Redrawing Kopling Mazda
Redrawing Kopling Mazda
METODOLOGI PERANCANGAN
3.1
3.2
: 103 PS
: 6000 rpm
: 13,76 kgf.m
: 4000 rpm
dengan permukaan,
Mr = Mb + Mh
dimana ;
Mr
Torsi Gesek
[kgf.cm]
Mb
[kgf.cm]
Mh
Torsi Percepatan
[kgf.cm]
M h = 71620
N
n
Mh
Torsi Maksimum
[kgf.cm]
Daya Maksimum
[PS]
Putaran Poros
[rpm]
71620 =
3.2.1.1
Diketahui
: 103 PS
: 13.76 kgm
: 4000 rpm
Rumus
:
Mr = Mb + Mh
N
M h = 71620
n
103 ps
6000 rpm
= 1229,48 kgf.cm
M h = 71620 x
= 12,30 kgf.m
Dalam hal ini harga torsi maksimum yg diperoleh dari data spesifik ternyata lebih
besar dari pada harga torsi maksimum (statik ), maka untuk menjaga keamanan
pemakaian dipilih harga torsi yang paling tinggi yaitu; Mh = 13,76 kgf.m dengan
kecepatan putar mesin n = 4000 rpm.
dimana ;
Mr
Torsi Gesek
[kgf.cm]
Konstanta
[2,5]
Harga C dapat dipilih dari tabel pada lampiran, harga ini berkisar antara 2-3 untuk
kendaraan jenis mobil.
Ar =
Rumus
:
Mr
C . Mh
Mr
34,4 kgf.cm
3440 kg.cm
Ar =
M r n tr
1910
dimana ;
Ar
Kerja Gesek
[kgf.cm]
Mr
Torsi Gesek
[kgf.cm]
Putaran
[rpm]
tR
Waktu Penyambungan/slip
[detik]
1910
Harga daya gesek dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi
penggunaan kopling, yaitu jumlah penekanan atau pelepasan kopling persatuan
waktu, yaitu ;
Nr =
Ar z
27 10
dimana ;
Nr
Daya Gesek
[hp]
[jam]
27x104 =
Ar =
Ar =
= 3602,09 kgf.cm
Daya gesek yang dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi
penggunaan kopling, yaitu jumlah penekanan atau pelepasan kopling persatuan
waktu :
Nr =
Ar z
27 10
3602.09 60
27 10
= 0,8 Hp
NR
d = 71.5
b
KT j n1/2
d
0.4
dimana ;
d
[cm]
b
d
KT
Putaran
71.5
[rpm]
Diketahui :
Parameter koefisien gesek (KT )
= 1,5
NR
d = 71.5
b
KT
j n1/2
d
= 3 bh
0.4
0.4
0.8
= 71.5
1/2
1.5 0.175 3 4000
= 71,5 x 0,19
= 13,58 cm
Sehingga lebar pelat diperoleh dengan substitusi harga d kedalam ratio b/d, yaitu :
b/d
= 0,175
= 0,175 x 13,58 cm
= 2,38 cm
=db
= 13,58 cm 2,38 cm
= 11,20 cm
=d+b
= 13,58 cm + 2,38 cm
= 15,96 cm
KT =
N f 1000
b d j v 1/2
KU =
2Mr
b d 2 j
d n
60
d n
V =
60
= 28,43 m/s
Sehingga;
N f 1000
b d j v 1/2
KT =
0.8 1000
1/2
= 1,55 kgm.cm2
KU =
2Mr
b d 2 j
2 3440
2.38 (13.58 )
1/2
Hasil penghitungan nilai KT dan KU dapat diterima karena masih dalam batas
Perancangan Ulang Kopling
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT
yang diizinkan
adalah koefisien gesek bahan permukaan pelat gesek yang kita pilih. Luas bidang
tekan sama dengan luas permukaan pelat dan dapat diperoleh dari hubungan ;
F = b d jY
dimana ;
F
Y
[cm2]
F = b d jY
2 Mr
d f
dimana ;
p
3.2.7.1
Koefisien Gesek
[kgf/cm2]
[cm2]
= 0.3 maka
p =
2 Mr
d f
2 3440
0.3 13.58 274
6880
1116.28
= 6,16 kgm/cm2
P max = p
d
d1
[kgf/cm2]
P max = p
d
d1
[kgf/cm2]
6.16 15.96
11.20
= 8,778 kgf/cm2
Dengan asumsi koefisien gesek dari permukaan gesek adalah 0,3 dan tekanan
maksimum yang diizinkan agar keselamatan selama pemakaian terjamin adalah
8,77 kgf/cm2, maka dari tabel lampiran dapat disimpulkan bahwa permukaan pelat
gesek dapat terbuat dari bahan Asbestos Pressed Hidraulically With Plastic,
yang mempunyai limit koefisien gesek antara 0,2 0,35 dan tekanan permukaan
yang diizinkan antara 0,5 80 kgf/cm2, jadi bahan ini sesuai digunakan untuk
rancangan karena tekanan maksimum permukaan gesek yang dirancang masih
berada dalam batas tersebut.
3.2.9 Umur Pelat Gesek
Umur pelat gesek atau ketahanan pelat gesek (kanvas kopling) menentukan nilai
jual pelat gesek tersebut sehingga memiliki daya saing dipasara. Umur pelat gesek
ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesifik dan daya gesek,
sedangkan untuk menghitung volume keausan digunakan rumus :
VV
F . SV
VV
Volume Keausan
[cm3]
[cm2]
SV
Batas Keausan
[cm]
dimana ;
LB =
VV
QV N R
dimana ;
LB
[jam]
VV
Volume Keausan
[cm3]
QV
Keausan Spesifik
= 2 mm = 0,2 cm
= 3 buah
= F . SV
= 274 x 0,2 x 3
= 164,4 cm3
VV
QV N R
164.4
0.125 0.8
= 1644 Jam
tL +
dimana ;
t
tL
t
Temperatur Lingkungan
Kenaikan Temperatur
Semua parameter dalam satuan oC. Sementara itu kenaikan temperatur dapat
diketahui dengan persamaan :
t =
632 N R
FK K
dimana ;
FK
[m2]
[kcal/moC.jam]
( d K 2 d i2 )
4
dimana ;
dK
[cm]
bK
[cm]
Koefisien perpindahan panas, dari rumah kopling dapat diketahui dari hubungan
berikut ;
K = 4.5 + 6 (V K )
3/4
dimana ;
VK =
VK
dK n
60
[m/det]
tS =
632 N R
FK K
dimana ;
NR
Daya Gesek
FK
= Asumsi
dk
= do + 3 x 5 cm
bk
= 7 cm
karena itu,
dk
= do + 3 x 5 cm
dk
= (15,96 + 15 ) cm
= 30,96 cm
( d K 2 d i2 )
FK = 3.14 30.96 7 +
FK = 3.14 30.96 7 +
4
3.14 ( 30.96 2 11.20 2 )
4
3.14 ( 958.52 125.44 )
4
= 680,5 + 653,9
= 1334,4 cm2
= 1334,40 x 10-4 m2
VK
VK =
=
[m/det]
dK n
60
= 6480,96 cm/s
Perancangan Ulang Kopling
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT
= 64,80 m/s
Sehingga,
K = 4.5 + 6 (V K )
3/4
= 4.5 + 6 x (64,80)3/4
= 4.5 + 6 x 22,84
= 4.5 + 137,04
= 141,54 kcal/moC.jam
Sehingga,
tS =
632 N R
FK K
632 0.8
1334.40 10 4 141.54
= 26,78 0C
=
505.6
18.8
= 37 0C + 26,78 0C
= 63,78 0C
3.2.11
Paku keling yang dipasang pada pelat gesek dan pelat penghubung berfungsi
untuk meneruskan putaran pelat gesek ke pelat penghubung dan seterusnya ke
HUB, dan selanjutnya ke poros. Untuk penghitungan pemasangan paku keling
didapat dengan perhitungan berikut. Gaya yang dialami oleh setiap paku keling
didapatkan dengan menggunakan persamaan berikut :
Perancangan Ulang Kopling
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT
FK =
2 M R
Z
Dimana;
FK
MR
Torsi Gesek
d =
4 FK
3,14
Dimana;
FK
= 3440 kgf.cm
= 3440 N
Jumlah keliling yang digunakan ada 16 buah, maka gaya geser yang
ditanggung satu buah kopling adalah :
FR1 =
3440
= 215 N
16
Max
= 27 Mpa
didapatkan
izin =
27 Mpa
= 13, 5 Mpa
2
4 FR1
4 307,13
=
3,14 3 13, 5
n izin
860
= 3,18 mm 3mm
84, 78
= 3440 kgf.cm
=
R =
PerancanganFUlang
rKopling
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT
= 4914 N
4914
= 307.13 N
16
Max
= 27 Mpa
didapatkan
izin =
27 Mpa
= 13, 5 Mpa
2
4 FR1
4 307,13
=
3,14 3 13, 5
n izin
1228, 5
= 3,10 mm 3 mm
127,17
= 3440 kgf.cm
= 5,5 cm
FR =
6255
= 390.94 N
16
Max
= 27 Mpa
didapatkan
izin =
27 Mpa
= 13, 5 Mpa
2
d k1 =
3.2.12
4 FR1
4 390, 94
=
3,14 4 13, 5
n izin
1563,8
= 3, 04 mm 3mm
169, 56
Poros
Untuk perancangan poros, hal yang sangat berpengaruh adalah torsi dari kopling,
Perancangan Ulang Kopling
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT
didapatkan harga torsi gesek dari kopling adalah 3440 kgf.cm atau 34,4 kgf.m
yang setelah dikonversikan ke satuan SI menjadi :
SI
Material yang diambil untuk poros ini adalah AISI 4340 COLD DRAWN
dengan
Dengan menggunakan rumus perhitungan poros dan harga tegangan geser, kita
d =
16 M r
YP
d =
16 337460 Nmm
5399360
=3
2
3,14 682,8 Nmm
2143, 99
Bab 4
Perancangan Ulang Kopling
Teguh Budianto
Yefri Chan, ST, MT
4.1
Hasil Perancangan
Torsi Maksimum
Mh
= 1229,48 kgf.cm
Torsi Gesek
Mr
= 3440 kgf.cm
Kerja Gesek
Ar
= 3602,09 kgf.cm
Daya Geser
Nr
= 0,8 Hp
= 13,58 cm
d0
= 15,96 cm
di
= 11,20 cm
= 274 cm2
= 6,16 kgm/cm2
Temperatur Kerja
= 63,78 0C
Lb
= 1644 Jam
4.2
Analisa Perancangan
Daya gesek
Umur kopling berbanding lurus dengan luas permukaan serta volume keausan.
Semakin besar diameter plat gesek, maka permukaan akan semakin luas sehingga
volume keausannya besar dan umur pakai kopling akan lebih lama. Disamping itu
berdasarkan tegangan permukaan yang bekerja pada plat gesek dapat pula
diperkirakan jenis bahan yang cocok untuk plat gesek, sehingga dengan analisa ini
efisiensi ekonomis juga dapat dilakukan.