Anda di halaman 1dari 38

Halaman 1

DINAMIKA konseptualisasi
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS) DAN
PENDIDIKAN Kewarganegaraan (PKn)
PADA PENDIDIKAN DASAR DAN Menengah
(Suatu Telaah Kolektif Mindset hearts Ranah Historis-epistemologis)
Udin Saripudin Winataputra (udin@ut.ac.id)
FKIP Universitas Terbuka
Sumanah Saripudin
UPBJJ-UT Bogor
ABSTRAK
Umumnya, kerangka konseptual studi sosial di Amerika Serikat dan di Indonesia
termasuk konsep dan praksis pendidikan dalam demokrasi yang diselenggarakan
dalam bentuk (1)
sipil / pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu dimensi dari tujuan, isi,
dan proses
penelitian sosial; dan (2) pendidikan IPS. Pada dasarnya, pendidikan dalam
demokrasi juga bisa
dianggap sebagai subsistem pendidikan ilmu sosial, dan pendidikan IPS.
Namun, sebagai subsistem pendidikan di educationt sipil demokrasi telah
menunjukkan nya
Keunikan yakni sinergis difokuskan pada pengembangan potensi individu untuk
menjadi cerdas dan baik warga negara. Sepanjang garis perkembangan cita-cita,
instrumenst, dan praksis pendidikan demokrasi sipil / kewarganegaraan telah
menjadi akademis
usaha, yang kemudian umumnya disebut sebagai pendidikan kewarganegaraan
atau pendidikan kewarganegaraan.
Kata kunci: studi sosial, pendidikan kewarganegaraan, kewarganegaraan, studi
sosial demokrasi pendidikan
pendidikan, pendidikan kewarganegaraan yang demokratis.
Artikel ini Mencoba Mencari jawaban differences Pertanyaan Bagaimana
Dinamika Pemikiran
TENTANG Pendidikan IPS Dan PKn hearts Konteks mindset perubahan? Jawaban
tersebut Sangat
diperlulan SEBAGAI shalat satu langkah strategis hearts mengkaji Arah
Pengembangan Pendidikan IPS
untuk review Pendidikan Dasar Dan Menengah. Dalam Konteks permasalahan
tersebut ADA beberapa Alasan
Yang Perlu dikemukakan. Pertama, Sampai Saat Suami konseptualisasi Pendidikan
IPS untuk review Pendidikan
Dasar Dan Menengah Masih Belum KARENA padat Belum tersosialisasikannya
Kerangka Pikir TENTANG
IPS terpadu Baik di Lingkungan pengembang Kurikulum maupun praktisi
Pendidikan.

Kedua, SECARA konseptual kini Semakin KUAT adanya dorongan untuk review
Checklists Memverifikasi pendekatan
konstruktivistik, ko-konstruktivistik, Dan sosial-kultural hearts Pendidikan
Persekolahan. Ketiga, hearts
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 TENTANG Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) SECARA
eksplisit diterapkannya pripsip Pendidikan SEBAGAI Proses pembudayaan Dan
Pemberdayaan,
Pendidikan Yang demokratis Dan berkeadilan, multimakna Pendidikan dan
Pendidikan DENGAN
keteladanan, Pembangunan kemauan, dan Pengembangan
Kreativitas. Keempat, adanya komitmen
untuk review meningkatkan KUALITAS Pendidikan melalui penerapan
BERBAGAI Inovasi seperti Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Yang demokratis, kontekstual Pembelajaran,
dan Pengembangan
Nilai iman taqwa Dan, budi pekerti, Dan Karakter bangsa Yang hearts Sepuluh
Tahun terakhir di Suami Sudah
diujicobakan nasional SECARA.
Halaman 2

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


2
Berkaitan DENGAN SEMUA Alasan tersebut di differences, Dirasakan Perlu
untuk review menggali, mengkaji,
Dan merumuskan BERBAGAI alternatif pendekatan Dan Pengembangan strategi
Pembelajaran IPS Yang SECARA
paradigmatik potensial untuk review mewadahi BERBAGAI esensi Inovasi hearts
praksis Pendidikan IPS.
Untuk ITU hearts artikel Suami dibahas butir-butir Mengenai: Perkembangan
Pemikiran IPS SECARA Umum,
KONSEP IPS Mengacu PADA UU No 20 Tahun 2003, Paradigma Pembelajaran
IPS Untuk Pendidikan
Dasar Dan Menengah, Dan Tantangan Pendidikan IPS KE Depan
Perkembangan Pemikiran TENTANG Pendidikan IPS
SECARA konseptual Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia TIDAK Bisa
dipisahkan Dari
Perkembangan Pemikiran Sosial Yang Berkembang SECARA
universal. SEBAGAI pilar historisepistemologis studi Pertama sosial, Berupa Suatu Definisi akademik
TENTANG IPS,
Telah dipancangkan Diposkan Edgar Bruce Wesley PADA Tahun 1937 (Barr,
Barth, & Shermis, 1977: 1-2)
Yaitu ... Studi Sosial adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan
pedagogis. Maksudnya,

bahwa Studi Sosial merupakan ilmu-ilmu sosial Yang disederhanakan untuk review
tujuan
Pendidikan. Pengertian Suami hearts dibakukan kemudian Amerika Serikat
Standard Pendidikan
Terminologi untuk Kurikulum dan Instruksi (Barr et al, 1977: 2). SEBAGAI
berikut The IPS
terdiri dari aspek-aspek sejarah, ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi,
psikologi, geografi, dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan
instruksional di
sekolah dan perguruan tinggi. Artinya, bahwa studi sosial berisikan ASPEKASPEK ilmu Sejarah, ilmu
Ekonomi, ilmu politik, sosiologi, Antropolgi, psikologi, ilmu geografi, dan Filsafat,
Yang hearts Praktek
diseleksi untuk review tujuan Pembelajaran di sekolah dan DI Perguruan Tinggi.
Studi Pengertian Awal sosial tersebut menyiratkan: Pertama, studi
sosial merupakan
Disiplin ATAU sosial turunan Dari ilmu-ilmu * Menurut Welton Dan Mallan
(1988: 14) SEBAGAI keturunan
dari ilmu-ilmu sosial; kedua, Disiplin Suami dikembangkan untuk review
memenuhi tujuan
Pendidikan / Pembelajaran, baik PADA Tingkat Persekolahan maupun Tingkat
Pendidikan Tinggi; Dan
Ketiga, ASPEK-ASPEK Dari masing-masing Disiplin ilmu sosial ITU Perlu
diseleksi Sesuai DENGAN tujuan
tersebut.
Dalam perjalanannya IPS Bidang Ternyata Suami didera Diposkan masalah
ketakmenetuan,
Yang PIONIR Diposkan IPS Edgar Bruce Wesley (hearts Barr et al, 1978: iv)
bahwa dikemukakan
Bidang studi sosial telah lama menderita definisi yang bertentangan, sebuah
fungsi yang tumpang tindih, dan
kebingungan filsafat ". Keadaan ITU diniliai Telah
menimbulkan "ketidakpastian; ... Diabadikan
keraguan; ... Menghambat penyatuan; ... Dan tertunda kemajuan. Keadaan Yang
ditandai DENGAN
ketakmenentuan, ketakberkeputusan, ketakbersatuan, Dan ketakmajuan tersebut
Dirasakan terutama
PADA periode 1940-1970-an. PADA Tahap ITU, seperti Diposkan digambarkan
Barr et al, (1977: 35-46), sosial
Studi menjalani periode Yang Sangat Sulit.
PADA periode 1940-1950-an besarbesaran mendapat Serangan hampir Dari Segala
Penjuru, Yang PADA
dasarnya berkisar PADA Pertanyaan Mesti tidaknya "ilmu sosial" menanamkan
Nilai Dan SIKAP

demokrasi pemuda Kepada para. Persoalan ITU Tumbuh SEBAGAI shalat Satu
Dampak Dari Perang sipil
Yang berkepanjangan, Yang PADA gilirannya melahirkan Tuntutan Bagi sekolah
untuk review mengajarkan
Pengetahuan, keterampilan, Dan SIKAP Yang diperlukan untuk review
berpartisipasi hearts 'masyarakat Yang
demokratis. Tuntutan tersebut Telah mendorong muculnya Upaya pemberian
Tekanan PADA
pentingnya PENGAJARAN Sejarah, Berupa Fakta-Fakta Sejarah Yang Perlu
mendapat Perhatian;
Kelembagaan Pemerintahan amerika; Dan analisis rinci Mengenai Konstitusi
amerika. PADA Saat ITU
Proses pembelajarannya Sangat KUAT menekankan PADA mata Pelajaran sosial
Yang terpisah-pisah,
memorisasi Informasi faktual, Dan Transmisi SECARA TIDAK KRITIS Dari
Nilai-Nilai budaya Terpilih.
Halaman 3

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


3
PADA dasawarsa 1960-an, Timbul Suatu Akademis Gerakan Yang mendasar hearts
Pendidikan, Yang SECARA Khusus DAPAT dipandang SEBAGAI Suatu revolusi
hearts IPS, Yang
dipelopori Diposkan para sejarahwan Dan Ahli ilmu-ilmu sosial. Kedua Kelompok
Ilmuwan tersebut
nampaknya terpikat Diposkan IPS, ANTARA berbaring KARENA PADA Saat ITU
Pemerintah federal amerika
dana menyediakan Yang Sangat gede Kurikulum Pengembangan untuk
review. Mencari Google Artikel Dukungan dana
tersebut para Ahli Dari BERBAGAI Disiplin bekerjasama untuk review
mengembangkan Proyek Kurikulum Dan
memproduksi Bahan belajar innovatif Dan menantang hearts skala Anda Yang
gede. Gerakan Akademis
tersebut dikenal SEBAGAI Gerakan studi sosial baru. Namun demikian Sampai
dasawarsa 1970sebuah Ternyata gagasan untuk review get studi sosial baru Suami Belum Menjadi
Kenyataan Penuh.
Isu Yang Terus menerpa IPS Sampai PADA Saat ITU Adalah Mengenai Perlu
tidaknya
indoktrinasi, tujuan Pembelajaran Yang saling bertentangan, Dan pertikaian
Mengenai isi
Pembelajaran.
Jika Dilihat SECARA keseluruhan hearts periode 1940-1960, seperti ditegaskan
Diposkan Barr et al

(1977: 36) Yang Sangat menonjol Terjadi, Adalah terjadinya tarik menarik
ANTARA doa visi IPS.
Di Satu pihak, adanya Gerakan untuk review mengintegrasikan BERBAGAI
Disiplin ilmu sosial untuk review tujuan
pendidikan kewarganegaraan Yang Terus Bergulir Sampai mencapai Tahap Yang
LEBIH Canggih. Di berbaring pihak,
Terus bergulirnya Gerakan pemisahan BERBAGAI Disiplin ilmu sosial Yang
cenderung memperlemah
konsepsi ilmu sosial pendidikan. Hal tersebut ANTARA berbaring merupakan
Dampak Dari BERBAGAI
Penelitian Yang dirancang untuk review mempengaruhi Kurikulum sekolah,
terutama Yang berkenaan DENGAN
pengertian Dan SIKAP Siswa. Selain ITU, HAL tersebut JUGA SEBAGAI
pengaruh Dari Opini public Yang
berkaitan DENGAN Dampak Perang Dunia II, Perang Dingin, Dan Perang Korea,
Serta Kritik public
Terhadap Kenyataan Belum terwujudnya gagasan John Dewey TENTANG
Pengembangan kemampuan
Berpikir Kritis hearts Praktek Pendidikan Persekolahan.
PADA Tahun 1955, seperti diungkapkan Diposkan Barr et al (1977: 37)
Sesungguhnya Telah Terjadi
terobosan Yang Berupa gede Inovasi Maurice Berburu Dan Lawrence Metcalf
Yang Mencoba Melihat hal
Cara baru hearts pengintegrasian Pengetahuan Dan keterampilan ilmu sosial untuk
review tujuan kewarganegaraan
pendidikan. Program bahwa Dikemukakan studi di sosial sekolah seyogyanya
diorganisasikan
Bukan hearts Bentuk Pembelajaran ilmu sosial Yang terpisah-pisah, tetapi
diorientasikan Kepada
daerah tertutup ATAU masalah-masalah Yang tabu hearts 'masyarakat, seperti seks
ISU TENTANG,
patriotisme, Ras Dan lain-berbaring Yang biasanya Penuh DENGAN prasangka,
ketidaktahuan, mitos, Dan
Kontroversi untuk review diubah KE Arah Yang bersifat refleksi rasional. Mencari
Google Artikel Cara IPS ITU Mulai
diarahkan Kepada Upaya guna melatih para Siswa untuk review DAPAT
mengambil Keputusan Mengenai
masalah-masalah public. Disiplin ilmu-ilmu sosial Diakui Sangat berguna hearts
memberikan Fakta
yang Benar, Dan Teori, Serta Prinsip Yang DAPAT digunakan hearts Proses
Pengambilan Keputusan.
IPS Kecenderungan untuk review melatih keterampilan "berpikir reflektif"
ini, demikian
Diposkan ditekankan Barr et al (1977: 37) diperkuat Diposkan gagasan Shirley
Engle Yang PADA Tahun 1960

buku Keputusan menerbitkan Keputusan: The Heart of Social Science


Instruksi Yang SECARA mendasar
Dan tegas merefleksikan gagasan John Dewey TENTANG Pendidikan Berpikir
Kritis.
Tekanan perubahan berbaring Yang JUGA Cukup Dahsyat Muncul PADA Tahun
1957 hearts Bentuk
Upaya komprehensif untuk review mereformasi IPS. Yang Menjadi pemicu Dan
pemacu perubahan
tersebut Adalah keberhasilan Rusia meluncurkan Sputnik Yang Telah MEMBUAT
amerika Menjadi
Panik Dan merasa JAUH Tertinggal Dari Rusia, Dan dipublikasikannya hasil
temuan Penelitian doa orangutan dosen
Purdue University, HH, Remmers Dan DH Radles Yang dikenal DENGAN Purdue
Opini Poll.
Penelitian DENGAN sampel Anak Usia sekolah Suami menyimpulkan HAL-HAL
SEBAGAI berikut. Pertama,
Hanya 35% pemuda Dari Yang Percaya bahwa surat kabar Perlu diijinkan untuk
review menerbitkan Apa Saja
Halaman 4

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


4
Yang diinginkannya; kedua, sebesar 34% Percaya bahwa Pemerintah perlu
melarang sebagian orangutan
berbicara untuk review; Ketiga, sebesar 26% Percaya bahwa Polisi Perlu diijinkan
untuk review menggeledah rumah
Jaminan Tanpa Seseorang; keempat, sebesar 25% merasakan bahwa beberapa
Kelompok TIDAK Perlu
diijinkan Pertemuan mengadakan. Hasil Penelitian tersebut dinilai SEBAGAI
shalat Satu Kegagalan Dari
IPS Yang bersifat terpusat konten-DENGAN Dominasi
pendekatan ekspositori, Yang
Sekaligus Memberi Petunjuk perlunya perubahan Pembelajaran IPS Menjadi
Pembelajaran
Yang berorientasi Kepada terpadu, pertanyaan reflektif, dan berpusat
masalah (Barr et al, 1977: 4142). Kesemua ITU Telah memperkuat munculnya Gerakan studi sosial baru.
Gerakan studi sosial baru Yang DAPAT dipandang SEBAGAI pilar kedua hearts
Perkembangan Epistemologi IPS PADA Tahun 1960-an ITU, JUGA bertolak Dari
KESIMPULAN
bahwa studi sosial sebelumnya dinilai Sangat TIDAK Efektif hearts mengajarkan
substansi Dan
mempengaruhi perubahan SIKAP Siswa. Oleh KARENA ITU para Ilmuwan,
hearts HAL Suami sejarahwan Dan

Ahli ilmu-ilmu sosial padu bersatu untuk review


Bergerak IPS meningkatkan taraf yang lebih tinggi Kepada
tingkat mengejar intelektual (Barr et al, 1977: 42) yakni mempelajari ilmu sosial
SECARA mendasar.
Mencari Google Artikel orientasi baru tersebut, Maka dimulailah era baru
Pembelajaran pendidikan ilmu sosial.
Gerakan tersebut dipacu LEBIH KUAT Diposkan Pemikiran Jerome Bruner
DENGAN bukunya The
Proses Pendidikan Yang DENGAN tegas berargumentasi bahwa subjek dapat
diajarkan
efektif dalam beberapa bentuk intelektual jujur untuk setiap anak pada setiap tahap
pembangunan (Barr et al,
1977: 43). Pandangan Suami Ternyata Sangat mempengaruhi Pikiran Dan SIKAP
para sejarahwan Dan Ahli
ilmu sosial, Dan kemudian mereka berargumentasi Mengapa Harus bersusah payah
IPS mengembangkan, Bila memang KONSEP, generalisasi, Teori, Dan Metode,
Serta modus
Akademis Disiplin DAPAT diajarkan Kepada Anak Dalam BERBAGAI Tingkat
Usia.
Atas dasar dasar postulat Yang diilhami Teori Bruner tersebut, PADA akhirnya para
sejarahwan, Ahli
ilmu sosial, Dan Pendidik Sepakat untuk review melakukan
reformasi IPS DENGAN menggunakan
Cara Yang BERBEDA Dari sebelumnya. Pendekatan tersebut ditempuh melalui
Pengembangan
Kurikulum sekolah. Sekelompok Pendidik, Ahli psikologi, Dan Ahli ilmu sosial
SECARA Bersama-sama
mengembangkan Bahan belajar berdasarkan temuan Penelitian dan Teori belajar,
kemudian
diujicobakan di Lapangan, selanjutnya direvisi, Dan PADA akhirnya
disebarluaskan untuk review digunakan
hearts skala Anda Yang LEBIH gede hearts halaman WordPress Persekolahan. Era
PADA ITU tercatat Lebih Dari 50 Proyek
IPS Pengembangan Kurikulum dan bahan belajar, termasuk di dalamnya Proyek
Yang
Mencoba merintis studi sosial pengintegrasian pendidikan
kewarganegaraan tujuan untuk review..
Seperti direkam Diposkan Barr et al (1977: 43-44) dari BERBAGAI Penelitian dan
Pengembangan ITU
para Ahli menemukan Kenyataan Betapa sukarnya mengoperasionalkan Teori
Bruner tersebut.
Berkaitan ITU DENGAN hal, hearts tulisannya Konsep Struktur dari
Disiplin, Joseph J.
Schwab menegaskan bahwa ... ada yang nyata dan asli perbedaan antara
fenomena yang berbeda.

Oleh KARENA ITU SETIAP Disiplin bersifat unik, KARENA ITU seyogyanya
HAL ITU diajarkan terpisah SECARA.
Pandangan Suami Terus Bergulir Dan seterusnya mendorong timbulnya Upaya
untuk review mentransformasikan
IPS KE hearts ilmu sosial Dan mengajarkannya SEBAGAI Disiplin Akademis
Yang
terpisah. Gerakan Inilah Yang mendorong berdirinya The Social Science
Konsorsium Pendidikan
(SSEC), Yang kemudian bukunya menerbitkan Yang Konsep Pertama dan Struktur
di New
Ilmu Sosial Kurikulum. Para Pakar SSEC Sepakat bahwa Struktur Disiplin
Akademis memiliki doa
Komponen, yakni: ... konsep dasar dan generalisasi disiplin, dan metode,
prosedur, dan model yang diperlukan untuk mengembangkan dan merevisi
fundamental ini ". Hal Memberi Suami
implikasi PADA Bahan belajar studi sosial baru Yang Harus dirancang untuk
review membelajarkan
Halaman 5

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


5
Siswa guna Menguasai konsep dan metode penyelidikan yang digunakan oleh para
sejarawan dan ilmuwan sosial
untuk menghasilkan pengetahuan (Barr et al, 1977: 45).
PADA Akhir dasawarsa 1960-an tercatat (Barr, et al, 1977: 45) adanya perubahan
orientasi
PADA Disiplin akademik Yang terpisah-pisah KE Suatu Upaya untuk review
Mencari Hubungan interdisipliner.
Untuk INI Studi Sosial Kurikulum Center di Syracuse mengidentifikasi 34
KONSEP dasar dasar Yang
digali Dari sejumlah Disiplin ilmu sosial Yang dinilai Perlu untuk review diajarkan
di sekolah. Hal Memberi Suami
Petunjuk terjadinya Rekonsiliasi para Ahli ilmu sosial DENGAN Kelompok Yang
menekankan "sosial
Studi "PADA" pendidikan kewarganegaraan ". PADA masa itulah Paul R.Hanna
merintis Pengembangan
Kurikulum Yang bertolak Dari "dasar aktivitas manusia" Dan BERHASIL
menghimpun Lebih Dari 3000
generalisasi Yang relevan, Yang digali Dari BERBAGAI Disiplin ilmu sosial.
PADA dasawarsa 1970-an (Barr et al: 1977: 46) Terjadi pertumbuhan IPS Yang
Serupa DENGAN Perkembangan sebelumnya DENGAN hasilnya hampir SEMUA
projek Kurikulum
menitikberatkan proses penyelidikan PADA, pengambilan keputusan, pertanyaan
nilai, dan berorientasi siswa

masalah. Namun demikian hasil temuan studi menjabarkan Mengenai Kurikulum


Dan Pembelajaran tersebut Ternyata
Sangat mengejutkan. Para Ahli Ternyata get KESIMPULAN Yang sama yakni,
terlepas Dari
Upaya Terbaik Dari para Pendidik Dan besarnya mencakup biaya Yang Diposkan
dikeluarkan Pemerintah, Ternyata ...
sekolah tidak membaik - Ternyata Belum Banyak Terjadi perubahan di sekolah
(Barr et
al, 1977: 48).
Selanjutnya Perkembangan, yakni ANTARA Tahun 1976-1983, seperti
dikemukakan Diposkan
Stanley (1985: 310) ... pendidikan IPS adalah bidang banyak definisi bersaing dan
alasan-alasan. Hal tersebut memang sejalan DENGAN APA Yang Dilihat Dan
dialami Diposkan Wesley (hearts
Barr, Barth, & Shermis, 1978: iv) Yang Telah mencatat PENGGUNAAN
Istilah IPS SEBAGAI
ilmu-ilmu sosial, pelayanan sosial, sosialisme, radikal pemikiran sayap kiri,
reformasi sosial, anti sejarah,
penyatuan mata pelajaran sosial, lapangan, federasi, kurikulum terintegrasi,
reformasi pro-anak, dan
inovasi kurikulum. Terlepas Dari adanya aneka PENGGUNAAN pengertian
tersebut, ditegaskan
bahwa Inti dari ilmu sosial adalah hubungan; hubungan premarily antara dan di
antara
manusia. Sedangkan jika Dilihat Dari visi, missi, Dan strateginya, Barr et al (1978:
17-19) sosial
Studi DAPAT dikembangkan hearts Tiga Tradisi, yakni Ilmu Sosial Diajarkan
sebagai Kewarganegaraan
Transmisi, Ilmu Sosial Diajarkan sebagai Ilmu Sosial, dan Ilmu Sosial Diajarkan
sebagai Reflektif
Kirim. Sedangkan Definisi baru Yang diajukan Yang DAPAT dipandang SEBAGAI
pilar Ketiga
Epistemologi IPS Adalah SEBAGAI berikut.
Ilmu Sosial merupakan integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan hummanities untuk
keperluan
instruksi dalam pendidikan kewarganegaraan. Kami menekankan 'integrasi', untuk
studi sosial
adalah satu-satunya bidang yang sengaja mencoba untuk memanfaatkan, secara
terpadu,
data dari sceinces sosial dan wawasan hummanities. Kami menekankan
'kewarganegaraan', untuk studi sosial ', meskipun perbedaan dalam orientasi,
pandangan,
tujuan, dan metode guru, hampir secara universal dianggap sebagai persiapan
untuk

kewarganegaraan dalam demokrasi (Barr et al, 1978: 18) - (Penulis cetak Dari
Tebal)
Definisi IPS Dan pengindentifikasian IPS KE hearts Tiga Tradisi pedagogis
tersebut di differences DAPAT dianggap SEBAGAI pilar Utama Dari studi
sosial PADA dasawarsa 1970-an.
Dalam Definisi tersebut tersurat Dan tersirat beberapa hal. Pertama, studi
sosial Suatu merupakan
Sistem; kedua, IPS missi Utama Adalah Pendidikan Kewarganegaraan hearts Suatu
'masyarakat Yang demokratis; Ketiga, Sumber Utama IPS Konten Adalah ilmuilmu sosial Dan
Halaman 6

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


6
hummanities, Dan keempat, hearts Upaya penyiapan Warga Negara Yang
demokratis Terbuka
kemungkinan Perbedaan hearts orientasi, Dan Pengembangan strategi
Pembelajaran. Jika Dilihat LEBIH JAUH, adanya
Variasi Tiga Tradisi sosial studi menyiratkan bahwa dimanapun Terbuka
kemungkinan untuk review
mengembangkan ilmu sosial differences dasar dasar shalat Satu Tradisi ATAU
Kombinasi doa ATAU SEMUA
Tradisi. Masing-masing Tradisi tersebut SECARA Singkat DAPAT dijelaskan
SEBAGAI berikut.
Tradisi Pertama, Ilmu Sosial Diajarkan sebagai Kewarganegaraan
Transmisi merujuk Pada Suatu
Modus Pembelajaran sosial Yang bertujuan untuk review Warganegara
mengembangkan Yang baik, Yang
ditandai Diposkan Ciri-Ciri: ... sesuai dengan parctices diterima tertentu,
memegang keyakinan tertentu, setia kepada
nilai-nilai tertentu, berpartisipasi dalam kegiatan tertentu, dan sesuai dengan
norma-norma yang sering lokal di
karakter (Barr et al, 1978: 22). Oleh KARENA ITU tujuan Dari Tradisi Suami
Adalah mengembangkan sebuah
patriotisme beralasan; pemahaman dasar dan apresiasi (Amerika) nilai-nilai,
lembaga, dan
praktek; identitas pribadi dan integritas dan kewarganegaraan yang bertanggung
jawab; pemahaman dan apresiasi
dari (Amerika) warisan; partisipasi demokratis aktif; kesadaran masalah sosial,
dan
cita-cita yang diinginkan, sikap, dan keterampilan perilaku (Barr et al, 1978:
47). Dalam Ungkapan berbaring, Tradisi Suami
bertujuan untuk review Karakter mengembangkan Warganegara yang Baik Sesuai
DENGAN Nilai Dan norma
Yang Telah diterima SECARA baku hearts Suatu gatra.

Tradisi kedua, Ilmu Sosial Diajarkan sebagai Ilmu Sosial merupakan modus
Pembelajaran
sosial Yang JUGA mengembangkan Karakter Warganegara Yang baik, Yang
ditandai Diposkan bawah penguasaan
cara berpikir dari disiplines ilmu sosial; bahwa cara berpikir ini adalah
digeneralisasikan; dan memiliki
belajar itu dia akan mengerti dengan benar, menghargai dalam, menyimpulkan
dengan hati-hati, dan menyimpulkan secara logis (Barr
et al, 1978: 23-24). Hal tersebut dilandasi Diposkan Kepercayaan bahwa ... jika
seorang siswa memperoleh kebiasaan
keberatan dan pola pemikiran yang terkait dengan disiplin ilmu sosial tertentu, dia
akan menjadi
lebih diskriminatif, membuat keputusan kebijakan sosial yang lebih baik pribadi
maupun, dan akhirnya
memahami struktur dan proses masyarakat kita (Barr, et al, 1978: 71). Dengan
kata berbaring Tradisi
Suami memusatkan Perhatian PADA Upaya Pengembangan Karakter Warganegara
Yang baik, Yang ANTARA
berbaring ditandai Diposkan kemampuannya hearts Melihat hal Dan Mengatasi
masalah-Maslah sosial Dan pribadi
DENGAN menggunakan Visi dan Cara kerja para Ilmuwan sosial.
Tradisi Ketiga, Ilmu Sosial Diajarkan sebagai Reflektif Kirim merupakan modus
Pembelajaran
sosial Yang menekankan PADA HAL Yang JUGA sama, yakni Pengembangan
Warganegara yang Baik
Dengan Kriteria Yang BERBEDA, Yaitu Dilihat Dari kemampuannya ... untuk
terlibat dalam proses yang berkelanjutan
dari proses klarifikasi struktur mereka sendiri nilai (Barr, et al, 1978:
27) menjelaskan. Oleh KARENA ITU
tujuan Utama Dari radisi Suami Adalah ... peningkatan keputusan siswa membuat
kemampuan, untuk
pengambilan keputusan adalah kebutuhan yang paling penting kewarganegaraan
dalam demokrasi politik (Barr, et al,
1978: 111). Dengan kata berbaring Tradisi Suami memusatkan Perhatian PADA
Pengembangan Karakter
Warganegara yang Baik DENGAN Ciri pokonya Mampu mengambil
Keputusan. Selain Ketiga Tradisi
tersebut Muncul JUGA doa Tradisi baru yakni studi sosial sebagai kritikus
sosial Dan studi sosial sebagai anak
pembangunan. Namun kedua Tradisi baru tersebut Sesungguhnya masih bisa
diakomodasikan KE
hearts Tiga Tradisi Utama yakni kritik sosial DAPAT dimasukkan KE hearts
Tradisi ilmu sosial Dan
perkembangan anak Bisa dimasukkan KE hearts Tradisi transmisi
kewarganegaraan.

PADA dasawarsa 1980-an IPS Perkembangan ditandai Diposkan Lahirnya doa


Dokumen
Laporan Akademis yakni Dewan Nasional untuk Ilmu Sosial Task Force on
Lingkup dan
Urut Yang berjudul In Search of a Lingkup dan urutan Studi Sosial (NCSS, 1983)
Dan A
Laporan Satuan Tugas Kurikulum Komisi Nasional Ilmu Sosial di Sekolah
Yang berjudul Charting Course A: Ilmu Sosial untuk 21
st
Century (NCSS, 1989). Kedua Dokumen
tersebut DAPAT dipandang SEBAGAI pilar epistemologis ilmu sosial keempat
Dan Kelima.
Halaman 7

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


7
Laporan Pertama menghasilkan Jelasnya, tujuan, lingkup, Dan Urutan materi
Mulai dari
TK Sampai DENGAN Kelas XII; DISETOR keyakinan demokratis dan nilainilai; Keterampilan DISETOR daripada di dalam
Ilmu Sosial Kurikulum. Definisi Ilmu Sosial Yang diajukan Adalah SEBAGAI
berikut.
Studi Sosial adalah subjek dasar dari K-12 kurikulum yang (1) berasal tujuannya
dari sifat kewarganegaraan dalam masyarakat demokratis yang berhubungan erat
dengan lainnya
bangsa dan bangsa di dunia; (2) menarik isinya terutama dari sejarah,
ilmu sosial, dan dalam beberapa hal dari hummanities dan ilmu pengetahuan; dan
(3)
diajarkan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi, sosial, dan budaya
pengalaman dan tingkat perkembangan peserta didik (NCSS, 1983: 251)
Sedangkan tujuannya dirumuskan SEBAGAI berikut.
Program Ilmu Sosial memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan orang muda
untuk mengidentifikasi,
memahami, dan bekerja untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa
semakin yang beragam kami
dan dunia saling ketergantungan. Selama beberapa dekade terakhir, profesional
konsensus telah bahwa program tersebut harus mencakup tujuan dalam bidangbidang
pengetahuan, nilai-nilai demokrasi, dan keterampilan. Program yang
menggabungkan akuisisi
pengetahuan dan keterampilan dengan penerapan nilai-nilai demokrasi untuk
hidup melalui
partisipasi sosial menyajikan keseimbangan yang ideal dalam studi sosial. Sangat
penting bahwa
ini tujuan utama dilihat sebagai sama pentingnya. Hubungan antara

pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan adalah salah satu saling mendukung


(NCSS, 1983: 251)
Jika Dilihat Dari Jelasnya Dan tujuannya, "ilmu sosial" * Menurut versi NCSS
1983 tersebut
menyuratkan Dan menyiratkan beberapa HAL Penting .. Pertama, IPS mata
merupakan
Pelajaran Dasar di Seluruh Jenjang Pendidikan Persekolahan. Kedua, tujuan Utama
mata Pelajaran Suami
ialah mengembangkan Siswa untuk review Menjadi Warganegara Yang memiliki
Pengetahuan, Nilai, SIKAP,
Dan keterampilan Yang memadai untuk review berperan Serta hearts Kehidupan
demokrasi 'Ketiga, Konten
pelajarannya digali Dan diselekasi Dari Sejarah dan ilmu sosial, Serta hearts
Banyak Dari HAL
humaniora Dan Sains. Keempat, pembelajarannya menggunakan Cara-Cara Yang
membangkitkan
Kesadaran pribadi, Kemasyarakatan, budaya Pengalaman, Dan Pengalaman Pribadi
Siswa. Kesemua
ITU mencerminkan visi, missi, Dan Pengembangan strategi Yang senapas
DENGAN APA Yang Telah diajukan Diposkan Barr
dkk (1978) Yang Penulis pandang SEBAGAI pilar Ketiga IPS ITU, Yang
selanjutnya dikokohkan
Menjadi pilar keempat. Hal tersebut mencerminkan bahwa Sekaligus PADA
dasawarsa 1980-an Telah
Terjadi kristalisasi Pemikiran IPS Yang LEBIH padat Dan Telah mencairnya
masalah
ketakmenentuan, ketakberkeputusan, ketakbersatuan, Dan ketakmajuan hearts
Perkembangan
sosial studi PADA 4-5 dasawarsa sebelumnya.
Kemajuan tersebut tidaklah Bebas Dari Kritik, Malah Muncul BERBAGAI Kritik
Yang
dikemukakan DENGAN tegas (NCSS, 1983: 263-273). Kritik Pertama
dikemukakan Diposkan R.Freeman
Puntung Yang menilai menilai tujuan studi sosial SEBAGAI Itu lebih dari
membayar layanan bibir ke
tujuan kewarganegaraan ". Sedangkan James P.Shaver mengingatkan bahwa ...
kesulitan dalam mempersiapkan
ruang lingkup dan urutan pernyataan yang memadai yang besar, ITU untuk
review, Katakan besarbesaran, diperlukan ... cukup
pendanaan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Di Lain pihak, Ronald
G.Helms, Melihat hal bahwa lingkup Dan Urutan
Bahan tersebut Hanya diperlukan Diposkan School District Yang memang ...
punya waktu dan tidak pula
sumber daya untuk mengembangkan alternatif yang baik. SEMENTARA ITU
Geraldine Hellman-Rosenthal mengingatkan

Halaman 8

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


8
Betapa Telah berkembangnya Penelitian psikologi TENTANG Perkembangan
Anak. KARENA ITU, besarbesaran
mengatakan: Tampaknya bahwa setiap upaya untuk memberikan bimbingan pada
lingkup ilmu sosial dan
Urutan harus mencerminkan perkembangan ini. Di Lain pihak, Yesus Garcia
menilai Laporan tersebut
SEBAGAI ... dokumen tampaknya menjadi reaksi daripada pernyataan pada ilmu
sosial. Ia LEBIH
lanjut menilai bahwa Laporan tersebut SEBAGAI ... dokumen penting dan tepat
waktu. Namun
demikian, ditegaskannya bahwa Dokumen tersebut seyogyanya ... tidak diberi
label sebagai final, kata tetap
kurikulum IPS, dipertegas demikian Oleh Louis Grigar.
Dalam Laporan NCSS kedua, Yang Penulis pandang SEBAGAI pilar
epistemologis sosial
Studi Kelima, yakni Charting Course A: .. Tampak Jelas Upaya untuk review
mempertegas visi, missi, Dan
Pengembangan strategi "ilmu sosial" hearts Laporan Pertama Cakupan dan Urutan
.... * Menurut Laporan tersebut,
untuk review Abad KE 21, kurikulum IPS "seyogyanya memiliki Ciri-Ciri PADA
menitikberatkan
... Peran warga dalam demokrasi "; memberikan "... konsisten dan kumulatif
belajar dari
TK sampai 12
th
kelas "; menuntut "... sejarah dan geografi harus menyediakan matriks atau
kerangka kerja untuk studi sosial; kurkulum memusatkan Bukan Hanya PADA "...
peradaban utama dan
masyarakat; mengembangkan Jaringan keterkaitan ilmu sosial DENGAN ...
hummanities dan alami
dan ilmu fisik; menempatkan Konten untuk review TIDAK diperlakukan
SEBAGAI HAL Yang harusa
Dan diterima diingat; menuntuk penerapan Proses belajar Interaktif, seperti ...
membaca, menulis,
mengamati, berdebat, bermain peran atau simulasi, bekerja dengan data statistik
dan menggunakan pemikiran kritis
keterampilan; memanfaatkan BERBAGAI Media Dan Sumber; pemberian
Dukungan Dari Seluruh Jajaran
PENGELOLA Pendidikan; Dan menempatkan pengetahuan penting hearts
Pembelajaran di SETIAP Jenjang
Pendidikan Persekolahan.

Sedangkan Yang Menjadi tujuan Dari Sosial Studi Pendidikan Adalah


mengembangkan
karakteristik Warga Negara SEBAGAI berikut.
(1) tanggung jawab Civic dan partisipasi masyarakat aktif. (2) Perspektif sendiri
pengalaman hidup sehingga mereka melihat diri mereka sebagai bagian dari
petualangan manusia yang lebih besar di
waktu dan tempat. (3) Sebuah pemahaman kritis terhadap sejarah, geografi,
ekonomi,
lembaga-lembaga politik, dan sosial, tradisi, dan nilai-nilai Amerika Serikat
sebagai
dinyatakan dalam kesatuan dan keragaman mereka. (4) Pemahaman tentang
orang lain
dan kesatuan dan keragaman sejarah dunia, geografi, lembaga, tradisi dan
nilai-nilai. (5) sikap kritis dan perspektif analitis yang tepat untuk analisis
kondisi manusia (NCSS, 1989: 6).
Dilihat Dari karakteristik Dan tujuannya, studi sosial ATAU pendidikan IPS Yang
dipikirkan untuk review Abad KE 21 Tampak Masih menempatkan Proses
Pendidikan Kewarganegaraan ATAU
yakni pendidikan kewarganegaraan Pengembangan tanggung jawab sipil
dan SEBAGAI partisipasi masyarakat aktif
shalat Satu esensinya. Esensi Yang lainnya Adalah Pengembangan kemampuan
sosial Yang
berkenaan DENGAN visi TENTANG Pengalaman hidupnya, Kritis Terhadap
pemahaman ilmu-ilmu sosial,
pemahaman Manusia hearts Konteks persatuan hearts Perbedaan, Dan analisis
Kritis Terhadap
keadaan Manusia Kehidupan. Hal inisial mengadung arti LEBIH memantapkan
Pemikiran Yang memang
Telah mengkristal sebelumnya, sebagaimana Telah dikemukakan hearts Dokumen
NCSS (1983)
TENTANG Cakupan dan Urutan ....
Bagaimanakah selanjutnya Perkembangan Pemikiran Mengenai "ilmu
sosial tersebut?
PADA Tahun 1992, Direksi Dewan Nasional untuk Studi Sosial mengadopsi
Visi terbaru Mengenai studi sosial, Yang kemudian Diterbitkan hearts Dokumen
Resmi NCSS PADA
Halaman 9

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


9
Tahun 1994 dengan judul Harapan Keunggulan: Standar Kurikulum Studi Sosial.
Dokumen Suami nampaknya Yang sedang Mewarnai Pemikiran Dan praksis sosial
studi di amerika
Sampai Serikat DENGAN sebelumnya Saat ini. Di hearts Dokumen tersebut
(NCSS, 1994: 3) diadopsi pengertian

IPS SEBAGAI berikut.


IPS adalah studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk
mempromosikan kompetensi sipil. Dalam program sekolah, studi sosial
memberikan
terkoordinasi, studi sistematis menggambar atas disiplin ilmu seperti antropologi,
arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik,
psikologi, agama, dan sosiologi, sebagai ela konten yang sesuai dari
humaniora, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Tujuan utama dari sosial
Studi adalah untuk membantu kaum muda mengembangkan kemampuan untuk
membuat informasi dan beralasan
keputusan untuk kebaikan masyarakat sebagai warga negara dari, masyarakat
demokratis budaya yang beragam
di dunia saling tergantung. (Cetak Penulis Dari Tebal.)
SECARA esensial, pengertian di differences mengandung visi, missi Dan
Pengembangan strategi Pendidikan sosial
Studi Yang mengokohkan kristalisasi Pemikiran Yang LEBIH padat Dan kohesif
Dari para Pakar Dan
praktisi Yang tergabung hearts NCSS, Yang SECARA sosial akademik Sangat
berpengaruh di amerika
Serikat, Yang JUGA biasanya Memberi Dampak Yang signifikan Terhadap
Pemikiran Dan praksis hearts
Bidang ITU di gatra lain. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa hearts doa dasawarsa
terakhir di 1980
Dan 1990-an, Pemikiran Mengenai "ilmu sosial" Yang sebelumnya dilanda
penyakit
ketakmenentuan, ketakberkeputusan, ketakbersatuan, Dan ketakmajuan, seperti
Telah dibahas PADA
Awal bab Suami, pagar TIDAK SECARA konseptual Telah DAPAT diatasi. Hal
inisial, Penulis Pikir, merupakan
Suatu Kemajuan gede hearts Epistemologi Disiplin Pendidikan IPS. Mencari
Google Artikel pula demikian,
DAPAT diperkirakan bahwa Pemikiran tersebut akan Banyak Mewarnai Pemikiran
Dan praksis
Pendidikan "ilmu sosial" di Konsultasi Kesehatan, Hukum Dan Negara lainnya
PADA dasawarsa Awal Abad KE 21
sekarang.
SEBAGAI rambu-rambu hearts Rangka mewujudkan visi, missi, Dan
Pengembangan strategi baru IPS
tersebut, NCSS (1994) menggariskan HAL-HAL SEBAGAI berikut:
Pertama, Program "ilmu sosial" mempunyai tujuan pokok ... ..the promosi sipil
kompetensi - yang merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dibutuhkan siswa untuk dapat mengasumsikan
'kantor warga' (Thomas Jefferson menyebutnya) di republik demokrasi kita (NCSS,
1994: 3). Di

here, Kembali ditegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan, Yang SECARA


tersurat dikatakan
SEBAGAI Pengembangan kompetensi kewarganegaraan ATAU kemampuan
SEBAGAI Warga Negara Yang
memerlukan Pengetahuan, keterampilan, Dan SIKAP untuk review DAPAT
berperanserta hearts Kehidupan
demokrasi. Walaupun demikian ditegaskan bahwa Pengembangan kompetensi
kewarganegaraan bukanlah ITU
Hanya Menjadi tanggung jawab Dari studi sosial. Yang dimaksudkan Adalah,
bahwa esensi tujuan
tersebut LEBIH Diutamakan hearts IPS daripada hearts Bidang lain.
Kedua, Program studi sosial hearts Dunia Pendidikan Persekolahan, Mulai dari
Pendidikan
taman kanak-kanak Sampai DENGAN Pendidikan Menengah, ditandai Diposkan
keterpaduan ... pengetahuan,
keterampilan, dan sikap di dalam dan di seluruh disiplin ilmu (NCSS, 1994:
3). Hal inisial Memberi dasar dasar bahwa
Pendidikan IPS memiliki doa alternatif, yakni Yang bersifat monodisipliner Dan
multidesipliner. PADA Kelas-kelas Rendah ditekankan PADA "ilmu sosial" Yang
mengintegrasikan
beberapa Disiplin Yang bertolak Dari Suatu tema Tertentu, misalnya tema waktu,
kontinuitas, dan perubahan
Yang guru memungkinkan mengembangkan Pengalaman belajar Siswa Yang
Disiplin melibatkan
Halaman 10

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


10
Sejarah, sains, Dan bahasa. PADA Kelas-kelas SIGNIFIKAN Dan Menengah,
Program sosial studi DAPAT
diteruskan DENGAN pengintegrasian SECARA interdisipliner ATAU Sering
disebut SECARA intersisciplinary
Yang LEBIH Luas; ATAU DENGAN menempatkan Suatu Disiplin SEBAGAI
Titik tolak, kemudian dikaitkan
DENGAN ATAU diperkaya Dari materi Disiplin lainnya, Yang Sering disebut
SECARA lintas disiplin
ATAU lintas disipliner. KARENA ITU pendekatan monodisipliner Yang
dimungkinkan, bukanlah hearts arti
Pembelajaran Suatu Disiplin sosial SECARA soliter, misalnya Hanya Sejarah
ATAU geografi Saja. Hal ITU
DAPAT dipahami KARENA fenomena Dan masalah sosial hearts kenyataannya
TIDAK Bisa dipisahkan,
misalnya ANTARA Pemanasan global, timbulnya El Nino Dan La Nina, perubahan
Musim (dimensi

geografi), produktivitas pertanian, Tingkat Pendapatan Petani, Dan Tingkat


Kesejahteraan (dimensi
Ekonomi), Serta Perlindungan hukum (dimensi politik).
Ketiga, studi sosial Program dititikberatkan PADA Upaya membantu Siswa hearts
... ..construct Basis pengetahuan dan sikap srawn dari disiplin ilmu sebagai cara
khusus dari
melihat realitas (NCSS, 1994: 4). Here Siswa diperankan Bukan SEBAGAI
PENERIMA Pengetahuan Yang
pasif, tetapi SEBAGAI pembangun Pengetahuan Dan SIKAP Yang Aktif melalui
Cara pandang SECARA
akademik Terhadap realita. Nampaknya pandangan konstruktivisme Yang PADA
menitikberatkan
proses mengetahui akan Menjadi shalat Satu pilar Dari studi PADA sosial Abad KE
21 tersebut,
menggeser pandangan behaviorisme Yang mengasumsikan Pengetahuan ADA diluar Diri Manusia
Dan menempatkan Siswa SEBAGAI penerima Dari Pengetahuan.
Keempat, studi Program sosial mencerminkan ... .the sifat perubahan pengetahuan,
membina ang pendekatan yang sama sekali baru yang sangat terintegrasi untuk
mengatasi masalah penting untuk
kemanusiaan (NCSS, 1994: 5). Mencari Google Artikel BeGiTu hakikat
Pengetahuan Yang Semula Dilihat SECARA terkotakkotak, kini Harus Dilihat SECARA terpadu Yang menuntut perlibatan BERBAGAI
Disiplin.
Untuk DAPAT mencapai SEMUA Yang digagaskan Mengenai studi sosial tersebut,
dikemukakan adanya Tiga Pengembangan strategi dasar dasar yakni mendukung
kebaikan bersama, ... mengadopsi umum
dan berbagai perspektif, dan ... menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan nilainilai untuk tindakan sipil. Hal tersebut
menyangkut PADA Pengembangan cita-cita demokrasi, prinsip, dan
praktik; Pengembangan
kemampuan Siswa untuk review DAPAT Melihat hal masalah Dari BERBAGAI
Perspektif Yaitu perspektif pribadi,
perspektif akademik, perspektif pluralis, dan perspektif global; Dan perwujudan
Pengetahuan
Pengetahuan, keterampilan, Dan SIKAP hearts Perilaku SEBAGAI Warganegara
(NCSS, 1994: 5-7).
Perkembangan tersebut melukiskan bagaimana IPS PADA halaman WordPress
Persekolahan Telah
Menjadi Dasar ontologi Dari Suatu Sistem Pengetahuan Yang terpadu, Yang
SECARA epistemologis
Telah mengarungi Suatu Perjalanan Pemikiran hearts kurun Waktu 60 Tahun
LEBIH Yang dimotori Dan
diwadahi Diposkan NCSS sejak wahun 1935. Pemikiran tersebut SECARA tersurat
Dan merentang tersirat

hearts Suatu Kontinum gagasan IPS Edgar Bruce Wesley (1935) Sampai ke
gagasan
IPS terbarunya Dari NCSS (1994).
Pemikiran Mengenai sosial studi sebagaimana Telah dibahas di differences,
Banyak tercatat
mempengaruhi Pemikiran hearts Bidang ITU di gatra berbaring, termasuk
Pemikiran Mengenai Pendidikan
Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) Dan Pendidikan Kewarganegaraan di
Indonesia. Untuk menelusuri
Perkembangan Pemikiran ATAU KONSEP Pendidikan IPS di Indonesia SECARA
historis epistemologis
Terasa Sangat sukar KARENA doa Alasan. Pertama di Indonesia Belum ada
Lembaga profesional Bidang
Pendidikan IPS setua Dan sekuat pengaruh NCSS ATAU SSEC. Lembaga Serupa
Yang dimiliki
Indonesia, HISPIPSI yakni (Himpunan Sarjana Pendidikan IPS Indonesia) usianya
Masih Sangat
muda Dan produktivitas akademisnya Masih Belum optimal, KARENA Masih
Terbatas PADA Pertemuan
Tahunan Dan Komunikasi antar ANGGOTA SECARA insidental. Kedua
Perkembangan Kurikulum Dan
Pembelajaran IPS SEBAGAI ontologi Ilmu Pendidikan (Disiplin) IPS Sampai
sebelumnya Saat ini tergantung Sangat
Halaman 11

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


11
PADA Pemikiran individu Dan ATAU Kelompok Pakar Yang ditugasi SECARA
insidental untuk review
mengembangkan Perangkat Kurikulum IPS melalui Pusat Pengembangan
Kurikulum Dan Sarana
Pendidikan Balitbang Dikbud (Puskur). Pengaruh Akademis Dari Komunitas
Ilmiah Bidang Suami
Terbatas Terhadap Pengembangan IPS tersebut sangatlah, Sebatas Yang tersalur
melalui anggotanya
Yang kebetulan dilibatkan hearts BERBAGAI Kegiatan tersebut. Sangat Jadi
JAUH BERBEDA DENGAN
Peranan Dan kontribusi Ilmu Sosial Kurikulum Task Force - nya NCSS, ATAU
SSEC di amerika
Serikat. Oleh KARENA ITU, Perkembangan Pemikiran Mengenai Pendidikan IPS
di Indonesia akan
ditelusuri Dari alur perubahan Kurikulum IPS hearts halaman WordPress
Persekolahan, dikaitkan DENGAN beberapa
Konten Pertemuan Ilmiah Dan Penelitian Yang relevan hearts Bidang ITU, Yang
SECARA sporadis DAPAT

Penulis dijangkau Diposkan.


Istilah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), untuk review Pertama kalinya Muncul
hearts Seminar
TENTANG Nasional Civic Education Tahun 1972 di Tawang
Manggu Solo. Laporan Seminar * Menurut
tersebut (Panitia Seminar Nasional Civic Education, 1972: 2, hearts Winataputra,
1978: 42) ADA Tiga
Istilah Yang Muncul Dan digunakan SECARA bertukar-pakai (dipertukarkan)
yakni "Pengetahuan
sosial, sosial studi menjabarkan, Dan Ilmu Pengetahuan sosial "Yang diartikan
SEBAGAI Suatu Studi masalahmasalah sosial Yang dipilih Dan dikembangkan DENGAN menggunakan
pendekatan interdisipliner Dan
bertujuan masalah-masalah sosial agar ITU DAPAT dipahami Siswa. Mencari
Google Artikel demikian para Siswa akan
DAPAT Menghadapi Dan memecahkan masalah sosial Sehari-hari. PADA Saat
ITU, KONSEP IPS tersebut
Belum MASUK KE hearts Kurikulum sekolah, tetapi baru hearts Wacana
Akademis Yang hearts Muncul
Seminar tersebut. Kemunculan Istilah tersebut bersamaan DENGAN munculnya
Istilah IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) hearts Wacana Akademis Pendidikan Sains. Pengertian IPS
Yang disepakati
hearts Seminar tersebut DAPAT dianggap SEBAGAI pilar Pertama hearts
Perkembangan Pemikiran
TENTANG Pendidikan IPS. BERBEDA DENGAN pemunculan
pengertian IPS Dari Edgar Bruce
Wesley hearts Pertemuan Pertama NCSS Tahun 1937 Yang Segera DAPAT
Akademis respon SECARA
meluas Dan melahirkan Kontroversi akademik, pemunculan pengertian IPS
DENGAN Mudah diterima
DENGAN sedikit komentar.
KONSEP IPS untuk review Pertama kalinya MASUK de hearts halaman
WordPress Persekolahan Terjadi PADA Tahun
1972-1973, hearts yakni Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
IKIP Bandung.
Hal inisial Terjadi Karena, barangkali kebetulan beberapa Pakar Menjadi pemikir
Seminar hearts Yang
Civic Education di Tawang Manggu ITU, seperti Achmad Sanusi, Noeman
Somantri, Achmad Kosasih
Djahiri, Dan Dedih Suwardi berasal Dari IKIP Bandung, Dan PADA
pengambangan Kurikulum PPSP
IKIP Bandung berperan SEBAGAI ANGGOTA tim pengembang Kurikulum
tersebut. Dalam Kurikulum SD

8 Tahun PPSP Istilah digunakan "Pendidikan kewargaan Negara / Studi Sosial"


SEBAGAI mata
Pelajaran sosial terpadu. PENGGUNAAN GARIS miring nampaknya
mengisyaratkan adanya pengaruh
Dari KONSEP PENGAJARAN sosial Yang label walaupun TIDAK diberi IPS,
Telah diadopsi hearts Kurikulum
SD Tahun 1968. Dalam Kurikulum tersebut Istilah digunakan Pensisikan
kewargaan Negara Yang di
dalamnya tercakup Sejarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, Dan PKn Yang
diartikan SEBAGAI
Pengetahuan kewargaan Negara. Oleh KARENA ITU, hearts Kurikulum SD PPSP
tersebut KONSEP IPS
diartikan sama DENGAN Pendidikan kewargaan Negara. Istilah PENGGUNAAN
Studi Sosial nampaknya
dipengaruhi Diposkan Pemikiran ATAU penafsiran Achmad Sanusi Yang PADA
Tahun 1972 menerbitkan
SEBUAH manuskrip berjudul "Studi Sosial: Pengantar Menuju Sekolah
Komprehensif" Yang isinya
diwarnai Diposkan Pemikiran Leonard Kenworthy (1970) DENGAN
bukunya Pengajaran Ilmu Sosial.
Hearts Sedangkan Kurikulum Sekolah Menengah 4 Tahun, Tiga digunakan Istilah
yakni (1)
"Studi Sosial" SEBAGAI mata Pelajaran inti untuk Semua Siswa Dan SEBAGAI
bendera untuk review Kelompok
mata Pelajaran sosial Yang terdiri differences geografi, Sejarah, Ekonomi Dan
SEBAGAI mata Pelajaran utama
Halaman 12

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


12
PADA Jurusan IPS; (2) "Pendidikan kewargaan Negara" SEBAGAI mata Pelajaran
inti Bagi SEMUA
jurusan; Dan (3) "Kewarganegaraan dan Hukum" SEBAGAI mata pwlajaran
jurusan PADA utama IPS (PPSP IKIP
Bandung, 1973a, 1973b). Kurikulum PPSP tersebut DAPAT dianggap SEBAGAI
pilar kedua hearts
Perkembangan Pemikiran TENTANG Pendidikan IPS, yakni masuknya
Kesepakatan Akademis TENTANG
IPS KE hearts Kurikulum sekolah. PADA Tahap inisial KONSEP Pendidikan IPS
diwujudkan hearts Tiga
Bentuk yakni, (1) Pendidikan IPS terintegrasi DENGAN nma Pendidikan
kewargaan Negara / Studi
Sosial, (2) Pendidikan IPS terpisah, Dimana Istilah IPS Hanya digunakan
SEBAGAI KONSEP payung

untuk review mata Pelajaran geografi, Sejarah, Ekonomi Dan; Dan (3) Pendidikan
kewargaan gatra SEBAGAI
Suatu Bentuk Pendidikan IPS Khusus, Yang hearts KONSEP Tradisi ilmu
sosial termasuk Tradisi
transmisi kewarganegaraan (Barr, et al: 1978).
KONSEP Pendidikan IPS tersebut kemudian Memberi Inspirasi Terhadap
Kurikulum 1975, Yang
memang hearts Banyak HAL mengadopsi Inovasi Yang dicoba melalui Kurikulum
PPSP. Di hearts
Kurikulum 1975 Pendidikan IPS menampilkan empaqt profil yakni: (1) Pendidikan
Moral Pancasila
menggantikan Pendidikan kewargaan Negara SEBAGAI Suatu Bentuk Pendidikan
IPS Khusus Yang
mewadahi Tradisi transmisi kewarganegaraan; (2) Pendidikan IPS terpadu untuk
review Sekolah Dasar; (3)
Pendidikan IPS terkonfederasi untuk review SMP Yang menempatkan IPS
SEBAGAI KONSEP payung Yang
menaungi mata palajaran geografi, Sejarah, Ekonomi Dan koperasi; Dan (4)
Pendidikan IPS terpisahpisah Yang mencakup mata Pelajaran Sejarah, geografi, Dan Ekonomi untuk
review SMA, ATAU Sejarah dan
geografi untuk review SPG (. Dep P dan K, 1975a; 1975b, 1975c; Dan
1976). KONSEP Pendidikan IPS seperti
ITU Tetap dipertqahankan hearts Kurikulum 1984, Yang memang SECARA
konseptual merupakan
penyempurnaan Dari Kurikulum 1975. Penyempurnaan Yang dilakukan khususnya
hearts aktualisasi
materi Yang Disesuaikan dengan Perkembangan baru hearts masing-masing
Disiplin, seperti
masuknya Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila (P4) SEBAGAI
pokok materi Pendidikan
Moral Pancasila. Sedang KONSEP Pendidikan IPS ITU Sendiri TIDAK
mengalami perubahan Yang
mendasar.
Mencari Google Artikel berlakunya Undang-Undang Nomor 2/1989 TENTANG
Sistim Pendidikan Nasional, hearts
Wacana Pendidikan IPS Muncul doa Bahan Kajian kurikuler Pendidikan Pancasila
Dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Kemudian ketika ditetapkannya Kurikulum 1994 Kurikulum
menggantikan tahun 1984,
kedua Bahan Kajian tersebut dilembagakan Menjadi Satu Pelajaran Pendidikan
Pancasila Dan
Kewarganegaraan (PPKn). SECARA konseptual mata Pelajaran Suami Masih
Tetap merupakan Bidang

Pendidikan IPS Yang Khusus mewadahi Tradisi kewarganegaraan


transmisi DENGAN Muatan Utama butirRincian Nilai Pancasila Yang diorganisasikan DENGAN menggunakan
pendekatan spiral konsep
pembangunan ala Taba (Taba: 1967) Dan memperluas pendekatan lingkungan ala
Hanna (Dufty, 1970)
DENGAN bertitiktolak Dari masing-masing sila Pancasila.
Di hearts Kurikulum 1994 mata Pelajaran PPKn merupakan mata Pelajaran sosial
Khusus
Yang wajib diikuti Diposkan SEMUA Siswa SETIAP Jenjang Pendidikan (SD,
SLTP, SMU). Sedangkan mata
Pelajaran IPS hearts diwujudkan: Pertama, Pendidikan IPS terpadu di SD Kelas III
s / d Kelas VI; kedua,
Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTP Yang mencakup materi geografi, Sejarah,
Ekonomi Dan
kooperasi: Dan Ketiga, Pendidikan IPS terpisah-pisah Yang mirip DENGAN
Tradisi IPS diajarkan
sebagai ilmu sosial * Menurut Barr et al (1978). Di SMU Suami Bidang
Pendidikan IPS terpisah-pisah terdiri
differences mata Pelajaran Sejarah Nasional Dan Sejarah Umum di Kelas I Dan
II; Ekonomi dan Geografi di
Kelas I Dan II; Sosiologi di Kelas II; Sejarah Budaya di Kelas III Bahasa
Program; Ekonomi, Sosiologi,
Tata Negara, Dan Antropologi di Kelas III Program IPS.
Dilihat Dari tujuannya, SETIAP mata Pelajaran sosial memiliki tujuan Yang
Bervariasi. Mata
Pelajaran Sejarah Nasional Dan Sejarah Umum bertujuan untuk review "...
.menanamkan pemahaman
Halaman 13

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


13
TENTANG Perkembangan 'masyarakat masa lampau Hingga masa kini,
menumbuhkan rasa kebangsaan
dan cinta tanah air Serta rasa Bangga SEBAGAI Warga bangsa Indonesia, Dan
memperluas Wawasan
Hubungan antar bangsa 'masyarakat di Dunia "(Depdikbud, 1993: 23-24). Dimensi
tujuan tersebut
PADA dasarnya mengandung esensi Pendidikan Kewarganegaraan ATAU Tradisi
"kewarganegaraan
transmisi "(Barr, et al: 1978). Mata Pelajaran Ekonomi bertujuan untuk review
"... .memberikan
Pengetahuan KONSEP-KONSEP Dan Teori sederhana Dan menerapkannya hearts
pemecahan masalah-

masalah Ekonomi Yang dihadapinya SECARA Kritis Dan obyektif "(Depdikbud,


1993: 29). Sedang untuk review
Program IPS mata Pelajaran Ekonomi Suami bertujuan untuk review "...
memberikan Bekal Kepada Siswa
Mengenal beberapa KONSEP Dan Teori Ekonomi sederhana untuk review
menjelaskan Fakta, Peristiwa, Dan
masalah Ekonomi Yang dihadapi "(Depdikbud, 1993: 29). Dari rumusan tujuan
tersebut DAPAT
ditafsirkan bahwa tujuan Pendidikan Ekonomi di SMU Program untuk review Baik
Umum maupun untuk review
Program IPS mengisyaratkan diterapkannya Tradisi IPS diajarkan sebagai ilmu
sosial (Barr, et
al: 1978).
Tradisi Suami tampaknya diterapkan JUGA hearts mata Pelajaran Sosiologi,
Geografi, Tata
Negara, Sejarah Budaya, Dan Antropologi sebagaimana DAPAT dikaji Dari
masing-masing tujuannya.
Mata Pelajaran Sosiologi memiliki tujuan "... untuk review memberikan
kemampuan Memahami SECARA Kritis
BERBAGAI Persoalan hearts Kehidupan Sehari-hari Yang Muncul seiring
DENGAN perubahan 'masyarakat
Dan budaya, menanamkan Kesadaran perlunya KETENTUAN 'masyarakat, Dan
Mampu menempatkan
Diri hearts BERBAGAI situasi sosial budaya Sesuai DENGAN kedudukan, Peran,
norma, Dan Nilai sosial
Yang Berlaku di 'masyarakat "(Depdikbud, 1993: 30). SEMENTARA ITU mata
Pelajaran Geografi
memusatkan Perhatian PADA Upaya "... untuk review memberikan Bekal
kemampuan Dan SIKAP rasional Yang
bertanggung jawab hearts Menghadapi gejala alam Dan Kehidupan di Muka bumi
Serta
permasalahannya Yang Timbul Akibat Interaksi ANTARA Manusia DENGAN
lingkungannya "(Depdikbud,
1993: 30). Sedangkan mata Pelajaran Tata Negara menggariskan tujuan "...
meningkatkan untuk review
kemampuan agar Siswa Memahami Penyelenggaraan gatra Sesuai DENGAN tata
Kelembagaan
gatra, tata Peradilan gatra Sesuai DENGAN tata Kelembagaan gatra, tata
Peradilan, Sistim
Pemerintahan Negara RI maupun gatra Lain "(Depdikbud, 1993: 31).
Hal Yang JUGA Tampak sejalan Terdapat hearts rumusan tujuan mata Pelajaran
Sejarah
Budaya Yang menggariskan tujuannya untuk review "... menanamkan pengertian
adanya keterkaitan

Perkembangan budaya 'masyarakat PADA masa lampau, masa kini, masa Dan
Mendatang sehingga
Siswa menyadari Dan menghargai hasil temuan Dan Nilai budaya PADA masa
lampau Dan masa kini "
(Depdikbud, 1993: 31). Demikian JUGA hearts tujuan mata Pelajaran Antropologi
Yang DENGAN tegas
diorientasikan PADA Upaya untuk review "... memberikan Pengetahuan Mengenai
Proses terjadinya
Kebudayaan, Pemanfaatan Dan perwujudannya hearts Kehidupan Seharihari; menanamkan
Kesadaran perlunya menghargai Nilai-Nilai budaya Suatu bangsa, terutama bangsa
Sendiri, "Dan PADA
akhirnya dimaksudkan untuk review JUGA "... menanamkan Kesadaran
TENTANG Peranan Kebudayaan hearts
Perkembangan dan Pembangunan 'masyarakat Serta Dampak perubahan
Kebudayaan Terhadap
Kehidupan 'masyarakat "(Depdikbud, 1993: 33).
Bila disimak Dari Perkembangan Pemikiran Pendidikan IPS Yang terwujudkan
hearts
Kurikulum Sampai DENGAN dasawarsa 1990-an Suami Pendidikan IPS di
Indonesia mempunyai doa
KONSEP Pendidikan IPS, yakni: Pertama, Pendidikan IPS Yang diajarkan hearts
Tradisi kewarganegaraan
transmisi hearts bantuk mata Pelajaran Pendidikan pancasila Dan
Kewarganegaraan Dan Sejarah
Nasional; kedua, Pendidikan IPS Yang diajarkan hearts Tradisi "ilmu sosial" hearts
Bentuk
Pendidikan IPS terpisah Dari SMU, Yang terkonfederasi di SLTP, Dan Yang
terintegrasi di SD.
Halaman 14

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


14
Dilihat Dari Kajian konseptual para Pakar Indonesia, hearts pembahasannya
TENTANG
"Perspektif Pendidikan Ilmu (Pengetahuan) Sosial", Sanusi (1998) menyinggung
sedikit TENTANG
PENGAJARAN IPS di sekolah. Sanusi (1998: 222-227) Melihat hal
PENGAJARAN IPS di sekolah cenderung
PADA menitikberatkan bawah penguasaan hafalan; Proses Pembelajaran Yang
terpusat PADA guru; terjadinya
Banyak miskonsepsi; situasi kesal Yang Siswa membosankan; guru
ketidaklebihunggulan dari Sumber
berbaring; ketidakmutahiran Sumber belajar Yang ADA; Sistem Ujian Yang
sentralistik; pencapaian tujuan

kognitif Yang 'mengulit-bawang'; rendahnya rasa Percaya Diri Siswa SEBAGAI


Akibat Dari amat
lunaknya Pelajaran isi, Kontradiksi materi DENGAN Kenyataan, dominannya
latihan berfikir tarap
Rendah, guru Yang TIDAK tangguh, PERSEPSI negatif Dan prasangka buruk Dari
'masyarakat Terhadap
kedudukan Dan Peran ilmu sosial hearts Pembangunan 'masyarakat. Oleh
KARENA ITU Sanusi (1998)
merekomendasikan perlunya reorientasi Pengembangan Yang mencakup
peningkatan Mutu SDM
hearts HAL Suami guru agar LEBIH Mampu mengembangkan Kecerdasan Siswa
LEBIH melalui Variasi optimal
Interaksi Dan Pemanfaatan Media Dan Sumber belajar Yang LEBIH
menantang. Bersamaan pula ITU
Upaya peningkatan diperlukan Dukungan sarana prasarana Dan Serta insentif Yang
adil. Dalam
dimensi konseptual, Sanusi (1998: 242-247) manyarankan menganai perlunya
Batasan Yang Jelas
tujuan Dan Konten Pendidikan ilmu sosial untuk review BERBAGAI Jenjang
Pendidikan, termasuk di dalamnya
Pola Pemilihan Dan pengorganisasian tema-tema Pembelajaran Yang dinilai
LEBIH esensial Dan Sesuai
DENGAN Kebutuhan Dan Tuntutan perubahan hearts 'masyarakat.
Dimensi konseptual Mengenai Pendidikan IPS tampaknya Telah berulang kali
dibahas hearts
Rangkaian Pertemuan Ilmiah yakni Pertemuan HISPIPSI Pertama Tahun 1989 di
Bandung, Forum
Komunikasi Pimpinan FPIPS di Yogyakarta Tahun 1991, di Padang Tahun 1992, di
Ujung Pandang
Tahun 1993, Konvensi Pendidikan kedua di Medan Tahun 1992. Salah Satu Yang
Selalu materi
Agenda Menjadi pembahasan Adalah Mengenai KONSEP PIPS. Dalam Pertemuan
Ujung Pandang
Tahun 1993, M. Numan Somantri selaku Pakar Dan Ketua HISPIPSI (Somantri:
1993) Kembali
menegaskan adanya doa versi PIPS sebagaimana dirumuskan hearts Pertemuan
Yogyakarta Tahun
1991, SEBAGAI berikut.
"Versi PIPS untuk review Pendidikan Dasar Dan Menengah:
PIPS Adalah penyederhanaan, Adaptasi Dari Disiplin ilmu-ilmu sosial Dan
humaniora, Serta Kegiatan Dasar Manusia, Yang diorganisir Dan disajikan
SECARA
Ilmiah Dan pedagogis / psikologis untuk review tujuan Pendidikan.
Versi PIPS untuk review FPIPS Dan Jurusan Pendidikan IPS-IKIP:
PIPS Adalah Seleksi Dari Disiplin ilmu-ilmu sosial humaniora Dan Serta Kegiatan

Dasar Manusia Yang diorganisir Dan disajikan SECARA Ilmiah Dan psikologis
untuk review
tujuan Pendidikan "
Kelihatannya HISPIPSI Ingin Mencoba menjernihkan pengertian PIPS DENGAN
Cara
label menggunakan Yang sama yakni PIPS tetapi DENGAN doa versi pengertian,
yakni pengertian
PIPS untuk review Pendidikan Persekolahan Dan untuk review Pendidikan Tinggi
untuk review guru IPS di IKIP / STKIP / FKIP.
Dari doa versi pengertian ITU, Yang membedakannya Penulis Pikir, Format hearts
Sistim
pangetahuannya. Untuk halaman WordPress Persekolahan merupakan
penyederhanaan, ATAU DENGAN sama
gagasan Wesley (1937) DENGAN KONSEP ilmu sosial disederhanakan ..., sedang
untuk review Pendidikan Guru
IPS Berupa Seleksi. Namun Rasanya perbedaannya TIDAK BeGiTu Jelas, kecuali
seperti dikatakan Diposkan
Somantri (1993: 8) hearts Tingkat kesukarannya Sesuai DENGAN Jenjang
Pendidikan ITU, yakni di halaman WordPress
Persekolahan Disesuaikan dengan Tingkat Perkembangan Anak, sedang di
Perguruan Tinggi
Halaman 15

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


15
Disesuaikan dengan taraf Pendidikan Tinggi. Penjelasan Suami * Menurut Penulis
terkesan bersifat
tautologis. Kedua versi pengertian PIPS tersebut Masih dipertahankan Sampai
hearts Pertemuan
Tahun Terbatas HISPISI di Universitas Terbuka Jakarta 1998 (Somantri, 1998: 56), Dan disepakati
akan Menjadi shalat Satu esensi Dari posisi kertas HISPIPSI TENTANG Disiplin
PIPS Yang akan
diajukan LIPI Kepada.
Jika Dilihat Dari pokok-pokok Pikiran Yang Diposkan diajukan Numan Somantri
selaku Ketua
HISPIPSI (Somantri, 1998) Position Paper ITU akan menyajikan penegasan
Mengenai kedudukan
PIPS SEBAGAI disiplin sintetis ATAU * Menurut Hartoonian (1992)
SEBAGAI sistem terpadu
pengetahuan. Oleh KARENA ITU, PIPS untuk review Tingkat Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru IPS,
direkonseptualisasikan SEBAGAI Pendidikan Disiplin ilmu sehingga Menjadi
Pendidikan Disiplin Ilmu

Pengetahuan Sosial disingkat PDIPS Menjadi. Mencari Google Artikel demikian


kelihatannya HISPIPSI akan
memegang doa KONSEP KONSEP yakni PIPS untuk review halaman WordPress
Persekolahan, Dan KONSEP PDIPS untuk review
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru IPS. Yang Masih Perlu dikembangkan Adalah
Logika ATAU intern
Struktur Dari kedua Sistim Pengetahuan tersebut. Mencari Google Artikel
demikian masing-masing memiliki jatidiri
konseptual Yang unik Dan DAPAT LEBIH dipahami Jernih.
TENTANG kedudukan PIPS / PDIPS hearts Konteks Yang LEBIH Luas
tampaknya Cukup
Prospektif. Misalnya, Dahlan (1997) Melihat hal PIPS SEBAGAI Upaya Strategis
Pembangunan Manusia
seutuhnya untuk review Menghadapi era globalisasi. SEMENTARA ITU Tsauri
(1997: 1) Yang mengutip
Pemikiran Alfian ketika Mengenang tokoh LIPI Profesor Sarwono Prawirohardjo,
Melihat hal Peranan
PIPS dalam Perspektif Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Hijau di
Indonesia, Yang
seyogyanya memusatkan Perhatian PADA Upaya Pengembangan Disiplin Yang
KUAT, ketekunan Yang
Luar Biasa, Integritas Diri Yang kukuh, wibawa Yang mantap, rasa tanggung jawab
Yang Tinggi, Dan
pengabdian Yang hearts.
Dilihat Dari Perkembangan Pemikiran Yang Berkembang di Indonesia Sampai Saat
Suami
Pendidikan IPS terpilah hearts doa Arah, yakni: Pertama, pips untuk review
halaman WordPress Persekolahan Yang PADA
dasarnya merupakan penyederhanaan Dari ilmu-ilmu sosial, humaniora Dan, Yang
diorganisasikan
SECARA psiko-pedagogis untuk review tujuan Pendidikan Persekolahan; Dan
kedua, PDIPS perguruan untuk review
Tinggi Pendidikan Guru IPS Yang PADA dasarnya merupakan penyeleksian Dan
pengorganisasian
SECARA Ilmiah Dan meta psiko-pedagogis Dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, Dan
Disiplin berbaring Yang
relevan, untuk review tujuan Pendidikan profesioanl guru IPS. PIPS merupakan
shalat Satu Konten hearts
PDIPS.
PIPS untuk review halaman WordPress Persekolahan terpilah Menjadi doa versi
ATAU Tradisi akademik-pedagogis
yakni: Pertama, PIPS hearts Tradisi "transmisi kewarganegaraan" hearts Bentuk
mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dan Sejarah Indonesia; Dan kedua
PIPS hearts Tradisi

ilmu sosial hearts Bentuk mata Pelajaran IPS Terpadu untuk review SD, Dan mata
Pelajaran IPS
Terkonfederasi untuk review SLTP, Dan IPS Terpisah-pisah untuk review
SMU. Kedua Tradisi PIPS tersebut Terikat
Diposkan Suatu visi Pengembangan Manusia Indonesia seutuhnya sebagaimana
digariskan hearts GBHN
Dan UU No. 2/1989 TENTANG Sistim Pendidikan Nasional.
Perkembangan Pemikiran Mengenai PIPS Suami amat berpengaruh PADA
Pemikiran PDIPS di
IKIP / FKIP / STKIP.
Dalam Konteks Pendidikan Perkembangan ilmu sosial di amerika ATAU
"Pendidikan IPS" di
Indonesia KONSEP Dan praksis Pendidikan demokrasi Yang dikemas
SEBAGAI pendidikan kewarganegaraan
ATAU "Pendidikan Kewarganegaraan" berkedudukan SEBAGAI shalat Satu
dimensi Dari tujuan, Konten
Dan Proses IPS ATAU "Pendidikan IPS". ATAU DAPAT JUGA dikatakan bahwa
Pendidikan
demokrasi merupakan shalat Satu subsistem hearts Sistem
Pembelajaran IPS ATAU
Halaman 16

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


16
"Pendidikan IPS". Walaupun demikian, subsistem Pendidikan demokrasi Suami
sejak Awal
perkembangannya, seperti di amerika Sudah menunjukkan keunikannya Dan
kemandiriannya
Program SEBAGAI Pendidikan Yang ditujukan untuk review Warganegara
mengembangkan Yang Cerdas Dan
Baik. Subsistem Suami, sejalan DENGAN Perkembangan KONSEP Dan praksis
demokrasi, Terus
Berkembang SEBAGAI Suatu Bidang Kajian Program Dan Pendidikan Yang
dikenal DENGAN kewarganegaraan
Pendidikan ATAU pendidikan kewarganegaraan, ATAU untuk review label hearts
dikenal Indonesia Yang Berubah-ubah Mulai
Dari PKn, kewargaan Negara, Pendidikan kewargaan Negara, Pendidikan Moral
Pancasila,
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Pendidikan Kewarganegaraan Dan.
Jika dikaji DENGAN Cermat hearts Konteks Perkembangan ilmu
sosial ternya kewarganegaraan
pendidikan Yang PADA dasarnya berintikan Pengembangan Warganegara agar
Mampu Hidup SECARA
demokratis merupakan Bagian Yang itub hearts IPS. Hal ITU DAPAT disimak
sejak

IPS Mulai diwacanakan Tahun 1937 Diposkan Edgar Bruce Wesley, Yang
definisinya TENTANG
IPS dianggap SEBAGAI pilar epistemologis Pertama, Sampai DENGAN
munculnya paradigma
IPS "Dari NCSS Tahun 1994. Oleh KARENA ITU DAPAT dikatakan bahwa esensi
Pendidikan
demokrasi Sesungguhnya merupakan Bagian Dari terpisahkan IPS Program
Bidang Kajian Dan
Pendidikan demokrasi hearts Bentuk kemasan pendidikan
Kewarganegaraan maupun Civic Education ATAU
Pendidikan Kewarganegaraan Suami, kini kelihatan Semakin Banyak
dikembangkan Baik di gatra
demokrasi Yang Sudah maju maupun gatra Yang sedang merintis ATAU
meningkatkan Diri KE Arah
ITU. Hal ITU sejalan DENGAN berkembangnya Proses demokratisasi Yang kini
Telah Menjadi Gerakan
sosial-politik Dan sosial-budaya Yang mendunia.
KONSEP Pendidikan IPS Mengacu PADA Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003
Dari konsideran Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 TENTANG Sistem
Pendidikan Nasional
(untuk review selanjutnya akan disebut UU Sisdiknas Baru) DENGAN Jelas
DAPAT dipahami MENGAPA
adanya diperlukan UU Sisdiknas Baru ITU. Dua Pertimbangan Yang Sangat
substansial Adalah
Pertama, UUD 1945 mengamanatkan Pemerintah Yang Negara Indonesia Yang
melindungi segenap
bangsa Indonesia Dan Seluruh tumpah Darah Indonesia Dan untuk review
memajukan Kesejahteraan Umum,
mencerdaskan Kehidupan bangsa, Dan Ikut melaksanakan Ketertiban Dunia Yang
berdasarkan
Kemerdekaan, Perdamaian abadi dan Keadilan sosial; kedua, ... mengamanatkan
Pemerintah
mengusahakan Dan menyelenggarakan Satu Sistem Pendidikan Nasional Yang
meningkatkan
keimanan Dan ketaqawaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Serta akhlak mulia
hearts Rangka
mencerdaskan Kehidupan bangsa Yang diatur DENGAN undang-undang. Kedua
Pertimbangan tersebut
mengisyaratkan bahwa pendidikan nasional Indonesia Harus bersifat
mengembangkan insan
Indonesia yang Baik dan Cerdas.
Dalam Konteks ITU dikonsepsikan bahwa Pendidikan ITU Harus merupakan
"usaha Sadar Dan

terencana untuk review mewujudkan suasana belajar Dan Proses Pembelajaran


agar Peserta didik SECARA
Aktif mengembangkan Potensi Dirinya untuk review memilki kekuatan spiritual,
keagamaan, Pengendalian
Diri, Kepribadian, Kecerdasan, mulia akhlak, Serta keterampilan Yang diperlukan
Dirinya, 'masyarakat,
bangsa, Dan Negara ". SEBAGAI usaha Sadar Dan terencana Maka Yang Harus
diupayakan Adalah
Membangun suasana belajar Dan Pembelajaran Yang mendidik Dan mencerdaskan
DENGAN Peserta
didik SEBAGAI pusatnya.
Dilihat Dari dasarnya, Pendidikan nasional SECARA konsisten Tetap berlandaskan
PADA
"... Pancasila Dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945"
(Pasal 2), with
sendirinya termasuk DENGAN Seluruh Amandemennya. SEMENTARA ITU
hearts Konteks makro,
Pendidikan berfungsi nasional "... kemampuan mengembangkan Dan membentuk
Watak Serta
Halaman 17

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


17
bangsa Peradaban Yang bermartabat hearts Rangka mencerdaskan Kehidupan
bangsa "(Pasal 3).
Dengan kata berbaring hasil temuan Akhir Dari pendidikan nasional ITU Adalah
berkembangnya kemampuan
individu, terbentuknya Watak Dan Peradaban bangsa Yang bermartabat, Dan
Kehidupan bangsa Yang
Cerdas. Untuk mencapai SEMUA ITU Maka Yang Harus dilakukan Diposkan Dan
hearts halaman WordPress Pendidikan
Adalah Membangun Proses Pendidikan Yang memungkinkan "... berkembangnya
Potensi Peserta
didik agar Menjadi Manusia Yang beriman Dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, Dan Menjadi Warganegara Yang
demokratis Serta
jawab bertanggung ". (Pasal 3). Guna mewujudkan fungsi fungsi Dan tujuan
Pendidikan nasional tersebut,
digariskan Prinsip-Prinsip Pendidikan demokratis Dan berkeadilan; sistemik,
Terbuka, Dan multiMakna; pembudayaan Dan Pemberdayaan; pemberian keteladanan, Pembangunan
kemauan, Dan
Kreativitas Pengembangan; Pengembangan baca budaya, tulis Dan hitung; Dan
Pemberdayaan

'masyarakat. (Pasal 4).


PADA tataran kurikuler, khususnya untuk review Pendidikan Dasar Dan Menengah
ditetapkan
Pendidikan Kewarganegaraan, dan bahan Kajian Ilmu Pengetahuan sosial, bahasa
dan Seni Serta
budaya. SECARA substantif Dan pedagogis kedua Bidang Kajian tersebut
mempunyai Hubungan
kontributif Terhadap SEMUA ASPEK tujuan Pendidikan DENGAN nasional Titik
Berat PADA Pengembangan
Wawasan keilmuan, kecakapan personal Dan sosial-kultural, Kreativitas,
Kemandirian, Dan Karakter
Warganegara Yang demokratis Dan bertanggung jawab. Oleh KARENA ITU
Proses belajar Dan
Pembelajaran SECARA pedagogis Dan sosial kultural menuntut adanya Integrasi
Dari Proses
Pemberdayaan Dan pembudayaan hearts Bingkai Pembelajaran Yang mendidik
Dan mencerdaskan.
Mencari Google Artikel demikian Maka Yang Menjadi pilar Utama Pendidikan
Kewarganegaraan dan Ilmu
Pengetahuan sosial Serta humaniora Adalah belajar Hidup bermasyarakat (learning
to live together)
Yang ditopang Diposkan pilar belajar untuk review industri tahu TENTANG APA,
MENGAPA, Dan bagaimana (belajar untuk tahu)
Dan pilar belajar untuk review berbuat (belajar untuk melakukan), Yang PADA
akhirnya dikristalisasikan hearts pilar
belajar untuk review Hidup Menjadi Manusia Yang Utuh (belajar untuk menjadi).
Dari analisis Terhadap substansi dasar dasar, fungsi fungsi, Dan tujuan pendidikan
nasional Dan Landasan
Serta subsatansi kurikuler sebagaimana tertuang hearts UU Sisdiknas Baru ITU,
Maka paradigma
belajar Dan Pembelajaran Pendidikan sosial humaniora Dan Yang Perlu
dikembangkan untuk review
Pendidikan Dasar Dan Menengah Adalah paradigma terpadu IPS ATAU Studi
sosial / Kajian
sosial terpadu sebagaimana digagas Dan Ditawarkan Diposkan Hartonian (1992)
SEBAGAI terintegrasi
sistem pengetahuan.
Paradigma Pendidikan IPS untuk review Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Sebagaimana ditegaskan Diposkan Hartonian (1992) Pendidikan IPS seyogyanya
mengacu PADA
KONSEP sistem pengetahuan terintegrasi ATAU Sistem Pengetahuan
Yang terpadu. Paradigma Suami
dilandasi Diposkan Pertimbangan psiko-sosial-pedagogis bahwa hakikat Dan
Kenyataan Kehidupan

Manusia Yang bersifat terpadu, Dan Diposkan karenanya Pendidikan sosial


seyogyanya dirancang
rupa demikian seperti keterpaduan Manusia DENGAN Seluruh Konteks
kehidupannya. Bila TIDAK
demikian Maka Pendidikan sosial TIDAK akan Mampu membekali Dan
memfasilitasi Peserta didik untuk review
Hidup DENGAN Cerdas Dan Baik di hearts Dan melalui Kehidupan
'masyarakat. Lebih Dari ITU Perlu
dipahami bahwa khususnya untuk review Sekolah Dasar Yang * Menurut Piaget
(1970) Peserta didiknya ITU
berada PADA Tahap Berpikir kongkrit ATAU beton operasi Menuju Berpikir
ATAU resmi resmi
operasi, Maka Pembelajaran DENGAN pendekatan terpadu sangatlah Penting.
Halaman 18

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


18
SECARA teoritik Terdapat Model sejumlah Pengembangan Pengalaman belajar
ATAU pembelajaran
mengalami IPS terpadu Yang SECARA UMUM DAPAT dikelompokkan kedalam
beberapa pendekatan
(Dufty; 1970, Winataputra, 1978) SEBAGAI berikut.

Pendekatan Struktural ATAU pendekatan struktural. Pendekatan Suami berpijak


PADA KONSEP ATAU
generalisasi Yang diturunkan Dari Struktur keilmuan Disiplin ilmu-ilmu sosial
(georafi, Sejarah,
sosiologi, antropologi, Ekonomi, psikologi, hukum) DENGAN tujuan agar Peserta
didik Memahami
KONSEP Suatu Disiplin DENGAN Cara Yang LEBIH bermakna
(bermakna). Termasuk KE hearts
Model Suami pendekatan Pembelajaran KONSEP ATAU generalisasi SECARA
spiral ATAU spiral
pengembangan konsep atau generalisasi Yang Diposkan dikembangkan Hilda
Taba (1967), Dan
Model "roda Kegiatan Dasar Manusia" ATAU roda dasar kegiatan manusia Yang
dikembangkan
Diposkan Paul R.Hanna (1970). KONSEP terpadu Yang dikembangkan Taba
Adalah perubahan
budaya, Perbedaan, Dan saling ketergantungan (perubahan budaya, perbedaan,
saling ketergantungan).
SEMENTARA Yang dikembangkan Diposkan Hanna Adalah KONSEP-KONSEP
Produksi, Perdagangan Dan
konsumsi; Transportasi; Komunikasi; Pendidikan; Rekreasi; proteksi Dan
Konservasi; Organisasi

Dan Pemerintahan; Ekspresi Kebutuhan estetika Dan spiritual; alat penciptaan Dan
Teknik baru.
Baik KONSEP-KONSEP Model Model Taba maupun Hanna SECARA
dikembangkan spiral untuk review
BERBAGAI Tingkat ATAU Kelas (1 s / d 6) DENGAN menyertakan Konteks
Kehidupan Dari lingkup
Keluarga kampung, desa, kecamatan, kabupaten / kota, propinsi, Dan Sampai ke
lingkup gatra
(memperluas pendekatan masyarakat).

Pendekatan Fungsional ATAU pendekatan fungsional atau masalah. Pendekatan


Suami berorientasi PADA
pemecahan masalah-masalah Kehidupan 'masyarakat DENGAN tujuan agar
Peserta didik Mampu
menggunakan wawasannya SECARA KRITIS untuk review memecahkan masalah
sosial. Model pendekatan
Fungsional Yang Sangat Terkenal Model Adalah Bruner "Man: A Course of
Study" (Suatu Kajian
TENTANG Manusia) untuk review Menjawab ANTARA berbaring
Pertanyaan Apa Yang MEMBUAT Manusia ITU
bersifat manusiawi (bermasyarakat, berbudaya, beradab)? * Masalah berbaring
Yang DAPAT dijadikan
Pusat Kajian Adalah masalah sosial kontemporer seperti korupsi, masalah Yang
memucat Berarti
hearts 'masyarakat misalnya Kemiskinan; Dan masalah Nilai misalnya
Kebohongan public.

Pendekatan Antar Bidang ATAU pendekatan interfield. Pendekatan Suami PADA


memusatkan Perhatian
ISU-ISU Yang gede Yang DAPAT Dilihat Dari Sudut pandang BERBAGAI
Disiplin ilmu sosial Dan
humaniora DENGAN tujuan agar Peserta didik Mampu Berpikir SECARA
interdisipliner
(interdsciplinary) .Termasuk KE hearts pendekaatan Suami Adalah Model
Kegiatan inti hearts
'masyarakat misalnya Pembangunan; perubahan Kebudayaan misalnya
Renaissance
(Kebangkitan Peradaban); Model Kajian Wilayah misalnya Kajian 'masyarakat di
daerah adalah Batu
Malang, Puncak Bogor; Riau dll lautan Dan Kajian Suatu Peristiwa gede misalnya
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Model Pembelajaran IPS terpadu SETIAP hearts kadarnya Yang BERBEDA
mengusung BERBAGAI

misi psiko-pedagogis konstruktivisme, ko-konstruktivisme, kontekstualisme,


sosialisasi, enkulturasi.
Misi tersebut menekankan bahwa Proses belajar IPS bertujuan memfasilitasi
Peserta didik untuk review
Membangun Pengetahuan, beradaptasi DENGAN Lingkungan, Dirinya
membudayakan Dan
lingkungannya, mendewasakan Diri hearts lingkungannya. Oleh KARENA ITU
Pembelajaran IPS
seyogyanya dikembangkan Menjadi Pembelajaran IPS Yang KUAT ATAU Studis
sosial yang kuat (NCSS:
2000) Yang SECARA konseptual ditandai Diposkan Prinsip-Prinsip bermakna,
Integratif, Berbasis-Nilai,
Halaman 19

Jurnal Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2011, 1-20


19
menantang, Dan mengaktifkan (bermakna, integratif, berbasis nilai,
menantang, aktif).
SEMENTARA ITU Bila kitd mau melakukan benchmarking Model Terhadap
berbaring, Model Sejarah SosialIlmu California (2001) DAPAT Memberi Inspirasi baru hearts mereposisi Dan
mereorganisasi
Kurikulum Dan Pembelajaran PKn Dan IPS di Indonesia ke Depan. Model hearts
Di tersebut
Tiga dikemukakan helai (Cabang) tujuan, yakni pemahaman demokrasi dan nilainilai masyarakat,
pengetahuan dan pemahaman budaya, Dan keterampilan pencapaian dan
partisipasi sosial (California Dept
Pendidikan, 2001: 10-19). Yang termasuk hearts tujuan
Pengembangan pemahaman demokrasi
dan nilai-nilai kemasyarakatan Adalah identitas nasional, warisan konstitusi dan
nilai-nilai kemasyarakatan, hak, dan
tanggung jawab. SEMENTARA ITU Yang tercakup hearts tujuan
Pengembangan pengetahuan dan budaya
memahami Adalah literasi sejarah, literasi etis, melek budaya, melek geografis,
melek ekonomi, Dan sociopotical keaksaraan. Sedangkan Yang termasuk
hearts keterampilan pencapaian dan
partisipasi sosial Adalah keterampilan dasar studi, keterampilan berpikir kritis,
keterampilan partisipasi Dan.
Tantangan IPS KE PKn KE Depan
Saat Suami Dan KE Depan Pembelajaran PKn Dan IPS Menghadapi Tantangan
Yang BERBAGAI
Sekaligus merupakan Peluang Bagi Pendidik Dan Pendidik guru PKn Dan IPS
untuk review SECARA sinergistik

Membangun kekuatan Intelektual Dan pedagogis. Diantara BERBAGAI Tantangan


Dan Peluang ITU
tercakup hearts konsepsi Dan ATAU fenomena paradoksal ANTARA berbaring
berikut SEBAGAI.
Kecenderungan 'masyarakat mendunia dibandingkan pengokohan gatra
kebangsaan;
Pengokohan persatuan Dan Kesatuan bangsa terhadap otonomi daerah adalah
Yang Luas PADA Tingkat
kabupaten / kota;
Pengokohan persatuan Dan Kesatuan bangsa terhadap polarisasi Kehidupan
politik DENGAN Sistem
multi-partai;
Perkembangan Ekonomi Pasar vs Ekonomi Kerakyatan;
Perkembangan Nilai-Nilai kontemporer dibandingkan tradisional Nilai-Nilai;
Arus urbanisasi Akibat pertumbuhan kota terhadap ketertinggalan 'masyarakat
Perdesaan
Tradisi Kurikulum Berbasis materi Disiplin ilmu terhadap Kurikulum Berbasis
Kompetensi vs
Kurikulum beorientasi Kehidupan
Tradisi Pembelajaran Berbasis ekspository Bahan CETAKAN terhadap tren
Pembelajaran inkuiri
Berbasis aneka Sumber / Jaringan;
PENILAIAN melalui pengetesan terhadap PENILAIAN Berbasis portofolio;
Figur guru SEBAGAI penyembur
Pengetahuan (penyebar pengetahuan) terhadap figur guru
SEBAGAI Pengarah Dan fasilitator belajar (Direktur / fasilitator pembelajaran);
Pendidikan guru IPS terkotak-kotak vs Pendidikan guru IPS terpadu.
Situasi paradoksal tersebut mengisyaratkan bagaimana Seharusnya para Pakar Dan
praktisi
Bersama-sama mereposisi Dan selanjutnya merancang Dan mengembangkan
Kurikulum Dan
Pembelajaran PKn pembelajatran Dan IPS Yang adaptif Terhadap BERBAGAI
dimensi perubahan
kontekstual Baik hearts kancah global, nasional, maupun Lokal. Dalam Kaitan
DENGAN HAL tersebut
Sekali Lagi kitd maknai Peringatan Dari Hartonian (1992) Yang DAPAT kitd
ungkapkan ketahuilah bahwa
Halaman 20

Winataputra, Dinamika konseptualisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


20
Kehidupan Suami bersifat terpadu Satu sama berbaring saling tergantung tak ADA
Yang Sungguh Berdiri Sendiri.

Kecuali kitd merancang Dan mengembangkan PKn Dan IPS seperti hakikat Dan
realita Kehidupan ITU
BeGiTu rupa, Maka Sesungguhnya kitd Sudah mengorbankan Peserta didik Anak
Bangsa Calon
Pemimpin di Masa Depan Menghadapi Resiko gede. Dengan kata berbaring
paradigma pembelajara PKn
Dan IPS Berbasis Kehidupan, khususnya untuk review Pendidikan Dasar Dan
Menengah Adalah Suatu
keniscayaan, Sesuatu Yang seyogyanya kitd kembangkan guna meningkatakan
KUALITAS Proses Dan
hasil temuan belajar PKn Dan IPS hearts Konteks Dasar Pendidikan dan
Menengah.
REFERENSI
Barr, RD, Barth, JL, & Shermis, SS (1977). Mendefinisikan studi sosial. Virginia:
Dewan Nasional
untuk Studi Sosial.
Barr, RD, Barth, JL, & Shermis, SS (1978). Sifat dari studi sosial. Palm semi:
Sebuah
ETS Pablication.
California Departemen Pendidikan (2001). Kerangka ilmu Sejarah-sosial untuk
California publik
sekolah TK sampai kelas dua belas. Sacramento.
Dahlan, MA (1997). Pendidikan IPS SEBAGAI Upaya Strategis Pembangunan
Manusia seutuhnya
untuk review Menghadapi era globalisasi. Jakarta: Panitia saresehan Dan Forum
Komunikasi
Pimpinan FPIPS-JPIPS se Indonesia VIII.
Departemen P dan K (1968a). Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta.
Dufty, DG (1970). Merancang saja terintegrasi, hearts t eaching tentang
masyarakat. Sydney: Rigby.
Hartoonian, HM (1992). Penelitian sosial dan proyek 2061: Sebuah kesempatan
untuk harmoni, hearts
Studi sosial, 83 (4), 160-163.
NCSS (1989). Charting kursus: studi Sosial untuk 21
st
abad. Washington: National
komisi pada studi sosial di sekolah-sekolah.
NCSS (1992). Dalam pencarian dari lingkup dan urutan untuk studi sosial hearts
s pendidikan ocial, 48 (4),
249-264.
NCSS (1994). Standars Kurikulum IPS: Ekspektasi keunggulan. Washington.
PPSP IKIP Bandung (1973a). Program Kurikulum Studi sosial Sekolah Dasar
Pembangunan.
Bandung.

PPSP IKIP Bandung (1973b). Program Kurikulum Studi sosial Sekolah Menengah
Pembangunan.
Bandung.
Sanusi, A. (1998a). Pendidikan alternatif: Menyentuh azas dasar dasar Persoalan
Pendidikan dan
Kemasyarakatan. Bandung: PT. Grafindo Media pratama.
Soemantri, S. (1998). Esensi Dan kecenderungan Pendidikan politik Dan hukum
kenegaraan
era memasuki Abad 21.
Somantri, N. (1969). Pelajaran kewargaan gatra di sekolah. Bandung: IKIP
Bandung.
Stanley, WB (1983). Ulasan penelitian dalam studi pendidikan sosial. 19761983 Washington:
NCSS.
Tsauri, HS (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial Dan Manusia Indonesia
seutuhnya hearts
Perspektif Perkembangan iIlmu Pengetahuan Dan Teknologi Hijau di
Indonesia. Jakarta: Panitia
seminar forum Dan Komunikasi VIII Pimpinan FPIPS IKIP Dan JPIPS-FKIP se
Indonesia.
Welton, DA & Mallan, JT (1988). Anak-anak dan dunia mereka: Strategi untuk
mengajar IPS.
Boston: Houghton Mifflin Co
Winataputra, US, (1978). Sebuah studi percontohan pelaksanaan kurikulum SMA
PMP di Bandung
. Wilayah Sydney: Macquarie University (MA.Thesis).

Anda mungkin juga menyukai