459 702 1 SM PDF
459 702 1 SM PDF
ABSTRAK
Asam kojat merupakan senyawa yang bersifat hidrofilik dengan aktivitas sebagai pemutih kulit.
Senyawa yang bersifat hidrofilik memiliki kemampuan penetrasi yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah
membuat sediaan dalam bentuk krim asam kojat,melihat stabilitas secara fisik dan kemampuan penetrasi
dengan variasi jenis dan konsentrasi enhancer, yaitu dimetil sulfoksida (DMSO), propilenglikol (Pg), dan
isopropil miristat (IPM), dengan variasi konsentrasi masing-masing 1, 2, 4, dan 8 % b/v. Uji stabilitas krim
meliputi uji organoleptis, pengukuran pH, uji tipe emulsi dan uji viskositas sebelum dan sesudah kondisi
dipercepat. Uji permeasi dilakukan dengan menggunakan Franz-like diffusion cell. Bagian donor berisi
sediaan uji sebanyak 1 gram, aseptor berisi Phospate Buffer Saline pH 7,4. Membran difusi menggunakan
kulit tikus Wistar jantan. Uji permeasi dianalisis secara spektrofotometer dilakukan selama 60 menit. Hasil
Hasil uji stabilitas fisik yang meliputi pengamatan organoleptis, pengujian tipe emulsi, pengukuran pH dan
viskositas memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil dari
persen asam kojat yang tertranspor pada menit ke 60 dari tiap enhancer yang digunakan memberikan
hasil yang tidak berbeda jauh. Pada enhancer DMSO persen obat tertranspor terbesar diperoleh pada
konsentrasi 1% dan 2%, propilenglikol pada konsentrasi 8% dan DMSO pada konsentrasi 2%.
Kata kunci : enhancer, asam kojat, dimetil sulfoksida, propilenglikol, dan isopropil miristat
PENDAHULUAN
Asam kojat merupakan senyawa yang bersifat hidrofilik dan memiliki aktifitas sebagai pemutih kulit. Asam kojat bekerja dengan cara menghambat aktivitas dari enzim tirosinase yang bertanggung jawab dalam pembentukan melanin (1).
Asam kojat bersifat hidrofilik (1), menyebabkan asam kojat sulit berpenetrasi ke dalam
kulit, sementara asam kojat akan memberi efek
sebagai pemutih jika mampu menembus Stratum
korneum dan mencapai lapisan basal. Oleh karena
itu, asam kojat diformulasikan dalam krim dengan
penambahan peningkat penetrasi dengan tujuan
membantu meningkatkan penetrasi asam kojat
melewati Stratum korneum.
Enhancer adalah senyawa yang digunakan
untuk meningkatkan permeabilitas stratum korneum
dengan cara berinteraksi dengan komponen stratum korneum yaitu protein atau lipid (2).
Bentuk sediaan krim memiliki beberapa
keuntungan yaitu tidak lengket dan mudah menyebar rata. Krim tipe air dalam minyak (A/M) dibuat
dengan mendispersikan komponen air ke dalam
komponen minyak, sifatnya sukar dicuci dengan air
tetapi penyebarannya lebih baik dan memiliki waktu kontak yang lama pada kulit (3). Zat aktif dalam
krim harus mampu melewati kulit terutama lapisan
tanduk (Stratum corneum) yang merupakan lapisan penghalang utama.
METODE PENELITIAN
Penyiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain labu
ukur, hot plate, pipet volum, pisau pencukur, pengaduk magnetik, penangas air, pH meter, sel difusi
tipe Franz, spektrofotometer UV, termometer,
140
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 November 2012, hlm. 139 142
F1
F2
F3
1,2,4,& 8
1,2,4,& 8
Isopropil
miristat
Vaselin
Lanolin
Anhidrat
1,2,4,& 8
25
25
25
20
20
20
Setil Alkohol
Asam Stearat
13
13
13
Gliserol
10
10
10
Polisorbat 60
1,58
1,58
1,58
Sorbitan 60
2,419
2,419
2,419
Metil Paraben
0,05
0,05
0,05
Propil Paraben
0,1
0,1
0,1
tokoferol
0,1
0,1
0,1
Oleum Rosae
0,05
0,05
0,05
Aquades ad
100
100
100
Fase minyak dibuat dengan melebur vaselin, lanolin anhidrat, setil alkohol, asam stearat, sorbitan 60 dan propil paraben pada suhu 70C. Fase
air dibuat dengan melarutkan metil paraben ke
dalam air yang telah dipanaskan, kemudian gliserol
dan polisorbat 60 ditambahkan, dan suhu dipertahankan pada 70C.
Basis krim didiamkan sampai suhu 45C,
lalu asam kojat ditambahkan sedikit demi sedikit
sambil diaduk hingga homogen. Oleum rosae dan
-tokoferol ditambahkan dan diaduk hingga homogen. Basis krim dibuat dengan menambahkan fase
minyak ke dalam fase air, diaduk homogen dengan
homogenizer
Evaluasi Krim Asam Kojat
Evaluasi sediaan krim meliputi pemeriksaan
organoleptis, pengukuran pH, pengukuran viskositas, dan penentuan tipe krim
Studi Difusi Krim Asam Kojat
Pembuatan kurva baku asam kojat
Larutan asam kojat dengan konsentrasi 2,
4, 6, 8 dan 10 ppm diukur serapannya pada panjang gelombang untuk serapan maksimum, kemudian dibuat kurva hubungan antara serapan dan
konsentrasi serta ditentukan persamaan kurvanya.
Apolarosa Tjendra, dkk, Formulasi , Evaluasi Fisik Dan Permeasi Krim Pemutih Asam Kojat Dengan Variasi Enhancer
2%
4%
8%
Dimetil sulfoksida
0,06
0,06
0,05
0,04
Propilen glikol
0,03
0,03
0,03
0,07
Isopropil miristat
0,03
0,07
0,03
0,04
141
KESIMPULAN
Uji stabilitas fisik krim menunjukkan hasil
yang tidak berbeda sebelum dan sesudah kondisi
dipercepat. Hasil dari persen asam kojat yang
mengalami transpor pada menit ke 60 dari tiap
enhancer yang digunakan memberikan hasil yang
tidak berbeda jauh. Pada penggunaan enhancer
dimetil sulfoksida (DMSO) persen obat tertranspor
terbesar diperoleh pada konsentrasi 1% dan 2%,
propilenglikol (PG) pada konsentrasi 8% dan
isopropil miristat (IPM) pada konsentrasi 2%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Serra-Baldrich, E., Tribo, M.J., and Camarasa,
J.G. 1998. Allergic contact dermatitis from kojic
acid. Contact Dermat.1998. p.8687.
2. Williams, A.C. and Barry, B.W, 2004. Penetration Enhancers, Advanced Drug Delivery Reviews, 56 (2004), 603 618.
3. Harry, R.G. 1973. Harrys Cosmeticology. The
Principles and Practise of Modern Cosmetics.
6th ed. Vol. 1. Chemical Publising CO.,Inc.,
New York; pp. 1-6,306-320.
4. Barrett. C.W. Skin penetration, Journal of the
Society of Cosmetic Chemists. London.
5. Kibbe AH. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 3rd ed. Pennsylvania : University of
Pharmacy; 2000. p. 117, 224, 340, 341, 416,
119, 442, 443, 534, 535.
142
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 16, No.3 November 2012, hlm. 139 142