Katrin Serafina
XI IPA 7
1. Unsur Intrinsik Hikayat
1. Tema
Tema yang diambil dalam hikayat Malim Deman adalah tentangKehidupan
seorang raja.
2. Penokohan
Malim Deman
:Bijaksana.
Bukti
:Malim Deman adalah putera raja dari Bandar Muar yang
sangat bijaksana, lagi sangat elok rupanya
Nenek Kebayan :Penolong.
Bukti
:Dengan bantuan nenek kebayan juga, ia berasil mencuri
selendang putri bungsu.
Putri Bungsu
Bukti
Raja Jin
: Licik.
Bukti
: Raja jin bersedia meminjamkan burung borak kepada Malin
Deman dengan syarat . . .
Malim Dewana
Bukti
Malim Dewana.
: Penurut.
: Maka ia pun terbang kembali kekayangan dengan anaknya
3. Latar/Setting
Latar Tempat :
Bandar Muar
maka berapa lama, mereka pun kembali ke Bandar Muar
Rumah Nenek Kebayan
akhirnya, sampailah ia kerumah nenek Kebayan
Kayangan
sesampainya di kayangan didapatinya Puteri Bungsu . . .
Latar Suasana :
Suasana Menegangkan :
Malim Deman mengalahkan mambang molek dengan menyambung ayam, maka
timbullah pertikaman antara keduanya
Suasana Senang:
Sekali lagi Malim Deman sekeluarga pun turun kembali ke dunia semula
4. Alur
Maju
Ekposisi (Tahap perkenalan):
Malim deman adalah putera raja dari Bandar Muar yang sangat bijaksana, lagi
sangat elok rupanya
Penampilan Permasalahan:
esetelah besar, Malim Deman bermimpi seorang wali Allah menyuruhnya pergi
kerumah nenek kebayan untuk mendapatkan puteri bungsu dari kayangan sebagai
istrinya
Komplikasi (Tahap Permasalah) :
puteri bungsu sangat masyghul hatinya. Kebetulan pula ia menemukan kembali
baju kayangan. Maka ia pun terbang kembali kekayangan dengan anaknya Malin
Dewana
Tahap Klimaks :
sesampainya di kayangan didapatinya Puteri Bungsu akan dikawinkan dengan
Mambang Molek. Malim Deman mengalahkan Mambang dalam menyambung ayam.
Maka timbullah pertikaman antara keduanya
Tahap Ketegangan Menurun:
sekali lagi Malim Deman sekeluarga pun turun ke dunia semula.
5.
Sudut Pandang
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
3. Nilai Budaya
Kita harus saling menghormati terhadap sesama.
3.
Perbedaan unsur intrinsik antara novel Maryamah Karpov dengan hikayat Malim
Deman adalah gaya bahasanya. Yakni, susunan kalimat, pilihan kata dan ekspresi
bahasa. Novel di tulis dengan susunan kalimat yang efektif, komunikatif dan
menggunakan bahasa yang baku.
Adapun hikayat Malim Deman ini, susunan kalimat nya panjang-panjang, berteletele dalam mengungkapkan sesuatu, dan menggunakan bahasa melayu kuno yang
sulit di mengerti.
Perbedaan lainya, terdapat pada:
Nilai budaya
Tidak ada persamaan unsur ekstrinsik antara novel Maryamah Karpov dengan
hikayat Malim Deman.
7.
Kesimpulan
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita. Hikayat adalah
cerita yang panjang yang sebagian isinya mungkin terjadi sungguh-sungguh, tetapi
di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal, penuh keajaiban.
Novel dan hikayat merupakan karya sastra yang memiliki persamaan dan
perbedaan pada unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya. Persamaan unsur
intrinsiknya terdapat pada penyusunan sistematikanya : tema, penokohan, alur,
latar/settting, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat.
Perbedaan unsur intrinsik antara novel dengan hikayat adalah gaya
bahasanya. Mulai dari susunan kalimat, pilihan kata dan ekspresi bahasa. Novel
ditulis dengan susunan kalimat yang efektif, komunikatif dan menggunakan bahasa
yang baku. Sedangkan hikayat, susunan kalimat nya panjang-panjang,
menggunakan bahasa istana, bertele-tele dalam mengungkapkan sesuatu, dan
menggunakan bahasa melayu kuno yang sulit di mengerti.
Antara novel dan hikayat di atas tidak memiliki persamaan dari unsur-unsur
ekstrinsiknya. Namun dapat ditemukan perbedaan yaitu:
Novel:
Latar sosial
Latar belakang tempat tinggal
Latar belakang ekonomi
Hikayat:
Nilai moral
Nilai pendidikan
Nilai budaya