin Winataputra (udin@ut.ac.id)
FKIP Universitas Terbuka
Sumanah Saripudin
UPBJJ-UT Bogor
ABSTRAK
Umumnya, kerangka konseptual studi sosial di Amerika Serikat dan di Indonesia
termasuk konsep dan praksis pendidikan dalam demokrasi yang diselenggarakan
dalam bentuk (1)
sipil / pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu dimensi dari tujuan, isi,
dan proses
penelitian sosial; dan (2) pendidikan IPS. Pada dasarnya, pendidikan dalam
demokrasi juga bisa
dianggap sebagai subsistem pendidikan ilmu sosial, dan pendidikan IPS.
Namun, sebagai subsistem pendidikan di educationt sipil demokrasi telah
menunjukkan nya
Keunikan yakni sinergis difokuskan pada pengembangan potensi individu untuk
menjadi cerdas dan baik warga negara. Sepanjang garis perkembangan cita-cita,
instrumenst, dan praksis pendidikan demokrasi sipil / kewarganegaraan telah
menjadi akademis
usaha, yang kemudian umumnya disebut sebagai pendidikan kewarganegaraan
atau pendidikan kewarganegaraan.
Kata kunci: studi sosial, pendidikan kewarganegaraan, kewarganegaraan, studi
sosial demokrasi pendidikan
pendidikan, pendidikan kewarganegaraan yang demokratis.
Artikel ini Mencoba Mencari jawaban differences Pertanyaan Bagaimana
Dinamika Pemikiran
TENTANG Pendidikan IPS Dan PKn hearts Konteks mindset perubahan? Jawaban
tersebut Sangat
diperlulan SEBAGAI shalat satu langkah strategis hearts mengkaji Arah
Pengembangan Pendidikan IPS
untuk review Pendidikan Dasar Dan Menengah. Dalam Konteks permasalahan
tersebut ADA beberapa Alasan
Yang Perlu dikemukakan. Pertama, Sampai Saat Suami konseptualisasi Pendidikan
IPS untuk review Pendidikan
Dasar Dan Menengah Masih Belum KARENA padat Belum tersosialisasikannya
Kerangka Pikir TENTANG
IPS terpadu Baik di Lingkungan pengembang Kurikulum maupun praktisi
Pendidikan.
Kedua, SECARA konseptual kini Semakin KUAT adanya dorongan untuk review
Checklists Memverifikasi pendekatan
konstruktivistik, ko-konstruktivistik, Dan sosial-kultural hearts Pendidikan
Persekolahan. Ketiga, hearts
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 TENTANG Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) SECARA
eksplisit diterapkannya pripsip Pendidikan SEBAGAI Proses pembudayaan Dan
Pemberdayaan,
Pendidikan Yang demokratis Dan berkeadilan, multimakna Pendidikan dan
Pendidikan DENGAN
keteladanan, Pembangunan kemauan, dan Pengembangan
Kreativitas. Keempat, adanya komitmen
untuk review meningkatkan KUALITAS Pendidikan melalui penerapan
BERBAGAI Inovasi seperti Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Yang demokratis, kontekstual Pembelajaran,
dan Pengembangan
Nilai iman taqwa Dan, budi pekerti, Dan Karakter bangsa Yang hearts Sepuluh
Tahun terakhir di Suami Sudah
diujicobakan nasional SECARA.
Halaman 2
bahwa Studi Sosial merupakan ilmu-ilmu sosial Yang disederhanakan untuk review
tujuan
Pendidikan. Pengertian Suami hearts dibakukan kemudian Amerika Serikat
Standard Pendidikan
Terminologi untuk Kurikulum dan Instruksi (Barr et al, 1977: 2). SEBAGAI
berikut The IPS
terdiri dari aspek-aspek sejarah, ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi,
psikologi, geografi, dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan
instruksional di
sekolah dan perguruan tinggi. Artinya, bahwa studi sosial berisikan ASPEKASPEK ilmu Sejarah, ilmu
Ekonomi, ilmu politik, sosiologi, Antropolgi, psikologi, ilmu geografi, dan Filsafat,
Yang hearts Praktek
diseleksi untuk review tujuan Pembelajaran di sekolah dan DI Perguruan Tinggi.
Studi Pengertian Awal sosial tersebut menyiratkan: Pertama, studi
sosial merupakan
Disiplin ATAU sosial turunan Dari ilmu-ilmu * Menurut Welton Dan Mallan
(1988: 14) SEBAGAI keturunan
dari ilmu-ilmu sosial; kedua, Disiplin Suami dikembangkan untuk review
memenuhi tujuan
Pendidikan / Pembelajaran, baik PADA Tingkat Persekolahan maupun Tingkat
Pendidikan Tinggi; Dan
Ketiga, ASPEK-ASPEK Dari masing-masing Disiplin ilmu sosial ITU Perlu
diseleksi Sesuai DENGAN tujuan
tersebut.
Dalam perjalanannya IPS Bidang Ternyata Suami didera Diposkan masalah
ketakmenetuan,
Yang PIONIR Diposkan IPS Edgar Bruce Wesley (hearts Barr et al, 1978: iv)
bahwa dikemukakan
Bidang studi sosial telah lama menderita definisi yang bertentangan, sebuah
fungsi yang tumpang tindih, dan
kebingungan filsafat ". Keadaan ITU diniliai Telah
menimbulkan "ketidakpastian; ... Diabadikan
keraguan; ... Menghambat penyatuan; ... Dan tertunda kemajuan. Keadaan Yang
ditandai DENGAN
ketakmenentuan, ketakberkeputusan, ketakbersatuan, Dan ketakmajuan tersebut
Dirasakan terutama
PADA periode 1940-1970-an. PADA Tahap ITU, seperti Diposkan digambarkan
Barr et al, (1977: 35-46), sosial
Studi menjalani periode Yang Sangat Sulit.
PADA periode 1940-1950-an besarbesaran mendapat Serangan hampir Dari Segala
Penjuru, Yang PADA
dasarnya berkisar PADA Pertanyaan Mesti tidaknya "ilmu sosial" menanamkan
Nilai Dan SIKAP
demokrasi pemuda Kepada para. Persoalan ITU Tumbuh SEBAGAI shalat Satu
Dampak Dari Perang sipil
Yang berkepanjangan, Yang PADA gilirannya melahirkan Tuntutan Bagi sekolah
untuk review mengajarkan
Pengetahuan, keterampilan, Dan SIKAP Yang diperlukan untuk review
berpartisipasi hearts 'masyarakat Yang
demokratis. Tuntutan tersebut Telah mendorong muculnya Upaya pemberian
Tekanan PADA
pentingnya PENGAJARAN Sejarah, Berupa Fakta-Fakta Sejarah Yang Perlu
mendapat Perhatian;
Kelembagaan Pemerintahan amerika; Dan analisis rinci Mengenai Konstitusi
amerika. PADA Saat ITU
Proses pembelajarannya Sangat KUAT menekankan PADA mata Pelajaran sosial
Yang terpisah-pisah,
memorisasi Informasi faktual, Dan Transmisi SECARA TIDAK KRITIS Dari
Nilai-Nilai budaya Terpilih.
Halaman 3
(1977: 36) Yang Sangat menonjol Terjadi, Adalah terjadinya tarik menarik
ANTARA doa visi IPS.
Di Satu pihak, adanya Gerakan untuk review mengintegrasikan BERBAGAI
Disiplin ilmu sosial untuk review tujuan
pendidikan kewarganegaraan Yang Terus Bergulir Sampai mencapai Tahap Yang
LEBIH Canggih. Di berbaring pihak,
Terus bergulirnya Gerakan pemisahan BERBAGAI Disiplin ilmu sosial Yang
cenderung memperlemah
konsepsi ilmu sosial pendidikan. Hal tersebut ANTARA berbaring merupakan
Dampak Dari BERBAGAI
Penelitian Yang dirancang untuk review mempengaruhi Kurikulum sekolah,
terutama Yang berkenaan DENGAN
pengertian Dan SIKAP Siswa. Selain ITU, HAL tersebut JUGA SEBAGAI
pengaruh Dari Opini public Yang
berkaitan DENGAN Dampak Perang Dunia II, Perang Dingin, Dan Perang Korea,
Serta Kritik public
Terhadap Kenyataan Belum terwujudnya gagasan John Dewey TENTANG
Pengembangan kemampuan
Berpikir Kritis hearts Praktek Pendidikan Persekolahan.
PADA Tahun 1955, seperti diungkapkan Diposkan Barr et al (1977: 37)
Sesungguhnya Telah Terjadi
terobosan Yang Berupa gede Inovasi Maurice Berburu Dan Lawrence Metcalf
Yang Mencoba Melihat hal
Cara baru hearts pengintegrasian Pengetahuan Dan keterampilan ilmu sosial untuk
review tujuan kewarganegaraan
pendidikan. Program bahwa Dikemukakan studi di sosial sekolah seyogyanya
diorganisasikan
Bukan hearts Bentuk Pembelajaran ilmu sosial Yang terpisah-pisah, tetapi
diorientasikan Kepada
daerah tertutup ATAU masalah-masalah Yang tabu hearts 'masyarakat, seperti seks
ISU TENTANG,
patriotisme, Ras Dan lain-berbaring Yang biasanya Penuh DENGAN prasangka,
ketidaktahuan, mitos, Dan
Kontroversi untuk review diubah KE Arah Yang bersifat refleksi rasional. Mencari
Google Artikel Cara IPS ITU Mulai
diarahkan Kepada Upaya guna melatih para Siswa untuk review DAPAT
mengambil Keputusan Mengenai
masalah-masalah public. Disiplin ilmu-ilmu sosial Diakui Sangat berguna hearts
memberikan Fakta
yang Benar, Dan Teori, Serta Prinsip Yang DAPAT digunakan hearts Proses
Pengambilan Keputusan.
IPS Kecenderungan untuk review melatih keterampilan "berpikir reflektif"
ini, demikian
Diposkan ditekankan Barr et al (1977: 37) diperkuat Diposkan gagasan Shirley
Engle Yang PADA Tahun 1960
Oleh KARENA ITU SETIAP Disiplin bersifat unik, KARENA ITU seyogyanya
HAL ITU diajarkan terpisah SECARA.
Pandangan Suami Terus Bergulir Dan seterusnya mendorong timbulnya Upaya
untuk review mentransformasikan
IPS KE hearts ilmu sosial Dan mengajarkannya SEBAGAI Disiplin Akademis
Yang
terpisah. Gerakan Inilah Yang mendorong berdirinya The Social Science
Konsorsium Pendidikan
(SSEC), Yang kemudian bukunya menerbitkan Yang Konsep Pertama dan Struktur
di New
Ilmu Sosial Kurikulum. Para Pakar SSEC Sepakat bahwa Struktur Disiplin
Akademis memiliki doa
Komponen, yakni: ... konsep dasar dan generalisasi disiplin, dan metode,
prosedur, dan model yang diperlukan untuk mengembangkan dan merevisi
fundamental ini ". Hal Memberi Suami
implikasi PADA Bahan belajar studi sosial baru Yang Harus dirancang untuk
review membelajarkan
Halaman 5
kewarganegaraan dalam demokrasi (Barr et al, 1978: 18) - (Penulis cetak Dari
Tebal)
Definisi IPS Dan pengindentifikasian IPS KE hearts Tiga Tradisi pedagogis
tersebut di differences DAPAT dianggap SEBAGAI pilar Utama Dari studi
sosial PADA dasawarsa 1970-an.
Dalam Definisi tersebut tersurat Dan tersirat beberapa hal. Pertama, studi
sosial Suatu merupakan
Sistem; kedua, IPS missi Utama Adalah Pendidikan Kewarganegaraan hearts Suatu
'masyarakat Yang demokratis; Ketiga, Sumber Utama IPS Konten Adalah ilmuilmu sosial Dan
Halaman 6
Tradisi kedua, Ilmu Sosial Diajarkan sebagai Ilmu Sosial merupakan modus
Pembelajaran
sosial Yang JUGA mengembangkan Karakter Warganegara Yang baik, Yang
ditandai Diposkan bawah penguasaan
cara berpikir dari disiplines ilmu sosial; bahwa cara berpikir ini adalah
digeneralisasikan; dan memiliki
belajar itu dia akan mengerti dengan benar, menghargai dalam, menyimpulkan
dengan hati-hati, dan menyimpulkan secara logis (Barr
et al, 1978: 23-24). Hal tersebut dilandasi Diposkan Kepercayaan bahwa ... jika
seorang siswa memperoleh kebiasaan
keberatan dan pola pemikiran yang terkait dengan disiplin ilmu sosial tertentu, dia
akan menjadi
lebih diskriminatif, membuat keputusan kebijakan sosial yang lebih baik pribadi
maupun, dan akhirnya
memahami struktur dan proses masyarakat kita (Barr, et al, 1978: 71). Dengan
kata berbaring Tradisi
Suami memusatkan Perhatian PADA Upaya Pengembangan Karakter Warganegara
Yang baik, Yang ANTARA
berbaring ditandai Diposkan kemampuannya hearts Melihat hal Dan Mengatasi
masalah-Maslah sosial Dan pribadi
DENGAN menggunakan Visi dan Cara kerja para Ilmuwan sosial.
Tradisi Ketiga, Ilmu Sosial Diajarkan sebagai Reflektif Kirim merupakan modus
Pembelajaran
sosial Yang menekankan PADA HAL Yang JUGA sama, yakni Pengembangan
Warganegara yang Baik
Dengan Kriteria Yang BERBEDA, Yaitu Dilihat Dari kemampuannya ... untuk
terlibat dalam proses yang berkelanjutan
dari proses klarifikasi struktur mereka sendiri nilai (Barr, et al, 1978:
27) menjelaskan. Oleh KARENA ITU
tujuan Utama Dari radisi Suami Adalah ... peningkatan keputusan siswa membuat
kemampuan, untuk
pengambilan keputusan adalah kebutuhan yang paling penting kewarganegaraan
dalam demokrasi politik (Barr, et al,
1978: 111). Dengan kata berbaring Tradisi Suami memusatkan Perhatian PADA
Pengembangan Karakter
Warganegara yang Baik DENGAN Ciri pokonya Mampu mengambil
Keputusan. Selain Ketiga Tradisi
tersebut Muncul JUGA doa Tradisi baru yakni studi sosial sebagai kritikus
sosial Dan studi sosial sebagai anak
pembangunan. Namun kedua Tradisi baru tersebut Sesungguhnya masih bisa
diakomodasikan KE
hearts Tiga Tradisi Utama yakni kritik sosial DAPAT dimasukkan KE hearts
Tradisi ilmu sosial Dan
perkembangan anak Bisa dimasukkan KE hearts Tradisi transmisi
kewarganegaraan.
Halaman 8
hearts Suatu Kontinum gagasan IPS Edgar Bruce Wesley (1935) Sampai ke
gagasan
IPS terbarunya Dari NCSS (1994).
Pemikiran Mengenai sosial studi sebagaimana Telah dibahas di differences,
Banyak tercatat
mempengaruhi Pemikiran hearts Bidang ITU di gatra berbaring, termasuk
Pemikiran Mengenai Pendidikan
Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) Dan Pendidikan Kewarganegaraan di
Indonesia. Untuk menelusuri
Perkembangan Pemikiran ATAU KONSEP Pendidikan IPS di Indonesia SECARA
historis epistemologis
Terasa Sangat sukar KARENA doa Alasan. Pertama di Indonesia Belum ada
Lembaga profesional Bidang
Pendidikan IPS setua Dan sekuat pengaruh NCSS ATAU SSEC. Lembaga Serupa
Yang dimiliki
Indonesia, HISPIPSI yakni (Himpunan Sarjana Pendidikan IPS Indonesia) usianya
Masih Sangat
muda Dan produktivitas akademisnya Masih Belum optimal, KARENA Masih
Terbatas PADA Pertemuan
Tahunan Dan Komunikasi antar ANGGOTA SECARA insidental. Kedua
Perkembangan Kurikulum Dan
Pembelajaran IPS SEBAGAI ontologi Ilmu Pendidikan (Disiplin) IPS Sampai
sebelumnya Saat ini tergantung Sangat
Halaman 11
untuk review mata Pelajaran geografi, Sejarah, Ekonomi Dan; Dan (3) Pendidikan
kewargaan gatra SEBAGAI
Suatu Bentuk Pendidikan IPS Khusus, Yang hearts KONSEP Tradisi ilmu
sosial termasuk Tradisi
transmisi kewarganegaraan (Barr, et al: 1978).
KONSEP Pendidikan IPS tersebut kemudian Memberi Inspirasi Terhadap
Kurikulum 1975, Yang
memang hearts Banyak HAL mengadopsi Inovasi Yang dicoba melalui Kurikulum
PPSP. Di hearts
Kurikulum 1975 Pendidikan IPS menampilkan empaqt profil yakni: (1) Pendidikan
Moral Pancasila
menggantikan Pendidikan kewargaan Negara SEBAGAI Suatu Bentuk Pendidikan
IPS Khusus Yang
mewadahi Tradisi transmisi kewarganegaraan; (2) Pendidikan IPS terpadu untuk
review Sekolah Dasar; (3)
Pendidikan IPS terkonfederasi untuk review SMP Yang menempatkan IPS
SEBAGAI KONSEP payung Yang
menaungi mata palajaran geografi, Sejarah, Ekonomi Dan koperasi; Dan (4)
Pendidikan IPS terpisahpisah Yang mencakup mata Pelajaran Sejarah, geografi, Dan Ekonomi untuk
review SMA, ATAU Sejarah dan
geografi untuk review SPG (. Dep P dan K, 1975a; 1975b, 1975c; Dan
1976). KONSEP Pendidikan IPS seperti
ITU Tetap dipertqahankan hearts Kurikulum 1984, Yang memang SECARA
konseptual merupakan
penyempurnaan Dari Kurikulum 1975. Penyempurnaan Yang dilakukan khususnya
hearts aktualisasi
materi Yang Disesuaikan dengan Perkembangan baru hearts masing-masing
Disiplin, seperti
masuknya Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila (P4) SEBAGAI
pokok materi Pendidikan
Moral Pancasila. Sedang KONSEP Pendidikan IPS ITU Sendiri TIDAK
mengalami perubahan Yang
mendasar.
Mencari Google Artikel berlakunya Undang-Undang Nomor 2/1989 TENTANG
Sistim Pendidikan Nasional, hearts
Wacana Pendidikan IPS Muncul doa Bahan Kajian kurikuler Pendidikan Pancasila
Dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Kemudian ketika ditetapkannya Kurikulum 1994 Kurikulum
menggantikan tahun 1984,
kedua Bahan Kajian tersebut dilembagakan Menjadi Satu Pelajaran Pendidikan
Pancasila Dan
Kewarganegaraan (PPKn). SECARA konseptual mata Pelajaran Suami Masih
Tetap merupakan Bidang
Perkembangan budaya 'masyarakat PADA masa lampau, masa kini, masa Dan
Mendatang sehingga
Siswa menyadari Dan menghargai hasil temuan Dan Nilai budaya PADA masa
lampau Dan masa kini "
(Depdikbud, 1993: 31). Demikian JUGA hearts tujuan mata Pelajaran Antropologi
Yang DENGAN tegas
diorientasikan PADA Upaya untuk review "... memberikan Pengetahuan Mengenai
Proses terjadinya
Kebudayaan, Pemanfaatan Dan perwujudannya hearts Kehidupan Seharihari; menanamkan
Kesadaran perlunya menghargai Nilai-Nilai budaya Suatu bangsa, terutama bangsa
Sendiri, "Dan PADA
akhirnya dimaksudkan untuk review JUGA "... menanamkan Kesadaran
TENTANG Peranan Kebudayaan hearts
Perkembangan dan Pembangunan 'masyarakat Serta Dampak perubahan
Kebudayaan Terhadap
Kehidupan 'masyarakat "(Depdikbud, 1993: 33).
Bila disimak Dari Perkembangan Pemikiran Pendidikan IPS Yang terwujudkan
hearts
Kurikulum Sampai DENGAN dasawarsa 1990-an Suami Pendidikan IPS di
Indonesia mempunyai doa
KONSEP Pendidikan IPS, yakni: Pertama, Pendidikan IPS Yang diajarkan hearts
Tradisi kewarganegaraan
transmisi hearts bantuk mata Pelajaran Pendidikan pancasila Dan
Kewarganegaraan Dan Sejarah
Nasional; kedua, Pendidikan IPS Yang diajarkan hearts Tradisi "ilmu sosial" hearts
Bentuk
Pendidikan IPS terpisah Dari SMU, Yang terkonfederasi di SLTP, Dan Yang
terintegrasi di SD.
Halaman 14
Dasar Manusia Yang diorganisir Dan disajikan SECARA Ilmiah Dan psikologis
untuk review
tujuan Pendidikan "
Kelihatannya HISPIPSI Ingin Mencoba menjernihkan pengertian PIPS DENGAN
Cara
label menggunakan Yang sama yakni PIPS tetapi DENGAN doa versi pengertian,
yakni pengertian
PIPS untuk review Pendidikan Persekolahan Dan untuk review Pendidikan Tinggi
untuk review guru IPS di IKIP / STKIP / FKIP.
Dari doa versi pengertian ITU, Yang membedakannya Penulis Pikir, Format hearts
Sistim
pangetahuannya. Untuk halaman WordPress Persekolahan merupakan
penyederhanaan, ATAU DENGAN sama
gagasan Wesley (1937) DENGAN KONSEP ilmu sosial disederhanakan ..., sedang
untuk review Pendidikan Guru
IPS Berupa Seleksi. Namun Rasanya perbedaannya TIDAK BeGiTu Jelas, kecuali
seperti dikatakan Diposkan
Somantri (1993: 8) hearts Tingkat kesukarannya Sesuai DENGAN Jenjang
Pendidikan ITU, yakni di halaman WordPress
Persekolahan Disesuaikan dengan Tingkat Perkembangan Anak, sedang di
Perguruan Tinggi
Halaman 15
ilmu sosial hearts Bentuk mata Pelajaran IPS Terpadu untuk review SD, Dan mata
Pelajaran IPS
Terkonfederasi untuk review SLTP, Dan IPS Terpisah-pisah untuk review
SMU. Kedua Tradisi PIPS tersebut Terikat
Diposkan Suatu visi Pengembangan Manusia Indonesia seutuhnya sebagaimana
digariskan hearts GBHN
Dan UU No. 2/1989 TENTANG Sistim Pendidikan Nasional.
Perkembangan Pemikiran Mengenai PIPS Suami amat berpengaruh PADA
Pemikiran PDIPS di
IKIP / FKIP / STKIP.
Dalam Konteks Pendidikan Perkembangan ilmu sosial di amerika ATAU
"Pendidikan IPS" di
Indonesia KONSEP Dan praksis Pendidikan demokrasi Yang dikemas
SEBAGAI pendidikan kewarganegaraan
ATAU "Pendidikan Kewarganegaraan" berkedudukan SEBAGAI shalat Satu
dimensi Dari tujuan, Konten
Dan Proses IPS ATAU "Pendidikan IPS". ATAU DAPAT JUGA dikatakan bahwa
Pendidikan
demokrasi merupakan shalat Satu subsistem hearts Sistem
Pembelajaran IPS ATAU
Halaman 16
IPS Mulai diwacanakan Tahun 1937 Diposkan Edgar Bruce Wesley, Yang
definisinya TENTANG
IPS dianggap SEBAGAI pilar epistemologis Pertama, Sampai DENGAN
munculnya paradigma
IPS "Dari NCSS Tahun 1994. Oleh KARENA ITU DAPAT dikatakan bahwa esensi
Pendidikan
demokrasi Sesungguhnya merupakan Bagian Dari terpisahkan IPS Program
Bidang Kajian Dan
Pendidikan demokrasi hearts Bentuk kemasan pendidikan
Kewarganegaraan maupun Civic Education ATAU
Pendidikan Kewarganegaraan Suami, kini kelihatan Semakin Banyak
dikembangkan Baik di gatra
demokrasi Yang Sudah maju maupun gatra Yang sedang merintis ATAU
meningkatkan Diri KE Arah
ITU. Hal ITU sejalan DENGAN berkembangnya Proses demokratisasi Yang kini
Telah Menjadi Gerakan
sosial-politik Dan sosial-budaya Yang mendunia.
KONSEP Pendidikan IPS Mengacu PADA Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003
Dari konsideran Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 TENTANG Sistem
Pendidikan Nasional
(untuk review selanjutnya akan disebut UU Sisdiknas Baru) DENGAN Jelas
DAPAT dipahami MENGAPA
adanya diperlukan UU Sisdiknas Baru ITU. Dua Pertimbangan Yang Sangat
substansial Adalah
Pertama, UUD 1945 mengamanatkan Pemerintah Yang Negara Indonesia Yang
melindungi segenap
bangsa Indonesia Dan Seluruh tumpah Darah Indonesia Dan untuk review
memajukan Kesejahteraan Umum,
mencerdaskan Kehidupan bangsa, Dan Ikut melaksanakan Ketertiban Dunia Yang
berdasarkan
Kemerdekaan, Perdamaian abadi dan Keadilan sosial; kedua, ... mengamanatkan
Pemerintah
mengusahakan Dan menyelenggarakan Satu Sistem Pendidikan Nasional Yang
meningkatkan
keimanan Dan ketaqawaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Serta akhlak mulia
hearts Rangka
mencerdaskan Kehidupan bangsa Yang diatur DENGAN undang-undang. Kedua
Pertimbangan tersebut
mengisyaratkan bahwa pendidikan nasional Indonesia Harus bersifat
mengembangkan insan
Indonesia yang Baik dan Cerdas.
Dalam Konteks ITU dikonsepsikan bahwa Pendidikan ITU Harus merupakan
"usaha Sadar Dan
Dan Pemerintahan; Ekspresi Kebutuhan estetika Dan spiritual; alat penciptaan Dan
Teknik baru.
Baik KONSEP-KONSEP Model Model Taba maupun Hanna SECARA
dikembangkan spiral untuk review
BERBAGAI Tingkat ATAU Kelas (1 s / d 6) DENGAN menyertakan Konteks
Kehidupan Dari lingkup
Keluarga kampung, desa, kecamatan, kabupaten / kota, propinsi, Dan Sampai ke
lingkup gatra
(memperluas pendekatan masyarakat).
Kecuali kitd merancang Dan mengembangkan PKn Dan IPS seperti hakikat Dan
realita Kehidupan ITU
BeGiTu rupa, Maka Sesungguhnya kitd Sudah mengorbankan Peserta didik Anak
Bangsa Calon
Pemimpin di Masa Depan Menghadapi Resiko gede. Dengan kata berbaring
paradigma pembelajara PKn
Dan IPS Berbasis Kehidupan, khususnya untuk review Pendidikan Dasar Dan
Menengah Adalah Suatu
keniscayaan, Sesuatu Yang seyogyanya kitd kembangkan guna meningkatakan
KUALITAS Proses Dan
hasil temuan belajar PKn Dan IPS hearts Konteks Dasar Pendidikan dan
Menengah.
REFERENSI
Barr, RD, Barth, JL, & Shermis, SS (1977). Mendefinisikan studi sosial. Virginia:
Dewan Nasional
untuk Studi Sosial.
Barr, RD, Barth, JL, & Shermis, SS (1978). Sifat dari studi sosial. Palm semi:
Sebuah
ETS Pablication.
California Departemen Pendidikan (2001). Kerangka ilmu Sejarah-sosial untuk
California publik
sekolah TK sampai kelas dua belas. Sacramento.
Dahlan, MA (1997). Pendidikan IPS SEBAGAI Upaya Strategis Pembangunan
Manusia seutuhnya
untuk review Menghadapi era globalisasi. Jakarta: Panitia saresehan Dan Forum
Komunikasi
Pimpinan FPIPS-JPIPS se Indonesia VIII.
Departemen P dan K (1968a). Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta.
Dufty, DG (1970). Merancang saja terintegrasi, hearts t eaching tentang
masyarakat. Sydney: Rigby.
Hartoonian, HM (1992). Penelitian sosial dan proyek 2061: Sebuah kesempatan
untuk harmoni, hearts
Studi sosial, 83 (4), 160-163.
NCSS (1989). Charting kursus: studi Sosial untuk 21
st
abad. Washington: National
komisi pada studi sosial di sekolah-sekolah.
NCSS (1992). Dalam pencarian dari lingkup dan urutan untuk studi sosial hearts
s pendidikan ocial, 48 (4),
249-264.
NCSS (1994). Standars Kurikulum IPS: Ekspektasi keunggulan. Washington.
PPSP IKIP Bandung (1973a). Program Kurikulum Studi sosial Sekolah Dasar
Pembangunan.
Bandung.
PPSP IKIP Bandung (1973b). Program Kurikulum Studi sosial Sekolah Menengah
Pembangunan.
Bandung.
Sanusi, A. (1998a). Pendidikan alternatif: Menyentuh azas dasar dasar Persoalan
Pendidikan dan
Kemasyarakatan. Bandung: PT. Grafindo Media pratama.
Soemantri, S. (1998). Esensi Dan kecenderungan Pendidikan politik Dan hukum
kenegaraan
era memasuki Abad 21.
Somantri, N. (1969). Pelajaran kewargaan gatra di sekolah. Bandung: IKIP
Bandung.
Stanley, WB (1983). Ulasan penelitian dalam studi pendidikan sosial. 19761983 Washington:
NCSS.
Tsauri, HS (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial Dan Manusia Indonesia
seutuhnya hearts
Perspektif Perkembangan iIlmu Pengetahuan Dan Teknologi Hijau di
Indonesia. Jakarta: Panitia
seminar forum Dan Komunikasi VIII Pimpinan FPIPS IKIP Dan JPIPS-FKIP se
Indonesia.
Welton, DA & Mallan, JT (1988). Anak-anak dan dunia mereka: Strategi untuk
mengajar IPS.
Boston: Houghton Mifflin Co
Winataputra, US, (1978). Sebuah studi percontohan pelaksanaan kurikulum SMA
PMP di Bandung
. Wilayah Sydney: Macquarie University (MA.Thesis).