Ahmad Hafizuddin
Aldo Maulana Sianipar
Fakhri Abdilla
Nia Isra Darmawan
1 TM C
27 Januari 2016
Pada
pengukuran RLC kecil,faktor resistansi,induktansi dan kapasitansi stray yang
disebabkan oleh kawat penghubung pada rangkaian jembatan dapat menimbulkan
kesalahan yang patut diperhitungkan. Umumnya,perancang instrumen jembatan
selalu mencantumkan faktor stray ini dengan istilah residual. Jembatan impedansi
jenis tipikal memiliki residual R = , C = 0,5 pF dan L = 0,2 H. Nilai ini dapat
menyebabkan persentase kesalahan yang cukup besar apabila impedansi yang
diukur memiliki nilai yang relatif kecil.
Kesalahan tersebut dapat diminimalkan dengan membuat kawat penghubung
sependek mungkin.
Kesalahan akibat faktor stray ini juga dapat diminimalkan dengan metode
subtitusi.
Contoh Soal :
Jembatan kapasitansi-kapasitansi paralel dengan C1 =0,1F digunakan
untuk mengukur kapasitor bernilai rendah Cx. Kesetimbangan tercapai
pada R1 = 369,3k, R3 = 14,66k dan R4 = 10k. Kapasitor substitusi
yang bernilai besar (terhubung paralel dengan Cx) memiliki rangkaian
ekuivalen RC paralel dengan Cp = 0,068F dan Rp = 553,1k. Tentukan
nilai Cx beserta Rx :
Jawab
:
CxCp = Cx + Cp
= 0,0682F
Cx = 0,0682F 0,068
Cx = 200 pF
RxRp =
=
=
= + = +
Rx = 30M
541,4
Q Meter
Q meter merupakan alat yang dirancang untuk pengukuran faktor Q dari koil
serta untuk pengukuran sifat listrik dari kumparan dan kapasitor.
Prinsip kerja dari alat ukur ini didasarkan pada karakteristik sebuah rangkaian
resonansi seri, dimana tegangan pada kumparan atau kapasitor sama dengan
tegangan yang disuplai dikalikan harga Q rangkaian.
Jika sebuah tegangan yang nilainya konstan dihubungkan ke rangkaian, maka
sebuah voltmeter yang dihubungkan ke sebuah kapasitor dapat dikalibrasi,
sehingga langsung menunjukkan harga Q.
I=
Faktor Q induktor
Q=
RE harus jauh lebih kecil dibandingkan tahanan kumparan yang diukur.
Pada Q-meter, tahanan output sumber adalah sekitar 0,02 dengan
induktansi residual 0,015 .
Prosedur Pengukuran
Terima Kasih