Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EDI SOFIYANTO

NIM : 859513335

UPBJJ : MATARAN / 78

MATA KULIAH : MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

1. Jelaskan perbedaaan Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial ?


Perbedaan antara Ilmu Sosial dengan Ilmu Pengetahuan Sosial, antara lain terletak pada
berikut ini :
- Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks
sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial. Tempat Pembelajaran
Ilmu sosial dipelajari dan dikembangkan pada tingkat Perguruan Tinggi, sedangkan
- Ilmu Pengetahuan Sosial diajarakan pada tingkat rendah sampai tingkat tinggi, yaitu
diajarkan mulai kelas 3 SD sampai Perguruan Tinggi. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisa gejala dan masalah sosial
di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. Pembelajaran IPS
bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan
kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya
akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.

2. Bagaimana defenisi social studies menurut Edgar Bruce Wesley ?


Defenisi social studies menurut Edgar Bruce Wesley, 1937 (Barr, Bart, dan Shermis,
1972:22), “The Social Studies are the social simplified fpr pedagogical purpose”. yang
artinya Social Studies yaitu ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
Pengertian awal social studies yaitu sebagai turunan dari ilmu-ilmu sosial, disiplin
dikembangkan untuk tujuan pendidikan dan bidang-bidang ilmu sosial harus sesuaidengan
tujuan pendidikan.
3. Berdasarkan visi, misi, dan strategi Barr, Bart, dan Shermis membagi tiga tradisi dalam social
studies !

Dilihat dari visi, misi, dan strateginya, Barr dan kawan – kawan (1987 : 17 – 19),  social
studies dapat dikembangkan dalam tiga tradisi, yakni :

● Social studies taught as citizenship transmission

Yaitu Pembelajaran IPS sebagai Transmisi Kewarganegaraan yang merupakan strategi


pengajaran IPS yang berhubungan dengan penanaman tingkah laku, pengetahuan, pandangan,
dan nilai yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Pembelajaran IPS sebagai transmisi kewarganegaraan merupakan proses pewarisan budaya
dalam suatu masyarakat tertentu. Pewarisan budaya ini merupakan budaya yang memiliki
nilai - nilai yang baik dan disepakati oleh masyarakat.

● Social studies taught as social science

Yaitu Pembelajaran IPS sebagai sebagai Ilmu sosial didasarkan pada asumsi bahwa peserta
didik dapat berpikir secara kritis, mampu mengobservasi dan meneliti seperti apa yang telah
dilakukan oleh ahli ilmu sosial.

Tujuan pengajaran IPS sebagai ilmu sosial adalah menciptakan warga negara yang mampu
belajar dan berpikir secara baik, seperti yang dilakukan oleh ahli ilmu sosial.

● Social studies taught as reflective enguing


Yaitu Pembelajaran IPS sebagai Infkuiri Reflektif merupakan proses berpikir yang mendalam
dan merefleksikan pengalaman, atau dengan kata lain dapat di katakan sebgai proses
merenung. Oleh karena itu, proses inkuiri reflektif atau berpikir dan merenung tidak hanya
berpikir untuk memeriksa atau meneliti sesuatu persoalan, tetapi berhubungan pula dengan
sikap penilaian pengungkapan penilaian.

4. Tahun 1960, muncul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang secara
khusus dapat dipandang sebagai suatu Revolusi dalam Social Studies yang dikenal sebagai
gerakan “The New Social Studies”. Ditegaskan pula oleh Barr, dkk pada ahun 1940-1960,
terjadi tarik menarik antara dua visi Social Studies yaitu gerakan untuk mengintegrasikan
berbagai disiplin ilmu social Citizenship Education, dan gerakan yang menginginkan
pemisahan berbagai disiplin ilmu sosial yang cendrung memperlemah konsepsi Social Studies
Education.
Pada tahun 1955terjadi terobosan besar dalam dunia Social studies (Barr, 1977:37), yaitu
inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metclaf yang melihat cara baru dalam mengaitkan
pengetahuan dan ketrampilan ilmu social untuk tujuan citizenship education. Disiplin ilmu
social sangat berguna dalam memberikan fakta, serta teori dan konsep dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan serta untuk melatih ketrampilan reflektive thinking (berpikir
tanpa direncanakan atau berpikir kritis) oler Barr, 1977:37, gerakan The New Social Studies
menjadi pilar perkemmbangan Social Studies pada tahun 1960, titik tolaknya dari kesimpulan
bahwa social studies sebelumnya dinilai sangat tidak efektif dalam mengajarkan dan
mempengaruhi perubahan sikap.

Alasan munculnya gerakan The New Social Studies diantaranya:

 Munculnya sikap penekanan terhadap fakta-fakta sejarah dan budaya yang ada.
 Adanya inovasi dalam pengintegrasian pengetahuan dan keterampilan ilmu sosial.
 Adanya kesadaran untuk menciptakan kurikulum dan memproduksi bahan belajar yang
inovatif dan menantang dalam skala besar. 

The New Social Studies merupakan gerakan studi sosial baru yang menjadi pilar


dari perkembangan ilmu sosial pada tahun 1960-an. Gerakan ini diprakarsai oleh anggota
yang tergabung dalam National Council for the Social Studies (NCSS).

Gerakan ini pertama kali dicanangkan setelah NCSS mengadakan pertemuan yang
menghasilkan sebuah konsep bahwa “ilmu sosial sebagai inti dari suatu kurikulum”.
Konsep ini merupakan pengembangan dari teori yang dijabarkan oleh Edgar Bruce
Wesley yang menyatakan bahwa studi sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan
untuk tujuan pendidikan. Ilmu-ilmu sosial tersebut meliputi berbagai aspek seperti sejarah,
ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi, dan filsafat. Dalam praktiknya,
ilmu ini dapat digunakan dalam pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi.

Setelah pertemuan tersebut, pada tahun 1940 hingga 1950 NCSS mendapat serangan


tentang perlu atau tidaknya ilmu sosial untuk remaja agar dapat bersikap demokratis dan
kritis. Karena hal tersebut munculah penekanan terhadap fakta sejarah dan budaya.

Pada tahun 1960, muncul gerakan ilmu sosial akademis yang kemudian dikenal dengan
sebutan The New Social Studies. The New Social Studies dipelopori oleh sejarawan dan ahli
ilmu sosial dalam hal mengembangkan proyek yang menghasilkan
kurikulum serta memproduksi bahan belajar yang inovatif dalam skala besar.

Dalam perkembangannya, The New Social Studies masih belum efektif dalam mengajarkan


substansi perubahan sikap siswa, sehingga para sejarawan dan ahli ilmu sosial berupaya untuk
meningkatkan ilmu sosial terhadap tingkat pengajaran yang lebih tinggi sehingga
melahirkan Social Science Education atau Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH


WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAAHI WABAROKATUH

Anda mungkin juga menyukai