Anda di halaman 1dari 3

Tugas.

1) Jelaskan perbedaan Ilmu-Ilmu Sosial dengan Ilmu Pengetahuan Sosial!

2) Bagaimana definisi social studies menurut Edgar Bruce Wesley?

3) Berdasarkan visi, misi, dan strategi Barr, Bart, dan Shermis membagi tiga tradisi dalam social studies,
coba Anda jelaskan ketiga hal tersebut.

4) Jelaskan tiga alasan munculnya gerakan the new social studies!

JAWABAN :

 Antara  IPS  (Social Studies) dengan Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences) mempunyai hubungan yang sangat
erat, karena keduanya sama-sama mempelajari dan mengkaji hubungan timbale balik antar manusia
(human relationships).

      IPS merupakan Pengetahuan terapan yang dilaksanakan dalam kegiatan instuksional di sekolah-sekolah
guna mencapai tujuan pendidikan dan pengjaran tertentu,antara lain untuk mengembangkan kepekaan
anak didik terhadap kehidupan Sosial di sekitarnya. IPS bukan Ilmu, karena itu IPS tidak menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru, konsep-konsep baru maupun teori-teori baru malainkan memanfaatkan
pengetahuan-pengetahuan,konsep, dan teori-teori yang telah dikembangkan oleh berbagai disiplin Ilmu
Sosial.

      Dan setiap disiplin Ilmu memiliki strukturnya masing-masing yang membedakan antara Ilmu yang satu
dengan yang lain. Menurut Jerome S.Bruner, struktur ilmu menyangkut saling hubungan antara ide-ide
dasar dari disiplin Ilmu yang  bersangkutan dan memiliki dua dimensi, yaitu:

1.      Dimensi konsepsional ,meliputi konsep-konsep tertentu, prinsip-prinsip,generalisasi,pengertian, dan


ide-ide yang mendasari disiplin Ilmu tersebut.

2.      Dimensi metodologis, meliputi pengorganisasian, metode penelitian, pendekatan, yang ditentukan


oleh disiplin Ilmu yang bersangkutan.

Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Ilmu-Ilmu Sosial adalah: bahwa Ilmu pengetahuan sosial
bersumber pada Ilmu-Ilmu Sosial. Atau dapat dikatakan ilmu pengetahuan sosial mengambil bahannya dari
ilmu-ilmu sosial baik berupa konsep,pengetahuan maupun teori. Ilmu-ilmu sosial yang perlukan dalam
rangka pengajaran ilmu pengetahuan sosial terbatas pada ilmu-ilmu yang di anggap sesuai dengan
pengetahuan dan perkembangan anak didik. Tidak semua ilmu-ilmu sosial di turunkan kedalam ilmu
pengetahuan sosial, tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat kematangan berfikir siswa.

      Secara singkat disini dikemukakan bahwa letak perbedaan antara Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebagai berikut:

1.      Dilihat dari level-nya, Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan tinggi/universitas, sedang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di tingkat sekolah.

2.      Dilihat dari scope dan size-nya Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas dibanding Ilmu Pengetahuan Sosial .

3.      Dilihat dari level of difficulty-nya,Ilmu- Ilmu Sosial menyelidiki aneka ragam human relationship yang
serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan hal-hal yang abstrak dan data-data, konsep-konsep,
dan generalisasi yang serba sulit, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial konsep dan generalisasi perlu di
sedehanakan agar lebih muda di pahami oleh murid-murid.

4.      Dilihat dari purpose-nya, Ilmu-Ilmu sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai focus tujuanya,
sedangkan pada Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman BASK (Behaviour, attitude, Skill, dan
Knowledge).
5.      Dilihat dari approach, pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan kehidupan
yang menjadi obyek studi berdasrkan bidang Ilmu masing-masing, sedangkan pada pendekatan Ilmu
Pengetahuan Sosial bersifat intensdisipliner.

6.      Kerangka kerja Ilmu-Ilmu Sosial di arahkan kepada pengembangan teori dan prinsip Ilmiah,
sedangkan kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial  lebih di arahkan kepada arti paraktisnya dalam mencari
alternative pemecahan masalah Sosilal dan dalam menyusun alternatif pengembangan kehidupan ke taraf
yang lebih tinggi.

2. Definisi Social Studies menurut Edgar Bruce Wesley, 1937 (Barr, Barth, dan Shermis, 1972:12) ,“The


Social Studies are the social sciences simplified for pedagogical purpose”. Yang artinya Social studies yaitu
ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian awal social studies yaitu sebagai
turunan dari ilmu-ilmu sosial, disiplin dikembangkan untuk tujuan pendidikan dan bidang-bidang ilmu sosial
harus sesuai dengan tujuan pendidikan.

3. Jika dilihat dari visi-misi Social Studies menurut Barr (1977:48) adalah, Social


Studies dapat dikembangkan kedalam 3 tradisi, yaitu: 

- Social Studies Taught as Citizenship Transmission, yaitu ilmu sosial yang terintegrasi sebagai ilmu
Kewarganegaraan. Tujuan tradisi ini adalah untuk mengembangkan warga negara yang baik sesuai dengan
norma yang telah diterima secara baku dalam negaranya.

-  Social Studies Taught as Social Science yaitu ilmu sosial sebagai disiplin ilmu yang terpisah. Tujuan tradisi
ini adalah untuk pengembangan karakter warga Negara yang baik, yang ditandai oleh kemampuannya
dalam melihat dan mengatasi masalah-masalah social dan personal dengan menggunakan visi dan cara
kerja ilmuwan sosial.

- Social Studies Taught as Reflective Inquire yaitu  ilmu sosial sebagai  ladang ilmu pengetahuan yang
bersifat melatih kepekaan terhadap gejala sosial yang terjadi di sekitar. Tujuan tradisi ini adalah
memusatkan perhatian pada pengembangan karakter warga negara yang baik dengan ciri pokoknya
mampu mengambil keputusan.

4. tahun 1960, Muncul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang secara khusus
dapat dipandang sebagai suatu Revolusi dalam Social Studies yang dikenal sebagai gerakan “The New Social
Studies”. Ditegaskan pula oleh Barr, dkk  pada tahun 1940-1960, terjadi tarik menarik antara dua visi Social
Studies yaitu gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial Citizenship Education, dan
gerakan yang menginginkan pemisahan bebagai disiplin ilmu sosial yang cenderung
memperlemah konsepsi Social Studies Edcation.

Pada tahun 1955 terjadi terobosan besar dalam dunia Social Studies (Barr, 1977:37) ,yaitu inovasi Maurice
Hunt dan Lawrence Metclaf yang melihat cara baru dalam mengkaitkan pengetahuan dan keterampilan
ilmu sosial untuk tujuan citizenship education. Disiplin ilmu sosial sangat berguna dalam memberikan fakta,
serta teori dan konsep dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, serta untuk melatih
keterampilan reflective thinking (berpikir tanpa direncanakan atau berpikir kritis) oleh Barr,
1977:37.gerakan The New Social Studies menjadi pilar perkembangan Social Studies pada tahun 1960, titik
tolaknya dari kesimpulan bahwa social studies sebelumnya dinilai sangat tidak efektif dalam
mengajarkan dan mempengaruhi perubahan sikap.

Maka para ahli sosial dan sejarawan bersatu dan merumuskan social studies ketingkat “higher level of
intellectual pursuit”, (Barr, 1977:42). Pada akhir 1960-an tercatat adanya perubahan dari kegiatan disiplin
akademik yang terpisah-pisah dalam upaya untuk mencari hubungan interdisipliner  (Barr, 1977:45). Pada
tahun 1970 terjadi perkembangan Social Studies dalam perkembangan kurikulum persekolahan. Yaitu
perkembangan dari dua gerakan (Social Studies dan Citizenship education) yang bertolak belakang
dari Basic Human Activities, (Paul R. Hanna, 1974:68).

Demikian, semoga berkenan.


Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai