Anda di halaman 1dari 16

Analisa Struktur dan

Fungsi
DIK 2012
Perancangan Kota

Ruang kota
Menurut Cohen (1999: 41-47) ruang kota
dibentuk melalui urban web, district, bloks,
street, dan public square.
Konsepsi spasial yang berupa kerangka dan
menjadi determinan dari pola perkotaan.
Peran dan fungsi ruang kota merupakan
bagian dari aktivitas-aktivitas kota.
Arus pergerakan aktivitas kota yang
ditimbulkan dari struktur kota akan
membentuk adanya pola-pola/pattern kota.

Urban web
Urban web adalah pola-pola yang dapat dikenali
melalui gambaran-gambaran utama yang nampak
serta adanya pengembangan dan persebaran
sistematik (Cohen, 1999).
Hal ini terkait dengan adanya pola tekstur dalam suatu
kota (figure ground) dan linkage yang menghubungkan
ruang-ruang kota.
Dengan menggunakan urban web, sebuah kawasan
akan terlihat detail hingga dapat mengidentifikasi
karakteristik yang menghubungkan ruang satu dengan
ruang lainnya. Namun gambarannya masih terlihat
umum dan mencakup luasan yang besar. (ruang publik,
private, semi private)

District dan Block


bloks merupakan pecahan dari district
sehingga akan memuat elemen-elemen
pembentuk kota yang lebih detail.
Blok bersifat lebih kohesif dibandingkan
suatu lingkungan permukiman,
disebabkan oleh dukungan kepemilikan
dan dekatnya hubungan secara hukum
antara berbagai faktor yang
membatasinya

Street
Street merupakan bagian dari bloks, district, dan
urban web yang membantu dalam
mempertahankan bentuk kota yang sudah
dibangun, karena jalan merupakan jalur sirkulasi
yang selalu menghubungkan antar ruang kota
Jalan yang terbentuk dengan jelas memperlihatkan
adanya konsensus masyarakat untuk menciptakan
titik pertemuan untuk kepentingan masyarakat
lokal dan yang melaluinya
jalan merupakan sarana yg menghubungkan
masyarakat utk berinteraksi

Public Square
public square sebagai pemusatan aktivitas
masyarakat dijadikan sebagai landasan
pembangunan kota dengan cara membangun
di sekitar public square.
Public square membantu mengarahkan
pergerakan kota melalui persilangan pola jalan
dan merupakan jalan pintas menuju urban web
(Cohen, 1999).
Bentuk square di Indonesia dikenal dengan
alun-alun kota yang dijadikan sebagai pusat
kota dan tempat masyarakat beraktivitas.

Analisa dan Metode


Survei
Perancangan Kota
DIK-2012

Topik bahasan
Bahasan kali ini terfokus pada identifikasi
konservasi atau identitas budaya dan
lingkungan binaan (built environment).
Analisis sejarah perkembangan kota sangat
penting untuk pengembangan konservasi
dan pengembangan ide perubahan kawasan.
Tujuan utama dari analisis dan survei adalah
untuk membentuk pemahaman tentang
masalah yang sedang diselidiki dan untuk
menyediakan kerangka kerja untuk
pengembangan ide-ide inovatif untuk
memecahkan masalah itu.

HISTORICAL ANALYSIS
Sebuah survei dasar dari sejarah situs adalah
prosedur standar untuk setiap proyek desain
perkotaan
Knowing how that which is came to be merupakan
dasar yang kuat untuk tindakan di masa depan.
Pemahaman tentang alasan untuk aktivitas di suatu
kawasan dapat memberikan kunci untuk memilih
bentuk keberhasilan pembangunan sesuai dengan
sejarah dan fungsinya.
Hal ini membutuhkan pemahaman tentang
kawasan bersejarah yang terus berkembang sesuai
dengan perkembangan kotanya.

Analisis tersebut meliputi :


topography, geology, soils and drainage;
the dominant axes of development,
dominant buildings of historic significance;
focal points of activity;
movement patterns;
changing seats of power and influence;
changing economic patterns
land values,
the density of development,
building conditions and their occupation;
the patterns of population,
the changing modes of transport

focal points of activity


The Spanish Steps, Rome.

Tugas individu
Tugas baca,
menerjemahkan dan
mencari
pembelajaran kasus
hal 71 (case study:
The Lace Market,
Nottingham)
Dibuat oleh
mahasiswa
kelompok ganjil

Tugas baca,
menerjemahkan,
mencari
pembelajaran kasus
hal (case study:
New campus for the
university of
Nottingham)
Dibuat oleh
mahasiswa kelompok
genap

Anda mungkin juga menyukai