ZR Sio 2
ZR Sio 2
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah mempelajari materi ini melalui telaah bacaan mahasiswa
diharafkan dapat mengetahui penambangan mineral zirkon, pemanfaatan serta
peranannya di dalam perekonomian Indonesia yang semoga di kemudian hari
bisa terbentuk suatu pemikiran pemikiran yang lebih baik dalam pemanfaatan
mineral zirkon.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
dalam formasi
: terdiri dari granit, granodiorit, diorit, tonalit, gabro dan
Batuan
Sedimen
Batuan
Volkanik
Alluvial
Gambar 2.1
Peta Geologi Regional Kalimantan Tengah
1. Migas
minyak bumi
gas bumi
gas Metan
2. Mineral Logam dan Batubara
Endapan dan Cebakan mineral logam ; bijih besi, seng, timah hitam
3.
Bahan tambang yang paling diminati investor saat ini adalah batubara
disusul dengan mineral logam seperti bijih besi, emas, perak, alumunium
(bauxite) , timah hitam (galena). dan bijih seng.
Disamping batubara dan mineral logam seperti tersebut diatas di
Kalimantan Tengah juga terdapat mineral non logam yang juga sangat diminati
investor yaitu zircon.
Batubara tersebar terutama di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara,
Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Gunung Mas dan Katingan. Bahan galian
Emas dan Perak tersebar di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Gunung
Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat, sedangkan
Zircon dijumpai di Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan,
Kotawaringin Barat, Sukamara, Gunung Mas dan Kapuas sedangkan bijih Besi
tersebar di Kabupaten Lamandau, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan dan
Barito Timur. Penyebaran bahan tambang khususnya bahan galian industry
tertuang sebagaimana peta berikut :
Gambar 2.2
Peta Bahan Galian Golongan C Provinsi Kalimantan Tengah
2.2
Zirkon atau yang juga sering ditulis dengan Zircon atau Pasir Zircon
adalah mineral yang menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010
digolongkan kedalam mineral non logam, tetapi unsur Zr (Zirconium)
dikelompokkan kedalam golongan mineral logam.
Apabila mineral ini diolah secara kimiawi menjadi ZrO2 + SiO2 maka
ZrO2 yang diperoleh disebut Zirconia, menurut Peraturan Pemerintah Zirconia
berubah menjadi mineral Logam karena unsur Zr nya menjadi lebih tinggi.
Zircon di Kalimantan Tengah terbentuk bersama-sama dengan batuan
beku seri kalk alkali - alkali (granit, grano diorit dan monzonit). Apabila batuan
tersebut lapuk maka mineral-mineralnya akan lepas dan terbentuklah pasir zircon
yang karena adanya proses transportasi terjadi pengkayaan di beberapa tempattempat tertentu.
Warna pasir zircon dapat bermacam-macam dapat putih bening hingga
kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan dan gelap. Warna
warna zircon tersebut dipengaruhi oleh unsur-unsur yang dikandungnya seperti
besi, mangaan, kalsium, sodium dll.
Sistem kristalnya monoklin, prismatik, dipiramida dan ditetragonal
dengan kilap lilin sampai logam, belahan sempurna sampai tidak beraturan.
Kekerasan pasir zircon berdasarkan skala mohs berkisar antara 6,5 - 7,5, berat
jenis berkisar antara 4,6 - 5,8 dan titik leburnya 2.500 C.
Kegunaan zircon, zirconia dan zirconium antara lain untuk selongsong
reakator nuklir, sebagai bahan pelapis keramik mutu tinggi, refractory, catalysis,
komponen electronic, permata dll.
Pasir zircon di Kalimantan Tengah dijumpai di Kabupaten Sukamara,
Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Kota Palangka
Raya, Gunung Mas, Kapuas dan Pulang Pisau.
Secara geologi endapan pasir zircon dijumpai di formasi dahor dan
aluvium. Lokasi-lokasi yang biasanya mengandung endapan pasir zircon tinggi
adalah yang berada di dasar atau kanan/kiri sungai atau anak2 sungai berupa
endapan channel atau teras sungai.
Sebelum pasir zircon laku dijual, beberapa perusahaan tambang yang
melakukan ekplorasi emas aluvial melaporkan bahwa pada saat mereka
melakukan pendulangan dalam rangka mencari emas diperoleh konsentrat
mineral berat rata-rata 5,6 kg/m3 yang kompisisinya sebagai berikut :
Tabel 2.1
Data konsentrat mineral berat hasil eksplorasi emas alluvial
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Mineral
DAS Katingan
DAS Kahayan
DAS Sekonyer
Zirkon (ZrSiO4)
Ilmenite (FeTiO2)
Leucoxene
Magnetite
Garnet
Rutile (TiO2)
Epidot
Sphene
Hornblende
Spinel
Maghemite
Tourmaline
Pyrite (FeS2)
Kuarsa (SiO4)
59,5 %
1,0 %
32,5 %
4,7 %
0,9 %
0,7 %
0,5 %
0,2 %
17,1 %
55,5 %
12,1 %
5,3 %
1,3 %
2,6 %
2,6 %
2,4 %
1,1 %
-
75,5 %
6,6 %
2,6 %
6,5 %
8,8 %
Lokasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DAS S. Sekonyer
DAS S. Seruyan
DAS S. Mentaya
DAS S. Katingan
DAS S. Rungan
DAS S. Kahayan
DAS S. Muroi
DAS S. Kapuas
Lain2
Total
2.3
Volume
Jumlah
Sumberdaya
Endapan
Konsentrat
ZrSiO4
(m3)
88.500.000
11.820.000
102.140.000
235.400.000
21.900.000
553.251.000
22.560.000
35.800.000
103.292.000
1.174.663.000
(Ton)
513,300
68.556
592.412
1.318.240
122..640
3.098.206
126.336
200.480
516.460
6.556.630
(Ton)
384.975
44.561
385.068
777.762
74.810
526,695
63.168
100.240
258.230
2.615.509
logam) maupun mineral logam. Pasaran zirkon dunia sebagian besar digunakan
sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak (foundry), bata tahan api
6
(refraktori), keramik dan gelas, kimia zirkonium, dan lain-lain (Supriatna Suhala,
M. Arifin, 1997).
Untuk bahan keramik pasir zirkon harus memenuhi spesifikasi tertentu.
Penggunaan pasir zirkon dalam industri keramik terutama sebagai bahan
penguat dan glasir. Pada industri keramik dan gelas, zirkon yang digunakan
berbentuk zirkonia, PSZ (Partially Stabilized Zirkonia), dan tepung zirkon
(micronizedzirkon).
Tepung zirkon pada keramik terutama berfungsi sebagai glasir opak
(opacifier glazes), hal ini disebabkan zirkon mempunyai indeks refraksi cukup
tinggi. Zirkon di sini menggantikan peranan Sn-oksida untuk menghasilkan
keramik putih dan keramik berwarna yang bermutu tinggi, khususnya keramik
untuk keperluan rumah tangga (table ware) dan keramik ubin (tile ceramic).
Sebagai frit-enamel, tepung zirkon digunakan untuk melapisi logam (baja dan
besi tuang).
Walaupun jumlah pemakaian zirkon sangat kecil dibandingkan TiO2,
dengan penggunaan zirkon lebih baik, terutama dalam proses pelapisan secara
kering untuk menghasilkan produk peralatan dapur dan kamar mandi.
Dalam
industri
gelas,
zirkonia
(fused
zirkon)
digunakan
untuk
2.4
Penambangan Zirkon
Penambangan pasir Zirkon dapat dilakukan dengan cara seluri ataupun
Gambar 2.3
Penambangan Pasir Zirkon
Pengupasan (Stripping)
Pengupasan dilakukan untuk membersihkan material penutup dengan
memakai alat manual (cangkul, singkup, belincong, dan lain-lain), ataupun alat
mekanis (bulldoser yang dilengkapi garu tunggal/ganda, srapper, shovel, dan
lain-lain).
Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala produksi
tambang, apabila digunakan bulldoser yang dilengkapi garu tahapan
penambangan dapat meliputi :
penggaruan,
pendorongan dan
pengumpulan material tanah penutup yang dapat dimanfaatkan
untuk menutup lubang bekas penambangan.
2.3.1
Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan untuk membebaskan endapan dari batuan
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13